Edestus: Perbedaan antara revisi
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Dikembalikan VisualEditor |
Fitur saranan suntingan: 3 pranala ditambahkan. |
||
(11 revisi perantara oleh 4 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1: | Baris 1: | ||
{{Short description|Genus holocephali punah}} |
|||
{{Taxobox|name=Edestus|image=Edestus_protopirata1DB.jpg|image_caption=''Edestus protopirata''|regnum=[[Animalia]] |
|||
{{Infobox spesies |
|||
|phylum=[[Chordata]] |
|||
| fossil_range = [[Pennsylvanian (geologi)|Pennsylvanian]]<br> ([[Bashkirium]] Akhir sampai [[Moskovium]]){{fossilrange|313|307}} |
|||
|classis=[[Chondrichthyes]] |
|||
| image = Edestus (8074314212).jpg |
|||
|subclassis=[[Euchondrocephali]] |
|||
| image_caption = Gelungan rahang ''Edestus'' |
|||
|ordo=[[Eugeneodantiformes]] |
|||
| subdivision_ranks = Spesies |
|||
|superfamilia=[[Edestoidea]] |
|||
| subdivision = *'''''E. vorax''''' <small>Leidy, 1856</small> |
|||
⚫ | |||
*'''''E. minor''''' <small>Newberry in Newberry and Worthen, 1866</small> |
|||
|genus=''[[Edestus]]''}} |
|||
*'''''E. heinrichi''''' <small>Newberry and Worthen, 1870</small> |
|||
*'''''E. triserratus''''' <small>Newton, 1904</small> |
|||
| synonyms = *''Edestodus'' <small>Obruchev 1953</small> |
|||
}} |
|||
⚫ | '''''Edestus''''' (''eh-dess-tuss'') merupakan genus [[Chondrichthyes|ikan bertulang rawan]] [[Eugeneodontida|edestoid]] yang diketahui hidup pada periode [[Karbon (periode)|Karbon]] Akhir ([[Pennsylvanian (geologi)|Pennsylvanian]]) dari Britania Raya, Rusia, dan Amerika Serikat. Ciri khas yang membedakan spesies dari ''Edestus'' dengan ikan purba lainnya adalah rahangnya membentuk lingkaran gigi yang melengkung dan menjulur keluar, seperti lengkungan gigi spiral pada [[Helicoprion]]. Terdapat empat belas spesies yang telah diidentifikasi termasuk diantaranya adalah ''Edestus gigantius'', ''E. heinrichi'', ''E. mirus'', ''E. minor'', ''E. protopieata'', dan ''E. vorax''. Lokasi persebarannya mencakup area yang saat ini menjadi wilayah [[Inggris]], [[Rusia]] dan [[Amerika Serikat]]. Pada tahun 1855, ahli [[paleontologi]], Joseph Leidy memberi nama ''Edestus'' dengan istilah "[[hiu]] bergigi gunting."<ref name=":0">{{Cite web|title=''Edestus''|url=http://www.prehistoric-wildlife.com/species/e/''Edestus''.html|website=www.prehistoric-wildlife.com|access-date=2020-11-17}}</ref> |
||
== Penemuan == |
|||
⚫ | '''Edestus''' (''eh-dess-tuss'') merupakan |
||
Sebagian besar spesimen ''Edestus'' ditemukan disisa [[laut pedalaman]] atau laut epikontinental (''epeiric'') dekat [[Cekungan]] [[Illinois]]. Penemuan [[fosil]] tersebut mencakup sebagian besar gigi terpisah dan beberapa lingkaran gigi (struktur rahang dengan gigi yang masih menancap).<ref name=":2" /> Peneliti spesies ''chondrichthyans'' ([[Chondrichthyes|ikan bertulang rawan]]) purba, Wayne Itano, mengklasifikasikan semua spesies ''Edestus'' berdasarkan bentuk lingkaran gigi kedalam tiga spesies besar, yaitu ''Edestus newtoni'', spesies ''Edestus heinrichi'', dan spesies ''Edestus minor''.<ref name=":1">{{Cite journal|last=Itano|first=Wayne M|date=2014|title=''Edestus'', The Strangest Shark? First Report from New Mexico, North American Paleobiogeography, and a New Hypothesis on Its Method of Predation1|url=https://www.researchgate.net/publication/264787774_Edestus_The_Strangest_Shark_First_Report_from_New_Mexico_North_American_Paleobiogeography_and_a_New_Hypothesis_on_Its_Method_of_Predation|journal=The Mountain Geologist|volume=51|issue=3|pages=204-213|doi=}}</ref> |
|||
== |
== Anatomi == |
||
=== Pertumbuhan gigi === |
|||
Sebagian besar spesimen Edestus ditemukan di [[Cekungan]] Illinois. Peneliti spesies ''chondrichthyans'' ([[Chondrichthyes|ikan bertulang rawan]]) purba, Wayne Itano, mengklasifikasikan semua spesies Edestus berdasarkan bentuk lingkaran gigi kedalam tiga kelompok besar, yaitu Edestus newtoni, kelompok Edestus heinrichi, dan kelompok Edestus minor.<ref name=":1" /> Penelitian tentang Edestus tersebut hanya diperoleh dari penemuan [[fosil]] yang mencakup sebagian besar gigi terpisah dan beberapa lingkaran gigi (struktur rahang dengan gigi yang masih menancap). Gigi Edestus tidak pernah rontok hingga berusia tua, akibatnya saat gigi dan gusi yang baru tumbuh di ujung posterior lingkaran gigi (bagian belakang rahang), gigi dan gusi yang lebih tua terdorong ke depan, mengarah ke ujung [[anterior]] lingkaran gigi (kekuar dari mulut).<ref>{{Cite journal|last=Tapanila|first=Leif|date=2019|title=Redefining species concepts for the Pennsylvanian scissor tooth shark, Edestus|url=https://journals.plos.org/plosone/article/file?id=10.1371/journal.pone.0220958&type=printable|journal=PLoS ONE|volume=14|issue=3|pages=3|doi=}}</ref> Bentuk rahang tersebut memungkinkan Edestus untuk meggunakannya ketika menangkap mangsa yang berukuran lebih besar seperti mekanisme kerja alat pemotong atau gunting. Meskipun hipotesis tersebut hingga saat ini masih menjadi perdebatan.<ref name=":2">{{Cite web|title=The Strange Teeth of the Carboniferous Shark Edestus|url=https://palaeo-electronica.org/content/2011-11-30-22-01-23/2663-oriented-microwear-on-a-tooth-of-edestus-minor-chondrichthyes-eugeneodontiformes-implications-for-dental-function|website=palaeo-electronica.org|access-date=2020-11-17}}</ref> Pada tahun 2004 ahli paleontologi [[Rainer Zangerl]] bersama rekannya mengemukakan bahwa Edestus memangsa buruan seperti ikan dengan rahang terbuka, untuk memotong dan melumpuhkannya dengan gigi simfis atau ''symphyseal'' (gigi yang terletak di sepanjang garis tengah kepala, baik di rahang atas maupun bawah). Mereka juga mengemukakan bahwa alternatif fungsi lingkaran gigi tersebut seperti "gergaji dua arah", mangsa yang terperangkap di antara dua lingkaran gigi akan dipotong menjadi beberapa bagian dengan gerakan maju-mundur dari rahang bawah.<ref name=":1" /> |
|||
Gigi ''Edestus'' tidak pernah rontok hingga berusia tua, akibatnya saat gigi dan [[gusi]] yang baru tumbuh di ujung posterior lingkaran gigi (bagian belakang rahang), gigi dan gusi yang lebih tua terdorong ke depan, mengarah ke ujung [[anterior]] lingkaran gigi (kekuar dari mulut) sehingga rahang atas dan bawah akan membentuk seperti gunting.<ref>{{Cite journal|last=Tapanila|first=Leif|date=2019|title=Redefining species concepts for the Pennsylvanian scissor tooth shark, ''Edestus''|url=https://journals.plos.org/plosone/article/file?id=10.1371/journal.pone.0220958&type=printable|journal=PLOS ONE|volume=14|issue=3|pages=2|doi=}}</ref> Dengan rahang yang kokoh, ahli paleontologi memberi [[hipotesis]] bahwa mekanisme rahangnya digunakan seperti gunting ketika menangkap mangsanya yang berukuran lebih besar.<ref name=":2">{{Cite web|last=Pier|first=Jaleigh|title=The Strange Teeth of the Carboniferous Shark ''Edestus''|url=https://palaeo-electronica.org/content/2011-11-30-22-01-23/2663|website=palaeo-electronica.org|access-date=2020-11-17}}</ref> Bentuk lingkaran gigi tersebut memungkinkan ''Edestus'' untuk meggunakannya saat menangkap mangsa yang berukuran lebih besar seperti mekanisme kerja alat pemotong atau gunting, meskipun hipotesis tersebut hingga saat ini masih menjadi perdebatan.<ref>{{Cite web|last=Black|first=Riley|title=Scientists Model How Prehistoric Shark Cut Through Prey With 'Scissor Jaws'|url=https://www.smithsonianmag.com/science-nature/scientists-model-how-prehistoric-shark-cut-through-prey-scissor-jaws-180971384/|website=Smithsonian Magazine|language=en|access-date=2020-11-18}}</ref> |
|||
=== Fungsi === |
|||
Pada tahun 2004 ahli paleontologi Rainer Zangerl bersama rekannya mengemukakan bahwa ''Edestus'' memangsa buruan seperti ikan dengan cara membuka rahangnya yang memuat gigi simfis atau symphyseal (gigi yang terletak di sepanjang garis tengah kepala, baik di rahang atas maupun bawah) untuk memotong dan melumpuhkannya. Mereka juga berpendapat bahwa alternatif fungsi lingkaran gigi tersebut menyerupai cara kerja "gergaji dua arah". Mangsa yang terperangkap di antara dua lingkaran gigi akan dipotong menjadi beberapa bagian dengan gerakan maju-mundur dari rahang bawah.<ref name=":1" /> |
|||
==Kepunahan== |
|||
⚫ | Berbagai spesies dari ''Edestus'' muncul selang beberapa juta tahun sebelum mereka punah sekitar 307 juta tahun yang lalu. Perkiraan kepunahannnya disebabkan adanya perubahan lingkungan, bahkan oleh ancaman predator lain seperti dari kelas [[Campyloprion]], hiu purba dengan satu lingkaran gigi besar di rahang bawah, yang diketahui pertama kali muncul setelah masa kepunahan ''Edestus''.<ref name=":2" /> |
||
⚫ | Berbagai spesies dari Edestus muncul selang beberapa juta tahun sebelum mereka punah sekitar 307 juta tahun yang lalu. Perkiraan kepunahannnya disebabkan adanya perubahan lingkungan, bahkan oleh ancaman predator lain seperti dari kelas [[Campyloprion]], hiu purba dengan satu lingkaran gigi besar di rahang bawah, yang diketahui pertama kali muncul setelah masa kepunahan Edestus.<ref name=":2" /> |
||
{{Sedang ditulis}} |
|||
== Referensi == |
== Referensi == |
||
{{Reflist}} |
|||
<references /> |
|||
* [http://www.elasmo-research.org/education/evolution/helicoprion.htm Elasmo Research] |
|||
{{Taxonbar|from=Q336196}} |
|||
{{Portalbar|Hiu|Paleontologi}} |
|||
⚫ |
Revisi terkini sejak 25 Februari 2024 15.28
Edestus
| |
---|---|
Taksonomi | |
Kerajaan | Animalia |
Filum | Chordata |
Kelas | Chondrichthyes |
Ordo | Eugeneodontida |
Famili | Edestidae |
Genus | Edestus Leidy, 1856 |
Tata nama | |
Sinonim takson |
|
Spesies | |
|
Edestus (eh-dess-tuss) merupakan genus ikan bertulang rawan edestoid yang diketahui hidup pada periode Karbon Akhir (Pennsylvanian) dari Britania Raya, Rusia, dan Amerika Serikat. Ciri khas yang membedakan spesies dari Edestus dengan ikan purba lainnya adalah rahangnya membentuk lingkaran gigi yang melengkung dan menjulur keluar, seperti lengkungan gigi spiral pada Helicoprion. Terdapat empat belas spesies yang telah diidentifikasi termasuk diantaranya adalah Edestus gigantius, E. heinrichi, E. mirus, E. minor, E. protopieata, dan E. vorax. Lokasi persebarannya mencakup area yang saat ini menjadi wilayah Inggris, Rusia dan Amerika Serikat. Pada tahun 1855, ahli paleontologi, Joseph Leidy memberi nama Edestus dengan istilah "hiu bergigi gunting."[1]
Penemuan
[sunting | sunting sumber]Sebagian besar spesimen Edestus ditemukan disisa laut pedalaman atau laut epikontinental (epeiric) dekat Cekungan Illinois. Penemuan fosil tersebut mencakup sebagian besar gigi terpisah dan beberapa lingkaran gigi (struktur rahang dengan gigi yang masih menancap).[2] Peneliti spesies chondrichthyans (ikan bertulang rawan) purba, Wayne Itano, mengklasifikasikan semua spesies Edestus berdasarkan bentuk lingkaran gigi kedalam tiga spesies besar, yaitu Edestus newtoni, spesies Edestus heinrichi, dan spesies Edestus minor.[3]
Anatomi
[sunting | sunting sumber]Pertumbuhan gigi
[sunting | sunting sumber]Gigi Edestus tidak pernah rontok hingga berusia tua, akibatnya saat gigi dan gusi yang baru tumbuh di ujung posterior lingkaran gigi (bagian belakang rahang), gigi dan gusi yang lebih tua terdorong ke depan, mengarah ke ujung anterior lingkaran gigi (kekuar dari mulut) sehingga rahang atas dan bawah akan membentuk seperti gunting.[4] Dengan rahang yang kokoh, ahli paleontologi memberi hipotesis bahwa mekanisme rahangnya digunakan seperti gunting ketika menangkap mangsanya yang berukuran lebih besar.[2] Bentuk lingkaran gigi tersebut memungkinkan Edestus untuk meggunakannya saat menangkap mangsa yang berukuran lebih besar seperti mekanisme kerja alat pemotong atau gunting, meskipun hipotesis tersebut hingga saat ini masih menjadi perdebatan.[5]
Fungsi
[sunting | sunting sumber]Pada tahun 2004 ahli paleontologi Rainer Zangerl bersama rekannya mengemukakan bahwa Edestus memangsa buruan seperti ikan dengan cara membuka rahangnya yang memuat gigi simfis atau symphyseal (gigi yang terletak di sepanjang garis tengah kepala, baik di rahang atas maupun bawah) untuk memotong dan melumpuhkannya. Mereka juga berpendapat bahwa alternatif fungsi lingkaran gigi tersebut menyerupai cara kerja "gergaji dua arah". Mangsa yang terperangkap di antara dua lingkaran gigi akan dipotong menjadi beberapa bagian dengan gerakan maju-mundur dari rahang bawah.[3]
Kepunahan
[sunting | sunting sumber]Berbagai spesies dari Edestus muncul selang beberapa juta tahun sebelum mereka punah sekitar 307 juta tahun yang lalu. Perkiraan kepunahannnya disebabkan adanya perubahan lingkungan, bahkan oleh ancaman predator lain seperti dari kelas Campyloprion, hiu purba dengan satu lingkaran gigi besar di rahang bawah, yang diketahui pertama kali muncul setelah masa kepunahan Edestus.[2]
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ Edestus.html "Edestus". www.prehistoric-wildlife.com. Diakses tanggal 2020-11-17.
- ^ a b c Pier, Jaleigh. "The Strange Teeth of the Carboniferous Shark Edestus". palaeo-electronica.org. Diakses tanggal 2020-11-17.
- ^ a b Itano, Wayne M (2014). "Edestus, The Strangest Shark? First Report from New Mexico, North American Paleobiogeography, and a New Hypothesis on Its Method of Predation1". The Mountain Geologist. 51 (3): 204–213.
- ^ Tapanila, Leif (2019). "Redefining species concepts for the Pennsylvanian scissor tooth shark, Edestus". PLOS ONE. 14 (3): 2.
- ^ Black, Riley. "Scientists Model How Prehistoric Shark Cut Through Prey With 'Scissor Jaws'". Smithsonian Magazine (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-11-18.