Lompat ke isi

Stasiun Kertosono: Perbedaan antara revisi

Koordinat: 7°35′40″S 112°6′16″E / 7.59444°S 112.10444°E / -7.59444; 112.10444
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Arzaka Pratama (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
k Layanan kereta api: Update per 1 November 2024: KA Ranggajati kelas campuran eksekutif-ekonomi
 
(291 revisi perantara oleh 29 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{infobox stasiun
{{infobox stasiun
| name = Kertosono
| name = Kertosono
| symbol_location = KAI
| symbol = KAI
| nomorstasiun = {{KAICN solid|Dh|16|size=40}}
| tinggi = +44 m
| tinggi = +44 m
| kode = KTS
| kode = KTS
| image = Stasiun Kertosono 2021.jpg
| image = Building of Kertosono Station in 2024.jpg
| caption = Tampak depan Stasiun Kertosono, 2021
| caption = Tampak depan Stasiun Kertosono pada 2024
| prov = Jawa Timur
| prov = Jawa Timur
| kabupaten = Nganjuk
| kabupaten = Nganjuk
Baris 13: Baris 16:
| bujur = 112.1005386
| bujur = 112.1005386
| open = 25 Juni 1881
| open = 25 Juni 1881
| operator = [[Daerah Operasi VII Madiun]]
| operator = daop7
| operator2 = [[KAI Commuter]]
| operator3 = [[KAI Logistik]]
| class = Besar tipe B
| class = Besar tipe B
| nomor = 4031
| nomor = 4031
| letak = * km 96+888 lintas [[Stasiun Surabaya Kota|Surabaya Kota]]-'''Kertosono'''-[[Stasiun Madiun|Madiun]]-[[Stasiun Solo Balapan|Solo Balapan]]
| letak = * km 96+888 lintas [[Stasiun Surabaya Kota|Surabaya Kota]]-'''Kertosono'''-[[Stasiun Madiun|Madiun]]-[[Stasiun Solo Balapan|Solo Balapan]]
*km 215+479 lintas [[Stasiun Bangil|Bangil]]-[[Stasiun Blitar|Blitar]]-'''Kertosono'''
*km 215+479 lintas [[Stasiun Bangil|Bangil]]-[[Stasiun Blitar|Blitar]]-'''Kertosono'''
| line = Hampir semua perjalanan KA dari arah Surabaya ataupun Malang/Blitar dan dari arah Madiun, kecuali [[Kereta api Sancaka|KA Sancaka]]
| line = Semua perjalanan KA penumpang dan barang mengarah Jakarta, Bandung, Surabaya, dan Malang, kecuali [[kereta api Sancaka]]
| services = {{adjacent stations|system=Komuter Surabaya
| ticketting = Sistem tiket daring; melayani pemesanan langsung dan pengubahan/pembatalan keberangkatan di loket.
|line2=Dhoho|type2=SB-KTS||left2=Sembung
Terdapat fasilitas ala [[Bandar udara|bandara]] berupa ''check-in'' mandiri untuk pencetakan ''boarding pass'' khusus keberangkatan KA jarak jauh/menengah.
|line3=Dhoho|type3=BL-KTS||left3=Purwoasri
| services = {{adjacent stations|system=Layanan lokal KAI
|line1=Dhoho|left1=Sembung|right1=Papar
|line1=Dhoho|type1=SB-BL|left1=Sembung|right1=Purwoasri
}}
|line2=KRD Kertosono|left2=Sembung}}
| track = 7
| track = 7
* jalur 2: sepur lurus jalur ganda arah Madiun
* jalur 2: sepur lurus jalur ganda arah Madiun
* jalur 3: sepur lurus jalur ganda arah Jombang-Surabaya
* jalur 3: sepur lurus jalur ganda arah Surabaya
* jalur 4: sepur lurus jalur tunggal dari dan ke arah Blitar-Malang-Bangil
* jalur 4: sepur lurus jalur tunggal dari dan ke arah Malang
| platform = 5 (satu peron sisi yang tinggi di tengah bangunan stasiun dan rendah di bagian ujungnya serta empat peron pulau yang rendah)
| platform = 5 (satu peron sisi yang tinggi, satu peron pulau yang tinggi, dan tiga peron pulau yang rendah)
| parking = Ya
| boardingpass = Ya, kecuali KA lokal menggunakan tiket ''thermal''
| musala = Ya
| laktasi = Ya
| toilet = Ya
| merokok = Ya
| cs = Ya
| persinyalan = * Elektrik tipe [[Ansaldo STS]]<ref>{{cite journal|title=Study on Interlocking System in Indonesia|url=https://pdfs.semanticscholar.org/beab/714af554a793a1ddb3e041eaee31fa02a4b9.pdf|first1=A.|last1=Sugiana|first2=Key-Seo|last2=Lee|first3=Kang-Soo|last3=Lee|first4=Kyeong-Hwan|last4= Hwang|first5=Won-Kyu|last5=Kwak|year=2015|journal=Nyeondo Hangugcheoldohaghoe Chungyehagsuldaehoe Nonmunjib (Korean Society for Railway)|issue=46}}</ref> (s.d. 2019)
| persinyalan = * Elektrik tipe [[Ansaldo STS]]<ref>{{cite journal|title=Study on Interlocking System in Indonesia|url=https://pdfs.semanticscholar.org/beab/714af554a793a1ddb3e041eaee31fa02a4b9.pdf|first1=A.|last1=Sugiana|first2=Key-Seo|last2=Lee|first3=Kang-Soo|last3=Lee|first4=Kyeong-Hwan|last4= Hwang|first5=Won-Kyu|last5=Kwak|year=2015|journal=Nyeondo Hangugcheoldohaghoe Chungyehagsuldaehoe Nonmunjib (Korean Society for Railway)|issue=46}}</ref> (s.d. 2019)
* Elektrik tipe [[Len Industri|Sinyal ''Interlocking'' Len]]-02 (2019-sekarang)
* Elektrik tipe [[Len Industri|Sinyal ''Interlocking'' Len]]-02 (2019-sekarang)
| fasilitas = {{Infobox stasiun/fasilitas|parkir}}{{Infobox stasiun/fasilitas|checkin}}{{Infobox stasiun/fasilitas|ruang tunggu}}{{Infobox stasiun/fasilitas|loket}}{{Infobox stasiun/fasilitas|cs}}{{Infobox stasiun/fasilitas|informasi}}{{Infobox stasiun/fasilitas|musala}}{{Infobox stasiun/fasilitas|toilet}}{{Infobox stasiun/fasilitas|kesehatan}}{{Infobox stasiun/fasilitas|kios}}{{Infobox stasiun/fasilitas|menyusui}}{{Infobox stasiun/fasilitas|isi baterai}}{{Infobox stasiun/fasilitas|merokok}}{{Infobox stasiun/fasilitas|airminum}}
| map_type = Kabupaten Nganjuk#Jawa Timur
}}
}}
'''Stasiun Kertosono (KTS)''' adalah [[stasiun kereta api]] kelas besar tipe B yang terletak di [[Banaran, Kertosono, Nganjuk]]; termasuk dalam [[Daerah Operasi VII Madiun]] pada ketinggian +44 meter. Stasiun ini merupakan stasiun yang terletak paling timur sekaligus terbesar di [[Kabupaten Nganjuk]].
'''Stasiun Kertosono (KTS)''' adalah [[stasiun kereta api]] kelas besar tipe B yang terletak di [[Banaran, Kertosono, Nganjuk]]; termasuk dalam pengelolaan [[Daerah Operasi VII Madiun]] dan [[KAI Commuter]] pada ketinggian +44 meter. Stasiun ini berjarak 612 km sebelah timur dari {{sta|Bandung}} dan 737 km sebelah tenggara dari Jakarta {{sta|Gambir}}.

Stasiun ini merupakan stasiun yang terletak paling timur sekaligus terbesar di [[Kabupaten Nganjuk]]. Meskipun terletak di sebuah [[kecamatan]] di bagian timur Kabupaten Nganjuk, stasiun ini memiliki bangunan yang lebih besar dan jumlah jalur yang lebih banyak daripada [[Stasiun Nganjuk]] yang terletak di [[ibu kota]] [[kabupaten]].


Stasiun Kertosono menjadi titik pertemuan antara jalur utama selatan dan tengah Jawa mengarah {{sta|Surabaya Gubeng}} serta [[Jalur kereta api Kertosono–Bangil|jalur percabangan]] menuju {{sta|Blitar}} yang melayani kereta api antarkota jalur selatan dan tengah Jawa maupun [[kereta api lokal]]. Selain itu, stasiun ini melayani bongkar muat angkutan batu [[balas]]/kricak di Daop VII. Stasiun ini memiliki [[depo lokomotif|subdepo lokomotif]] yang terletak di sebelah barat daya stasiun.
Meskipun terletak di sebuah [[kecamatan]] yang penting di Nganjuk, bangunan stasiun ini lebih besar daripada [[Stasiun Nganjuk]] yang terletak di [[ibu kota]] [[kabupaten]]. Di sebelah barat daya stasiun ini terdapat [[depo lokomotif|Sub Depo Lokomotif Kertosono]].


Satu-satunya kereta api yang melintas langsung (tidak berhenti) di stasiun ini adalah [[Kereta api Sancaka|KA Sancaka]].
Satu-satunya kereta api yang melintas langsung/tidak berhenti di stasiun ini adalah [[Kereta api Sancaka]].


== Sejarah ==
== Sejarah ==
[[File:Luchtopname van het gebied tussen Kertosono en Modjokerto, KITLV MLD391 009.tiff|Potret udara Stasiun Kertosono yang kala itu dihancurkan tentara Belanda dalam rangkaian [[Agresi Militer Belanda II]]. Seberang stasiun ini dahulunya merupakan sebuah [[los bundar]] yang dilengkapi dengan dua [[pemutar rel]], tetapi dibongkar{{Kapan}} sehubungan dengan pengubahan status depo lokomotif menjadi subdepo.|thumb|ki]]
Pembangunan Stasiun Kertosono telah direncanakan bersamaan dengan pembangunan jalur kereta api lintas Surabaya–Madiun–Solo oleh [[Staatsspoorwegen]] (SS). Stasiun ini dibuka bersamaan dengan pembukaan jalur kereta api Sembung–Kertosono pada 25 Juni 1881. Pada 1 Oktober 1881, pembangunan jalur lintas Kertosono–Nganjuk telah selesai. Kemudian pada 13 Agustus 1882, jalur menuju [[Stasiun Kediri|Kediri]] telah selesai dibangun.<ref>{{Cite book|title=Statistiek van het vervoer op de spoorwegen en tramwegen met machinale beweegkracht in Nederlandsch-Indië|last=Staatsspoorwegen Ned. Indië|publisher=Burgerlijke Openbare Werken|year=1896|isbn=|location=Batavia|pages=}}</ref><ref>{{Cite book|title=Spoorwegen op Java|last=Pincoffs|first=L. dkk.|publisher=Commissie voor de Spoorwegen op Java|year=1873|isbn=|location=Rotterdam|pages=}}</ref>
Pembangunan Stasiun Kertosono telah direncanakan bersamaan dengan pembangunan jalur kereta api lintas Surabaya–Madiun–Solo oleh [[Staatsspoorwegen]] (SS). Stasiun ini dibuka bersamaan dengan pembukaan jalur kereta api Sembung–Kertosono pada 25 Juni 1881. Pada 1 Oktober 1881, pembangunan jalur lintas Kertosono–Nganjuk telah selesai. Kemudian pada 13 Agustus 1882, jalur menuju [[Stasiun Kediri|Kediri]] telah selesai dibangun.<ref>{{Cite book|title=Statistiek van het vervoer op de spoorwegen en tramwegen met machinale beweegkracht in Nederlandsch-Indië|last=Staatsspoorwegen Ned. Indië|publisher=Burgerlijke Openbare Werken|year=1896|isbn=|location=Batavia|pages=}}</ref><ref>{{Cite book|title=Spoorwegen op Java|last=Pincoffs|first=L. dkk.|publisher=Commissie voor de Spoorwegen op Java|year=1873|isbn=|location=Rotterdam|pages=}}</ref>


Setelah menyeberangi [[Sungai Brantas]] dalam perjalanan ke arah timur, jalur kereta api [[Wesel|bercabang dua]]: jalur ke arah timur menuju [[Kota Surabaya|Surabaya]] dan ke arah selatan menuju [[Kota Kediri|Kediri]] hingga [[Kota Malang|Malang]]—percabangan tersebut dikendalikan dari rumah sinyal yang terletak di sebelah timur sungai tersebut. Jalur percabangan sengaja dibangun di seberang sungai supaya SS tidak membangun dua buah [[jembatan]] yang mengeluarkan biaya yang terlalu besar—percabangan ini di kemudian hari dijuluki sebagai "Simetri Kertosono". Sejak dilakukan pergantian sistem persinyalan dari mekanik ke elektrik buatan Ansaldo STS, rumah sinyal di percabangan tersebut sudah tidak digunakan lagi.
Setelah menyeberangi [[Sungai Brantas]] dalam perjalanan ke arah timur, jalur kereta api [[Wesel|bercabang dua]]: ke arah timur menuju [[Kota Surabaya|Surabaya]] dan ke arah selatan menuju [[Kota Kediri|Kediri]] hingga [[Kota Malang|Malang]]—percabangan tersebut dikendalikan dari rumah sinyal yang terletak di sebelah timur sungai tersebut. Jalur percabangan sengaja dibangun di seberang sungai supaya SS tidak membangun dua buah [[jembatan]] yang mengeluarkan biaya yang terlalu besar—percabangan ini di kemudian hari dijuluki sebagai "Simetri Kertosono". Sejak dilakukan pergantian sistem persinyalan dari mekanik ke elektrik buatan Ansaldo STS, rumah sinyal di percabangan tersebut sudah tidak digunakan lagi.


Pada zaman [[Hindia Belanda]], stasiun ini dihubungkan dengan Pabrik Gula Lestari melalui jalur lori sekitar 5&nbsp;km untuk keperluan angkutan tebu dan gula.<ref>{{Cite web|url=http://www.bumn.go.id/keretaapi/berita/1-Sempat-Vakum-2-Tahun-Stasiun-Kertosono-Kembali-Beroperasi-Sejak-2015|title=Sempat Vakum 2 Tahun, Stasiun Kertosono Kembali Beroperasi Sejak 2015|last=Negara|first=Fadjrin Kurnia@Kementerian Badan Usaha Milik|date=|website=Kementerian BUMN|language=en|access-date=2019-08-07|archive-date=2019-08-07|archive-url=https://web.archive.org/web/20190807141728/http://www.bumn.go.id/keretaapi/berita/1-Sempat-Vakum-2-Tahun-Stasiun-Kertosono-Kembali-Beroperasi-Sejak-2015|dead-url=yes}}</ref> Sisa jalur lori ini masih bisa dilihat di sekitar pintu depan stasiun ini.
Pada zaman [[Hindia Belanda]], stasiun ini dihubungkan dengan Pabrik Gula Lestari melalui jalur lori sekitar 5 km untuk keperluan angkutan tebu dan gula.<ref>{{Cite web|url=http://www.bumn.go.id/keretaapi/berita/1-Sempat-Vakum-2-Tahun-Stasiun-Kertosono-Kembali-Beroperasi-Sejak-2015|title=Sempat Vakum 2 Tahun, Stasiun Kertosono Kembali Beroperasi Sejak 2015|last=Negara|first=Fadjrin Kurnia@Kementerian Badan Usaha Milik|date=|website=Kementerian BUMN|language=en|access-date=2019-08-07|archive-date=2019-08-07|archive-url=https://web.archive.org/web/20190807141728/http://www.bumn.go.id/keretaapi/berita/1-Sempat-Vakum-2-Tahun-Stasiun-Kertosono-Kembali-Beroperasi-Sejak-2015|dead-url=yes}}</ref> Sisa jalur lori ini masih bisa dilihat di sekitar pintu depan stasiun ini.


Sekitar 2013–2014, PT KAI sempat menerapkan kebijakan bahwa semua KA harus melintas langsung di stasiun ini untuk membersihkan stasiun dan KA dari [[pengamen]] maupun pedagang asongan hingga kembali melayani penumpang sejak diberlakukan Grafik Perjalanan Kereta Api 2015 mulai 1 April 2015.<ref>{{cite web|url=https://news.detik.com/jawatimur/2293739/dilarang-berjualan-pedagang-asongan-ricuh-dengan-petugas-pt-ka|title=Dilarang Berjualan, Pedagang Asongan Ricuh dengan Petugas PT KA|date=5 Juli 2013|publisher=Detik.com|accessdate=24 Juli 2017}}</ref>
Sekitar 2013–2014, PT KAI sempat menerapkan kebijakan bahwa semua KA harus melintas langsung di stasiun ini untuk membersihkan stasiun dan KA dari [[pengamen]] maupun pedagang asongan hingga kembali melayani penumpang sejak diberlakukan Grafik Perjalanan Kereta Api 2015 mulai 1 April 2015.<ref>{{Cite news|url=https://news.detik.com/jawatimur/2293739/dilarang-berjualan-pedagang-asongan-ricuh-dengan-petugas-pt-ka|title=Dilarang Berjualan, Pedagang Asongan Ricuh dengan Petugas PT KA|date=5 Juli 2013|publisher=Detik.com|accessdate=24 Juli 2017|work=[[Detik.com|detikcom]]}}</ref>


== Bangunan dan tata letak ==
== Bangunan dan tata letak ==
[[Berkas:KA Sri Tanjung 1101.JPG|kiri|jmpl|KA Sri Tanjung saat tiba di Stasiun Kertosono. Tampak rumah sinyal barat yang kini telah dibongkar (2011)]]
[[Berkas:KA Sri Tanjung 1101.JPG|kiri|jmpl|KA Sri Tanjung saat tiba di Stasiun Kertosono. Tampak rumah sinyal barat yang kini telah dibongkar (2011)]]


Stasiun Kertosono memiliki tujuh jalur kereta api ditambah satu jalur yang terhubung dengan subdepo lokomotif tersebut, tetapi hanya jalur 1–5 yang sering digunakan. Pada awalnya, hanya jalur 1 yang dijadikan sebagai sepur lurus. Setelah [[jalur ganda]] ruas [[Stasiun Jombang|Jombang]]–[[Stasiun Baron|Baron]] dioperasikan sejak 30 Oktober 2019,<ref>{{Cite web|url=https://regional.kompas.com/read/2019/10/30/05000071/jalur-ganda-kereta-api-jombang-baron-nganjuk-siap-dioperasikan|title=Jalur Ganda Kereta Api Jombang - Baron Nganjuk Siap Dioperasikan|last=Media|first=Kompas Cyber|date=|website=KOMPAS.com|language=id|access-date=2019-12-10}}</ref><ref>{{Cite web|url=https://www.antaranews.com/berita/1138131/kai-siap-operasikan-jalur-ganda-jombang-baron|title=KAI siap operasikan jalur ganda Jombang-Baron|last=Chusna|first=Asmaul|date=2019-10-30|website=Antara News|access-date=2019-12-10}}</ref> jalur 2 dan 3 dijadikan sebagai sepur lurus berturut-turut untuk arah [[Stasiun Madiun|Madiun]] dan arah [[Stasiun Jombang|Jombang]]–[[Stasiun Wonokromo|Surabaya]].
Stasiun Kertosono memiliki tujuh jalur kereta api ditambah satu jalur yang terhubung dengan subdepo lokomotif tersebut, tetapi hanya jalur 1–5 yang sering digunakan. Pada awalnya, hanya jalur 1 yang dijadikan sebagai sepur lurus. Setelah [[jalur ganda]] ruas [[Stasiun Jombang|Jombang]]–[[Stasiun Baron|Baron]] dioperasikan sejak 30 Oktober 2019,<ref>{{Cite news|url=https://regional.kompas.com/read/2019/10/30/05000071/jalur-ganda-kereta-api-jombang-baron-nganjuk-siap-dioperasikan|title=Jalur Ganda Kereta Api Jombang - Baron Nganjuk Siap Dioperasikan|last=Syafií|first=Moh.|date=|work=[[Kompas.com]]|language=id|access-date=2019-12-10|editor-last=Ika|editor-first=Aprillia}}</ref><ref>{{Cite news|url=https://www.antaranews.com/berita/1138131/kai-siap-operasikan-jalur-ganda-jombang-baron|title=KAI siap operasikan jalur ganda Jombang-Baron|last=Chusna|first=Asmaul|date=2019-10-30|work=[[Lembaga Kantor Berita Nasional Antara|ANTARA News]]|access-date=2019-12-10|editor-last=Dewanto|editor-first=Kelik}}</ref> jalur 2 dan 3 dijadikan sebagai sepur lurus berturut-turut untuk arah [[Stasiun Madiun|Madiun]] dan arah [[Stasiun Jombang|Jombang]]–[[Stasiun Wonokromo|Surabaya]]. Di ujung timur jalur 1 terdapat jalur menuju area bongkar muat batu balas/kricak.


Pada saat pembangunan jalur ganda, dilakukan perubahan diagram lintasan stasiun ini dengan membuat percabangan menuju Kediri di dalam area emplasemen, menggunakan jalur 4 sebagai sepur lurus sehingga wesel "Simetri Kertosono" dibongkar. Selain itu, rumah sinyal peninggalan SS di barat stasiun maupun di timur Sungai Brantas dibongkar, mengganti jembatan lama dengan jembatan jalur dwiganda yang berukuran lebih besar, serta sistem persinyalan elektrik tipe [[Ansaldo STS|Ansaldo]] digantikan dengan sistem terbaru produksi [[Len Industri|PT Len Industri]].
Pada saat pembangunan jalur ganda oleh Balai Teknik Perkeretaaapian Wilayah Jawa Bagian Timur [[Direktorat Jenderal Perkeretaapian]] (sekarang BTP Surabaya), dilakukan perubahan diagram lintasan stasiun ini dengan membuat percabangan menuju Kediri di dalam area [[emplasemen]], menggunakan jalur 4 sebagai sepur lurus sehingga [[wesel]] "Simetri Kertosono" dibongkar. Selain itu, rumah sinyal peninggalan SS di barat stasiun maupun di timur Sungai Brantas dibongkar, mengganti jembatan lama dengan jembatan jalur dwiganda yang berukuran lebih besar, serta sistem persinyalan elektrik produksi [[Ansaldo STS|Ansaldo]] digantikan dengan yang terbaru produksi [[Len Industri|PT Len Industri]].
{| cellspacing="0" cellpadding="3"
| style="border-top:solid 1px grey" |
| style="border-top:solid 1px grey" |↔
| style="border-top:solid 1px grey" |Jalur akses dari dan ke [[Depo lokomotif|subdepo lokomotif]] maupun [[pemutar rel]]
| style="border-top:solid 1px grey" |
|-
|Jalur '''7'''
|←
|Jalur parkir rangkaian kereta api
|→
|-
|Jalur '''6'''
|←
|Jalur parkir rangkaian kereta api
|→
|-
| rowspan="4" |Jalur '''5'''
|←
|Sepur belok
|→
|-
|↔ {{small|({{sta|Sembung|3=Jombang}})}}
|{{rint|surabaya|dh}} [[Commuter Line Dhoho dan Penataran|Commuter Line Dhoho]], dari dan tujuan {{Sta|Surabaya Kota}}
| rowspan="3" |
|-
|↔ {{small|({{sta|Purwoasri}})}}
|{{rint|surabaya|dh}} [[Commuter Line Dhoho dan Penataran|Commuter Line Dhoho]], dari dan tujuan {{Sta|Blitar}}
|-
|↔ {{small|({{sta|Sembung|3=Jombang}})}}<nowiki>|</nowiki>{{small|({{sta|Purwoasri}})}}
|{{rint|surabaya|dh}} [[Commuter Line Dhoho dan Penataran|Commuter Line Dhoho]], tujuan {{Sta|Surabaya Kota}} dan tujuan {{Sta|Blitar}} {{small|via '''Kertosono'''}}
|-
| colspan="4" style="border:solid 2px; text-align:center" |{{Small|Peron pulau}}
|-
| rowspan="3" |Jalur '''4'''
|←
|Sepur belok
|→
|-
|↔
|Sepur lurus jalur tunggal dari dan ke arah {{Sta|Blitar}}
| rowspan="2" |
|-
|↔ {{small|({{sta|Sembung|3=Jombang}})}}<nowiki>|</nowiki>{{small|({{sta|Purwoasri}})}}
|{{rint|surabaya|dh}} [[Commuter Line Dhoho dan Penataran|Commuter Line Dhoho]], tujuan {{Sta|Surabaya Kota}} dan tujuan {{Sta|Blitar}} {{small|via '''Kertosono'''}}
|-
| colspan="4" style="border:solid 2px; text-align:center" |{{Small|Peron pulau (dalam proses pembangunan ulang)}}
|-
| rowspan="3" |Jalur '''3'''
| rowspan="3" |←
|Sepur lurus jalur ganda arah {{Sta|Surabaya Kota}}
| rowspan="3" |
|-
|Jalur berjalan langsung kereta api ke arah timur
|-
|{{rint|KAI|KAI}} Pemberhentian kereta api antarkota ke arah timur dan selatan
|-
| colspan="4" style="border:solid 2px; text-align:center" |{{Small|Peron pulau, pintu terbuka di sebelah kiri}}
|-
| rowspan="2" style="border-top:solid 1px gray" |Jalur '''2'''
| rowspan="2" style="border-top:solid 1px gray" |
| style="border-top:solid 1px gray" |Sepur lurus jalur ganda arah {{Sta|Madiun}}
| rowspan="2" style="border-top:solid 1px gray" |→
|-
|Jalur berjalan langsung kereta api ke arah barat
|-
| colspan="4" style="border:solid 2px; text-align:center" |{{Small|Peron pulau (jarang digunakan)}}
|-
| rowspan="3" |Jalur '''1'''
|←
|Sepur belok
|→
|-
|↔
|Memiliki jalur akses dari dan ke jalur bongkar muat angkutan batu balas
|
|-
|
|{{rint|KAI|KAI}} Pemberhentian kereta api antarkota ke arah barat
|→
|-
| colspan="4" style="border:solid 2px;border-bottom:none 2px; text-align:center" |{{Small|Peron sisi, pintu terbuka di sebelah kanan}}
|-
| style="border:solid 1px gray; border-right:none;" |'''G'''
| colspan="3" style="border:solid 1px gray; border-left:none;" |'''Bangunan utama stasiun'''
|}
Ke arah timur, terdapat dua [[viaduk]]: Jalan Ahmad Yani dan Nyawiji. Viaduk Nyawiji baru dibangun saat pembangunan jalur ganda tersebut.<ref>{{Cite web|url=http://www.tribratanews-nganjuk.com/2018/12/bupati-nganjuk-resmikan-terowongan.html|title=Bupati Nganjuk Resmikan Terowongan Nyawiji , Kapolsek Kertosono Turun Langsung Pimpin Giat Pengamanan|last=Nganjuk|first=Humas Polres|language=english|access-date=2019-08-07|archive-date=2019-08-07|archive-url=https://web.archive.org/web/20190807141723/http://www.tribratanews-nganjuk.com/2018/12/bupati-nganjuk-resmikan-terowongan.html|dead-url=yes}}</ref>


Per 2023 peron sisi jalur 1 serta peron pulau antara jalur 2 dan 3 di stasiun ini sudah diperpanjang maupun ditinggikan sehingga memudahkan penumpang naik turun kereta api. Selain itu, dibangun kanopi tambahan pada kedua peron tersebut agar penumpang kereta api tidak kepanasan maupun kehujanan. Berikutnya per Agustus 2024, peron pulau antara jalur 3 dan 4 juga menyusul dalam proses perpanjangan maupun peninggian.
Ke arah timur, terdapat dua [[viaduk]]: Jalan Ahmad Yani dan Nyawiji. Viaduk Nyawiji baru dibangun saat pembangunan jalur ganda tersebut.<ref>{{Cite web|url=http://www.tribratanews-nganjuk.com/2018/12/bupati-nganjuk-resmikan-terowongan.html|title=Bupati Nganjuk Resmikan Terowongan Nyawiji , Kapolsek Kertosono Turun Langsung Pimpin Giat Pengamanan|last=Nganjuk|first=Humas Polres|language=english|access-date=2019-08-07}}</ref>


== Layanan kereta api ==
== Ciri khas ==
Mulai 2024, stasun ini bersama Stasiun Nganjuk menggunakan [[melodi penyambutan kereta api]] berupa lagu [[keroncong]] berjudul "Sungai Brantas Megah Menawan" yang diciptakan sekaligus dinyanyikan oleh Maspiani.<ref>{{Cite AV media|url=https://www.youtube.com/watch?v=yW1NF15uwYM&ab_channel=NenekMaspiani|title=Launcing Lagu Keroncong Sungai Brantas Megah Menawan cipt.Nenek Maspiani oleh Dirut PT KAI|date=2024-01-04|last=Maspiani|type=[[YouTube]]}}</ref>
=== Penumpang ===
==== Antarkota ====
===== Kelas eksekutif =====
* [[Kereta api Argo Wilis|Argo Wilis]], tujuan [[Stasiun Bandung|Bandung]] via [[Stasiun Madiun|Madiun]]-[[Stasiun Solo Balapan|Solo]]-[[Stasiun Yogyakarta|Yogyakarta]]-[[Stasiun Tasikmalaya|Tasikmalaya]] dan tujuan [[Stasiun Surabaya Gubeng|Surabaya]] via [[Stasiun Jombang|Jombang]]
*[[Kereta api Gajayana|Gajayana (reguler & tambahan)]], tujuan [[Stasiun Gambir|Jakarta]] via [[Stasiun Madiun|Madiun]]-[[Stasiun Solo Balapan|Solo]]-[[Stasiun Yogyakarta|Yogyakarta]]-[[Stasiun Purwokerto|Purwokerto]]-[[Stasiun Cirebon|Cirebon]] dan tujuan [[Stasiun Malang|Malang]] via [[Stasiun Blitar|Blitar]] (tersedia kereta eksekutif jenis ''luxury'' pada jadwal reguler)
* [[Kereta api Bima|Bima]], tujuan [[Stasiun Gambir|Jakarta]] via [[Stasiun Madiun|Madiun]]-[[Stasiun Solo Balapan|Solo]]-[[Stasiun Yogyakarta|Yogyakarta]]-[[Stasiun Purwokerto|Purwokerto]]-[[Stasiun Cirebon|Cirebon]] dan tujuan [[Stasiun Surabaya Gubeng|Surabaya]] via [[Stasiun Jombang|Jombang]]
* [[Kereta api Brawijaya|Brawijaya]], tujuan [[Stasiun Gambir|Jakarta]] via [[Stasiun Madiun|Madiun]]-[[Stasiun Solo Jebres|Solo]]-[[Stasiun Semarang Tawang|Semarang]]-[[Stasiun Cirebon|Cirebon]] dan tujuan [[Stasiun Malang|Malang]] via [[Stasiun Blitar|Blitar]]
* [[Kereta api Turangga|Turangga]], tujuan [[Stasiun Bandung|Bandung]] via [[Stasiun Madiun|Madiun]]-[[Stasiun Solo Balapan|Solo]]-[[Stasiun Yogyakarta|Yogyakarta]]-[[Stasiun Tasikmalaya|Tasikmalaya]] dan tujuan [[Stasiun Surabaya Gubeng|Surabaya]] via [[Stasiun Jombang|Jombang]]


===== Kelas campuran =====
== Insiden ==
Pada 29 Oktober 2006, pukul 06.50, [[kereta makan]] pada [[kereta api Gajayana]] terbakar akibat arus pendek di Stasiun Kertosono. Tidak ada korban jiwa dalam musibah ini, tetapi insiden ini mengakibatkan beberapa perjalanan kereta api mengalami hambatan.<ref>{{Cite news|url=http://news.liputan6.com/read/131582/gerbong-restorasi-ka-gajayana-terbakar|title=Gerbong Restorasi KA Gajayana Terbakar|date=29 Oktober 2006|last=Sumirat|first=Dadang|publisher=liputan6.com|accessdate=24 September 2017|language=id|work=[[Liputan6.com]]}}</ref>
* [[Kereta api Singasari|Singasari]], tujuan [[Stasiun Pasar Senen|Jakarta]] via [[Stasiun Madiun|Madiun]]-[[Stasiun Purwosari|Solo]]-[[Stasiun Lempuyangan|Yogyakarta]]-[[Stasiun Purwokerto|Purwokerto]]-[[Stasiun Cirebon|Cirebon]] dan tujuan [[Stasiun Blitar|Blitar]] (eksekutif-ekonomi plus)
* [[Kereta api Gaya Baru Malam Selatan|Gaya Baru Malam Selatan]], tujuan [[Stasiun Pasar Senen|Jakarta]] via [[Stasiun Madiun|Madiun]]-[[Stasiun Purwosari|Solo]]-[[Stasiun Lempuyangan|Yogyakarta]]-[[Stasiun Purwokerto|Purwokerto]]-[[Stasiun Cirebon Prujakan|Cirebon]] dan tujuan [[Stasiun Surabaya Gubeng|Surabaya]] (eksekutif-ekonomi plus)
* [[Kereta api Brantas|Brantas]], tujuan [[Stasiun Pasar Senen|Jakarta]] via [[Stasiun Madiun|Madiun]]-[[Stasiun Solo Jebres|Solo]]-[[Stasiun Semarang Tawang|Semarang]]-[[Stasiun Cirebon Prujakan|Cirebon]] dan tujuan [[Stasiun Blitar|Blitar]] (eksekutif-ekonomi)
* [[Kereta api Ranggajati|Ranggajati]], tujuan [[Stasiun Cirebon|Cirebon]] via [[Stasiun Madiun|Madiun]]-[[Stasiun Solo Balapan|Solo]]-[[Stasiun Yogyakarta|Yogyakarta]]-[[Stasiun Purwokerto|Purwokerto]] dan tujuan [[Stasiun Surabaya Gubeng|Surabaya]] bersambung [[Stasiun Jember|Jember]] via [[Stasiun Jombang|Jombang]] (eksekutif-bisnis)
* [[Kereta api Wijayakusuma|Wijayakusuma]], tujuan [[Stasiun Cilacap|Cilacap]] via [[Stasiun Madiun|Madiun]]-[[Stasiun Solo Balapan|Solo]]-[[Stasiun Yogyakarta|Yogyakarta]] dan tujuan [[Stasiun Surabaya Gubeng|Surabaya]] bersambung [[Stasiun Ketapang (Banyuwangi)|Banyuwangi]] via [[Stasiun Jombang|Jombang]] (eksekutif-ekonomi premium)
* [[Kereta api Malabar|Malabar]], tujuan [[Stasiun Bandung|Bandung]] via [[Stasiun Madiun|Madiun]]-[[Stasiun Solo Balapan|Solo]]-[[Stasiun Yogyakarta|Yogyakarta]]-[[Stasiun Tasikmalaya|Tasikmalaya]] dan tujuan [[Stasiun Malang|Malang]] via [[Stasiun Blitar|Blitar]] (eksekutif-bisnis-ekonomi)
*[[Kereta api Bangunkarta|Bangunkarta]], tujuan [[Stasiun Pasar Senen|Jakarta]] via [[Stasiun Madiun|Madiun]]-[[Stasiun Yogyakarta|Yogyakarta]]-[[Stasiun Purwokerto|Purwokerto]]-[[Stasiun Cirebon|Cirebon]] dan tujuan [[Stasiun Jombang|Jombang]] (eksekutif-ekonomi plus)
* [[Kereta api Mutiara Selatan|Mutiara Selatan]], tujuan [[Stasiun Bandung|Bandung]] via [[Stasiun Madiun|Madiun]]-[[Stasiun Solo Balapan|Solo]]-[[Stasiun Yogyakarta|Yogyakarta]]-[[Stasiun Tasikmalaya|Tasikmalaya]] dan tujuan [[Stasiun Surabaya Gubeng|Surabaya]] via [[Stasiun Jombang|Jombang]] (eksekutif-ekonomi premium)
* [[Kereta api Kertanegara|Kertanegara]], tujuan [[Stasiun Purwokerto|Purwokerto]] via [[Stasiun Madiun|Madiun]]-[[Stasiun Solo Balapan|Solo]]-[[Stasiun Yogyakarta|Yogyakarta]] dan tujuan [[Stasiun Malang|Malang]] via [[Stasiun Blitar|Blitar]] (eksekutif-ekonomi plus/premium)
* [[Kereta api Malioboro Ekspres|Malioboro Ekspres]], tujuan [[Stasiun Yogyakarta|Yogyakarta]] via [[Stasiun Madiun|Madiun]]-[[Stasiun Solo Balapan|Solo]] dan tujuan [[Stasiun Malang|Malang]] via [[Stasiun Blitar|Blitar]] (eksekutif-ekonomi plus)
* [[Kereta api Mutiara Timur|Mutiara Timur]], tujuan [[Stasiun Yogyakarta|Yogyakarta]] via [[Stasiun Madiun|Madiun]]-[[Stasiun Solo Balapan|Solo]] dan tujuan [[Stasiun Surabaya Gubeng|Surabaya]] bersambung [[Stasiun Ketapang (Banyuwangi)|Banyuwangi]] via [[Stasiun Jombang|Jombang]] (eksekutif-ekonomi premium)
* [[Kereta api Logawa|Logawa]], tujuan [[Stasiun Purwokerto|Purwokerto]] via [[Stasiun Madiun|Madiun]]-[[Stasiun Purwosari|Solo]]-[[Stasiun Lempuyangan|Yogyakarta]] dan tujuan [[Stasiun Surabaya Gubeng|Surabaya]] bersambung [[Stasiun Jember|Jember]] (bisnis-ekonomi)


Pada 28 Agustus 2008, sebuah rangkaian [[kereta api ketel]] [[Anjlok (kereta api)|anjlok]] tepat di Jembatan Sungai Brantas, 900 meter dari Stasiun Kertosono. Peristiwa ini mengakibatkan sejumlah perjalanan KA terganggu akibat rusaknya [[rel]] di jembatan itu.<ref>{{Cite news|url=http://www.antaranews.com/berita/114751/ka-tangki-berhasil-dievakuasi-dari-jembatan-kertosono|title=
===== Kelas ekonomi premium =====
KA Tangki Berhasil Dievakuasi Dari Jembatan Kertosono|author=Bambang|date=30 Agustus 2008|publisher=Antaranews.com|accessdate=24 September 2017|work=[[Lembaga Kantor Berita Nasional Antara|ANTARA News]]|editor-last=Bambang}}</ref>
[[Kereta api Jayakarta|Jayakarta]], tujuan [[Stasiun Pasar Senen|Jakarta]] via [[Stasiun Madiun|Madiun]]-[[Stasiun Solo Balapan|Solo]]-[[Stasiun Lempuyangan|Yogyakarta]]-[[Stasiun Purwokerto|Purwokerto]]-[[Stasiun Cirebon|Cirebon]] dan tujuan [[Stasiun Surabaya Gubeng|Surabaya]] via [[Stasiun Jombang|Jombang]]


Pada 24 Desember 2008, sebuah [[lokomotif]] [[CC203]] 21 (kini CC203 98 09) menabrak kereta penolong yang sedang parkir di Stasiun Kertosono. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, tetapi insiden ini mengakibatkan rel sepanjang 2 meter patah, as roda lokomotif putus, dan kaca kereta penolong pecah.<ref>{{Cite news|url=https://nasional.tempo.co/read/152456/lokomotif-hantam-kereta-penolong-di-stasiun-kertosono|title=Lokomotif Hantam Kereta Penolong di Stasiun Kertosono|last=Maksum|first=Dwidjo U.|publisher=Tempo.co|date=24 Desember 2008|accessdate=24 September 2017|language=id|work=[[Tempo.co]]}}</ref>
===== Kelas ekonomi plus =====
[[Kereta api Majapahit|Majapahit]], tujuan [[Stasiun Pasar Senen|Jakarta]] via [[Stasiun Madiun|Madiun]]-[[Stasiun Solo Jebres|Solo]]-[[Stasiun Semarang Tawang|Semarang]]-[[Stasiun Cirebon Prujakan|Cirebon]] dan tujuan [[Stasiun Malang|Malang]] via [[Stasiun Blitar|Blitar]]


Pada 26 Juli 2024, sebuah lokomotif [[Lokomotif CC201|CC201]] milik [[Commuter Line Dhoho, Penataran, dan Tumapel|Commuter Line Dhoho]] menabrak rangkaiannya saat proses [[Langsir|gerak langsir]]. Dua orang penumpang mengalami luka dan dirujuk ke RSUD Kertosono. Sebagian [[Pengondisi udara|pendingin ruangan]] di dalam kereta juga dilaporkan terlepas. Rangkaian kereta api melanjutkan kembali perjalanan setelah dilakukan pengecekan.<ref>{{Cite news|last=Dwi|first=Setiady|date=2024-07-26|title=Lokomotif KA Commuter Line "Sundul" Kereta Penumpang di Stasiun Kertosono, Dua Penumpang Terluka|url=https://jakarta.suaramerdeka.com/nasional/13413213890/lokomotif-ka-commuter-line-sundul-gerbong-penumpang-di-stasiun-kertosono-dua-penumpang-terluka-kai-commuter-minta-maaf|newspaper=[[Suara Merdeka]]|location=[[Surabaya]]|access-date=2024-07-27}}</ref>
===== Kelas ekonomi =====
* [[Kereta api Matarmaja|Matarmaja]], tujuan [[Stasiun Pasar Senen|Jakarta]] via [[Stasiun Madiun|Madiun]]-[[Stasiun Solo Jebres|Solo]]-[[Stasiun Semarang Tawang|Semarang]]-[[Stasiun Cirebon Prujakan|Cirebon]] dan tujuan [[Stasiun Malang|Malang]]
* [[Kereta api Kahuripan|Kahuripan]], tujuan [[Stasiun Kiaracondong|Bandung]] via [[Stasiun Madiun|Madiun]]-[[Stasiun Purwosari|Solo]]-[[Stasiun Lempuyangan|Yogyakarta]]-[[Stasiun Tasikmalaya|Tasikmalaya]] dan tujuan [[Stasiun Blitar|Blitar]]
* [[Kereta api Pasundan|Pasundan (reguler & tambahan)]], tujuan [[Stasiun Kiaracondong|Bandung]] via [[Stasiun Madiun|Madiun]]-[[Stasiun Purwosari|Solo]]-[[Stasiun Lempuyangan|Yogyakarta]]-[[Stasiun Tasikmalaya|Tasikmalaya]] dan tujuan [[Stasiun Surabaya Gubeng|Surabaya]]
* [[Kereta api Sri Tanjung|Sri Tanjung]], tujuan [[Stasiun Lempuyangan|Yogyakarta]] via [[Stasiun Madiun|Madiun]]-[[Stasiun Purwosari|Solo]] dan tujuan [[Stasiun Surabaya Kota|Surabaya]] bersambung [[Stasiun Ketapang (Banyuwangi)|Banyuwangi]]


==== Lokal ====
== Layanan kereta api ==
Berikut ini adalah layanan kereta api yang berhenti di stasiun ini sesuai Gapeka 2023 revisi per 1 November 2024.
* [[Kereta api Dhoho|Dhoho]], tujuan [[Stasiun Blitar|Blitar]] via [[Stasiun Kediri|Kediri]] dan tujuan [[Stasiun Surabaya Kota|Surabaya]]
* [[Kereta api lokal Jawa Timur#Kertosono–Surabaya Kota|Ekonomi Lokal]], dari dan tujuan [[Stasiun Surabaya Kota|Surabaya]]


=== Barang ===
=== Penumpang ===
==== Antarkota ====
[[Kereta api Over Night Services|Parcel ONS (''over-night service'')]], tujuan:
{| class="wikitable"

|+Lintas utara Jawa
* [[Stasiun Surabaya Kota|Surabaya]] via [[Stasiun Jombang|Jombang]] dan tujuan [[Stasiun Bandung|Bandung]] via [[Stasiun Madiun|Madiun]]-[[Stasiun Lempuyangan|Yogyakarta]]-[[Stasiun Tasikmalaya|Tasikmalaya]] (Parcel Selatan)
!Nama kereta api
* [[Stasiun Malang|Malang]] via [[Stasiun Blitar|Blitar]] dan tujuan [[Stasiun Jakarta Gudang|Jakarta]] via [[Stasiun Madiun|Madiun]]-[[Stasiun Lempuyangan|Yogyakarta]]-[[Stasiun Purwokerto|Purwokerto]]-[[Stasiun Cirebon Prujakan|Cirebon]] (Parcel Tengah)
== Jadwal kereta api ==
Berikut ini adalah jadwal kereta api penumpang yang berhenti di Stasiun Kertosono '''per 6 Mei 2021 (revisi Gapeka 2021)'''.
* '''Kereta api antarkota reguler'''
{| class="wikitable sortable"
!No. KA
!KA
!Tujuan
!Kelas
!Kelas
! colspan="2" |Relasi perjalanan
!Tiba
!Keterangan
!Berangkat
|-
|-
! colspan="5" |Eksekutif
|170
|[[Kereta api Kertanegara|Kertanegara]]
|[[Stasiun Malang|Malang Kotabaru (ML)]]
|Eksekutif & Ekonomi Plus/Premium
|00.05
|00.08
|-
|-
| rowspan="2" |{{kereta api|Brawijaya}}
|110
|[[Kereta api Brantas|Brantas]]
|[[Kereta wisata komersial di Indonesia|''Imperial'']]
| rowspan="2" |{{sta|Gambir}}
|[[Stasiun Blitar|Blitar (BL)]]
| rowspan="2" |{{sta|Malang}}
|Eksekutif & Ekonomi
| rowspan="2" |Via {{sta|Semarang Tawang}}–{{Sta|Solo Jebres}}
|01.15
|01.18
|-
|-
|Eksekutif
|182/179
|[[Kereta api Mutiara Timur|Mutiara Timur]]
|[[Stasiun Yogyakarta|Yogyakarta Tugu (YK)]]
|Eksekutif & Ekonomi Premium
|01.36
|02.04
|-
|-
! colspan="5" |Campuran
|74
|[[Kereta api Brawijaya|Brawijaya]]
|[[Stasiun Malang|Malang Kotabaru (ML)]]
| rowspan="2" |Eksekutif
|02.07
|02.10
|-
|-
| rowspan="2" |{{kereta api|Brantas}}
|76
|[[Kereta api Bima|Bima]]
|[[Stasiun Surabaya Gubeng|Surabaya Gubeng (SGU)]]
|03.22
|03.24
|-
|120
|[[Kereta api Malabar|Malabar]]
|[[Stasiun Malang|Malang Kotabaru (ML)]]
|Eksekutif, Bisnis, & Ekonomi
|03.39
|03.42
|-
|80
|[[Kereta api Turangga|Turangga]]
|[[Stasiun Surabaya Gubeng|Surabaya Gubeng (SGU)]]
|Eksekutif
|Eksekutif
| rowspan="2" |{{sta|Pasar Senen}}
|03.52
| rowspan="2" |{{sta|Blitar}}
|03.55
| rowspan="2" | Via {{sta|Semarang Tawang}}–{{Sta|Solo Jebres}}
|-
|-
|Ekonomi
|72
|[[Kereta api Gajayana|Gajayana]]
|[[Stasiun Malang|Malang Kotabaru (ML)]]
|Eksekutif & ''Luxury''
|04.26
|04.28
|-
|-
! colspan="5" |Ekonomi
|254
|[[Kereta api Jayakarta|Jayakarta]]
|[[Stasiun Surabaya Gubeng|Surabaya Gubeng (SGU)]]
|Ekonomi Premium
|05.17
|05.19
|-
|-
|{{kereta api|Majapahit}}
|121
| rowspan="2" |Ekonomi
|[[Kereta api Bangunkarta|Bangunkarta]]
|[[Stasiun Pasar Senen|Jakarta Pasar Senen (PSE)]]
| rowspan="2" |{{sta|Pasar Senen}}
| rowspan="2" |Eksekutif & Ekonomi Plus
| rowspan="2" |{{sta|Malang}}
| rowspan="2" |Via {{sta|Semarang Tawang}}–{{Sta|Solo Jebres}}
|05.25
|05.28
|-
|-
|{{kereta api|Matarmaja}}
|102
|}
|[[Kereta api Singasari|Singasari]]

|[[Stasiun Blitar|Blitar (BL)]]
{| class="wikitable"
|05.53
|+Lintas tengah Jawa
|05.56
!Nama kereta api
!Kelas
! colspan="2" |Relasi perjalanan
!Keterangan
|-
|-
! colspan="5" |Eksekutif
|132
|[[Kereta api Mutiara Selatan|Mutiara Selatan]]
|[[Stasiun Surabaya Gubeng|Surabaya Gubeng (SGU)]]
|Eksekutif & Ekonomi Premium
|07.09
|07.12
|-
|-
| rowspan="2" |{{kereta api|Argo Semeru}}
|285
|''Compartment Suite''
|[[Kereta api Pasundan|Pasundan]]
| rowspan="6" |{{sta|Gambir}}
|[[Stasiun Kiaracondong|Bandung Kiaracondong (KAC)]]
| rowspan="4" |{{sta|Surabaya Gubeng}}
|Ekonomi
| rowspan="6" |Via {{sta|Cirebon}}–{{sta|Yogyakarta}}
|07.24
|07.27
|-
|-
|252
|[[Kereta api Majapahit|Majapahit]]
|[[Stasiun Malang|Malang Kotabaru (ML)]]
|Ekonomi Plus
|07.42
|07.45
|-
|5
|[[Kereta api Argo Wilis|Argo Wilis]]
|[[Stasiun Bandung|Bandung Hall (BD)]]
|Eksekutif
|Eksekutif
|08.09
|08.12
|-
|-
| rowspan="2" |{{kereta api|Bima}}
|114/111
|''Compartment Suite''
|[[Kereta api Ranggajati|Ranggajati]]
|[[Stasiun Cirebon|Cirebon Kejaksan (CN)]]
|Eksekutif & Bisnis
|10.35
|10.38
|-
|-
|Eksekutif
|288/289
|[[Kereta api Sri Tanjung|Sri Tanjung]]
|[[Stasiun Surabaya Kota|Surabaya Kota (SB)]] bersambung [[Stasiun Ketapang (Banyuwangi)|Banyuwangi Ketapang (KTG)]]
| rowspan="2" |Ekonomi
|10.52
|10.55
|-
|-
| rowspan="2" |{{kereta api|Gajayana}}
|284
|''Luxury''
|[[Kereta api Kahuripan|Kahuripan]]
| rowspan="2" |{{sta|Malang}}
|[[Stasiun Blitar|Blitar (BL)]]
|11.16
|11.22
|-
|-
|Eksekutif
|169
|[[Kereta api Kertanegara|Kertanegara]]
|[[Stasiun Purwokerto|Purwokerto (PWT)]]
|Eksekutif & Ekonomi Plus/Premium
|11.20
|11.24
|-
|-
! colspan="5" |Campuran
|172F
|[[Kereta api Malioboro Ekspres|Malioboro Ekspres]]
|[[Stasiun Malang|Malang Kotabaru (ML)]]
|Eksekutif & Ekonomi Plus
|11.48
|11.52
|-
|-
| rowspan="2" |{{kereta api|Malioboro Ekspres}}
|250/247
|Eksekutif
| rowspan="2" |[[Kereta api Logawa|Logawa]]
|[[Stasiun Purwokerto|Purwokerto (PWT)]]
| rowspan="4" |{{sta|Purwokerto}}
| rowspan="2" |Bisnis & Ekonomi
| rowspan="4" |{{sta|Malang}}
| rowspan="4" |Via {{Sta|Yogyakarta}}–{{sta|Blitar}}
|12.02
|12.31
|-
|-
|Ekonomi
|248/249
|-
|[[Stasiun Surabaya Gubeng|Surabaya Gubeng (SGU)]] bersambung [[Stasiun Jember|Jember (JR)]]
| rowspan="2" |{{kereta api|Kertanegara}}
|12.29
|Eksekutif
|12.32
|-
|-
|281
|[[Kereta api Matarmaja|Matarmaja]]
|[[Stasiun Pasar Senen|Jakarta Pasar Senen (PSE)]] via [[Stasiun Semarang Tawang|Semarang Tawang (SMT)]]
|Ekonomi
|Ekonomi
|12.58
|13.01
|-
|-
| rowspan="2" |{{kereta api|Bangunkarta}}
|103
|Eksekutif
|[[Kereta api Gaya Baru Malam Selatan|Gaya Baru Malam Selatan]]
|[[Stasiun Pasar Senen|Jakarta Pasar Senen (PSE)]]
| rowspan="2" |{{sta|Pasar Senen}}
| rowspan="2" |{{sta|Jombang}}
|Eksekutif & Ekonomi Plus
| rowspan="2" |Via {{sta|Cirebon}}–{{sta|Yogyakarta}}
|13.26
|13.30
|-
|-
|Ekonomi
|109
|[[Kereta api Brantas|Brantas]]
|[[Stasiun Pasar Senen|Jakarta Pasar Senen (PSE)]] via [[Stasiun Semarang Tawang|Semarang Tawang (SMT)]]
|Eksekutif & Ekonomi
|13.55
|13.58
|-
|-
| rowspan="2" |{{kereta api|Ranggajati}}
|112/113
|Eksekutif
|[[Kereta api Ranggajati|Ranggajati]]
| rowspan="2" |{{sta|Cirebon}}
|[[Stasiun Surabaya Gubeng|Surabaya Gubeng (SGU)]] bersambung [[Stasiun Jember|Jember (JR)]]
| rowspan="2" |{{sta|Jember}}
|Eksekutif & Bisnis
| rowspan="2" |Via {{sta|Purwokerto}}–{{sta|Surabaya Gubeng}}
|14.36
|14.40
|-
|-
|290/287
|[[Kereta api Sri Tanjung|Sri Tanjung]]
|[[Stasiun Lempuyangan|Yogyakarta Lempuyangan (LPN)]]
|Ekonomi
|Ekonomi
|15.33
|16.00
|-
|-
| rowspan="2" |{{kereta api|Gaya Baru Malam Selatan}}
|253
|Eksekutif
|[[Kereta api Jayakarta|Jayakarta]]
|[[Stasiun Pasar Senen|Jakarta Pasar Senen (PSE)]]
| rowspan="4" |{{sta|Pasar Senen}}
| rowspan="2" | {{sta|Surabaya Gubeng}}
|Ekonomi Premium
| rowspan="2" | Via {{sta|Cirebon Prujakan}}–{{sta|Lempuyangan}}
|15.44
|15.47
|-
|-
|Ekonomi
|71
|[[Kereta api Gajayana|Gajayana]]
|[[Stasiun Gambir|Jakarta Gambir (GMR)]]
|Eksekutif & ''Luxury''
|17.15
|17.18
|-
|-
| rowspan="2" |{{kereta api|Singasari}}
|6
|[[Kereta api Argo Wilis|Argo Wilis]]
|[[Stasiun Surabaya Gubeng|Surabaya Gubeng (SGU)]]
|Eksekutif
|Eksekutif
| rowspan="2" |{{sta|Blitar}}
|17.35
| rowspan="2" |Via {{sta|Cirebon}}–{{sta|Lempuyangan}}
|17.38
|-
|-
|283
|[[Kereta api Kahuripan|Kahuripan]]
|[[Stasiun Kiaracondong|Bandung Kiaracondong (KAC)]]
|Ekonomi
|Ekonomi
|17.41
|17.44
|-
|-
! colspan="5" |Ekonomi
|101
|[[Kereta api Singasari|Singasari]]
|[[Stasiun Pasar Senen|Jakarta Pasar Senen (PSE)]]
|Eksekutif & Ekonomi Plus
|17.56
|17.59
|-
|-
|{{kereta api|Logawa}}
|75
|Ekonomi
|[[Kereta api Bima|Bima]]
|{{sta|Purwokerto}}
|[[Stasiun Gambir|Jakarta Gambir (GMR)]]
|{{sta|Jember}}
| rowspan="2" |Eksekutif
|Via {{sta|Lempuyangan}}–{{sta|Surabaya Gubeng}}
|18.20
|18.23
|-
|-
|{{kereta api|Jayakarta}}
|73
|Ekonomi Premium
|[[Kereta api Brawijaya|Brawijaya]]
|{{sta|Pasar Senen}}
|[[Stasiun Gambir|Jakarta Gambir (GMR)]] via [[Stasiun Semarang Tawang|Semarang Tawang (SMT)]]
|{{sta|Surabaya Gubeng}}
|18.49
|Via {{sta|Cirebon}}–{{sta|Lempuyangan}}
|18.52
|}

{| class="wikitable"
|+Lintas selatan Jawa
!Nama kereta api
!Kelas
! colspan="2" |Relasi perjalanan
!Keterangan
|-
|-
! colspan="5" |Eksekutif
|118/115
|-
|[[Kereta api Wijayakusuma|Wijayakusuma]]
| rowspan="2" |{{kereta api|Argo Wilis}}
|[[Stasiun Cilacap|Cilacap (CP)]]
|[[Kereta wisata komersial di Indonesia|''Panoramic'']]
|Eksekutif & Ekonomi Premium
| rowspan="4" |{{sta|Bandung}}
|19.32
| rowspan="4" |{{sta|Surabaya Gubeng}}
|19.35
| rowspan="4" |Via {{sta|Tasikmalaya}}–{{sta|Yogyakarta}}
|-
|-
|79
|[[Kereta api Turangga|Turangga]]
| rowspan="3" |[[Stasiun Bandung|Bandung Hall (BD)]]
|Eksekutif
|Eksekutif
|19.54
|19.57
|-
|-
| rowspan="2" |{{kereta api|Turangga}}
|119
|[[Kereta api Malabar|Malabar]]
|[[Kereta wisata komersial di Indonesia|''Panoramic'']]
|Eksekutif, Bisnis, & Ekonomi
|20.09
|20.12
|-
|-
|Eksekutif
|131
|[[Kereta api Mutiara Selatan|Mutiara Selatan]]
|Eksekutif & Ekonomi Premium
|21.00
|21.03
|-
|-
! colspan="5" |Campuran
|251
|[[Kereta api Majapahit|Majapahit]]
|[[Stasiun Pasar Senen|Jakarta Pasar Senen (PSE)]] via [[Stasiun Semarang Tawang|Semarang Tawang (SMT)]]
|Ekonomi Plus
|21.28
|21.31
|-
|-
| rowspan="2" |{{kereta api|Mutiara Selatan}}
|116/117
|Eksekutif
|[[Kereta api Wijayakusuma|Wijayakusuma]]
| rowspan="4" |{{sta|Bandung}}
|[[Stasiun Surabaya Gubeng|Surabaya Gubeng (SGU)]] bersambung [[Stasiun Ketapang (Banyuwangi)|Banyuwangi Ketapang (KTG)]]
| rowspan="2" |{{sta|Surabaya Gubeng}}
|Eksekutif & Ekonomi Premium
| rowspan="4" |Via {{sta|Tasikmalaya}}–{{sta|Yogyakarta}}
|21.32
|21.35
|-
|-
|Ekonomi Premium
|286
|[[Kereta api Pasundan|Pasundan]]
|[[Stasiun Surabaya Gubeng|Surabaya Gubeng (SGU)]]
| rowspan="2" |Ekonomi
|22.36
|22.40
|-
|-
| rowspan="2" |{{kereta api|Malabar}}
|282
|Eksekutif
|[[Kereta api Matarmaja|Matarmaja]]
| rowspan="2" |{{sta|Malang}}
|[[Stasiun Malang|Malang Kotabaru (ML)]]
|22.52
|23.04
|-
|-
|Ekonomi Premium
|171F
|[[Kereta api Malioboro Ekspres|Malioboro Ekspres]]
|[[Stasiun Yogyakarta|Yogyakarta Tugu (YK)]]
| rowspan="3" |Eksekutif & Ekonomi Plus
|23.02
|23.05
|-
|-
| rowspan="2" |{{kereta api|Wijayakusuma}}
|104
|Eksekutif
|[[Kereta api Gaya Baru Malam Selatan|Gaya Baru Malam Selatan]]
| rowspan="2" |{{sta|Cilacap}}
|[[Stasiun Surabaya Gubeng|Surabaya Gubeng (SGU)]]
| rowspan="2" |{{sta|Ketapang|3=Banyuwangi}}
|23.07
| rowspan="2" |Via {{sta|Yogyakarta}}–{{sta|Surabaya Gubeng}}
|23.10
|-
|-
|Ekonomi Premium
|122
|[[Kereta api Bangunkarta|Bangunkarta]]
|[[Stasiun Jombang|Jombang (JG)]]
|23.18
|23.23
|-
|-
! colspan="5" |Ekonomi
|180/181
|[[Kereta api Mutiara Timur|Mutiara Timur]]
|[[Stasiun Surabaya Gubeng|Surabaya Gubeng (SGU)]] bersambung [[Stasiun Ketapang (Banyuwangi)|Banyuwangi Ketapang (KTG)]]
|Eksekutif & Ekonomi Premium
|23.33
|23.36
|}

* '''Kereta api antarkota tambahan (beroperasi pada masa lebaran dan natal-tahun baru; terkadang juga pada hari libur nasional atau akhir pekan tertentu)'''

{| class="wikitable sortable"
!No. KA
!KA
!Tujuan
!Kelas
!Tiba
!Berangkat
|-
|-
|{{KA|Sri Tanjung}}
|7037A
| rowspan="3" |Ekonomi
|[[Kereta api Pasundan|Pasundan Tambahan]]
|{{sta|Lempuyangan}}
|[[Stasiun Kiaracondong|Bandung Kiaracondong (KAC)]]
|{{sta|Ketapang|3=Banyuwangi}}
|Ekonomi
|Via {{sta|Surabaya Kota}}–{{sta|Jember}}
|08.37
|08.42
|-
|-
|{{kereta api|Pasundan}}
|7006A
| rowspan="2" |[[Kereta api Gajayana|Gajayana Tambahan]]
| rowspan="2" |{{sta|Kiaracondong}}
|{{sta|Surabaya Gubeng}}
|[[Stasiun Malang|Malang Kotabaru (ML)]]
| rowspan="2" |Eksekutif
| rowspan="2" |Via {{sta|Tasikmalaya}}–{{sta|Lempuyangan}}
|11.01
|11.03
|-
|-
|{{kereta api|Kahuripan}}
|7005B
|{{sta|Blitar}}
|[[Stasiun Gambir|Jakarta Gambir (GMR)]]
|20.38
|20.41
|-
|7038A
|[[Kereta api Pasundan|Pasundan Tambahan]]
|[[Stasiun Surabaya Gubeng|Surabaya Gubeng (SGU)]]
|Ekonomi
|21.13
|21.15
|}
|}

*'''[[Kereta api lokal Jawa Timur|Kereta api lokal]]'''
==== Lokal ([[Commuter Line]]) ====
{| class="wikitable"
{| class="wikitable"
!'''No. KA'''
!'''Tiba'''
!'''Berangkat'''
!
!'''No. KA'''
!'''Tiba'''
!'''Berangkat'''
|-
|-
! colspan="7" |[[Kereta api Dhoho]]
! Nama kereta api
! colspan=2 | Relasi perjalanan
! Keterangan
|-
|-
| rowspan="3" |{{rint|surabaya|dh}} [[Kereta api komuter Dhoho dan Penataran|Dhoho]]
! colspan="3" |Tujuan [[Stasiun Blitar|Blitar]] <small>via [[Stasiun Kediri|Kediri]]</small>
! rowspan="5" |
| rowspan="2" |'''Kertosono'''
| {{sta|Blitar}}
! colspan="3" |Tujuan [[Stasiun Surabaya Kota|Surabaya]]
|Perjalanan kereta api menuju Blitar hanya jadwal pagi, sedangkan sebaliknya hanya jadwal malam.
|-
|-
| {{sta|Surabaya Kota}}
|359/352
| Perjalanan kereta api menuju Surabaya Kota hanya jadwal pagi, sedangkan sebaliknya hanya jadwal malam.
|07.46
|08.15
|351/360
|06.37
|07.00
|-
|-
| {{sta|Surabaya Kota}}
|361/354
| {{sta|Blitar}}
|11.40
| Via '''Kertosono'''
|12.05
|}
|353/362

|12.44
=== Barang ===
|13.10
{| class="wikitable"
|-
|-
! Nama kereta api
|363/356
! colspan=2 | Relasi perjalanan
|14.18
! Keterangan
|14.50
|355/364
|15.49
|16.10
|-
|-
! align=center colspan=4 | Lintas tengah Jawa
|365/358
|20.28
|20.55
|357/366
|19.07
|19.28
|-
|-
| Angkutan logistik [[Kereta api Over Night Services|ONS]] Parcel Tengah
! colspan="7" |[[Kereta api lokal Jawa Timur#Kertosono–Surabaya Kota|Kereta api Ekonomi Lokal]]
| {{sta|Kampung Bandan}}
| {{sta|Malang}}
| Via {{sta|Purwokerto}}–{{sta|Lempuyangan}}
Kegiatan bongkar muat dan langsiran hanya dilakukan di {{sta|Jakarta Gudang}}
|-
|-
! colspan="3" |Tujuan Kertosono
! align=center colspan=4 | Lintas selatan Jawa
! rowspan="2" |
! colspan="3" |Tujuan [[Stasiun Surabaya Kota|Surabaya]]
|-
|-
| Angkutan logistik [[Kereta api Over Night Services|ONS]] Parcel Selatan
|401
| {{sta|Bandung}}
|23.15
| {{sta|Surabaya Kota}}
| -
| Via {{sta|Tasikmalaya}}–{{sta|Lempuyangan}}
|402
| -
|04.45
|}
|}

== Insiden ==
Pada 29 Oktober 2006, pukul 06.50, [[kereta makan]] pada [[kereta api Gajayana]] terbakar akibat arus pendek di Stasiun Kertosono. Tidak ada korban jiwa dalam musibah ini, tetapi insiden ini mengakibatkan beberapa perjalanan kereta api mengalami hambatan.<ref>{{cite web|url=http://news.liputan6.com/read/131582/gerbong-restorasi-ka-gajayana-terbakar|title=Gerbong Restorasi KA Gajayana Terbakar|date=29 Oktober 2006|last=Sumirat|first=Dadang|publisher=liputan6.com|accessdate=24 September 2017}}</ref>

Pada 28 Agustus 2008, sebuah rangkaian [[kereta api ketel]] [[Anjlok (kereta api)|anjlok]] tepat di Jembatan Sungai Brantas, 900 meter dari Stasiun Kertosono. Peristiwa ini mengakibatkan sejumlah perjalanan KA terganggu akibat rusaknya [[rel]] di jembatan itu.<ref>{{cite web|url=http://www.antaranews.com/berita/114751/ka-tangki-berhasil-dievakuasi-dari-jembatan-kertosono|title=
KA Tangki Berhasil Dievakuasi Dari Jembatan Kertosono|author=Bambang|date=30 Agustus 2008|publisher=Antaranews.com|accessdate=24 September 2017}}</ref>

Pada 24 Desember 2008, sebuah [[lokomotif]] [[CC203]] 21 (kini CC203 98 09) menabrak kereta penolong yang sedang parkir di Stasiun Kertosono. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, tetapi insiden ini mengakibatkan rel sepanjang 2 meter patah, as roda lokomotif putus, dan kaca kereta penolong pecah.<ref>{{cite web|url=https://nasional.tempo.co/read/152456/lokomotif-hantam-kereta-penolong-di-stasiun-kertosono|title=Lokomotif Hantam Kereta Penolong di Stasiun Kertosono|last=Maksum|first=Dwidjo U.|publisher=Tempo.co|date=24 Desember 2008|accessdate=24 September 2017}}</ref>


== Galeri ==
== Galeri ==
Baris 557: Baris 427:
[[Kategori:Kabupaten Nganjuk]]
[[Kategori:Kabupaten Nganjuk]]
[[Kategori:Kertosono, Nganjuk]]
[[Kategori:Kertosono, Nganjuk]]
[[Kategori:Stasiun kereta api yang dibuka tahun 1881]]

Revisi terkini sejak 1 November 2024 15.53

Stasiun Kertosono
Kereta Api Indonesia
D16

Tampak depan Stasiun Kertosono pada 2024
Lokasi
Koordinat7°35′40″S 112°6′16″E / 7.59444°S 112.10444°E / -7.59444; 112.10444
Ketinggian+44 m
Operator
Letak
Jumlah peron5 (satu peron sisi yang tinggi, satu peron pulau yang tinggi, dan tiga peron pulau yang rendah)
Jumlah jalur7
  • jalur 2: sepur lurus jalur ganda arah Madiun
  • jalur 3: sepur lurus jalur ganda arah Surabaya
  • jalur 4: sepur lurus jalur tunggal dari dan ke arah Malang
LayananSemua perjalanan KA penumpang dan barang mengarah Jakarta, Bandung, Surabaya, dan Malang, kecuali kereta api Sancaka
Konstruksi
Jenis strukturAtas tanah
Informasi lain
Kode stasiun
KlasifikasiBesar tipe B[2]
Sejarah
Dibuka25 Juni 1881
Operasi layanan
Stasiun sebelumnya Stasiun berikutnya
Sembung Commuter Line Dhoho
Surabaya Kota–Blitar
Purwoasri
menuju Blitar
Commuter Line Dhoho
Surabaya Kota–Kertosono
Terminus
Purwoasri
menuju Blitar
Commuter Line Dhoho
Blitar–Kertosono
Fasilitas dan teknis
FasilitasParkir Cetak tiket mandiri Ruang/area tunggu Pemesanan langsung di loket Layanan pelanggan Pusat informasi Musala Toilet Pos kesehatan Pertokoan/area komersial Ruang menyusui Isi baterai Area merokok Air minum 
Tipe persinyalan
Lokasi pada peta
Peta
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini

Stasiun Kertosono (KTS) adalah stasiun kereta api kelas besar tipe B yang terletak di Banaran, Kertosono, Nganjuk; termasuk dalam pengelolaan Daerah Operasi VII Madiun dan KAI Commuter pada ketinggian +44 meter. Stasiun ini berjarak 612 km sebelah timur dari Bandung dan 737 km sebelah tenggara dari Jakarta Gambir.

Stasiun ini merupakan stasiun yang terletak paling timur sekaligus terbesar di Kabupaten Nganjuk. Meskipun terletak di sebuah kecamatan di bagian timur Kabupaten Nganjuk, stasiun ini memiliki bangunan yang lebih besar dan jumlah jalur yang lebih banyak daripada Stasiun Nganjuk yang terletak di ibu kota kabupaten.

Stasiun Kertosono menjadi titik pertemuan antara jalur utama selatan dan tengah Jawa mengarah Surabaya Gubeng serta jalur percabangan menuju Blitar yang melayani kereta api antarkota jalur selatan dan tengah Jawa maupun kereta api lokal. Selain itu, stasiun ini melayani bongkar muat angkutan batu balas/kricak di Daop VII. Stasiun ini memiliki subdepo lokomotif yang terletak di sebelah barat daya stasiun.

Satu-satunya kereta api yang melintas langsung/tidak berhenti di stasiun ini adalah Kereta api Sancaka.

Potret udara Stasiun Kertosono yang kala itu dihancurkan tentara Belanda dalam rangkaian Agresi Militer Belanda II. Seberang stasiun ini dahulunya merupakan sebuah los bundar yang dilengkapi dengan dua pemutar rel, tetapi dibongkar[per kapan?] sehubungan dengan pengubahan status depo lokomotif menjadi subdepo.

Pembangunan Stasiun Kertosono telah direncanakan bersamaan dengan pembangunan jalur kereta api lintas Surabaya–Madiun–Solo oleh Staatsspoorwegen (SS). Stasiun ini dibuka bersamaan dengan pembukaan jalur kereta api Sembung–Kertosono pada 25 Juni 1881. Pada 1 Oktober 1881, pembangunan jalur lintas Kertosono–Nganjuk telah selesai. Kemudian pada 13 Agustus 1882, jalur menuju Kediri telah selesai dibangun.[4][5]

Setelah menyeberangi Sungai Brantas dalam perjalanan ke arah timur, jalur kereta api bercabang dua: ke arah timur menuju Surabaya dan ke arah selatan menuju Kediri hingga Malang—percabangan tersebut dikendalikan dari rumah sinyal yang terletak di sebelah timur sungai tersebut. Jalur percabangan sengaja dibangun di seberang sungai supaya SS tidak membangun dua buah jembatan yang mengeluarkan biaya yang terlalu besar—percabangan ini di kemudian hari dijuluki sebagai "Simetri Kertosono". Sejak dilakukan pergantian sistem persinyalan dari mekanik ke elektrik buatan Ansaldo STS, rumah sinyal di percabangan tersebut sudah tidak digunakan lagi.

Pada zaman Hindia Belanda, stasiun ini dihubungkan dengan Pabrik Gula Lestari melalui jalur lori sekitar 5 km untuk keperluan angkutan tebu dan gula.[6] Sisa jalur lori ini masih bisa dilihat di sekitar pintu depan stasiun ini.

Sekitar 2013–2014, PT KAI sempat menerapkan kebijakan bahwa semua KA harus melintas langsung di stasiun ini untuk membersihkan stasiun dan KA dari pengamen maupun pedagang asongan hingga kembali melayani penumpang sejak diberlakukan Grafik Perjalanan Kereta Api 2015 mulai 1 April 2015.[7]

Bangunan dan tata letak

[sunting | sunting sumber]
KA Sri Tanjung saat tiba di Stasiun Kertosono. Tampak rumah sinyal barat yang kini telah dibongkar (2011)

Stasiun Kertosono memiliki tujuh jalur kereta api ditambah satu jalur yang terhubung dengan subdepo lokomotif tersebut, tetapi hanya jalur 1–5 yang sering digunakan. Pada awalnya, hanya jalur 1 yang dijadikan sebagai sepur lurus. Setelah jalur ganda ruas JombangBaron dioperasikan sejak 30 Oktober 2019,[8][9] jalur 2 dan 3 dijadikan sebagai sepur lurus berturut-turut untuk arah Madiun dan arah JombangSurabaya. Di ujung timur jalur 1 terdapat jalur menuju area bongkar muat batu balas/kricak.

Pada saat pembangunan jalur ganda oleh Balai Teknik Perkeretaaapian Wilayah Jawa Bagian Timur Direktorat Jenderal Perkeretaapian (sekarang BTP Surabaya), dilakukan perubahan diagram lintasan stasiun ini dengan membuat percabangan menuju Kediri di dalam area emplasemen, menggunakan jalur 4 sebagai sepur lurus sehingga wesel "Simetri Kertosono" dibongkar. Selain itu, rumah sinyal peninggalan SS di barat stasiun maupun di timur Sungai Brantas dibongkar, mengganti jembatan lama dengan jembatan jalur dwiganda yang berukuran lebih besar, serta sistem persinyalan elektrik produksi Ansaldo digantikan dengan yang terbaru produksi PT Len Industri.

Jalur akses dari dan ke subdepo lokomotif maupun pemutar rel
Jalur 7 Jalur parkir rangkaian kereta api
Jalur 6 Jalur parkir rangkaian kereta api
Jalur 5 Sepur belok
(Sembung) D Commuter Line Dhoho, dari dan tujuan Surabaya Kota
(Purwoasri) D Commuter Line Dhoho, dari dan tujuan Blitar
(Sembung)|(Purwoasri) D Commuter Line Dhoho, tujuan Surabaya Kota dan tujuan Blitar via Kertosono
Peron pulau
Jalur 4 Sepur belok
Sepur lurus jalur tunggal dari dan ke arah Blitar
(Sembung)|(Purwoasri) D Commuter Line Dhoho, tujuan Surabaya Kota dan tujuan Blitar via Kertosono
Peron pulau (dalam proses pembangunan ulang)
Jalur 3 Sepur lurus jalur ganda arah Surabaya Kota
Jalur berjalan langsung kereta api ke arah timur
Kereta Api Indonesia Pemberhentian kereta api antarkota ke arah timur dan selatan
Peron pulau, pintu terbuka di sebelah kiri
Jalur 2 Sepur lurus jalur ganda arah Madiun
Jalur berjalan langsung kereta api ke arah barat
Peron pulau (jarang digunakan)
Jalur 1 Sepur belok
Memiliki jalur akses dari dan ke jalur bongkar muat angkutan batu balas
Kereta Api Indonesia Pemberhentian kereta api antarkota ke arah barat
Peron sisi, pintu terbuka di sebelah kanan
G Bangunan utama stasiun

Ke arah timur, terdapat dua viaduk: Jalan Ahmad Yani dan Nyawiji. Viaduk Nyawiji baru dibangun saat pembangunan jalur ganda tersebut.[10]

Per 2023 peron sisi jalur 1 serta peron pulau antara jalur 2 dan 3 di stasiun ini sudah diperpanjang maupun ditinggikan sehingga memudahkan penumpang naik turun kereta api. Selain itu, dibangun kanopi tambahan pada kedua peron tersebut agar penumpang kereta api tidak kepanasan maupun kehujanan. Berikutnya per Agustus 2024, peron pulau antara jalur 3 dan 4 juga menyusul dalam proses perpanjangan maupun peninggian.

Ciri khas

[sunting | sunting sumber]

Mulai 2024, stasun ini bersama Stasiun Nganjuk menggunakan melodi penyambutan kereta api berupa lagu keroncong berjudul "Sungai Brantas Megah Menawan" yang diciptakan sekaligus dinyanyikan oleh Maspiani.[11]

Pada 29 Oktober 2006, pukul 06.50, kereta makan pada kereta api Gajayana terbakar akibat arus pendek di Stasiun Kertosono. Tidak ada korban jiwa dalam musibah ini, tetapi insiden ini mengakibatkan beberapa perjalanan kereta api mengalami hambatan.[12]

Pada 28 Agustus 2008, sebuah rangkaian kereta api ketel anjlok tepat di Jembatan Sungai Brantas, 900 meter dari Stasiun Kertosono. Peristiwa ini mengakibatkan sejumlah perjalanan KA terganggu akibat rusaknya rel di jembatan itu.[13]

Pada 24 Desember 2008, sebuah lokomotif CC203 21 (kini CC203 98 09) menabrak kereta penolong yang sedang parkir di Stasiun Kertosono. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, tetapi insiden ini mengakibatkan rel sepanjang 2 meter patah, as roda lokomotif putus, dan kaca kereta penolong pecah.[14]

Pada 26 Juli 2024, sebuah lokomotif CC201 milik Commuter Line Dhoho menabrak rangkaiannya saat proses gerak langsir. Dua orang penumpang mengalami luka dan dirujuk ke RSUD Kertosono. Sebagian pendingin ruangan di dalam kereta juga dilaporkan terlepas. Rangkaian kereta api melanjutkan kembali perjalanan setelah dilakukan pengecekan.[15]

Layanan kereta api

[sunting | sunting sumber]

Berikut ini adalah layanan kereta api yang berhenti di stasiun ini sesuai Gapeka 2023 revisi per 1 November 2024.

Penumpang

[sunting | sunting sumber]

Antarkota

[sunting | sunting sumber]
Lintas utara Jawa
Nama kereta api Kelas Relasi perjalanan Keterangan
Eksekutif
Brawijaya Imperial Gambir Malang Via Semarang TawangSolo Jebres
Eksekutif
Campuran
Brantas Eksekutif Pasar Senen Blitar Via Semarang TawangSolo Jebres
Ekonomi
Ekonomi
Majapahit Ekonomi Pasar Senen Malang Via Semarang TawangSolo Jebres
Matarmaja
Lintas tengah Jawa
Nama kereta api Kelas Relasi perjalanan Keterangan
Eksekutif
Argo Semeru Compartment Suite Gambir Surabaya Gubeng Via CirebonYogyakarta
Eksekutif
Bima Compartment Suite
Eksekutif
Gajayana Luxury Malang
Eksekutif
Campuran
Malioboro Ekspres Eksekutif Purwokerto Malang Via YogyakartaBlitar
Ekonomi
Kertanegara Eksekutif
Ekonomi
Bangunkarta Eksekutif Pasar Senen Jombang Via CirebonYogyakarta
Ekonomi
Ranggajati Eksekutif Cirebon Jember Via PurwokertoSurabaya Gubeng
Ekonomi
Gaya Baru Malam Selatan Eksekutif Pasar Senen Surabaya Gubeng Via Cirebon PrujakanLempuyangan
Ekonomi
Singasari Eksekutif Blitar Via CirebonLempuyangan
Ekonomi
Ekonomi
Logawa Ekonomi Purwokerto Jember Via LempuyanganSurabaya Gubeng
Jayakarta Ekonomi Premium Pasar Senen Surabaya Gubeng Via CirebonLempuyangan
Lintas selatan Jawa
Nama kereta api Kelas Relasi perjalanan Keterangan
Eksekutif
Argo Wilis Panoramic Bandung Surabaya Gubeng Via TasikmalayaYogyakarta
Eksekutif
Turangga Panoramic
Eksekutif
Campuran
Mutiara Selatan Eksekutif Bandung Surabaya Gubeng Via TasikmalayaYogyakarta
Ekonomi Premium
Malabar Eksekutif Malang
Ekonomi Premium
Wijayakusuma Eksekutif Cilacap Ketapang Via YogyakartaSurabaya Gubeng
Ekonomi Premium
Ekonomi
Sri Tanjung Ekonomi Lempuyangan Ketapang Via Surabaya KotaJember
Pasundan Kiaracondong Surabaya Gubeng Via TasikmalayaLempuyangan
Kahuripan Blitar
Nama kereta api Relasi perjalanan Keterangan
D Dhoho Kertosono Blitar Perjalanan kereta api menuju Blitar hanya jadwal pagi, sedangkan sebaliknya hanya jadwal malam.
Surabaya Kota Perjalanan kereta api menuju Surabaya Kota hanya jadwal pagi, sedangkan sebaliknya hanya jadwal malam.
Surabaya Kota Blitar Via Kertosono
Nama kereta api Relasi perjalanan Keterangan
Lintas tengah Jawa
Angkutan logistik ONS Parcel Tengah Kampung Bandan Malang Via PurwokertoLempuyangan

Kegiatan bongkar muat dan langsiran hanya dilakukan di Jakarta Gudang

Lintas selatan Jawa
Angkutan logistik ONS Parcel Selatan Bandung Surabaya Kota Via TasikmalayaLempuyangan

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Subdit Jalan Rel dan Jembatan (2004). Buku Jarak Antarstasiun dan Perhentian. Bandung: PT Kereta Api (Persero). 
  2. ^ a b Buku Informasi Direktorat Jenderal Perkeretaapian 2014 (PDF). Jakarta: Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 1 Januari 2020. 
  3. ^ Sugiana, A.; Lee, Key-Seo; Lee, Kang-Soo; Hwang, Kyeong-Hwan; Kwak, Won-Kyu (2015). "Study on Interlocking System in Indonesia" (PDF). Nyeondo Hangugcheoldohaghoe Chungyehagsuldaehoe Nonmunjib (Korean Society for Railway) (46). 
  4. ^ Staatsspoorwegen Ned. Indië (1896). Statistiek van het vervoer op de spoorwegen en tramwegen met machinale beweegkracht in Nederlandsch-Indië. Batavia: Burgerlijke Openbare Werken. 
  5. ^ Pincoffs, L. dkk. (1873). Spoorwegen op Java. Rotterdam: Commissie voor de Spoorwegen op Java. 
  6. ^ Negara, Fadjrin Kurnia@Kementerian Badan Usaha Milik. "Sempat Vakum 2 Tahun, Stasiun Kertosono Kembali Beroperasi Sejak 2015". Kementerian BUMN (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-08-07. Diakses tanggal 2019-08-07. 
  7. ^ "Dilarang Berjualan, Pedagang Asongan Ricuh dengan Petugas PT KA". detikcom. Detik.com. 5 Juli 2013. Diakses tanggal 24 Juli 2017. 
  8. ^ Syafií, Moh. Ika, Aprillia, ed. "Jalur Ganda Kereta Api Jombang - Baron Nganjuk Siap Dioperasikan". Kompas.com. Diakses tanggal 2019-12-10. 
  9. ^ Chusna, Asmaul (2019-10-30). Dewanto, Kelik, ed. "KAI siap operasikan jalur ganda Jombang-Baron". ANTARA News. Diakses tanggal 2019-12-10. 
  10. ^ Nganjuk, Humas Polres. "Bupati Nganjuk Resmikan Terowongan Nyawiji , Kapolsek Kertosono Turun Langsung Pimpin Giat Pengamanan" (dalam bahasa english). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-08-07. Diakses tanggal 2019-08-07. 
  11. ^ Maspiani (2024-01-04). Launcing Lagu Keroncong Sungai Brantas Megah Menawan cipt.Nenek Maspiani oleh Dirut PT KAI (YouTube). 
  12. ^ Sumirat, Dadang (29 Oktober 2006). "Gerbong Restorasi KA Gajayana Terbakar". Liputan6.com. liputan6.com. Diakses tanggal 24 September 2017. 
  13. ^ Bambang (30 Agustus 2008). Bambang, ed. "KA Tangki Berhasil Dievakuasi Dari Jembatan Kertosono". ANTARA News. Antaranews.com. Diakses tanggal 24 September 2017. 
  14. ^ Maksum, Dwidjo U. (24 Desember 2008). "Lokomotif Hantam Kereta Penolong di Stasiun Kertosono". Tempo.co. Tempo.co. Diakses tanggal 24 September 2017. 
  15. ^ Dwi, Setiady (2024-07-26). "Lokomotif KA Commuter Line "Sundul" Kereta Penumpang di Stasiun Kertosono, Dua Penumpang Terluka". Suara Merdeka. Surabaya. Diakses tanggal 2024-07-27. 

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]

(Indonesia) Situs resmi KAI dan jadwal kereta api

Stasiun sebelumnya Piktogram dari KA Jarak Jauh Lintas Kereta Api Indonesia Stasiun berikutnya
Baron Solo Balapan–Kertosono Terminus
Terminus Kertosono–Wonokromo Sembung
menuju Wonokromo
Kertosono–Bangil Purwoasri
menuju Bangil