Nh. Dini: Perbedaan antara revisi
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
|||
(33 revisi perantara oleh 23 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1: | Baris 1: | ||
{{ |
{{refimprove}} |
||
{{Infobox Journalist |
{{Infobox Journalist |
||
|name = {{PAGENAME}} |
|name = {{PAGENAME}} |
||
|image = NH Dini.jpg |
|image = NH Dini.jpg |
||
|birth_name = Nurhayati Sri Hardini |
|birth_name = Nurhayati Sri Hardini Siti Nukatin |
||
|birth_date = {{birth date|1936|2|29}} |
|birth_date = {{birth date|1936|2|29}} |
||
|birth_place = {{negara| |
|birth_place = {{negara|Hindia Belanda}} [[Semarang]], [[Hindia Belanda]] |
||
|death_date = {{death date and age|2018|12|4|1936|2|29}} |
|death_date = {{death date and age|2018|12|4|1936|2|29}} |
||
|death_place = {{negara|Indonesia}} [[Semarang]], [[Indonesia]] |
|death_place = {{negara|Indonesia}} [[Semarang]], [[Indonesia]] |
||
Baris 12: | Baris 12: | ||
|occupation = [[Sastrawan]] |
|occupation = [[Sastrawan]] |
||
, [[novelis]] |
, [[novelis]] |
||
|yearsactive = [[ |
|yearsactive = [[Kesusastraan Indonesia Periode 1950-1965|Angkatan '50]] (1956-2018) |
||
|parents = |
|parents = |
||
RM. Saljowidjojo<br>Kusaminah |
RM. Saljowidjojo<br>Kusaminah |
||
|spouse = Yves Coffin (1960-1984; bercerai) |
|spouse = Yves Coffin (1960-1984; bercerai) |
||
|children = [[Pierre Coffin|Pierre-Louis Padang Coffin]] |
|children = Marie-Claire Lintang Coffin<br>[[Pierre Coffin|Pierre-Louis Padang Coffin]] |
||
|religion = |
|religion = |
||
|twitter = |
|twitter = |
||
Baris 22: | Baris 22: | ||
}} |
}} |
||
'''Nurhayati Sri Hardini ''' ({{lahirmati|[[Kota Semarang|Semarang]], [[Jawa Tengah]]|29|2|1936|[[Semarang]], [[Jawa Tengah]]|4|12|2018}}) atau yang biasa dikenal sebagai '''Nh. Dini''' adalah [[sastrawan]], [[novelis]], dan [[feminis]] berkebangsaan [[Indonesia |
'''Nurhayati Sri Hardini ''' ({{lahirmati|[[Kota Semarang|Semarang]], [[Jawa Tengah]]|29|2|1936|[[Semarang]], [[Jawa Tengah]]|4|12|2018}}) atau yang biasa dikenal sebagai '''Nh. Dini''' adalah [[sastrawan]], [[novelis]], dan [[feminis]] berkebangsaan [[Indonesia]]. |
||
== Kehidupan == |
== Kehidupan == |
||
Dini dilahirkan dari pasangan RM. Saljowidjojo, seorang pegawai [[PJKA|Perusahaan Jawatan Kereta Api]] dan Kusaminah. Ia anak bungsu dari lima bersaudara, ulang tahunnya dirayakan empat tahun sekali. Masa kecilnya penuh larangan. Ditilik dari silsilah keluarganya, Nh. Dini masih berdarah [[Bugis]]. |
Dini dilahirkan dari pasangan RM. Saljowidjojo, seorang pegawai [[PJKA|Perusahaan Jawatan Kereta Api]] dan Kusaminah. Ia anak bungsu dari lima bersaudara, ulang tahunnya dirayakan empat tahun sekali. Masa kecilnya penuh larangan. Ditilik dari silsilah keluarganya, Nh. Dini masih berdarah [[Bugis]]<ref name=":0">{{Cite web|title=Artikel "Nh. Dini" - Ensiklopedia Sastra Indonesia|url=http://ensiklopedia.kemdikbud.go.id/sastra/artikel/Nh_Dini|website=ensiklopedia.kemdikbud.go.id|access-date=2022-04-21}}</ref>. |
||
Dini mengaku mulai tertarik menulis sejak kelas tiga SD. Buku-buku pelajarannya penuh dengan tulisan yang merupakan ungkapan pikiran dan perasaannya sendiri. Ia sendiri mengakui bahwa tulisan itu semacam pelampiasan hati. Ibu Dini, yang harus bekerja keras sebagai buruh batik setelah kematian suaminya, selalu bercerita padanya tentang apa yang diketahui dan dibacanya dari bacaan Panji Wulung, [[Panjebar Semangat]], |
Dini mengaku mulai tertarik menulis sejak kelas tiga [[Sekolah dasar|SD]]. Buku-buku pelajarannya penuh dengan tulisan yang merupakan ungkapan pikiran dan perasaannya sendiri. Ia sendiri mengakui bahwa tulisan itu semacam pelampiasan hati. Ibu Dini, yang harus bekerja keras sebagai buruh [[batik]] setelah kematian suaminya, selalu bercerita padanya tentang apa yang diketahui dan dibacanya dari bacaan [[Panji Wulung]], [[Panjebar Semangat]], tembang-tembang Jawa dengan [[aksara Jawa]] dan sebagainya<ref>{{Cite web|last=Post|first=The Jakarta|title=Obituary: NH Dini, Indonesian feminist literary figure|url=https://www.thejakartapost.com/life/2018/12/05/obituary-nh-dini-indonesian-feminist-literary-figure.html|website=The Jakarta Post|language=en|access-date=2022-04-21}}</ref>. Baginya, sang ibu mempunyai pengaruh yang besar dalam membentuk watak dan pemahamannya akan lingkungan. |
||
Sekalipun sejak kecil kebiasaan bercerita sudah ditanamkan, sebagaimana yang dilakukan ibunya kepadanya, ternyata Dini tidak ingin jadi tukang cerita. la malah bercita-cita jadi sopir lokomotif atau masinis. |
Sekalipun sejak kecil kebiasaan bercerita sudah ditanamkan, sebagaimana yang dilakukan ibunya kepadanya, ternyata Dini tidak ingin jadi tukang cerita. la malah bercita-cita jadi sopir [[lokomotif]] atau [[masinis]]. Namun, ia tak sampai mewujudkan obsesinya itu hanya karena tidak menemukan sekolah bagi calon masinis kereta api. |
||
Kalau pada akhirnya ia menjadi penulis, itu karena ia memang suka cerita, suka membaca dan kadang-kadang ingin tahu kemampuannya. Misalnya sehabis membaca sebuah karya, biasanya dia berpikir jika hanya begini saya pun mampu membuatnya. |
Kalau pada akhirnya ia menjadi penulis, itu karena ia memang suka cerita, suka membaca dan kadang-kadang ingin tahu kemampuannya. Misalnya, sehabis membaca sebuah karya, biasanya dia berpikir jika hanya begini saya pun mampu membuatnya. Dalam kenyataannya ia memang mampu dengan dukungan teknik menulis yang dikuasainya. |
||
Dini |
Ayah Dini meninggal ketika ia masih duduk di bangku [[Sekolah menengah pertama|SMP]], sedangkan ibunya hidup tanpa penghasilan tetap. Mungkin karena itu, ia jadi suka melamun. Bakatnya menulis fiksi semakin terasah di sekolah menengah. Waktu itu, ia sudah mengisi majalah dinding sekolah dengan [[Sastra|sajak]] dan [[cerita pendek]]. Dini menulis sajak dan prosa berirama dan membacakannya sendiri di [[RRI Semarang]] ketika usianya 15 tahun. Sejak itu ia rajin mengirim sajak-sajak ke siaran nasional di RRI Semarang dalam acara Tunas Mekar<ref name=":0" />. Dini juga menulis untuk Majalah ''KISAH'', dan ''SIASAT''. Cerpen pertamanya, Pendurhaka, bahkan mendapat kritis positif dari [[H.B. Jassin]] tahun [[1951]]. |
||
<!-- |
<!-- |
||
// disembunyikan karena terdeteksi plagiarisme (80%) |
// disembunyikan karena terdeteksi plagiarisme (80%) |
||
== Karier == |
== Karier == |
||
Peraih penghargaan SEA Write Award di bidang sastra dari Pemerintah Thailand ini sudah telanjur dicap sebagai sastrawan di Indonesia, padahal ia sendiri mengaku hanyalah seorang penulis yang menuangkan realita kehidupan, pengalaman pribadi dan kepekaan terhadap lingkungan ke dalam setiap tulisannya. Ia bahkan digelari feminis, meski sepenuturannya bahwa yang dia lakukan adalah memperjuangkan keadilan. |
Peraih penghargaan SEA Write Award di bidang sastra dari Pemerintah Thailand ini sudah telanjur dicap sebagai sastrawan di Indonesia, padahal ia sendiri mengaku hanyalah seorang penulis yang menuangkan realita kehidupan, pengalaman pribadi dan kepekaan terhadap lingkungan ke dalam setiap tulisannya. Ia bahkan digelari feminis, meski sepenuturannya bahwa yang dia lakukan adalah memperjuangkan keadilan. |
||
Beberapa karyanya yang terkenal, antara lain [[Pada Sebuah Kapal]] (1972), [[La Barka]] (1975) atau [[Namaku Hiroko]] (1977), [[Dua Dunia]] (1956) [[Sebuah Lorong di Kotaku]] (1978) [[Padang Ilalang di Belakang Rumah]] (1979) [[Orang-orang Tran]] (1983), [[Pertemuan Dua Hati]] (1986), [[Hati yang Damai]] (1998), belum termasuk karya-karyanya dalam bentuk kumpulan cerpen, novelet, atau cerita kenangan. Budi Darma menyebutnya sebagai pengarang sastra feminis yang terus "menyuarakan kemarahan kepada kaum laki-laki." Terlepas dari apa pendapat orang lain, ia mengatakan bahwa ia akan marah bila mendapati ketidakadilan khususnya ketidakadilan gender yang sering kali merugikan kaum perempuan. Dalam karyanya yang terbaru berjudul [[Dari Parangakik ke Kampuchea]] (2003), ia mengangkat kisah tentang bagaimana perilaku seorang suami terhadap isterinya. |
Beberapa karyanya yang terkenal, antara lain [[Pada Sebuah Kapal]] (1972), [[La Barka]] (1975) atau [[Namaku Hiroko]] (1977), [[Dua Dunia]] (1956) [[Sebuah Lorong di Kotaku]] (1978) [[Padang Ilalang di Belakang Rumah]] (1979) [[Orang-orang Tran]] (1983), [[Pertemuan Dua Hati]] (1986), [[Hati yang Damai]] (1998), belum termasuk karya-karyanya dalam bentuk kumpulan cerpen, novelet, atau cerita kenangan. Budi Darma menyebutnya sebagai pengarang sastra feminis yang terus "menyuarakan kemarahan kepada kaum laki-laki." Terlepas dari apa pendapat orang lain, ia mengatakan bahwa ia akan marah bila mendapati ketidakadilan khususnya ketidakadilan gender yang sering kali merugikan kaum perempuan. Dalam karyanya yang terbaru berjudul [[Dari Parangakik ke Kampuchea]] (2003), ia mengangkat kisah tentang bagaimana perilaku seorang suami terhadap isterinya. |
||
Baris 80: | Baris 80: | ||
Menyinggung soal seks, khususnya adegan-adegan yang dimunculkan dalam karya-karyanya, ia menganggapnya wajar-wajar saja. Begitulah spontanitas penuturan pengarang yang pengikut kejawen ini. la tak sungkan-sungkan mengungkapkan segala persoalan dan kisah perjalanan hidupnya melalui karya-karya yang ditulisnya |
Menyinggung soal seks, khususnya adegan-adegan yang dimunculkan dalam karya-karyanya, ia menganggapnya wajar-wajar saja. Begitulah spontanitas penuturan pengarang yang pengikut kejawen ini. la tak sungkan-sungkan mengungkapkan segala persoalan dan kisah perjalanan hidupnya melalui karya-karya yang ditulisnya |
||
Sebelum wafat, NH Dini tinggal di Panti |
Sebelum wafat, NH Dini tinggal di Panti Werdha Harapan Asri, Banyumanik, [[Semarang]] |
||
--> |
--> |
||
== Kematian == |
== Kematian == |
||
Nh. Dini meninggal dunia tanggal 4 Desember 2018 pada usia 82 tahun karena kecelakaan lalu lintas di jalan tol Tembalang, Semarang.<ref>{{ |
Nh. Dini meninggal dunia tanggal 4 Desember 2018 pada usia 82 tahun karena kecelakaan lalu lintas di jalan tol Tembalang, Semarang.<ref>{{Cite news| title=Novelis Nh Dini Meninggal Dunia |work=[[CNN Indonesia]] | date=4 Desember 2018 | url=https://m.cnnindonesia.com/hiburan/20181204181249-241-351110/novelis-nh-dini-meninggal-dunia | language=id | access-date=4 December 2018}}</ref><ref>[https://daerah.sindonews.com/read/1360040/22/nh-dini-sempat-jalani-mri-di-rumah-sakit-sebelum-tutup-usia-1543928089?utm_source=News%20Notification&utm_medium=referral NH Dini Sempat Jalani MRI di Rumah Sakit Sebelum Tutup Usia, 4 Desember 2018]</ref> Jenazahnya dikremasikan di [[Ambarawa]] pada 5 Desember 2018.<ref>{{Cite news|last=Nurdin|first=Nazar|date=05-12-2018|title=NH Dini Berpulang, Jenazahnya Dikremasi di Ambarawa Pagi Ini|url=https://regional.kompas.com/read/2018/12/05/08125341/nh-dini-berpulang-jenazahnya-dikremasi-di-ambarawa-pagi-ini|work=[[Kompas.com]]|access-date=13-07-2021|editor-last=Ika|editor-first=Aprillia}}</ref> |
||
== Karya == |
== Karya == |
||
⚫ | |||
=== Novel === |
|||
⚫ | |||
|author1=Dini, Nh |
|author1=Dini, Nh |
||
|title=Hati yang Damai |
|title=Hati yang Damai |
||
Baris 94: | Baris 94: | ||
|url=https://trove.nla.gov.au/work/6103918 |
|url=https://trove.nla.gov.au/work/6103918 |
||
|accessdate=22 Februari 2020}}</ref> |
|accessdate=22 Februari 2020}}</ref> |
||
* ''Pada Sebuah Kapal'' (1973) |
* ''[[Pada Sebuah Kapal]]'' (1973)<ref>{{Citation |
||
|author1=Dini, Nh (Nurhayati) |
|author1=Dini, Nh (Nurhayati) |
||
|title=Pada Sebuah Kapal |
|title=Pada Sebuah Kapal |
||
Baris 101: | Baris 101: | ||
|url=https://trove.nla.gov.au/work/9191718 |
|url=https://trove.nla.gov.au/work/9191718 |
||
|accessdate=22 Februari 2020}}</ref> |
|accessdate=22 Februari 2020}}</ref> |
||
* ''La Barka'' (1975) |
* ''La Barka'' (1975) |
||
* ''Namaku Hiroko'' (1977) |
* ''[[Namaku Hiroko]]'' (1977) |
||
* ''Orang-orang Trans'' (1985) |
* ''Orang-orang Trans'' (1985) |
||
* ''Pertemuan Dua Hati'' (1986) |
* ''Pertemuan Dua Hati'' (1986) |
||
* ''Dari Ngalian ke Sendowo'' (2015) |
|||
* ''Gunung Ungaran'' (2018) |
|||
== Penghargaan == |
|||
Karya-karya Nh. Dini memeroleh sambutan yang luar biasa dari berbagai kritikus, dalam dan luar negeri. Salah satu kritikus yang memberikan apresiasi tinggi terhadap karya-karya Nh. Dini adalah [[A. teeuw|A. Teeuw]]. Menurut Teeuw, Nh. Dini merupakan satu dari sedikit [https://hybernasi.com/7-sastrawan-wanita-indonesia-terbaik-abad-ini/ sastrawan wanita Indonesia] yang mampu menerjemahkan ide-ide feminisme ke dalam karya sastra dengan sangat baik, dan ide feminisme tersebut justru memperkokoh posisi kesastrawanannya. |
|||
Nh. Dini berhasil meraih sejumlah penghargaan. Di antaranya adalah Hadiah Seni untuk Sastra dari Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (1989), Bhakti Upapradana Bidang Sastra dari Pemerintah daerah Jawa Tengah (1991), [[Penghargaan Penulis Asia Tenggara|SEA Write Award]] di bidang sastra dari Pemerintah Thailand (2003), Hadiah Francophonie (2008), Achmad Bakrie Award (2011), dan Lifetime Achievement Award dari Ubud Writers and Readers Festival 2017.<ref>{{Cite web|title=Pada Sebuah Kapal, Buku Karya N.H. Dini|url=https://indonesiakaya.com/pustaka-indonesia/pada-sebuah-kapal-karya-n-h-dini/|website=Indonesia Kaya|access-date=2024-06-10}}</ref> |
|||
== Referensi == |
== Referensi == |
||
Baris 110: | Baris 117: | ||
== Pranala luar == |
== Pranala luar == |
||
* [http://www.tokohindonesia.com/ensiklopedi/n/nh-dini/index.shtml NH Dini (Nurhayati Sri Hardini Siti Nukatin) - Pengarang Sastra Feminis] |
* [http://www.tokohindonesia.com/ensiklopedi/n/nh-dini/index.shtml NH Dini (Nurhayati Sri Hardini Siti Nukatin) - Pengarang Sastra Feminis] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20100317162540/http://www.tokohindonesia.com/ensiklopedi/n/nh-dini/index.shtml |date=2010-03-17 }} |
||
* [http://www.gramedia.com/buku_detail.asp?id=FFVK1255&jenis=4&kat= Detail Buku - Dari Fontenay Ke Magallianes - Nh Dini] |
* [http://www.gramedia.com/buku_detail.asp?id=FFVK1255&jenis=4&kat= Detail Buku - Dari Fontenay Ke Magallianes - Nh Dini] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20070927213425/http://www.gramedia.com/buku_detail.asp?id=FFVK1255&jenis=4&kat= |date=2007-09-27 }} |
||
* [http://www.republika.co.id/koran_detail.asp?id=203021&kat_id=319&kat_id1=&kat_id2= Buku-buku Nh Dini - Cermin Batin Perempuan] |
* [http://www.republika.co.id/koran_detail.asp?id=203021&kat_id=319&kat_id1=&kat_id2= Buku-buku Nh Dini - Cermin Batin Perempuan] |
||
* [http://www.tokohindonesia.com/ensiklopedi/n/nh-dini/index.shtml NH Dini Pengarang Sastra Feminis] |
* [http://www.tokohindonesia.com/ensiklopedi/n/nh-dini/index.shtml NH Dini Pengarang Sastra Feminis] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20100317162540/http://www.tokohindonesia.com/ensiklopedi/n/nh-dini/index.shtml |date=2010-03-17 }} |
||
{{lifetime|1936|2018}} |
{{lifetime|1936|2018}} |
||
{{Authority control}} |
|||
⚫ | |||
⚫ | |||
[[Kategori:Penulis wanita abad ke-20]] |
|||
[[Kategori:Penulis wanita Indonesia]] |
|||
⚫ | |||
[[Kategori:Feminis Indonesia]] |
[[Kategori:Feminis Indonesia]] |
||
[[Kategori:Novelis Indonesia]] |
[[Kategori:Novelis Indonesia]] |
||
⚫ | |||
⚫ | |||
[[Kategori:Tokoh Angkatan 66]] |
[[Kategori:Tokoh Angkatan 66]] |
||
⚫ | |||
[[Kategori:Tokoh Bugis]] |
[[Kategori:Tokoh Bugis]] |
||
[[Kategori:Tokoh |
[[Kategori:Tokoh dari Semarang]] |
||
⚫ |
Revisi terkini sejak 3 Oktober 2024 19.59
Artikel ini membutuhkan rujukan tambahan agar kualitasnya dapat dipastikan. |
Nh. Dini | |
---|---|
Lahir | Nurhayati Sri Hardini Siti Nukatin 29 Februari 1936 Semarang, Hindia Belanda |
Meninggal | 4 Desember 2018 Semarang, Indonesia | (umur 82)
Sebab meninggal | Luka di kepala akibat kecelakaan lalu lintas |
Pekerjaan | Sastrawan , novelis |
Tahun aktif | Angkatan '50 (1956-2018) |
Suami/istri | Yves Coffin (1960-1984; bercerai) |
Anak | Marie-Claire Lintang Coffin Pierre-Louis Padang Coffin |
Orang tua | RM. Saljowidjojo Kusaminah |
Nurhayati Sri Hardini (29 Februari 1936 – 4 Desember 2018) atau yang biasa dikenal sebagai Nh. Dini adalah sastrawan, novelis, dan feminis berkebangsaan Indonesia.
Kehidupan
[sunting | sunting sumber]Dini dilahirkan dari pasangan RM. Saljowidjojo, seorang pegawai Perusahaan Jawatan Kereta Api dan Kusaminah. Ia anak bungsu dari lima bersaudara, ulang tahunnya dirayakan empat tahun sekali. Masa kecilnya penuh larangan. Ditilik dari silsilah keluarganya, Nh. Dini masih berdarah Bugis[1].
Dini mengaku mulai tertarik menulis sejak kelas tiga SD. Buku-buku pelajarannya penuh dengan tulisan yang merupakan ungkapan pikiran dan perasaannya sendiri. Ia sendiri mengakui bahwa tulisan itu semacam pelampiasan hati. Ibu Dini, yang harus bekerja keras sebagai buruh batik setelah kematian suaminya, selalu bercerita padanya tentang apa yang diketahui dan dibacanya dari bacaan Panji Wulung, Panjebar Semangat, tembang-tembang Jawa dengan aksara Jawa dan sebagainya[2]. Baginya, sang ibu mempunyai pengaruh yang besar dalam membentuk watak dan pemahamannya akan lingkungan.
Sekalipun sejak kecil kebiasaan bercerita sudah ditanamkan, sebagaimana yang dilakukan ibunya kepadanya, ternyata Dini tidak ingin jadi tukang cerita. la malah bercita-cita jadi sopir lokomotif atau masinis. Namun, ia tak sampai mewujudkan obsesinya itu hanya karena tidak menemukan sekolah bagi calon masinis kereta api.
Kalau pada akhirnya ia menjadi penulis, itu karena ia memang suka cerita, suka membaca dan kadang-kadang ingin tahu kemampuannya. Misalnya, sehabis membaca sebuah karya, biasanya dia berpikir jika hanya begini saya pun mampu membuatnya. Dalam kenyataannya ia memang mampu dengan dukungan teknik menulis yang dikuasainya.
Ayah Dini meninggal ketika ia masih duduk di bangku SMP, sedangkan ibunya hidup tanpa penghasilan tetap. Mungkin karena itu, ia jadi suka melamun. Bakatnya menulis fiksi semakin terasah di sekolah menengah. Waktu itu, ia sudah mengisi majalah dinding sekolah dengan sajak dan cerita pendek. Dini menulis sajak dan prosa berirama dan membacakannya sendiri di RRI Semarang ketika usianya 15 tahun. Sejak itu ia rajin mengirim sajak-sajak ke siaran nasional di RRI Semarang dalam acara Tunas Mekar[1]. Dini juga menulis untuk Majalah KISAH, dan SIASAT. Cerpen pertamanya, Pendurhaka, bahkan mendapat kritis positif dari H.B. Jassin tahun 1951.
Kematian
[sunting | sunting sumber]Nh. Dini meninggal dunia tanggal 4 Desember 2018 pada usia 82 tahun karena kecelakaan lalu lintas di jalan tol Tembalang, Semarang.[3][4] Jenazahnya dikremasikan di Ambarawa pada 5 Desember 2018.[5]
Karya
[sunting | sunting sumber]- Hati yang Damai (1961)[6]
- Pada Sebuah Kapal (1973)[7]
- La Barka (1975)
- Namaku Hiroko (1977)
- Orang-orang Trans (1985)
- Pertemuan Dua Hati (1986)
- Dari Ngalian ke Sendowo (2015)
- Gunung Ungaran (2018)
Penghargaan
[sunting | sunting sumber]Karya-karya Nh. Dini memeroleh sambutan yang luar biasa dari berbagai kritikus, dalam dan luar negeri. Salah satu kritikus yang memberikan apresiasi tinggi terhadap karya-karya Nh. Dini adalah A. Teeuw. Menurut Teeuw, Nh. Dini merupakan satu dari sedikit sastrawan wanita Indonesia yang mampu menerjemahkan ide-ide feminisme ke dalam karya sastra dengan sangat baik, dan ide feminisme tersebut justru memperkokoh posisi kesastrawanannya.
Nh. Dini berhasil meraih sejumlah penghargaan. Di antaranya adalah Hadiah Seni untuk Sastra dari Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (1989), Bhakti Upapradana Bidang Sastra dari Pemerintah daerah Jawa Tengah (1991), SEA Write Award di bidang sastra dari Pemerintah Thailand (2003), Hadiah Francophonie (2008), Achmad Bakrie Award (2011), dan Lifetime Achievement Award dari Ubud Writers and Readers Festival 2017.[8]
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ a b "Artikel "Nh. Dini" - Ensiklopedia Sastra Indonesia". ensiklopedia.kemdikbud.go.id. Diakses tanggal 2022-04-21.
- ^ Post, The Jakarta. "Obituary: NH Dini, Indonesian feminist literary figure". The Jakarta Post (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2022-04-21.
- ^ "Novelis Nh Dini Meninggal Dunia". CNN Indonesia. 4 Desember 2018. Diakses tanggal 4 December 2018.
- ^ NH Dini Sempat Jalani MRI di Rumah Sakit Sebelum Tutup Usia, 4 Desember 2018
- ^ Nurdin, Nazar (05-12-2018). Ika, Aprillia, ed. "NH Dini Berpulang, Jenazahnya Dikremasi di Ambarawa Pagi Ini". Kompas.com. Diakses tanggal 13-07-2021.
- ^ Dini, Nh (1976), Hati yang Damai, Pustaka Jaya, diakses tanggal 22 Februari 2020
- ^ Dini, Nh (Nurhayati) (1973), Pada Sebuah Kapal, Pustaka Jaya, diakses tanggal 22 Februari 2020
- ^ "Pada Sebuah Kapal, Buku Karya N.H. Dini". Indonesia Kaya. Diakses tanggal 2024-06-10.
Pranala luar
[sunting | sunting sumber]- NH Dini (Nurhayati Sri Hardini Siti Nukatin) - Pengarang Sastra Feminis Diarsipkan 2010-03-17 di Wayback Machine.
- Detail Buku - Dari Fontenay Ke Magallianes - Nh Dini Diarsipkan 2007-09-27 di Wayback Machine.
- Buku-buku Nh Dini - Cermin Batin Perempuan
- NH Dini Pengarang Sastra Feminis Diarsipkan 2010-03-17 di Wayback Machine.