Lompat ke isi

Hipoksia: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Mutia12001 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
kTidak ada ringkasan suntingan
 
(6 revisi perantara oleh 5 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
[[File:Cynosis.JPG|thumb|[[Sianosis]] pada tangan seseorang dengan saturasi oksigen rendah, salah satu tanda hipoksia.]]
'''Hipoksia''' adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan kondisi saat tubuh mengalami kekurangan oksigen.<ref name="Informasi Kesehatan">{{Cite web|url=https://doktersehat.com/hipoksia/|website=www.doktersehat.com|title=Hipoksia: Penyebab, Gejala, Diagnosis, Pengobatan|language=id|access-date=2020-06-02}}</ref> Pada kasus yang fatal dapat berakibat [[koma]], bahkan sampai dengan kematian. Namun, bila sudah beberapa waktu, tubuh akan segera dan berangsur-angsur kondisi tubuh normal kembali.
'''Hipoksia''' adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan kondisi saat tubuh mengalami kekurangan oksigen.<ref name="Informasi Kesehatan">{{Cite web|url=https://doktersehat.com/hipoksia/|website=www.doktersehat.com|title=Hipoksia: Penyebab, Gejala, Diagnosis, Pengobatan|language=id|access-date=2020-06-02|archive-date=2020-06-16|archive-url=https://web.archive.org/web/20200616104630/https://doktersehat.com/hipoksia/|dead-url=yes}}</ref> Pada kasus yang fatal dapat berakibat [[koma]], bahkan sampai dengan kematian. Namun, bila sudah beberapa waktu, tubuh akan segera dan berangsur-angsur kondisi tubuh normal kembali.


== Penyebab ==
== Penyebab ==
Di dalam tubuh manusia terdapat suatu [[sistem kesetimbangan]] yang berperan dalam menjaga [[fungsi fisiologis]] [[tubuh]] untuk beradaptasi dengan lingkungannya.
Di dalam tubuh manusia terdapat suatu [[sistem kesetimbangan]] yang berperan dalam menjaga [[fungsi fisiologis]] [[tubuh]] untuk beradaptasi dengan lingkungannya.
Salah satu proses adaptasi yang dilakukan oleh tubuh manusia adalah beradaptasi terhadap perubahan ketinggian yang tiba-tiba. Jika seseorang yang bertempat tinggal di [[Jakarta]] dengan [[ketinggian]] 0&nbsp;km dari permukaan laut ([[dpl]]) pergi dengan [[pesawat terbang]] ke [[Mexico City]] yang memiliki ketinggian 2.300 m dpl, maka setelah tiba di Mexico City akan merasa pusing, mual, atau rasa tidak nyaman lainnya.
Salah satu proses adaptasi yang dilakukan oleh tubuh manusia adalah beradaptasi terhadap perubahan ketinggian yang tiba-tiba. Jika seseorang yang bertempat tinggal di [[Jakarta]] dengan [[ketinggian]] 0&nbsp;km dari permukaan laut ([[dpl]]) pergi dengan [[pesawat terbang]] ke [[Kota Meksiko]] yang memiliki ketinggian 2.300 m dpl, maka setelah tiba di Kota Meksiko akan merasa pusing, mual, atau rasa tidak nyaman lainnya.


Oleh karena itu, kasus Hipoksia ini tidak terjadi pada penduduk setempat yang sudah terbiasa hidup di daerah dataran tinggi tersebut dan bagi pendaki gunung diperlukan pos-pos pemberhentian agar tubuh selalu dapat beradaptasi secara baik terus-menerus.
Oleh karena itu, kasus Hipoksia ini tidak terjadi pada penduduk setempat yang sudah terbiasa hidup di daerah dataran tinggi tersebut dan bagi pendaki gunung diperlukan pos-pos pemberhentian agar tubuh selalu dapat beradaptasi secara baik terus-menerus.


=== Kesetimbangan Pengikatan Oksigen oleh Hemoglobin ===
=== Kesetimbangan pengikatan oksigen oleh hemoglobin ===


Keadaan tersebut dapat dijelaskan berdasarkan sistem reaksi kesetimbangan pengikatan oksigen oleh [[hemoglobin]] dengan reaksi:
Keadaan tersebut dapat dijelaskan berdasarkan sistem reaksi kesetimbangan pengikatan oksigen oleh [[hemoglobin]] dengan reaksi:


<blockquote>Hb(aq) + O2(aq) ↔ HbO2(aq)</blockquote>
<blockquote>Hb(aq) + O<sub>2</sub>(aq) ↔ HbO<sub>2</sub>(aq)</blockquote>


HbO2 merupakan oksihaemoglobin yang berperan dalam membawa oksigen ke seluruh jaringan tubuh termasuk otak. Tetapan kesetimbangan dari reaksi tersebut adalah:
HbO2 merupakan oksihaemoglobin yang berperan dalam membawa oksigen ke seluruh jaringan tubuh termasuk otak. Tetapan kesetimbangan dari reaksi tersebut adalah:


<blockquote>Kc = [HbO2] / [Hb][O2]</blockquote>
<blockquote>Kc = [HbO<sub>2</sub>] / [Hb][O<sub>2</sub>]</blockquote>


Pada ketinggian 3&nbsp;km, [[tekanan parsial]] gas oksigen sekitar 0,14 [[atm]], sedangkan pada permukaan laut tekanan parsial gas oksigen sebesar 0,2 atm.
Pada ketinggian 3&nbsp;km, [[tekanan parsial]] gas oksigen sekitar 0,14 [[atm]], sedangkan pada permukaan laut tekanan parsial gas oksigen sebesar 0,2 atm.
Baris 21: Baris 22:
=== Kesetimbangan akan bergeser ke kiri ===
=== Kesetimbangan akan bergeser ke kiri ===


Berdasarkan [[asas Le-Chatelier]], dengan berkurangnya gas oksigen berati kesetimbangan akan bergeser ke kiri, dan berakibat kadar HbO2 di dalam [[darah]] menurun. Akibat yang ditimbulkan dari keadaan tersebut, suplai oksigen ke seluruh jaringan akan berkurang. Hal inilah yang mengakibatkan terjadinya rasa mual dan pusing, serta perasaan tidak nyaman pada tubuh.
Berdasarkan [[asas Le-Chatelier]], dengan berkurangnya gas oksigen berarti kesetimbangan akan bergeser ke kiri, dan berakibat kadar HbO<sub>2</sub> di dalam [[darah]] menurun. Akibat yang ditimbulkan dari keadaan tersebut, suplai oksigen ke seluruh jaringan akan berkurang. Hal inilah yang mengakibatkan terjadinya rasa mual dan pusing, serta perasaan tidak nyaman pada tubuh.


Kondisi tersebut akan mengakibatkan tubuh berusaha beradaptasi dengan memproduksi hemoglobin sebanyak-banyaknya. Dengan meningkatnya konsentrasi hemoglobin akan menggeser kembali kesetimbangan ke kanan dan HbO2 akan meningkat kembali seperti semula. Penyesuaian ini berlangsung kurang lebih 2-3 minggu.
Kondisi tersebut akan mengakibatkan tubuh berusaha beradaptasi dengan memproduksi hemoglobin sebanyak-banyaknya. Dengan meningkatnya konsentrasi hemoglobin akan menggeser kembali kesetimbangan ke kanan dan HbO2 akan meningkat kembali seperti semula. Penyesuaian ini berlangsung kurang lebih 2-3 minggu.


Dari penelitian, diketahui bahwa kadar hemoglobin rata-rata penduduk yang bertempat tinggal di dataran tinggi akan memiliki hemoglobin lebih tinggi daripada penduduk yang bertempat tinggal di dataran rendah.
Dari penelitian, diketahui bahwa kadar hemoglobin rata-rata penduduk yang bertempat tinggal di dataran tinggi akan memiliki hemoglobin lebih tinggi daripada penduduk yang bertempat tinggal di dataran rendah.

== Referensi ==
{{Reflist}}


== Pranala luar ==
== Pranala luar ==
* [http://bayuah.blogspot.com/2008/01/hypoxia-symptom-dan-kadar-hemoglobin.html Hypoxia Symptom dan Kadar Hemoglobin]
* [http://bayuah.blogspot.com/2008/01/hypoxia-symptom-dan-kadar-hemoglobin.html Hypoxia Symptom dan Kadar Hemoglobin]
{{Authority control}}


[[Kategori:Gejala penyakit]]
[[Kategori:Gejala penyakit]]

Revisi terkini sejak 27 September 2024 15.06

Sianosis pada tangan seseorang dengan saturasi oksigen rendah, salah satu tanda hipoksia.

Hipoksia adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan kondisi saat tubuh mengalami kekurangan oksigen.[1] Pada kasus yang fatal dapat berakibat koma, bahkan sampai dengan kematian. Namun, bila sudah beberapa waktu, tubuh akan segera dan berangsur-angsur kondisi tubuh normal kembali.

Di dalam tubuh manusia terdapat suatu sistem kesetimbangan yang berperan dalam menjaga fungsi fisiologis tubuh untuk beradaptasi dengan lingkungannya. Salah satu proses adaptasi yang dilakukan oleh tubuh manusia adalah beradaptasi terhadap perubahan ketinggian yang tiba-tiba. Jika seseorang yang bertempat tinggal di Jakarta dengan ketinggian 0 km dari permukaan laut (dpl) pergi dengan pesawat terbang ke Kota Meksiko yang memiliki ketinggian 2.300 m dpl, maka setelah tiba di Kota Meksiko akan merasa pusing, mual, atau rasa tidak nyaman lainnya.

Oleh karena itu, kasus Hipoksia ini tidak terjadi pada penduduk setempat yang sudah terbiasa hidup di daerah dataran tinggi tersebut dan bagi pendaki gunung diperlukan pos-pos pemberhentian agar tubuh selalu dapat beradaptasi secara baik terus-menerus.

Kesetimbangan pengikatan oksigen oleh hemoglobin

[sunting | sunting sumber]

Keadaan tersebut dapat dijelaskan berdasarkan sistem reaksi kesetimbangan pengikatan oksigen oleh hemoglobin dengan reaksi:

Hb(aq) + O2(aq) ↔ HbO2(aq)

HbO2 merupakan oksihaemoglobin yang berperan dalam membawa oksigen ke seluruh jaringan tubuh termasuk otak. Tetapan kesetimbangan dari reaksi tersebut adalah:

Kc = [HbO2] / [Hb][O2]

Pada ketinggian 3 km, tekanan parsial gas oksigen sekitar 0,14 atm, sedangkan pada permukaan laut tekanan parsial gas oksigen sebesar 0,2 atm.

Kesetimbangan akan bergeser ke kiri

[sunting | sunting sumber]

Berdasarkan asas Le-Chatelier, dengan berkurangnya gas oksigen berarti kesetimbangan akan bergeser ke kiri, dan berakibat kadar HbO2 di dalam darah menurun. Akibat yang ditimbulkan dari keadaan tersebut, suplai oksigen ke seluruh jaringan akan berkurang. Hal inilah yang mengakibatkan terjadinya rasa mual dan pusing, serta perasaan tidak nyaman pada tubuh.

Kondisi tersebut akan mengakibatkan tubuh berusaha beradaptasi dengan memproduksi hemoglobin sebanyak-banyaknya. Dengan meningkatnya konsentrasi hemoglobin akan menggeser kembali kesetimbangan ke kanan dan HbO2 akan meningkat kembali seperti semula. Penyesuaian ini berlangsung kurang lebih 2-3 minggu.

Dari penelitian, diketahui bahwa kadar hemoglobin rata-rata penduduk yang bertempat tinggal di dataran tinggi akan memiliki hemoglobin lebih tinggi daripada penduduk yang bertempat tinggal di dataran rendah.

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ "Hipoksia: Penyebab, Gejala, Diagnosis, Pengobatan". www.doktersehat.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-06-16. Diakses tanggal 2020-06-02. 

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]