Lompat ke isi

Literasi kesehatan: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
RianHS (bicara | kontrib)
Hasil terjemahan dari enwiki
 
k →‎Referensi: clean up
 
(3 revisi perantara oleh 3 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
[[Berkas:USMC-100209-M-1998T-001.jpg|jmpl|Kemampuan membaca dan memahami instruksi [[medikasi]] merupakan salah satu bentuk literasi kesehatan.]]
[[Berkas:USMC-100209-M-1998T-001.jpg|jmpl|Kemampuan membaca dan memahami instruksi [[medikasi]] merupakan salah satu bentuk literasi kesehatan.]]
'''Literasi kesehatan''' adalah kemampuan untuk memperoleh, membaca, memahami, dan menggunakan informasi [[kesehatan]] untuk membuat keputusan yang tepat dan mengikuti petunjuk dengan benar.<ref name="LiteracyPractice2012">{{cite book|author1=Roundtable on Health Literacy|author2=Board on Population Health and Public Health Practice|author3=Institute of the Medicine|title=Facilitating State Health Exchange Communication Through the Use of Health Literate Practices: Workshop Summary|url=https://books.google.com/books?id=ZiT3RoYZbBgC&pg=PA1|date=10 February 2012|publisher=National Academies Press|isbn=978-0-309-22029-3|page=1}}</ref> Literasi kesehatan memiliki berbagai macam definisi,<ref>{{cite journal |author1=A. Pleasant|author2=J. McKinney|year=2011|title=Coming to consensus on health literacy measurement: An online discussion and consensus-gauging process|journal=Nursing Outlook|volume=59|issue=2|pages=95–106.e1|doi=10.1016/j.outlook.2010.12.006|pmid=21402205}}</ref> karena literasi kesehatan selalu berkaitan dengan konteks atau situasi, misalnya di [[fasilitas pelayanan kesehatan]], media massa, internet atau fasilitas kebugaran) dan keterampilan yang orang membuat informasi kesehatan tersebut.<ref>{{Cite book|date=1992-01-01|title=Research and Education Reform|doi=10.17226/1973|isbn=978-0-309-04729-6|last1=Atkinson|first1=Richard C.|last2=Jackson|first2=Gregg B.}}</ref>
'''Literasi kesehatan''' atau '''kemelekan kesehatan''' (melek kesehatan) adalah kemampuan untuk memperoleh, membaca, memahami, dan menggunakan informasi [[kesehatan]] untuk membuat keputusan yang tepat dan mengikuti petunjuk dengan benar.<ref name="LiteracyPractice2012">{{cite book|author1=Roundtable on Health Literacy|author2=Board on Population Health and Public Health Practice|author3=Institute of the Medicine|title=Facilitating State Health Exchange Communication Through the Use of Health Literate Practices: Workshop Summary|url=https://books.google.com/books?id=ZiT3RoYZbBgC&pg=PA1|date=10 February 2012|publisher=National Academies Press|isbn=978-0-309-22029-3|page=1}}</ref> Literasi kesehatan memiliki berbagai macam definisi,<ref>{{cite journal |author1=A. Pleasant|author2=J. McKinney|year=2011|title=Coming to consensus on health literacy measurement: An online discussion and consensus-gauging process|journal=Nursing Outlook|volume=59|issue=2|pages=95–106.e1|doi=10.1016/j.outlook.2010.12.006|pmid=21402205}}</ref> karena literasi kesehatan selalu berkaitan dengan konteks atau situasi (misalnya di [[fasilitas pelayanan kesehatan]], media massa, internet atau fasilitas kebugaran) dan keterampilan orang yang membuat atau menyampaikan informasi kesehatan tersebut.<ref>{{Cite book|date=1992-01-01|title=Research and Education Reform|doi=10.17226/1973|isbn=978-0-309-04729-6|last1=Atkinson|first1=Richard C.|last2=Jackson|first2=Gregg B.}}</ref>


Karena literasi kesehatan merupakan faktor utama yang memengaruhi [[kesetaraan kesehatan|kesenjangan kesehatan]], maka hal ini terus-menerus diperhatikan oleh para [[tenaga kesehatan]].<ref>{{Cite journal|last1=İlgün|first1=Gülnur|last2=Turaç|first2=İlkay Sevinç|last3=Orak|first3=Sevilay|date=2015-02-12|title=Health Literacy|url=http://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S1877042815009969|journal=Procedia - Social and Behavioral Sciences|series=International Conference on New Horizons in Education, INTE 2014, 25–27 June 2014, Paris, France|language=en|volume=174|pages=2629–2633|doi=10.1016/j.sbspro.2015.01.944|issn=1877-0428|doi-access=free}}</ref> Penilaian Literasi Orang Dewasa Nasional (NAAL) yang diselenggarakan oleh [[Kementerian Pendidikan Amerika Serikat]] pada tahun 2003 menemukan bahwa 36% peserta mendapat skor "dasar" atau "di bawah dasar" dalam hal literasi kesehatan dan menyimpulkan bahwa sekitar 80 juta orang memiliki literasi kesehatan yang terbatas.<ref name=":2">{{Cite book|title=The Health Literacy of America's Adults: Results From the 2003 National Assessment of Adult Literacy|last1=Kutner|first1=MA|last2=Greenberg|first2=E|last3=Jin|first3=Y|last4=Paulson|first4=C|publisher=National Center for Education Statistics|year=2006|location=Washington, DC}}</ref> Orang-orang ini mengalami kesulitan untuk melaksanakan instruksi kesehatan mendasar, termasuk membaca label [[obat]] yang diresepkan.<ref>{{cite web|title=America's Health Literacy: Why We Need Accessible Health Information|url=http://health.gov/communication/literacy/issuebrief/|website=health.gov|access-date=2015-11-20}}</ref> Sejumlah faktor dapat memengaruhi literasi kesehatan. Namun, faktor-faktor berikut telah terbukti sangat meningkatkan risiko ini: usia (terutama orang berusia 65 tahun ke atas), kemampuan bahasa Inggris yang terbatas atau bahasa Inggris sebagai bahasa kedua, pendidikan yang rendah, dan status sosial ekonomi yang rendah. Pasien dengan literasi kesehatan yang rendah kurang memahami kondisi dan perawatan medis mereka dan secara keseluruhan memiliki status kesehatan yang lebih buruk.<ref>{{Cite journal|date=1999-02-10|title=Health literacy: report of the Council on Scientific Affairs. Ad Hoc Committee on Health Literacy for the Council on Scientific Affairs, American Medical Association|journal=JAMA|volume=281|issue=6|pages=552–557|issn=0098-7484|pmid=10022112|doi=10.1001/jama.281.6.552}}</ref>
Karena literasi kesehatan merupakan faktor utama yang memengaruhi [[kesetaraan kesehatan|kesenjangan kesehatan]], maka hal ini terus-menerus diperhatikan oleh para [[tenaga kesehatan]].<ref>{{Cite journal|last1=İlgün|first1=Gülnur|last2=Turaç|first2=İlkay Sevinç|last3=Orak|first3=Sevilay|date=2015-02-12|title=Health Literacy|url=http://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S1877042815009969|journal=Procedia - Social and Behavioral Sciences|series=International Conference on New Horizons in Education, INTE 2014, 25–27 June 2014, Paris, France|language=en|volume=174|pages=2629–2633|doi=10.1016/j.sbspro.2015.01.944|issn=1877-0428|doi-access=free}}</ref> Penilaian Literasi Orang Dewasa Nasional (NAAL) yang diselenggarakan oleh [[Kementerian Pendidikan Amerika Serikat]] pada tahun 2003 menemukan bahwa 36% peserta mendapat skor "dasar" atau "di bawah dasar" dalam hal literasi kesehatan dan menyimpulkan bahwa sekitar 80 juta penduduk AS memiliki literasi kesehatan yang terbatas.<ref name=":2">{{Cite book|title=The Health Literacy of America's Adults: Results From the 2003 National Assessment of Adult Literacy|last1=Kutner|first1=MA|last2=Greenberg|first2=E|last3=Jin|first3=Y|last4=Paulson|first4=C|publisher=National Center for Education Statistics|year=2006|location=Washington, DC}}</ref> Orang-orang ini mengalami kesulitan untuk melaksanakan instruksi kesehatan mendasar, termasuk membaca label [[obat]] yang diresepkan.<ref>{{cite web|title=America's Health Literacy: Why We Need Accessible Health Information|url=http://health.gov/communication/literacy/issuebrief/|website=health.gov|access-date=2015-11-20|archive-date=2015-11-21|archive-url=https://web.archive.org/web/20151121055916/http://health.gov/communication/literacy/issuebrief/|dead-url=yes}}</ref> Sejumlah faktor dapat memengaruhi literasi kesehatan. Namun, faktor-faktor berikut telah terbukti sangat meningkatkan risiko ini: usia (terutama orang berusia 65 tahun ke atas), kemampuan bahasa Inggris yang terbatas atau bahasa Inggris sebagai bahasa kedua, pendidikan yang rendah, dan status sosial ekonomi yang rendah. Pasien dengan literasi kesehatan yang rendah kurang memahami kondisi dan perawatan medis mereka dan secara keseluruhan memiliki status kesehatan yang lebih buruk.<ref>{{Cite journal|date=1999-02-10|title=Health literacy: report of the Council on Scientific Affairs. Ad Hoc Committee on Health Literacy for the Council on Scientific Affairs, American Medical Association|journal=JAMA|volume=281|issue=6|pages=552–557|issn=0098-7484|pmid=10022112|doi=10.1001/jama.281.6.552}}</ref>


Berbagai upaya, seperti menyederhanakan informasi dan ilustrasi, menghindari [[jargon]], meminta pasien "mengajarkan kembali" instruksi, dan mendorong pasien untuk bertanya, telah meningkatkan pemahaman kesehatan pada orang-orang dengan literasi kesehatan yang rendah.<ref>{{Cite journal|last1=Yin|first1=H. Shonna|last2=Jay|first2=Melanie|last3=Maness|first3=Leslie|last4=Zabar|first4=Sondra|last5=Kalet|first5=Adina|date=15 July 2015|title=Health Literacy: An Educationally Sensitive Patient Outcome|journal=Journal of General Internal Medicine|language=en|volume=30|issue=9|pages=1363–1368|doi=10.1007/s11606-015-3329-z|issn=0884-8734|pmc=4539338|pmid=26173523}}</ref> Pada tahun 2010, sekitar 60,6% orang dewasa berusia 18 tahun ke atas di AS melaporkan bahwa penyedia layanan kesehatan mereka selalu menjelaskan sesuatu sehingga mereka dapat memahaminya.<ref name="healthypeople.gov">{{cite web|url=http://www.healthypeople.gov/2020/topics-objectives/topic/health-communication-and-health-information-technology/national-snapshot|title=Health Communication and Health Information Technology - Healthy People 2020}}</ref> [[Kementerian Kesehatan dan Layanan Masyarakat Amerika Serikat]] telah memasukkan literasi kesehatan sebagai topik baru yang mendesak dan harus ditingkatkan dalam dekade-dekade selanjutnya.<ref>{{cite web|url=http://www.healthypeople.gov/2020/topicsobjectives2020/overview.aspx?topicid=18|title=Health Communication and Health Information Technology - Healthy People 2020}}</ref>
Berbagai upaya, seperti menyederhanakan informasi dan ilustrasi, menghindari [[jargon]], meminta pasien "mengajarkan kembali" instruksi, dan mendorong pasien untuk bertanya, telah meningkatkan pemahaman kesehatan pada orang-orang dengan literasi kesehatan yang rendah.<ref>{{Cite journal|last1=Yin|first1=H. Shonna|last2=Jay|first2=Melanie|last3=Maness|first3=Leslie|last4=Zabar|first4=Sondra|last5=Kalet|first5=Adina|date=15 July 2015|title=Health Literacy: An Educationally Sensitive Patient Outcome|journal=Journal of General Internal Medicine|language=en|volume=30|issue=9|pages=1363–1368|doi=10.1007/s11606-015-3329-z|issn=0884-8734|pmc=4539338|pmid=26173523}}</ref> Pada tahun 2010, sekitar 60,6% orang dewasa berusia 18 tahun ke atas di AS melaporkan bahwa penyedia layanan kesehatan mereka selalu menjelaskan sesuatu sehingga mereka dapat memahaminya.<ref name="healthypeople.gov">{{cite web|url=http://www.healthypeople.gov/2020/topics-objectives/topic/health-communication-and-health-information-technology/national-snapshot|title=Health Communication and Health Information Technology - Healthy People 2020}}</ref> [[Kementerian Kesehatan dan Layanan Masyarakat Amerika Serikat]] telah memasukkan literasi kesehatan sebagai topik baru yang mendesak dan harus ditingkatkan dalam dekade-dekade selanjutnya.<ref>{{cite web|url=http://www.healthypeople.gov/2020/topicsobjectives2020/overview.aspx?topicid=18|title=Health Communication and Health Information Technology - Healthy People 2020}}</ref>
Baris 10: Baris 10:


{{kesehatan}}
{{kesehatan}}

[[Kategori:Pelayanan kesehatan]]
[[Kategori:Pelayanan kesehatan]]
[[Kategori:Pendidikan kesehatan]]
[[Kategori:Pendidikan kesehatan]]

Revisi terkini sejak 9 Januari 2023 20.00

Kemampuan membaca dan memahami instruksi medikasi merupakan salah satu bentuk literasi kesehatan.

Literasi kesehatan atau kemelekan kesehatan (melek kesehatan) adalah kemampuan untuk memperoleh, membaca, memahami, dan menggunakan informasi kesehatan untuk membuat keputusan yang tepat dan mengikuti petunjuk dengan benar.[1] Literasi kesehatan memiliki berbagai macam definisi,[2] karena literasi kesehatan selalu berkaitan dengan konteks atau situasi (misalnya di fasilitas pelayanan kesehatan, media massa, internet atau fasilitas kebugaran) dan keterampilan orang yang membuat atau menyampaikan informasi kesehatan tersebut.[3]

Karena literasi kesehatan merupakan faktor utama yang memengaruhi kesenjangan kesehatan, maka hal ini terus-menerus diperhatikan oleh para tenaga kesehatan.[4] Penilaian Literasi Orang Dewasa Nasional (NAAL) yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan Amerika Serikat pada tahun 2003 menemukan bahwa 36% peserta mendapat skor "dasar" atau "di bawah dasar" dalam hal literasi kesehatan dan menyimpulkan bahwa sekitar 80 juta penduduk AS memiliki literasi kesehatan yang terbatas.[5] Orang-orang ini mengalami kesulitan untuk melaksanakan instruksi kesehatan mendasar, termasuk membaca label obat yang diresepkan.[6] Sejumlah faktor dapat memengaruhi literasi kesehatan. Namun, faktor-faktor berikut telah terbukti sangat meningkatkan risiko ini: usia (terutama orang berusia 65 tahun ke atas), kemampuan bahasa Inggris yang terbatas atau bahasa Inggris sebagai bahasa kedua, pendidikan yang rendah, dan status sosial ekonomi yang rendah. Pasien dengan literasi kesehatan yang rendah kurang memahami kondisi dan perawatan medis mereka dan secara keseluruhan memiliki status kesehatan yang lebih buruk.[7]

Berbagai upaya, seperti menyederhanakan informasi dan ilustrasi, menghindari jargon, meminta pasien "mengajarkan kembali" instruksi, dan mendorong pasien untuk bertanya, telah meningkatkan pemahaman kesehatan pada orang-orang dengan literasi kesehatan yang rendah.[8] Pada tahun 2010, sekitar 60,6% orang dewasa berusia 18 tahun ke atas di AS melaporkan bahwa penyedia layanan kesehatan mereka selalu menjelaskan sesuatu sehingga mereka dapat memahaminya.[9] Kementerian Kesehatan dan Layanan Masyarakat Amerika Serikat telah memasukkan literasi kesehatan sebagai topik baru yang mendesak dan harus ditingkatkan dalam dekade-dekade selanjutnya.[10]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Roundtable on Health Literacy; Board on Population Health and Public Health Practice; Institute of the Medicine (10 February 2012). Facilitating State Health Exchange Communication Through the Use of Health Literate Practices: Workshop Summary. National Academies Press. hlm. 1. ISBN 978-0-309-22029-3. 
  2. ^ A. Pleasant; J. McKinney (2011). "Coming to consensus on health literacy measurement: An online discussion and consensus-gauging process". Nursing Outlook. 59 (2): 95–106.e1. doi:10.1016/j.outlook.2010.12.006. PMID 21402205. 
  3. ^ Atkinson, Richard C.; Jackson, Gregg B. (1992-01-01). Research and Education Reform. doi:10.17226/1973. ISBN 978-0-309-04729-6. 
  4. ^ İlgün, Gülnur; Turaç, İlkay Sevinç; Orak, Sevilay (2015-02-12). "Health Literacy". Procedia - Social and Behavioral Sciences. International Conference on New Horizons in Education, INTE 2014, 25–27 June 2014, Paris, France (dalam bahasa Inggris). 174: 2629–2633. doi:10.1016/j.sbspro.2015.01.944alt=Dapat diakses gratis. ISSN 1877-0428. 
  5. ^ Kutner, MA; Greenberg, E; Jin, Y; Paulson, C (2006). The Health Literacy of America's Adults: Results From the 2003 National Assessment of Adult Literacy. Washington, DC: National Center for Education Statistics. 
  6. ^ "America's Health Literacy: Why We Need Accessible Health Information". health.gov. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-11-21. Diakses tanggal 2015-11-20. 
  7. ^ "Health literacy: report of the Council on Scientific Affairs. Ad Hoc Committee on Health Literacy for the Council on Scientific Affairs, American Medical Association". JAMA. 281 (6): 552–557. 1999-02-10. doi:10.1001/jama.281.6.552. ISSN 0098-7484. PMID 10022112. 
  8. ^ Yin, H. Shonna; Jay, Melanie; Maness, Leslie; Zabar, Sondra; Kalet, Adina (15 July 2015). "Health Literacy: An Educationally Sensitive Patient Outcome". Journal of General Internal Medicine (dalam bahasa Inggris). 30 (9): 1363–1368. doi:10.1007/s11606-015-3329-z. ISSN 0884-8734. PMC 4539338alt=Dapat diakses gratis. PMID 26173523. 
  9. ^ "Health Communication and Health Information Technology - Healthy People 2020". 
  10. ^ "Health Communication and Health Information Technology - Healthy People 2020".