Lalibela: Perbedaan antara revisi
k clean up, replaced: atau pun → ataupun |
Reformat 1 URL (Wayback Medic 2.5)) #IABot (v2.0.9.5) (GreenC bot |
||
(12 revisi perantara oleh 5 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 9: | Baris 9: | ||
|image_map = |
|image_map = |
||
|map_caption = |
|map_caption = |
||
|pushpin_map = |
|pushpin_map = Etiopia |
||
|pushpin_label_position =bottom |
|pushpin_label_position =bottom |
||
|pushpin_mapsize = 300 |
|pushpin_mapsize = 300 |
||
|pushpin_map_caption =Lokasi di |
|pushpin_map_caption =Lokasi di Etiopia |
||
| latd = 12 |
| latd = 12 |
||
| latm = 01 |
| latm = 01 |
||
Baris 23: | Baris 23: | ||
| coordinates_display = title |
| coordinates_display = title |
||
|subdivision_type = [[Daftar negara berdaulat|Negara]] |
|subdivision_type = [[Daftar negara berdaulat|Negara]] |
||
|subdivision_name = [[Etiopia |
|subdivision_name = [[Etiopia]] |
||
|subdivision_type1 = [[Daerah di |
|subdivision_type1 = [[Daerah di Etiopia|Daerah]] |
||
|subdivision_type2 = [[Zone di |
|subdivision_type2 = [[Zone di Etiopia|Zone]] |
||
|subdivision_name1 = [[Daerah Amhara]] |
|subdivision_name1 = [[Daerah Amhara]] |
||
|subdivision_name2 = [[Zone Semien Wollo]] |
|subdivision_name2 = [[Zone Semien Wollo]] |
||
Baris 63: | Baris 63: | ||
|utc_offset_DST = |
|utc_offset_DST = |
||
}} |
}} |
||
'''Lalibela''' adalah |
'''Lalibela''' adalah kota di kawasan utara [[Etiopia]] yang terkenal dengan gereja-gerejanya yang dipahat pada batu utuh. Lalibela adalah salah satu kota suci Etiopia, nomor dua sesudah [[Aksum]], dan merupakan salah satu kota tujuan [[ziarah]]. Berbeda dari Aksum, hampir semua penduduk Lalibela adalah [[Gereja Tewahedo Ortodoks Etiopia|umat Kristen Ortodoks Etiopia]]. Bangsa Etiopia adalah salah satu bangsa yang paling awal memeluk agama Kristen pada paruh pertama abad ke-4, dan sejarahnya berakar pada zaman [[Keduabelas Rasul|para rasul]]. |
||
== Sejarah == |
== Sejarah == |
||
Pada masa pemerintahan |
Pada masa pemerintahan Raja [[Lalibela (Kaisar Etiopia)|Santo Gebre Meskel Lalibela]] (dari [[Dinasti Zagwe|Wangsa Zagwe]] yang berkuasa pada penghujung abad ke-12 dan permulaan abad ke-13), Lalibela dikenal dengan nama ''Roha.'' Konon Raja saleh ini diberi nama "Lalibela" karena saat baru dilahirkan, sekawanan lebah datang beterbangan mengelilinginya. Peristiwa ini dianggap ibunya sebagai pertanda bahwa ia kelak akan menjadi [[Kaisar Etiopia]]. Nama beberapa tempat di Lalibela sekarang ini dan tata letak gereja-gereja pahatan itu sendiri konon meniru nama-nama dan letak tempat yang dilihat Lalibela semasa tinggal di [[Yerusalem]] dan menyiarahi [[Tanah Suci]] pada masa mudanya. |
||
Lalibela, yang dihormati sebagai |
Kaisar Lalibela, yang dihormati sebagai seorang [[santo]], konon pernah melihat Yerusalem, dan karena itu berusaha mendirikan sebuah [[Yerusalem baru]] sebagai ibu kota kerajaannya menggantikan [[Sejarah Yerusalem|Yerusalem lama]] yang jatuh ke tangan kaum Muslim pada 1187. Masing-masing gereja dipahatkan pada batu masif utuh, perlambang kerohanian dan kerendahan hati. Iman Kristen menginspirasi penamaan berbagai hal dengan nama-nama [[Alkitab]]iah – bahkan sungai di Lalibela pun dinamakan Sungai Yordan. Lalibela menjadi ibu kota Etiopia sejak akhir abad ke-12 sampai dengan abad ke-13. |
||
Orang Eropa pertama yang melihat langsung gereja-gereja itu adalah pengelana [[Portugal|Portugis]], [[Pêro da Covilhã]] (1460–1526). Padri Portugis, [[Francisco Álvares]] (1465–1540), menyertai Duta Besar Portugal saat berkunjung ke [[Lebna Dengel]] pada 1520s. Ia mencatat tentang bangunan-bangunan gereja yang unik itu sebagai berikut: |
Orang Eropa pertama yang melihat langsung gereja-gereja itu adalah pengelana [[Portugal|Portugis]], [[Pêro da Covilhã]] (1460–1526). Padri Portugis, [[Francisco Álvares]] (1465–1540), menyertai Duta Besar Portugal saat berkunjung ke [[Lebna Dengel]] pada 1520s. Ia mencatat tentang bangunan-bangunan gereja yang unik itu sebagai berikut: |
||
Baris 75: | Baris 75: | ||
[[Berkas:Priest of rock-Hewn Churches of Lalibela, a high place of Ethiopian Christianity, still today a place of pilmigrage and devotion..jpg|jmpl|Para padri gereja-gereja pahatan pada batu padas di Lalibela]] |
[[Berkas:Priest of rock-Hewn Churches of Lalibela, a high place of Ethiopian Christianity, still today a place of pilmigrage and devotion..jpg|jmpl|Para padri gereja-gereja pahatan pada batu padas di Lalibela]] |
||
Meskipun Ramuso memasukkan denah-denah beberapa dari gereja-gereja itu dalam catatan Álvares yang dicetaknya pada tahun 1550, penyumbang gambar-gambar denah itu sendiri masih menjadi misteri. Pengunjung Eropa berikutnya ke Lalibela menurut laporan adalah [[Miguel de Castanhoso]], yang bertugas sebagai seorang prajurit di bawah pimpinan [[Christovão da Gama]] dan meninggalkan |
Meskipun Ramuso memasukkan denah-denah beberapa dari gereja-gereja itu dalam catatan Álvares yang dicetaknya pada tahun 1550, penyumbang gambar-gambar denah itu sendiri masih menjadi misteri. Pengunjung Eropa berikutnya ke Lalibela menurut laporan adalah [[Miguel de Castanhoso]], yang bertugas sebagai seorang prajurit di bawah pimpinan [[Christovão da Gama]] dan meninggalkan Etiopia pada 1544.<ref>Keterangan De Castanhoso diterjemahkan dalam ''The Portuguese Expedition to Ethiopia'' oleh Álvares (London: The Hakluyt Society, 1902), hal. 94–98.</ref> Sesudah Miguel de Castanhoso, 300 tahun lebih berlalu sebelum orang Eropa berikutnya, [[Friedrich Gerhard Rohlfs|Gerhard Rohlfs]], suatu ketika mengunjungi Lalibela antara tahun 1865 sampai 1870. |
||
Menurut ''Futuh al-Habasa'' karya Sihab ad-Din Ahmad, [[Ahmad Gragn]] membakar salah satu dari gereja-gereja di Lalibela ketika menginvasi Ethiophia.<ref name=Futuh-346>Sihab ad-Din Ahmad bin 'Abd al-Qader, ''Futuh al-Habasa: The conquest of Ethiopia'', diterjemahkan oleh Paul Lester Stenhouse disertai anotasi-anotasi oleh Richard Pankhurst (Hollywood: Tsehai, 2003), hal. 346f.</ref> Meskipun demikian, [[Richard Pankhurst (akademisi)|Richard Pankhurst]] telah mengungkapkan keraguannya akan kebenaran catatan peristiwa itu, dengan menunjukkan bahwa sekalipun Sihab ad-Din Ahmad menyajikan deskripsi terperinci dari sebuah gereja pahatan pada batu padas ("dipahatkan pada pegunungan. Demikian pula tiang-tiangnya dipahatkan pada pegunungan."<ref name=Futuh-346/>), hanya satu gereja yang disebutkan; Pankhurst menambahkan pula bahwa "keistimewaan Lalibela, (sebagaimana yang diketahui oleh setiap wisatawan), adalah bahwasanya ia adalah situs dari sekitar sebelas gereja batu, bukan hanya satu – dan masing-masing berada dalam jarak yang kurang-lebih hanya sepelempar batu dari yang lain!"<ref>[http://www.addistribune.com/Archives/2003/11/21-11-03/Story.htm Pankhurst, "Did the Imam Reach Lalibela?"] ''[[Addis Tribune]]'', 21 November 2003</ref> Pankhurst juga menyinggung bahwa Kronik Kerajaan, yang mencatat peristiwa penghancuran distrik itu oleh Ahmad Gragn antara Juli dan September 1531, justru tidak menyebutkan apa-apa mengenai peristiwa perusakan gereja-gereja legendaris kota itu oleh Sang Imam.<ref>Sihab ad-Din Ahmad, ''Futuh al-Habasa'', hal. 346n. 785.</ref> Ia menyimpulkan bahwa jikalau Ahmad Gragn memang membakar sebuah gereja di Lalibela, maka kemungkinan besar gereja yang dibakar adalah Bete Medhane Alem; dan jika bala tentara Muslim telah salah sangka ataupun telah diperdaya oleh penduduk setempat, maka gereja yang dibakarnya adalah Gannata Maryam, "10 mil di timur Lalibela yang juga memiliki tiang-tiang yang dipahatkan pada pegunungan."<ref>Sihab ad-Din Ahmad, ''Futuh al-Hasasa'', hal. 346n. 786.</ref> |
Menurut ''Futuh al-Habasa'' karya Sihab ad-Din Ahmad, [[Ahmad Gragn]] membakar salah satu dari gereja-gereja di Lalibela ketika menginvasi Ethiophia.<ref name=Futuh-346>Sihab ad-Din Ahmad bin 'Abd al-Qader, ''Futuh al-Habasa: The conquest of Ethiopia'', diterjemahkan oleh Paul Lester Stenhouse disertai anotasi-anotasi oleh Richard Pankhurst (Hollywood: Tsehai, 2003), hal. 346f.</ref> Meskipun demikian, [[Richard Pankhurst (akademisi)|Richard Pankhurst]] telah mengungkapkan keraguannya akan kebenaran catatan peristiwa itu, dengan menunjukkan bahwa sekalipun Sihab ad-Din Ahmad menyajikan deskripsi terperinci dari sebuah gereja pahatan pada batu padas ("dipahatkan pada pegunungan. Demikian pula tiang-tiangnya dipahatkan pada pegunungan."<ref name=Futuh-346/>), hanya satu gereja yang disebutkan; Pankhurst menambahkan pula bahwa "keistimewaan Lalibela, (sebagaimana yang diketahui oleh setiap wisatawan), adalah bahwasanya ia adalah situs dari sekitar sebelas gereja batu, bukan hanya satu – dan masing-masing berada dalam jarak yang kurang-lebih hanya sepelempar batu dari yang lain!"<ref>[http://www.addistribune.com/Archives/2003/11/21-11-03/Story.htm Pankhurst, "Did the Imam Reach Lalibela?"] ''[[Addis Tribune]]'', 21 November 2003</ref> Pankhurst juga menyinggung bahwa Kronik Kerajaan, yang mencatat peristiwa penghancuran distrik itu oleh Ahmad Gragn antara Juli dan September 1531, justru tidak menyebutkan apa-apa mengenai peristiwa perusakan gereja-gereja legendaris kota itu oleh Sang Imam.<ref>Sihab ad-Din Ahmad, ''Futuh al-Habasa'', hal. 346n. 785.</ref> Ia menyimpulkan bahwa jikalau Ahmad Gragn memang membakar sebuah gereja di Lalibela, maka kemungkinan besar gereja yang dibakar adalah Bete Medhane Alem; dan jika bala tentara Muslim telah salah sangka ataupun telah diperdaya oleh penduduk setempat, maka gereja yang dibakarnya adalah Gannata Maryam, "10 mil di timur Lalibela yang juga memiliki tiang-tiang yang dipahatkan pada pegunungan."<ref>Sihab ad-Din Ahmad, ''Futuh al-Hasasa'', hal. 346n. 786.</ref> |
||
== Gereja-gereja == |
== Gereja-gereja == |
||
{{main|Gereja-gereja Pahatan Batu, Lalibela}} |
|||
{{Infobox World Heritage Site |
{{Infobox World Heritage Site |
||
| WHS = Gereja-gereja pahatan pada batu padas, Lalibela |
| WHS = Gereja-gereja pahatan pada batu padas, Lalibela |
||
| Image = [[Berkas: |
| Image = [[Berkas:Lalibela, san giorgio, esterno 24.jpg|200px|[[Gereja Santo Georgius, Lalibela|Gereja Santo Georgius]].]] |
||
| image_caption = Tampilan lantai dan dinding [[Gereja Santo Georgius, Lalibela|Gereja Santo Georgius]]. |
| image_caption = Tampilan lantai dan dinding [[Gereja Santo Georgius, Lalibela|Gereja Santo Georgius]]. |
||
| State Party = [[ |
| State Party = [[Etiopia]] |
||
| Type = Budaya |
| Type = Budaya |
||
| Criteria = i, ii, iii |
| Criteria = i, ii, iii |
||
Baris 95: | Baris 96: | ||
[[Berkas:Karta Lalibela.PNG|jmpl|200px|Peta kawasan Lalibela]] |
[[Berkas:Karta Lalibela.PNG|jmpl|200px|Peta kawasan Lalibela]] |
||
Kota kecil ini terkenal di seluruh dunia akan gereja-gerejanya yang dipahat dari dalam bumi dari "batu padas utuh," yang memainkan peranan penting dalam sejarah [[arsitektur pahatan pada batu padas]]. Sekalipun penanggalan dari gereja-gereja ini belum ditetapkan secara pasti, sebagian besar diduga didirikan pada masa pemerintahan Lalibela, yakni |
Kota kecil ini terkenal di seluruh dunia akan gereja-gerejanya yang dipahat dari dalam bumi dari "batu padas utuh," yang memainkan peranan penting dalam sejarah [[arsitektur pahatan pada batu padas]]. Sekalipun penanggalan dari gereja-gereja ini belum ditetapkan secara pasti, sebagian besar diduga didirikan pada masa pemerintahan Lalibela, yakni pada abad ke-12 dan ke-13. Unesco mengidentifikasi 11 gereja,<ref name="unesco">{{cite web|url=http://whc.unesco.org/en/list/18|title=Rock-Hewn Churches, Lalibela|author=UNESCO World Heritage Centre|work=unesco.org}}</ref> yang dibagi menjadi empat kelompok: |
||
* Kelompok Utara: |
* Kelompok Utara: |
||
Baris 115: | Baris 116: | ||
Terdapat kontroversi mengenai waktu pembuatan beberapa gereja. David Buxton menetapkan kronologi yang berterima-umum, yang menerangkan bahwa "dua di antaranya dibangun dengan mengikuti, sampai sekecil-kecilnya, tradisi pendirian bangunan yang tampak pada biara Debra Damo dan telah dimodifikasi di Yemrahana Kristos."<ref>David Buxton, ''The Abyssinians'' (New York: Praeger, 1970), hal. 110</ref> karena waktu yang diperlukan untuk memahat bangunan-bangunan ini pada batu padas utuh tentunya lebih lama dari beberapa dasawarsa masa pemerintahan Raja Lalibela, maka Buxton berasumsi bahwa pengerjaannya berlanjut sampai abad ke-14.<ref>Buxton, ''The Abyssinians'', hal. 108</ref> Akan tetapi, [[David Phillipson]], profesor arkeologi Afrika di [[Cambridge University]], berpendapat bahwa gereja Merkorios, gereja Gabriel-Rufael, dan gereja Danagel mula-mula dipahatkan pada batu padas setengah milenium sebelumnya, sebagai benteng pertahanan atau bangunan-bangunan lain dari istana pada masa-masa kemunduran [[Kerajaan Aksum]], dan dikait-kaitkan dengan Lalibela setelah Sang Raja wafat.<ref>"Medieval Houses of God, or Ancient Fortresses?" ''Archaeology'' (November/Desember, 2004), hal. 10.</ref> Di lain pihak, sejarawan lokal, Getachew Mekonnen, mendapuk Masqal Kibra, permaisuri Lalibela, sebagai tokoh pembangun salah satu di antara gereja-gereja itu, yakni gereja Abba Libanos yang didirikan sebagai monumen peringatan suaminya setelah wafatnya.<ref>Getachew Mekonnen Hasen, ''Wollo, Yager Dibab'' (Addis Ababa: Nigd Matemiya Bet, 1992), hal. 24.</ref> |
Terdapat kontroversi mengenai waktu pembuatan beberapa gereja. David Buxton menetapkan kronologi yang berterima-umum, yang menerangkan bahwa "dua di antaranya dibangun dengan mengikuti, sampai sekecil-kecilnya, tradisi pendirian bangunan yang tampak pada biara Debra Damo dan telah dimodifikasi di Yemrahana Kristos."<ref>David Buxton, ''The Abyssinians'' (New York: Praeger, 1970), hal. 110</ref> karena waktu yang diperlukan untuk memahat bangunan-bangunan ini pada batu padas utuh tentunya lebih lama dari beberapa dasawarsa masa pemerintahan Raja Lalibela, maka Buxton berasumsi bahwa pengerjaannya berlanjut sampai abad ke-14.<ref>Buxton, ''The Abyssinians'', hal. 108</ref> Akan tetapi, [[David Phillipson]], profesor arkeologi Afrika di [[Cambridge University]], berpendapat bahwa gereja Merkorios, gereja Gabriel-Rufael, dan gereja Danagel mula-mula dipahatkan pada batu padas setengah milenium sebelumnya, sebagai benteng pertahanan atau bangunan-bangunan lain dari istana pada masa-masa kemunduran [[Kerajaan Aksum]], dan dikait-kaitkan dengan Lalibela setelah Sang Raja wafat.<ref>"Medieval Houses of God, or Ancient Fortresses?" ''Archaeology'' (November/Desember, 2004), hal. 10.</ref> Di lain pihak, sejarawan lokal, Getachew Mekonnen, mendapuk Masqal Kibra, permaisuri Lalibela, sebagai tokoh pembangun salah satu di antara gereja-gereja itu, yakni gereja Abba Libanos yang didirikan sebagai monumen peringatan suaminya setelah wafatnya.<ref>Getachew Mekonnen Hasen, ''Wollo, Yager Dibab'' (Addis Ababa: Nigd Matemiya Bet, 1992), hal. 24.</ref> |
||
Bertentangan dengan teori-teori yang dikemukakan para penulis seperti [[Graham Hancock]], Buxton berpendapat bahwa gereja-gereja besar yang dipahatkan pada batu padas di Lalibela ''tidak'' dikerjakan dengan bantuan [[Kesatria Kenisah]]; ia mengemukakan banyak bukti yang ada untuk memperlihatkan bahwa gereja-gereja itu semata-mata adalah hasil karya peradaban |
Bertentangan dengan teori-teori yang dikemukakan para penulis seperti [[Graham Hancock]], Buxton berpendapat bahwa gereja-gereja besar yang dipahatkan pada batu padas di Lalibela ''tidak'' dikerjakan dengan bantuan [[Kesatria Kenisah]]; ia mengemukakan banyak bukti yang ada untuk memperlihatkan bahwa gereja-gereja itu semata-mata adalah hasil karya peradaban Abad Pertengahan Etiopia. Sebagai contoh, meskipun Buxton menyinggung mengenai adanya tradisi yang mengatakan bahwa "Bangsa Abisinia meminta bantuan dari orang-orang asing" untuk membangun gereja-gereja monolitik ini, dan mengakui bahwa "ada tanda-tanda jelas pengaruh [[Koptik]] dalam beberapa detail hiasan" (tidaklah mengherankan mengingat adanya hubungan teologi, hubungan gerejawi, dan hubungan budaya di antara [[Gereja Tewahedo Ortodoks Etiopia|Gereja Ortodoks Etiopia]] dan [[Gereja Ortodoks Koptik Aleksandria|Gereja Ortodoks Koptik]]), ia bersikeras bahwa gereja-gereja itu dalah hasil karya masyarakat pribumi: "Tetapi fakta yang signifikan adalah bahwasanya gereja-gereja batu padas itu tetap melanjutkan ciri khas yang dimiliki prototipe-prototipe bangunan pribumi setempat, yang masih jelas menampakkan ciri khas warisan Aksum."<ref>Buxton, ''The Abysssinians'', hal. 103f</ref> |
||
Gereja-gereja itu juga merupakan sebuah bukti kepiawaian teknik, mengingat semua bangunan itu berkaitan dengan air (yang memenuhi sumur-sumur yang terletak bersebelahan dengan sebagian besar dari gereja-gereja itu), yaitu dalam pemanfaatan sebuah sistem geologi artesis yang mendorong air naik ke tebing-tebing pegunungan tempat kota itu berada.<ref>{{Citation | title= Lalibela and Libanos: The King and the Hydro-Engineer of 13th Century Ethiopia |author= [[Mark Jarzombek]]| journal= Construction Ahead | url= http://web.mit.edu/mmj4/www/downloads/const_ahead2007.pdf | volume=(May–June 2007) | pages=16–21}}</ref> |
Gereja-gereja itu juga merupakan sebuah bukti kepiawaian teknik, mengingat semua bangunan itu berkaitan dengan air (yang memenuhi sumur-sumur yang terletak bersebelahan dengan sebagian besar dari gereja-gereja itu), yaitu dalam pemanfaatan sebuah sistem geologi artesis yang mendorong air naik ke tebing-tebing pegunungan tempat kota itu berada.<ref>{{Citation | title= Lalibela and Libanos: The King and the Hydro-Engineer of 13th Century Ethiopia |author= [[Mark Jarzombek]]| journal= Construction Ahead | url= http://web.mit.edu/mmj4/www/downloads/const_ahead2007.pdf | volume=(May–June 2007) | pages=16–21}}</ref> |
||
Baris 137: | Baris 138: | ||
== Demografi == |
== Demografi == |
||
Berdasarkan data sensus 2007, populasi Lalibela berjumlah 17.367 jiwa, terdiri atas 8.112 laki-laki dan 9.255 perempuan.<ref>{{Cite web|url=http://www.csa.gov.et/images/documents/pdf_files/regional/Amhara1.pdf|title=The 2007 Population and Housing Census of Ethiopia: Statistical Report for Amhara Region”|last=|first=|date=31 May 2010|website=Central Statistical Agency|publisher=|access-date=29 September 2016}}</ref> Berdasarkan data sebelumnya yang dikeluarkan [[Central Statistical Agency (Ethiopia)|Central Statistical Agency]] pada 2005, populasi Lalibela diperkirakan berjumlah 14.668 jiwa, terdiri atas 7.049 laki-laki dan 7.619 perempuan.<ref>[http://www.csa.gov.et/text_files/2005_national_statistics.htm CSA 2005 National Statistics], Table B.3</ref> Berdasarkan hasil sensus nasional 1994, populasi Lalibela berjumlah 8.484 jiwa, terdiri atas 3.709 laki-laki dan 4.775 perempuan. |
Berdasarkan data sensus 2007, populasi Lalibela berjumlah 17.367 jiwa, terdiri atas 8.112 laki-laki dan 9.255 perempuan.<ref>{{Cite web|url=http://www.csa.gov.et/images/documents/pdf_files/regional/Amhara1.pdf|title=The 2007 Population and Housing Census of Ethiopia: Statistical Report for Amhara Region”|last=|first=|date=31 May 2010|website=Central Statistical Agency|publisher=|access-date=29 September 2016|archive-date=2017-01-19|archive-url=https://web.archive.org/web/20170119020450/http://www.csa.gov.et/images/documents/pdf_files/regional/Amhara1.pdf|dead-url=yes}}</ref> Berdasarkan data sebelumnya yang dikeluarkan [[Central Statistical Agency (Ethiopia)|Central Statistical Agency]] pada 2005, populasi Lalibela diperkirakan berjumlah 14.668 jiwa, terdiri atas 7.049 laki-laki dan 7.619 perempuan.<ref>[http://www.csa.gov.et/text_files/2005_national_statistics.htm CSA 2005 National Statistics] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20070813054932/http://www.csa.gov.et/text_files/2005_national_statistics.htm |date=2007-08-13 }}, Table B.3</ref> Berdasarkan hasil sensus nasional 1994, populasi Lalibela berjumlah 8.484 jiwa, terdiri atas 3.709 laki-laki dan 4.775 perempuan. |
||
== Galeri == |
== Galeri == |
||
Baris 165: | Baris 166: | ||
== Pranala luar == |
== Pranala luar == |
||
{{wikivoyage}} |
{{wikivoyage}} |
||
{{commons |
{{commons}} |
||
* [http://cuicui.be/ethiopia-lalibela-new-jerusalem-rock-hewn-churches/ Kunjungi Lalibela dalam 360° photosphere] |
* [http://cuicui.be/ethiopia-lalibela-new-jerusalem-rock-hewn-churches/ Kunjungi Lalibela dalam 360° photosphere] |
||
* [http://www.ethiopiantreasures.co.uk/pages/lalibela.htm Khazanah |
* [http://www.ethiopiantreasures.co.uk/pages/lalibela.htm Khazanah Etiopia – Wangsa Zagwe, Gereja-gereja yang terpahat dari batu – Lalibela] |
||
* [http://www.ethiopiatravel.com/Lalibela_eng.htm Lalibela, kota yang terpahat dari legenda] |
* [http://www.ethiopiatravel.com/Lalibela_eng.htm Lalibela, kota yang terpahat dari legenda] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20061112041248/http://www.ethiopiatravel.com/Lalibela_eng.htm |date=2006-11-12 }} |
||
* [http://www.imperialethiopia.org/history2.htm www.imperialethiopia.org/history2.htm] |
* [http://www.imperialethiopia.org/history2.htm www.imperialethiopia.org/history2.htm] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20040205132439/http://www.imperialethiopia.org/history2.htm |date=2004-02-05 }} |
||
* [http://www.utoronto.ca/deeds/pubs/golgotha/golgotha.html Sejarah gereja-gereja Lalibela] |
* [http://www.utoronto.ca/deeds/pubs/golgotha/golgotha.html Sejarah gereja-gereja Lalibela] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20041213230424/http://www.utoronto.ca/deeds/pubs/golgotha/golgotha.html |date=2004-12-13 }} |
||
* [http://whc.unesco.org/pg.cfm?cid=31&id_site=18 Situs Warisan Dunia UNESCO] |
* [http://whc.unesco.org/pg.cfm?cid=31&id_site=18 Situs Warisan Dunia UNESCO] |
||
* [http://www.aluka.org/action/showCompilationPage?doi=10.5555%2FAL.CH.COMPILATION.HERITAGE-SITE.LALIBELA Halaman situs Lalibela dalam perpustakaan digital Aluka] |
* [http://www.aluka.org/action/showCompilationPage?doi=10.5555%2FAL.CH.COMPILATION.HERITAGE-SITE.LALIBELA Halaman situs Lalibela dalam perpustakaan digital Aluka] {{Webarchive|url=https://archive.today/20120717034646/http://www.aluka.org/action/showCompilationPage?doi=10.5555/AL.CH.COMPILATION.HERITAGE-SITE.LALIBELA |date=2012-07-17 }} |
||
* [http://www.asmat.eu/scripts/article.php?Article=70-ethiopia-timkat-celebration-in-lalibela |
* [http://www.asmat.eu/scripts/article.php?Article=70-ethiopia-timkat-celebration-in-lalibela Etiopia – Perayaan Timkat di Lalibela] |
||
* [http://www.gisdevelopment.net/application/archaeology/general/archg0012.htm Perekaman Bet Giorgis, gereja abad ke-12 yang terpahat dari batu di |
* [http://www.gisdevelopment.net/application/archaeology/general/archg0012.htm Perekaman Bet Giorgis, gereja abad ke-12 yang terpahat dari batu di Etiopia] |
||
* [https://www.christianhistoryinstitute.org/magazine/article/from-abba-salama-to-king-lalibela Dari Abba Salama sampai Raja Lalibela] |
* [https://www.christianhistoryinstitute.org/magazine/article/from-abba-salama-to-king-lalibela Dari Abba Salama sampai Raja Lalibela] |
||
{{Authority control}} |
|||
[[Kategori:Kota suci]] |
[[Kategori:Kota suci]] |
||
[[Kategori:Situs Warisan Dunia |
[[Kategori:Situs Warisan Dunia]] |
||
[[Kategori:Kota di Etiopia]] |
[[Kategori:Kota di Etiopia]] |
Revisi terkini sejak 16 September 2023 10.48
Lalibela
ላሊበላ | |
---|---|
Negara | Etiopia |
Daerah | Daerah Amhara |
Zone | Zone Semien Wollo |
Populasi (2007) | |
• Total | 17.367 |
Zona waktu | UTC+3 (EAT) |
Lalibela adalah kota di kawasan utara Etiopia yang terkenal dengan gereja-gerejanya yang dipahat pada batu utuh. Lalibela adalah salah satu kota suci Etiopia, nomor dua sesudah Aksum, dan merupakan salah satu kota tujuan ziarah. Berbeda dari Aksum, hampir semua penduduk Lalibela adalah umat Kristen Ortodoks Etiopia. Bangsa Etiopia adalah salah satu bangsa yang paling awal memeluk agama Kristen pada paruh pertama abad ke-4, dan sejarahnya berakar pada zaman para rasul.
Sejarah
[sunting | sunting sumber]Pada masa pemerintahan Raja Santo Gebre Meskel Lalibela (dari Wangsa Zagwe yang berkuasa pada penghujung abad ke-12 dan permulaan abad ke-13), Lalibela dikenal dengan nama Roha. Konon Raja saleh ini diberi nama "Lalibela" karena saat baru dilahirkan, sekawanan lebah datang beterbangan mengelilinginya. Peristiwa ini dianggap ibunya sebagai pertanda bahwa ia kelak akan menjadi Kaisar Etiopia. Nama beberapa tempat di Lalibela sekarang ini dan tata letak gereja-gereja pahatan itu sendiri konon meniru nama-nama dan letak tempat yang dilihat Lalibela semasa tinggal di Yerusalem dan menyiarahi Tanah Suci pada masa mudanya.
Kaisar Lalibela, yang dihormati sebagai seorang santo, konon pernah melihat Yerusalem, dan karena itu berusaha mendirikan sebuah Yerusalem baru sebagai ibu kota kerajaannya menggantikan Yerusalem lama yang jatuh ke tangan kaum Muslim pada 1187. Masing-masing gereja dipahatkan pada batu masif utuh, perlambang kerohanian dan kerendahan hati. Iman Kristen menginspirasi penamaan berbagai hal dengan nama-nama Alkitabiah – bahkan sungai di Lalibela pun dinamakan Sungai Yordan. Lalibela menjadi ibu kota Etiopia sejak akhir abad ke-12 sampai dengan abad ke-13.
Orang Eropa pertama yang melihat langsung gereja-gereja itu adalah pengelana Portugis, Pêro da Covilhã (1460–1526). Padri Portugis, Francisco Álvares (1465–1540), menyertai Duta Besar Portugal saat berkunjung ke Lebna Dengel pada 1520s. Ia mencatat tentang bangunan-bangunan gereja yang unik itu sebagai berikut:
Saya penat menulis lebih banyak lagi tentang bangunan-bangunan ini, karena menurut saya agaknya orang tidak akan mempercayai saya jikalau saya menulis lebih banyak lagi...Demi Tuhan, yang berkat kuasa-Nya saya ada, saya bersumpah bahwa semua yang telah saya tulis adalah kebenaran[1]
Meskipun Ramuso memasukkan denah-denah beberapa dari gereja-gereja itu dalam catatan Álvares yang dicetaknya pada tahun 1550, penyumbang gambar-gambar denah itu sendiri masih menjadi misteri. Pengunjung Eropa berikutnya ke Lalibela menurut laporan adalah Miguel de Castanhoso, yang bertugas sebagai seorang prajurit di bawah pimpinan Christovão da Gama dan meninggalkan Etiopia pada 1544.[2] Sesudah Miguel de Castanhoso, 300 tahun lebih berlalu sebelum orang Eropa berikutnya, Gerhard Rohlfs, suatu ketika mengunjungi Lalibela antara tahun 1865 sampai 1870.
Menurut Futuh al-Habasa karya Sihab ad-Din Ahmad, Ahmad Gragn membakar salah satu dari gereja-gereja di Lalibela ketika menginvasi Ethiophia.[3] Meskipun demikian, Richard Pankhurst telah mengungkapkan keraguannya akan kebenaran catatan peristiwa itu, dengan menunjukkan bahwa sekalipun Sihab ad-Din Ahmad menyajikan deskripsi terperinci dari sebuah gereja pahatan pada batu padas ("dipahatkan pada pegunungan. Demikian pula tiang-tiangnya dipahatkan pada pegunungan."[3]), hanya satu gereja yang disebutkan; Pankhurst menambahkan pula bahwa "keistimewaan Lalibela, (sebagaimana yang diketahui oleh setiap wisatawan), adalah bahwasanya ia adalah situs dari sekitar sebelas gereja batu, bukan hanya satu – dan masing-masing berada dalam jarak yang kurang-lebih hanya sepelempar batu dari yang lain!"[4] Pankhurst juga menyinggung bahwa Kronik Kerajaan, yang mencatat peristiwa penghancuran distrik itu oleh Ahmad Gragn antara Juli dan September 1531, justru tidak menyebutkan apa-apa mengenai peristiwa perusakan gereja-gereja legendaris kota itu oleh Sang Imam.[5] Ia menyimpulkan bahwa jikalau Ahmad Gragn memang membakar sebuah gereja di Lalibela, maka kemungkinan besar gereja yang dibakar adalah Bete Medhane Alem; dan jika bala tentara Muslim telah salah sangka ataupun telah diperdaya oleh penduduk setempat, maka gereja yang dibakarnya adalah Gannata Maryam, "10 mil di timur Lalibela yang juga memiliki tiang-tiang yang dipahatkan pada pegunungan."[6]
Gereja-gereja
[sunting | sunting sumber]Situs Warisan Dunia UNESCO | |
---|---|
Kriteria | Budaya: i, ii, iii |
Nomor identifikasi | 18 |
Pengukuhan | 1978 (Ke-2) |
Kota kecil ini terkenal di seluruh dunia akan gereja-gerejanya yang dipahat dari dalam bumi dari "batu padas utuh," yang memainkan peranan penting dalam sejarah arsitektur pahatan pada batu padas. Sekalipun penanggalan dari gereja-gereja ini belum ditetapkan secara pasti, sebagian besar diduga didirikan pada masa pemerintahan Lalibela, yakni pada abad ke-12 dan ke-13. Unesco mengidentifikasi 11 gereja,[7] yang dibagi menjadi empat kelompok:
- Kelompok Utara:
- Biete Medhane Alem (Rumah Juru Selamat Dunia), tempat disimpannya Salib Lalibela dan diyakini sebagai gereja monolitik terbesar di dunia, kemungkinan besar meniru bangunan Santa Maria dari Zion di Aksum.
- Biete Maryam (Rumah Miriam/Rumah Maria), kemungkinan besar adalah gereja yang paling tua di antara semuanya, dan dibangun sebagai replika dari makam Adam dan Kristus.[7]
- Biete Golgota Mikael (Rumah Golgota Mikael), terkenal akan seni rupanya dan konon berisi makam Raja Lalibela)
- Biete Meskel (Rumah Salib)
- Biete Denagel (Rumah Para Perawan)
- Kelompok Barat:
- Biete Giyorgis (Gereja Santo Georgius), diduga adalah gereja yang paling halus pengerjaannya dan yang paling terawat di antara semuanya.
- Kelompok Timur:
- Biete Amanuel (Rumah Imanuel), kemungkinan besar bekas kapel kerajaan.
- Biete Qeddus Merkoreos (Rumah Santo Merkoreos/Rumah Santo Markus), mungkin bekas penjara
- Biete Abba Libanos (Rumah Abbas Libanos)
- Biete Gabriel-Rufael (Rumah Gabriel dan Rafael) kemungkinan besar bekas istana kerajaan, terhubung dengan sebuah tempat pembuatan roti suci.
- Biete Lehem (Betlehem, bahasa Ibrani: בֵּית לֶחֶם, Rumah Roti).[8]
- Jauh dari lokasi itu terletak biara Asyetan Maryam dan Gereja Yemrehana Kristos, (kemungkinan besar dari abad ke-11, dibangun dalam gaya Aksum, tetapi di dalam sebuah gua).
Terdapat kontroversi mengenai waktu pembuatan beberapa gereja. David Buxton menetapkan kronologi yang berterima-umum, yang menerangkan bahwa "dua di antaranya dibangun dengan mengikuti, sampai sekecil-kecilnya, tradisi pendirian bangunan yang tampak pada biara Debra Damo dan telah dimodifikasi di Yemrahana Kristos."[9] karena waktu yang diperlukan untuk memahat bangunan-bangunan ini pada batu padas utuh tentunya lebih lama dari beberapa dasawarsa masa pemerintahan Raja Lalibela, maka Buxton berasumsi bahwa pengerjaannya berlanjut sampai abad ke-14.[10] Akan tetapi, David Phillipson, profesor arkeologi Afrika di Cambridge University, berpendapat bahwa gereja Merkorios, gereja Gabriel-Rufael, dan gereja Danagel mula-mula dipahatkan pada batu padas setengah milenium sebelumnya, sebagai benteng pertahanan atau bangunan-bangunan lain dari istana pada masa-masa kemunduran Kerajaan Aksum, dan dikait-kaitkan dengan Lalibela setelah Sang Raja wafat.[11] Di lain pihak, sejarawan lokal, Getachew Mekonnen, mendapuk Masqal Kibra, permaisuri Lalibela, sebagai tokoh pembangun salah satu di antara gereja-gereja itu, yakni gereja Abba Libanos yang didirikan sebagai monumen peringatan suaminya setelah wafatnya.[12]
Bertentangan dengan teori-teori yang dikemukakan para penulis seperti Graham Hancock, Buxton berpendapat bahwa gereja-gereja besar yang dipahatkan pada batu padas di Lalibela tidak dikerjakan dengan bantuan Kesatria Kenisah; ia mengemukakan banyak bukti yang ada untuk memperlihatkan bahwa gereja-gereja itu semata-mata adalah hasil karya peradaban Abad Pertengahan Etiopia. Sebagai contoh, meskipun Buxton menyinggung mengenai adanya tradisi yang mengatakan bahwa "Bangsa Abisinia meminta bantuan dari orang-orang asing" untuk membangun gereja-gereja monolitik ini, dan mengakui bahwa "ada tanda-tanda jelas pengaruh Koptik dalam beberapa detail hiasan" (tidaklah mengherankan mengingat adanya hubungan teologi, hubungan gerejawi, dan hubungan budaya di antara Gereja Ortodoks Etiopia dan Gereja Ortodoks Koptik), ia bersikeras bahwa gereja-gereja itu dalah hasil karya masyarakat pribumi: "Tetapi fakta yang signifikan adalah bahwasanya gereja-gereja batu padas itu tetap melanjutkan ciri khas yang dimiliki prototipe-prototipe bangunan pribumi setempat, yang masih jelas menampakkan ciri khas warisan Aksum."[13]
Gereja-gereja itu juga merupakan sebuah bukti kepiawaian teknik, mengingat semua bangunan itu berkaitan dengan air (yang memenuhi sumur-sumur yang terletak bersebelahan dengan sebagian besar dari gereja-gereja itu), yaitu dalam pemanfaatan sebuah sistem geologi artesis yang mendorong air naik ke tebing-tebing pegunungan tempat kota itu berada.[14]
Laporan-laporan misi UNESCO lainnya
[sunting | sunting sumber]Dalam sebuah laporan tahun 1970 mengenai pemukiman-pemukiman bersejarah di Lalibela, Sandro Angelini mengevaluasi arsitektur pribumi berbahan baku tanah di Situs Warisan Dunia Lalibela, termasuk karakteristik-karakteristik rumah-rumah tanah tradisional, dan analisis status konservasinya.
Dalam laporannya, Angelini mendeskripsikan dua tipe rumah pribumi di Lalibela. Tipe pertama adalah sekelompok rumah yang ia sebut "tukul", yakni pondok-pondok yang terbuat dari batu dan biasanya berlantai dua. Tipe kedua adalah bangunan-bangunan "chika" berlantai satu, berbentuk bundar, terbuat dari tanah dan kayu akasia, yang menurutnya merupakan bentuk yang lebih "langka". Laporan Angelini juga memuat daftar bangunan-bangunan tradisional Lalibela, yang ia golong-golongkan ke dalam beberapa kategori menurut status konservasinya.[15]
Lain-lain
[sunting | sunting sumber]Lalibela juga memiliki sebuah bandar udara (ICAO kode HALL, IATA LLI), sebuah pasar besar, dua buah sekolah dan sebuah rumah sakit.
Demografi
[sunting | sunting sumber]Berdasarkan data sensus 2007, populasi Lalibela berjumlah 17.367 jiwa, terdiri atas 8.112 laki-laki dan 9.255 perempuan.[16] Berdasarkan data sebelumnya yang dikeluarkan Central Statistical Agency pada 2005, populasi Lalibela diperkirakan berjumlah 14.668 jiwa, terdiri atas 7.049 laki-laki dan 7.619 perempuan.[17] Berdasarkan hasil sensus nasional 1994, populasi Lalibela berjumlah 8.484 jiwa, terdiri atas 3.709 laki-laki dan 4.775 perempuan.
Galeri
[sunting | sunting sumber]-
Bete Medhane Alem
-
Bete Amanuel
-
Tambur upacara di salah satu sudut Bete Giyorgis
-
Bete Abba Libanos
-
Bete Maryam
Lihat pula
[sunting | sunting sumber]Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ Francisco Alvarez, The Prester John of the Indies, diterjemahkan oleh C.F. Beckingham dan G.W.B. Huntingford (Cambridge: Hakluyt Society, 1961), hal. 226. Beckingham dan Huntingford menambahkan sebuah appendiks yang membahas penggambaran Alvarez tentang gereja-gereja ini, hal. 526–42.
- ^ Keterangan De Castanhoso diterjemahkan dalam The Portuguese Expedition to Ethiopia oleh Álvares (London: The Hakluyt Society, 1902), hal. 94–98.
- ^ a b Sihab ad-Din Ahmad bin 'Abd al-Qader, Futuh al-Habasa: The conquest of Ethiopia, diterjemahkan oleh Paul Lester Stenhouse disertai anotasi-anotasi oleh Richard Pankhurst (Hollywood: Tsehai, 2003), hal. 346f.
- ^ Pankhurst, "Did the Imam Reach Lalibela?" Addis Tribune, 21 November 2003
- ^ Sihab ad-Din Ahmad, Futuh al-Habasa, hal. 346n. 785.
- ^ Sihab ad-Din Ahmad, Futuh al-Hasasa, hal. 346n. 786.
- ^ a b UNESCO World Heritage Centre. "Rock-Hewn Churches, Lalibela". unesco.org.
- ^ Betlehem
- ^ David Buxton, The Abyssinians (New York: Praeger, 1970), hal. 110
- ^ Buxton, The Abyssinians, hal. 108
- ^ "Medieval Houses of God, or Ancient Fortresses?" Archaeology (November/Desember, 2004), hal. 10.
- ^ Getachew Mekonnen Hasen, Wollo, Yager Dibab (Addis Ababa: Nigd Matemiya Bet, 1992), hal. 24.
- ^ Buxton, The Abysssinians, hal. 103f
- ^ Mark Jarzombek, "Lalibela and Libanos: The King and the Hydro-Engineer of 13th Century Ethiopia" (PDF), Construction Ahead, (May–June 2007): 16–21
- ^ Odiaua, Ishanlosen. "Mission Report:Earthen architecture on the Lalibela World Heritage Site" (PDF). http://whc.unesco.org/en/earthen-architecture/. UNESCO. Diakses tanggal 25 Juli 2014. Hapus pranala luar di parameter
|website=
(bantuan) - ^ "The 2007 Population and Housing Census of Ethiopia: Statistical Report for Amhara Region"" (PDF). Central Statistical Agency. 31 May 2010. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2017-01-19. Diakses tanggal 29 September 2016.
- ^ CSA 2005 National Statistics Diarsipkan 2007-08-13 di Wayback Machine., Table B.3
Bacaan lebih lanjut
[sunting | sunting sumber]- David W. Phillipson, Ancient Churches of Ethiopia (New Haven: Yale University Press, 2009). Bab 5, "Lalibela: Eastern Complex and Beta Giyorgis"; Bab 6, "Lalibela: Northern Complex and Conclusions"
- Sylvia Pankhurst, "Ethiopia: a cultural history" (Lalibela House, Essex, 1955). Bab 9, "The monolithic churches of Lalibela"
- Paul B. Henze, "Layers of time: a history of Ethiopia" (Shama Books, Addis Ababa, 2004). Bab 3: "Medieval Ethiopia: isolation and expansion"
- Hancock, Graham, Carol Beckwith & Angela Fisher, African Ark – Peoples of the Horn, Bab I: Prayers of Stone/The Christian Highlands: Lalibela and Axum. Harvill, An Imprint of HarperCollinsPublishers, ISBN 0-00-272780-3
Pranala luar
[sunting | sunting sumber]- Kunjungi Lalibela dalam 360° photosphere
- Khazanah Etiopia – Wangsa Zagwe, Gereja-gereja yang terpahat dari batu – Lalibela
- Lalibela, kota yang terpahat dari legenda Diarsipkan 2006-11-12 di Wayback Machine.
- www.imperialethiopia.org/history2.htm Diarsipkan 2004-02-05 di Wayback Machine.
- Sejarah gereja-gereja Lalibela Diarsipkan 2004-12-13 di Wayback Machine.
- Situs Warisan Dunia UNESCO
- Halaman situs Lalibela dalam perpustakaan digital Aluka Diarsipkan 2012-07-17 di Archive.is
- Etiopia – Perayaan Timkat di Lalibela
- Perekaman Bet Giorgis, gereja abad ke-12 yang terpahat dari batu di Etiopia
- Dari Abba Salama sampai Raja Lalibela