Pencurian koleksi Museum Sonobudoyo: Perbedaan antara revisi
k Bot: Perubahan kosmetika |
k Perbarui referensi situs berita Indonesia |
||
(5 revisi perantara oleh 3 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1: | Baris 1: | ||
[[Berkas:Topeng-Emas-Nayan-Yogyakarta.jpg|jmpl|Topeng Emas Nayan, Yogyakarta. Salah satu koleksi Museum Sonobudoyo yang hilang dicuri.|242x242px]] |
[[Berkas:Topeng-Emas-Nayan-Yogyakarta.jpg|jmpl|Topeng Emas Nayan, Yogyakarta. Salah satu koleksi Museum Sonobudoyo yang hilang dicuri.|242x242px]] |
||
'''Pencurian koleksi Museum Sonobudoyo''' adalah kasus [[pencurian]] puluhan [[benda cagar budaya]] di [[Museum Sonobudoyo]] Yogyakarta pada 11 Agustus 2010. Koleksi yang hilang mencapai 54 buah (beberapa informasi sebelumnya menyatakan 87 atau 75), umumnya merupakan peninggalan [[Mataram Kuno]] dan [[Majapahit]] berbahan emas, serta sedikit koleksi berbahan perunggu dan perak. Salah satu di antara benda yang dicuri adalah [[Topeng Emas Nayan]], mahakarya topeng emas utuh satu-satunya yang dimiliki museum di Indonesia.<ref>{{Cite |
'''Pencurian koleksi Museum Sonobudoyo''' adalah kasus [[pencurian]] puluhan [[benda cagar budaya]] di [[Museum Sonobudoyo]] Yogyakarta pada 11 Agustus 2010. Koleksi yang hilang mencapai 54 buah (beberapa informasi sebelumnya menyatakan 87 atau 75), umumnya merupakan peninggalan [[Mataram Kuno]] dan [[Majapahit]] berbahan emas, serta sedikit koleksi berbahan perunggu dan perak. Salah satu di antara benda yang dicuri adalah [[Topeng Emas Nayan]], mahakarya topeng emas utuh satu-satunya yang dimiliki museum di Indonesia.<ref>{{Cite news|url=https://nasional.tempo.co/read/484439/topeng-emas-sonobudoyo-diduga-buatan-majapahit|title=Topeng Emas Sonobudoyo Diduga Buatan Majapahit|last=abidien|first=Zed|date=2013-05-30|work=[[Tempo.co]]|language=id|access-date=2019-07-25|editor-last=abidien|editor-first=Zed}}</ref><ref>{{Cite news|url=https://jogja.antaranews.com/berita/317228/penemu-topeng-emas-kecewa-pencurian-di-sonobudoyo|title=Penemu topeng emas kecewa pencurian di Sonobudoyo|last=Attamami|last2=Terkini|first2=Jogja|work=[[Lembaga Kantor Berita Nasional Antara|ANTARA News]]|access-date=2019-07-25|last3=Politik|last4=Regional|last5=Ekonomi|last6=Olahraga|last7=Pendidikan|last8=Pariwisata|last9=Hiburan|first=Masduki}}</ref><ref name=":7" /> Kasus pencurian koleksi Museum Sonobudoyo tidak terselesaikan sampai sekarang dan benda-benda yang dicuri diduga telah diperdagangkan di pasar gelap internasional.<ref name=":0">{{Cite web|url=http://www.sekelumitpandang.com/menolak-lupa-kasus-hilangnya-benda-bersejarah-museum-sonobudoyo/|title=Menolak Lupa !!. Kasus Hilangnya Benda Bersejarah Museum Sonobudoyo|last=P|first=Sekelumit|last2=ang|date=2016-09-02|website=Sekelumit Pandang|language=id-ID|access-date=2019-07-25|archive-date=2019-07-25|archive-url=https://web.archive.org/web/20190725045354/http://www.sekelumitpandang.com/menolak-lupa-kasus-hilangnya-benda-bersejarah-museum-sonobudoyo/|dead-url=yes}}</ref><ref name=":1">{{Cite news|url=https://jogja.tribunnews.com/2018/12/08/delapan-tahun-kasus-pencurian-koleksi-museum-sonobudoyo-yogyakarta-belum-terungkap|title=Delapan Tahun Kasus Pencurian Koleksi Museum Sonobudoyo Yogyakarta Belum Terungkap|work=[[Tribunnews|Tribunnews.com]]|language=id|access-date=2019-07-25|last=Wardhani|first=Christi Mahatma}}</ref><ref>{{Cite web|url=https://www.southeastasianarchaeology.com/2011/01/27/gold-artefacts-indonesian-museum-stolen/|title=Gold artefacts from Indonesian museum stolen|date=2011-01-27|website=SEAArch - Southeast Asian Archaeology|language=en-GB|access-date=2019-07-25}}</ref> Peristiwa ini dianggap sebagai pencurian koleksi museum terbesar sepanjang sejarah Indonesia.<ref>{{Cite news|url=https://www.viva.co.id/berita/metro/443902-pencurian-museum-terbesar-pernah-terjadi-pada-2010|title=Pencurian Museum Terbesar Pernah Terjadi pada 2010|last=Suprapto|first=Hadi|date=2013-09-13|work=[[VIVA.co.id]]|language=id|access-date=2019-07-25}}</ref> |
||
Menurut UU No. 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya, jika sebuah benda cagar budaya hilang dan dalam jangka waktu enam tahun belum ditemukan, maka akan dihapus dari register benda cagar budaya nasional.<ref>{{Cite |
Menurut UU No. 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya, jika sebuah benda cagar budaya hilang dan dalam jangka waktu enam tahun belum ditemukan, maka akan dihapus dari register benda cagar budaya nasional.<ref>{{Cite news|url=https://nasional.tempo.co/read/690854/75-koleksi-emas-sonobudoyo-terancam-bukan-lagi-cagar-budaya|title=75 Koleksi Emas Sonobudoyo Terancam Bukan Lagi Cagar Budaya|last=Iqbal|first=Muhammad|date=2015-08-11|work=[[Tempo.co]]|language=id|access-date=2019-07-25|editor-last=Iqbal|editor-first=Muhammad}}</ref> |
||
== Daftar koleksi yang dicuri == |
== Daftar koleksi yang dicuri == |
||
Sebanyak 17 jenis koleksi emas abad ke-8 hingga ke-10 Mataram Kuno dan zaman Majapahit, dengan taksiran total 3 |
Sebanyak 17 jenis koleksi emas abad ke-8 hingga ke-10 Mataram Kuno dan zaman Majapahit, dengan taksiran total 3 kg emas, hilang dicuri dan belum kembali.<ref name=":3">{{Cite news|url=https://internasional.kompas.com/read/2010/08/12/03470447/koleksi.emas.museum.sonobudoyo.dicuri|title=Koleksi Emas Museum Sonobudoyo Dicuri|work=[[Kompas.com]]|language=id|access-date=2019-07-25}}</ref><ref name=":4">Analisa, Aghreini. 2016. Uji Eksak Fisher dan Chi-Square Untuk Menguji Kualitas Pemberitaan Pencurian Aset Budaya di Museum Sonobudoyo Yogyakarta. [https://dspace.uii.ac.id/bitstream/handle/123456789/534/07.4%20lampiran%204.pdf?sequence=17&isAllowed=y PDF]</ref> Sebagian kecil di antaranya juga berbahan perunggu dan perak. Perincian benda yang dicuri dari Museum Sonobudoyo adalah sebagai berikut:<ref name=":7" /><ref>Arsip "Daftar Koleksi Emas Museum Sonobudoyo Yogyakarta yang Hilang" oleh Masyarakat Advokasi Warisan Budaya. 2010. |
||
</ref |
</ref> |
||
{| {{prettytable}} width="100%" align="center" |
{| {{prettytable}} width="100%" align="center" |
||
Baris 70: | Baris 70: | ||
|- |
|- |
||
|6 |
|6 |
||
|Kalung rantai, liontin |
|Kalung rantai, liontin segitiga |
||
|04.2.347 |
|04.2.347 |
||
|Vitrin 02 |
|Vitrin 02 |
||
Baris 582: | Baris 582: | ||
== Penyelidikan == |
== Penyelidikan == |
||
Perhitungan benda yang dicuri semula sebanyak 87 benda, tetapi setelah dihitung ulang oleh tim evaluasi beranggotakan sembilan orang bentukan Gubernur [[Hamengkubawana X|Sri Sultan Hamengkubuwana X]] menjadi 75 buah dan selebihnya tercecer.<ref name=":0" /> Keterangan yang lebih baru menyanggah jumlah tersebut dan menyatakan bahwa jumlah benda koleksi yang hilang sebanyak 54 buah.<ref name=":7">{{Cite journal|last=Sinaga|first=Yustian Martin Sahalatua|date=2018-12-18|title=PENERAPAN DALUWARSA PENCURIAN BENDA CAGAR BUDAYA UNTUK PENGHAPUSAN DARI REGISTER CAGAR BUDAYA DAN REGISTRASI KOLEKSI MUSEUM PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA (Studi di Museum Negeri Sonobudoyo Yogyakarta)|url=http://e-journal.uajy.ac.id/17702/|language=id|publisher=UAJY}}</ref> Setelah audit dilakukan, salah satu anggota dari tim evaluasi, [[Jhohannes Marbun]], dari [[Masyarakat Advokasi Warisan Budaya]] (MADYA), menyatakan bahwa selama ini museum tidak dikelola secara profesional. Ia juga mempertanyakan keseriusan pihak-pihak terkait dalam menyelesaikan kasus ini. Dinas terkait dan kepolisian cenderung menangani kasus ini dengan sangat lambat dan sambil lalu.<ref>{{Cite |
Perhitungan benda yang dicuri semula sebanyak 87 benda, tetapi setelah dihitung ulang oleh tim evaluasi beranggotakan sembilan orang bentukan Gubernur [[Hamengkubawana X|Sri Sultan Hamengkubuwana X]] menjadi 75 buah dan selebihnya tercecer.<ref name=":0" /> Keterangan yang lebih baru menyanggah jumlah tersebut dan menyatakan bahwa jumlah benda koleksi yang hilang sebanyak 54 buah.<ref name=":7">{{Cite journal|last=Sinaga|first=Yustian Martin Sahalatua|date=2018-12-18|title=PENERAPAN DALUWARSA PENCURIAN BENDA CAGAR BUDAYA UNTUK PENGHAPUSAN DARI REGISTER CAGAR BUDAYA DAN REGISTRASI KOLEKSI MUSEUM PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA (Studi di Museum Negeri Sonobudoyo Yogyakarta)|url=http://e-journal.uajy.ac.id/17702/|language=id|publisher=UAJY}}</ref> Setelah audit dilakukan, salah satu anggota dari tim evaluasi, [[Jhohannes Marbun]], dari [[Masyarakat Advokasi Warisan Budaya]] (MADYA), menyatakan bahwa selama ini museum tidak dikelola secara profesional. Ia juga mempertanyakan keseriusan pihak-pihak terkait dalam menyelesaikan kasus ini. Dinas terkait dan kepolisian cenderung menangani kasus ini dengan sangat lambat dan sambil lalu.<ref>{{Cite news|url=https://jogja.tribunnews.com/2016/08/04/jelang-enam-tahun-kasus-sonobudoyo-makin-tak-jelas|title=Jelang Enam Tahun, Kasus Sonobudoyo Makin Tak Jelas|work=[[Tribunnews|Tribunnews.com]]|language=id|access-date=2019-07-25|last=dnh}}</ref> Tim Penyelidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) bentukan Kepala Dinas Kebudayaan DIY juga tidak tampak berpengaruh.<ref name=":2">{{Cite web|url=https://www.hetanews.com/article/27634/75-koleksi-emas-sonobudoyo-terancam-bukan-lagi-cagar-budaya|title=75 Koleksi Emas Sonobudoyo Terancam Bukan Lagi Cagar Budaya|last=-|date=2015-08-11|website=Heta News|access-date=2019-07-25}}</ref> |
||
Penyelidikan polisi tidak membuahkan banyak hasil. Pada tahun 2011, polisi mengendus banyak kejanggalan dan kemungkinan rekayasa dalam laporan pencurian Museum Sonobudoyo.<ref name=":5">{{Cite |
Penyelidikan polisi tidak membuahkan banyak hasil. Pada tahun 2011, polisi mengendus banyak kejanggalan dan kemungkinan rekayasa dalam laporan pencurian Museum Sonobudoyo.<ref name=":5">{{Cite news|url=https://www.antaranews.com/berita/288163/polda-selidiki-rekayasa-laporan-pencurian-museum-sonobudoyo|title=Polda selidiki rekayasa laporan pencurian Museum Sonobudoyo|last=antaranews.com|date=2011-12-08|work=[[Lembaga Kantor Berita Nasional Antara|ANTARA News]]|access-date=2019-07-25|editor-last=Burhani|editor-first=Ruslan}}</ref> Pada tahun 2013, kecurigaan sempat mengerucut kepada dua orang pegawai museum, sebab sistem alarm dan CCTV diduga sengaja dimatikan.<ref name=":0" /><ref name=":1" /> Penyelidikan dianggap mandek sejak tahun 2014.<ref>{{Cite news|url=https://jogja.tribunnews.com/2016/08/04/hilangnya-koleksi-sonobudoyo-bukan-kasus-sepele|title=Hilangnya Koleksi Sonobudoyo Bukan Kasus Sepele|work=[[Tribunnews|Tribunnews.com]]|language=id|access-date=2019-07-25|last=dnh}}</ref> Desember 2018, Badan Musyawarah Musea (Barahmus) DIY berharap pengukuhan Polda menjadi tipe A membawa angin segar bagi kasus pencurian koleksi Museum Sonobudoyo 2010 lalu.<ref>{{Cite news|url=https://jogja.tribunnews.com/2018/12/09/barahmus-berharap-polisi-terus-selidiki-pencurian-koleksi-museum-sonobudoyo|title=Barahmus Berharap Polisi Terus Selidiki Pencurian Koleksi Museum Sonobudoyo|work=[[Tribunnews|Tribunnews.com]]|language=id|access-date=2019-07-25|last=Wardhani|first=Christi Mahatma}}</ref> |
||
Dugaan lain memungkinkan bahwa pencurian tidak dilakukan dalam satu waktu, melainkan dibagi dalam beberapa kesempatan. Dugaan ini dikuatkan dengan ditemukannya replika koleksi yang menggantikan koleksi asli, juga ditemukannya ruangan dalam bangunan Sonobudoyo yang menyimpan banyak koleksi berharga, tetapi kepala museum mengaku tidak mengetahui adanya ruangan tersebut.<ref name=":5" /> |
Dugaan lain memungkinkan bahwa pencurian tidak dilakukan dalam satu waktu, melainkan dibagi dalam beberapa kesempatan. Dugaan ini dikuatkan dengan ditemukannya replika koleksi yang menggantikan koleksi asli, juga ditemukannya ruangan dalam bangunan Sonobudoyo yang menyimpan banyak koleksi berharga, tetapi kepala museum mengaku tidak mengetahui adanya ruangan tersebut.<ref name=":5" /> |
||
Baris 592: | Baris 592: | ||
=== Kronologi === |
=== Kronologi === |
||
[[Berkas:Museum Sonobudoyo Yogyakarta Unit 1.jpg|jmpl|272x272px|Tampak depan Museum Sonobudoyo]] |
[[Berkas:Museum Sonobudoyo Yogyakarta Unit 1.jpg|jmpl|272x272px|Tampak depan Museum Sonobudoyo]] |
||
Pada saat pembobolan museum terjadi, sistem alarm dan CCTV dalam keadaan mati. Tidak ada saksi mata saat aksi pencurian dilakukan. Kehilangan itu diketahui hari Rabu, 11 Agustus 2010, sekitar pukul 09.00 saat petugas masuk ke ruang koleksi emas di bagian tengah museum; salah seorang pegawai mendapati angin-angin ruangan viltrin terbuka, genteng porak-poranda, banyak kaca pecah, dan barang-barang sudah tidak ada. Pada hari Selasa 10 Agustus 2010, sehari sebelum pencurian diketahui, pertunjukan wayang kulit digelar di Museum Sonobudoyo hingga pukul 22.00. Pencurian diperkirakan dilakukan pada Selasa malam atau Rabu dini hari. Pencuri diduga membobol masuk ke ruang pamer melalui jendela kecil dengan memecahkan kaca dan merusak teralis besi. Diperkirakan, pencuri masuk melalui pendapa sebelah timur. Tiga dari 12 lemari pajang dirusak dan linggis milik pencuri tertinggal di lokasi.<ref name=": |
Pada saat pembobolan museum terjadi, sistem alarm dan CCTV dalam keadaan mati. Tidak ada saksi mata saat aksi pencurian dilakukan. Kehilangan itu diketahui hari Rabu, 11 Agustus 2010, sekitar pukul 09.00 saat petugas masuk ke ruang koleksi emas di bagian tengah museum; salah seorang pegawai mendapati angin-angin ruangan viltrin terbuka, genteng porak-poranda, banyak kaca pecah, dan barang-barang sudah tidak ada. Pada hari Selasa 10 Agustus 2010, sehari sebelum pencurian diketahui, pertunjukan wayang kulit digelar di Museum Sonobudoyo hingga pukul 22.00. Pencurian diperkirakan dilakukan pada Selasa malam atau Rabu dini hari. Pencuri diduga membobol masuk ke ruang pamer melalui jendela kecil dengan memecahkan kaca dan merusak teralis besi. Diperkirakan, pencuri masuk melalui pendapa sebelah timur. Tiga dari 12 lemari pajang dirusak dan linggis milik pencuri tertinggal di lokasi.<ref name=":3" /><ref name=":4" /> Setelah olah TKP, pihak kepolisian tidak menemukan satu pun sidik jari pelaku.<ref name=":6">{{Cite news|url=https://news.detik.com/berita/d-1419061/olah-tkp-polisi-tidak-temukan-sidik-jari-tersangka|title=Olah TKP, Polisi Tidak Temukan Sidik Jari Tersangka|work=[[Detik.com|detikcom]]|access-date=2019-07-25}}</ref> |
||
== Tanggapan == |
== Tanggapan == |
||
[[Berkas:Happening art pencurian museum sonobudoyo.png|jmpl|273x273px|Arak-arakan pertunjukan seni oleh [[Masyarakat Advokasi Warisan Budaya]] pada 6 April 2011 sebagai bentuk protes terhadap ketidakjelasan kasus pencurian koleksi Museum Sonobudoyo. Peserta unjuk rasa mengenakan topeng kertas bergambar salah satu artefak penting yang dicuri, yakni [[Topeng Emas Nayan]].]] |
[[Berkas:Happening art pencurian museum sonobudoyo.png|jmpl|273x273px|Arak-arakan pertunjukan seni oleh [[Masyarakat Advokasi Warisan Budaya]] pada 6 April 2011 sebagai bentuk protes terhadap ketidakjelasan kasus pencurian koleksi Museum Sonobudoyo. Peserta unjuk rasa mengenakan topeng kertas bergambar salah satu artefak penting yang dicuri, yakni [[Topeng Emas Nayan]].]] |
||
Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sultan Hamengku Buwono X menyatakan kekecewaannya atas hilangnya banyak koleksi era Mataram Kuno di Museum Sonobudoyo.<ref>{{Cite news|url=https://ftp.unpad.ac.id/koran/korantempo/2010-08-13/korantempo_2010-08-13_221.pdf|title=Sultan Kecewa Peninggalan Mataram Kuno Dicuri|last=|first=|date=13 Agustus 2010|work=|access-date=25 Juli 2019}}</ref> Pada tahun 2010, puluhan warga Yogyakarta yang tergabung dalam Gerakan Moral Rekonsiliasi Pancasila (GMRP) dan Paguyuban Tri Tunggal berunjuk rasa di simpang empat Kantor Pos Besar Yogyakarta di Jalan Senopati, menuntut penanganan kasus pencurian koleksi Museum Sonobudoyo dan mengungkapkan pentingnya menjaga warisan bangsa.<ref>{{Cite |
Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sultan Hamengku Buwono X menyatakan kekecewaannya atas hilangnya banyak koleksi era Mataram Kuno di Museum Sonobudoyo.<ref>{{Cite news|url=https://ftp.unpad.ac.id/koran/korantempo/2010-08-13/korantempo_2010-08-13_221.pdf|title=Sultan Kecewa Peninggalan Mataram Kuno Dicuri|last=|first=|date=13 Agustus 2010|work=|access-date=25 Juli 2019|archive-date=2019-07-25|archive-url=https://web.archive.org/web/20190725053949/https://ftp.unpad.ac.id/koran/korantempo/2010-08-13/korantempo_2010-08-13_221.pdf|dead-url=yes}}</ref> Pada tahun 2010, puluhan warga Yogyakarta yang tergabung dalam Gerakan Moral Rekonsiliasi Pancasila (GMRP) dan Paguyuban Tri Tunggal berunjuk rasa di simpang empat Kantor Pos Besar Yogyakarta di Jalan Senopati, menuntut penanganan kasus pencurian koleksi Museum Sonobudoyo dan mengungkapkan pentingnya menjaga warisan bangsa.<ref>{{Cite news|url=https://news.detik.com/berita/d-1427976/warga-yogya-gelar-keprihatinan-kasus-pencurian-di-museum-sonobudoyo|title=Warga Yogya Gelar Keprihatinan Kasus Pencurian di Museum Sonobudoyo|work=[[Detik.com|detikcom]]|access-date=2019-07-25}}</ref> Pada April 2011, aksi demonstrasi serupa juga digelar oleh Masyarakat Advokasi Warisan Budaya dengan tuntutan kepada pihak kepolisian agar menangani kasus dengan lebih serius. Peserta unjuk rasa mengenakan topeng kertas bergambar topeng emas Nayan dan menggelar aksi pertunjukan seni.<ref>{{Cite news|url=https://news.detik.com/berita/d-1610243/-warga-yogyakarta-pertanyakan-kasus-pencurian-museum-sonobudoyo|title=Warga Yogyakarta Pertanyakan Kasus Pencurian Museum Sonobudoyo|work=[[Detik.com|detikcom]]|access-date=2019-07-25}}</ref> Pada Mei 2013, masyarakat menggelar ''selametan nyewu'' atau memperingati 1000 hari dicurinya koleksi berharga museum Sonobudoyo.<ref>{{Cite web|url=https://elantowow.wordpress.com/2013/05/29/selametan-nyewu-untuk-museum-sonobudoyo/|title=Selametan Nyewu untuk Museum Sonobudoyo|last=Wijoyono|first=Elanto|date=2013-05-29|website=Elanto Wijoyono|language=en|access-date=2019-07-25}}</ref><ref>{{Cite web|url=https://wargaberdaya.wordpress.com/2013/05/24/1000-hari-hilangnya-koleksi-masterpiece-sonobudoyo/|title=1000 Hari Hilangnya Koleksi Masterpiece Sonobudoyo|last=wargaberdaya|date=2013-05-24|website=warga berdaya|language=en|access-date=2019-07-25}}</ref> |
||
Dari survei yang dilakukan oleh Masyarakat Advokasi Warisan Budaya pada 1000 responden tahun 2013, diketahui bahwa mayoritas masyarakat DIY menyatakan kurang puas dengan penanganan kasus pencurian koleksi Museum Sonobudoyo.<ref>{{Cite web|url=https://www.hukumonline.com/berita/baca/lt5119ee38eb5db/pencurian-museum-sonobudoyo-terlupakan/|title=Pencurian Museum Sonobudoyo Terlupakan|date=2013-02-12|website=hukumonline.com|language=Indonesia|access-date=2019-07-25}}</ref> |
Dari survei yang dilakukan oleh Masyarakat Advokasi Warisan Budaya pada 1000 responden tahun 2013, diketahui bahwa mayoritas masyarakat DIY menyatakan kurang puas dengan penanganan kasus pencurian koleksi Museum Sonobudoyo.<ref>{{Cite web|url=https://www.hukumonline.com/berita/baca/lt5119ee38eb5db/pencurian-museum-sonobudoyo-terlupakan/|title=Pencurian Museum Sonobudoyo Terlupakan|date=2013-02-12|website=hukumonline.com|language=Indonesia|access-date=2019-07-25}}</ref> |
||
Baris 623: | Baris 623: | ||
[[Kategori:Kriminalitas]] |
[[Kategori:Kriminalitas]] |
||
[[Kategori:Peristiwa 2010]] |
[[Kategori:Peristiwa 2010]] |
||
[[Kategori:11 Agustus]] |
Revisi terkini sejak 31 Oktober 2022 14.08
Pencurian koleksi Museum Sonobudoyo adalah kasus pencurian puluhan benda cagar budaya di Museum Sonobudoyo Yogyakarta pada 11 Agustus 2010. Koleksi yang hilang mencapai 54 buah (beberapa informasi sebelumnya menyatakan 87 atau 75), umumnya merupakan peninggalan Mataram Kuno dan Majapahit berbahan emas, serta sedikit koleksi berbahan perunggu dan perak. Salah satu di antara benda yang dicuri adalah Topeng Emas Nayan, mahakarya topeng emas utuh satu-satunya yang dimiliki museum di Indonesia.[1][2][3] Kasus pencurian koleksi Museum Sonobudoyo tidak terselesaikan sampai sekarang dan benda-benda yang dicuri diduga telah diperdagangkan di pasar gelap internasional.[4][5][6] Peristiwa ini dianggap sebagai pencurian koleksi museum terbesar sepanjang sejarah Indonesia.[7]
Menurut UU No. 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya, jika sebuah benda cagar budaya hilang dan dalam jangka waktu enam tahun belum ditemukan, maka akan dihapus dari register benda cagar budaya nasional.[8]
Daftar koleksi yang dicuri
[sunting | sunting sumber]Sebanyak 17 jenis koleksi emas abad ke-8 hingga ke-10 Mataram Kuno dan zaman Majapahit, dengan taksiran total 3 kg emas, hilang dicuri dan belum kembali.[9][10] Sebagian kecil di antaranya juga berbahan perunggu dan perak. Perincian benda yang dicuri dari Museum Sonobudoyo adalah sebagai berikut:[3][11]
No | Nama | No. Inventaris | Tempat | Panjang (cm) | Lebar (cm) | Diameter (cm) | Berat (gr) | Keterangan |
---|---|---|---|---|---|---|---|---|
1 | Tujuh buah bagian kalung | 04.2.215 | Vitrin 02 | - | - | - | 29,4 | - |
2 | Kalung rantai, mata kalung susun tiga | 04.2.224 | Vitrin 02 | 21,5 | - | - | 23 | - |
3 | Kalung Rantai, bentuk medalion hiasan sulur dengan batu permata (intan) | 04.2.187 | Vitrin 02 | 50 | 6,5 | - | 71,5 | - |
4 | Kalung bertampar untir I | 04.2.376 | Vitrin 02 | 16 | - | - | 117 | - |
5 | Kalung bertampar untir II | 04.2.377 | Vitrin 02 | 14,5 | - | - | 151 | - |
6 | Kalung rantai, liontin segitiga | 04.2.347 | Vitrin 02 | 120 | - | - | 90 | - |
7 | Kalung berondong liontin batu kecubung ungu muda berbentuk oval | 04.2.346 | Vitrin 02 | 23 | - | - | 36 | - |
8 | Kalung manik kombinasi emas | 04.2.190 | Vitrin 02 | 34 | - | - | 77,4 | - |
9 | Kalung rantai liontin bulat telur | 04.2.189 | Vitrin 02 | 32 | - | - | 40 | - |
10 | Kalung rantai bentuk segi enam | 04.2.364 | Vitrin 02 | 36 | - | - | 46,6 | - |
11 | Bagian kalung seperti antefiks | 04.2.378b | Vitrin 02 | 6,5 | 5 | - | 196 | - |
12 | Bagian dari kalung seperti biji mete I | 04.2.151 | Vitrin 02 | 2,8 | 1,4 | - | 2,2 | - |
13 | Bagian dari kalung seperti biji mete II | 04.2.152 | Vitrin 02 | 3,5 | 2 | - | 7,8 | - |
14 | Liontin bentuk keroco (4) | 04.2.406 | Vitrin 02 | 2,3-2,9 | - | - | 5 | - |
15 | Liontin bentuk murbei I | 04.2.182 | Vitrin 02 | 1,7 | - | 1,4 | 2,2 | - |
16 | Liontin bentuk murbai II (3) | 04.2.435 | Vitrin 02 | 2,3 | - | 1,5 | 7,3 | - |
17 | Liontin bentuk gading | 04.2.256 | Vitrin 02 | 7 | - | - | 11,4 | - |
18 | Liontin seperti tanduk | 04.2.257 | Vitrin 02 | 7,5 | - | - | 16,4 | - |
19 | Liontin bulan sabit bentuk W | 04.2.216 | Vitrin 02 | 11 | 6,5 | - | 39,2 | - |
20 | Manik-manik bulat (37 butir) | 04.2.225 | Vitrin 02 | - | - | - | 23,8 | - |
21 | Hiasan bentuk kura-kura I | 04.2.410 | Vitrin 02 | 4,1 | 3,4 | - | 9 | - |
22 | Hiasan bentuk kura-kura II | 04.2.411 | Vitrin 02 | 3,3 | 3,1 | - | 7,2 | - |
23 | Hiasan bentuk kura-kura III | 04.2.412 | Vitrin 02 | 3,3 | 2,9 | - | 6 | - |
24 | Hiasan bentuk kura-kura IV | 04.2.413 | Vitrin 02 | 3,2 | 2,9 | - | 5,2 | - |
25 | Hiasan bentuk kura-kura V | 04.2.414 | Vitrin 02 | 3,2 | 2,8 | - | 6 | - |
26 | Hiasan bentuk kura-kura VI | 04.2.421 | Vitrin 02 | 4 | 2,4 | - | 6,2 | - |
27 | Liontin keongan | 04.2.337 | Vitrin 02 | 4,7 | - | 1,1 | 5,4 | - |
28 | Fragmen kalung | 04.2.350 | Vitrin 02 | 3,8 | 2,4 | - | 4,6 | - |
29 | Topeng Emas Nayan | 04.2.381 | Vitrin 09 | 15 | 10,1 | - | 73 | - |
30 | Bentuk siluet orang | 04.2.383 | Vitrin 09 | 26 | 3 | - | 4 | - |
31 | Peripih bentuk bunga | 04.2.453 | Vitrin 09 | - | - | 2,2 | 4,9 | - |
32 | Peripih bentuk cecak | 04.2.422 | Vitrin 09 | 3,3 | - | - | 3,4 | - |
33 | Hiasan penutup hidung (3) | 04.2.384 | Vitrin 09 | 4,1 | 3 | - | 7 | - |
34 | Peripih bentuk potongan[a] | 04.2.217 | Vitrin 09 | - | - | - | 1,4 | - |
35 | Peripih bentuk lembaran (2) | 04.2.433 | Vitrin 09 | 3,2 | 1,8 | - | 2,8 | - |
36 | Peripih persegi panjang (4) | 04.2.434 | Vitrin 09 | 7,6 | 2,5 | - | 6,8 | - |
37 | Peripih bentuk naga | 04.2.212 | Vitrin 09 | 7 | 2 | - | 0,6 | - |
38 | Arca Dewi Tara | 04.2.455 | Vitrin 09 | 5,8 | 2,9 | - | 85,8 | - |
39 | Arca Bodhisatwa | 04.2.456 | Vitrin 09 | 10 | 5,8 | - | 338,8 | - |
40 | Lempengan bentuk bulat | 04.2.432 | Vitrin 09 | - | - | - | 0.8 | - |
41 | Lempengan perak I | 04.2.423 | Vitrin 09 | - | - | - | 1,6 | - |
42 | Lempengan perak II | 04.2.424 | Vitrin 09 | - | - | - | 1,4 | - |
43 | Lempeng bentuk bulat | 04.2.165 | Vitrin 09 | - | - | 2,2 | 0,4 | - |
44 | Arca Akshobhya | E.36 | Vitrin 09 | 19 | 11 | - | ? | - |
45 | Hiasan bulan sabit | 04.2.382 | Vitrin 09 | 14,5 | 6,3 | - | 36,3 | - |
46 | Lempengan Emas I | 04.2.358 | Vitrin 09 | 43 | 0,9 | - | 6,8 | - |
47 | Lempengan Emas II | 04.2.359 | Vitrin 09 | 32 | 0,9 | - | 5 | - |
48 | Lempengan Emas III | 04.2.360 | Vitrin 09 | 42,5 | 0,9 | - | 6,6 | - |
49 | Wadah bertutup (kotak) | 04.2.191 | Vitrin 10 | 9,5 | 6 | - | 153 | - |
50 | Wadah bertutup (segi delapan) | 04.2.192 | Vitrin 10 | 9,3 | 3,2 | - | 11,4 | - |
51 | Cepuk/Wadah bertutup bentuk seperti durian | 04.2.188 | Vitrin 10 | 5 | - | 2,3 | 22,6 | - |
52 | Cepuk bertutup bulat tertutup | 04.2.164 | Vitrin 10 | 7,2 | - | 7 | 52,6 | - |
53 | Mangkuk dasar berkaki bentuk cincin | 04.2.374 | Vitrin 10 | 9,4 | 35 | - | 36,2 | - |
54 | Mangkuk bentuk semanggi | 04.2.345 | Vitrin 10 | 3,3 | 12 | - | 79 | - |
55 | Mangkuk I[b] | - | Vitrin 10 | t. 6 | - | a. 10,3, b. 4,3 | 189,39 | - |
56 | Mangkuk II[c] | - | Vitrin 10 | t. 5,6 | - | a. 9,5, b. 4,5 | 194,1 | - |
Penyelidikan
[sunting | sunting sumber]Perhitungan benda yang dicuri semula sebanyak 87 benda, tetapi setelah dihitung ulang oleh tim evaluasi beranggotakan sembilan orang bentukan Gubernur Sri Sultan Hamengkubuwana X menjadi 75 buah dan selebihnya tercecer.[4] Keterangan yang lebih baru menyanggah jumlah tersebut dan menyatakan bahwa jumlah benda koleksi yang hilang sebanyak 54 buah.[3] Setelah audit dilakukan, salah satu anggota dari tim evaluasi, Jhohannes Marbun, dari Masyarakat Advokasi Warisan Budaya (MADYA), menyatakan bahwa selama ini museum tidak dikelola secara profesional. Ia juga mempertanyakan keseriusan pihak-pihak terkait dalam menyelesaikan kasus ini. Dinas terkait dan kepolisian cenderung menangani kasus ini dengan sangat lambat dan sambil lalu.[12] Tim Penyelidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) bentukan Kepala Dinas Kebudayaan DIY juga tidak tampak berpengaruh.[13]
Penyelidikan polisi tidak membuahkan banyak hasil. Pada tahun 2011, polisi mengendus banyak kejanggalan dan kemungkinan rekayasa dalam laporan pencurian Museum Sonobudoyo.[14] Pada tahun 2013, kecurigaan sempat mengerucut kepada dua orang pegawai museum, sebab sistem alarm dan CCTV diduga sengaja dimatikan.[4][5] Penyelidikan dianggap mandek sejak tahun 2014.[15] Desember 2018, Badan Musyawarah Musea (Barahmus) DIY berharap pengukuhan Polda menjadi tipe A membawa angin segar bagi kasus pencurian koleksi Museum Sonobudoyo 2010 lalu.[16]
Dugaan lain memungkinkan bahwa pencurian tidak dilakukan dalam satu waktu, melainkan dibagi dalam beberapa kesempatan. Dugaan ini dikuatkan dengan ditemukannya replika koleksi yang menggantikan koleksi asli, juga ditemukannya ruangan dalam bangunan Sonobudoyo yang menyimpan banyak koleksi berharga, tetapi kepala museum mengaku tidak mengetahui adanya ruangan tersebut.[14]
MADYA berharap ada perluasan pencarian, tidak hanya di wilayah DIY, tetapi juga hingga luar negeri dan melibatkan Interpol.[13] Sementara itu, Ketua Badan Musyawarah Musea (Barahmus) DIY, Thomas Haryonagoro menyanyangkan pihak terkait terburu-buru melapor pada Dewan Museum Internasional sehubungan dengan hilangnya sejumlah koleksi Museum Sonobudoyo sehingga tidak memberikan data yang memenuhi syarat.[17]
Kronologi
[sunting | sunting sumber]Pada saat pembobolan museum terjadi, sistem alarm dan CCTV dalam keadaan mati. Tidak ada saksi mata saat aksi pencurian dilakukan. Kehilangan itu diketahui hari Rabu, 11 Agustus 2010, sekitar pukul 09.00 saat petugas masuk ke ruang koleksi emas di bagian tengah museum; salah seorang pegawai mendapati angin-angin ruangan viltrin terbuka, genteng porak-poranda, banyak kaca pecah, dan barang-barang sudah tidak ada. Pada hari Selasa 10 Agustus 2010, sehari sebelum pencurian diketahui, pertunjukan wayang kulit digelar di Museum Sonobudoyo hingga pukul 22.00. Pencurian diperkirakan dilakukan pada Selasa malam atau Rabu dini hari. Pencuri diduga membobol masuk ke ruang pamer melalui jendela kecil dengan memecahkan kaca dan merusak teralis besi. Diperkirakan, pencuri masuk melalui pendapa sebelah timur. Tiga dari 12 lemari pajang dirusak dan linggis milik pencuri tertinggal di lokasi.[9][10] Setelah olah TKP, pihak kepolisian tidak menemukan satu pun sidik jari pelaku.[18]
Tanggapan
[sunting | sunting sumber]Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sultan Hamengku Buwono X menyatakan kekecewaannya atas hilangnya banyak koleksi era Mataram Kuno di Museum Sonobudoyo.[19] Pada tahun 2010, puluhan warga Yogyakarta yang tergabung dalam Gerakan Moral Rekonsiliasi Pancasila (GMRP) dan Paguyuban Tri Tunggal berunjuk rasa di simpang empat Kantor Pos Besar Yogyakarta di Jalan Senopati, menuntut penanganan kasus pencurian koleksi Museum Sonobudoyo dan mengungkapkan pentingnya menjaga warisan bangsa.[20] Pada April 2011, aksi demonstrasi serupa juga digelar oleh Masyarakat Advokasi Warisan Budaya dengan tuntutan kepada pihak kepolisian agar menangani kasus dengan lebih serius. Peserta unjuk rasa mengenakan topeng kertas bergambar topeng emas Nayan dan menggelar aksi pertunjukan seni.[21] Pada Mei 2013, masyarakat menggelar selametan nyewu atau memperingati 1000 hari dicurinya koleksi berharga museum Sonobudoyo.[22][23]
Dari survei yang dilakukan oleh Masyarakat Advokasi Warisan Budaya pada 1000 responden tahun 2013, diketahui bahwa mayoritas masyarakat DIY menyatakan kurang puas dengan penanganan kasus pencurian koleksi Museum Sonobudoyo.[24]
Pembenahan
[sunting | sunting sumber]Sejak kejadian pencurian tersebut, gedung museum kini dipasangi 22 kamera pemantau di semua ruang pamer. Museum pun dibekali dengan alarm antipencuri dan petugas pengamanan ditambah sebanyak 11 orang. Meskipun demikian hal itu masih dianggap kurang. Lemari pajang masih berbahan kayu dan kaca yang tidak kokoh. Koleksi arca Mataram Kuno dari abad ke-8 hingga ke-12 Masehi diletakkan begitu saja di luar gedung, terpapar matahari dan hujan. Sebagai pengaman, arca-arca itu disemen dengan anggapan bahwa pencuri tidak bisa mengambil arca yang telah disemen.[25]
Keterangan
[sunting | sunting sumber]Lihat juga
[sunting | sunting sumber]Pranala luar
[sunting | sunting sumber]- Sistem Keamanan Gedung dan Koleksi di Museum Sonobudoyo Yogyakarta
- Siaran Pers Masyarakat Advokasi Warisan Budaya (MADYA): Memperingati Lima Tahun Kasus Pencurian Koleksi Emas Museum Sonobudoyo
- Daftar benda koleksi Museum Sonobudoyo yang dicuri (bagian dari Skrispi).
Catatan kaki
[sunting | sunting sumber]- ^ abidien, Zed (2013-05-30). abidien, Zed, ed. "Topeng Emas Sonobudoyo Diduga Buatan Majapahit". Tempo.co. Diakses tanggal 2019-07-25.
- ^ Attamami, Masduki; Terkini, Jogja; Politik; Regional; Ekonomi; Olahraga; Pendidikan; Pariwisata; Hiburan. "Penemu topeng emas kecewa pencurian di Sonobudoyo". ANTARA News. Diakses tanggal 2019-07-25.
- ^ a b c Sinaga, Yustian Martin Sahalatua (2018-12-18). "PENERAPAN DALUWARSA PENCURIAN BENDA CAGAR BUDAYA UNTUK PENGHAPUSAN DARI REGISTER CAGAR BUDAYA DAN REGISTRASI KOLEKSI MUSEUM PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA (Studi di Museum Negeri Sonobudoyo Yogyakarta)". UAJY.
- ^ a b c P, Sekelumit; ang (2016-09-02). "Menolak Lupa !!. Kasus Hilangnya Benda Bersejarah Museum Sonobudoyo". Sekelumit Pandang. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-07-25. Diakses tanggal 2019-07-25.
- ^ a b Wardhani, Christi Mahatma. "Delapan Tahun Kasus Pencurian Koleksi Museum Sonobudoyo Yogyakarta Belum Terungkap". Tribunnews.com. Diakses tanggal 2019-07-25.
- ^ "Gold artefacts from Indonesian museum stolen". SEAArch - Southeast Asian Archaeology (dalam bahasa Inggris). 2011-01-27. Diakses tanggal 2019-07-25.
- ^ Suprapto, Hadi (2013-09-13). "Pencurian Museum Terbesar Pernah Terjadi pada 2010". VIVA.co.id. Diakses tanggal 2019-07-25.
- ^ Iqbal, Muhammad (2015-08-11). Iqbal, Muhammad, ed. "75 Koleksi Emas Sonobudoyo Terancam Bukan Lagi Cagar Budaya". Tempo.co. Diakses tanggal 2019-07-25.
- ^ a b "Koleksi Emas Museum Sonobudoyo Dicuri". Kompas.com. Diakses tanggal 2019-07-25.
- ^ a b Analisa, Aghreini. 2016. Uji Eksak Fisher dan Chi-Square Untuk Menguji Kualitas Pemberitaan Pencurian Aset Budaya di Museum Sonobudoyo Yogyakarta. PDF
- ^ Arsip "Daftar Koleksi Emas Museum Sonobudoyo Yogyakarta yang Hilang" oleh Masyarakat Advokasi Warisan Budaya. 2010.
- ^ dnh. "Jelang Enam Tahun, Kasus Sonobudoyo Makin Tak Jelas". Tribunnews.com. Diakses tanggal 2019-07-25.
- ^ a b - (2015-08-11). "75 Koleksi Emas Sonobudoyo Terancam Bukan Lagi Cagar Budaya". Heta News. Diakses tanggal 2019-07-25.
- ^ a b antaranews.com (2011-12-08). Burhani, Ruslan, ed. "Polda selidiki rekayasa laporan pencurian Museum Sonobudoyo". ANTARA News. Diakses tanggal 2019-07-25.
- ^ dnh. "Hilangnya Koleksi Sonobudoyo Bukan Kasus Sepele". Tribunnews.com. Diakses tanggal 2019-07-25.
- ^ Wardhani, Christi Mahatma. "Barahmus Berharap Polisi Terus Selidiki Pencurian Koleksi Museum Sonobudoyo". Tribunnews.com. Diakses tanggal 2019-07-25.
- ^ "Banyak Pihak Sesalkan Pengelolaan Museum Sonobudoyo". www.gudeg.net. Diakses tanggal 2019-07-25.
- ^ "Olah TKP, Polisi Tidak Temukan Sidik Jari Tersangka". detikcom. Diakses tanggal 2019-07-25.
- ^ "Sultan Kecewa Peninggalan Mataram Kuno Dicuri" (PDF). 13 Agustus 2010. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2019-07-25. Diakses tanggal 25 Juli 2019.
- ^ "Warga Yogya Gelar Keprihatinan Kasus Pencurian di Museum Sonobudoyo". detikcom. Diakses tanggal 2019-07-25.
- ^ "Warga Yogyakarta Pertanyakan Kasus Pencurian Museum Sonobudoyo". detikcom. Diakses tanggal 2019-07-25.
- ^ Wijoyono, Elanto (2013-05-29). "Selametan Nyewu untuk Museum Sonobudoyo". Elanto Wijoyono (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2019-07-25.
- ^ wargaberdaya (2013-05-24). "1000 Hari Hilangnya Koleksi Masterpiece Sonobudoyo". warga berdaya (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2019-07-25.
- ^ "Pencurian Museum Sonobudoyo Terlupakan". hukumonline.com (dalam bahasa Indonesia). 2013-02-12. Diakses tanggal 2019-07-25.
- ^ "Bagaimana Kabar Museum Usai Pencurian Itu... - Semua Halaman - Nationalgeographic.grid.id". nationalgeographic.grid.id. Diakses tanggal 2019-07-25.