Stasiun Lawang

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Stasiun Lawang
P21T21

Tampak depan Stasiun Lawang, 2019
Lokasi
Koordinat7°50′12.397″S 112°41′51.997″E / 7.83677694°S 112.69777694°E / -7.83677694; 112.69777694Koordinat: 7°50′12.397″S 112°41′51.997″E / 7.83677694°S 112.69777694°E / -7.83677694; 112.69777694
Ketinggian+491 m
Operator
Letak
km 31+114 lintas Bangil-Blitar-Kertosono[1]
Jumlah peron2 (satu peron sisi yang rendah dan satu peron pulau yang agak tinggi)
Jumlah jalur3 (jalur 1: sepur lurus)
LayananSemua kereta api yang ditarik lokomotif di lintas BangilMalang wajib berhenti untuk melakukan pengecekan blok rem/abar rangkaian.
Konstruksi
Jenis strukturAtas tanah
Informasi lain
Kode stasiun
KlasifikasiI[2]
Sejarah
Dibuka20 Juli 1879
Operasi layanan
Stasiun sebelumnya Stasiun berikutnya
Bangil Commuter Line Penataran Singosari
ke arah Blitar
Commuter Line Tumapel Singosari
ke arah Malang
Fasilitas dan teknis
FasilitasParkir Cetak tiket mandiri Mesin tiket Ruang/area tunggu Pusat informasi Musala Toilet Ruang menyusui Isi baterai Area merokok 
Tipe persinyalanMekanik tipe Siemens & Halske semiotomatis
Lokasi pada peta
Peta
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini
Bangunan asli Stasiun Lawang, terbuat dari kayu, sekitar 1880-an (foto oleh H. Salzwedel).

Stasiun Lawang (LW) adalah stasiun kereta api kelas I yang terletak di Lawang, Lawang, Malang; termasuk dalam Daerah Operasi VIII Surabaya pada ketinggian +491 m dengan jarak 31,1 km arah selatan dari Bangil. Stasiun ini merupakan stasiun paling utara sekaligus terbesar di Kabupaten Malang; terletak tepat di tepi jalan raya MalangSurabaya dan di seberang pasar.

Dengan letak ketinggiannya tersebut, stasiun ini merupakan stasiun yang terletak pada ketinggian tertinggi di Daop VIII. Dari Stasiun Bangil ke arah selatan, karakteristik jalur tergolong terjal—memiliki rata-rata kemiringan jalur sekitar 25‰ (permil)—sementara karakteristik jalur ke arah Stasiun Singosari relatif menurun.

Seperti Stasiun Cipeundeuy, semua kereta api yang melintas di jalur Bangil–Malang wajib berhenti untuk melakukan pemeriksaan rem sebelum melanjutkan perjalanan.

Bangunan dan tata letak[sunting | sunting sumber]

Stasiun Lawang memiliki tiga jalur kereta api dengan jalur 1 merupakan sepur lurus.

Jalur 3 Sepur belok
Jalur 2 Kereta Api Indonesia Pemberhentian kereta api antarkota
(Bangil) P Commuter Line Penataran, tujuan Surabaya Kota dan tujuan Blitar via Malang (Singosari)
T Commuter Line Tumapel, dari dan tujuan Surabaya Kota
Peron pulau
Jalur 1 Sepur lurus
Kereta Api Indonesia Pemberhentian kereta api antarkota
(Bangil) P Commuter Line Penataran, tujuan Surabaya Kota dan tujuan Blitar via Malang (Singosari)
T Commuter Line Tumapel, dari dan tujuan Surabaya Kota
Peron sisi
G Bangunan utama stasiun

Stasiun ini mulai beroperasi bersama dengan pembukaan jalur lintas Bangil–Malang pada 20 Juli 1879; menjadikan stasiun ini merupakan bangunan tertua di Lawang.[4]

Bangunan stasiun ini kini telah ditetapkan sebagai cagar budaya oleh Unit Pusat Pelestarian dan Desain Arsitektur PT KAI.

Layanan kereta api[sunting | sunting sumber]

Berikut ini adalah layanan kereta api yang berhenti di stasiun ini sesuai Gapeka 2023.[5]

Antarkota[sunting | sunting sumber]

Lintas utara Jawa
Nama kereta api Kelas Relasi perjalanan Keterangan
Kelas campuran
Jayabaya Eksekutif-Ekonomi Pasar Senen Malang Via Semarang PoncolSurabaya Pasarturi
Kelas ekonomi
Tawang Alun Ekonomi Malang Kotalama Ketapang Via BangilJember

Aglomerasi[sunting | sunting sumber]

Nama kereta api Kelas Relasi perjalanan Keterangan
Kelas eksekutif
Arjuno Ekspres Eksekutif Surabaya Gubeng Malang

Dijalankan pada hari tertentu


Hanya jadwal pagi

Lokal (Commuter Line)[sunting | sunting sumber]

Nama kereta api Relasi perjalanan Keterangan
T Tumapel Surabaya Kota Malang Perjalanan kereta api menuju Malang hanya jadwal malam, sedangkan sebaliknya hanya jadwal pagi.
P Penataran Blitar Via Malang

Insiden[sunting | sunting sumber]

Pada tanggal 23 September 2009 pukul 13.05, rangkaian kereta api pengangkut BBM dalam keadaan kosong menabrak toko cat yang berada 200 meter di utara Stasiun Lawang karena rem blong. Akibat kejadian ini, satu orang tewas dan tujuh orang mengalami luka-luka.[6][7][8]

Galeri[sunting | sunting sumber]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Subdit Jalan Rel dan Jembatan (2004). Buku Jarak Antarstasiun dan Perhentian. Bandung: PT Kereta Api (Persero). 
  2. ^ PT Kereta Api Indonesia (Persero) (21 Januari 2020). "Selayang Pandang Daerah Operasi 8 Surabaya" (PDF). e-PPID PT Kereta Api Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2020-10-08. Diakses tanggal 5 Oktober 2020. 
  3. ^ Buku Informasi Direktorat Jenderal Perkeretaapian 2014 (PDF). Jakarta: Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 1 Januari 2020. 
  4. ^ Staatsspoorwegen (1921–1932). Verslag der Staatsspoor-en-Tramwegen in Nederlandsch-Indië 1921-1932. Batavia: Burgerlijke Openbare Werken. 
  5. ^ Grafik Perjalanan Kereta Api pada Jaringan Jalur Kereta Api Nasional di Jawa Tahun 2023 (PDF). Bandung: PT Kereta Api Indonesia (Persero). 14 April 2023. hlm. 56. Diakses tanggal 12 Mei 2023 – via Direktorat Jenderal Perkeretaapian. 
  6. ^ "Kereta Bahan Bakar Minyak Keluar Jalur, Satu Tewas". Tempo.co. 2009-09-23. Diakses tanggal 2018-02-21. 
  7. ^ "Satu tewas terjepit gerbong KA BBM". Solopos.com. 2009-09-23. Diakses tanggal 2020-03-14. 
  8. ^ "Dugaan Awal Disebabkan Gangguan Rem". detikcom. Diakses tanggal 2020-03-14. 

Pranala luar[sunting | sunting sumber]

(Indonesia) Situs resmi KAI dan jadwal kereta api

Stasiun sebelumnya Piktogram dari KA Jarak Jauh Lintas Kereta Api Indonesia Stasiun berikutnya
Singosari
ke arah Kertosono
Kertosono–Bangil Sengon
ke arah Bangil