Lompat ke isi

Pulau Batubejanggut

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Pulau Batubejanggut adalah sebuah pulau yang berada di pantai Takisung yang termasuk ke dalam Kecamatan Takisung, Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan. Pulau ini terbentuk dari batu karang yang mencuat di permukaan laut dan tidak pernah tenggelam walaupun air sedang pasang. Lokasi dari susunan batu karang tua yang berlumut dan berbentuk pulau ini bersebelahan dengan mercusuar di pantai.

Pulau ini dijadikan tempat memancing oleh orang-orang yang berkunjung ke pantai Takisung. Untuk menuju pulau ini bisa menggunakan jasa sewa perahu nelayan dengan biaya Rp. 10.000.

Menurut warga, cerita Batu bejanggut memiliki kemiripan dengan cerita Malin Kundang di Sumatera Barat, yang mana dikisahkan bawah ada seorang anak yang berani melawan orangtuanya.[1]

Dikisahkan bahwa ada seorang janda bernama Acil Sinah yang memiliki dua orang anak bernama Ijum dan Milah. Kedua anaknya tersebut memiliki dua kepribadian yang bertolak belakang. Milah selalu melawan perkataan ibunya tersebut sehingga membuat ibunya seringkali sakit hati. Pada suatu hari, Acil Sinah pergi ke sebuah batu besar dikarenakan tidak tahan lagi dengan sifat dan kelakuan Milah.[2]

Acil Sinah berkeluh kesah kepada batu tersebut dan batu pun membelah menjadi dua. Ia pun kemudian masuk ke dalam batu tersebut. Kedua anaknya yang bingung ibunya pergi kemana, kemudian mencari ibunya dan memohon kepada batu untuk mengeluarkan ibunya. Batu pun mengabulkan dan mereka bertiga berkumpul kembali sebagai sebuah keluarga dan pulang ke rumah.

Seminggu kemudian, Milah kembali berulah dan durhaka kepada ibunya. Batu yang mengetahui hal ini memohon agar Acil Sinah kembali masuk saja ke dalam batu. Acil Sinah bersedia dan masuk kembali ke dalam batu, namun rambutnya yang panjang tidak ikut masuk semua.

Hal ini membuat warga percaya jika rambut yang ada di batu adalah milik Acil Sinah yang tertinggal.

Selain cerita tersebut, dipercaya juga bahwa pulau ini memiliki penunggu dan kadang menampilkan wujudnya.

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Batubara, Rido Miduk Sugandi (2015). Kalimantan Selatan: Antara Laut Jawa dan Selat Makassar. Jakarta: Penerbit Buku Kompas. hlm. 8–9. ISBN 978-979-709-854-4. 
  2. ^ Saputri, Kristin Juli (2020-06-09). "Kalselpedia - Sejarah Batu Bajanggut Pantai Takisung Tanahlaut". Tribunnews.com. Diakses tanggal 2022-06-01.