Wayang wong: Perbedaan antara revisi
kTidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan visualeditor-wikitext |
k ~ |
||
(7 revisi perantara oleh 6 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1: | Baris 1: | ||
[[Berkas:Wayang Wong Bharata Pandawa.jpg|ka|jmpl|360px|[[Pandawa]] dan [[Kresna]] dalam suatu adegan pagelaran wayang wong.]] |
[[Berkas:Wayang Wong Bharata Pandawa.jpg|ka|jmpl|360px|[[Pandawa]] dan [[Kresna]] dalam suatu adegan pagelaran wayang wong.]] |
||
[[Berkas:Gedung Wayang Orang Sriwedari.JPG| |
[[Berkas:Gedung Wayang Orang Sriwedari.JPG|360x360px|jmpl|[[Taman Sriwedari|Gedung Sriwedari]] [[Kota Surakarta|Surakarta]], tempat pagelaran wayang wong]] |
||
[[Berkas:Wajang wong-voorstelling met prins Onkowidjojo en prinses Sitisindari op Midden-Java KITLV 78105.tiff|jmpl|Pertunjukan wayang wong, sekitar tahun 1925.]] |
[[Berkas:Wajang wong-voorstelling met prins Onkowidjojo en prinses Sitisindari op Midden-Java KITLV 78105.tiff|jmpl|Pertunjukan wayang wong, sekitar tahun 1925.]] |
||
'''Wayang wong''' (berasal dari {{lang-jv| |
'''Wayang wong''' (berasal dari {{lang-jv|ꦮꦪꦁꦮꦺꦴꦁ|wayang wong|wayang orang}}) adalah [[wayang]] yang dimainkan dengan menggunakan orang sebagai tokoh dalam cerita wayang tersebut. Wayang wong diciptakan oleh Sri Susuhunan Hamangkurat I pada tahun 1731 di Kerajaan Mataram. |
||
Sesuai dengan nama sebutannya, wayang tersebut tidak lagi dipergelarkan dengan memainkan boneka-boneka wayang ([[wayang kulit]] yang biasanya terbuat dari bahan kulit kerbau ataupun yang lain), akan tetapi menampilkan manusia-manusia sebagai pengganti boneka-boneka wayang tersebut. Mereka memakai pakaian sama seperti hiasan-hiasan yang dipakai pada wayang kulit. Supaya bentuk muka atau bangun muka mereka menyerupai wayang kulit (kalau dilihat dari samping), sering kali pemain wayang wong ini diubah/dihias mukanya dengan tambahan gambar atau lukisan. |
Sesuai dengan nama sebutannya, wayang tersebut tidak lagi dipergelarkan dengan memainkan boneka-boneka wayang ([[wayang kulit]] yang biasanya terbuat dari bahan kulit kerbau ataupun yang lain), akan tetapi menampilkan manusia-manusia sebagai pengganti boneka-boneka wayang tersebut. Mereka memakai pakaian sama seperti hiasan-hiasan yang dipakai pada wayang kulit. Supaya bentuk muka atau bangun muka mereka menyerupai wayang kulit (kalau dilihat dari samping), sering kali pemain wayang wong ini diubah/dihias mukanya dengan tambahan gambar atau lukisan. |
||
Baris 8: | Baris 8: | ||
Cerita-cerita yang diangkat dalam wayang wong berbasis pada duel epik cerita kolosal yaitu [[Mahabharata]] dan [[Ramayana]]. Hal yang menarik dari pertunjukan wayang wong ini adalah adanya tari kolosal atau individu per pemain di setiap jeda cerita. Selain itu wayang wong juga menampilkan tokoh [[punakawan]] sebagai pencair suasana yang merupakan penggambaran keadaan kawulo alit atau masyarakat secara umum dan abdi dalem. |
Cerita-cerita yang diangkat dalam wayang wong berbasis pada duel epik cerita kolosal yaitu [[Mahabharata]] dan [[Ramayana]]. Hal yang menarik dari pertunjukan wayang wong ini adalah adanya tari kolosal atau individu per pemain di setiap jeda cerita. Selain itu wayang wong juga menampilkan tokoh [[punakawan]] sebagai pencair suasana yang merupakan penggambaran keadaan kawulo alit atau masyarakat secara umum dan abdi dalem. |
||
Pertunjukan wayang wong yang masih ada saat ini, salah satunya adalah wayang wong Bharata (di kawasan [[Pasar Senen]], [[Jakarta]]), [[Taman Mini Indonesia Indah]], [[Taman Sriwedari]] [[ |
Pertunjukan wayang wong yang masih ada saat ini, salah satunya adalah wayang wong Bharata (di kawasan [[Pasar Senen]], [[Jakarta]]), [[Taman Mini Indonesia Indah]], [[Taman Sriwedari]] [[Kota Surakarta|Surakarta]], [[Ngesti Pandowo]] di [[Taman Budaya Raden Saleh Semarang]], dan lain-lain. |
||
== Galeri == |
|||
<gallery> |
|||
Berkas:Aksi Wayang Orang.jpg|[[Panakawan|Punakawan]] dalam pertunjukan wayang wong |
|||
Berkas:Wayang Orang.jpg|Pemain wayang wong |
|||
</gallery> |
|||
== Lihat pula == |
== Lihat pula == |
||
Baris 21: | Baris 27: | ||
{{Wayang}} |
{{Wayang}} |
||
⚫ | |||
[[Kategori:Seni di Indonesia]] |
[[Kategori:Seni di Indonesia]] |
||
Baris 27: | Baris 32: | ||
[[Kategori:Wayang|Wong, wayang]] |
[[Kategori:Wayang|Wong, wayang]] |
||
[[Kategori:Kesenian Jawa]] |
[[Kategori:Kesenian Jawa]] |
||
⚫ |
Revisi terkini sejak 24 Mei 2024 03.15
Wayang wong (berasal dari bahasa Jawa: ꦮꦪꦁꦮꦺꦴꦁ, translit. wayang wong, har. 'wayang orang') adalah wayang yang dimainkan dengan menggunakan orang sebagai tokoh dalam cerita wayang tersebut. Wayang wong diciptakan oleh Sri Susuhunan Hamangkurat I pada tahun 1731 di Kerajaan Mataram.
Sesuai dengan nama sebutannya, wayang tersebut tidak lagi dipergelarkan dengan memainkan boneka-boneka wayang (wayang kulit yang biasanya terbuat dari bahan kulit kerbau ataupun yang lain), akan tetapi menampilkan manusia-manusia sebagai pengganti boneka-boneka wayang tersebut. Mereka memakai pakaian sama seperti hiasan-hiasan yang dipakai pada wayang kulit. Supaya bentuk muka atau bangun muka mereka menyerupai wayang kulit (kalau dilihat dari samping), sering kali pemain wayang wong ini diubah/dihias mukanya dengan tambahan gambar atau lukisan.
Cerita-cerita yang diangkat dalam wayang wong berbasis pada duel epik cerita kolosal yaitu Mahabharata dan Ramayana. Hal yang menarik dari pertunjukan wayang wong ini adalah adanya tari kolosal atau individu per pemain di setiap jeda cerita. Selain itu wayang wong juga menampilkan tokoh punakawan sebagai pencair suasana yang merupakan penggambaran keadaan kawulo alit atau masyarakat secara umum dan abdi dalem.
Pertunjukan wayang wong yang masih ada saat ini, salah satunya adalah wayang wong Bharata (di kawasan Pasar Senen, Jakarta), Taman Mini Indonesia Indah, Taman Sriwedari Surakarta, Ngesti Pandowo di Taman Budaya Raden Saleh Semarang, dan lain-lain.
Galeri
[sunting | sunting sumber]-
Punakawan dalam pertunjukan wayang wong
-
Pemain wayang wong
Lihat pula
[sunting | sunting sumber]Pranala luar
[sunting | sunting sumber]- Media tentang Wayang wong di Wikimedia Commons