Pengakuan internasional terhadap Kosovo: Perbedaan antara revisi
Tampilan
Konten dihapus Konten ditambahkan
k ←Suntingan Haico Deken (bicara) dibatalkan ke versi terakhir oleh PeterSwensen Tag: Pengembalian |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
(1 revisi perantara oleh pengguna yang sama tidak ditampilkan) | |||
Baris 1: | Baris 1: | ||
[[File:CountriesRecognizingKosovo.svg|thumb|Peta negara-negara yang telah mengakui kemerdekaan Kosovo ({{As of|2020|September|04|lc=y}}) {{legend|#808080|Kosovo}} {{legend|#22B14C|Negara yang mengakui Kosovo sebagai negara merdeka}} {{legend|#CCCCCC|Negara yang tidak mengakui Kosovo sebagai negara merdeka}} {{legend|#C83737|Negara yang mengakui Kosovo dan kemudian mencabut pengakuan itu}} |alt=|400px]] |
|||
{{Politik Kosovo}} |
{{Politik Kosovo}} |
||
Revisi terkini sejak 28 Mei 2021 06.41
![](http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/0/0d/CountriesRecognizingKosovo.svg/400px-CountriesRecognizingKosovo.svg.png)
Kosovo
Negara yang mengakui Kosovo sebagai negara merdeka
Negara yang tidak mengakui Kosovo sebagai negara merdeka
Negara yang mengakui Kosovo dan kemudian mencabut pengakuan itu
Sejak deklarasi kemerdekaan dari Serbia (berlaku pada 17 Februari 2008),[1][2] pengakuan internasional Kosovo bersifat campuran, dan komunitas internasional masih terbagi tentang masalah tersebut.
Per 4 September 2020, Republik Kosovo telah meraih 118 pengakuan diplomatik sebagai negara independen. Diantara jumlah tersebut, 97 dari 193 (50%) negara anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB, 22 dari 27 (81%) negara anggota Uni Eropa (UE), 26 dari 30 (87%) negara anggota NATO, dan 34 dari 57 (60%) negara anggota Organisasi Kerjasama Islam (OKI) mengakui Kosovo. Pemerintah Serbia telah mengakuinya sebagai negara berdaulat, tetapi mulai menormalisasi hubungan dengan Pemerintah Kosovo sejalan dengan Perjanjian Brussels.
Referensi[sunting | sunting sumber]
- ^ Kosovo MPs proclaim independence, BBC, 2008-02-17
- ^ The world's newest state, The Economist, 2008-02-21