Bakau: Perbedaan antara revisi
k ←Suntingan 120.188.6.90 (bicara) dibatalkan ke versi terakhir oleh Mimihitam Tag: Pengembalian |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
||
(33 revisi perantara oleh 16 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1: | Baris 1: | ||
{{distinguish|Tembakau}} |
|||
{{Taxobox |
|||
{{Automatic taxobox |
|||
⚫ | |||
| name = ''Rhizophora'' |
|||
| image = Rhizophora trees.jpg |
| image = Rhizophora trees.jpg |
||
| image_caption = [[Bakau bunga]] (''Rhizophora racemosa''). |
|||
⚫ | |||
| |
| taxon = Rhizophora |
||
| |
| authority = [[Carolus Linnaeus|L.]] |
||
| divisio = [[Tumbuhan berbunga|Magnoliophyta]] |
|||
| classis = [[Magnoliopsida]] |
|||
| ordo = [[Malpighiales]] |
|||
| familia = [[Rhizophoraceae]] |
|||
| genus = '''''Rhizophora''''' |
|||
| subdivision_ranks = Spesies |
| subdivision_ranks = Spesies |
||
| subdivision = |
| subdivision = ''[[Bakau minyak|Rhizophora apiculata]]'' {{br}} |
||
''Rhizophora |
''[[Bakau merah|Rhizophora mangle]]'' {{br}} |
||
''Rhizophora |
''[[Bakau kurap|Rhizophora mucronata]]'' {{br}} |
||
''Rhizophora |
''[[Bakau bunga|Rhizophora racemosa]]'' {{br}} |
||
''Rhizophora |
''[[Bakau kecil|Rhizophora stylosa]]'' |
||
⚫ | |||
''Rhizophora stylosa'' |
|||
⚫ | |||
}} |
}} |
||
'''Bakau''' adalah nama sekelompok [[tumbuhan]] dari [[genus |
'''Bakau''' adalah nama umum untuk sekelompok [[tumbuhan]] dari [[genus]] ''Rhizophora'' dalam [[Famili (biologi)|famili]] [[Rhizophoraceae]]. Tumbuhan ini memiliki ciri-ciri yang menyolok berupa [[akar tunjang]] yang besar dan berkayu, pucuk yang tertutup daun penumpu yang meruncing, serta buah yang berkecambah serta berakar ketika masih di pohon (''[[vivipar]]''). Pohon bakau juga memiliki banyak nama lain seperti ''tancang'', ''tanjang'' ([[bahasa Jawa|Jw.]]); ''tinjang'' ([[bahasa Madura|Md.]]); ''bangko'' ([[bahasa Bugis|Bugis]]); ''kawoka'' ([[bahasa Timor|Timor]]), ''wako'', ''jangkar,'' dan lain-lain. |
||
== Habitus == |
== Habitus == |
||
Tumbuhan bakau umumnya berupa [[pohon]] besar dengan [[akar]] tunjang yang menyolok dan bercabang-cabang. Tinggi total 4–30 [[meter|m]], dengan tinggi akar mencapai 0,5–2 m atau lebih di atas lumpur, dan diameter batang mencapai 50 cm. Bakau merupakan salah satu jenis pohon penyusun utama ekosistem [[hutan bakau]]. |
|||
Bakau memiliki daun tunggal, terletak berhadapan, ''terkumpul di ujung ranting'', dengan kuncup tertutup daun penumpu yang menggulung runcing. Helai daun eliptis, tebal licin serupa kulit, hijau atau hijau muda kekuningan, berujung runcing, bertangkai, 3,5–13 × 7–23 cm. Daun penumpu cepat rontok, meninggalkan bekas serupa cincin pada buku-buku yang menggembung. |
|||
Bakau biasanya memiliki bunga berkelompok dalam payung tambahan yang bertangkai dan menggarpu di ketiak, 2-4-8–16 kuntum, berbilangan 4. Tabung kelopak bertaju sekitar 1,5 cm, kuning kecokelatan atau kehijauan, melengkung. Daun mahkota putih berambut atau gundul agak kekuningan, bergantung jenisnya. Perbungaan terjadi sepanjang tahun. |
|||
[[Berkas:Rhizophora racemosa-propagule.jpg|jmpl |
[[Berkas:Rhizophora racemosa-propagule.jpg|jmpl|230px|Buah bakau, perhatikan hipokotilnya yang berwarna hijau memanjang.]] |
||
Buah berbentuk telur memanjang sampai mirip buah pir yang kecil, hijau |
Buah yang dihasilkan oleh tumbuhan bakau berbentuk telur memanjang sampai mirip buah pir yang kecil, hijau cokelat kotor. [[Hipokotil]] tumbuh memanjang, silindris, hijau, kasar atau agak halus berbintil-bintil. |
||
== Keragaman jenis, habitat dan penyebaran == |
== Keragaman jenis, habitat dan penyebaran == |
||
Baris 36: | Baris 31: | ||
=== Bakau minyak === |
=== Bakau minyak === |
||
{{Utama|Bakau minyak}} |
|||
Memiliki nama ilmiah |
Memiliki nama ilmiah '''Rhizophora apiculata''' Bl. (atau sering pula disebut ''R. conjugata'' L.), bakau minyak juga disebut dengan nama bakau tandok, bakau akik, bakau kacang, dan lain-lain. Ciri khasnya, dengan ''warna kemerahan'' pada tangkai daun dan sisi bawah daun. |
||
Bunga biasanya berkelompok dua-dua, dengan daun mahkota gundul dan kekuningan. Buah kecil, |
Bunga biasanya ''berkelompok dua-dua'', dengan daun mahkota gundul dan kekuningan. Buah kecil, cokelat, panjangnya 2–3,5 cm. Hipokotil dengan warna kemerahan atau jingga, dan merah pada leher [[kotiledon]] bila sudah matang. Panjang hipokotil sekitar 18–38 cm. |
||
Menyukai tanah berlumpur halus dan dalam, yang tergenang jika pasang serta terkena pengaruh masukan air tawar yang tetap dan kuat. Menyebar mulai dari [[Sri Lanka]], [[Semenanjung Malaya]], seluruh [[Indonesia]], sampai ke [[Australia]] tropis dan pulau-pulau di [[Pasifik]]. |
Menyukai tanah berlumpur halus dan dalam, yang tergenang jika pasang serta terkena pengaruh masukan air tawar yang tetap dan kuat. Menyebar mulai dari [[Sri Lanka]], [[Semenanjung Malaya]], seluruh [[Indonesia]], sampai ke [[Australia]] tropis dan pulau-pulau di [[Pasifik]]. |
||
=== Bakau kurap === |
=== Bakau kurap === |
||
{{Utama|Bakau kurap}} |
|||
Nama ilmiahnya adalah '''''Rhizophora mucronata''''' Poir. Juga disebut dengan nama-nama lain seperti bakau betul, bakau hitam dan lain-lain. Kulit batang hitam, memecah datar. |
|||
Nama ilmiahnya adalah ''Rhizophora mucronata'' Poir. Juga disebut dengan nama-nama lain seperti bakau betul, bakau hitam, dan lain-lain.{{Butuh rujukan}} Bakau kurap memiliki kulit batang berwarna gelap hingga berwarna [[hitam]]. Bagian kulitnya terdapat pecahan bergaris horizontal. [[Diameter]] batangnya dapat mencapai 70 cm. Sementara tinggi pohonnya umumnya dapat mencapai 27 meter. Bakau kurap dengan tinggi pohon melebihi 30 meter sangat jarang ditemukan.<ref>{{Cite book|last=Suryanti, Supriharyono dan Anggoro, S.|date=2019|url=http://eprints.undip.ac.id/81428/1/BUKU_Pengelolaan_Wilayah_Pesisir_Terpadu_Suryanti__2019.pdf|title=Pengelolaan Wilayah Pesisir Terpadu|location=Semarang|publisher=Undip Press|isbn=978-979-097-679-5|pages=64-65|url-status=live}}</ref> Bunga berkelompok, 4–8 kuntum. Daun mahkota putih, berambut panjang hingga 9 mm. Buah bentuk telur, hijau kecokelatan, 5–7 cm. Hipokotil besar, kasar, dan berbintil. Panjang 36–70 cm. Leher kotiledon kuning jika matang.{{Butuh rujukan}} |
|||
⚫ | Sering bercampur dengan '''bakau minyak''', namun lebih toleran terhadap substrat yang lebih keras dan berpasir. Lebih menyukai substrat yang tergenang dalam dan kaya humus; jarang sekali didapati di tempat yang jauh dari pasang surut. Menyebar luas mulai dari [[Afrika]] Timur, [[Madagaskar]], [[Mauritania]], [[Asia Tenggara]], kepulauan [[Nusantara]], [[Melanesia|Melane]], [[Melanesia|ia]] dan [[Mikronesia]]. Diintroduksi ke [[Hawaii]].{{Butuh rujukan}} |
||
Bunga berkelompok, 4-8 kuntum. Daun mahkota putih, berambut panjang hingga 9 mm. Buah bentuk telur, hijau kecoklatan, 5 – 7 cm. Hipokotil besar, kasar dan berbintil, panjang 36 – 70 cm. Leher kotiledon kuning jika matang. |
|||
⚫ | Sering bercampur dengan '''bakau minyak''', namun lebih toleran terhadap substrat yang lebih keras dan berpasir. Lebih menyukai substrat yang tergenang dalam dan kaya humus; jarang sekali didapati di tempat yang jauh dari pasang surut. Menyebar luas mulai dari [[Afrika]] |
||
=== Bakau kecil === |
=== Bakau kecil === |
||
{{Utama|Bakau kecil}} |
|||
Pohon dengan satu atau banyak batang. Tidak seperti dua kerabatnya terdahulu yang dapat mencapai 30 m, bakau kecil hanya tumbuh sampai dengan tinggi sekitar 10 m. Nama ilmiahnya adalah '''''Rhizophora stylosa''''' Griff. |
Pohon dengan satu atau banyak batang. Tidak seperti dua kerabatnya terdahulu yang dapat mencapai 30 m, bakau kecil hanya tumbuh sampai dengan tinggi sekitar 10 m. Nama ilmiahnya adalah '''''[[Rhizophora stylosa]]''''' Griff. |
||
Bunga dalam kelompok besar, |
Bunga dalam kelompok besar, 8–16 kuntum, kecil-kecil. Daun mahkota putih, berambut panjang hingga 8 mm. Buah cokelat kecil, panjang s/d 4 cm. Hipokotil berbintil agak halus, 20–35 cm (kadang-kadang 50 cm); leher kotiledon kuning kehijauan ketika matang. |
||
Bakau ini menempati habitat yang paling beragam. Mulai dari lumpur, pasir sampai pecahan batu atau karang. Mulai dari tepi pantai hingga daratan yang mengering. Terutama di tepian pulau yang berkarang. Diketahui menyebar di [[Taiwan]], [[Filipina]], Malaysia, [[Papua Nugini]], dan Australia tropis. Di Indonesia didapati mulai dari [[Sumatra]], [[Jawa]], [[Bali]], [[Lombok]], [[Sumbawa]], [[Sumba]], [[Sulawesi]], [[Maluku]] dan [[Papua]]. |
Bakau ini menempati habitat yang paling beragam. Mulai dari lumpur, pasir sampai pecahan batu atau karang. Mulai dari tepi pantai hingga daratan yang mengering. Terutama di tepian pulau yang berkarang. Diketahui menyebar di [[Taiwan]], [[Filipina]], Malaysia, [[Papua Nugini]], dan Australia tropis. Di Indonesia didapati mulai dari [[Sumatra]], [[Jawa]], [[Bali]], [[Lombok]], [[Sumbawa]], [[Sumba]], [[Sulawesi]], [[Maluku]], dan [[Papua]]. |
||
== Kegunaan == |
== Kegunaan == |
||
Kayu bakau memiliki kegunaan yang baik sebagai bahan bangunan, [[kayu bakar]], dan terutama sebagai bahan pembuat [[arang]]. Kulit kayu menghasilkan [[tanin]] yang digunakan sebagai bahan penyamak. |
Kayu bakau memiliki kegunaan yang baik sebagai bahan bangunan, [[kayu bakar]], dan terutama sebagai bahan pembuat [[arang]]. Kulit kayu menghasilkan [[tanin]] yang digunakan sebagai bahan penyamak. |
||
Sebagai kayu bakar, secara tradisional masyarakat biasa memakai jenis Xylocarpus (Nirih atau Nyirih). Sedangkan untuk bahan baku pembuat arang biasa dipakai Rhizophora sp., sedangkan penggunaan kulit kayu bakau untuk diambil tanninnya, hampir-hampir tidak terdengar lagi. |
<!--Sebagai kayu bakar, secara tradisional masyarakat biasa memakai jenis Xylocarpus (Nirih atau Nyirih). Sedangkan untuk bahan baku pembuat arang biasa dipakai Rhizophora sp., sedangkan penggunaan kulit kayu bakau untuk diambil tanninnya, hampir-hampir tidak terdengar lagi. |
||
Satu lagi kegunaan kayu bakau, adalah untuk bahan kertas. Kayu bakau biasa dicincang dengan mesin potong menghasilkan serpihan kayu |
Satu lagi kegunaan kayu bakau, adalah untuk bahan kertas. Kayu bakau biasa dicincang dengan mesin potong menghasilkan serpihan kayu/''wood chips''. Menurut berita, jenis kertas yang dibuat dari kayu bakau adalah termasuk kertas kualitas tinggi. |
||
Kegunaan dari hutan bakau yang paling besar adalah sebagai penyeimbang ekologis dan sumber (langsung atau tidak langsung) pendapatan masyarakat pesisir, di mana peran pemerintah untuk pengaturannya masih sangat minim. |
Kegunaan dari hutan bakau yang paling besar adalah sebagai penyeimbang ekologis dan sumber (langsung atau tidak langsung) pendapatan masyarakat pesisir, di mana peran pemerintah untuk pengaturannya masih sangat minim.--> |
||
== Lihat pula == |
== Lihat pula == |
||
Baris 73: | Baris 69: | ||
* Noor, Y.R., M. Khazali, dan I.N.N. Suryadiputra. 1999. ''Panduan Pengenalan Mangrove di Indonesia''. PKA/WI-IP. Bogor. |
* Noor, Y.R., M. Khazali, dan I.N.N. Suryadiputra. 1999. ''Panduan Pengenalan Mangrove di Indonesia''. PKA/WI-IP. Bogor. |
||
* [[van Steenis]], CGGJ. 1981. ''Flora, untuk sekolah di Indonesia''. Pradnya Paramita. Jakarta. |
* [[van Steenis]], CGGJ. 1981. ''Flora, untuk sekolah di Indonesia''. Pradnya Paramita. Jakarta. |
||
⚫ | |||
{{Taxonbar|from=Q131521}} |
|||
[[Kategori:Pohon kayu]] |
[[Kategori:Pohon kayu]] |
||
⚫ | |||
[[Kategori:Rhizophoraceae]] |
[[Kategori:Rhizophoraceae]] |
||
[[Kategori:Hutan mangrove]] |
|||
⚫ | |||
⚫ |
Revisi terkini sejak 23 September 2024 14.50
Bakau | |
---|---|
Bakau bunga (Rhizophora racemosa). | |
Klasifikasi ilmiah | |
Kerajaan: | Plantae |
Klad: | Tracheophyta |
Klad: | Angiospermae |
Klad: | Eudikotil |
Klad: | Rosid |
Ordo: | Malpighiales |
Famili: | Rhizophoraceae |
Genus: | Rhizophora L. |
Spesies | |
Rhizophora apiculata |
Bakau adalah nama umum untuk sekelompok tumbuhan dari genus Rhizophora dalam famili Rhizophoraceae. Tumbuhan ini memiliki ciri-ciri yang menyolok berupa akar tunjang yang besar dan berkayu, pucuk yang tertutup daun penumpu yang meruncing, serta buah yang berkecambah serta berakar ketika masih di pohon (vivipar). Pohon bakau juga memiliki banyak nama lain seperti tancang, tanjang (Jw.); tinjang (Md.); bangko (Bugis); kawoka (Timor), wako, jangkar, dan lain-lain.
Habitus
[sunting | sunting sumber]Tumbuhan bakau umumnya berupa pohon besar dengan akar tunjang yang menyolok dan bercabang-cabang. Tinggi total 4–30 m, dengan tinggi akar mencapai 0,5–2 m atau lebih di atas lumpur, dan diameter batang mencapai 50 cm. Bakau merupakan salah satu jenis pohon penyusun utama ekosistem hutan bakau.
Bakau memiliki daun tunggal, terletak berhadapan, terkumpul di ujung ranting, dengan kuncup tertutup daun penumpu yang menggulung runcing. Helai daun eliptis, tebal licin serupa kulit, hijau atau hijau muda kekuningan, berujung runcing, bertangkai, 3,5–13 × 7–23 cm. Daun penumpu cepat rontok, meninggalkan bekas serupa cincin pada buku-buku yang menggembung.
Bakau biasanya memiliki bunga berkelompok dalam payung tambahan yang bertangkai dan menggarpu di ketiak, 2-4-8–16 kuntum, berbilangan 4. Tabung kelopak bertaju sekitar 1,5 cm, kuning kecokelatan atau kehijauan, melengkung. Daun mahkota putih berambut atau gundul agak kekuningan, bergantung jenisnya. Perbungaan terjadi sepanjang tahun.
Buah yang dihasilkan oleh tumbuhan bakau berbentuk telur memanjang sampai mirip buah pir yang kecil, hijau cokelat kotor. Hipokotil tumbuh memanjang, silindris, hijau, kasar atau agak halus berbintil-bintil.
Keragaman jenis, habitat dan penyebaran
[sunting | sunting sumber]Ada tiga jenis bakau yang biasa dijumpai di hutan-hutan bakau di Indonesia. Jenis-jenis tersebut ialah:
Bakau minyak
[sunting | sunting sumber]Memiliki nama ilmiah Rhizophora apiculata Bl. (atau sering pula disebut R. conjugata L.), bakau minyak juga disebut dengan nama bakau tandok, bakau akik, bakau kacang, dan lain-lain. Ciri khasnya, dengan warna kemerahan pada tangkai daun dan sisi bawah daun.
Bunga biasanya berkelompok dua-dua, dengan daun mahkota gundul dan kekuningan. Buah kecil, cokelat, panjangnya 2–3,5 cm. Hipokotil dengan warna kemerahan atau jingga, dan merah pada leher kotiledon bila sudah matang. Panjang hipokotil sekitar 18–38 cm.
Menyukai tanah berlumpur halus dan dalam, yang tergenang jika pasang serta terkena pengaruh masukan air tawar yang tetap dan kuat. Menyebar mulai dari Sri Lanka, Semenanjung Malaya, seluruh Indonesia, sampai ke Australia tropis dan pulau-pulau di Pasifik.
Bakau kurap
[sunting | sunting sumber]Nama ilmiahnya adalah Rhizophora mucronata Poir. Juga disebut dengan nama-nama lain seperti bakau betul, bakau hitam, dan lain-lain.[butuh rujukan] Bakau kurap memiliki kulit batang berwarna gelap hingga berwarna hitam. Bagian kulitnya terdapat pecahan bergaris horizontal. Diameter batangnya dapat mencapai 70 cm. Sementara tinggi pohonnya umumnya dapat mencapai 27 meter. Bakau kurap dengan tinggi pohon melebihi 30 meter sangat jarang ditemukan.[1] Bunga berkelompok, 4–8 kuntum. Daun mahkota putih, berambut panjang hingga 9 mm. Buah bentuk telur, hijau kecokelatan, 5–7 cm. Hipokotil besar, kasar, dan berbintil. Panjang 36–70 cm. Leher kotiledon kuning jika matang.[butuh rujukan]
Sering bercampur dengan bakau minyak, namun lebih toleran terhadap substrat yang lebih keras dan berpasir. Lebih menyukai substrat yang tergenang dalam dan kaya humus; jarang sekali didapati di tempat yang jauh dari pasang surut. Menyebar luas mulai dari Afrika Timur, Madagaskar, Mauritania, Asia Tenggara, kepulauan Nusantara, Melane, ia dan Mikronesia. Diintroduksi ke Hawaii.[butuh rujukan]
Bakau kecil
[sunting | sunting sumber]Pohon dengan satu atau banyak batang. Tidak seperti dua kerabatnya terdahulu yang dapat mencapai 30 m, bakau kecil hanya tumbuh sampai dengan tinggi sekitar 10 m. Nama ilmiahnya adalah Rhizophora stylosa Griff.
Bunga dalam kelompok besar, 8–16 kuntum, kecil-kecil. Daun mahkota putih, berambut panjang hingga 8 mm. Buah cokelat kecil, panjang s/d 4 cm. Hipokotil berbintil agak halus, 20–35 cm (kadang-kadang 50 cm); leher kotiledon kuning kehijauan ketika matang.
Bakau ini menempati habitat yang paling beragam. Mulai dari lumpur, pasir sampai pecahan batu atau karang. Mulai dari tepi pantai hingga daratan yang mengering. Terutama di tepian pulau yang berkarang. Diketahui menyebar di Taiwan, Filipina, Malaysia, Papua Nugini, dan Australia tropis. Di Indonesia didapati mulai dari Sumatra, Jawa, Bali, Lombok, Sumbawa, Sumba, Sulawesi, Maluku, dan Papua.
Kegunaan
[sunting | sunting sumber]Kayu bakau memiliki kegunaan yang baik sebagai bahan bangunan, kayu bakar, dan terutama sebagai bahan pembuat arang. Kulit kayu menghasilkan tanin yang digunakan sebagai bahan penyamak.
Lihat pula
[sunting | sunting sumber]Untuk manfaat dan ekologi hutan bakau, lihat pada artikel-artikel berikut:
Referensi
[sunting | sunting sumber]- Noor, Y.R., M. Khazali, dan I.N.N. Suryadiputra. 1999. Panduan Pengenalan Mangrove di Indonesia. PKA/WI-IP. Bogor.
- van Steenis, CGGJ. 1981. Flora, untuk sekolah di Indonesia. Pradnya Paramita. Jakarta.
- ^ Suryanti, Supriharyono dan Anggoro, S. (2019). Pengelolaan Wilayah Pesisir Terpadu (PDF). Semarang: Undip Press. hlm. 64–65. ISBN 978-979-097-679-5.