Lompat ke isi

Ray Sahetapy: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Willem Beaver (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(244 revisi perantara oleh 100 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{Nama Maluku|[[Suku Ambon|Ambon]]|Sahetapy}}
{{Infobox artis indonesia
{{Infobox person
|name = Ray Sahetapy
| pre-nominals =
|image = Ray Sahetapi 2012.jpg
| name = Ray Sahetapy
|imagesize =
| post-nominals =
|caption =
| image =
|birthdate = {{birth date and age|1957|1|1}}
| caption =
|birthplace = {{negara|Indonesia}} [[Donggala]], [[Indonesia]]
|birthname = Ferenc Raymond Sahetapy
| birth_name = Ferenc Raymon Sahetapy
| birth_date = {{Birth date and age|1957|1|1}}
|othername =
| birth_place = [[Donggala]], [[Sulawesi Tengah]], Indonesia
|religion = [[Islam]]
| death_date =
|deathdate =
| death_place =
|deathplace =
| death_cause =
|yearsactive = [[1977]] - sekarang
| resting_place =
|occupation = [[aktor]]
| nationality =
|spouse = [[Dewi Yull]] (1981 - 2004) (bercerai) <br /> Sri Respatini Kusumastuti (2004 - sekarang)
| education =
|partner =
| alma_mater = [[Institut Kesenian Jakarta]]
|children = (Almh) Giscka Puteri Agustina Sahetapy (1982 - 2010) <br /> Rama Putra Sahetapy (1991) <br /> [[Surya Sahetapy]] / Panji Surya Putra (1993) <br /> Mohammad Raya (2001)
| occupation = [[Aktor]]
|parents =
| years_active = 1980—sekarang
|influences =
| known_for =
|influenced =
| notable_works =
|website =
| spouse = {{Plainlist|
|twitter = @RaySahetapy
* {{Marriage|[[Dewi Yull]]|1981|2004|end=divorced}}
* {{Marriage|Sri Respatini Kusumastuti|2004}}}}
| children = 4, termasuk [[Surya Sahetapy]]
| parents =
| relatives =
| family = [[Merdianti Octavia]] (menantu)
| awards =
| website = <!-- {{URL|example.com}} -->
| module =
| signature =
| signature_size =
| signature_alt =
| footnotes =
}}
}}

'''Ferenc Raymond Sahetapy''' atau yang dikenal dengan nama '''Ray Sahetapy''' ({{lahirmati|[[Kabupaten Donggala|Donggala]], [[Sulawesi Tengah]]|1|1|1957}}) adalah [[aktor]] ([[pemeran]]) berkebangsaan [[Indonesia]]. Setelah industri perfilman [[Indonesia]] mati suri, Ray pun memasuki ranah hiburan di televisi dengan bermain sinetron maupun sitkom. Selain itu, dia juga menggeluti dunia [[teater]]. Ray merupakan salah satu pengurus [[PARFI]] (Persatuan Artis Film Indonesia). [[Aktris]]/[[penyanyi]] [[Dewi Yull]] adalah istri pertamanya. Selain bermain di berbagai [[genre]] [[film]], Ray juga menularkan gagasannya tentang kebangsaan melalui diskusi dan seminar kebudayaan.
'''Ferenc Raymon Sahetapy''' ({{lahirmati||1|1|1957}}) adalah seorang aktor Indonesia. Ia adalah salah satu aktor paling populer dan disegani di generasinya, sering memerankan pria kompleks dengan nuansa dan karakter yang dalam. Karier beraktingnya membentang lebih dari empat dekade, penampilannya yang mengesankan termasuk yang paling diapresiasi saat itu, dalam film-film drama seperti ''[[Ponirah Terpidana]]'' (1983), ''[[Tatkala Mimpi Berakhir]]'' (1987) dan ''[[Jangan Bilang Siapa-Siapa]]'' (1990). Ia telah dinominasikan untuk Piala Citra di [[Festival Film Indonesia]] tujuh kali, enam di antaranya untuk Aktor Terbaik, dan memegang rekor nominasi terbanyak dalam kategori tersebut tanpa kemenangan.

== Kehidupan awal ==
Masa kecilnya dihabiskan di Panti Asuhan Yatim Warga Indonesia, [[Surabaya]].

Sejak remaja, Ray bercita-cita menjadi aktor. Demi mengejar impiannya, Ray meneruskan kuliah di [[Institut Kesenian Jakarta]] pada [[1977]], seangkatan dengan [[Deddy Mizwar]] dan [[Didik Nini Thowok]].


== Kehidupan pribadi ==
== Kehidupan pribadi ==
Saat kecil, ia tinggal di Panti Asuhan Yatim Warga Indonesia, Surabaya. Ray menikah dengan [[Dewi Yull]] tanggal [[16]] [[Juni]] [[1981]], tanpa restu orang tua Dewi Yull, HRM Soendaryo dan Masayu Devi Hetimawati karena perbedaan agama.<ref>[http://www.suaramerdeka.com/harian/0408/11/nas07.htm Jejak Kasih Dewi Yull dan Ray Sahetapy], diakses 6 Oktober 2007</ref> Meski begitu, pernikahan ini mampu bertahan 23 tahun dan mempunyai empat orang anak, Giscka Putri Agustina Sahetapy, Rama Putra Sahetapy, Surya Sahetapy, dan Muhammad Raya. Sayangnya Dewi memilih untuk menolak poligami sehingga memutuskan untuk menggugat cerai Ray. Dewi menggugat cerai Ray karena Ray hendak menikah lagi dengan Sri Respatini Kusumastuti (Iin), seorang janda beranak dua, pengusaha kafe dan katering, yang pernah menjadi dosen seni pertunjukan di [[Institut Kesenian Jakarta]]. Mereka resmi bercerai [[24]] [[Agustus]] [[2004]].<ref>[http://www.kapanlagi.com/h/0000026938.html Dewi Yull dan Ray Sahetapy Resmi Bercerai], diakses 6 Oktober 2007</ref> Ray kemudian menikah dengan Iin pertengahan Oktober 2004.<ref>[http://www.kapanlagi.com/h/0000047219.html Ray Sahetapy Menikahkan Anak Tirinya?], diakses 6 Oktober 2007</ref>
Ia menikah dengan [[Dewi Yull]] pada tanggal 16 Juni 1981, tanpa restu dari orang tua Dewi, karena perbedaan agama (pada saat itu Dewi beragama Islam dan Ray beragama Kristen).<ref>{{cite web |url=http://www.suaramerdeka.com/harian/0408/11/nas07.htm |title=Jejak Kasih Dewi Yull dan Ray Sahetapy |author= |date= |publisher=Suara Merdeka |access-date= |archive-url=https://web.archive.org/web/20090421063905/http://www.suaramerdeka.com/harian/0408/11/nas07.htm |archive-date=21 April 2009}}</ref> Kemudian, Ray memutuskan untuk menjadi seorang [[mualaf]] pada tahun 1992.<ref>{{cite web |url=https://muslim.okezone.com/read/2022/04/14/621/2579163/cerita-mualaf-aktor-senior-ray-sahetapy-alami-cobaan-berat-hingga-pisah-dari-dewi-yull |title=Cerita Mualaf Aktor Senior Ray Sahetapy, Alami Cobaan Berat hingga Pisah dari Dewi Yull |author=Laras, Kevi |date=15 April 2022 |publisher=Okezone.com |access-date=6 Juli 2024 |archive-url= |archive-date=}}</ref> Pasangan ini mempunyai empat orang anak, yakni Giscka Putri Agustina Sahetapy (1982—2010), Rama Putra Sahetapy (1992), Surya Sahetapy (1994), dan Muhammad Raya Sahetapy (2000). Sayangnya, Dewi memilih untuk menolak poligami sehingga memutuskan untuk menggugat cerai Ray. Dewi melakukannya karena Ray hendak menikah lagi dengan Sri Respatini Kusumastuti, seorang janda beranak dua yang merupakan pengusaha kafe dan katering, yang pernah menjadi dosen seni pertunjukan di [[Institut Kesenian Jakarta]]. Mereka resmi bercerai pada 24 Agustus 2004.<ref>[http://www.kapanlagi.com/h/0000026938.html Dewi Yull dan Ray Sahetapy Resmi Bercerai], diakses 6 Oktober 2007</ref> Ray menikah dengan Sri di bulan Oktober 2004.<ref>[http://www.kapanlagi.com/h/0000047219.html Ray Sahetapy Menikahkan Anak Tirinya?], diakses 6 Oktober 2007</ref> Ia merupakan pemimpin dari organisasi Perhimpunan Seniman Nusantara.

Ray Sahetapy turut serta di acara galang relawan untuk Ganyang Malaysia. Ray mengaku ber'dendam' sejak beberapa tahun lalu. Ray mengata "Saya antusias banget untuk mendaftar Ganyang Malaysia, karena sudah lama Malaysia telah menghina dan melecehkan bangsa ini."<ref>[http://selebriti.kapanlagi.com/dewi_yull/berita/ Ray Sahetapy: Boikot Produk Malaysia!]</ref> Selain masih aktif dalam perfilman Nasional, saat ini Bung Ray Sahetapy juga memimpin organisasi Perhimpunan Seniman Nusantara, serta terlibat dalam pembuatan Talk Show penuh Canda ''Warung Cantik'' yang tayang di TVRI tiap Sabtu Malam.


== Karier ==
== Karier ==
Film perdananya dirilis pada tahun 1980 dengan judul ''[[Gadis (film)|Gadis]]'' yang merupakan arahan dari sutradara [[Nya' Abbas Akup]]. Dalam film inilah, ia bertemu dengan [[Dewi Yull]] yang merupakan istri pertamanya.
Sejak remaja, pria berdarah Maluku ini bercita-cita menjadi aktor, Demi mengejar impiannya, Ray meneruskan kuliah [[Institut Kesenian Jakarta]] pada [[1977]], seangkatan dengan [[Deddy Mizwar]] dan [[Didik Nini Thowok]]. Ia lulus tahun [[1988]]. Film perdananya berjudul ''Majalah Gadis'' arahan sutradara [[Nya' Abbas Akup]]. Dalam film inilah Ray bertemu dengan [[Dewi Yull]], istri pertamanya. Setelah itu Ray bermain di film ''Kabut Ungu di Bibir Pantai'', ''Dukun Ilmu Hitam'' ([[1981]]), ''Sejuta Serat Sutra'' ([[1982]]), ''Darah dan Mahkota'' ([[1983]]), ''Tirai Kasih'', ''Secangkir Kopi Pahit'', ''Hati Seorang Perawan'', ''Pelangi di Balik Awan'', ''Kerikil-Kerikil Tajam'', ''Kabut Perkawinan'' ([[1984]]).


Lewat film ''Noesa Penida'' ([[1988]]) garapan Galeb Husen dan ditulis [[Asrul Sani]] ini, Ray dinominasikan sebagai aktor terbaik pada FFI 1989. Selain melalui ''Noesa Penida'', Ray pernah dinominasikan sebanyak tujuh kali di ajang yang sama, yakni melalui film ''Ponirah Terpidana'' ([[FFI]] [[1984]]), ''Secangkir Kopi Pahit'' (FFI1985), ''Kerikil-Kerikil Tajam'' (FFI [[1985]]), ''Opera Jakarta'' (FFI [[1986]]), ''Tatkala Mimpi Berakhir'' (FFI 1988), dan ''Jangan Bilang Siapa-Siapa'' (FFI [[1990]]).
Lewat film ''[[Noesa Penida (film 1988)|Noesa Penida]]'' yang tayang pada tahun 1988, Ray dinominasikan sebagai aktor terbaik pada [[Festival Film Indonesia 1989]]. Selain itu, ia juga pernah dinominasikan sebanyak tujuh kali dalam ajang yang sama, yakni melalui film ''[[Ponirah Terpidana]]'' ([[Festival Film Indonesia 1984]]), ''[[Secangkir Kopi Pahit]]'' ([[Festival Film Indonesia 1985]]), ''[[Kerikil-Kerikil Tajam]]'' ([[Festival Film Indonesia 1985]]), ''[[Opera Jakarta]]'' ([[Festival Film Indonesia 1986]]), ''[[Tatkala Mimpi Berakhir]]'' ([[Festival Film Indonesia 1988]]), dan ''[[Jangan Bilang Siapa-Siapa]]'' ([[Festival Film Indonesia 1990]]).


Ketika industri film Indonesia mengalami mati suri, tidak membuat Ray ikut hilang. Dia tetap eksis di dunia seni peran. Ray membangun sebuah sanggar teater di pinggiran kota, dan membentuk komunitas teater di sana. Lewat sanggarnya ini Ray pernah membuat geger lantaran gagasan tentang perlunya mengubah nama Republik Indonesia menjadi Republik Nusantara.
Ketika industri film Indonesia mengalami mati suri, ia tetap eksis di dunia seni peran. Ray membangun sebuah sanggar teater di pinggiran kota dan membentuk komunitas teater di sana. Lewat sanggarnya ini, ia pernah membuat geger lantaran gagasan tentang perlunya mengubah nama [[Republik Indonesia]] menjadi Republik Nusantara.


Pada pertengahan [[2006]], Ray kembali aktif di dunia film dengan membintangi ''Dunia Mereka'' garapan sutradara Lasja Fauzia dan menyandingkan dirinya dengan aktris [[Ira Wibowo]]. Bahkan kongres PARFI pada tahun yang sama memilih Ray Sahetapy menjadi salah satu ketuanya.
Pada pertengahan 2006, ia kembali aktif di dunia film dengan membintangi ''[[Dunia Mereka]]''. Bahkan, kongres [[PARFI]] pada tahun yang sama memilih Ray menjadi salah satu ketuanya.


== Filmografi ==
== Filmografi ==
=== Film ===
=== Film ===
{| class="wikitable"
* ''[[Gadis (film)|Gadis]]'' (1980)
|-
* ''Sejuta Serat Sutra'' (1981)
! Tahun
* ''Kabut Ungu di Bibir Pantai'' (1981)
! Judul
* ''Dukun Ilmu Hitam'' (1981)
! Peran
* ''[[Tapak-Tapak Kaki Wolter Monginsidi]]'' (1982)
! Catatan
* ''[[Darah dan Mahkota Ronggeng]]'' (1983)
|-
* ''Cinta Semalam'' (1983)
| 1980
* ''[[Ponirah Terpidana]]'' (1983)
* ''[[Pelangi di Balik Awan]]'' (1984)
| ''[[Gadis (film)|Gadis]]''
| Jaka
* ''Tirai Kasih'' (1984)
| Karya debut
* ''[[Secangkir Kopi Pahit]]'' (1984)
|-
* ''[[Kabut Perkawinan]]'' (1984)
| rowspan="3"|1981
* ''[[Kerikil-Kerikil Tajam]]'' (1984)
| ''Sejuta Serat Sutera''
* ''[[Hati Seorang Wanita]]'' (1984)
| Yanuar
* ''[[Sebening Kaca]]'' (1985)
|
* ''Melintas Badai'' (1985)
|-
* ''[[Secawan Anggur Kebimbangan]]'' (1986)
* ''[[Tahu Sama Tahu]]'' (1986)
| ''Dukun Ilmu Hitam''
| Panji
* ''[[Di Balik Dinding Kelabu]]'' (1986)
|
* ''Pesona Natalia'' (1986)
|-
* ''[[Opera Jakarta]]'' (1986)
| ''Kabut Ungu di Bibir Pantai''
* ''[[7 Manusia Harimau]]'' (1986)
| Yanto
* ''[[Cinta Yang Terjual]]'' (1986)
|
* ''Harga Diri'' (1987)
|-
* ''Luka di Atas Luka'' (1987)
| 1982
* ''[[Tatkala Mimpi Berakhir]]'' (1987)
| ''[[Tapak-Tapak Kaki Wolter Monginsidi]]''
* ''Mekar Diguncang Prahara'' (1989) (1987)
|
* ''[[Noesa Penida]]'' (1988)
|
* ''Api Cemburu'' (1989)
|-
* ''Giliran Saya Mana'' (1989)
| rowspan="3"|1983
* ''Cas Cis Cus'' (1989)
* ''[[Kanan Kiri OK]]'' (1989)
| ''[[Ponirah Terpidana]]''
| Jarkasi
* ''[[Kanan Kiri OK II]]'' (1989)
|
* ''Jangan bilang Siapa-Siapa'' (1990)
|-
* ''[[Nona Manis]]'' (1990)
* ''Sejak Cinta Diciptakan'' (1990)
| ''Cinta Semalam''
| Wito
* ''[[Kanan Kiri OK III]]'' (1990)
|
* ''[[Curi-Curi Kesempatan]]'' (1990)
|-
* ''[[Dunia Mereka]]'' (2006)
* ''[[Terowongan Casablanca]]'' (2007)
| ''[[Darah dan Mahkota Ronggeng]]''
| Rasus
* ''[[Mengaku Rasul]]'' (2008)
|
* ''[[Anak Ajaib]]'' (2008)
|-
* ''[[Jagad X Code]]'' (2009)
| rowspan="6"|1984
* ''[[Terowongan Rumah Sakit]]'' (2009)
| ''Hati Seorang Wanita''
* ''[[Rasa]]'' (2009)
| Irwan
* ''[[Identitas (film)|Identitas]]'' (2009)
|
* ''[[Jinx]]'' (2010)
|-
* ''[[Akibat Pergaulan Bebas (film 2010)|Akibat Pergaulan Bebas]]'' (2010)
* ''[[Demi Dewi]]'' (2010)
| ''[[Pelangi di Balik Awan]]''
| Rachmat
* ''[[Mudik (film)|Mudik]]'' (2011)
|
* ''[[Dilema (film)|Dilema]]'' (2012)
|-
* ''[[The Raid]]'' (2012)
* ''[[Sang Martir]]'' (2012)
| ''[[Kabut Perkawinan]]''
| Tedo
* ''[[Loe Gue End]]'' (2012)
|
* ''[[True Heart]]'' (2013)
|-
* ''[[Hari Ini Pasti Menang]] ''(2013)
* ''[[2014 (film)|2014]]'' (2013)
| ''[[Kerikil-Kerikil Tajam]]''
| Ganjar
* ''[[Crazy Love (film)|Crazy Love]]'' (2013)
|
* ''[[Eyang Kubur]]'' (2013)
|-
* ''[[Merry Go Round]]'' (2013)
* ''[[Make Money]]'' (2013)
| ''Tirai Kasih''
| Halim
* ''[[Killers (film 2014)|Killers]]'' (2014)
|
* ''[[Pukulan Maut]]'' (2014)
|-
* ''[[Sepatu Dahlan]]'' (2014)
* ''[[Runaway (film)|Runaway]]'' (2014)
| ''[[Secangkir Kopi Pahit]]''
| Buyung
* ''[[Negeri Tanpa Telinga]]'' (2014)
|
* ''[[Haji Backpacker]]'' (2014)
|-
* ''[[Comic 8: Casino Kings]]'' 2015
| rowspan="3"|1985
* ''[[Erau Kota Raja]]'' (2015)
| ''[[Sebening Kaca]]''
* ''[[Bulan di Atas Kuburan (film 2015)|Bulan di Atas Kuburan]]'' (2015)
| Effendi
* ''Jingga'' (2016)
|
* ''Firegate'' (2016)
|-
* ''Spy In Love'' (2016)
| ''[[Opera Jakarta]]''
* ''Ini Kisah Tiga Sara'' (2016)
| Joko
* ''[[Raksasa Dari Jogja]]'' (2017)
|
* ''Insya Allah Sah 2'' (2018)
|-
* ''[[Sebelum Iblis Menjemput]]'' (2018)
| ''[[Melintas Badai]]''
* ''Santet'' (2018)
| Martin
* ''Keira'' (2018)
|
* ''Taufiq: Lelaki yang Menantang Badai'' (2019)
|-
* ''Darah Daging'' (2019) {{end-col}}
| rowspan="6"|1986
| ''[[Cinta yang Terjual]]''
| Yanto
|
|-
| ''[[Secawan Anggur Kebimbangan]]''
| Prasetyo
|
|-
| ''[[Di Balik Dinding Kelabu]]''
| dr. Herman
|
|-
| ''Pesona Natalia''
| Eri/Heru Damanik
|
|-
| ''[[7 Manusia Harimau (film)|7 Manusia Harimau]]''
| Gumara
|
|-
| ''[[Tahu Sama Tahu]]''
| Harry
|
|-
| rowspan="4"|1987
| ''[[Tatkala Mimpi Berakhir]]''
| Prianto
|
|-
| ''Harga Diri''
| Frans
|
|-
| ''Mekar Diguncang Prahara''
| Daniel
|
|-
| ''Luka di Atas Luka''
| Teddy
|
|-
| 1988
| ''[[Noesa Penida (film 1988)|Noesa Penida]]''
| Jaya
|
|-
| rowspan="5"|1989
| ''[[Kanan Kiri OK]]''
| Rio
|
|-
| ''Giliran Saya Mana''
| Dewo
|
|-
| ''Api Cemburu''
| Johan
|
|-
| ''[[Cas Cis Cus (Sonata di Tengah Kota)]]''
| Dedi
|
|-
| ''[[Kanan Kiri OK II]]''
| Rio
|
|-
| rowspan="5"|1990
| ''[[Nona Manis]]''
| Roy
|
|-
| ''[[Jangan Bilang Siapa-Siapa]]''
| Andi
|
|-
| ''[[Kanan Kiri OK III]]''
| Rio
|
|-
| ''[[Sejak Cinta Diciptakan]]''
| Rizal
|
|-
| ''[[Curi-Curi Kesempatan]]''
| Andy
|
|-
| 2006
| ''[[Dunia Mereka]]''
| Ayah Filly
|
|-
| rowspan="3"|2007
| ''[[Terowongan Casablanca]]''
| Ray
|
|-
| ''[[Jakarta Undercover]]''
| Ayah Vikitra
|
|-
| ''[[The Wall (film 2007)|The Wall]]''
| Pak Yudo
|
|-
| rowspan="3"|2008
| ''[[Mereka Bilang, Saya Monyet!]]''
| Asmoro
|
|-
| ''[[Mengaku Rasul: Sesat]]''
| Guru Samir
|
|-
| ''[[Anak Ajaib (film)|Anak Ajaib]]''
| Kepala sekolah
|
|-
| rowspan="4"|2009
| ''[[Jagad X Code]]''
| Bapak Regina
|
|-
| ''[[Terowongan Rumah Sakit]]''
| Ayah Dinar
|
|-
| ''[[Rasa (film)|Rasa]]''
| AKBP Darwan
|
|-
| ''[[Identitas (film)|Identitas]]''
| Kepala rumah sakit
|
|-
| rowspan="4"|2010
| ''[[Jinx]]''
| Adi Pramono
|
|-
| ''[[Bahwa Cinta Itu Ada]]''
|
|
|-
| ''[[Akibat Pergaulan Bebas (film 2010)|Akibat Pergaulan Bebas]]''
| Indra
|
|-
| ''[[Demi Dewi]]''
| Alex
|
|-
| 2011
| ''[[Mudik Lebaran]]''
| Kuncoro
|
|-
| rowspan="4"|2012
| ''[[Dilema (film)|Dilema]]''
| Gilang
|
|-
| ''[[The Raid]]''
| Tama
|
|-
| ''[[Sang Martir]]''
| Jerry
|
|-
| ''[[Loe Gue End]]''
|
|
|-
| rowspan="8"|2013
| ''[[Air Terjun Pengantin Phuket]]''
| Jerangkong Mancung
|
|-
| ''[[True Heart]]''
| Handoko
|
|-
| ''[[Hari Ini Pasti Menang]]''
| Dimas Bramantyo
|
|-
| ''[[Finding Srimulat]]''
| Papa Astrid
|
|-
| ''[[Crazy Love (film 2013)|Crazy Love]]''
| Kepala sekolah
|
|-
| ''[[Merry Go Round]]''
|
|
|-
| ''[[Make Money]]''
| Pak Tri
|
|-
| ''[[Eyang Kubur]]''
| Eyang Kubur
|
|-
| rowspan="9"|2014
| ''[[Pukulan Maut]]''
|
|
|-
| ''[[Killers (film 2014)|Killers]]''
| Dharma
|
|-
| ''[[Sepatu Dahlan]]''
| Kyai
|
|-
| ''[[Runaway (film 2014)|Runaway]]''
| Surya Djatmoko
|
|-
| ''[[Negeri Tanpa Telinga]]''
| Piton Wangsa Laba
|
|-
| ''[[Haji Backpacker]]''
| Ayah Mada
|
|-
| ''[[Mantan Terindah]]''
| Adi
|
|-
| ''[[Salah Bodi]]''
| John
|
|-
| ''[[Kukejar Cinta ke Negeri Cina]]''
| Papa Widya
|
|-
| rowspan="4"|2015
| ''[[Erau Kota Raja]]''
| Pak Camat
|
|-
| ''[[2014: Siapa di Atas Presiden?]]''
| Bagas Notolegowo
|
|-
| ''[[Bulan di Atas Kuburan (film 2015)|Bulan di Atas Kuburan]]''
| Bapak parlente
|
|-
| ''[[Comic 8: Casino Kings Part 1]]''
| Bung Ray
|
|-
| rowspan="11"|2016
| ''[[I am Hope]]''
| dr. Hadi
|
|-
| ''[[Jingga (film)|Jingga]]''
| Ireng
|
|-
| ''[[Comic 8: Casino Kings Part 2]]''
| Bung Ray
|
|-
| ''[[Romansa: Gending Cinta di Tanah Turki]]''
| Ayah Bella dan Tarra
|
|-
| ''[[Raksasa dari Jogja]]''
| Papa Bian
|
|-
| ''[[Captain America: Civil War]]''
| Juru lelang
| Film Amerika Serikat; adegan dihapus
|-
| ''[[Pacarku Anak Koruptor]]''
| Marukh Bangetan
|
|-
| ''[[Mimpi Anak Pulau]]''
| Gani Lasya
|
|-
| ''[[Ini Kisah Tiga Dara]]''
| Krisna, ayah Tiga Dara
|
|-
| ''[[Spy in Love]]''
| Ray
|
|-
| ''[[Senjakala di Manado]]''
| Jhonny Lengkong
|
|-
| rowspan="2"|2017
| ''[[Gerbang Neraka]]''
| Prof. Theo Wirawan
|
|-
| ''[[Chrisye (film)|Chrisye]]''
| Laurens Rahadi, ayah Chrisye
|
|-
| rowspan="4"|2018
| ''[[Insya Allah Sah 2]]''
| Freddy Coughar
|
|-
| ''[[Sebelum Iblis Menjemput]]''
| Lesmana
|
|-
| ''[[The Origin of Santet]]''
| Dhamra
|
|-
| ''[[Keira, Kisah Gadis dengan Tujuh Kepribadian]]''
| Darma
|
|-
| rowspan="3"|2019
| ''Boundless Love''
|
| Film Indonesia-Tiongkok
|-
| ''[[Nagabonar Reborn]]''
|
|
|-
| ''[[Darah Daging (film 2019)|Darah Daging]]''
| Polisi bank
|
|-
| rowspan="2"|2020
| ''[[Sebelum Iblis Menjemput Ayat 2]]''
| Lesmana
|
|-
| ''[[100% Halal]]''
| Kakek Brata
|
|-
| rowspan="2"|2023
| ''[[Jin Khodam]]''
| Wirya
|
|-
| ''[[Kutukan Peti Mati]]''
| dr. Victor van Vogel
|
|-
| 2024
| ''Lokananta''
| Abi
|
|}


=== Sinetron ===
=== Film pendek ===
{|class="wikitable sortable"
!Tahun
!Judul
!Peran
!Catatan
|-
| 2022
| ''Pulang''
| Bapak Jaka
|
|}
=== Serial televisi ===
{|class="wikitable sortable"
!Tahun
!Judul
!Peran
!Catatan
|-
|1997
|''Nyanyian Seorang Isteri''
|
|
|-
|2006
|''[[Impian Cinderella]]''
|
|
|-
|2006—2007
|''[[Bukan Diriku]]''
|
|
|-
|2008
|''Elang''
|
|
|-
|2010—2011
|''[[Dia Jantung Hatiku]]''
|
|
|-
|2011—2012
|''[[Dia atau Diriku]]''
|
|
|-
|rowspan="2"|2014
|''Nyong Mutiara Hitam''
|
|
|-
|''Seindah Bunga Teratai''
|
|
|-
|2015
|''[[Saya Terima Nikahnya]]''
|Papi Arifin
|
|-
|2020
|''[[Fatih di Kampung Jawara]]''
|Raja Ambara
|Musim 4
|-
|2020, 2022
|''[[Guest House: Losmen Reborn]]''
|Pak Tarjo
|2 musim; pemeran pertama
|-
|2023
|''[[Bidadari Surgamu]]''
|Ayah Lauza
|Episode 1; tidak dikreditkan
|}
=== Serial web ===
{|class="wikitable sortable"
!Tahun
!Judul
!Peran
!Catatan
|-
|rowspan="2"|2019
|''[[Assalamualaikum Calon Imam (seri web)|Assalamualaikum Calon Imam]]''
|Husein Lathif Akbar
|
|-
|''Halusinada''
|Angga tua
|Musim 2; Episode 4
|-
|rowspan="2"|2021
|''[[7 Hari Sebelum 17 Tahun]]''
|Pak Pri
|
|-
|''[[Sosmed (seri web)|Sosmed]]''
|Surya
|
|-style="background-color:#FFFFE0; color:black;"
|{{TBA}}
|''Kisah 3 Pembunuh''
|Wali kota
|
|}
;Keterangan:
{{legenda|#FFFFE0|Belum dirilis}}
* TBA : ''To be announced''
<!-- Hapus format style="background-color:#FFFFE0; color:black;" pada tabel jika film sudah dirilis-->
=== Film televisi ===
<i>
* 2 Playboy Jempolan (2012)
</i>


== Penghargaan dan nominasi ==
* Elang (2008)
{| class="wikitable"
* [[Fatih Di Kampung Jawara]] (2020)
|-

! Tahun
=== Drama ===
! Penghargaan
* ''Seindah Bunga Teratai'' (2014) ([[DAAI TV]])
! Kategori
* ''Assalamulaikum Cinta Abi'' (2019)
! Karya yang dinominasikan

! Hasil
=== Sitkom ===
|-

| [[Festival Film Indonesia 1984|1984]]
* ''[[Saya Terima Nikahnya]]'' (2015) ([[NET.|NET TV]])
| rowspan= "7" | [[Festival Film Indonesia]]
| rowspan= "2" | [[Pemeran Utama Pria Terbaik Festival Film Indonesia|Pemeran Utama Pria Terbaik]]
| ''[[Ponirah Terpidana]]''
| {{nom}}
|-
| rowspan= "2" | [[Festival Film Indonesia 1985|1985]]
| ''[[Kerikil-Kerikil Tajam]]''
| {{nom}}
|-
| [[Pemeran Pendukung Pria Terbaik Festival Film Indonesia|Pemeran Pendukung Pria Terbaik]]
| ''[[Secangkir Kopi Pahit]]''
| {{nom}}
|-
| [[Festival Film Indonesia 1986|1986]]
| rowspan= "4" | [[Pemeran Utama Pria Terbaik Festival Film Indonesia|Pemeran Utama Pria Terbaik]]
| ''[[Opera Jakarta]]''
| {{nom}}
|-
| [[Festival Film Indonesia 1988|1988]]
| ''[[Tatkala Mimpi Berakhir]]''
| {{nom}}
|-
| [[Festival Film Indonesia 1989|1989]]
| ''[[Noesa Penida (film 1988)|Noesa Penida]]''
| {{nom}}
|-
| [[Festival Film Indonesia 1990|1990]]
| ''[[Jangan Bilang Siapa-Siapa]]''
| {{nom}}
|-
| 2012
| [[Piala Maya 2012|Piala Maya]]
| [[Piala Maya untuk Aktor Pendukung Terpilih|Aktor Pendukung Terpilih]]
| rowspan= "2" | ''[[The Raid]]''
| {{nom}}
|-
| 2013
| [[Indonesian Movie Awards 2013|Indonesian Movie Actors Awards]]
| Pemeran Pendukung Pria Terbaik
| {{won}}
|-
| 2015
| [[Festival Film Bandung 2015|Festival Film Bandung]]
| Pemeran Pembantu Pria Terpuji Film Bioskop
| ''[[2014: Siapa di Atas Presiden?]]''
| {{won}}
|-
|}


== Referensi ==
{{reflist}}
== Pranala luar ==
== Pranala luar ==
* Profil di [http://www.tamanismailmarzuki.com/tokoh/ray.html tamanismailmarzuki.com] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20080507114039/http://www.tamanismailmarzuki.com/tokoh/ray.html |date=2008-05-07 }}

* Profil [http://www.tamanismailmarzuki.com/tokoh/ray.html] di tamanismailmarzuki.com
* {{kapanlagi|r|ray_sahetapy}}
* {{kapanlagi|r|ray_sahetapy}}
* {{IMDb|1228805}}
* Filmografi di [http://imdb.com/name/nm1228805/ imdb.com] dan [http://www.citwf.com/detailPerson.asp?personID=371289&sortOn=YEAR&sortBy=DOWN citwf.com]
* {{instagram|raysahetapy}}
{{reflist}}


{{Authority control}}
== Referensi ==

{{reflist}}


{{DEFAULTSORT:Sahetapy, Ray}}
{{DEFAULTSORT:Sahetapy, Ray}}
Baris 151: Baris 702:
[[Kategori:Tokoh Maluku]]
[[Kategori:Tokoh Maluku]]
[[Kategori:Marga Sahetapy|Ray]]
[[Kategori:Marga Sahetapy|Ray]]
[[Kategori:Tokoh yang berpindah agama dari Kristen ke Islam]]

Revisi terkini sejak 16 September 2024 06.17

Ray Sahetapy
LahirFerenc Raymon Sahetapy
1 Januari 1957 (umur 67)
Donggala, Sulawesi Tengah, Indonesia
AlmamaterInstitut Kesenian Jakarta
PekerjaanAktor
Tahun aktif1980—sekarang
Suami/istri
(m. 1981; c. 2004)
Sri Respatini Kusumastuti
(m. 2004)
Anak4, termasuk Surya Sahetapy
KeluargaMerdianti Octavia (menantu)
IMDB: nm1228805 X: RaySahetapy Instagram: raysahetapy Musicbrainz: b9672897-7a92-4ca7-a088-a7c4ea0d7cc0 Modifica els identificadors a Wikidata

Ferenc Raymon Sahetapy (lahir 1 Januari 1957) adalah seorang aktor Indonesia. Ia adalah salah satu aktor paling populer dan disegani di generasinya, sering memerankan pria kompleks dengan nuansa dan karakter yang dalam. Karier beraktingnya membentang lebih dari empat dekade, penampilannya yang mengesankan termasuk yang paling diapresiasi saat itu, dalam film-film drama seperti Ponirah Terpidana (1983), Tatkala Mimpi Berakhir (1987) dan Jangan Bilang Siapa-Siapa (1990). Ia telah dinominasikan untuk Piala Citra di Festival Film Indonesia tujuh kali, enam di antaranya untuk Aktor Terbaik, dan memegang rekor nominasi terbanyak dalam kategori tersebut tanpa kemenangan.

Kehidupan awal

[sunting | sunting sumber]

Masa kecilnya dihabiskan di Panti Asuhan Yatim Warga Indonesia, Surabaya.

Sejak remaja, Ray bercita-cita menjadi aktor. Demi mengejar impiannya, Ray meneruskan kuliah di Institut Kesenian Jakarta pada 1977, seangkatan dengan Deddy Mizwar dan Didik Nini Thowok.

Kehidupan pribadi

[sunting | sunting sumber]

Ia menikah dengan Dewi Yull pada tanggal 16 Juni 1981, tanpa restu dari orang tua Dewi, karena perbedaan agama (pada saat itu Dewi beragama Islam dan Ray beragama Kristen).[1] Kemudian, Ray memutuskan untuk menjadi seorang mualaf pada tahun 1992.[2] Pasangan ini mempunyai empat orang anak, yakni Giscka Putri Agustina Sahetapy (1982—2010), Rama Putra Sahetapy (1992), Surya Sahetapy (1994), dan Muhammad Raya Sahetapy (2000). Sayangnya, Dewi memilih untuk menolak poligami sehingga memutuskan untuk menggugat cerai Ray. Dewi melakukannya karena Ray hendak menikah lagi dengan Sri Respatini Kusumastuti, seorang janda beranak dua yang merupakan pengusaha kafe dan katering, yang pernah menjadi dosen seni pertunjukan di Institut Kesenian Jakarta. Mereka resmi bercerai pada 24 Agustus 2004.[3] Ray menikah dengan Sri di bulan Oktober 2004.[4] Ia merupakan pemimpin dari organisasi Perhimpunan Seniman Nusantara.

Film perdananya dirilis pada tahun 1980 dengan judul Gadis yang merupakan arahan dari sutradara Nya' Abbas Akup. Dalam film inilah, ia bertemu dengan Dewi Yull yang merupakan istri pertamanya.

Lewat film Noesa Penida yang tayang pada tahun 1988, Ray dinominasikan sebagai aktor terbaik pada Festival Film Indonesia 1989. Selain itu, ia juga pernah dinominasikan sebanyak tujuh kali dalam ajang yang sama, yakni melalui film Ponirah Terpidana (Festival Film Indonesia 1984), Secangkir Kopi Pahit (Festival Film Indonesia 1985), Kerikil-Kerikil Tajam (Festival Film Indonesia 1985), Opera Jakarta (Festival Film Indonesia 1986), Tatkala Mimpi Berakhir (Festival Film Indonesia 1988), dan Jangan Bilang Siapa-Siapa (Festival Film Indonesia 1990).

Ketika industri film Indonesia mengalami mati suri, ia tetap eksis di dunia seni peran. Ray membangun sebuah sanggar teater di pinggiran kota dan membentuk komunitas teater di sana. Lewat sanggarnya ini, ia pernah membuat geger lantaran gagasan tentang perlunya mengubah nama Republik Indonesia menjadi Republik Nusantara.

Pada pertengahan 2006, ia kembali aktif di dunia film dengan membintangi Dunia Mereka. Bahkan, kongres PARFI pada tahun yang sama memilih Ray menjadi salah satu ketuanya.

Filmografi

[sunting | sunting sumber]
Tahun Judul Peran Catatan
1980 Gadis Jaka Karya debut
1981 Sejuta Serat Sutera Yanuar
Dukun Ilmu Hitam Panji
Kabut Ungu di Bibir Pantai Yanto
1982 Tapak-Tapak Kaki Wolter Monginsidi
1983 Ponirah Terpidana Jarkasi
Cinta Semalam Wito
Darah dan Mahkota Ronggeng Rasus
1984 Hati Seorang Wanita Irwan
Pelangi di Balik Awan Rachmat
Kabut Perkawinan Tedo
Kerikil-Kerikil Tajam Ganjar
Tirai Kasih Halim
Secangkir Kopi Pahit Buyung
1985 Sebening Kaca Effendi
Opera Jakarta Joko
Melintas Badai Martin
1986 Cinta yang Terjual Yanto
Secawan Anggur Kebimbangan Prasetyo
Di Balik Dinding Kelabu dr. Herman
Pesona Natalia Eri/Heru Damanik
7 Manusia Harimau Gumara
Tahu Sama Tahu Harry
1987 Tatkala Mimpi Berakhir Prianto
Harga Diri Frans
Mekar Diguncang Prahara Daniel
Luka di Atas Luka Teddy
1988 Noesa Penida Jaya
1989 Kanan Kiri OK Rio
Giliran Saya Mana Dewo
Api Cemburu Johan
Cas Cis Cus (Sonata di Tengah Kota) Dedi
Kanan Kiri OK II Rio
1990 Nona Manis Roy
Jangan Bilang Siapa-Siapa Andi
Kanan Kiri OK III Rio
Sejak Cinta Diciptakan Rizal
Curi-Curi Kesempatan Andy
2006 Dunia Mereka Ayah Filly
2007 Terowongan Casablanca Ray
Jakarta Undercover Ayah Vikitra
The Wall Pak Yudo
2008 Mereka Bilang, Saya Monyet! Asmoro
Mengaku Rasul: Sesat Guru Samir
Anak Ajaib Kepala sekolah
2009 Jagad X Code Bapak Regina
Terowongan Rumah Sakit Ayah Dinar
Rasa AKBP Darwan
Identitas Kepala rumah sakit
2010 Jinx Adi Pramono
Bahwa Cinta Itu Ada
Akibat Pergaulan Bebas Indra
Demi Dewi Alex
2011 Mudik Lebaran Kuncoro
2012 Dilema Gilang
The Raid Tama
Sang Martir Jerry
Loe Gue End
2013 Air Terjun Pengantin Phuket Jerangkong Mancung
True Heart Handoko
Hari Ini Pasti Menang Dimas Bramantyo
Finding Srimulat Papa Astrid
Crazy Love Kepala sekolah
Merry Go Round
Make Money Pak Tri
Eyang Kubur Eyang Kubur
2014 Pukulan Maut
Killers Dharma
Sepatu Dahlan Kyai
Runaway Surya Djatmoko
Negeri Tanpa Telinga Piton Wangsa Laba
Haji Backpacker Ayah Mada
Mantan Terindah Adi
Salah Bodi John
Kukejar Cinta ke Negeri Cina Papa Widya
2015 Erau Kota Raja Pak Camat
2014: Siapa di Atas Presiden? Bagas Notolegowo
Bulan di Atas Kuburan Bapak parlente
Comic 8: Casino Kings Part 1 Bung Ray
2016 I am Hope dr. Hadi
Jingga Ireng
Comic 8: Casino Kings Part 2 Bung Ray
Romansa: Gending Cinta di Tanah Turki Ayah Bella dan Tarra
Raksasa dari Jogja Papa Bian
Captain America: Civil War Juru lelang Film Amerika Serikat; adegan dihapus
Pacarku Anak Koruptor Marukh Bangetan
Mimpi Anak Pulau Gani Lasya
Ini Kisah Tiga Dara Krisna, ayah Tiga Dara
Spy in Love Ray
Senjakala di Manado Jhonny Lengkong
2017 Gerbang Neraka Prof. Theo Wirawan
Chrisye Laurens Rahadi, ayah Chrisye
2018 Insya Allah Sah 2 Freddy Coughar
Sebelum Iblis Menjemput Lesmana
The Origin of Santet Dhamra
Keira, Kisah Gadis dengan Tujuh Kepribadian Darma
2019 Boundless Love Film Indonesia-Tiongkok
Nagabonar Reborn
Darah Daging Polisi bank
2020 Sebelum Iblis Menjemput Ayat 2 Lesmana
100% Halal Kakek Brata
2023 Jin Khodam Wirya
Kutukan Peti Mati dr. Victor van Vogel
2024 Lokananta Abi

Film pendek

[sunting | sunting sumber]
Tahun Judul Peran Catatan
2022 Pulang Bapak Jaka

Serial televisi

[sunting | sunting sumber]
Tahun Judul Peran Catatan
1997 Nyanyian Seorang Isteri
2006 Impian Cinderella
2006—2007 Bukan Diriku
2008 Elang
2010—2011 Dia Jantung Hatiku
2011—2012 Dia atau Diriku
2014 Nyong Mutiara Hitam
Seindah Bunga Teratai
2015 Saya Terima Nikahnya Papi Arifin
2020 Fatih di Kampung Jawara Raja Ambara Musim 4
2020, 2022 Guest House: Losmen Reborn Pak Tarjo 2 musim; pemeran pertama
2023 Bidadari Surgamu Ayah Lauza Episode 1; tidak dikreditkan

Serial web

[sunting | sunting sumber]
Tahun Judul Peran Catatan
2019 Assalamualaikum Calon Imam Husein Lathif Akbar
Halusinada Angga tua Musim 2; Episode 4
2021 7 Hari Sebelum 17 Tahun Pak Pri
Sosmed Surya
TBA Kisah 3 Pembunuh Wali kota
Keterangan
  Belum dirilis
  • TBA : To be announced

Film televisi

[sunting | sunting sumber]

  • 2 Playboy Jempolan (2012)

Penghargaan dan nominasi

[sunting | sunting sumber]
Tahun Penghargaan Kategori Karya yang dinominasikan Hasil
1984 Festival Film Indonesia Pemeran Utama Pria Terbaik Ponirah Terpidana Nominasi
1985 Kerikil-Kerikil Tajam Nominasi
Pemeran Pendukung Pria Terbaik Secangkir Kopi Pahit Nominasi
1986 Pemeran Utama Pria Terbaik Opera Jakarta Nominasi
1988 Tatkala Mimpi Berakhir Nominasi
1989 Noesa Penida Nominasi
1990 Jangan Bilang Siapa-Siapa Nominasi
2012 Piala Maya Aktor Pendukung Terpilih The Raid Nominasi
2013 Indonesian Movie Actors Awards Pemeran Pendukung Pria Terbaik Menang
2015 Festival Film Bandung Pemeran Pembantu Pria Terpuji Film Bioskop 2014: Siapa di Atas Presiden? Menang

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ "Jejak Kasih Dewi Yull dan Ray Sahetapy". Suara Merdeka. Diarsipkan dari versi asli tanggal 21 April 2009. 
  2. ^ Laras, Kevi (15 April 2022). "Cerita Mualaf Aktor Senior Ray Sahetapy, Alami Cobaan Berat hingga Pisah dari Dewi Yull". Okezone.com. Diakses tanggal 6 Juli 2024. 
  3. ^ Dewi Yull dan Ray Sahetapy Resmi Bercerai, diakses 6 Oktober 2007
  4. ^ Ray Sahetapy Menikahkan Anak Tirinya?, diakses 6 Oktober 2007

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]