Lompat ke isi

Seks anal: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
GilliamJF (bicara | kontrib)
Menghapus Kegiatan_sexual_anal.jpg karena telah dihapus dari Commons oleh Elcobbola; alasan: Copyright violation, found elsewhere on the web and unlikely to be own work ([[
 
(170 revisi perantara oleh 88 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{Seksual}}
'''Seks anal''' ([[bahasa Inggris]]: ''anal sex'' atau ''anal intercourse'') adalah hubungan seksual di mana [[penis]] yang ereksi dimasukkan ke rectum melalui anus. Selain itu penetrasi anus dengan [[dildo]], [[butt plug]], [[vibrator]], lidah, dan benda lainnya juga disebut anal sex. Anal sex dapat dilakukan oleh orang [[heterosexual]] maupun [[homosexual]].
{{Kegunaan lain|sodomi}}
[[Berkas:Wiki-analsex.png|Ilustrasi pasangan yang sedang melakukan seks anal.]]


'''Seks anal''' ([[kata serapan dalam bahasa Indonesia|serapan]] dari {{lang-nl|anale seks}}) adalah [[posisi seks|tindakan seks]] yang melibatkan masuknya [[penis]] ke dalam [[anus]] [[pasangan seksual]].<ref name="Dean and Delvin">{{cite web|author=Dean|first=John|last2=Delvin|first2=David|title=Anal sex|url=http://www.netdoctor.co.uk/sexandrelationships/analsex.htm|publisher=Netdoctor.co.uk|accessdate=29 April 2010}}</ref><ref name="Anal Sex">{{cite web|title=Anal Sex|url=http://health.discovery.com/centers/sex/sexpedia/analsex.html|publisher=Health.discovery.com|accessdate=15 Februari 2011|archive-date=2002-06-13|archive-url=https://web.archive.org/web/20020613200634/http://health.discovery.com/centers/sex/sexpedia/analsex.html|dead-url=yes}}</ref> Istilah ini juga dapat mencakup tindakan seksual lainnya yang melibatkan anus, termasuk [[pegging]], [[anilingus]] (seks anal–oral), [[main jari]], dan [[mainan seks|memasukkan objek]].<ref name="Dean and Delvin" /><ref name="Anal Sex" />
== Alasan ==
Dalam beberapa budaya female receptive anal intercourse diterima karena resiko kehamilan lebih rendah (walaupun tidak ada jaminan, karena mani dapat masuk dari anus melalui [[perineum]] ke vagina). Anal sex juga digunakan untuk menjaga keperawanan karena [[hymen]] tidak rusak. Alasan lain adalah karena anus lebih "ketat" daripada vagina (terutama setelah kelahiran bayi), karena itu lebih memberikan kepuasan bagi penis.


Kesalahpahaman yang umum ialah penggambaran atau pemahaman bahwa seks anal dilakukan hampir secara eksklusif oleh laki-laki [[gay]]. Kesalahpahaman ini terhalau oleh para peneliti, karena tidak semua pria gay terlibat dalam seks anal, dan seks anal tidak jarang di antara hubungan [[heteroseksual]].<ref name="Dean and Delvin"/><ref name="Anal Sex"/> Jenis seks anal juga dapat dilakukan sebagai bagian dari praktik-praktik seksual [[lesbian]]. Banyak orang menemukan kenikmatan seks dari anus, dan beberapa di antaranya dapat mencapai orgasme melalui stimulasi dari [[prostat]] pada pria, dan [[klitoris]] dan stimulasi kaki [[G-Spot]] pada wanita.<ref name="goaskaliceMHS">{{en}}&nbsp;{{cite web|title=The male hot spot—Massaging the prostate|publisher=[[Go Ask Alice!]]|date=2002-09-27|agency=(Last Updated/Reviewed on March 28, 2008)|accessdate=2018-07-30|url=http://www.goaskalice.columbia.edu/answered-questions/male-hot-spot-—-massaging-prostate|archive-date=2015-08-16|archive-url=https://web.archive.org/web/20150816011011/http://goaskalice.columbia.edu/answered-questions/male-hot-spot-%E2%80%94-massaging-prostate|dead-url=yes}}</ref><ref name=Carroll/> Namun, banyak orang merasa menyakitkan juga, dalam beberapa kasus yang sangat begitu,<ref name="Anal Pain">{{en}}&nbsp;{{cite web|title=Pain from anal sex, and how to prevent it|publisher=[[Go Ask Alice!]]|date=2002-04-26|agency=(Last Updated/Reviewed on June 26, 2009)|accessdate=2018-07-30|url=http://www.goaskalice.columbia.edu/answered-questions/pain-anal-sex-and-how-prevent-it|archive-date=2018-07-23|archive-url=https://web.archive.org/web/20180723043424/http://goaskalice.columbia.edu/answered-questions/pain-anal-sex-and-how-prevent-it|dead-url=yes}}</ref><ref name="Heidelbaugh">{{cite book|author=Heidelbaugh|first=Joel J.|year=2007|url=http://books.google.com/?id=4N_6nOH5BAEC&pg=PA273&dq=Anal+sex+research+avoiding+pain#v=onepage&q=Anal%20sex%20research%20avoiding%20pain&f=false|title=Clinical men's health: evidence in practice|publisher=Elsevier Health Sciences|isbn=9781416030003|page=608|id=ISBN 1-4160-3000-X, 9781416030003|accessdate=14 Oktober 2011|url-status=live}}</ref> yang mungkin karena faktor psikologis dalam beberapa kasus.<ref name=Heidelbaugh/>
== Resiko ==

Anal sex berisiko bagi kesehatan karena bakteri pada colon sigmoideum, bagian dari usus yang dekat dengan rectum, akan terangkat dan masuk ke penis saat penis yang berukuran +/- 15 cm memasuki anus. Colon sigmoideum ini mengandung banyak bakteri yang dapat menginfeksi penis pelaku anal sex. Adapun efek lainnya merusak kekencangan otot di anus yang berdampak pada berkurangnya daya tahan mengontrol buang air besar.
Seperti kebanyakan bentuk interaksi seksual, individu berisiko untuk tertular [[penyakit menular seksual]],<ref name=Who/><ref name="CDC">Centers for Disease Control and Prevention. [http://www.cdc.gov/std/stats08/surv2008-Complete.pdf Sexually Transmitted Disease Surveillance], 2008. Atlanta, GA: U.S. Department of Health and Human Services; November 2009.[http://www.cdc.gov/std/stats08/2008survFactSheet.PDF Fact Sheet]</ref> dan dengan demikian praktik seks yang aman disarankan.<ref name="Who">World Health Organization, Department of Reproductive Health and Research
[http://whqlibdoc.who.int/publications/2007/9789241563475_eng.pdf Global strategy for the prevention and control of sexually transmitted infections: 2006–2015. Breaking the chain of transmission], 2007, ISBN 978-92-4-156347-5</ref> Seks anal dianggap sebagai praktik seksual berisiko tinggi, dan seks anal tanpa kondom adalah paling berisiko dari semua bentuk hubungan seksual,<ref name="Dean and Delvin"/> karena kerentanan [[rektum]] dan jaringan sfingter.<ref name="Dean and Delvin"/><ref name="Anal Sex"/> Hal ini juga kontroversial di beberapa tradisi agama, sering karena larangan terhadap homoseksualitas dan/atau ajaran tentang tujuan prokreasi dari seks. Namun, sepertinya sikap terhadap seksualitas telah berubah dalam beberapa tahun terakhir, kelompok keagamaan, khususnya di [[Yudaisme Euroamerika]] dan [[Kekristenan|Kristen]], telah menjadi lebih menerima seks non-prokreatif.

== Anatomi dan stimulasi ==
{{See also|Pijatan prostat}}
Banyaknya [[ujung saraf]] di daerah anus dan rektum membuat seks anal menyenangkan bagi banyak pria dan wanita.<ref name="AnalHealth">{{cite web|title=Anal Health |publisher= sexualhealthchannel.com|accessdate=April 22, 2010|url= http://www.sexualhealthchannel.com/analhealth/ }}</ref> "Pembukaan dan penutupan anus diatur oleh otot sfingter internal dan eksternal (yang paling penting otot ketika terlibat dalam anal seks). Otot [[sfingter]] adalah membran sensitif dengan banyak ujung saraf dan karenanya sumber kesenangan atau kesakitan."<ref name="gaylife.about.com">{{cite web|first=Ramon|last=Johnson|title=The 6 Secrets of Gay Anal Sex: What You Should Know and What You Should Look Out For|publisher=[[About.com]]|accessdate=April 26, 2010|url=http://gaylife.about.com/od/gaysexadvice/qt/gayanalsex.htm}}{{Pranala mati|date=Maret 2023 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref>

Dalam pasangan yang menerima laki-laki, yang menembus dapat menghasilkan sensasi menyenangkan karena penis dimasukkan menggosok atau menyikat melawan prostat (juga dikenal sebagai "G Spot laki-laki", "P-Spot" atau "A-Spot") melalui dinding anus.<ref name=goaskaliceMHS/><ref>[http://www.talksexwithsue.com/Aspot.html The A-Spot] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20100209005305/http://www.talksexwithsue.com/Aspot.html |date=2010-02-09 }}, Talk Sex with Sue Johansen, 2005. Retrieved April 29, 2007.</ref> Hal ini dapat mengakibatkan sensasi yang menyenangkan dan dapat menyebabkan [[orgasme]] dalam beberapa kasus.<ref name=goaskaliceMHS/> Prostat terletak di sebelah rektum dan lebih besar, lebih maju<ref name="Prostate">{{cite book|authors =Alice Kahn Ladas, Beverly Whipple, John D. Perry|title=The G spot and other recent discoveries about human sexuality|isbn = 0030618312, 9780030618314|publisher=Holt, Rinehart, and Winston|year=1982 (Digitized Oct 31, 2008)|page=236|accessdate=April 26, 2011|url=http://books.google.com/books?id=kzYEAQAAIAAJ&q=The+G+Spot:+And+Other+Discoveries+About+Human+Sexuality&dq=The+G+Spot:+And+Other+Discoveries+About+Human+Sexuality&hl=en&ei=1tS2TdU_4vHSAaWdhP4P&sa=X&oi=book_result&ct=result&resnum=3&ved=0CFIQ6AEwAg}}</ref> [[homologi (biologi)|homolog]] laki-laki ke [[kelenjar Skene]], yang diyakini akan terhubung ke "[[G-Spot]]" perempuan.<ref name="www.newscientist.com">{{cite web|first=Nicola|last=Jones|title=Bigger is better when it comes to the G spot|publisher=[[New Scientist]]|date=July 2002|accessdate=April 21, 2010|url=http://www.newscientist.com/article/dn2495-bigger-is-better-when-it-comes-to-the-g-spot.html }}</ref>

Kelenjar Skene kadang-kadang disebut sebagai "prostat wanita";<ref>{{Cite journal|author=Zaviacic M, Jakubovská V, Belosovic M, Breza J |title=Ultrastructure of the normal adult human female prostate gland (Skene's gland) |journal=Anat Embryol (Berl) |volume=201 |issue=1 |pages=51–61 |year=2000 |pmid=10603093}}</ref> mereka berada di seluruh uretra dan dapat dirasakan melalui dinding vagina. Namun, penelitian menunjukkan kebanyakan wanita mencapai orgasme hanya melalui stimulasi klitoris.<ref name="O'Connell">{{Cite journal|author=O'Connell HE, Sanjeevan KV, Hutson JM |title=Anatomy of the clitoris |journal=The Journal of Urology |volume=174 |issue=4 Pt 1 |pages=1189–95 |year=2005 |month=October |pmid=16145367 |laysummary=http://news.bbc.co.uk/2/hi/health/5013866.stm |laysource=BBC News |laydate=June 11, 2006 |doi=10.1097/01.ju.0000173639.38898.cd}}</ref><ref name="Frank JE">Frank JE, Mistretta P, Will J. Diagnosis and treatment of female [[sexual dysfunction]]. ''American Family Physician''. (2008);77:635. PMID 18350761</ref><ref name="Clitoris">{{cite web|title='I Want a Better Orgasm!'|publisher=''[[WebMD]]''|accessdate=August 18, 2011|url=http://www.webmd.com/sex/want-better-orgasms|archive-date=2009-01-13|archive-url=https://web.archive.org/web/20090113132443/http://www.webmd.com/sex/want-better-orgasms|dead-url=unfit}}</ref><ref name="Shere Hite">{{cite news|author=[[Shere Hite]]|title=Shere Hite: On female sexuality in the 21st century
|publisher=''[[The Independent]]''|date=April 30, 2006|accessdate=April 10, 2011|url=http://www.independent.co.uk/news/people/profiles/shere-hite-on-female-sexuality-in-the-21st-century-475981.html}}</ref><ref name="www.sexualhealth.com">{{cite web|first=Robert|last=Birch|title=Did you orgasm?|publisher=Sexualhealth.com|date=November 16, 2007|accessdate=April 21, 2010|url=http://www.sexualhealth.com/article/read/women-sexual-health/orgasm/486/|archive-date=2011-07-16|archive-url=https://web.archive.org/web/20110716044630/http://www.sexualhealth.com/article/read/women-sexual-health/orgasm/486/|dead-url=yes}}</ref><ref name="womenshealth.about.com">{{cite web|first=Tracee|last=Cornforth|title=The Clitoral Truth. Interview with author and sexologist Rebecca Chalker|publisher=[[About.com]]|date=July 17, 2009|accessdate=April 21, 2010|url=http://womenshealth.about.com/cs/sexuality/a/clitoraltruthin_2.htm|archive-date=2010-12-03|archive-url=https://web.archive.org/web/20101203102802/http://womenshealth.about.com/cs/sexuality/a/clitoraltruthin_2.htm|dead-url=yes}}</ref> Klitoris mengelilingi vagina agak seperti tapal kuda dan memiliki lebih dari 6.000 serat saraf.<ref name="Chalker">{{cite book|last=Chalker|first=Rebecca|year=2000|title=The Clitoral Truth|url=http://www.sevenstories.com/Book/index.cfm?GCOI=58322100427350|publisher=Seven Seas Press|page=1|isbn=1-58322-473-4|access-date=2012-07-12|archive-date=2011-06-18|archive-url=https://web.archive.org/web/20110618070244/http://www.sevenstories.com/Book/index.cfm?GCOI=58322100427350|dead-url=yes}}</ref> Selain ujung saraf yang hadir dalam anus dan rektum, penjelasan fisiologis mengenai mengapa beberapa wanita menemukan rangsangan anus menyenangkan adalah klitoris memiliki "kaki" yang memperpanjang sepanjang bibir vagina kembali ke anus.<ref name="WWw.goaskalice">{{cite web|title=Doin' the butt—objects in anus?|publisher=[[Go Ask Alice!]]|date=October 7, 1994 (Last Updated/Reviewed on March 26, 2010)|accessdate=April 22, 2010|url=http://www.goaskalice.columbia.edu/0195.html|archive-date=2010-04-01|archive-url=https://web.archive.org/web/20100401114836/http://www.goaskalice.columbia.edu/0195.html|dead-url=yes}}</ref> Titik [[Ernst Gräfenberg|Gräfenberg]], atau G-Spot—daerah kecil di belakang tulang kemaluan perempuan mengelilingi [[uretra]] dan dapat diakses melalui dinding anterior vagina - dianggap memiliki kaki dalam kaitannya dengan klitoris<ref name="O'Connell"/><ref name="Masters and Johnson">{{cite book|last=Federation of Feminist Women’s Health Centers|year=1991|title=A New View of a Woman’s Body|publisher= Feminist Heath Press|page=46|isbn=0-9629945-0-2}}</ref> yang juga dapat diakses melalui penetrasi anal. Stimulasi klitoris, G-Spot, atau keduanya, saat seks anal dapat membantu beberapa wanita untuk menikmati pengalaman itu.<ref name="DeCitore">DeCitore, David. “Arouse Her Anal Ecstasy: The Best Step-by Step Guide that Provides a Pleasurable Path to Anal Sexuality, so She Enjoys Amazing Orgasms and Loves It from Beginning to End.” (2007) ISBN 978-0-615-39914-0 p.176</ref>

Seks anal sering digambarkan sebagai "sangat normal" dalam [[pornografi]], tetapi menurut ''[[Go Ask Alice!]]'' dan peneliti lain, terjadi "jauh lebih sering" dari perilaku seksual lainnya.<ref name="Dean and Delvin"/><ref name="WWW.goaskalice">{{cite web|title=Not all gay men have anal sex|publisher=[[Go Ask Alice!]]|date=May 10, 1996 (Last Updated/Reviewed on June 13, 2008)|accessdate=April 26, 2010|url=http://www.goaskalice.columbia.edu/0900.html|archive-date=2011-12-11|archive-url=https://web.archive.org/web/20111211200559/http://www.goaskalice.columbia.edu/0900.html|dead-url=yes}}</ref> Peningkatan aktivitas anal antara pasangan heteroseksual dapat dikaitkan dengan pornografi anal, di mana itu disajikan—dengan debat—sebagai suatu rutinitas dan tidak menyakitkan.<ref name="Dean and Delvin"/> Alasan lain untuk daya tarik seks anal termasuk hubungan dengan dominasi dan [[tabu]].<ref name="dailyuw.com">{{cite web|first=Celia|last=Hunko|title=Anal sex: Let’s get to the bottom of this|publisher=[[The Daily of the University of Washington]]|date=February 6, 2009|accessdate=April 26, 2010|url=http://dailyuw.com/2009/2/6/anal-sex-lets-get-bottom/|archive-date=2010-04-28|archive-url=https://archive.today/20100428073805/http://dailyuw.com/2009/2/6/anal-sex-lets-get-bottom/|dead-url=yes}}</ref> Selain itu, anus itu biasanya lebih ketat dari vagina, yang dapat menghasilkan kenikmatan sentuhan yang lebih besar bagi manusia melalui penisnya.<ref name="Boellstorff">{{cite book|author =Tom Boellstorff|title=The gay archipelago: sexuality and nation in Indonesia|isbn = 0691123349, 9780691123349|publisher=Princeton University Press|year=2005|page=282|accessdate=March 12, 2011|url=
http://books.google.com/books?id=Whr4Tb0EuZUC&pg=PA101&dq=%22I+have+not+heard+of+oral-anal+contact+or+anal+penetration+as+regonized+forms+of+lesbi+sex+uality+but+assume+they+take+place.%22&hl=en&ei=UZd9TZ7TH4PGlQerw4iPBg&sa=X&oi=book_result&ct=result&resnum=1&ved=0CCsQ6AEwAA#v=onepage&q&f=false}}</ref>

Sementara otot-otot sfingter setiap orang bereaksi terhadap penetrasi berbeda,<ref name=gaylife.about.com/> anal sfingter pada umumnya memiliki jaringan halus yang bisa robek, dan [[selaput lendir]] anus menyediakan lubrikasi alami tidak cukup untuk penetrasi seksual. Para peneliti mengatakan pelumasan yang memadai, relaksasi, dan komunikasi antara mitra seksual sangat penting untuk menghindari rasa sakit atau kerusakan pada anus.<ref name="Dean and Delvin"/><ref name="Carroll">{{cite book|title =Sexuality Now: Embracing Diversity|isbn = 0495602744, 9780495602743|publisher=Cengage Learning|year=2009|page=629|accessdate=2010-12-19|url=http://books.google.com/?id=5f8mQx7ULs4C&pg=PA271&dq=Anal+sex+pain+research#v=onepage&q=Anal%20sex%20pain%20research&f=false|author =Janell L. Carroll}}</ref><ref name="Heidelbaugh"/><ref name="DeCitore"/><ref name="dailyuw.com"/><ref name=lubrication>{{Cite journal|last1= Carballo-Diéguez|first1= Alex|last2= Stein|first2= Z.|year= 2000 |title=Frequent use of lubricants for anal sex among men who have sex with men|journal= [[American Journal of Public Health]]|volume= 90|issue= 7|pages= 1117–1121|url=http://www.ajph.org/cgi/reprint/90/7/1117.pdf |doi=10.2105/AJPH.90.7.1117 |last3= Saez |first3= H. |last4= Dolezal |first4= C. |last5= Nieves-Rosa |first5= L. |last6= Diaz |first6= F. |pmid=10897191}}</ref><ref>Keesling, Barbara. "Sexual Pleasure: Reaching New Heights of Sexual Arousal and Intimacy Positively Sexual." Hunter House (2005) ISBN 978-0-89793-435-0 p.224</ref> Memastikan bahwa daerah anal bersih dan usus kosong, baik untuk estetika dan kepraktisan, juga disarankan.<ref name="Dean and Delvin"/>

== Heteroseksual ==
=== Pria ke wanita ===
[[Berkas:Anal Intercourse Artwork.jpg|jmpl|[[Litografi]] tahun 1892 oleh [[Édouard-Henri Avril|Paul Avril]] menggambarkan pria-wanita seks anal]]
Beberapa pria dapat menikmati menjadi mitra insertif dalam [[seksual|seks]] anal karena anus itu biasanya lebih ketat dari vagina.<ref name="Boellstorff"/> Sikap perempuan terhadap menjadi mitra reseptif dalam praktik ini beragam: Sementara beberapa menganggapnya menyakitkan atau tidak nyaman, yang lain merasa menyenangkan dan beberapa bahkan lebih memilih untuk hubungan seks vagina.<ref name="Taormino">Tristan Taormino: ''[http://books.google.com/books?id=hLv1ohTIiicC&dq=The+Ultimate+Guide+to+Anal+Sex+for+Women&hl=iw&ei=cdlETbaaKJHG4Absw50Q&sa=X&oi=book_result&ct=result&resnum=1&ved=0CCsQ6AEwAA The Ultimate Guide to Anal Sex for Women]'', Cleis Press, 1997, 2006. ISBN 978-1-57344-028-8</ref><ref>[http://books.google.com/books?id=EciU_y1JroMC&lpg=PP1&dq=Essential%20Concepts%20for%20Healthy%20Living%20By%20Sandra%20Alters&hl=iw&pg=PP1#v=onepage&q&f=false Essential Concepts for Healthy Living] By Sandra Alters, Wendy Schiff; p144</ref>

Dalam sebuah studi seks hetero anal (8/2010 (n=214)), peserta perempuan menyatakan bahwa rangsangan pada zona sensitif seksual secara bersamaan (klitoris, G-Spot, anus, dan zona sensitif seksual lainnya) memungkinkan perempuan untuk menikmati seks anal dengan ketidaknyamanan jauh lebih sedikit dibandingkan dengan penetrasi anus itu sendiri. Wanita yang telah orgasme selama seks anal dilaporkan bahwa orgasme selama seks anal lebih merupakan pengalaman penuh-tubuh daripada orgasme dari hanya stimulasi klitoris.<ref name="DeCitore"/>

Risiko untuk wanita lebih besar daripada risiko pada pria selama pria-wanita melakukan hubungan seks anal.<ref>[http://books.google.com/books?id=jY2ENnVdRGEC&lpg=PP1&dq=The%20Gynecological%20Sourcebook&hl=iw&pg=PP1#v=onepage&q&f=false The Gynecological Sourcebook] By M. Sara Rosenthal; p153</ref> Pada saat yang sama, tindakan ini diadakan untuk membawa risiko yang sangat rendah pada [[kehamilan]] yang tidak diinginkan bila tidak disertai dengan hubungan seksual vagina, sebagai hubungan seks anal tidak bisa menyebabkan kehamilan kecuali sperma entah bagaimana diangkut ke lubang vagina dalam proses, dalam beberapa populasi, kegiatan ini sering digunakan sebagai alat kontrasepsi, sering dengan tidak adanya kondom.<ref>SIECUS ''Prevalence of Unprotected Anal Sex among Teens Requires New Education Strategies"[https://web.archive.org/web/20171231103438/http://www.sexedlibrary.org/index.cfm?fuseaction=Feature.showFeature&featureid=1036&pageid=682&parentid=478] Accessed Jan. 26, 2010''</ref>

Risiko cedera pada pasangan reseptif karena hubungan seks anal berkali-kali lebih tinggi daripada disebabkan oleh seks vaginal.<ref>Deborah Dortzbach, W. Meredith Long, ''[http://books.google.com/books?id=U4ZYnmCzsToC&lpg=PP1&dq=Deborah%20Dortzbach%2C%20W.%20Meredith%20Long%2C%20The%20AIDS%20Crisis&hl=iw&pg=PP1#v=onepage&q&f=false The AIDS Crisis]''; h.97</ref> Selain itu, risiko penularan HIV lebih tinggi untuk seks anal dibandingkan seks vagina.<ref>Voeller B. AIDS and heterosexual anal intercourse. Arch Sex Behav 1991; 20:233–276. as cited in Leichliter, Jami S. PhD, "Heterosexual Anal Sex: Part of an Expanding Sexual Repertoire?" in ''Sexually Transmitted Diseases:''
November 2008–Volume 35–Issue 11–pp 910–911 [http://journals.lww.com/stdjournal/Fulltext/2008/11000/Heterosexual_Anal_Sex__Part_of_an_Expanding_Sexual.2.aspx#P12] Accessed Jan 26, 2010</ref> Para ahli mengingatkan pasangan terlibat dalam praktik ini untuk mengambil langkah-langkah untuk mencegah kerusakan pada daerah dubur, seperti [[pelumasan pribadi|pelumasan]] dan juga penggunaan perlindungan, seperti kondom, untuk menghentikan penularan PMS.<ref name="Dean and Delvin"/> Selain itu, pria tidak boleh bergerak dari seks anal dengan segera seks vagina saat ''barebacking'' atau tanpa mengubah kondom, karena infeksi yang dapat timbul di vagina oleh bakteri hadir di dalam anus, hal ini juga berlaku untuk penggunaan mainan seks.<ref name=WWw.goaskalice/><ref name="healthyplace.com">{{cite web|title=Why Practice Safer Sex?|publisher=HealthyPlace.com|date=September 8, 2008|accessdate=March 2, 2011|url=http://www.healthyplace.com/sex/enjoying-sex/why-practice-safer-sex/menu-id-66/|archive-date=2012-01-25|archive-url=https://web.archive.org/web/20120125051358/http://www.healthyplace.com/sex/enjoying-sex/why-practice-safer-sex/menu-id-66/|dead-url=yes}}</ref><ref name="SHR">{{cite web|title=Anal Sex - Facts and Safe Sex Information|publisher=sexual-health-resource.org|accessdate=March 2, 2011|url=http://www.sexual-health-resource.org/anal_sex.htm#aidsanal|archive-date=2010-04-04|archive-url=https://web.archive.org/web/20100404055257/http://www.sexual-health-resource.org/anal_sex.htm#aidsanal|dead-url=yes}}</ref>

=== Keperawanan perempuan ===
Pria-wanita seks anal sering dipandang sebagai melestarikan [[keperawanan]] wanita karena, selain sifatnya non-[[reproduksi|prokreasi]], ia meninggalkan selaput dara utuh. Antara heteroseksual aktif secara seksual, konsep "[[keperawanan teknis]]", yang meliputi [[seks oral]] dan [[masturbasi]], dipahami sebagai bersandar hanya pada penetrasi penis-vagina.<ref name="Wood">{{Cite book|author= Frederic C. Wood|title=Sex and the new morality|publisher = Association Press, 1968/Original from the [[University of Michigan]]|date = 1968, Digitized July 23, 2008|pages = 157 pages|isbn =|url=http://books.google.com/?id=sIpqAAAAMAAJ&q=Technical+virginity&dq=Technical+virginity}}</ref><ref name="McAnulty">{{Cite book|author= Richard D. McAnulty, M. Michele Burnette|title=Exploring human sexuality: making healthy decisions|publisher = Allyn and Bacon|year = 2000|pages = 692 pages|isbn = 0205195199, 9780205195190}}</ref><ref name="Regnerus">{{Cite book|author= Mark Regnerus|title=Forbidden fruit: sex & religion in the lives of American teenagers|chapter= The Technical Virginity Debate: Is Oral Sex Really Sex?|chapterurl = http://books.google.com/books?id=F-Qu-FCNHBYC&pg=PA167&dq=Technical+virginity#v=onepage&q=Technical%20virginity&f=false|isbn = 0195320948, 9780195320947|publisher = Oxford University Press US|year = 2007|pages = 290 pages}}</ref><ref name="Jayson">{{Cite news|first=Sharon|last=Jayson|title='Technical virginity' becomes part of teens' equation|publisher=[[USA Today]]|date=October 19, 2005|accessdate=August 7, 2009|url=http://www.usatoday.com/news/health/2005-10-19-teens-technical-virginity_x.htm
}}</ref><ref>{{Cite news|last=Friedman|first=Mindy|title=Sex on Tuesday: Virginity: A Fluid Issue|work=The Daily Californian|date=September 20, 2005|url=http://www.dailycal.org/article/19565/sex_on_tuesday_virginity_a_fluid_issue|accessdate=2011-08-05|archive-date=2009-05-06|archive-url=https://web.archive.org/web/20090506021934/http://www.dailycal.org/article/19565/sex_on_tuesday_virginity_a_fluid_issue|dead-url=unfit}}</ref><ref>{{Cite journal |author=Uecker, Jeremy E. et al. |title=Going Most of the Way: "Technical Virginity" among Young Americans |url=http://paa2007.princeton.edu/download.aspx?submissionId=70881 |accessdate=2007-04-30 |journal= |archive-date=2011-02-27 |archive-url=https://web.archive.org/web/20110227104636/http://paa2007.princeton.edu/download.aspx?submissionId=70881 |dead-url=yes }}</ref> Sejak awal 1990-an, "keperawanan teknis" telah populer di kalangan remaja.<ref name="Jayson"/>

=== Kelaziman ===
Pada tahun 1992, sebuah studi yang dilakukan oleh [[Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit]] Amerika Serikat menemukan bahwa hanya 26% laki-laki (18 sampai 59 tahun) dan 20% wanita (18 sampai 59 tahun) telah terlibat dalam seks anal heteroseksual, sebuah survei 2005 yang sama (juga dilakukan oleh pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS) menemukan kejadian meningkatnya hubungan seks anal pada populasi heteroseksual Amerika. Hasil survei menunjukkan bahwa 40% pria dan 35% perempuan antara 25 dan 44 tahun telah terlibat dalam seks anal heteroseksual.<ref>William D. Mosher, Ph.D.; Anjani Chandra, Ph.D.; and Jo Jones, Ph.D., [http://www.cdc.gov/nchs/data/ad/ad362.pdf Sexual Behavior and Selected Health Measures: Men and Women 15–44 Years of Age], U.S. DEPARTMENT OF HEALTH & HUMAN SERVICES, Division of Vital Statistics, September 15, 2005</ref> Dalam hal jumlah keseluruhan responden survei, sebanyak tujuh kali banyak wanita dan laki-laki gay mengatakan bahwa mereka terlibat dalam hubungan seks anal, dan angka ini mencerminkan ukuran populasi heteroseksual yang lebih besar.<ref>[[Anne-Christine d'Adesky]], ''Expanding Microbicide Research'' in amfAR Global Link–Treatment Insider; May 2004</ref> Menurut sebuah penelitian dari [[Survei Nasional Kesehatan Seksual dan Perilaku]] (NSSHB) yang ditulis oleh Dr. [[Debby Herbenick]], Michael Reece, Vanessa Schick, Stephanie Sanders, Brian Dodge dan Dennis J. Fortenberry dari Indiana University, meskipun hubungan seks lewat anus dilaporkan oleh perempuan lebih sedikit daripada perilaku pasangan seks yang lain, pasangan perempuan di kelompok umur antara 18-49 tahun secara signifikan lebih mungkin melaporkan mengalami seks anal pada 90 hari terakhir.<ref>[http://www.nationalsexstudy.indiana.edu/ National Survey of Sexual Health and Behavior (NSSHB). Findings from the National Survey of Sexual Health and Behavior, Center for Sexual Health Promotion, Indiana University. ''[[Journal of Sexual Medicine]]'', Vol. 7, Supplement 5.</ref> Pada tahun 2011, survei ini memberikan data paling mutakhir tentang seks anal pada tingkat populasi.

Dalam laporan 2007 berjudul ''Prevalence and Correlates of Heterosexual Anal and Oral Sex in Adolescents and Adults in the United States'' (B.Ind: Prevalensi dan Korelasi Seks Anal dan Oral Heteroseksual pada Remaja dan Dewasa di Amerika Serikat), diterbitkan dalam Journal of Infectious Disease, survei nasional Pertumbuhan Keluarga menemukan bahwa 34% pria dan 30% perempuan melaporkan pernah berpartisipasi dalam seks anal heteroseksual. Persentase peserta melaporkan seks anal heteroseksual secara signifikan lebih tinggi antara 20 sampai 24 tahun dan mencapai puncaknya antara 30 sampai 34 tahun.<ref name="EroticFlow" /><ref>{{cite web|author=|url=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/18190267 |title=National Center for Biotechnology Information, U.S. National Library of Medicine |publisher=Ncbi.nlm.nih.gov |date=2011-03-18 |accessdate=2011-06-26}}</ref> Survei lain pada tahun 2008, difokuskan pada demografi yang jauh lebih muda, remaja dan dewasa muda, usia 15-21 tahun. Hal ini menemukan bahwa 16% dari 1350 yang disurvei telah memiliki jenis seks dalam 3 bulan sebelumnya, dengan kondom yang digunakan 29% dari waktu itu.<ref>{{cite web|url=http://www.thedenverchannel.com/news/18245402/detail.html#- |title=Bradley Hasbro Children's Research Center}}</ref> Namun, memberikan materi pelajaran, survei prevalensi hipotesis itu mungkin diremehkan.

Pada tahun 2009, Kimberly R. McBride menerbitkan sebuah laporan klinis dalam ''[[The Journal of Sex Research]]'' yang menyatakan bahwa mengubah norma-norma dapat memengaruhi frekuensi perilaku heteroseksual seks anal dan menunjukkan bahwa ada peran pada ''eksotis'' dalam repertoar seksual dari beberapa heteroseksual" "[F] atau sejumlah tertentu dari heteroseksual, hubungan seks lewat anus itu menyenangkan, menarik, dan mungkin dianggap lebih intim daripada seks vaginal...". McBride dan rekan meneliti prevalensi non-perilaku hubungan seks anal antara sampel laki-laki (n = 1.299) dan perempuan (n = 1.919) dibandingkan dengan pengalaman hubungan seks lewat anus dan menemukan bahwa 51% pria dan 43% perempuan telah berpartisipasi dalam setidaknya satu tindakan oral-anal seks, petunjuk-hubungan seks anal, atau menggunakan mainan seks anal.<ref name="EroticFlow">{{cite web|url=http://www.eroticflow.com |title=Erotic Flow |publisher=Erotic Flow |date= |accessdate=2011-06-26}}</ref><ref name="Heterosexualanal2010">{{cite web
| url = http://www.highbeam.com/doc/1G1-226161872.html
| title = Heterosexual anal sexuality and anal sex behaviors: a review.(Clinical report)
| date = 2010-03-01
| accessdate = 2011-01-16
| quote =
| archiveurl = https://archive.today/20130104100042/http://www.highbeam.com/doc/1G1-226161872.html
| archivedate = 2013-01-04
| dead-url = yes
}}</ref> McBride dan Janssen menemukan bahwa mayoritas laki-laki (n = 631) dan perempuan (n = 856) yang melaporkan hubungan seks lewat anus heteroseksual dalam 12 bulan terakhir berada di eksklusif, hubungan monogami: masing-masing 69% dan 73%.<ref name="EroticFlow" /><ref name="Heterosexualanal2010" />

Angka prevalensi dapat bervariasi antara demografis yang berbeda, daerah, dan kebangsaan. Sebuah survei di Prancis tahun 2001, dari lima ratus responden perempuan menyimpulkan bahwa total 29% telah terlibat dalam praktik ini, dengan sepertiga dari ini mengkonfirmasikan telah menikmati pengalaman itu.<ref name="French">{{cite web |title=Les pratiques sexuelles des Françaises |publisher=TNS/Sofres |url=http://www.tns-sofres.com/etudes/pol/030701_sexualite_r.htm |accessdate=April 30, 2007 |language=French |archiveurl=https://web.archive.org/web/20070429151130/http://www.tns-sofres.com/etudes/pol/030701_sexualite_r.htm |archivedate=2007-04-29 |dead-url=yes }}Survey carried out by TNS/Sofres in a representative sample of 500 women from 18 to 65 years of age, in April and May, 2002.</ref> Sebaliknya, dalam survei di Korea Selatan tahun 1999 terhadap 586 perempuan, 3,5% responden melaporkan memiliki jenis seks.<ref>{{Cite journal |url=http://www.komci.org/GSResult.php?RID=0074KJA/1999.17.3.177&DT=6 |title=한국여성의 성형태에 대한 연구 (Sexual Behavior of Korean Women) |journal=Daehan Namseong Gwahak Hoeji |volume=17 |year=1999 |pages=177–185 |last=Yi |first=Ung-hoe |last2=Sin |first2=Jong-seong |last3=Choe |first3=Hyeong-gi |issue=3 }}{{Pranala mati|date=Maret 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref>

Angka untuk prevalensi perilaku seksual juga dapat berfluktuasi dari waktu ke waktu. Survei tahun 1992 oleh Edward O. Laumann, dilaporkan dalam ''The Social Organization of Sexuality: Sexual Practices in the United States'', menemukan bahwa sekitar 20% dari heteroseksual telah terlibat pada seks analpria-wanita. [[Seksologi|Peneliti seks]] [[Alfred Kinsey]], bekerja pada tahun 1940-an, telah menemukan bahwa nomor yang akan mendekati 40% pada saat itu. Baru-baru ini, seorang peneliti dari [[University of British Columbia]] pada tahun 2005 menempatkan jumlah heteroseksual yang telah terlibat dalam praktik ini di antara 30% dan 50%.<ref>{{cite web|title=Healthy sex is all in the talk |publisher=The Georgia Straight |date=May 5, 2005 |url=http://www.straight.com/article/healthy-sex-is-all-in-the-talk |accessdate=June 14, 2007}}</ref> Menurut situs kesehatan [[Columbia University]] ''[[Go Ask Alice!]]'': "Studi menunjukkan bahwa sekitar 25 persen dari pasangan heteroseksual telah melakukan seks anal setidaknya sekali, dan 10 persen secara teratur memiliki penetrasi anal"<ref>[http://www.goaskalice.columbia.edu/0900.html "Not all gay men have anal sex"] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20111211200559/http://www.goaskalice.columbia.edu/0900.html |date=2011-12-11 }} Originally Published: May 10, 1996 ~ Last Updated / Reviewed on: October 14, 2005</ref>

=== Wanita ke pria (pegging) ===
[[Berkas:Wiki-pegging.png|jmpl|Seorang wanita melakukan pegging kepada seorang pria.]]
{{Utama|Pegging}}
''Pegging'' adalah praktik seksual di mana seorang wanita menembus anus seorang pria dengan [[strap-on dildo]].<ref>[http://thestranger.com/seattle/SavageLove?oid=7730 Savage Love Female-to-Male strap-on sex naming contest], origin of the word Pegging, retrieved May 4, 2007</ref> Kolumnis [[Dan Savage]] menulis bahwa ia percaya semua orang harus mencoba pegging setidaknya sekali, karena dapat memperkenalkan mereka ke kegiatan seksual baru yang menyenangkan dan menerangi mereka dengan perspektif penerima dalam seks.<ref name=sl>These three links chronicle how the term ''pegging'' came into usage.
* [http://www.thestranger.com/seattle/SavageLove?oid=7446 Let's Vote], May 24, 2001
* [http://www.thestranger.com/seattle/SavageLove?oid=7576 Count Every Vote], June 7, 2001
* [http://www.thestranger.com/seattle/SavageLove?oid=7730 We Have a Winner!], June 21, 2001</ref> Sedikit film dan buku instruksional telah muncul dalam beberapa tahun terakhir, termasuk ''[[Bend Over Boyfriend]]'', diproduksi oleh Media Fatale, Inc, dan disutradarai oleh Shar Rednour, pendiri SIR Video. Sebagai seorang penulis ulung berbagai panduan seks dan buku informasi berbagai tabu seksual, [[Violet Blue (penulis)|Violet Blue]] menulis dan merilis ''The Adventurous Couple's Guide to Strap-On Sex'' tahun 2007.<ref name="Blue2007">{{cite book
|author=Violet Blue
|authorlink=Violet Blue (author)
|title=The Adventurous Couple's Guide to Strap-On Sex
|url=http://books.google.com/books?id=MZeUeRRm4pQC
|accessdate=8 March 2011
|date=15 July 2007
|publisher=Cleis Press
|isbn=9781573442787}}</ref>

[[National Institutes of Health]] (NIH), dengan informasi yang dipublikasikan dalam ''[[British Medical Journal]]'' (BMJ), menyatakan bahwa, "Ada sedikit data yang diterbitkan pada beberapa banyak laki-laki heteroseksual ingin anus mereka secara seksual dirangsang dalam hubungan heteroseksual," tapi bahwa, "Lucunya, itu merupakan sejumlah besar. Data apa yang kita lakukan memiliki hampir semua berhubungan dengan tindakan seksual penetratif, dan kontak superfisial cincin anus dengan jari atau lidah bahkan kurang didokumentasikan dengan baik tetapi mungkin diasumsikan menjadi aktivitas seksual yang umum bagi laki-laki dari semua orientasi seksual."<ref name="Robin Bell">{{cite web|first=Robin|last=Bell|title=ABC of sexual health: Homosexual men and women|publisher=[[National Institutes of Health]]/''[[British Medical Journal]]''|accessdate=March 12, 2011|url=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC1114912/}}</ref>

== Homoseksual ==
=== Pria ke pria ===
[[Berkas:Wiki-anal missionary.png|right|thumb|202x202px|Pria di sebelah kanan adalah "top" dan pria di sebelah kiri adalah "bottom".]]
[[Berkas:Wiki-anal cowboy.jpg|thumb|Ilustrasi dua pria berhubungan seks dalam posisi koboi.|196x196px]]
Secara historis, seks anal telah sering dikaitkan dengan homoseksualitas pria. Namun, banyak pria yang berhubungan seks dengan pria tidak terlibat dalam seks anal.<ref name="Dean and Delvin"/><ref name=WWW.goaskalice/><ref name="Johnson and Johnson">{{cite book|title=Gay Perspective: Things Our Homosexuality Tells Us about the Nature of God & the Universe|isbn = 1590210158, 9781590210154|publisher=Lethe Press|year=2008|page=264|accessdate=2011-02-12|url=http://books.google.com/?id=LPyhsuVbUlAC&pg=PA139&dq=en#v=onepage&q&f=false|author =Edwin Clark Johnson, Toby Johnson}}</ref><ref name="Underwood">{{cite book|author =Steven Gregory Underwood|title =Gay men and anal eroticism: tops, bottoms, and versatiles|isbn = 1560233753, 9781560233756|publisher=Psychology Press|year=2003|page=225|accessdate=2011-02-12|url=http://books.google.com/?id=i4wRl0_8NuUC&pg=PA4&dq=#v=onepage&q&f=false }}</ref> Di antara pria yang berhubungan seks anal dengan pria lain, pasangan yang menjadi pemasuk disebut ''top'' dan salah satu yang sedang ditembus disebut ''bottom''. Mereka yang menikmati perannya masing-masing disebut sebagai ''versatile''.<ref name="Underwood"/><ref>[http://www.thefreelibrary.com/Role+versatility+among+men+who+have+sex+with+men+in+urban+Peru.-a0168586762] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20131020033955/http://www.thefreelibrary.com/Role+versatility+among+men+who+have+sex+with+men+in+urban+Peru.-a0168586762|date=2013-10-20}} Role versatility among men who have sex with men in urban Peru. In: ''The Journal of Sex Research,'' August 2007</ref><ref>"Männer, die sowohl passiven als auch aktiven Analsex praktizieren, nennt man ''versatile''." Georg Pfau, Präventionsmedizin für den Mann, Linz 2009 [http://www.maennerarzt-linz.at/index.php?id=84] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20120226020704/http://www.maennerarzt-linz.at/index.php?id=84|date=2012-02-26}}</ref> Pria gay yang lebih suka seks anal mungkin melihatnya sebagai "hubungan versi [mereka]"<ref name="dailyuw.com"/> dan sebagai "puncak alami seks, ekspresi keintiman yang indah, dan sumber kesenangan..."<ref name="Johnson and Johnson"/> Psikolog Walt Odets berkata, "saya berpikir bahwa seks anal untuk pria gay memiliki makna emosional yang sama bahwa seks vagina untuk heteroseksual."<ref name="Advocate.com">{{cite news|title=The New Sex Police|publisher=''[[The Advocate]]''|date=2005-04-12|accessdate=2011-02-12|url=http://books.google.com/books?id=mGMEAAAAMBAJ&pg=PA39&dq=&hl=en&ei=P55WTZv8BILagAffxOz9DA&sa=X&oi=book_result&ct=result&resnum=2&ved=0CDMQ6AEwAQ#v=onepage&q&f=false }}</ref>

Beberapa pria yang berhubungan seks dengan pria lebih memilih untuk terlibat dalam bentuk-bentuk lain dari [[frot]] atau [[masturbasi]] karena mereka merasa lebih menyenangkan dan/atau lebih mesra, mempertahankan keperawanan teknis, atau sebagai alternatif [[seks aman]] untuk seks anal,<ref name="Johnson and Johnson"/><ref name=Underwood/><ref name=Advocate.com/><ref name="Perez">{{cite book|author =Joe Perez|title=Rising Up|isbn=1411691733, 9781411691735|publisher=Lulu.com|year=2006|page=248|accessdate=March 24, 2011|url=http://books.google.com/books?id=caJ7gPv0DrAC&pg=PA191&dq=en&ei=z7-KTcKuC66L0QHfiOnTDQ&sa=X&oi=book_result&ct=result&resnum=3&ved=0CDUQ6AEwAg#v=onepage&q=Bill%20Weintraub%20anal%20sex&f=false}}</ref><ref name="Virgin">{{cite book|first=Michael|last=Joseph Gross|title = Like a Virgin|id = 0001-8996|publisher=''[[The Advocate]]'', Here Publishing|year=2003|pages=104 pages, Page 44|accessdate=2011-03-12|url=http://books.google.com/books?id=eWQEAAAAMBAJ&pg=PA44&dq=Gay+men+who+prefer+anal+sex&hl=en&ei=-BF8Tc28JIL7lwftwaT2BQ&sa=X&oi=book_result&ct=result&resnum=3&ved=0CD0Q6AEwAjgK#v=onepage&q&f=false}}</ref><ref name="Ramone Johnson">{{cite news|first=Ramone|last=Johnson|title=Myth: All Gay Men Have Anal Sex|publisher=[[About.com]]|date=2008-04-12|accessdate=2011-02-12|url=http://gaylife.about.com/b/2008/04/12/myth-all-gay-men-enjoy-anal-sex.htm|archive-date=2011-05-13|archive-url=https://web.archive.org/web/20110513123603/http://gaylife.about.com/b/2008/04/12/myth-all-gay-men-enjoy-anal-sex.htm|dead-url=yes}}</ref> sementara pendukung frot lainnya mencela anal seks sebagai merendahkan pasangan reseptif dan tidak perlu berisiko.<ref name=Advocate.com/><ref name="Perez"/><ref name=gaytoday.badpuppy.com>{{cite web
| last = Nichols
| first = Jack
| title = Interview: Cockrub Warrior Bill Weintraub
| publisher = Gay Today
| date =
| url = http://gaytoday.badpuppy.com/garchive/interview/120400in.htm
| accessdate =April 26, 2010}}</ref><ref name="out.com">{{cite news|first=Tom|last=Dolby|title=Why Some Gay Men Don't Go All The Way|publisher=''[[Out (magazine)|Out]]''|date=February 2004|accessdate=2011-02-12|url=http://books.google.com/books?id=jmIEAAAAMBAJ&pg=PA77&dq=en&ei=P55WTZv8BILagAffxOz9DA&sa=X&oi=book_result&ct=result&resnum=6&ved=0CEUQ6AEwBQ#v=onepage&q&f=false}}</ref>

=== Kelaziman ===
Prevalensi seks anal antara pasangan homoseksual di Barat telah bervariasi dari waktu ke waktu. Magnus Hirschfeld, pada karyanya tahun 1914, ''The Homosexuality of Men and Women'', melaporkan tingkat seks anal antara laki-laki homoseksual disurvei menjadi 8%, paling disukai dari semua praktik yang didokumentasikan.<ref>William A. Percy and John Lauritsen, Review in ''The Gay & Lesbian Review,'' November–December 2002</ref> Demikian juga, beberapa ahli menyatakan bahwa seks oral dan masturbasi lebih umum daripada rangsangan anus antara pria gay di dalam hubungan jangka panjang,<ref name=WWW.goaskalice/><ref name="Johnson and Johnson"/> dan bahwa, secara umum, hubungan seks lewat anus lebih populer di kalangan pasangan pria homoseksual dibandingkan pada pasangan heteroseksual, tetapi bahwa "peringkat belakang seks oral dan masturbasi "di antara kedua orientasi seksual dalam prevalensi.<ref name="Weiten">{{cite book|authors = Wayne Weiten, Margaret A. Lloyd, Dana S. Dunn, Elizabeth Yost Hammer|title=Psychology Applied to Modern Life: Adjustment in the 21st Century|isbn = 0495553395, 9780495553397|publisher=Cengage Learning|year=2008|page=648|accessdate=2011-02-26|url=http://books.google.com/books?id=Y6QRJb40C84C&pg=PA422&lpg=PA422&dq=bl&ots=XCLpx0s4Gn&sig=Rr3XT6LhcBQlRTxpAoiWWUdaZB0&hl=en&ei=7DVpTeycGsnpgQf26_XLCg&sa=X&oi=book_result&ct=result&resnum=6&ved=0CDYQ6AEwBQ#v=onepage&q&f=false}}</ref>

=== Wanita ke wanita ===
Ada penelitian yang kurang pada aktivitas seksual di kalangan lesbian anal dan [[Perempuan seks perempuan|perempuan yang berhubungan seks dengan perempuan]] pada umumnya, dibandingkan dengan pasangan orientasi seksual lainnya, tetapi merangsang anus untuk kenikmatan seksual dinyatakan menjadi bagian dari kehidupan seks lesbian kebanyakan; anus dapat berbingkai - lidah bergerak di sekitar tepi - [[main jari|membelai atau ditembus dengan jari]] atau [[dildo]].<ref name="Loulan">{{cite book|author =JoAnn Loulan|title =Lesbian sex|isbn = 0933216130, 9780933216136|publisher=The University of California|year=1984 (Digitized Oct 31, 2008)|page=309|accessdate=2011-02-03|url=http://books.google.com/?id=bS0EAQAAIAAJ&q=Lesbians+and+anal+sex&dq=Lesbians+and+anal+sex}}</ref> Ada lesbian yang suka seks anal dan yang lainnya "yang tidak dapat berani membayangkan itu."<ref name="Harding">{{cite book|author=Kat Harding|title=The Lesbian Kama Sutra|isbn = 0312335857, 9780312335854|publisher=Macmillan|year=2006|page=144|accessdate=2011-02-03|url=http://books.google.com/?id=m5RkdiYYMBMC&pg=PA31&dq=Lesbians+and+anal+sex#v=onepage&q=Lesbians%20and%20anal%20sex&f=false
}}</ref> Pada tahun 1987, sebuah studi non-ilmiah (Munson) dilakukan lebih dari 100 anggota dari sebuah organisasi sosial lesbian di Colorado. Ketika ditanya apa teknik dan praktik seksual lesbian yang mereka gunakan dalam sepuluh pertemuan terakhir mereka seksual, 100% melaporkan mencium, mengisap payudara, dan perangsangan klitoris manual, lebih dari 90% dilaporkan ciuman Prancis, seks oral, dan jari dimasukkan ke dalam vagina; dan 80% melaporkan [[tribadisme]]. Lesbian di usia 30-an dua kali lebih mungkin sebagai kelompok usia lain untuk terlibat dalam stimulasi anal (dengan jari atau dildo)<ref name=Carroll/>

Penulis Tom Boellstorff, ketika secara khusus memeriksa seks anal antara individu-individu gay dan lesbian di [[Indonesia]], menyatakan, "Saya belum mendengar tentang kontak oral-anal atau penetrasi anal diakui sebagai bentuk seksualitas lesbi[an] tetapi berasumsi bahwa mereka mengambil tempat."<ref name="Boellstorff"/> Daniel Villarreal dari [[Queerty.com]] menunjukkan bahwa lesbian lebih siap untuk "mengajar perempuan heteroseksual" tentang seks anal daripada pria gay. "Pertama, mereka wanita dan seks anal terasa berbeda bagi perempuan. Perempuan kekurangan Giggity-spot yang disebut prostat, sehingga cinta-anal [lesbian] mengetahui lebih banyak bagaimana anal seks terasa sebagai wanita daripada laki-laki gay yang bisa," Dia menyatakan. "Yang terpenting meskipun, perempuan merespon lebih baik untuk perempuan. Wanita dapat mendekati masalah ini dengan membahas kepercayaan, komunikasi, ketenangan hati, pencegahan HPV, dan mengetahui tubuh Anda sendiri."<ref name="queerty.com">{{cite web|first=Daniel|last=Villarreal|title=Why Lesbians Should Teach Straight Women About Anal Sex|publisher=[[Queerty.com]]|date=April 23, 2010|accessdate=February 3, 211|url=http://www.queerty.com/why-lesbians-should-teach-straight-women-about-anal-sex-20100423/}}</ref>

== Risiko kesehatan ==

=== Risiko umum ===
''artikel terkait :'' [[Perilaku seksual berisiko]][[Berkas:Gray1082.png|jmpl|kiri|Struktur [[membran mukosa]] di [[rektum]].]]
Seks anal memiliki dua risiko utama yaitu [[infeksi]] akibat banyaknya [[mikroorganisme]] berbahaya yang tidak ditemukan di bagian tubuh lainnya serta luka pada anus dan rektum karena kerentanannya.<ref name="Krasner">{{Cite book|first= R. I |last=Krasner |year=2010 |title=The Microbial Challenge: Science, Disease and Public Healt|url=https://books.google.com/books?id=nThtlYxP84QC&pg=PA416|publisher=Jones & Bartlett Publishers|pages= 416–417 |isbn=0763797359}}</ref><ref name="Werner">{{cite book|first1=W. W. K. |last1=Hoeger|first2=S. A. |last2=Hoeger |date=2010|title=Lifetime Fitness and Wellness: A Personalized Program|url=https://books.google.com/books?id=0aw8AAAAQBAJ&pg=PA455|publisher=Cengage Learning|page=455|isbn=1133008585}}</ref> [[Penetrasi]] anal tanpa pengaman ([[bareback (seks)|''bareback'']] atau tanpa [[kondom]]),<ref>{{Cite book|last1=Partridge |first1=E.|year=2006 |title=The New Partridge Dictionary of Slang and Unconventional English: A-I (reprint)|first2=Tom |last2=D. |first3=Terry|last3=V. |publisher=Taylor & Francis |isbn=978-0-415-25937-8 |url=https://books.google.com/?id=4YfsEgHLjboC |quote=Bareback&nbsp;– to engage in sex without a condom. |page=92}}</ref> berisiko lebih tinggi untuk menularkan [[penyakit menular seksual]] (PMS, ''sexually transmitted infections'', STI/STD) karena [[sfingter]] anus cenderung halus dan rentan terhadap luka yang dapat menjadi pintu masuk bagi kuman.<ref name="Krasner"/><ref name="Werner"/> Penggunaan kondom, [[lubrikan]] yang lebih dari cukup untuk menghindari luka,<ref name="Carroll"/><ref name=lubrication/> serta perilaku [[seks aman|seks yang aman]] dapat mengurangi risiko penularan PMS.<ref name="Werner"/><ref name="Ignatavicius and Workman">{{cite book| first1 = D. D.|last1= Ignatavicius| first2=M. L.|last2= Workman | title = Medical-Surgical Nursing: Patient-Centered Collaborative Care| publisher = [[Elsevier Health Sciences]] | year = 2013 | page = 1655 | accessdate =2015-04-30|isbn = 0323293441| url = https://books.google.com/books?id=-rjwAwAAQBAJ&pg=PA1655}}</ref> Kondom juga masih dapat bocor atau lepas saat seks anal. Sempitnya sfingter anal juga dapat membuat kondom lebih mudah rusak.<ref name="Werner"/>

Seseorang yang positif [[HIV]] dapat menularkan HIV melalui seks anal.<ref name="Krasner"/><ref name="Werner"/><ref name="Hales">{{Cite book|first=D.|last=Hales|title=An Invitation to Health Brief 2010-2011| publisher = [[Cengage Learning]]|year = 2008|accessdate=2013-08-29|pages =269–271| isbn = 0495391921|url=https://books.google.com/books?id=oP91HVIMPRIC&pg=PA269}}</ref> Risiko dan penyakit lain yang dapat ditularkan melalui seks anal adalah [[human papillomavirus|papillomavirus (HPV)]] (yang dapat meningkatkan risiko [[kanker anus]]);<ref name="Anal cancer">
* {{cite web| title=Detailed Guide: Anal Cancer What Are the Key Statistics About Anal Cancer?|publisher=[[American Cancer Society]]|date=2014-05-02|accessdate= 2014-09-14|url=http://www.cancer.org/cancer/analcancer/detailedguide/anal-cancer-what-is-key-statistics}}
* {{cite web| title=What are the risk factors for anal cancer?|publisher=[[American Cancer Society]]|date=2014-05-02|accessdate= 2014-09-14|url=http://www.cancer.org/cancer/analcancer/detailedguide/anal-cancer-risk-factors}}
</ref> [[tifus]];<ref>{{cite journal|title = Sexual Transmission of Typhoid Fever: A Multistate Outbreak among Men Who Have Sex with Men|last1 = Reller|first1 = Megan E.|last2 = Olsen|first2 = Sonja J.|last3 = Kressel|first3 = Amy B.|last4 = Moon|first4 = Troy D.|last5 = Kubota|first5 = Kristy A.|last6 = Adcock|first6 = Kristy A.|last7 = Nowicki|first7 = Scott F.|last8 = Mintz|first8 = Eric D.|journal = Clinical Infectious Diseases|volume = 37|issue = 1|year = 2003|pages = 141–4 |doi = 10.1086/375590}}</ref> [[amoebiasis]]; [[infeksi chlamydia|chlamydia]];<ref name="Hales"/> [[kriptosporidiosis]]; [[Escherichia coli|infeksi ''E. coli'']]; [[giardiasis]]; [[gonorrhea]];<ref name="Hales"/> [[hepatitis A]]; [[hepatitis B]]; [[hepatitis C]]; [[herpes simpleks]];<ref name="Hales"/> [[virus herpes manusia-8]] (HHV-8);<ref>{{cite journal |vauthors=Pauk J, Huang ML, Brodie SJ |title=Mucosal shedding of human herpesvirus 8 in men |journal=N. Engl. J. Med. |volume=343 |issue=19 |pages=1369–77 |date=November 2000 |pmid=11070101 |doi=10.1056/NEJM200011093431904 |url=|display-authors=etal}}</ref> [[limfogranuloma venereum]]; ''[[Mycoplasma hominis]]''; ''[[Mycoplasma genitalium]]''; [[Pthirus pubis|kutu kelamin]];<ref name="Hales"/> [[salmonellosis]]; [[shigella]]; [[sifilis]];<ref name="Hales"/> [[tuberkulosis]]; dan ''[[Ureaplasma urealyticum]]''.<ref name=STDchina>{{Cite journal|title=High Prevalence of Sexually Transmitted Diseases Among Men Who Have Sex With Men in Jiangsu Province, China|last1=Weiss|first1=Margaret D.|last2=Wasdell|first2=Michael B.|last3=Bomben|first3=Melissa M.|last4=Rea|first4=Kathleen J.|last5=Freeman|first5=Roger D.|last6=Xue|first6=H|last7=Yang|first7=H|last8=Zhang|first8=G|last9=Shao|first9=C|date=2006|volume=33|issue=2|pages=118–123|doi=10.1097/01.olq.0000199763.14766.2b|pmid=16432484|url=http://journals.lww.com/stdjournal/Fulltext/2006/02000/High_Prevalence_of_Sexually_Transmitted_Diseases.10.aspx|journal=Sex Transm Dis}}</ref>

Seperti hubungan seks lainnya, orang yang masih awam terkait risiko penyakit menular seksual (PMS) akan lebih mudah tertular. Karena beberapa pandangan di masyarakat yang menyebutkan bahwa seks anal itu bukan "seks betulan" sehingga tidak menghilangkan keperjakaan/keperawanan, kalangan remaja dan penduduk usia muda dapat menganggap bahwa seks vagina lebih berisiko daripada anal atau bahwa PMS hanya menular lewat seks vagina.<ref name="Kumar">{{cite book |first=B. |last=Kumar |first2=S. |last2=Gupta| title = Sexually Transmitted Infections| publisher =[[Elsevier Health Sciences]]|year = 2014|page=123|accessdate = 2016-12-15| isbn = 8131229785|url =https://books.google.com/books?id=kQ9tAwAAQBAJ&pg=PA123}}</ref><ref name="White">{{cite book|first = K.|last = O'Connell White|title = Talking Sex With Your Kids: Keeping Them Safe and You Sane - By Knowing What They're Really Thinking|publisher = [[Adams Media]]|year = 2010|pages = 85–86|accessdate = 2015-05-01|isbn = 1440506841|url = https://books.google.com/books?id=SGSJfC8ku_4C&pg=PA85}}{{Pranala mati|date=Maret 2023 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref><ref name="Pearson">{{cite book |first=T. |last=Pearson| title = The Challenging Years: Shedding Light on Teen Sexuality| publisher =[[WestBow Press]]|year = 2012|page=63|accessdate = 2016-12-15| isbn = 1449773281 |url = https://books.google.com/books?id=AiedzzsCoz0C&pg=PT63}}</ref> Pandangan demikian dapat menjadi penyebab mengapa penelitian menunjukan bahwa kondom lebih jarang digunakan saat seks anal.<ref name="Kumar"/>

Rasa sakit saat menerima seks anal pada pasangan pria homoseksual atau lelaki seks lelaki secara medis disebut sebagai ''anodyspareunia.''<ref name=Heidelbaugh/> Satu penelitian menunjukkan bahwa 61% pria gay atau biseksual pernah mengalami rasa sakit saat menerima seks anal dan merupakan kesulitan yang paling sering mereka temui saat berhubungan seks. 24% pria gay atau biseksual melaporkan selalu mengalami rasa sakit saat seks anal<ref name="Heidelbaugh"/> dan sekitar 12% pria gay menilai seks anal sebagai penerima terlalu sakit.<ref name="Heidelbaugh"/><ref name="Ritter_Terndrup">{{Cite book|title=Handbook of Affirmative Psychotherapy with Lesbians and Gay Men|last=Ritter|first=K.|publisher=The Guilford Press|year=2002|isbn=1572307145|location=|page=350|url=https://books.google.com/books?id=0sHWnt9WmRsC|last2=Terndrup|first2=A. I.}}</ref> Beberapa faktor yang dapat menyebabkan rasa sakit saat seks anal di antaranya adalah kurangnya lubrikan, persaan tegang atau gugup, kurangnya stimulasi, bahkan hingga rasa ketidaknyamanan sosial ketika berhubungan sesama jenis. Penelitian menunjukkan bahwa faktor psikologis dapat menjadi penyebab utama dari rasa sakit ketika seks anal. Di sisi lain, komunikasi yang cukup terhadap pasangan, dapat mengurangi rasa sakit.<ref name=Heidelbaugh/><ref name=Ritter_Terndrup/>

Seks anal tanpa pengaman juga dapat memicu timbulnya [[antibodi antisperma]] (ASA) pada penerima seks anal. ASA dapat menyebabkan [[infertilitas|ketidaksuburan]]<ref name=Pri2013/> dan mengganggu perkembangan [[embrio]] pada kehamilan.<ref name=Pri2013>{{Cite book|url=https://books.google.com/books?id=QfK8AQAAQBAJ&pg=PA311|title=Principles & Practice of Assisted Reproductive Technology (3 Vols)|last=Rao|first=Kamini|date=2013-09-30|publisher=JP Medical Ltd|year=|isbn=9789350907368|location=|pages=311}}</ref><ref>{{Cite journal|last=Restrepo|first=B.|last2=Cardona-Maya|first2=W.|date=2013|title=Antisperm antibodies and fertility association|journal=Actas Urologicas Espanolas|volume=37|issue=9|pages=571–578|doi=10.1016/j.acuro.2012.11.003|issn=1699-7980|pmid=23428233}}</ref>

=== Kerusakan fisik dan kanker ===

Seks anal dapat menyebabkan dan memperparah [[ambeien]] hingga menimbulkan pendarahan.<ref name="WebMD"/><ref name="Kelley">{{cite book|first1=J. R.|last1= Weber|first2=J. H. |last2=Kelley|title=Health Assessment in Nursing|publisher=Lippincott Williams & Wilkins|isbn=1469832224|page=588|year=2013|accessdate=2015-05-01|url=https://books.google.com/books?id=XuGdAgAAQBAJ&pg=PA588}}</ref> Pendarahan juga dapat terjadi karena luka pada jaringan anus atau rektum ([[fisur anal]] atau [[perforasi]] di [[usus besar]]). Luka pada rektum dapat menjadi masalah medis serisu yang harus ditangani sesegera mungkin.<ref name="WebMD">{{cite web|title=Anal Sex Safety and Health Concerns|website=[[WebMD]]|accessdate=2013-08-19|url=http://www.webmd.com/sex/anal-sex-health-concerns|quote=Often referred to simply as anal sex, anal intercourse is sexual activity that involves inserting the penis into the anus.}}</ref><ref name="Kelley"/> Karena rektum yang cenderung kurang elastis serta [[membran mukosa]] anus yang tipis dan [[pembuluh darah]] yang terletak langsung di balik membran, seks anal dapat menyebabkan luka dan pendarahan kecil pada rektum meskipun pendarahan yang terjadi cenderung minor dan biasanya sulit teramati.<ref name="Werner"/> Aktivitas seksual lainnya seperti ''[[main kepal|fisting]]'' yang memasukkan tangan ke dalam anus jauh lebih berisiko menyebabkan luka serius.<ref name="LeRoy">{{cite book| author = Vern LeRoy Bullough| author2 = Bonnie Bullough|title=Human Sexuality: An Encyclopedia|isbn = 0824079728|publisher=Taylor & Francis|year=1994|pages=27–28|accessdate=2013-07-05 |url=https://books.google.com/books?id=y5HFtMkmFMYC&pg=PA27}}</ref><ref name=" Miletich">{{cite book|first1=J. J.|last1= Miletich|first2=T. L. |last2= Lindstrom|title=An Introduction to the Work of a Medical Examiner: From Death Scene to Autopsy Suite|publisher=[[ABC-CLIO]]|isbn=0275995089|page=29|year=2010|accessdate=2014-09-15|url=https://books.google.com/books?id=_l_9peGFRz0C&pg=PA29}}</ref>

Seks anal yang berulang dapat membuat sfingter anus menjadi lebih lemah yang pada gilirannya dapat menyebabkan [[prolaps rektum]] ataupun kesulitan saat menahan buang air besar ([[inkontinensi fekal]]).<ref name="WebMD"/><ref name="Kelley"/> Akan tetapi, rektum prolaps cenderung jarang terjadi terutama pada pria dan penyebabnya belum dapat dimengerti secara lengkap.<ref name="Altomare">{{cite book|first1=D. F. |last1= Altomare|first2=F. |last2= Pucciani|title=Rectal Prolapse: Diagnosis and Clinical Management|publisher=Springer Science & Business Media|isbn=8847006848|pages=12–14|year=2008|accessdate=2015-05-01|url=https://books.google.com/books?id=uv8PNLiIOmEC&pg=PA12}}</ref><ref name="Walters">{{cite book|first1=M. D.|last1= Walters|first2=M. M.|last2= Karram|title=Urogynecology and Reconstructive Pelvic Surgery|publisher=Elsevier Health Sciences|isbn=0323262570|page=501|year=2015|accessdate=2015-05-01|url=https://books.google.com/books?id=ZZu9BwAAQBAJ&pg=PA501}}</ref> [[Latihan Kegel]] dapat dilakukan untuk menguatkan sfingter anus dan [[lantai pelvis]] serta dapat membantu mencega atau menangani inkontinensi fekal.<ref name="WebMD"/><ref name="pmid22161382">{{cite journal |vauthors=Hagen S, Stark D |title=Conservative prevention and management of pelvic organ prolapse in women |journal=Cochrane Database Syst Rev |volume=12 |issue= 12|pages=CD003882 |year=2011 |pmid=22161382 |doi=10.1002/14651858.CD003882.pub4}}</ref>

Kebanyakan dari kasus [[kanker anus]] memiliki kaitan dengan infeksi ''human papilloma virus'' (HPV). Seks anal itu sendiri tidak menyebabkan kanker anus. Risiko terkena kanker anus dari seks anal disebabkan oleh infeksi HPV yang sering kali menular melalui seks tanpa pengaman.<ref name="Anal cancer"/> Kanker anus cenderung jarang ditemui dan lebih jarang daripada kanker usus besar atau rektum ([[kanker kolorektal]]). [[American Cancer Society]] menyebutkan bahwa kanker anus diderita oleh sekitar 7.060 orang di Amerika Serikat (4.430 perempuan dan 2.630 laki-laki) dan membunuh sekitar 880 jiwa (550 perempuan dan 330 laki-laki). Walaupun kasus kanker anus semakin sering ditemui, penderitanya kebanyakan adalah orang dewasa berumur rata-rata 60-an tahun dan perempuan.<ref name="Anal cancer"/> Kanker anus merupakan penyakit serius namun pengobatannya sering kali sangat efektif dan kebanyakan penderita dapat sembuh. American Cancer Society menyebutkan bahwa menerima seks anal dapat meningkatkan risiko terkena kanker anus baik pada pria maupun wanita terutama pada usia kurang dari 30 tahun.<ref name="Anal cancer"/>


== Lihat pula ==
== Lihat pula ==
*[[Anal masturbation]]
* [[Masturbasi anal]]
*[[Anal orgasm]]
* [[Organisme anal]]
*[[Ass to mouth]], (''ATM'' or ''A2M'')
* [[Anal ke oral]] (''ass to mouth'')
* [[Sodomi]], merujuk kepada istilah hukum dan normatif di mana seks anal termasuk di dalamnya
*[[Ass to pussy]]
*[[Barebacking]]
* [[Bareback (seks)]]
*[[Buggery Act 1533]]
* [[Klismafilia]]
* [[Pegging]]
*[[Homosexuality laws of the world]]
*[[Klismaphilia]]
* [[Koprofilia]]

*[[List of sex positions#Anal sex positions|List of anal sex positions]]
== Referensi ==
*[[Pegging (sexual practice)]]
{{reflist|30em}}
*[[Santorum controversy]]
*[[Coprophilia]]


== Pranala luar ==
== Pranala luar ==
{{Commons category|Anal sex}}
*[http://www.sexuality.org/l/sex/elffaq.html#analsex Anal Intercourse and Analingus ] - from alt.sex FAQ
* [http://www.sexuality.org/l/sex/elffaq.html#analsex Anal Intercourse and Analingus ] {{Webarchive|url=https://wayback.archive-it.org/all/20160310201205/http://www.sexuality.org/l/sex/elffaq.html#analsex |date=2016-03-10 }} - from alt.sex FAQ
*[http://www.xxx-sextoys.net/articles/analsex.html Guide To Anal Sex]
* [https://www.alodokter.com/risiko-berbahaya-di-balik-seks-anal Risiko Berbahaya di Balik Seks Anal] - Alodokter


{{Posisi Seks}}
[[Kategori:Perilaku seksual]]


[[af:Anale seks]]
[[Kategori:Erotisisme anal]]
[[Kategori:Perilaku seksual]]
[[ar:جنس شرجي]]
[[Kategori:Perilaku seksual berisiko]]
[[bat-smg:Analėnės seksos]]
[[bg:Анален секс]]
[[br:Revrfouzherezh]]
[[ca:Sexe anal]]
[[cs:Anální sex]]
[[da:Analsex]]
[[de:Analverkehr]]
[[en:Anal sex]]
[[eo:Anusa seksumado]]
[[es:Sexo anal]]
[[fa:آمیزش جنسی مقعدی]]
[[fi:Anaaliseksi]]
[[fr:Sodomie]]
[[gl:Sexo anal]]
[[it:Sesso anale]]
[[ja:アナルセックス]]
[[ko:항문 성교]]
[[ku:Analseks]]
[[lt:Analinis seksas]]
[[nl:Anale seks]]
[[no:Analsex]]
[[pl:Seks analny]]
[[pt:Sexo anal]]
[[ru:Анальный секс]]
[[sh:Analni seks]]
[[simple:Anal sex]]
[[sk:Análny sex]]
[[sl:Analni spolni odnos]]
[[sr:Анални секс]]
[[sv:Analsex]]
[[ta:குதவழிப் பாலுறவு]]
[[tr:Anal seks]]
[[uk:Анальний секс]]
[[vi:Tình dục hậu môn]]
[[zh:肛交]]
[[zh-yue:肛交]]

Revisi terkini sejak 5 Februari 2024 01.32

Ilustrasi pasangan yang sedang melakukan seks anal.

Seks anal (serapan dari Belanda: anale seks) adalah tindakan seks yang melibatkan masuknya penis ke dalam anus pasangan seksual.[1][2] Istilah ini juga dapat mencakup tindakan seksual lainnya yang melibatkan anus, termasuk pegging, anilingus (seks anal–oral), main jari, dan memasukkan objek.[1][2]

Kesalahpahaman yang umum ialah penggambaran atau pemahaman bahwa seks anal dilakukan hampir secara eksklusif oleh laki-laki gay. Kesalahpahaman ini terhalau oleh para peneliti, karena tidak semua pria gay terlibat dalam seks anal, dan seks anal tidak jarang di antara hubungan heteroseksual.[1][2] Jenis seks anal juga dapat dilakukan sebagai bagian dari praktik-praktik seksual lesbian. Banyak orang menemukan kenikmatan seks dari anus, dan beberapa di antaranya dapat mencapai orgasme melalui stimulasi dari prostat pada pria, dan klitoris dan stimulasi kaki G-Spot pada wanita.[3][4] Namun, banyak orang merasa menyakitkan juga, dalam beberapa kasus yang sangat begitu,[5][6] yang mungkin karena faktor psikologis dalam beberapa kasus.[6]

Seperti kebanyakan bentuk interaksi seksual, individu berisiko untuk tertular penyakit menular seksual,[7][8] dan dengan demikian praktik seks yang aman disarankan.[7] Seks anal dianggap sebagai praktik seksual berisiko tinggi, dan seks anal tanpa kondom adalah paling berisiko dari semua bentuk hubungan seksual,[1] karena kerentanan rektum dan jaringan sfingter.[1][2] Hal ini juga kontroversial di beberapa tradisi agama, sering karena larangan terhadap homoseksualitas dan/atau ajaran tentang tujuan prokreasi dari seks. Namun, sepertinya sikap terhadap seksualitas telah berubah dalam beberapa tahun terakhir, kelompok keagamaan, khususnya di Yudaisme Euroamerika dan Kristen, telah menjadi lebih menerima seks non-prokreatif.

Anatomi dan stimulasi[sunting | sunting sumber]

Banyaknya ujung saraf di daerah anus dan rektum membuat seks anal menyenangkan bagi banyak pria dan wanita.[9] "Pembukaan dan penutupan anus diatur oleh otot sfingter internal dan eksternal (yang paling penting otot ketika terlibat dalam anal seks). Otot sfingter adalah membran sensitif dengan banyak ujung saraf dan karenanya sumber kesenangan atau kesakitan."[10]

Dalam pasangan yang menerima laki-laki, yang menembus dapat menghasilkan sensasi menyenangkan karena penis dimasukkan menggosok atau menyikat melawan prostat (juga dikenal sebagai "G Spot laki-laki", "P-Spot" atau "A-Spot") melalui dinding anus.[3][11] Hal ini dapat mengakibatkan sensasi yang menyenangkan dan dapat menyebabkan orgasme dalam beberapa kasus.[3] Prostat terletak di sebelah rektum dan lebih besar, lebih maju[12] homolog laki-laki ke kelenjar Skene, yang diyakini akan terhubung ke "G-Spot" perempuan.[13]

Kelenjar Skene kadang-kadang disebut sebagai "prostat wanita";[14] mereka berada di seluruh uretra dan dapat dirasakan melalui dinding vagina. Namun, penelitian menunjukkan kebanyakan wanita mencapai orgasme hanya melalui stimulasi klitoris.[15][16][17][18][19][20] Klitoris mengelilingi vagina agak seperti tapal kuda dan memiliki lebih dari 6.000 serat saraf.[21] Selain ujung saraf yang hadir dalam anus dan rektum, penjelasan fisiologis mengenai mengapa beberapa wanita menemukan rangsangan anus menyenangkan adalah klitoris memiliki "kaki" yang memperpanjang sepanjang bibir vagina kembali ke anus.[22] Titik Gräfenberg, atau G-Spot—daerah kecil di belakang tulang kemaluan perempuan mengelilingi uretra dan dapat diakses melalui dinding anterior vagina - dianggap memiliki kaki dalam kaitannya dengan klitoris[15][23] yang juga dapat diakses melalui penetrasi anal. Stimulasi klitoris, G-Spot, atau keduanya, saat seks anal dapat membantu beberapa wanita untuk menikmati pengalaman itu.[24]

Seks anal sering digambarkan sebagai "sangat normal" dalam pornografi, tetapi menurut Go Ask Alice! dan peneliti lain, terjadi "jauh lebih sering" dari perilaku seksual lainnya.[1][25] Peningkatan aktivitas anal antara pasangan heteroseksual dapat dikaitkan dengan pornografi anal, di mana itu disajikan—dengan debat—sebagai suatu rutinitas dan tidak menyakitkan.[1] Alasan lain untuk daya tarik seks anal termasuk hubungan dengan dominasi dan tabu.[26] Selain itu, anus itu biasanya lebih ketat dari vagina, yang dapat menghasilkan kenikmatan sentuhan yang lebih besar bagi manusia melalui penisnya.[27]

Sementara otot-otot sfingter setiap orang bereaksi terhadap penetrasi berbeda,[10] anal sfingter pada umumnya memiliki jaringan halus yang bisa robek, dan selaput lendir anus menyediakan lubrikasi alami tidak cukup untuk penetrasi seksual. Para peneliti mengatakan pelumasan yang memadai, relaksasi, dan komunikasi antara mitra seksual sangat penting untuk menghindari rasa sakit atau kerusakan pada anus.[1][4][6][24][26][28][29] Memastikan bahwa daerah anal bersih dan usus kosong, baik untuk estetika dan kepraktisan, juga disarankan.[1]

Heteroseksual[sunting | sunting sumber]

Pria ke wanita[sunting | sunting sumber]

Litografi tahun 1892 oleh Paul Avril menggambarkan pria-wanita seks anal

Beberapa pria dapat menikmati menjadi mitra insertif dalam seks anal karena anus itu biasanya lebih ketat dari vagina.[27] Sikap perempuan terhadap menjadi mitra reseptif dalam praktik ini beragam: Sementara beberapa menganggapnya menyakitkan atau tidak nyaman, yang lain merasa menyenangkan dan beberapa bahkan lebih memilih untuk hubungan seks vagina.[30][31]

Dalam sebuah studi seks hetero anal (8/2010 (n=214)), peserta perempuan menyatakan bahwa rangsangan pada zona sensitif seksual secara bersamaan (klitoris, G-Spot, anus, dan zona sensitif seksual lainnya) memungkinkan perempuan untuk menikmati seks anal dengan ketidaknyamanan jauh lebih sedikit dibandingkan dengan penetrasi anus itu sendiri. Wanita yang telah orgasme selama seks anal dilaporkan bahwa orgasme selama seks anal lebih merupakan pengalaman penuh-tubuh daripada orgasme dari hanya stimulasi klitoris.[24]

Risiko untuk wanita lebih besar daripada risiko pada pria selama pria-wanita melakukan hubungan seks anal.[32] Pada saat yang sama, tindakan ini diadakan untuk membawa risiko yang sangat rendah pada kehamilan yang tidak diinginkan bila tidak disertai dengan hubungan seksual vagina, sebagai hubungan seks anal tidak bisa menyebabkan kehamilan kecuali sperma entah bagaimana diangkut ke lubang vagina dalam proses, dalam beberapa populasi, kegiatan ini sering digunakan sebagai alat kontrasepsi, sering dengan tidak adanya kondom.[33]

Risiko cedera pada pasangan reseptif karena hubungan seks anal berkali-kali lebih tinggi daripada disebabkan oleh seks vaginal.[34] Selain itu, risiko penularan HIV lebih tinggi untuk seks anal dibandingkan seks vagina.[35] Para ahli mengingatkan pasangan terlibat dalam praktik ini untuk mengambil langkah-langkah untuk mencegah kerusakan pada daerah dubur, seperti pelumasan dan juga penggunaan perlindungan, seperti kondom, untuk menghentikan penularan PMS.[1] Selain itu, pria tidak boleh bergerak dari seks anal dengan segera seks vagina saat barebacking atau tanpa mengubah kondom, karena infeksi yang dapat timbul di vagina oleh bakteri hadir di dalam anus, hal ini juga berlaku untuk penggunaan mainan seks.[22][36][37]

Keperawanan perempuan[sunting | sunting sumber]

Pria-wanita seks anal sering dipandang sebagai melestarikan keperawanan wanita karena, selain sifatnya non-prokreasi, ia meninggalkan selaput dara utuh. Antara heteroseksual aktif secara seksual, konsep "keperawanan teknis", yang meliputi seks oral dan masturbasi, dipahami sebagai bersandar hanya pada penetrasi penis-vagina.[38][39][40][41][42][43] Sejak awal 1990-an, "keperawanan teknis" telah populer di kalangan remaja.[41]

Kelaziman[sunting | sunting sumber]

Pada tahun 1992, sebuah studi yang dilakukan oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat menemukan bahwa hanya 26% laki-laki (18 sampai 59 tahun) dan 20% wanita (18 sampai 59 tahun) telah terlibat dalam seks anal heteroseksual, sebuah survei 2005 yang sama (juga dilakukan oleh pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS) menemukan kejadian meningkatnya hubungan seks anal pada populasi heteroseksual Amerika. Hasil survei menunjukkan bahwa 40% pria dan 35% perempuan antara 25 dan 44 tahun telah terlibat dalam seks anal heteroseksual.[44] Dalam hal jumlah keseluruhan responden survei, sebanyak tujuh kali banyak wanita dan laki-laki gay mengatakan bahwa mereka terlibat dalam hubungan seks anal, dan angka ini mencerminkan ukuran populasi heteroseksual yang lebih besar.[45] Menurut sebuah penelitian dari Survei Nasional Kesehatan Seksual dan Perilaku (NSSHB) yang ditulis oleh Dr. Debby Herbenick, Michael Reece, Vanessa Schick, Stephanie Sanders, Brian Dodge dan Dennis J. Fortenberry dari Indiana University, meskipun hubungan seks lewat anus dilaporkan oleh perempuan lebih sedikit daripada perilaku pasangan seks yang lain, pasangan perempuan di kelompok umur antara 18-49 tahun secara signifikan lebih mungkin melaporkan mengalami seks anal pada 90 hari terakhir.[46] Pada tahun 2011, survei ini memberikan data paling mutakhir tentang seks anal pada tingkat populasi.

Dalam laporan 2007 berjudul Prevalence and Correlates of Heterosexual Anal and Oral Sex in Adolescents and Adults in the United States (B.Ind: Prevalensi dan Korelasi Seks Anal dan Oral Heteroseksual pada Remaja dan Dewasa di Amerika Serikat), diterbitkan dalam Journal of Infectious Disease, survei nasional Pertumbuhan Keluarga menemukan bahwa 34% pria dan 30% perempuan melaporkan pernah berpartisipasi dalam seks anal heteroseksual. Persentase peserta melaporkan seks anal heteroseksual secara signifikan lebih tinggi antara 20 sampai 24 tahun dan mencapai puncaknya antara 30 sampai 34 tahun.[47][48] Survei lain pada tahun 2008, difokuskan pada demografi yang jauh lebih muda, remaja dan dewasa muda, usia 15-21 tahun. Hal ini menemukan bahwa 16% dari 1350 yang disurvei telah memiliki jenis seks dalam 3 bulan sebelumnya, dengan kondom yang digunakan 29% dari waktu itu.[49] Namun, memberikan materi pelajaran, survei prevalensi hipotesis itu mungkin diremehkan.

Pada tahun 2009, Kimberly R. McBride menerbitkan sebuah laporan klinis dalam The Journal of Sex Research yang menyatakan bahwa mengubah norma-norma dapat memengaruhi frekuensi perilaku heteroseksual seks anal dan menunjukkan bahwa ada peran pada eksotis dalam repertoar seksual dari beberapa heteroseksual" "[F] atau sejumlah tertentu dari heteroseksual, hubungan seks lewat anus itu menyenangkan, menarik, dan mungkin dianggap lebih intim daripada seks vaginal...". McBride dan rekan meneliti prevalensi non-perilaku hubungan seks anal antara sampel laki-laki (n = 1.299) dan perempuan (n = 1.919) dibandingkan dengan pengalaman hubungan seks lewat anus dan menemukan bahwa 51% pria dan 43% perempuan telah berpartisipasi dalam setidaknya satu tindakan oral-anal seks, petunjuk-hubungan seks anal, atau menggunakan mainan seks anal.[47][50] McBride dan Janssen menemukan bahwa mayoritas laki-laki (n = 631) dan perempuan (n = 856) yang melaporkan hubungan seks lewat anus heteroseksual dalam 12 bulan terakhir berada di eksklusif, hubungan monogami: masing-masing 69% dan 73%.[47][50]

Angka prevalensi dapat bervariasi antara demografis yang berbeda, daerah, dan kebangsaan. Sebuah survei di Prancis tahun 2001, dari lima ratus responden perempuan menyimpulkan bahwa total 29% telah terlibat dalam praktik ini, dengan sepertiga dari ini mengkonfirmasikan telah menikmati pengalaman itu.[51] Sebaliknya, dalam survei di Korea Selatan tahun 1999 terhadap 586 perempuan, 3,5% responden melaporkan memiliki jenis seks.[52]

Angka untuk prevalensi perilaku seksual juga dapat berfluktuasi dari waktu ke waktu. Survei tahun 1992 oleh Edward O. Laumann, dilaporkan dalam The Social Organization of Sexuality: Sexual Practices in the United States, menemukan bahwa sekitar 20% dari heteroseksual telah terlibat pada seks analpria-wanita. Peneliti seks Alfred Kinsey, bekerja pada tahun 1940-an, telah menemukan bahwa nomor yang akan mendekati 40% pada saat itu. Baru-baru ini, seorang peneliti dari University of British Columbia pada tahun 2005 menempatkan jumlah heteroseksual yang telah terlibat dalam praktik ini di antara 30% dan 50%.[53] Menurut situs kesehatan Columbia University Go Ask Alice!: "Studi menunjukkan bahwa sekitar 25 persen dari pasangan heteroseksual telah melakukan seks anal setidaknya sekali, dan 10 persen secara teratur memiliki penetrasi anal"[54]

Wanita ke pria (pegging)[sunting | sunting sumber]

Berkas:Wiki-pegging.png
Seorang wanita melakukan pegging kepada seorang pria.

Pegging adalah praktik seksual di mana seorang wanita menembus anus seorang pria dengan strap-on dildo.[55] Kolumnis Dan Savage menulis bahwa ia percaya semua orang harus mencoba pegging setidaknya sekali, karena dapat memperkenalkan mereka ke kegiatan seksual baru yang menyenangkan dan menerangi mereka dengan perspektif penerima dalam seks.[56] Sedikit film dan buku instruksional telah muncul dalam beberapa tahun terakhir, termasuk Bend Over Boyfriend, diproduksi oleh Media Fatale, Inc, dan disutradarai oleh Shar Rednour, pendiri SIR Video. Sebagai seorang penulis ulung berbagai panduan seks dan buku informasi berbagai tabu seksual, Violet Blue menulis dan merilis The Adventurous Couple's Guide to Strap-On Sex tahun 2007.[57]

National Institutes of Health (NIH), dengan informasi yang dipublikasikan dalam British Medical Journal (BMJ), menyatakan bahwa, "Ada sedikit data yang diterbitkan pada beberapa banyak laki-laki heteroseksual ingin anus mereka secara seksual dirangsang dalam hubungan heteroseksual," tapi bahwa, "Lucunya, itu merupakan sejumlah besar. Data apa yang kita lakukan memiliki hampir semua berhubungan dengan tindakan seksual penetratif, dan kontak superfisial cincin anus dengan jari atau lidah bahkan kurang didokumentasikan dengan baik tetapi mungkin diasumsikan menjadi aktivitas seksual yang umum bagi laki-laki dari semua orientasi seksual."[58]

Homoseksual[sunting | sunting sumber]

Pria ke pria[sunting | sunting sumber]

Pria di sebelah kanan adalah "top" dan pria di sebelah kiri adalah "bottom".
Ilustrasi dua pria berhubungan seks dalam posisi koboi.

Secara historis, seks anal telah sering dikaitkan dengan homoseksualitas pria. Namun, banyak pria yang berhubungan seks dengan pria tidak terlibat dalam seks anal.[1][25][59][60] Di antara pria yang berhubungan seks anal dengan pria lain, pasangan yang menjadi pemasuk disebut top dan salah satu yang sedang ditembus disebut bottom. Mereka yang menikmati perannya masing-masing disebut sebagai versatile.[60][61][62] Pria gay yang lebih suka seks anal mungkin melihatnya sebagai "hubungan versi [mereka]"[26] dan sebagai "puncak alami seks, ekspresi keintiman yang indah, dan sumber kesenangan..."[59] Psikolog Walt Odets berkata, "saya berpikir bahwa seks anal untuk pria gay memiliki makna emosional yang sama bahwa seks vagina untuk heteroseksual."[63]

Beberapa pria yang berhubungan seks dengan pria lebih memilih untuk terlibat dalam bentuk-bentuk lain dari frot atau masturbasi karena mereka merasa lebih menyenangkan dan/atau lebih mesra, mempertahankan keperawanan teknis, atau sebagai alternatif seks aman untuk seks anal,[59][60][63][64][65][66] sementara pendukung frot lainnya mencela anal seks sebagai merendahkan pasangan reseptif dan tidak perlu berisiko.[63][64][67][68]

Kelaziman[sunting | sunting sumber]

Prevalensi seks anal antara pasangan homoseksual di Barat telah bervariasi dari waktu ke waktu. Magnus Hirschfeld, pada karyanya tahun 1914, The Homosexuality of Men and Women, melaporkan tingkat seks anal antara laki-laki homoseksual disurvei menjadi 8%, paling disukai dari semua praktik yang didokumentasikan.[69] Demikian juga, beberapa ahli menyatakan bahwa seks oral dan masturbasi lebih umum daripada rangsangan anus antara pria gay di dalam hubungan jangka panjang,[25][59] dan bahwa, secara umum, hubungan seks lewat anus lebih populer di kalangan pasangan pria homoseksual dibandingkan pada pasangan heteroseksual, tetapi bahwa "peringkat belakang seks oral dan masturbasi "di antara kedua orientasi seksual dalam prevalensi.[70]

Wanita ke wanita[sunting | sunting sumber]

Ada penelitian yang kurang pada aktivitas seksual di kalangan lesbian anal dan perempuan yang berhubungan seks dengan perempuan pada umumnya, dibandingkan dengan pasangan orientasi seksual lainnya, tetapi merangsang anus untuk kenikmatan seksual dinyatakan menjadi bagian dari kehidupan seks lesbian kebanyakan; anus dapat berbingkai - lidah bergerak di sekitar tepi - membelai atau ditembus dengan jari atau dildo.[71] Ada lesbian yang suka seks anal dan yang lainnya "yang tidak dapat berani membayangkan itu."[72] Pada tahun 1987, sebuah studi non-ilmiah (Munson) dilakukan lebih dari 100 anggota dari sebuah organisasi sosial lesbian di Colorado. Ketika ditanya apa teknik dan praktik seksual lesbian yang mereka gunakan dalam sepuluh pertemuan terakhir mereka seksual, 100% melaporkan mencium, mengisap payudara, dan perangsangan klitoris manual, lebih dari 90% dilaporkan ciuman Prancis, seks oral, dan jari dimasukkan ke dalam vagina; dan 80% melaporkan tribadisme. Lesbian di usia 30-an dua kali lebih mungkin sebagai kelompok usia lain untuk terlibat dalam stimulasi anal (dengan jari atau dildo)[4]

Penulis Tom Boellstorff, ketika secara khusus memeriksa seks anal antara individu-individu gay dan lesbian di Indonesia, menyatakan, "Saya belum mendengar tentang kontak oral-anal atau penetrasi anal diakui sebagai bentuk seksualitas lesbi[an] tetapi berasumsi bahwa mereka mengambil tempat."[27] Daniel Villarreal dari Queerty.com menunjukkan bahwa lesbian lebih siap untuk "mengajar perempuan heteroseksual" tentang seks anal daripada pria gay. "Pertama, mereka wanita dan seks anal terasa berbeda bagi perempuan. Perempuan kekurangan Giggity-spot yang disebut prostat, sehingga cinta-anal [lesbian] mengetahui lebih banyak bagaimana anal seks terasa sebagai wanita daripada laki-laki gay yang bisa," Dia menyatakan. "Yang terpenting meskipun, perempuan merespon lebih baik untuk perempuan. Wanita dapat mendekati masalah ini dengan membahas kepercayaan, komunikasi, ketenangan hati, pencegahan HPV, dan mengetahui tubuh Anda sendiri."[73]

Risiko kesehatan[sunting | sunting sumber]

Risiko umum[sunting | sunting sumber]

artikel terkait : Perilaku seksual berisiko

Struktur membran mukosa di rektum.

Seks anal memiliki dua risiko utama yaitu infeksi akibat banyaknya mikroorganisme berbahaya yang tidak ditemukan di bagian tubuh lainnya serta luka pada anus dan rektum karena kerentanannya.[74][75] Penetrasi anal tanpa pengaman (bareback atau tanpa kondom),[76] berisiko lebih tinggi untuk menularkan penyakit menular seksual (PMS, sexually transmitted infections, STI/STD) karena sfingter anus cenderung halus dan rentan terhadap luka yang dapat menjadi pintu masuk bagi kuman.[74][75] Penggunaan kondom, lubrikan yang lebih dari cukup untuk menghindari luka,[4][28] serta perilaku seks yang aman dapat mengurangi risiko penularan PMS.[75][77] Kondom juga masih dapat bocor atau lepas saat seks anal. Sempitnya sfingter anal juga dapat membuat kondom lebih mudah rusak.[75]

Seseorang yang positif HIV dapat menularkan HIV melalui seks anal.[74][75][78] Risiko dan penyakit lain yang dapat ditularkan melalui seks anal adalah papillomavirus (HPV) (yang dapat meningkatkan risiko kanker anus);[79] tifus;[80] amoebiasis; chlamydia;[78] kriptosporidiosis; infeksi E. coli; giardiasis; gonorrhea;[78] hepatitis A; hepatitis B; hepatitis C; herpes simpleks;[78] virus herpes manusia-8 (HHV-8);[81] limfogranuloma venereum; Mycoplasma hominis; Mycoplasma genitalium; kutu kelamin;[78] salmonellosis; shigella; sifilis;[78] tuberkulosis; dan Ureaplasma urealyticum.[82]

Seperti hubungan seks lainnya, orang yang masih awam terkait risiko penyakit menular seksual (PMS) akan lebih mudah tertular. Karena beberapa pandangan di masyarakat yang menyebutkan bahwa seks anal itu bukan "seks betulan" sehingga tidak menghilangkan keperjakaan/keperawanan, kalangan remaja dan penduduk usia muda dapat menganggap bahwa seks vagina lebih berisiko daripada anal atau bahwa PMS hanya menular lewat seks vagina.[83][84][85] Pandangan demikian dapat menjadi penyebab mengapa penelitian menunjukan bahwa kondom lebih jarang digunakan saat seks anal.[83]

Rasa sakit saat menerima seks anal pada pasangan pria homoseksual atau lelaki seks lelaki secara medis disebut sebagai anodyspareunia.[6] Satu penelitian menunjukkan bahwa 61% pria gay atau biseksual pernah mengalami rasa sakit saat menerima seks anal dan merupakan kesulitan yang paling sering mereka temui saat berhubungan seks. 24% pria gay atau biseksual melaporkan selalu mengalami rasa sakit saat seks anal[6] dan sekitar 12% pria gay menilai seks anal sebagai penerima terlalu sakit.[6][86] Beberapa faktor yang dapat menyebabkan rasa sakit saat seks anal di antaranya adalah kurangnya lubrikan, persaan tegang atau gugup, kurangnya stimulasi, bahkan hingga rasa ketidaknyamanan sosial ketika berhubungan sesama jenis. Penelitian menunjukkan bahwa faktor psikologis dapat menjadi penyebab utama dari rasa sakit ketika seks anal. Di sisi lain, komunikasi yang cukup terhadap pasangan, dapat mengurangi rasa sakit.[6][86]

Seks anal tanpa pengaman juga dapat memicu timbulnya antibodi antisperma (ASA) pada penerima seks anal. ASA dapat menyebabkan ketidaksuburan[87] dan mengganggu perkembangan embrio pada kehamilan.[87][88]

Kerusakan fisik dan kanker[sunting | sunting sumber]

Seks anal dapat menyebabkan dan memperparah ambeien hingga menimbulkan pendarahan.[89][90] Pendarahan juga dapat terjadi karena luka pada jaringan anus atau rektum (fisur anal atau perforasi di usus besar). Luka pada rektum dapat menjadi masalah medis serisu yang harus ditangani sesegera mungkin.[89][90] Karena rektum yang cenderung kurang elastis serta membran mukosa anus yang tipis dan pembuluh darah yang terletak langsung di balik membran, seks anal dapat menyebabkan luka dan pendarahan kecil pada rektum meskipun pendarahan yang terjadi cenderung minor dan biasanya sulit teramati.[75] Aktivitas seksual lainnya seperti fisting yang memasukkan tangan ke dalam anus jauh lebih berisiko menyebabkan luka serius.[91][92]

Seks anal yang berulang dapat membuat sfingter anus menjadi lebih lemah yang pada gilirannya dapat menyebabkan prolaps rektum ataupun kesulitan saat menahan buang air besar (inkontinensi fekal).[89][90] Akan tetapi, rektum prolaps cenderung jarang terjadi terutama pada pria dan penyebabnya belum dapat dimengerti secara lengkap.[93][94] Latihan Kegel dapat dilakukan untuk menguatkan sfingter anus dan lantai pelvis serta dapat membantu mencega atau menangani inkontinensi fekal.[89][95]

Kebanyakan dari kasus kanker anus memiliki kaitan dengan infeksi human papilloma virus (HPV). Seks anal itu sendiri tidak menyebabkan kanker anus. Risiko terkena kanker anus dari seks anal disebabkan oleh infeksi HPV yang sering kali menular melalui seks tanpa pengaman.[79] Kanker anus cenderung jarang ditemui dan lebih jarang daripada kanker usus besar atau rektum (kanker kolorektal). American Cancer Society menyebutkan bahwa kanker anus diderita oleh sekitar 7.060 orang di Amerika Serikat (4.430 perempuan dan 2.630 laki-laki) dan membunuh sekitar 880 jiwa (550 perempuan dan 330 laki-laki). Walaupun kasus kanker anus semakin sering ditemui, penderitanya kebanyakan adalah orang dewasa berumur rata-rata 60-an tahun dan perempuan.[79] Kanker anus merupakan penyakit serius namun pengobatannya sering kali sangat efektif dan kebanyakan penderita dapat sembuh. American Cancer Society menyebutkan bahwa menerima seks anal dapat meningkatkan risiko terkena kanker anus baik pada pria maupun wanita terutama pada usia kurang dari 30 tahun.[79]

Lihat pula[sunting | sunting sumber]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ a b c d e f g h i j k Dean, John; Delvin, David. "Anal sex". Netdoctor.co.uk. Diakses tanggal 29 April 2010. 
  2. ^ a b c d "Anal Sex". Health.discovery.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2002-06-13. Diakses tanggal 15 Februari 2011. 
  3. ^ a b c (Inggris) "The male hot spot—Massaging the prostate". Go Ask Alice!. (Last Updated/Reviewed on March 28, 2008). 2002-09-27. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-08-16. Diakses tanggal 2018-07-30. 
  4. ^ a b c d Janell L. Carroll (2009). Sexuality Now: Embracing Diversity. Cengage Learning. hlm. 629. ISBN 0495602744, 9780495602743 Periksa nilai: invalid character |isbn= (bantuan). Diakses tanggal 2010-12-19. 
  5. ^ (Inggris) "Pain from anal sex, and how to prevent it". Go Ask Alice!. (Last Updated/Reviewed on June 26, 2009). 2002-04-26. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-07-23. Diakses tanggal 2018-07-30. 
  6. ^ a b c d e f g Heidelbaugh, Joel J. (2007). Clinical men's health: evidence in practice. Elsevier Health Sciences. hlm. 608. ISBN 9781416030003. ISBN 1-4160-3000-X, 9781416030003. Diakses tanggal 14 Oktober 2011. 
  7. ^ a b World Health Organization, Department of Reproductive Health and Research Global strategy for the prevention and control of sexually transmitted infections: 2006–2015. Breaking the chain of transmission, 2007, ISBN 978-92-4-156347-5
  8. ^ Centers for Disease Control and Prevention. Sexually Transmitted Disease Surveillance, 2008. Atlanta, GA: U.S. Department of Health and Human Services; November 2009.Fact Sheet
  9. ^ "Anal Health". sexualhealthchannel.com. Diakses tanggal April 22, 2010. 
  10. ^ a b Johnson, Ramon. "The 6 Secrets of Gay Anal Sex: What You Should Know and What You Should Look Out For". About.com. Diakses tanggal April 26, 2010. [pranala nonaktif permanen]
  11. ^ The A-Spot Diarsipkan 2010-02-09 di Wayback Machine., Talk Sex with Sue Johansen, 2005. Retrieved April 29, 2007.
  12. ^ Alice Kahn Ladas, Beverly Whipple, John D. Perry (1982 (Digitized Oct 31, 2008)). The G spot and other recent discoveries about human sexuality. Holt, Rinehart, and Winston. hlm. 236. ISBN 0030618312, 9780030618314 Periksa nilai: invalid character |isbn= (bantuan). Diakses tanggal April 26, 2011. 
  13. ^ Jones, Nicola (July 2002). "Bigger is better when it comes to the G spot". New Scientist. Diakses tanggal April 21, 2010. 
  14. ^ Zaviacic M, Jakubovská V, Belosovic M, Breza J (2000). "Ultrastructure of the normal adult human female prostate gland (Skene's gland)". Anat Embryol (Berl). 201 (1): 51–61. PMID 10603093. 
  15. ^ a b O'Connell HE, Sanjeevan KV, Hutson JM (2005). "Anatomy of the clitoris". The Journal of Urology. 174 (4 Pt 1): 1189–95. doi:10.1097/01.ju.0000173639.38898.cd. PMID 16145367. RingkasanBBC News (June 11, 2006). 
  16. ^ Frank JE, Mistretta P, Will J. Diagnosis and treatment of female sexual dysfunction. American Family Physician. (2008);77:635. PMID 18350761
  17. ^ "'I Want a Better Orgasm!'". WebMD. Archived from the original on 2009-01-13. Diakses tanggal August 18, 2011. 
  18. ^ Shere Hite (April 30, 2006). "Shere Hite: On female sexuality in the 21st century". The Independent. Diakses tanggal April 10, 2011. 
  19. ^ Birch, Robert (November 16, 2007). "Did you orgasm?". Sexualhealth.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-07-16. Diakses tanggal April 21, 2010. 
  20. ^ Cornforth, Tracee (July 17, 2009). "The Clitoral Truth. Interview with author and sexologist Rebecca Chalker". About.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2010-12-03. Diakses tanggal April 21, 2010. 
  21. ^ Chalker, Rebecca (2000). The Clitoral Truth. Seven Seas Press. hlm. 1. ISBN 1-58322-473-4. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-06-18. Diakses tanggal 2012-07-12. 
  22. ^ a b "Doin' the butt—objects in anus?". Go Ask Alice!. October 7, 1994 (Last Updated/Reviewed on March 26, 2010). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2010-04-01. Diakses tanggal April 22, 2010. 
  23. ^ Federation of Feminist Women’s Health Centers (1991). A New View of a Woman’s Body. Feminist Heath Press. hlm. 46. ISBN 0-9629945-0-2. 
  24. ^ a b c DeCitore, David. “Arouse Her Anal Ecstasy: The Best Step-by Step Guide that Provides a Pleasurable Path to Anal Sexuality, so She Enjoys Amazing Orgasms and Loves It from Beginning to End.” (2007) ISBN 978-0-615-39914-0 p.176
  25. ^ a b c "Not all gay men have anal sex". Go Ask Alice!. May 10, 1996 (Last Updated/Reviewed on June 13, 2008). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-12-11. Diakses tanggal April 26, 2010. 
  26. ^ a b c Hunko, Celia (February 6, 2009). "Anal sex: Let's get to the bottom of this". The Daily of the University of Washington. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2010-04-28. Diakses tanggal April 26, 2010. 
  27. ^ a b c Tom Boellstorff (2005). The gay archipelago: sexuality and nation in Indonesia. Princeton University Press. hlm. 282. ISBN 0691123349, 9780691123349 Periksa nilai: invalid character |isbn= (bantuan). Diakses tanggal March 12, 2011. 
  28. ^ a b Carballo-Diéguez, Alex; Stein, Z.; Saez, H.; Dolezal, C.; Nieves-Rosa, L.; Diaz, F. (2000). "Frequent use of lubricants for anal sex among men who have sex with men" (PDF). American Journal of Public Health. 90 (7): 1117–1121. doi:10.2105/AJPH.90.7.1117. PMID 10897191. 
  29. ^ Keesling, Barbara. "Sexual Pleasure: Reaching New Heights of Sexual Arousal and Intimacy Positively Sexual." Hunter House (2005) ISBN 978-0-89793-435-0 p.224
  30. ^ Tristan Taormino: The Ultimate Guide to Anal Sex for Women, Cleis Press, 1997, 2006. ISBN 978-1-57344-028-8
  31. ^ Essential Concepts for Healthy Living By Sandra Alters, Wendy Schiff; p144
  32. ^ The Gynecological Sourcebook By M. Sara Rosenthal; p153
  33. ^ SIECUS Prevalence of Unprotected Anal Sex among Teens Requires New Education Strategies"[1] Accessed Jan. 26, 2010
  34. ^ Deborah Dortzbach, W. Meredith Long, The AIDS Crisis; h.97
  35. ^ Voeller B. AIDS and heterosexual anal intercourse. Arch Sex Behav 1991; 20:233–276. as cited in Leichliter, Jami S. PhD, "Heterosexual Anal Sex: Part of an Expanding Sexual Repertoire?" in Sexually Transmitted Diseases: November 2008–Volume 35–Issue 11–pp 910–911 [2] Accessed Jan 26, 2010
  36. ^ "Why Practice Safer Sex?". HealthyPlace.com. September 8, 2008. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-01-25. Diakses tanggal March 2, 2011. 
  37. ^ "Anal Sex - Facts and Safe Sex Information". sexual-health-resource.org. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2010-04-04. Diakses tanggal March 2, 2011. 
  38. ^ Frederic C. Wood (1968, Digitized July 23, 2008). Sex and the new morality. Association Press, 1968/Original from the University of Michigan. hlm. 157 pages. 
  39. ^ Richard D. McAnulty, M. Michele Burnette (2000). Exploring human sexuality: making healthy decisions. Allyn and Bacon. hlm. 692 pages. ISBN 0205195199, 9780205195190 Periksa nilai: invalid character |isbn= (bantuan). 
  40. ^ Mark Regnerus (2007). "The Technical Virginity Debate: Is Oral Sex Really Sex?". Forbidden fruit: sex & religion in the lives of American teenagers. Oxford University Press US. hlm. 290 pages. ISBN 0195320948, 9780195320947 Periksa nilai: invalid character |isbn= (bantuan). 
  41. ^ a b Jayson, Sharon (October 19, 2005). "'Technical virginity' becomes part of teens' equation". USA Today. Diakses tanggal August 7, 2009. 
  42. ^ Friedman, Mindy (September 20, 2005). "Sex on Tuesday: Virginity: A Fluid Issue". The Daily Californian. Archived from the original on 2009-05-06. Diakses tanggal 2011-08-05. 
  43. ^ Uecker, Jeremy E.; et al. "Going Most of the Way: "Technical Virginity" among Young Americans". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-02-27. Diakses tanggal 2007-04-30. 
  44. ^ William D. Mosher, Ph.D.; Anjani Chandra, Ph.D.; and Jo Jones, Ph.D., Sexual Behavior and Selected Health Measures: Men and Women 15–44 Years of Age, U.S. DEPARTMENT OF HEALTH & HUMAN SERVICES, Division of Vital Statistics, September 15, 2005
  45. ^ Anne-Christine d'Adesky, Expanding Microbicide Research in amfAR Global Link–Treatment Insider; May 2004
  46. ^ [http://www.nationalsexstudy.indiana.edu/ National Survey of Sexual Health and Behavior (NSSHB). Findings from the National Survey of Sexual Health and Behavior, Center for Sexual Health Promotion, Indiana University. Journal of Sexual Medicine, Vol. 7, Supplement 5.
  47. ^ a b c "Erotic Flow". Erotic Flow. Diakses tanggal 2011-06-26. 
  48. ^ "National Center for Biotechnology Information, U.S. National Library of Medicine". Ncbi.nlm.nih.gov. 2011-03-18. Diakses tanggal 2011-06-26. 
  49. ^ "Bradley Hasbro Children's Research Center". 
  50. ^ a b "Heterosexual anal sexuality and anal sex behaviors: a review.(Clinical report)". 2010-03-01. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-01-04. Diakses tanggal 2011-01-16. 
  51. ^ "Les pratiques sexuelles des Françaises" (dalam bahasa French). TNS/Sofres. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2007-04-29. Diakses tanggal April 30, 2007. Survey carried out by TNS/Sofres in a representative sample of 500 women from 18 to 65 years of age, in April and May, 2002.
  52. ^ Yi, Ung-hoe; Sin, Jong-seong; Choe, Hyeong-gi (1999). "한국여성의 성형태에 대한 연구 (Sexual Behavior of Korean Women)". Daehan Namseong Gwahak Hoeji. 17 (3): 177–185. [pranala nonaktif permanen]
  53. ^ "Healthy sex is all in the talk". The Georgia Straight. May 5, 2005. Diakses tanggal June 14, 2007. 
  54. ^ "Not all gay men have anal sex" Diarsipkan 2011-12-11 di Wayback Machine. Originally Published: May 10, 1996 ~ Last Updated / Reviewed on: October 14, 2005
  55. ^ Savage Love Female-to-Male strap-on sex naming contest, origin of the word Pegging, retrieved May 4, 2007
  56. ^ These three links chronicle how the term pegging came into usage.
  57. ^ Violet Blue (15 July 2007). The Adventurous Couple's Guide to Strap-On Sex. Cleis Press. ISBN 9781573442787. Diakses tanggal 8 March 2011. 
  58. ^ Bell, Robin. "ABC of sexual health: Homosexual men and women". National Institutes of Health/British Medical Journal. Diakses tanggal March 12, 2011. 
  59. ^ a b c d Edwin Clark Johnson, Toby Johnson (2008). Gay Perspective: Things Our Homosexuality Tells Us about the Nature of God & the Universe. Lethe Press. hlm. 264. ISBN 1590210158, 9781590210154 Periksa nilai: invalid character |isbn= (bantuan). Diakses tanggal 2011-02-12. 
  60. ^ a b c Steven Gregory Underwood (2003). Gay men and anal eroticism: tops, bottoms, and versatiles. Psychology Press. hlm. 225. ISBN 1560233753, 9781560233756 Periksa nilai: invalid character |isbn= (bantuan). Diakses tanggal 2011-02-12. 
  61. ^ [3] Diarsipkan 2013-10-20 di Wayback Machine. Role versatility among men who have sex with men in urban Peru. In: The Journal of Sex Research, August 2007
  62. ^ "Männer, die sowohl passiven als auch aktiven Analsex praktizieren, nennt man versatile." Georg Pfau, Präventionsmedizin für den Mann, Linz 2009 [4] Diarsipkan 2012-02-26 di Wayback Machine.
  63. ^ a b c "The New Sex Police". The Advocate. 2005-04-12. Diakses tanggal 2011-02-12. 
  64. ^ a b Joe Perez (2006). Rising Up. Lulu.com. hlm. 248. ISBN 1411691733, 9781411691735 Periksa nilai: invalid character |isbn= (bantuan). Diakses tanggal March 24, 2011. 
  65. ^ Joseph Gross, Michael (2003). Like a Virgin. The Advocate, Here Publishing. hlm. 104 pages, Page 44. 0001-8996. Diakses tanggal 2011-03-12. 
  66. ^ Johnson, Ramone (2008-04-12). "Myth: All Gay Men Have Anal Sex". About.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-05-13. Diakses tanggal 2011-02-12. 
  67. ^ Nichols, Jack. "Interview: Cockrub Warrior Bill Weintraub". Gay Today. Diakses tanggal April 26, 2010. 
  68. ^ Dolby, Tom (February 2004). "Why Some Gay Men Don't Go All The Way". Out. Diakses tanggal 2011-02-12. 
  69. ^ William A. Percy and John Lauritsen, Review in The Gay & Lesbian Review, November–December 2002
  70. ^ Wayne Weiten, Margaret A. Lloyd, Dana S. Dunn, Elizabeth Yost Hammer (2008). Psychology Applied to Modern Life: Adjustment in the 21st Century. Cengage Learning. hlm. 648. ISBN 0495553395, 9780495553397 Periksa nilai: invalid character |isbn= (bantuan). Diakses tanggal 2011-02-26. 
  71. ^ JoAnn Loulan (1984 (Digitized Oct 31, 2008)). Lesbian sex. The University of California. hlm. 309. ISBN 0933216130, 9780933216136 Periksa nilai: invalid character |isbn= (bantuan). Diakses tanggal 2011-02-03. 
  72. ^ Kat Harding (2006). The Lesbian Kama Sutra. Macmillan. hlm. 144. ISBN 0312335857, 9780312335854 Periksa nilai: invalid character |isbn= (bantuan). Diakses tanggal 2011-02-03. 
  73. ^ Villarreal, Daniel (April 23, 2010). "Why Lesbians Should Teach Straight Women About Anal Sex". Queerty.com. Diakses tanggal February 3, 211. 
  74. ^ a b c Krasner, R. I (2010). The Microbial Challenge: Science, Disease and Public Healt. Jones & Bartlett Publishers. hlm. 416–417. ISBN 0763797359. 
  75. ^ a b c d e f Hoeger, W. W. K.; Hoeger, S. A. (2010). Lifetime Fitness and Wellness: A Personalized Program. Cengage Learning. hlm. 455. ISBN 1133008585. 
  76. ^ Partridge, E.; D., Tom; V., Terry (2006). The New Partridge Dictionary of Slang and Unconventional English: A-I (reprint). Taylor & Francis. hlm. 92. ISBN 978-0-415-25937-8. Bareback – to engage in sex without a condom. 
  77. ^ Ignatavicius, D. D.; Workman, M. L. (2013). Medical-Surgical Nursing: Patient-Centered Collaborative Care. Elsevier Health Sciences. hlm. 1655. ISBN 0323293441. Diakses tanggal 2015-04-30. 
  78. ^ a b c d e f Hales, D. (2008). An Invitation to Health Brief 2010-2011. Cengage Learning. hlm. 269–271. ISBN 0495391921. Diakses tanggal 2013-08-29. 
  79. ^ a b c d
  80. ^ Reller, Megan E.; Olsen, Sonja J.; Kressel, Amy B.; Moon, Troy D.; Kubota, Kristy A.; Adcock, Kristy A.; Nowicki, Scott F.; Mintz, Eric D. (2003). "Sexual Transmission of Typhoid Fever: A Multistate Outbreak among Men Who Have Sex with Men". Clinical Infectious Diseases. 37 (1): 141–4. doi:10.1086/375590. 
  81. ^ Pauk J, Huang ML, Brodie SJ, et al. (November 2000). "Mucosal shedding of human herpesvirus 8 in men". N. Engl. J. Med. 343 (19): 1369–77. doi:10.1056/NEJM200011093431904. PMID 11070101. 
  82. ^ Weiss, Margaret D.; Wasdell, Michael B.; Bomben, Melissa M.; Rea, Kathleen J.; Freeman, Roger D.; Xue, H; Yang, H; Zhang, G; Shao, C (2006). "High Prevalence of Sexually Transmitted Diseases Among Men Who Have Sex With Men in Jiangsu Province, China". Sex Transm Dis. 33 (2): 118–123. doi:10.1097/01.olq.0000199763.14766.2b. PMID 16432484. 
  83. ^ a b Kumar, B.; Gupta, S. (2014). Sexually Transmitted Infections. Elsevier Health Sciences. hlm. 123. ISBN 8131229785. Diakses tanggal 2016-12-15. 
  84. ^ O'Connell White, K. (2010). Talking Sex With Your Kids: Keeping Them Safe and You Sane - By Knowing What They're Really Thinking. Adams Media. hlm. 85–86. ISBN 1440506841. Diakses tanggal 2015-05-01. [pranala nonaktif permanen]
  85. ^ Pearson, T. (2012). The Challenging Years: Shedding Light on Teen Sexuality. WestBow Press. hlm. 63. ISBN 1449773281. Diakses tanggal 2016-12-15. 
  86. ^ a b Ritter, K.; Terndrup, A. I. (2002). Handbook of Affirmative Psychotherapy with Lesbians and Gay Men. The Guilford Press. hlm. 350. ISBN 1572307145. 
  87. ^ a b Rao, Kamini (2013-09-30). Principles & Practice of Assisted Reproductive Technology (3 Vols). JP Medical Ltd. hlm. 311. ISBN 9789350907368. 
  88. ^ Restrepo, B.; Cardona-Maya, W. (2013). "Antisperm antibodies and fertility association". Actas Urologicas Espanolas. 37 (9): 571–578. doi:10.1016/j.acuro.2012.11.003. ISSN 1699-7980. PMID 23428233. 
  89. ^ a b c d "Anal Sex Safety and Health Concerns". WebMD. Diakses tanggal 2013-08-19. Often referred to simply as anal sex, anal intercourse is sexual activity that involves inserting the penis into the anus. 
  90. ^ a b c Weber, J. R.; Kelley, J. H. (2013). Health Assessment in Nursing. Lippincott Williams & Wilkins. hlm. 588. ISBN 1469832224. Diakses tanggal 2015-05-01. 
  91. ^ Vern LeRoy Bullough; Bonnie Bullough (1994). Human Sexuality: An Encyclopedia. Taylor & Francis. hlm. 27–28. ISBN 0824079728. Diakses tanggal 2013-07-05. 
  92. ^ Miletich, J. J.; Lindstrom, T. L. (2010). An Introduction to the Work of a Medical Examiner: From Death Scene to Autopsy Suite. ABC-CLIO. hlm. 29. ISBN 0275995089. Diakses tanggal 2014-09-15. 
  93. ^ Altomare, D. F.; Pucciani, F. (2008). Rectal Prolapse: Diagnosis and Clinical Management. Springer Science & Business Media. hlm. 12–14. ISBN 8847006848. Diakses tanggal 2015-05-01. 
  94. ^ Walters, M. D.; Karram, M. M. (2015). Urogynecology and Reconstructive Pelvic Surgery. Elsevier Health Sciences. hlm. 501. ISBN 0323262570. Diakses tanggal 2015-05-01. 
  95. ^ Hagen S, Stark D (2011). "Conservative prevention and management of pelvic organ prolapse in women". Cochrane Database Syst Rev. 12 (12): CD003882. doi:10.1002/14651858.CD003882.pub4. PMID 22161382. 

Pranala luar[sunting | sunting sumber]