Lompat ke isi

Heerendiensten: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android
Tidak ada ringkasan suntingan
 
(100 revisi perantara oleh 50 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{tak akurat}}
{{tak akurat}}
{{Rujukan|date=Oktober 2022}}
'''Kerja rodi''' adalah suatu jenis [[kerja paksa]] yang diterapkan oleh Pemerintah [[Kolonial Prancis]] yang berupa pengerahan tenaga rakyat untuk membangun infrastruktur sipil atau [[militer]] demi kepentingan pengekalan pemerintahan kolonial itu sendiri. Berbeda dengan kerja paksa yang menggunakan tenaga [[tawanan]] atau tahanan, kerja rodi cenderung mengunakan "Rakyat Bebas" dan kadang masih mendapatkan upah, walau sedikit atau bahkan tidak sama sekali.
'''''Heerendiensten''''' (dari [[bahasa Belanda]]: melayani raja) adalah jenis [[kerja paksa|pekerjaan paksa]] yang digagas oleh [[Louis Bonaparte]] dari [[kekaisaran Perancis|Prancis]] yang berupa pengerahan rakyat yang bertujuan untuk pertahanan [[sipil]] dan [[militer]] serta pembangunan infrastruktur pemerintahan kolonial itu sendiri. Berbeda dengan tenaga kerja yang menggunakan [[tawanan]] atau tahanan, ''Heerendiensten'' cenderung mengunakan "Rakyat Bebas" dan kadang masih mendapatkan upah, walau sedikit atau bahkan tidak sama sekali. Di Hindia Belanda (kini Indonesia), bentuk kerja paksa ini dikenal dengan '''rodi''', yang diterapkan oleh pemerintahan kolonial [[VOC]] dan [[kolonial Belanda]] di [[Hindia Belanda]].
Contoh pemerintahan kolonial yang menerapkan kerja rodi ialah pemerintahan [[VOC]] dan [[Hindia Belanda]] di Indonesia.


[[Berkas:Posthumous Portrait of Herman Willem Daendels, Governor-General of the Dutch East Indies - Rd Saleh.jpg|200px|kiri|jmpl|Pelopor kerja rodi adalah [[Herman Willem Daendels]]]]
[[Berkas:Posthumous Portrait of Herman Willem Daendels, Governor-General of the Dutch East Indies - Rd Saleh.jpg|200px|kiri|jmpl|Pelopor Heerendiensten adalah [[Herman Willem Daendels]]]]


== Kerja paksa di Hindia Belanda ==
Keinginan utama Daendels adalah agar masyarakat Indonesia mau bekerja untuk kepentingan [[Kerajaan Prancis]]. Herman Willem Daendels adalah seorang pemimpin laki-laki yang dipilih oleh [[Republik Batavia]] untuk memerintah daerah Indonesia, terutama wilayah Jawa. Untuk mewujudkan keinginannya dan keinginan Republik Bataaf itu, dia membentuk beberapa langkah yang akan membawa pengaruh ke dalam bidang pertahanan, bidang keamanan dan juga administrasi.
Keinginan utama Daendels adalah agar masyarakat Indonesia mau bekerja keras yang dimanfaatkan untuk pembekalan pembangunan kepada [[kekaisaran Perancis]] itu sendiri. Herman Willem Daendels adalah seorang pemimpin laki-laki yang dipilih oleh [[Republik Batavia]] untuk memerintah daerah Indonesia, terutama wilayah Jawa. Untuk mewujudkan keinginannya dan keinginan [[Republik Batavia]] itu, dia membentuk beberapa langkah yang akan membawa pengaruh ke dalam bidang pertahanan, bidang keamanan dan juga administrasi.


Dalam hal bidang pertahanan dan keamanan, Daendels melakukan beberapa kegiatan untuk mencapai tujuannya, seperti membangun benteng-benteng pertahanan baru dan juga membangun pangkalan angkatan laut di daerah Ujungkulon dan Anyer. Namun, pembangunan pangkalan angkatan laut di daerah Ujungkulon ini tidak berhasil.
Dalam hal bidang pertahanan dan keamanan, Daendels melakukan beberapa kegiatan untuk mencapai tujuannya, seperti membangun benteng-benteng pertahanan baru dan juga membangun pangkalan angkatan laut di daerah Ujungkulon dan Anyer. Namun, pembangunan pangkalan angkatan laut di daerah Ujungkulon ini tidak berhasil.


Selain itu, masih ada juga tindakan-tindakan Daendels yang lainnya seperti meningkatkan jumlah tentara, dan membangun jalan raya dari Anyer sampai Panarukan sepanjang 1100 km. Kegiatan ini mengubah image Daendels. Dulu, dia dikenal sebagai seorang pemuda yang memegang teguh semboyan [[Revolusi Prancis]], setelah semua itu terjadi, dia menjadi seorang pemuda yang kejam dan diktator.
Selain itu, masih ada juga tindakan-tindakan Daendels yang lainnya seperti meningkatkan jumlah tentara, dan membangun jalan raya dari Anyer sampai Panarukan sepanjang 1100 km. Kegiatan ini mengubah citra Daendels. Dulu, dia dikenal sebagai seorang pemuda yang memegang teguh semboyan [[Revolusi Prancis]], setelah semua itu terjadi, dia menjadi seorang pemuda yang kejam dan diktator.


Selama ini masyarakat mengetahui jika rakyat yang melakukan kerja rodi itu tidak dibayar dan dipaksa. Menurut sejarawan Djoko Marihandono, sebenarnya Daendels telah menyiapkan upah sebesar 30.000 ringgit untuk menggaji serta memberi makan para mandor dan pekerja rodi yang disalurkan melalui perantara [[residen]] dan [[bupati]]. Tetapi diketahui bahwa uang tersebut telah di[[korupsi]] oleh para bupati sehingga tidak sampai ke tangan pekerja. Hal ini tercatat dalam arsip laporan Pemerintah Prancis saat itu, tetapi hal ini masih diragukan kebenarannya oleh publik.<ref> [https://news.detik.com/berita/d-5365828/daendels-bayar-upah-pekerja-jalan-anyer-panarukan-tapi-dikorupsi-benarkah/ Daendels Bayar Upah Pekerja Jalan Anyer-Panarukan tapi Dikorupsi, Benarkah?. Detikcom]</ref>
Daendels menyuruh semua rakyat untuk melakukan kerja Rodi. Ketika pembangunan jalan raya Anyer-Panarukan, banyak rakyat yang meninggal. Kerja Rodi pembangunan rakyat di pangkalan Ujung Kulon membuat rakyat sulit mencapainya. Tempat pembuatan jalan tersebut penuh dengan nyamuk malaria sehingga tidak sedikit rakyat Indonesia yang meninggal ketika pelaksanaan program itu.


== Bentuk heerendiensten ==
Selama ini masyarakat mengetahui jika rakyat yang melakukan kerja rodi itu tidak dibayar dan dipaksa. Menurut sejarawan Djoko Marihandono, sebenarnya Daendels telah menyiapkan upah sebesar 30.000 ringgit untuk menggaji serta memberi makan para mandor dan pekerja rodi yang disalurkan melalui perantara [[residen]] dan [[bupati]]. Tetapi diketahui bahwa uang tersebut telah di[[korupsi]] oleh para bupati sehingga tidak sampai ke tangan pekerja. Hal ini tercatat dalam arsip laporan Pemerintah Prancis saat itu, tetapi narasi ini masih diragukan kebenarannya oleh publik.{{link|https://news.detik.com/berita/d-5365828/daendels-bayar-upah-pekerja-jalan-anyer-panarukan-tapi-dikorupsi-benarkah/}}
Bentuk kerja paksa yang diberlakukan oleh pemerintah kolonial kepada rakyat di antaranya mendayung perahu, membuat fasilitas jalan atau jembatan, tanam paksa, membangun perbentengan, [[kerja blandong]] (penebangan kayu), dan kerja di perkebunan pemerintah.

== Bentuk kerja rodi ==
Bentuk kerja yang harus dilakukan oleh rakyat dikarenakan bupati korupsi mengakibatkan rakyat, mendayung perahu, membuat fasilitas jalan atau jembatan, membangun perbentengan, [[kerja blandong]] (penebangan kayu), dan kerja di perkebunan pemerintah.


== Referensi ==
== Referensi ==
{{reflist}}
* https://www.merdeka.com/pendidikan/simak-kisah-kejam-kerja-rodi-di-indonesia.html
* https://www.merdeka.com/pendidikan/simak-kisah-kejam-kerja-rodi-di-indonesia.html {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20220629030316/https://www.merdeka.com/pendidikan/simak-kisah-kejam-kerja-rodi-di-indonesia.html |date=2022-06-29 }}
* http://www.guruips.com/2016/08/kebijakan-deandels-dan-kerja-rodi-masa.html
* http://www.guruips.com/2016/08/kebijakan-deandels-dan-kerja-rodi-masa.html {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20230609235805/http://www.guruips.com/2016/08/kebijakan-deandels-dan-kerja-rodi-masa.html |date=2023-06-09 }}
* '''IPS SEJARAH''', Sejarah Indonesia.
* https://news.detik.com/berita/d-5365828/daendels-bayar-upah-pekerja-jalan-anyer-panarukan-tapi-dikorupsi-benarkah {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20221202161940/https://news.detik.com/berita/d-5365828/daendels-bayar-upah-pekerja-jalan-anyer-panarukan-tapi-dikorupsi-benarkah |date=2022-12-02 }}


== Lihat pula ==
== Lihat pula ==
* [[Kerja Bakti]]
* [[Kerja Bakti]]
* [[Kerja Gotong-Royong]]
* [[Kerja Gotong-Royong]]

[[Kategori:Kerja paksa]]




{{Sejarah-stub}}
{{Sejarah-stub}}

[[Kategori:Kerja paksa]]

Revisi terkini sejak 2 Juni 2024 12.33

Heerendiensten (dari bahasa Belanda: melayani raja) adalah jenis pekerjaan paksa yang digagas oleh Louis Bonaparte dari Prancis yang berupa pengerahan rakyat yang bertujuan untuk pertahanan sipil dan militer serta pembangunan infrastruktur pemerintahan kolonial itu sendiri. Berbeda dengan tenaga kerja yang menggunakan tawanan atau tahanan, Heerendiensten cenderung mengunakan "Rakyat Bebas" dan kadang masih mendapatkan upah, walau sedikit atau bahkan tidak sama sekali. Di Hindia Belanda (kini Indonesia), bentuk kerja paksa ini dikenal dengan rodi, yang diterapkan oleh pemerintahan kolonial VOC dan kolonial Belanda di Hindia Belanda.

Pelopor Heerendiensten adalah Herman Willem Daendels

Kerja paksa di Hindia Belanda

[sunting | sunting sumber]

Keinginan utama Daendels adalah agar masyarakat Indonesia mau bekerja keras yang dimanfaatkan untuk pembekalan pembangunan kepada kekaisaran Perancis itu sendiri. Herman Willem Daendels adalah seorang pemimpin laki-laki yang dipilih oleh Republik Batavia untuk memerintah daerah Indonesia, terutama wilayah Jawa. Untuk mewujudkan keinginannya dan keinginan Republik Batavia itu, dia membentuk beberapa langkah yang akan membawa pengaruh ke dalam bidang pertahanan, bidang keamanan dan juga administrasi.

Dalam hal bidang pertahanan dan keamanan, Daendels melakukan beberapa kegiatan untuk mencapai tujuannya, seperti membangun benteng-benteng pertahanan baru dan juga membangun pangkalan angkatan laut di daerah Ujungkulon dan Anyer. Namun, pembangunan pangkalan angkatan laut di daerah Ujungkulon ini tidak berhasil.

Selain itu, masih ada juga tindakan-tindakan Daendels yang lainnya seperti meningkatkan jumlah tentara, dan membangun jalan raya dari Anyer sampai Panarukan sepanjang 1100 km. Kegiatan ini mengubah citra Daendels. Dulu, dia dikenal sebagai seorang pemuda yang memegang teguh semboyan Revolusi Prancis, setelah semua itu terjadi, dia menjadi seorang pemuda yang kejam dan diktator.

Selama ini masyarakat mengetahui jika rakyat yang melakukan kerja rodi itu tidak dibayar dan dipaksa. Menurut sejarawan Djoko Marihandono, sebenarnya Daendels telah menyiapkan upah sebesar 30.000 ringgit untuk menggaji serta memberi makan para mandor dan pekerja rodi yang disalurkan melalui perantara residen dan bupati. Tetapi diketahui bahwa uang tersebut telah dikorupsi oleh para bupati sehingga tidak sampai ke tangan pekerja. Hal ini tercatat dalam arsip laporan Pemerintah Prancis saat itu, tetapi hal ini masih diragukan kebenarannya oleh publik.[1]

Bentuk heerendiensten

[sunting | sunting sumber]

Bentuk kerja paksa yang diberlakukan oleh pemerintah kolonial kepada rakyat di antaranya mendayung perahu, membuat fasilitas jalan atau jembatan, tanam paksa, membangun perbentengan, kerja blandong (penebangan kayu), dan kerja di perkebunan pemerintah.

Referensi

[sunting | sunting sumber]

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]