Lompat ke isi

Dipawali: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android
OrophinBot (bicara | kontrib)
 
(52 revisi perantara oleh 9 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
'''Deepavali''', '''Diwali''' atau '''{{IAST|Dīpāvali}}''' ({{lang-sa|दीपावली}}, {{lang-hi|दिवाली}}, {{lang-mr|दिवाळी}}, {{lang-kn|ದೀಪಾವಳಿ}}, [[Kokani]]: धाकली दिवाळी, {{lang-ta|தீபாவளி}}, {{lang-te|దీపావళి}}, {{lang-ur|دیوالی}}) adalah dalam Agama [[Hindu]] berarti "Festival Cahaya". Festival ini melambangkan kemenangan baik atas buruk, dan lampu dinyalakan sebagai tanda perayaan serta harapan umat manusia. Perayaan ini terfokus pada lampu dan cahaya, terutama pada lampu "diya" tradisional. [[Kembang api]] juga turut dipergunakan dalam festival ini dalam beberapa bagian negara.
'''Dipawali''', '''Diwali''', '''{{IAST|Dīpāvali}}''' ({{Lang-sa|दीपावली}}, {{Lang-hi|दिवाली}}, {{Lang-mr|दिवाळी}}, {{Lang-kn|ದೀಪಾವಳಿ}}, [[Kokani]]: धाकली दिवाळी, {{lang-ta|தீபாவளி}}, {{lang-te|దీపావళి}}, {{lang-ur|دیوالی}}) adalah Salah satu perayaan Agama [[Hindu]] yang berarti "Festival Cahaya". Perayaan tersebut melambangkan kemenangan Kebaikan (Dharma) atas Keburukan (Adharma) dan melambangkan perayaan serta harapan manusia. Filosofi Perayaan Dipawali berpusat kepada Lampu-lampu dan Cahaya, terutama kepada sebuah lampu tradisional ('''Diya'''). [[Kembang api]] turut dipakai didalam Perayaan tersebut.


Didalam [[Kalender]] Agama [[Hindu]], Perayaan Dipawali dirayakan pada bulan "Ashwayuja", Sedangkan Di dalam Kalender [[Masehi]], Perayaan Dipawali dirayakan pada bulan [[Oktober]] atau [[November]]. Perayaan Dipawali diawali dengan sebuah Perayaan yang bernama hari raya [[Navratri]]. Di India, Perayaan [[Navratri]] dirayakan untuk melakukan bentuk Penghormatan terhadap Dewi Durga yang telah mengalahkan seorang Iblis yang bernama [[Mahisasura]]. 20 hari sebelum Perayaan Dipawali, terdapat beberapa Perayaan seperti Perayaan Dussehra, Vijayadashami, Dasara, dan Dhanteras.
Deepavali dirayakan selama lima hari berturut-turut dalam kalender Hindu bulan "Ashwayuja". Biasanya ini terjadi dalam bulan [[Oktober]] atau [[November]], dan merupakan salah satu festival terpopular dan paling ditunggu-tunggu di India. Umat Hindu, Jain, dan Sikh sama-sama menganggap festival ini sebagai perayaan hidup dan menggunakan perayaan ini untuk memperkuat tali persaudaraan antara keluarga dan teman. Untuk umat Jain, ini juga adalah salah satu festival terpenting, dan menandai dimulainya tahun Jain. Perayaan ini juga termasuk festival penting bagi umat Sikh.


Perayaan Dipawali berkaitan dengan Dewi [[Lakshmi]]. Dewi Lakshmi merupakan Dewi kekayaan, Kemakmuran, Kesuburan dan Kemenangan. Bagi Penganut Agama [[Hindu]] aliran Waisnawa, Ashta Lakshmi merupakan perwujudan Adi Shakti Parashakti (Perwujudan yang paling tinggi), Perwujudan Kemenangan dan Perwujudan aspek Alam Semesta.
[[Berkas:The Rangoli of Lights.jpg|jmpl|280 px|Perayaan Deepavali]]


Dibeberapa daerah di India maupun di Indonesia, Adi Shakti Parashakti selalu berkaitan dengan Dewa Krishna, Dewa Wisnu, Dewi Durga, Dewi Sri, Dewa Rama dan Dewi Sita dan Dewa Dhanwantari.
== Tanggal perayaan dalam berbagai kalender ==
Tanggal perayaan Diwali ditetapkan berdasarkan [[kalender Hindu]], yang tergolong [[kalender lunisolar]].


Penganut Agama Hindu, Jain, dan Sikh meyakini bahwa Perayaan tersebut merupakan sebuah Perayaan mengenai kehidupan. Penganut Agama tersebut menggunakan Perayaan Dipawali sebagai sarana untuk memperkuat tali persaudaraan antara keluarga dan teman. Untuk umat Jain, hal Ini merupakan salah satu Perayaan yang sangat penting, Karena, Perayaan tersebut menandai dimulainya tahun yang baru.
Menurut [[kalender Gregorius]], biasanya perayaan ini jatuh pada bulan [[Oktober]] atau [[November]]. Pada tahun [[2005]], Deepavali jatuh pada tanggal [[1 November]] Pada tahun [[2006]], Deepavali dirayakan pada tanggal [[21 Oktober]]. Pada tahun [[2007]], Deepavali akan di rayakan pada tanggal 8 November. Dan pada tahun ini (2020), Deepavali akan dirayakan pada tanggal 14 November hari Kamis.


[[Berkas:The Rangoli of Lights.jpg|jmpl|400px|Perayaan Dipawali]]
== Signifikansi Hinduisme ==


== Perayaan Dipawali didalam berbagai Kalender ==
Festival ini menandakan kemenangan baik atas buruk. Kata dalam [[bahasa Sanskerta]] ''Deepavali'' yang berarti barisan cahaya yang menandakan kemenangan terang atas kegelapan.


Perayaan Dipawali ditetapkan berdasarkan [[Kalender Hindu|Kalender Agama Hindu]] (Kalender yang termasuk [[Kalender lunisolar|Unisolar]]).
Pada hari Deepavali, banyak yang mengenakan pakaian baru, berbagi permen dan menyalakan kembang api. Pada bagian utara [[India]], orang-orang biasanya mengawali periode finansial yang baru pada hari Deepavali dan akun baru dibuka pada hari yang sama.


Menurut [[Kalender Gregorius]], Perayaan Dipawali dirayakan pada bulan [[Oktober]] atau [[November]]. Pada tahun [[2005]], Perayaan Dipawali dirayakan pada tanggal [[1 November]]. Pada tahun [[2006]], Perayaan Dipawali dirayakan pada tanggal [[21 Oktober]]. Pada tahun [[2007]], Perayaan Dipawali dirayakan pada tanggal 8 November, dan pada tahun [[2022]], Perayaan Dipawali dirayakan pada tanggal 12 November, lebih tepatnya pada hari Minggu.
* Deepavali merayakan kembalinya [[Rama]], Sang Raja Ayodhya, istrinya, [[Sita]], dan adiknya [[Laksamana]] ke [[Ayodhya]] dari sebuah perang di mana Rama membunuh [[Rahwana]] (Ravana). Dipercaya juga bahwa penyalaan lampu melambangkan jalan cahaya yang membimbing mereka di dalam kegelapan.


== Rangkaian Festival ==
== Makna Perayaan Dipawali ==
Hari pertama dalam Festival Deepawali yang disebut Vasu Daras diperuntukkan bagi hewan sapi yang dipandang suci oleh kaum Hindu. Pada peringatan Vasu Daras, Raja Pithu dipercaya membebaskan rakyatnya dari bencana kelaparan dengan menangkap "bumi". Dalam mitologi agama Hindu, sapi merupakan simbol dari bumi, yang susunya membawa kehidupan dan kesuburan tanah. Hari kedua disebut sebagai Dhan Teras yang memperingati munculnya Dewa Dhanvantari dari samudera. Hari kedua ini dianggap sebagai hari paling baik bagi umat Hindu untuk membeli barang berharga seperti emas dan perak karena dipercaya akan membawa keberuntungan sepanjang tahun.


Perayaan Dipawali merupakan sebuah Perayaan yang menandakan kemenangan kebaikan (Dharma) atas keburukan (Adharma). Kata '''"Dipawali"''' diambil dari [[Bahasa Sanskerta]], Yakni, Kata ''Dipavali'' yang berarti barisan cahaya yang menandakan kemenangan cahaya atas kegelapan.
Hari ketiga yang disebut Naraka Chaturdashi merupakan peringatan [[Krisna|Dewa Krisna]] membunuh raksasa Narakasura yang melambangkan kemenangan kebaikan terhadap kejahatan. Peristiwa ini merupakan puncak dari Deepawali yang diisi dengan pembuatan Rangoli (bentuk kesenian tradisional India berupa dekorasi dari beras dan tepung yang diwarnai dengan rempah). Selain itu, saat perayaan Naraka Chaturdashi, umat Hindu akan melakukan upacara pemujaan Dewa Krisna dan anak-anak bermain kembang api.


Pada saat Perayaan Dipawali, Banyak penganut Agama [[Hindu]] mengenakan pakaian baru, Berbagi permen kepada orang orang terdekat dan menyalakan kembang api. Di sebelah bagian utara [[India]], Umat Hindu mengawali sebuah periode finansial yang baru pada saat Perayaan Dipawali.
Hari keempat disebut sebagai Laksmi Puja yang diisi dengan pemujaan terhadap [[Laksmi|Dewi Laksmi]] (pembawa kesejahteraan) dan [[Ganesa|Dewa Ganesha]] (pembawa keberuntungan). Di daerah India utara, hari keempat menjadi puncak dari Festival Deepawali. Hari kelima atau Bali Pratipada adalah peringatan kemenangan Dewa Krisna yang menyelamatkan rakyat dan sapi dari bencana banjir dengan cara mengangkat Bukit Govadhana. Hari keenam atau Yama Dwitiya diperingat untuk mengenang kunjungan Yama (dewa kematian) ke adiknya Yami yang diisi dengan makan bersama dan Yama memberikan hadiah kepada adiknya. Oleh karena itu, pada hari keenam ini, umat Hindu memiliki tradisi mengunjungi saudara perempuan dan memberikan hadiah.


Pada saat Perayaan Dipawali, Umat Hindu merayakan kembalinya [[Rama]] (Sang Raja Ayodhya), Serta Istrinya ([[Sita]]), dan adiknya yang merupakan seorang [[Laksamana]] dari Kota [[Ayodhya]]. Pada suatu saat, Terjadi sebuah Pertempuran di Kota [[Ayodhya]] dimana Rama membunuh [[Asura Rahwana]] (Ravana). Umat Hindu mempercayai bahwa penyalaan lampu melambangkan Jalan cahaya yang membimbing mereka di dalam kegelapan.
== Deepawali di Indonesia ==
Di Indonesia, Deepawali dirayakan oleh [[India-Indonesia|keturunan India]] dan orang [[Hindu]] di seluruh Indonesia. Festival ini terutama dirayakan di Sumatra Utara dan Bali. Kuil-kuil [[Hindu]] selalu ramai saat perayaan Deepawali.


== Tanggal Perayaan Deepawali ==
== Rangkaian Perayaan ==

Hari pertama didalam Perayaan Dipawali disebut dengan Vasu Daras. Vasu Daras diperuntukkan kepada [[Sapi]] (Hewan yang dipandang suci menurut Penganut Agama [[Hindu]]). Pada saat Vasu Daras, Raja Pithu membebaskan rakyatnya dari bencana Kelaparan dengan menangkap "Bumi". Didalam mitologi Agama [[Hindu]], Sapi merupakan perwujudan dari Bumi yang susunya membawa kehidupan dan kesuburan tanah.
Hari kedua pada Perayaan Dipawali disebut dengan Dhan Teras. Dhan Teras diperuntukkan untuk memperingati kedatangan Dewa Dhanvantari dari Samudera. Hari kedua pada Perayaan Dipawali dipercaya sebagai hari terbaik menurut Penganut Agama Hindu. Pada Hari tersebut, Penganut Agama Hindu membeli berbagai barang berharga seperti [[Emas]] dan [[Perak]] karena dipercaya akan membawa keberuntungan.

Hari ketiga pada Perayaan Dipawali disebut dengan Naraka Chaturdashi. Naraka Chaturdashi merupakan hari peringatan ketika [[Krisna|Dewa Krisna]] membunuh seorang raksasa yang bernama Narakasura. Peristiwa tersebut merupakan hari yang dilengkapi dengan pembuatan Rangoli (Salah satu bentuk kesenian tradisional India berupa dekorasi dari beras dan tepung yang diwarnai dengan rempah-rempah). Selain itu, Pada saat Perayaan Naraka Chaturdashi, Penganut Agama Hindu melakukan bentuk pemujaan terhadap Dewa Krisna.

Hari keempat pada Perayaan Dipawali disebut dengan Laksmi Puja. Laksmi Puja dilengkapi dengan bentuk pemujaan terhadap [[Laksmi|Dewi Laksmi]] (Dewi yang membawa kesejahteraan) dan [[Ganesa|Dewa Ganesha]] (Dewa yang membawa keberuntungan). Di sebelah Utara bagian India, Hari keempat menjadi puncak dari Perayaan Dipawali.

Hari kelima pada Perayaan Dipawali disebut dengan Bali Pratipada. Bali Pratipada adalah hari peringatan ketika Dewa Krisna menyelamatkan rakyat dan sapi dari sebuah bencana alam, Yakni banjir dengan cara mengangkat Bukit Govadhana.

Hari keenam pada Perayaan Dipawali disebut dengan Yama Dwitiya. Yama Dwitiya merupakan hari peringatan untuk mengenang kunjungan Dewa Yama (Dewa kematian) ke tempat adiknya yang bernama Dewi Yami. Kunjungan tersebut dilengkapi dengan makan bersama. Pada saat makan bersama, Dewa Yama memberikan hadiah kepada adiknya. Oleh karena itu, Pada hari keenam, Penganut Agama Hindu memiliki sebuah tradisi berupa mengunjungi saudara perempuan dan memberikan hadiah.

== Perayaan Dipawali di Indonesia ==
Di Indonesia, Perayaan Dipawali dirayakan oleh orang orang [[India-Indonesia|India]] yang menganut Agama [[Hindu]]. Perayaan tersebut sangat meriah di [[Sumatera Utara]] dan [[Bali]]. Beberapa Kuil-kuil Agama [[Hindu]] di Indonesia seperti Kuil Dewi Shri Mariamman di Medan, Kuil Durga Amman di Semarang dan Pura Ida Betari Durga di Bali, turut memeriahkan Perayaan tersebut.

== Tanggal Perayaan Dipawali ==
* 1980: 7 November
* 1980: 7 November
* 1981: 27 Oktober
* 1981: 27 Oktober
Baris 71: Baris 85:
* 2020: 14 November
* 2020: 14 November
* 2021: 4 November
* 2021: 4 November
* 2022: 25 Oktober
* 2022: 24 Oktober
* 2023: 13 November
* 2023: 12 November
* 2024: 1 November
* 2024: 1 November
* 2025: 26 Oktober
* 2026: 8 November
* 2027: 29 Oktober
* 2028: 17 Oktober
* 2029: 5 November
* 2030: 26 Oktober
* 2031: 14 November
* 2032: 31 Oktober


== Pranala luar ==
== Pranala luar ==

Revisi terkini sejak 28 September 2023 15.29

Dipawali, Diwali, Dīpāvali (bahasa Sanskerta: दीपावली, bahasa Hindi: दिवाली, bahasa Marathi: दिवाळी, bahasa Kannada: ದೀಪಾವಳಿ, Kokani: धाकली दिवाळी, bahasa Tamil: தீபாவளி, bahasa Telugu: దీపావళి, bahasa Urdu: دیوالی) adalah Salah satu perayaan Agama Hindu yang berarti "Festival Cahaya". Perayaan tersebut melambangkan kemenangan Kebaikan (Dharma) atas Keburukan (Adharma) dan melambangkan perayaan serta harapan manusia. Filosofi Perayaan Dipawali berpusat kepada Lampu-lampu dan Cahaya, terutama kepada sebuah lampu tradisional (Diya). Kembang api turut dipakai didalam Perayaan tersebut.

Didalam Kalender Agama Hindu, Perayaan Dipawali dirayakan pada bulan "Ashwayuja", Sedangkan Di dalam Kalender Masehi, Perayaan Dipawali dirayakan pada bulan Oktober atau November. Perayaan Dipawali diawali dengan sebuah Perayaan yang bernama hari raya Navratri. Di India, Perayaan Navratri dirayakan untuk melakukan bentuk Penghormatan terhadap Dewi Durga yang telah mengalahkan seorang Iblis yang bernama Mahisasura. 20 hari sebelum Perayaan Dipawali, terdapat beberapa Perayaan seperti Perayaan Dussehra, Vijayadashami, Dasara, dan Dhanteras.

Perayaan Dipawali berkaitan dengan Dewi Lakshmi. Dewi Lakshmi merupakan Dewi kekayaan, Kemakmuran, Kesuburan dan Kemenangan. Bagi Penganut Agama Hindu aliran Waisnawa, Ashta Lakshmi merupakan perwujudan Adi Shakti Parashakti (Perwujudan yang paling tinggi), Perwujudan Kemenangan dan Perwujudan aspek Alam Semesta.

Dibeberapa daerah di India maupun di Indonesia, Adi Shakti Parashakti selalu berkaitan dengan Dewa Krishna, Dewa Wisnu, Dewi Durga, Dewi Sri, Dewa Rama dan Dewi Sita dan Dewa Dhanwantari.

Penganut Agama Hindu, Jain, dan Sikh meyakini bahwa Perayaan tersebut merupakan sebuah Perayaan mengenai kehidupan. Penganut Agama tersebut menggunakan Perayaan Dipawali sebagai sarana untuk memperkuat tali persaudaraan antara keluarga dan teman. Untuk umat Jain, hal Ini merupakan salah satu Perayaan yang sangat penting, Karena, Perayaan tersebut menandai dimulainya tahun yang baru.

Perayaan Dipawali

Perayaan Dipawali didalam berbagai Kalender

[sunting | sunting sumber]

Perayaan Dipawali ditetapkan berdasarkan Kalender Agama Hindu (Kalender yang termasuk Unisolar).

Menurut Kalender Gregorius, Perayaan Dipawali dirayakan pada bulan Oktober atau November. Pada tahun 2005, Perayaan Dipawali dirayakan pada tanggal 1 November. Pada tahun 2006, Perayaan Dipawali dirayakan pada tanggal 21 Oktober. Pada tahun 2007, Perayaan Dipawali dirayakan pada tanggal 8 November, dan pada tahun 2022, Perayaan Dipawali dirayakan pada tanggal 12 November, lebih tepatnya pada hari Minggu.

Makna Perayaan Dipawali

[sunting | sunting sumber]

Perayaan Dipawali merupakan sebuah Perayaan yang menandakan kemenangan kebaikan (Dharma) atas keburukan (Adharma). Kata "Dipawali" diambil dari Bahasa Sanskerta, Yakni, Kata Dipavali yang berarti barisan cahaya yang menandakan kemenangan cahaya atas kegelapan.

Pada saat Perayaan Dipawali, Banyak penganut Agama Hindu mengenakan pakaian baru, Berbagi permen kepada orang orang terdekat dan menyalakan kembang api. Di sebelah bagian utara India, Umat Hindu mengawali sebuah periode finansial yang baru pada saat Perayaan Dipawali.

Pada saat Perayaan Dipawali, Umat Hindu merayakan kembalinya Rama (Sang Raja Ayodhya), Serta Istrinya (Sita), dan adiknya yang merupakan seorang Laksamana dari Kota Ayodhya. Pada suatu saat, Terjadi sebuah Pertempuran di Kota Ayodhya dimana Rama membunuh Asura Rahwana (Ravana). Umat Hindu mempercayai bahwa penyalaan lampu melambangkan Jalan cahaya yang membimbing mereka di dalam kegelapan.

Rangkaian Perayaan

[sunting | sunting sumber]

Hari pertama didalam Perayaan Dipawali disebut dengan Vasu Daras. Vasu Daras diperuntukkan kepada Sapi (Hewan yang dipandang suci menurut Penganut Agama Hindu). Pada saat Vasu Daras, Raja Pithu membebaskan rakyatnya dari bencana Kelaparan dengan menangkap "Bumi". Didalam mitologi Agama Hindu, Sapi merupakan perwujudan dari Bumi yang susunya membawa kehidupan dan kesuburan tanah.

Hari kedua pada Perayaan Dipawali disebut dengan Dhan Teras. Dhan Teras diperuntukkan untuk memperingati kedatangan Dewa Dhanvantari dari Samudera. Hari kedua pada Perayaan Dipawali dipercaya sebagai hari terbaik menurut Penganut Agama Hindu. Pada Hari tersebut, Penganut Agama Hindu membeli berbagai barang berharga seperti Emas dan Perak karena dipercaya akan membawa keberuntungan.

Hari ketiga pada Perayaan Dipawali disebut dengan Naraka Chaturdashi. Naraka Chaturdashi merupakan hari peringatan ketika Dewa Krisna membunuh seorang raksasa yang bernama Narakasura. Peristiwa tersebut merupakan hari yang dilengkapi dengan pembuatan Rangoli (Salah satu bentuk kesenian tradisional India berupa dekorasi dari beras dan tepung yang diwarnai dengan rempah-rempah). Selain itu, Pada saat Perayaan Naraka Chaturdashi, Penganut Agama Hindu melakukan bentuk pemujaan terhadap Dewa Krisna.

Hari keempat pada Perayaan Dipawali disebut dengan Laksmi Puja. Laksmi Puja dilengkapi dengan bentuk pemujaan terhadap Dewi Laksmi (Dewi yang membawa kesejahteraan) dan Dewa Ganesha (Dewa yang membawa keberuntungan). Di sebelah Utara bagian India, Hari keempat menjadi puncak dari Perayaan Dipawali.

Hari kelima pada Perayaan Dipawali disebut dengan Bali Pratipada. Bali Pratipada adalah hari peringatan ketika Dewa Krisna menyelamatkan rakyat dan sapi dari sebuah bencana alam, Yakni banjir dengan cara mengangkat Bukit Govadhana.

Hari keenam pada Perayaan Dipawali disebut dengan Yama Dwitiya. Yama Dwitiya merupakan hari peringatan untuk mengenang kunjungan Dewa Yama (Dewa kematian) ke tempat adiknya yang bernama Dewi Yami. Kunjungan tersebut dilengkapi dengan makan bersama. Pada saat makan bersama, Dewa Yama memberikan hadiah kepada adiknya. Oleh karena itu, Pada hari keenam, Penganut Agama Hindu memiliki sebuah tradisi berupa mengunjungi saudara perempuan dan memberikan hadiah.

Perayaan Dipawali di Indonesia

[sunting | sunting sumber]

Di Indonesia, Perayaan Dipawali dirayakan oleh orang orang India yang menganut Agama Hindu. Perayaan tersebut sangat meriah di Sumatera Utara dan Bali. Beberapa Kuil-kuil Agama Hindu di Indonesia seperti Kuil Dewi Shri Mariamman di Medan, Kuil Durga Amman di Semarang dan Pura Ida Betari Durga di Bali, turut memeriahkan Perayaan tersebut.

Tanggal Perayaan Dipawali

[sunting | sunting sumber]
  • 1980: 7 November
  • 1981: 27 Oktober
  • 1982: 15 November
  • 1983: 4 November
  • 1984: 24 Oktober
  • 1985: 12 November
  • 1986: 2 November
  • 1987: 22 Oktober
  • 1988: 9 November
  • 1989: 29 Oktober
  • 1990: 18 Oktober
  • 1991: 5 November
  • 1992: 25 Oktober
  • 1993: 13 November
  • 1994: 3 November
  • 1995: 24 Oktober
  • 1996: 11 November
  • 1997: 31 Oktober
  • 1998: 20 Oktober
  • 1999: 8 November
  • 2000: 27 Oktober
  • 2001: 15 November
  • 2002: 4 November
  • 2003: 25 Oktober
  • 2004: 12 November
  • 2005: 2 November
  • 2006: 22 Oktober
  • 2007: 9 November
  • 2008: 28 Oktober
  • 2009: 18 Oktober
  • 2010: 6 November
  • 2011: 26 Oktober
  • 2012: 13 November
  • 2013: 3 November
  • 2014: 23 Oktober
  • 2015: 11 November
  • 2016: 30 Oktober
  • 2017: 19 Oktober
  • 2018: 7 November
  • 2019: 27 Oktober
  • 2020: 14 November
  • 2021: 4 November
  • 2022: 24 Oktober
  • 2023: 12 November
  • 2024: 1 November
  • 2025: 26 Oktober
  • 2026: 8 November
  • 2027: 29 Oktober
  • 2028: 17 Oktober
  • 2029: 5 November
  • 2030: 26 Oktober
  • 2031: 14 November
  • 2032: 31 Oktober

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]