Spekulasi
Spekulasi, keuangan dalam artian sempit yaitu termasuk membeli, memiliki, menjual, dan menjual short saham, cryptocurrency, obligasi, komoditi, mata uang, koleksi, real estate, derivatif, ataupun instrumen keuangan lainnya dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan dari fluktuasi harga di mana pembelian tersebut bukannya untuk digunakan sendiri atau untuk memperloeh penghasilan yang timbul dari deviden atau bunga . Spekulasi atau agiotage pada pasar keuangan adalah berbeda dengan apa yang disebut lindung nilai, investasi jangka panjang ataupun pendek, dan arbitrasi.
Spekulasi dapat terjadi pada sebagian besar perdagangan komoditas namun yang terbanyak adalah pada transaksi perdagangan berjangka dan transaksi derivatif lainnya .
Spekulan biasanya mengejar keuntungan yang tinggi, bukan probabilitas untung yang tinggi.[1]
Benjamin Graham seorang pakar analisis sekuriti memberikan definisi dari spekulasi ditinjau dari sudut investasi yaitu " suatu kegiatan investasi adalah investasi yang dilakukan dengan cara melakukan analisis keuangan secara saksama, menjanjikan keamanan modal dan kepuasan atas tingkat imbal hasil . Kegiatan yang tidak memenuhi prasyarat tersebut adalah tindakan spekulatif. "
Manfaat ekonomi dari kegiatan spekulasi
[sunting | sunting sumber]Layanan jasa yang disediakan oleh spekulator kepada pasar utamanya adalah dengan menaruh modalnya kedalam suatu risiko dengan harapan memperoleh suatu keuntungan, mereka menambahkan likuiditas kepada pasar dan mempermudah bagi orang lain untuk mengurangi risiko, termasuk mereka-mereka yang diklasifikasikan sebagai hedger dan arbitraser.
Efek negatif dari kegiatan spekulatif
[sunting | sunting sumber]Aktivitas spekulasi di pasar dapat mempengaruhi tingkat volatilitas, dan spekulan mendorong harga pasar, yang mengakibatkan aset bernilai lebih rendah (undervalued) atau lebih tinggi (overvalued), yang tidak dapat secara akurat mencerminkan nilai intrinsik aset atau sekuritas yang sebenarnya, sementara meningkatkan volatilitas dan risiko jangka pendek, yang mengarah ke gelembung ekonomi.[2]
Etimologi
[sunting | sunting sumber]Kata "spekulasi" berasal dari bahasa Latin speculatus, yang merupakan bentuk kalimat lampau dari speculari, yang artinya "melihat kedepan", mengamati, dan menelaah. Kata speculari itu sendiri merupakan turunan dari kata specula, yang berasal dari specere yang artinya "untuk melihat", yang merupakan serdadu Roma yang bertugas mengawasi perkampungan serdadu yang disebut castrum. Dalam kata ini ditemukan persamaan etimologik dari kalimat kontemporer yang menunjukkan pada suatu aktivitas "memandang dari jauh" di angkasa dan juga di dalam waktu. Dari kalimat "specula" inilah asal kata dalam bahasa Latin "speculatio, speculationis", suatu aktivitas penyelidikan filosofi. Kalimat ini masih digunakan saat ini dalam dunia filosofi sebagai "suatu kegiatan berteori tanpa didukung dengan suatu dasar fakta yang kuat, sebagaimana halnya dalam dunia keuangan modern di mana seorang spekulator melaksanakan suatu transaksinya dengan tanpa didukung oleh suatu dasar statistik.
Bacaan lanjut
[sunting | sunting sumber]- Sobel, Robert (2000) [1973]. The Money Manias: The Eras of Great Speculation in America, 1770-1970. Beard Books. ISBN 1-58798-028-2.
- Gunther, Max (1992). The Zurich Axioms. Souvenir Press. ISBN 0-285-63095-4.
- Niederhoffer, Victor (2005). Practical Speculation. Wiley. ISBN 0-471-67774-4.
Lihat pula
[sunting | sunting sumber]- Pasar keuangan
- Judi
- Pedagang musiman
- Short selling
- Serangan speculatif
- Gelembung pasar modal
- Pedagang saham
- Tulip maniak
- ^ "Perbedaan Investasi dan Spekulasi". InvestBro. 2021-01-20. Diakses tanggal 2021-03-26.
- ^ "Apa Itu Spekulasi". Startinvestasi. 2022-06-02. Diakses tanggal 2022-06-02.