Agus Wirahadikusumah: Perbedaan antara revisi
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
UdinIbrahim (bicara | kontrib) Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
(26 revisi perantara oleh 16 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1: | Baris 1: | ||
{{Infobox officeholder |
{{Infobox officeholder |
||
|name=Agus Wirahadikusumah |
|name=Agus Wirahadikusumah |
||
|image= Mayjen TNI Agus |
|image= 22 Mayjen TNI Agus Wirahadikusumah.jpg |
||
|caption= |
|||
|caption= Agus Wirahadikusumah sewaktu menjadi Danseskoad |
|||
|office = [[Daftar Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat|Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat]] |
|||
⚫ | |||
|term_start = 29 Maret 2000 |
|term_start = 29 Maret 2000 |
||
|term_end = 1 Agustus 2000 |
|term_end = 1 Agustus 2000 |
||
Baris 9: | Baris 9: | ||
|successor = [[Ryamizard Ryacudu]] |
|successor = [[Ryamizard Ryacudu]] |
||
|nickname= AWK |
|nickname= AWK |
||
|birth_date = |
|birth_date = {{birth date|1951|10|17}} |
||
|birth_place = [[Bandung]], [[Jawa Barat]] |
|birth_place = [[Bandung]], [[Jawa Barat]] |
||
|death_date = {{death date and age|2001|8|30|1951|10|17}} |
|death_date = {{death date and age|2001|8|30|1951|10|17}} |
||
|death_place = [[Jakarta]] |
|death_place = [[Jakarta]] |
||
|allegiance= |
|allegiance= [[Indonesia]] |
||
|branch= [[Berkas:Insignia of the Indonesian Army.svg|25px]] [[TNI Angkatan Darat]] |
|branch= [[Berkas:Insignia of the Indonesian Army.svg|25px]] [[TNI Angkatan Darat]] |
||
|serviceyears= 1973−2001 |
|serviceyears= 1973−2001 |
||
|servicenumber= 26419 |
|||
|rank= [[Berkas:Pdu letjendtni staf.png|25px]] [[Letnan Jenderal]] [[TNI]] |
|rank= [[Berkas:Pdu letjendtni staf.png|25px]] [[Letnan Jenderal]] [[TNI]] |
||
|unit= [[Infanteri]] |
|unit= [[Infanteri]] |
||
Baris 21: | Baris 22: | ||
|battles= |
|battles= |
||
|awards= |
|awards= |
||
|spouse = Tri Rachmaningish |
|||
⚫ | |||
|children = <!-- Kolom ini diisi hanya jumlah anak; hanya nama anak yang secara independen sudah terkenal atau telah memiliki artikelnya di Wikipedia; bila ada rujukan/referensi, uraikan pada artikel -->2 |
|||
⚫ | |||
|laterwork= |
|laterwork= |
||
}} |
}} |
||
[[Letnan Jenderal]] [[TNI]] ([[Purnawirawan|Purn.]]) '''Agus Wirahadikusumah''' ({{lahirmati| |
[[Letnan Jenderal]] [[TNI]] ([[Purnawirawan|Purn.]]) '''Agus Wirahadikusumah''' ({{lahirmati||17|10|1951||30|8|2001}}) adalah perwira tinggi militer Indonesia dan [[Daftar Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat|Panglima]] [[Komando Cadangan Strategis TNI Angkatan Darat]] (Kostrad). |
||
== Karier militer == |
== Karier militer == |
||
Wirahadikusumah adalah lulusan [[ |
Agus Wirahadikusumah adalah lulusan [[AKABRI]] pada tahun 1973. Ia juga belajar di Amerika Serikat, termasuk di [[Universitas Harvard]] (''John F. Kennedy School of Government''). Dalam tahun-tahun terakhir abad ke-20, ia menjadi Kepala Direktorat Perencanaan di Markas Angkatan Bersenjata Indonesia. |
||
Setelah [[kejatuhan Soeharto|pengunduran diri]] [[Soeharto]], Wirahadikusumah muncul sebagai pembaharu di jajaran angkatan bersenjata. Pada tahun 1997, ia sebagai [[Mayor Jenderal]], ditugaskan di Markas Angkatan Bersenjata sebagai staf ahli bidang politik dan keamanan Panglima TNI.<ref> |
Setelah [[kejatuhan Soeharto|pengunduran diri]] [[Soeharto]], Wirahadikusumah muncul sebagai pembaharu di jajaran angkatan bersenjata. Pada tahun 1997, ia sebagai [[Mayor Jenderal]], ditugaskan di Markas Angkatan Bersenjata sebagai staf ahli bidang politik dan keamanan Panglima TNI.<ref>{{Cite news|url=http://www.tempo.co.id/harian/fokus/70/2,1,3,id.html |title=In Memoriam Agus Wirahadikusumah |access-date=2011-11-15 |archive-date=2011-11-15 |archive-url=https://web.archive.org/web/20111115233720/http://www.tempo.co.id/harian/fokus/70/2,1,3,id.html |dead-url=no |language=id |work=[[Tempo.co]] }}</ref> Pada tahun yang sama, ia menyerukan agar militer Indonesia untuk menghentikan keterlibatan mereka dalam urusan politik dan menjadi kekuatan pertahanan profesional sebagai gantinya. |
||
Pada Januari 1999, Mayor Jenderal Agus Wirahadikusumah, yang saat itu adalah Komandan [[Seskoad]] kemudian menjadi Asisten Perencanaan Umum Panglima TNI. |
Pada Januari 1999, Mayor Jenderal Agus Wirahadikusumah, yang saat itu adalah Komandan [[Seskoad]] kemudian menjadi Asisten Perencanaan Umum Panglima TNI. |
||
⚫ | |||
Pada tahun 2000, Presiden [[Gus Dur]] menunjuknya sebagai [[Pangkostrad]]. Ia menjabat posisi ini dari 29 Maret 2000 hingga 1 Agustus 2000. Wirahadikusumah mendukung setiap keputusan-keputusan Gus Dur, termasuk keputusan pemberhentian Jenderal [[Wiranto]] sebagai [[Menkopolkam]]. Wiranto menyebutnya sebagai "apel buruk". |
Pada tahun 2000, Presiden [[Gus Dur]] menunjuknya sebagai [[Pangkostrad]]. Ia menjabat posisi ini dari 29 Maret 2000 hingga 1 Agustus 2000. Wirahadikusumah mendukung setiap keputusan-keputusan Gus Dur, termasuk keputusan pemberhentian Jenderal [[Wiranto]] sebagai [[Menkopolkam]]. Wiranto menyebutnya sebagai "apel buruk". |
||
Sementara Wirahadikusumah sangat populer dikalangan prajurit biasa, ia juga menciptakan musuh bagi dirinya sendiri, karena ia berusaha membersihkan [[Kostrad]] dari sejumlah dugaan kasus korupsi. Sebagai konsekuensinya, dia diberhentikan dari jabatannya sebagai |
Sementara Wirahadikusumah sangat populer dikalangan prajurit biasa, ia juga menciptakan musuh bagi dirinya sendiri, karena ia berusaha membersihkan [[Kostrad]] dari sejumlah dugaan kasus korupsi. Sebagai konsekuensinya, dia diberhentikan dari jabatannya sebagai Pangkostrad pada musim panas tahun 2000. Namun, menurut [[Umar Wirahadikusumah]], pamannya, jabatan sebagai [[Panglima TNI]] telah ditawarkan kepada Agus Wirahadikusumah pada tanggal 23 Juli 2001. |
||
⚫ | Pada 30 Agustus 2001, Wirahadikusumah dibawa ke Rumah Sakit Pusat Pertamina di Jakarta Selatan pada pukul 06:19. Seorang pegawai rumah sakit menyatakan bahwa ia telah meninggal ketika ia dibawa masuk, penyebab meninggalnya tidak diketahui dan tidak ada [[otopsi]] yang dilakukan. Menurut [[The Jakarta Post]], kemungkinan penyebab kematian adalah [[serangan jantung|gagal jantung]]. Namun, beberapa orang menyatakan bahwa ia mungkin telah [[dibunuh]],<ref> |
||
== Olahraga == |
== Olahraga == |
||
Baris 43: | Baris 45: | ||
== Keluarga == |
== Keluarga == |
||
Agus Wirahadikusumah adalah keponakan [[ |
Agus Wirahadikusumah adalah keponakan [[Umar Wirahadikusumah]], mantan [[Wakil Presiden Indonesia]] dan juga mantan Panglima Kostrad. |
||
Agus Wirahadikusumah menikah dengan Tri Rachmaningish. Mereka memiliki dua anak: seorang putra, Yunan Mahastra Satria (lahir 22 Juni 1977) dan seorang putri, Diyah Gustinar Safitri (lahir 14 Juli 1975). |
Agus Wirahadikusumah menikah dengan Tri Rachmaningish. Mereka memiliki dua anak: seorang putra, Yunan Mahastra Satria (lahir 22 Juni 1977) dan seorang putri, Diyah Gustinar Safitri (lahir 14 Juli 1975). |
||
== Meninggal dunia == |
|||
[[Berkas:Agus Wirahadikusumah-TMPNU Kalibata, Jakarta 2.jpg|jmpl|Makam Agus Wirahadikusumah di Taman Makam Pahlawan Kalibata Jakarta]] |
|||
⚫ | Pada 30 Agustus 2001, Wirahadikusumah dibawa ke Rumah Sakit Pusat Pertamina di Jakarta Selatan pada pukul 06:19. Seorang pegawai rumah sakit menyatakan bahwa ia telah meninggal ketika ia dibawa masuk, penyebab meninggalnya tidak diketahui dan tidak ada [[otopsi]] yang dilakukan. Menurut [[The Jakarta Post]], kemungkinan penyebab kematian adalah [[serangan jantung|gagal jantung]]. Namun, beberapa orang menyatakan bahwa ia mungkin telah [[dibunuh]],<ref>{{Cite web |url=http://www.indonesia-house.org/focus/civ-society/2004/11/111304Imparsial_tuntut_SBY_usut_pembunuhan_Munir.htm |title=Rachland Nashidik Interview in Radio Nederland |access-date=2013-06-09 |archive-date=2006-10-04 |archive-url=https://web.archive.org/web/20061004021428/http://www.indonesia-house.org/focus/civ-society/2004/11/111304Imparsial_tuntut_SBY_usut_pembunuhan_Munir.htm |dead-url=yes }}</ref> karena sikap reformisnya untuk mengungkap skandal korupsi 189 miliar rupiah di Yayasan Dharma Putra Kostrad, sebuah organisasi amal milik militer.<ref>{{Cite web |url=http://www.geocities.com/naulu67/gja080601.txt |title=George Aditjondro Article |access-date=2008-06-11 |archive-date=2008-06-11 |archive-url=https://web.archive.org/web/20080611073808/http://www.geocities.com/naulu67/gja080601.txt |dead-url=yes }}</ref> Ia dimakamkan di [[TMP Kalibata]] pada siang harinya.<ref>{{Cite news|url=http://tempo.co.id/harian/fokus/70/2,1,10,id.html |title=Jenazah Agus Wirahadikusumah Telah Dimakamkan di TMP Kalibata |access-date=2001-09-14 |archive-date=2001-09-14 |archive-url=https://web.archive.org/web/20010914180434/http://tempo.co.id/harian/fokus/70/2,1,10,id.html |dead-url=no |language=id |work=[[Tempo.co]] }}</ref> |
||
== Catatan == |
== Catatan == |
||
Baris 59: | Baris 67: | ||
* "Govt honors Thomas Cup team", ''The Jakarta Post'', 10 September 1998 |
* "Govt honors Thomas Cup team", ''The Jakarta Post'', 10 September 1998 |
||
* "Sugiono gets promotion in major reshuffle", ''The Jakarta Post'', 5 Januari 1999 |
* "Sugiono gets promotion in major reshuffle", ''The Jakarta Post'', 5 Januari 1999 |
||
== Pranala luar == |
|||
{{Commonscat}} |
|||
{{kotak mulai}} |
{{kotak mulai}} |
||
Baris 65: | Baris 76: | ||
{{kotak suksesi|jabatan=[[Kodam VII/Wirabuana|Pangdam VII/Wirabuana]]|pendahulu=[[Suaidi Marasabessy]]|pengganti=[[Slamet Kirbiantoro]]|tahun=1999−2000}} |
{{kotak suksesi|jabatan=[[Kodam VII/Wirabuana|Pangdam VII/Wirabuana]]|pendahulu=[[Suaidi Marasabessy]]|pengganti=[[Slamet Kirbiantoro]]|tahun=1999−2000}} |
||
{{kotak selesai}} |
{{kotak selesai}} |
||
{{ |
{{Pangkostrad}} |
||
{{Authority control}} |
|||
{{DEFAULTSORT:Wirahadikusumah, Agus}} |
{{DEFAULTSORT:Wirahadikusumah, Agus}} |
||
[[Kategori: |
[[Kategori:Tokoh TNI]] |
||
⚫ | |||
[[Kategori:Tokoh Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat]] |
|||
[[Kategori:Panglima Komando Daerah Militer VII/Wirabuana]] |
[[Kategori:Panglima Komando Daerah Militer VII/Wirabuana]] |
||
[[Kategori:Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat]] |
[[Kategori:Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat]] |
||
[[Kategori:Tokoh Sunda]] |
|||
[[Kategori:Tokoh Jawa Barat]] |
[[Kategori:Tokoh Jawa Barat]] |
||
⚫ | |||
[[Kategori:Tokoh dari Bandung]] |
[[Kategori:Tokoh dari Bandung]] |
||
[[Kategori: |
[[Kategori:Penerima Bintang Kartika Eka Paksi]] |
||
[[Kategori:Alumni Akademi Militer 1973]] |
Revisi terkini sejak 4 Juni 2024 03.29
Agus Wirahadikusumah | |
---|---|
![]() | |
Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat | |
Masa jabatan 29 Maret 2000 – 1 Agustus 2000 | |
Informasi pribadi | |
Lahir | Bandung, Jawa Barat | 17 Oktober 1951
Meninggal | 30 Agustus 2001 Jakarta | (umur 49)
Suami/istri | Tri Rachmaningish |
Anak | 2 |
Kerabat | Umar Wirahadikusumah (paman) |
Julukan | AWK |
Karier militer | |
Pihak | Indonesia |
Dinas/cabang | ![]() |
Masa dinas | 1973−2001 |
Pangkat | ![]() |
NRP | 26419 |
Satuan | Infanteri |
![]() ![]() |
Letnan Jenderal TNI (Purn.) Agus Wirahadikusumah (17 Oktober 1951 – 30 Agustus 2001) adalah perwira tinggi militer Indonesia dan Panglima Komando Cadangan Strategis TNI Angkatan Darat (Kostrad).
Karier militer[sunting | sunting sumber]
Agus Wirahadikusumah adalah lulusan AKABRI pada tahun 1973. Ia juga belajar di Amerika Serikat, termasuk di Universitas Harvard (John F. Kennedy School of Government). Dalam tahun-tahun terakhir abad ke-20, ia menjadi Kepala Direktorat Perencanaan di Markas Angkatan Bersenjata Indonesia.
Setelah pengunduran diri Soeharto, Wirahadikusumah muncul sebagai pembaharu di jajaran angkatan bersenjata. Pada tahun 1997, ia sebagai Mayor Jenderal, ditugaskan di Markas Angkatan Bersenjata sebagai staf ahli bidang politik dan keamanan Panglima TNI.[1] Pada tahun yang sama, ia menyerukan agar militer Indonesia untuk menghentikan keterlibatan mereka dalam urusan politik dan menjadi kekuatan pertahanan profesional sebagai gantinya.
Pada Januari 1999, Mayor Jenderal Agus Wirahadikusumah, yang saat itu adalah Komandan Seskoad kemudian menjadi Asisten Perencanaan Umum Panglima TNI.
Pangkostrad[sunting | sunting sumber]
Pada tahun 2000, Presiden Gus Dur menunjuknya sebagai Pangkostrad. Ia menjabat posisi ini dari 29 Maret 2000 hingga 1 Agustus 2000. Wirahadikusumah mendukung setiap keputusan-keputusan Gus Dur, termasuk keputusan pemberhentian Jenderal Wiranto sebagai Menkopolkam. Wiranto menyebutnya sebagai "apel buruk".
Sementara Wirahadikusumah sangat populer dikalangan prajurit biasa, ia juga menciptakan musuh bagi dirinya sendiri, karena ia berusaha membersihkan Kostrad dari sejumlah dugaan kasus korupsi. Sebagai konsekuensinya, dia diberhentikan dari jabatannya sebagai Pangkostrad pada musim panas tahun 2000. Namun, menurut Umar Wirahadikusumah, pamannya, jabatan sebagai Panglima TNI telah ditawarkan kepada Agus Wirahadikusumah pada tanggal 23 Juli 2001.
Olahraga[sunting | sunting sumber]
Terlepas dari urusan militer, Wirahadikusumah juga tertarik pada olahraga dan ia adalah Wakil Ketua Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia. Dalam fungsi ini ia berperan dalam rencana tahun 1998 untuk mewujudkan pertemuan antara mantan juara bulu tangkis Indonesia (seperti Tan Joe Hok) dan penerus mereka untuk berbagi pengalaman mereka dan membuat mereka lebih siap untuk turnamen mendatang. Pada tahun 1998, ia adalah manajer dari tim Piala Thomas Indonesia yang memenangkan piala tahun itu. Wirahadikusumah dianugerahi Medali Satyalancana Kebudayaan untuk prestasi ini oleh Presiden, B.J. Habibie pada 9 September 1998.
Keluarga[sunting | sunting sumber]
Agus Wirahadikusumah adalah keponakan Umar Wirahadikusumah, mantan Wakil Presiden Indonesia dan juga mantan Panglima Kostrad.
Agus Wirahadikusumah menikah dengan Tri Rachmaningish. Mereka memiliki dua anak: seorang putra, Yunan Mahastra Satria (lahir 22 Juni 1977) dan seorang putri, Diyah Gustinar Safitri (lahir 14 Juli 1975).
Meninggal dunia[sunting | sunting sumber]
![](http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/1/15/Agus_Wirahadikusumah-TMPNU_Kalibata%2C_Jakarta_2.jpg/220px-Agus_Wirahadikusumah-TMPNU_Kalibata%2C_Jakarta_2.jpg)
Pada 30 Agustus 2001, Wirahadikusumah dibawa ke Rumah Sakit Pusat Pertamina di Jakarta Selatan pada pukul 06:19. Seorang pegawai rumah sakit menyatakan bahwa ia telah meninggal ketika ia dibawa masuk, penyebab meninggalnya tidak diketahui dan tidak ada otopsi yang dilakukan. Menurut The Jakarta Post, kemungkinan penyebab kematian adalah gagal jantung. Namun, beberapa orang menyatakan bahwa ia mungkin telah dibunuh,[2] karena sikap reformisnya untuk mengungkap skandal korupsi 189 miliar rupiah di Yayasan Dharma Putra Kostrad, sebuah organisasi amal milik militer.[3] Ia dimakamkan di TMP Kalibata pada siang harinya.[4]
Catatan[sunting | sunting sumber]
- ^ "In Memoriam Agus Wirahadikusumah". Tempo.co. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-11-15. Diakses tanggal 2011-11-15.
- ^ "Rachland Nashidik Interview in Radio Nederland". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2006-10-04. Diakses tanggal 2013-06-09.
- ^ "George Aditjondro Article". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2008-06-11. Diakses tanggal 2008-06-11.
- ^ "Jenazah Agus Wirahadikusumah Telah Dimakamkan di TMP Kalibata". Tempo.co. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2001-09-14. Diakses tanggal 2001-09-14.
Referensi[sunting | sunting sumber]
- "Vocal Reformist Indonesian General Dies", AFP, 30 Agustus 2001
- "An officer and a reformer", The Australian, 13 September 2001
- "Outspoken army general dies of heart failure", The Jakarta Post, 31 Agustus 2001
- "Outspoken Indonesian military reformer dies, age 49", Associated Press, Chris Brummit, 30 Agustus 2001
- "Badminton body asks advice from former champions", The Jakarta Post, 18 Maret 1998
- "Indonesian Thomas Cup Team wins 1st place in Group", Antara, 20 Mei 1998
- "Govt honors Thomas Cup team", The Jakarta Post, 10 September 1998
- "Sugiono gets promotion in major reshuffle", The Jakarta Post, 5 Januari 1999
Pranala luar[sunting | sunting sumber]
![](http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/4/4a/Commons-logo.svg/30px-Commons-logo.svg.png)
Jabatan militer | ||
---|---|---|
Didahului oleh: Djaja Suparman |
Pangkostrad 29 Maret 2000 − 1 Agustus 2000 |
Diteruskan oleh: Ryamizard Ryacudu |
Didahului oleh: Suaidi Marasabessy |
Pangdam VII/Wirabuana 1999−2000 |
Diteruskan oleh: Slamet Kirbiantoro |
- Kelahiran 1951
- Kematian 2001
- Meninggal usia 50
- Tokoh TNI
- Tokoh militer Indonesia
- Tokoh Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat
- Panglima Komando Daerah Militer VII/Wirabuana
- Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat
- Tokoh Sunda
- Tokoh Jawa Barat
- Tokoh dari Bandung
- Penerima Bintang Kartika Eka Paksi
- Alumni Akademi Militer 1973