Lompat ke isi

Pengendalian kas: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
k Membatalkan 1 suntingan by Sindhupartomo (bicara): Link iklan, promosi
Tag: Pembatalan
 
(19 revisi perantara oleh 4 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
'''Pengendalian kas''' atau ''cash control'' adalah Kegiatan atau proses untuk mengendalian [[uang tunai]] yang dimiliki perusahaan agar jangan terlalu kecil, sehingga membahayakan likuiditas atau terlalu besar sehingga menurunkan kemampulabaannya. pada dasarnya, tujuan pengendalian [[kas]] adalah mencapai kas yang optimal.<ref name=":0">{{Cite book|title=Ensiklopedi Ekonomi, Bisnis & manajemen:P-Z|last=|first=|publisher=Cipta Adi Pustaka|year=1992|isbn=|location=|page=88-91}}</ref>
'''Pengendalian kas''' atau ''cash control'' adalah Kegiatan atau proses untuk mengendalian [[uang tunai]] yang dimiliki perusahaan agar jangan terlalu kecil, sehingga membahayakan likuiditas atau terlalu besar sehingga menurunkan kemampulabaannya. pada dasarnya, tujuan pengendalian [[kas]] adalah mencapai kas yang optimal.<ref name=":0">{{Cite book|title=Ensiklopedi Ekonomi, Bisnis & manajemen:P-Z|last=|first=|publisher=Cipta Adi Pustaka|year=1992|isbn=|location=|page=88-91}}</ref>


[[kas]] adalah [[uang]] tunai yang disimpan di perusahaan maupun di [[bank]], yang dapat digunakan setiap waktu. Idealnya perusahaan tidak menyimpan [[uang tunai]], karena uang tunai yang disimpan merupakan modal mati. Namun demikian, perusahaan selalu perlu menyimpan uang tunai karena beberapa alasan atau motif, yaitu motif transaksi, motif penjagaan, dan motif [[spekulasi]]. Disamping ketiga motif tersebut penyediaan uang tunai juga bermanfaat untuk memperoleh potongan tunai ''([[cash discount]])'', dan meningkatkan posisi kredit ''([[Koperasi kredit|credit]] [[Standing Up in the Milky Way|standings]]).<ref name=":0" />''
[[Kas]] adalah [[uang]] tunai yang disimpan di perusahaan maupun di [[bank]], yang dapat digunakan setiap waktu. Idealnya perusahaan tidak menyimpan [[uang tunai]], karena uang tunai yang disimpan merupakan modal mati. Namun demikian, perusahaan selalu perlu menyimpan uang tunai karena beberapa alasan atau motif, yaitu motif transaksi, motif penjagaan, dan motif [[spekulasi]]. Disamping ketiga motif tersebut penyediaan uang tunai juga bermanfaat untuk memperoleh potongan tunai ''([[cash discount]])'', dan meningkatkan posisi kredit ''(credit standings).<ref name=":0" />''


Persediaan kas di satu pihak dapat memenuhi ketiga [[motif]] tersebut, namun dilain pihak. pihak memerlukan biaya berupa bunga atas [[modal]] yang disimpan tersebut. Karena itu, harus diusahakan agar besarnya [[Saldo bank|saldo]] kas adalah [[Minimalisasi (psikologi)|minimal]] atau [[optimal]].<ref name=":0" />
Persediaan kas di satu pihak dapat memenuhi ketiga [[motif]] tersebut, namun dilain pihak. pihak memerlukan biaya berupa bunga atas [[modal]] yang disimpan tersebut. Karena itu, harus diusahakan agar besarnya [[Saldo bank|saldo]] kas adalah [[Minimalisasi (psikologi)|minimal]] atau [[optimal]].<ref name=":0" />
Baris 9: Baris 9:
<math>Q = \frac{2D x C}{I}</math><br />
<math>Q = \frac{2D x C}{I}</math><br />


== Lihat pula ==
Ilham Gusthyawan
* [[Pengendalian manajemen]]


== Referensi ==
== Referensi ==
<references />
{{reflist}}Pengendalian Manajemen

[[Kategori:Akuntansi keuangan]]
[[Kategori:Akuntansi keuangan]]
[[Kategori:Keuangan perusahaan]]
[[Kategori:Keuangan perusahaan]]

Revisi terkini sejak 20 Oktober 2023 04.16

Pengendalian kas atau cash control adalah Kegiatan atau proses untuk mengendalian uang tunai yang dimiliki perusahaan agar jangan terlalu kecil, sehingga membahayakan likuiditas atau terlalu besar sehingga menurunkan kemampulabaannya. pada dasarnya, tujuan pengendalian kas adalah mencapai kas yang optimal.[1]

Kas adalah uang tunai yang disimpan di perusahaan maupun di bank, yang dapat digunakan setiap waktu. Idealnya perusahaan tidak menyimpan uang tunai, karena uang tunai yang disimpan merupakan modal mati. Namun demikian, perusahaan selalu perlu menyimpan uang tunai karena beberapa alasan atau motif, yaitu motif transaksi, motif penjagaan, dan motif spekulasi. Disamping ketiga motif tersebut penyediaan uang tunai juga bermanfaat untuk memperoleh potongan tunai (cash discount), dan meningkatkan posisi kredit (credit standings).[1]

Persediaan kas di satu pihak dapat memenuhi ketiga motif tersebut, namun dilain pihak. pihak memerlukan biaya berupa bunga atas modal yang disimpan tersebut. Karena itu, harus diusahakan agar besarnya saldo kas adalah minimal atau optimal.[1]

Teori Kas Optimal untuk mencapai kas optimal tersebut ada dua teori yang terkenal, yaitu Teori Baumol dan Teori Miller-Orr. Teori baumol. William Baumol menerapkan teori pengendalian sediaan barang, yaitu perhitungan Kuantitas Pesanan Ekonomis (Economic Order Quantity).[1]


Lihat pula

[sunting | sunting sumber]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ a b c d Ensiklopedi Ekonomi, Bisnis & manajemen:P-Z. Cipta Adi Pustaka. 1992. hlm. 88-91.