Lompat ke isi

Sumarsih Subiyati: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Menambahkan informasi LASWI dari referensi.
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
k Bot: Mengganti kategori Wanita Indonesia dengan Perempuan Indonesia
 
(36 revisi perantara oleh 3 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
'''Sumarsih Subiyati''' biasa dipanggil Yati Arudji, istri [[Arudji Kartawinata]], komandan [[Badan Keamanan Rakyat]] (BKR) Divisi III Jawa Barat yang kelak menjadi [[Divisi Siliwangi]] adalah salah satu pendiri [[Laskar Wanita Indonesia]] dibentuk pada 12 Oktober 1945. Anggota Laswi beragam, dari gadis, ibu rumah tangga hingga janda, umumnya berusia 18 tahun ke atas.
'''Sumarsih Subiyati''' atau biasa dipanggil Yati Arudji adalah istri dari [[Arudji Kartawinata]], komandan [[Badan Keamanan Rakyat]] (BKR) Divisi III Jawa Barat yang kelak menjadi [[Divisi Siliwangi]]. Sumarsih Subiyati juga salah satu pendiri [[Laskar Wanita Indonesia]] (LASWI) yang dibentuk pada 12 Oktober 1945. LASWI dilatih langsung oleh mantan tentara [[Pembela Tanah Air|PETA]] dan bertugas di garis depan.[https://m.wikidata.org/wiki/Q105832689]


Laskar Wanita Indonesia (LASWI) adalah badan pergerakan dan perjuangan kaum perempuan yang berkontribusi dalam era menegakkan Republik Indonesia.<ref>{{cite web|url=http://historia.id/modern/para-perempuan-dalam-perang-kemerdekaan|title=Para Perempuan dalam Perang Kemerdekaan|authors=Annisa Mardiani & Hendri F. Isnaeni|publisher=Historia.id|date=|accessdate=31 Juli 2015}}</ref> Laswi merupakan organ afiliasi [[Musyawarah Majelis Persatuan Perjuangan Priangan]] (MP3) yang sebelumnya bernama [[Markas Dewan Pimpinan Perjuangan]] (MDPP), yang mengkoordinir 61 kesatuan perjuangan di seluruh Jawa Barat. LASWI dilatih langsung oleh mantan tentara PETA dan bertugas di garis depan.
Laskar Wanita Indonesia (LASWI) adalah badan pergerakan dan perjuangan kaum perempuan yang berkontribusi dalam era menegakkan Republik Indonesia.<ref>{{cite web|url=http://historia.id/modern/para-perempuan-dalam-perang-kemerdekaan|title=Para Perempuan dalam Perang Kemerdekaan|authors=Annisa Mardiani & Hendri F. Isnaeni|publisher=Historia.id|date=|accessdate=31 Juli 2015|archive-date=2015-06-23|archive-url=https://web.archive.org/web/20150623042057/http://historia.id/modern/para-perempuan-dalam-perang-kemerdekaan|dead-url=yes}}</ref> LASWI merupakan organ afiliasi [[Musyawarah Majelis Persatuan Perjuangan Priangan]] (MP3) yang sebelumnya bernama [[Markas Dewan Pimpinan Perjuangan]] (MDPP). Organisasi tersebut mengkoordinir 61 kesatuan perjuangan di seluruh [[Jawa Barat]].

LASWI memiliki beragam anggota, mulai dari gadis, ibu rumah tangga hingga janda yang umumnya berusia 18 tahun ke atas. Kontribusi lain yang juga dilakukan oleh organisasi tersebut yaitu merawat [[tentara]] yang terluka, mengatur dapur umum, menjahit pakaian seragam, mengajar kelas [[buta huruf]], menjadi kurir serta [[mata-mata]]. Organisasi yang didirikan Sumarsih Subiyati tersebut tercatat dalam Situs Historia sebagai penengah antara [[Gerakan Wanita Indonesia|GERWANI]] dan [[Gerakan Islam]] sebelum meletusnya [[Gerakan 30 September|GESTAPU]] (Gerakan Tiga Puluh September).

Sumarsih Subiyati juga mendirikan sebuah yayasan yang digagas oleh Ibu [[Fatmawati]] dengan nama [[Yayasan Ibu Sukarno]]. Yayasan tersebut juga membuka rumah sakit khusus untuk anak-anak yang menderita [[Tuberkulosis|TBC]]. Sejak 23 Mei 1967, rumah sakit yang dibangun tersebut kemudian beralih menjadi Rumah Sakit Umum dengan nama [[Rumah Sakit Fatmawati]]. Pada 30 Juni 1976, Yayasan Wirawati Catur Panca dibentuk dari hasil gabungan mantan pejuang wanita, antara lain; LASWI, [[Laskar Putri Indonesia]], [[Barisan Putri Indonesia]], dan [[Wanita Pembantu Perjuangan]]. Organisasi tersebut menjadi wadah penampung organisasi-organisasi kelaskaran yang berjuang pada masa revolusi.<ref>{{Cite book|last=Magdalene|date=2020|title=Her Story Perempuan Nusantara di Tepi Sejarah|location=Jakarta|publisher=PT. Elex Media Komputindo|isbn=978-623-00-2063-6|pages=26|url-status=live}}</ref>


== Referensi ==
== Referensi ==
Baris 7: Baris 11:


[[Kategori:Aktivis perempuan Sunda]]
[[Kategori:Aktivis perempuan Sunda]]
[[Kategori:Perempuan Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh Angkatan 45]]

Revisi terkini sejak 18 Juli 2024 22.56

Sumarsih Subiyati atau biasa dipanggil Yati Arudji adalah istri dari Arudji Kartawinata, komandan Badan Keamanan Rakyat (BKR) Divisi III Jawa Barat yang kelak menjadi Divisi Siliwangi. Sumarsih Subiyati juga salah satu pendiri Laskar Wanita Indonesia (LASWI) yang dibentuk pada 12 Oktober 1945. LASWI dilatih langsung oleh mantan tentara PETA dan bertugas di garis depan.[1]

Laskar Wanita Indonesia (LASWI) adalah badan pergerakan dan perjuangan kaum perempuan yang berkontribusi dalam era menegakkan Republik Indonesia.[1] LASWI merupakan organ afiliasi Musyawarah Majelis Persatuan Perjuangan Priangan (MP3) yang sebelumnya bernama Markas Dewan Pimpinan Perjuangan (MDPP). Organisasi tersebut mengkoordinir 61 kesatuan perjuangan di seluruh Jawa Barat.

LASWI memiliki beragam anggota, mulai dari gadis, ibu rumah tangga hingga janda yang umumnya berusia 18 tahun ke atas. Kontribusi lain yang juga dilakukan oleh organisasi tersebut yaitu merawat tentara yang terluka, mengatur dapur umum, menjahit pakaian seragam, mengajar kelas buta huruf, menjadi kurir serta mata-mata. Organisasi yang didirikan Sumarsih Subiyati tersebut tercatat dalam Situs Historia sebagai penengah antara GERWANI dan Gerakan Islam sebelum meletusnya GESTAPU (Gerakan Tiga Puluh September).

Sumarsih Subiyati juga mendirikan sebuah yayasan yang digagas oleh Ibu Fatmawati dengan nama Yayasan Ibu Sukarno. Yayasan tersebut juga membuka rumah sakit khusus untuk anak-anak yang menderita TBC. Sejak 23 Mei 1967, rumah sakit yang dibangun tersebut kemudian beralih menjadi Rumah Sakit Umum dengan nama Rumah Sakit Fatmawati. Pada 30 Juni 1976, Yayasan Wirawati Catur Panca dibentuk dari hasil gabungan mantan pejuang wanita, antara lain; LASWI, Laskar Putri Indonesia, Barisan Putri Indonesia, dan Wanita Pembantu Perjuangan. Organisasi tersebut menjadi wadah penampung organisasi-organisasi kelaskaran yang berjuang pada masa revolusi.[2]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Annisa Mardiani & Hendri F. Isnaeni. "Para Perempuan dalam Perang Kemerdekaan". Historia.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-06-23. Diakses tanggal 31 Juli 2015. 
  2. ^ Magdalene (2020). Her Story Perempuan Nusantara di Tepi Sejarah. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo. hlm. 26. ISBN 978-623-00-2063-6.