Pulau Kunyit: Perbedaan antara revisi
k Moving from Category:Pulau di Provinsi Kalimantan Selatan to Category:Pulau di Kalimantan Selatan using Cat-a-lot |
|||
(6 revisi perantara oleh 4 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1: | Baris 1: | ||
⚫ | |||
⚫ | |||
. |
|||
⚫ | |||
|nama=Kunyit |
|nama=Kunyit |
||
|koordinat={{coor dm| |
|koordinat={{coor dm|4|5|15|S|116|2|41|E|region:ID_type:adm1st_scale:3000000|display=title}} |
||
|negara=[[Indonesia]] |
|negara=[[Indonesia]] |
||
|kepulauan=[[Kalimantan]] |
|kepulauan=[[Kalimantan]] |
||
Baris 10: | Baris 7: | ||
|jenisdati2=Kabupaten |
|jenisdati2=Kabupaten |
||
|dati2=[[Kabupaten Kotabaru|Kotabaru]] |
|dati2=[[Kabupaten Kotabaru|Kotabaru]] |
||
|luas= |
|luas= 115,078 ha |
||
|garispantai=-km |
|garispantai=-km |
||
|populasi= |
|populasi= 240 jiwa |
||
}} |
}} |
||
⚫ | |||
Pulau ini dihuni oleh suku Bugis dan Mandar dengan mayoritas berprofesi sebagai nelayan dan sebagian kecil lainnya berkebun kelapa dan mengolah [[kopra]]. |
|||
⚫ | |||
== Etimologi == |
|||
Penamaan pulau ini dikarenakan pulau ini banyak ditumbuhi oleh kunyit liar di masa lalu. Namun sekarang, sulit menemukan kunyit yang tumbuh liar terkecuali ditanam khusus oleh masyarakat.<ref>{{Cite book|last=Batubara|first=Rido Miduk Sugandi|date=2015|url=|title=Kalimantan Selatan: Antara Laut Jawa dan Selat Makassar|location=Jakarta|publisher=Penerbit Buku Kompas|isbn=978-979-709-854-4|pages=8-9|others=|oclc=|url-status=live}}</ref> |
|||
== Fasilitas == |
|||
Di pulau Kunyit hanya tersedia satu SD, sarana penerangan dari PLTS dan genset milik individu. Tidak ada sarana pemerintahan dan kesehatan. Jalan desa hanya berupa semen dengan lebar 1 - 2m. |
|||
Terdapat mercusuar peninggalan Belanda pada ketinggian 85 mdpl. Mercusuar ini masih aktif dan membantu lalu lintas perairan. |
|||
== Atraksi wisata == |
|||
Terdapat ekosistem terumbu karang untuk snorkeling dan menyelam di sisi sebelah timur dan barat pulau.<ref name=":1">{{Cite journal|last=Koriyandi|first=Abdul|last2=Hamdani|last3=Salim|first3=Dafiuddin|date=2016|title=ANALISIS KESESUAIAN WISATA DIVINGDI KAWASAN PERAIRAN PULAU KUNYIT SEBELAH TIMUR KECAMATAN PULAU LAUT TANJUNG SELAYAR KABUPATEN KOTABARU|url=https://ppjp.ulm.ac.id/journal/index.php/es/article/view/2444/2145|journal=EnviroScienteae|volume=12|issue=3|pages=181-193}}</ref> Selain itu juga terdapat bangkai kapal Belanda di perairan bagian tenggara pulau ini.<ref>{{Cite news|last=Sari|first=Milna|date=2018-01-18|title=Bangkai Kapal Belanda Itu Masih Teronggok di Dasar Laut Pulau Kunyit, Kotabaru|url=https://banjarmasin.tribunnews.com/2018/01/18/bangkai-kapal-belanda-itu-masih-teronggok-di-dasar-laut-pulau-kunyit-kotabaru|work=Tribunnews.com|access-date=2022-06-01}}</ref> |
|||
== Ekosistem == |
|||
Ditemukan ikan karang dengan 166 spesies dimana 73 genus termasuk ke dalam familik ikan karang dan gerombolan [[Ikan Pelangi Sentani|ikan Pelagis]].<ref name=":0">{{Cite web|last=Agency|first=ANTARA News|title=Keindahan Pulau Kunyit Kotabaru Sebanding Bali|url=https://kalsel.antaranews.com/berita/29308/keindahan-pulau-kunyit-kotabaru-sebanding-bali|website=ANTARA News Kalimantan Selatan|access-date=2022-06-01}}</ref> |
|||
Selain itu juga terdapat [[lamun]] jenis ''[[Thalassia hemprichii]]'', [[Cymodocea serrulata|<u>''Cymodocea serrulata''</u>]], ''[[Enhalus acoroides]]'' dan ''C. Rotundata''. |
|||
Di sepanjang pantai timur (Teluk Kemuning) hingga ke arah selatan sampai sebagian pertengahan pulau ditemukan hamparan terumbu karang. Sedangkan di pantai barat memanjang dari pulau Kunyit ke arah selatan mengikuti garis pantai Teluk Tamiang dan ke utara menuju Tanjung Pelayar. Terumbu karang ini tumbuh pada kedalaman 2 - 5 meter. |
|||
== Akses == |
|||
Untuk menuju pulau Kunyit bisa menumpang kapal nelayan dengan biaya sewa berkisar antara Rp. 100.000 hingga Rp. 300.000 per orang <ref name=":0" /> ditempuh selama 40 menit dari Teluk Tamiang, Lontar.<ref>{{Cite web|last=Adelin|date=2017-03-14|title=Pantai Tanjung Kunyit|url=https://diskominfomc.kalselprov.go.id/2017/03/14/pantai-tanjung-kunyit/|website=Kalselprov.go.id|access-date=2022-06-01}}</ref> Pulau ini juga dapat dijangkau dengan naik pesawat dan turun bandara perintis milik perusahaan swasta di Mekar Putih <ref name=":1" /> |
|||
== Referensi == |
|||
{{reflist}} |
|||
{{Pulau di Kalimantan Selatan}} |
|||
[[Kategori:Kabupaten Kotabaru]] |
[[Kategori:Kabupaten Kotabaru]] |
||
[[Kategori:Pulau di Kalimantan Selatan|Kunyit]] |
[[Kategori:Pulau di Kalimantan Selatan|Kunyit]] |
||
[[Kategori:Pulau di Indonesia|Kunyit]] |
[[Kategori:Pulau di Indonesia|Kunyit]] |
||
⚫ |
Revisi terkini sejak 31 Desember 2023 23.45
Koordinat | 4°5′15″S 116°2′41″E / 4.08750°S 116.04472°E |
---|---|
Negara | Indonesia |
Gugus kepulauan | Kalimantan |
Provinsi | Kalimantan Selatan |
Kabupaten | Kotabaru |
Luas | 115,078 ha |
Populasi | 240 jiwa |
Pulau Kunyit merupakan salah satu pulau yang terletak di dalam wilayah administratif desa Tanjung Kunyit, Kecamatan Pulau Laut Tanjung Selayar, Kabupaten Kotabaru, Provinsi Kalimantan Selatan. Pulau ini ditetapkan sebagai Daerah Perlindungan Laut dan memiliki kontur berbukit.
Pulau ini dihuni oleh suku Bugis dan Mandar dengan mayoritas berprofesi sebagai nelayan dan sebagian kecil lainnya berkebun kelapa dan mengolah kopra.
Etimologi
[sunting | sunting sumber]Penamaan pulau ini dikarenakan pulau ini banyak ditumbuhi oleh kunyit liar di masa lalu. Namun sekarang, sulit menemukan kunyit yang tumbuh liar terkecuali ditanam khusus oleh masyarakat.[1]
Fasilitas
[sunting | sunting sumber]Di pulau Kunyit hanya tersedia satu SD, sarana penerangan dari PLTS dan genset milik individu. Tidak ada sarana pemerintahan dan kesehatan. Jalan desa hanya berupa semen dengan lebar 1 - 2m.
Terdapat mercusuar peninggalan Belanda pada ketinggian 85 mdpl. Mercusuar ini masih aktif dan membantu lalu lintas perairan.
Atraksi wisata
[sunting | sunting sumber]Terdapat ekosistem terumbu karang untuk snorkeling dan menyelam di sisi sebelah timur dan barat pulau.[2] Selain itu juga terdapat bangkai kapal Belanda di perairan bagian tenggara pulau ini.[3]
Ekosistem
[sunting | sunting sumber]Ditemukan ikan karang dengan 166 spesies dimana 73 genus termasuk ke dalam familik ikan karang dan gerombolan ikan Pelagis.[4]
Selain itu juga terdapat lamun jenis Thalassia hemprichii, Cymodocea serrulata, Enhalus acoroides dan C. Rotundata.
Di sepanjang pantai timur (Teluk Kemuning) hingga ke arah selatan sampai sebagian pertengahan pulau ditemukan hamparan terumbu karang. Sedangkan di pantai barat memanjang dari pulau Kunyit ke arah selatan mengikuti garis pantai Teluk Tamiang dan ke utara menuju Tanjung Pelayar. Terumbu karang ini tumbuh pada kedalaman 2 - 5 meter.
Akses
[sunting | sunting sumber]Untuk menuju pulau Kunyit bisa menumpang kapal nelayan dengan biaya sewa berkisar antara Rp. 100.000 hingga Rp. 300.000 per orang [4] ditempuh selama 40 menit dari Teluk Tamiang, Lontar.[5] Pulau ini juga dapat dijangkau dengan naik pesawat dan turun bandara perintis milik perusahaan swasta di Mekar Putih [2]
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ Batubara, Rido Miduk Sugandi (2015). Kalimantan Selatan: Antara Laut Jawa dan Selat Makassar. Jakarta: Penerbit Buku Kompas. hlm. 8–9. ISBN 978-979-709-854-4.
- ^ a b Koriyandi, Abdul; Hamdani; Salim, Dafiuddin (2016). "ANALISIS KESESUAIAN WISATA DIVINGDI KAWASAN PERAIRAN PULAU KUNYIT SEBELAH TIMUR KECAMATAN PULAU LAUT TANJUNG SELAYAR KABUPATEN KOTABARU". EnviroScienteae. 12 (3): 181–193.
- ^ Sari, Milna (2018-01-18). "Bangkai Kapal Belanda Itu Masih Teronggok di Dasar Laut Pulau Kunyit, Kotabaru". Tribunnews.com. Diakses tanggal 2022-06-01.
- ^ a b Agency, ANTARA News. "Keindahan Pulau Kunyit Kotabaru Sebanding Bali". ANTARA News Kalimantan Selatan. Diakses tanggal 2022-06-01.
- ^ Adelin (2017-03-14). "Pantai Tanjung Kunyit". Kalselprov.go.id. Diakses tanggal 2022-06-01.