Lompat ke isi

Suluh Indonesia: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.8
OrophinBot (bicara | kontrib)
 
(3 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
'''Suluh Indonesia''' ('''Sulindo''', Bahasa Tionghoa :火炬印尼) adalah surat kabar mingguan milik [[Partai Nasional Indonesia]] (PNI) yang terbit di Jakarta sejak 1 Oktober 1953.<ref name="jk"/> Sulindo dibuat untuk menyebarkan informasi dan program-program PNI.<ref name="ju">Partai Nasional Indonesia pada Pemilihan Umum Tahun 1955 di Semarang. 2012. Aryani Dewantarina. Journal of Indonesian History. Vol.1 No. 2. Hal 71-77.</ref> Media cetak ini berperan dalam membuat PNI memimpin [[Pemilihan Umum 1955]].<ref name="ju"/> Pimpinan pertama redaksi Sulindo adalah [[Sayuti Melik]], kemudian digantikan [[Manai Sophiaan]] (1954), [[Sabilal Rasjad]], Isnaeni, dan selanjutnya Supardi(September 1957). Setiap kali naik cetak, Sulindo dapat menyebarkan 100.000 ekslempar, terutama karena surat kabar ini banyak disukai kaum remaja.<ref name="jk">[http://www.jakarta.go.id/web/encyclopedia/detail/3012/Suluh-Indonesia suluh Indonesia.] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20131113021703/http://www.jakarta.go.id/web/encyclopedia/detail/3012/Suluh-Indonesia |date=2013-11-13 }} Ensiklopedi Jakarta (Jakarta.go.id - Portal Resmi Provinsi DKI Jakarta).</ref>
'''Suluh Indonesia''' ('''Sulindo''', Bahasa Tionghoa :火炬印尼) adalah surat kabar mingguan milik [[Partai Nasional Indonesia]] (PNI) yang terbit di Jakarta sejak 1 Oktober 1953.<ref name="jk"/> Sulindo dibuat untuk menyebarkan informasi dan program-program PNI.<ref name="ju">Partai Nasional Indonesia pada Pemilihan Umum Tahun 1955 di Semarang. 2012. Aryani Dewantarina. Journal of Indonesian History. Vol.1 No. 2. Hal 71-77.</ref> Media cetak ini berperan dalam membuat PNI memimpin [[Pemilihan Umum 1955]].<ref name="ju"/> Pimpinan pertama redaksi Sulindo adalah [[Sayuti Melik]], kemudian digantikan [[Manai Sophiaan]] (1954), [[Sabilal Rasjad]], Isnaeni, dan selanjutnya Supardi(September 1957). Setiap kali naik cetak, Sulindo dapat menyebarkan 100.000 ekslempar, terutama karena surat kabar ini banyak disukai kaum remaja.<ref name="jk">[http://www.jakarta.go.id/web/encyclopedia/detail/3012/Suluh-Indonesia suluh Indonesia.] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20131113021703/http://www.jakarta.go.id/web/encyclopedia/detail/3012/Suluh-Indonesia |date=2013-11-13 }} Ensiklopedi Jakarta (Jakarta.go.id - Portal Resmi Provinsi DKI Jakarta).</ref>


Pada Desember 1958, Suluh Indonesia sempat dilarang beredar di [[Sumatra Selatan]] dan [[Jambi]] karena adanya pembatasan pers. Hal ini merupakan dampak dari pernyataan Sukarno mengenai negara dalam keadaan perang dan dia mengkampanyekan [[pembebasan Irian Barat]] dari kolonialisme [[Belanda]] yang banyak mengundang pertentangan.<ref name="jk"/>
Pada Desember 1958, Suluh Indonesia sempat dilarang beredar di [[Sumatera Selatan]] dan [[Jambi]] karena adanya pembatasan pers. Hal ini merupakan dampak dari pernyataan Sukarno mengenai negara dalam keadaan perang dan dia mengkampanyekan [[pembebasan Irian Barat]] dari kolonialisme [[Belanda]] yang banyak mengundang pertentangan.<ref name="jk"/>


== Referensi ==
== Referensi ==
Baris 7: Baris 7:


[[Kategori:Sejarah pers Indonesia]]
[[Kategori:Sejarah pers Indonesia]]
[[Kategori:Partai Nasional Indonesia]]

Revisi terkini sejak 29 September 2023 05.11

Suluh Indonesia (Sulindo, Bahasa Tionghoa :火炬印尼) adalah surat kabar mingguan milik Partai Nasional Indonesia (PNI) yang terbit di Jakarta sejak 1 Oktober 1953.[1] Sulindo dibuat untuk menyebarkan informasi dan program-program PNI.[2] Media cetak ini berperan dalam membuat PNI memimpin Pemilihan Umum 1955.[2] Pimpinan pertama redaksi Sulindo adalah Sayuti Melik, kemudian digantikan Manai Sophiaan (1954), Sabilal Rasjad, Isnaeni, dan selanjutnya Supardi(September 1957). Setiap kali naik cetak, Sulindo dapat menyebarkan 100.000 ekslempar, terutama karena surat kabar ini banyak disukai kaum remaja.[1]

Pada Desember 1958, Suluh Indonesia sempat dilarang beredar di Sumatera Selatan dan Jambi karena adanya pembatasan pers. Hal ini merupakan dampak dari pernyataan Sukarno mengenai negara dalam keadaan perang dan dia mengkampanyekan pembebasan Irian Barat dari kolonialisme Belanda yang banyak mengundang pertentangan.[1]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ a b c suluh Indonesia. Diarsipkan 2013-11-13 di Wayback Machine. Ensiklopedi Jakarta (Jakarta.go.id - Portal Resmi Provinsi DKI Jakarta).
  2. ^ a b Partai Nasional Indonesia pada Pemilihan Umum Tahun 1955 di Semarang. 2012. Aryani Dewantarina. Journal of Indonesian History. Vol.1 No. 2. Hal 71-77.