Budaya Besemah: Perbedaan antara revisi
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Badak Jawa (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
||
(19 revisi perantara oleh 11 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1: | Baris 1: | ||
{{Rapikan}}{{Wikifikasi}}{{Noref|date=Desember 2021}} |
{{Rapikan}}{{Wikifikasi}}{{Noref|date=Desember 2021}} |
||
Budaya Basemah adalah budaya yang diciptakan oleh Suku Basemah. Suku Besemah merupakan salah satu suku terbesar yang ada di [[Provinsi]] [[Sumatera Selatan]], dan paling identik dengan kota [[Kota Pagar Alam|Pagar Alam]], [[Kabupaten Lahat|Lahat]], serta [[Empat Lawang]]. Selain dari keempat daerah tersebut, Suku Besemah juga memiliki wilayah persebaran hingga ke beberapa daerah di wilayah Provinsi [[Bengkulu]], paling banyak di Bengkulu Selatan dan sebagian kecil di daerah lainnya.<ref>{{Cite news|last=Elis|date=16 Mei 2023|title=Kaya akan Budaya, ini Dia 4 Keunikan Budaya Suku Besemah yang Masih Terjaga Kelestariannya|url=https://pagaralampos.disway.id/read/645867/kaya-akan-budaya-ini-dia-4-keunikan-budaya-suku-besemah-yang-masih-terjaga-kelestariannya|work=Pagaralampos|access-date=18 Desember 2023}}</ref> |
|||
== Tradisi khas basemah == |
|||
[[Budaya]] adalah suatu pola asumsi dasar yang ditemukan dan ditentukan oleh suatu kelompok tertentu karena mempelajari dan menguasai masalah adaptasi eksternal dan integrasi internal, yang telah bekerja dengan cukup baik untuk dipertimbangkan secara layak dan karena itu diajarkan pada anggota baru sebagai cara yang dipersepsikan, berpikir dan dirasakan dengan benar dalam hubungan dengan masalah tersebut <ref name=":0">{{cite web|last=Sumarto|date= 2019|title=Budaya, Pemahaman dan Penerapannya Aspek Sistem Religi, Bahasa, Pengetahuan, Sosial, Keseninan dan Teknologi|url=https://jurnal.literasikitaindonesia.com/index.php/literasiologi/article/view/49 |
|||
Suku basemah memiliki beberapa macam tradisi yang kaya dengan nilai-nilai adat dan budaya yang khas. Masyarakat yang umumnya berada di kota Pagar Alam tersebut sejak dulu sudah memiliki berbagai tatanan dan aturan masyarakat diantaranya adalah: |
|||
|website=jurnal.literasikitaindonesia.com|=language=id-ID|access-date=2021-12-13}}</ref>. Berdasarkan pengertian tadi budaya basemah terbentuk dari berbagai aspek masyarakat yang merujuk akan kesemuaan tersebut. |
|||
''' Budaya Basemah''' |
|||
#[[Jujul ekuk]] . Dilakukan tiap 27 Ramadhan . Jujul ekor berarti "Membakar Ekor" yaitu membakar tumbukan batok kelapa yang disusun lalu dibakar.opini serta tambahan oleh penulis, adanya Jujul Ekuk pada 27 Ramadhan mengingatkan akan peristiwa Isra Miraj pada Rasullah Nabi Muhammad SAW yang tidak ada setan pencuri berita(pengekor) sedikitpun pada peristiwa tersebut. |
#[[Jujul ekuk]] . Dilakukan tiap 27 Ramadhan . Jujul ekor berarti "Membakar Ekor" yaitu membakar tumbukan batok kelapa yang disusun lalu dibakar.opini serta tambahan oleh penulis, adanya Jujul Ekuk pada 27 Ramadhan mengingatkan akan peristiwa Isra Miraj pada Rasullah Nabi Muhammad SAW yang tidak ada setan pencuri berita(pengekor) sedikitpun pada peristiwa tersebut. |
||
# [[Gamelan Melayu]]. Ada dan dapat dimainkam seperti acara pernikahan. Meskipun sekarang sudah jarang terlihat,tetapi gemalen Jawa dan Bali masih dapat di dengar. Meskipun kepunahan satwa endemik Indonesia telah punah seperti Harimau Jawa dan Harimau Bali |
# [[Gamelan Melayu]]. Ada dan dapat dimainkam seperti acara pernikahan. Meskipun sekarang sudah jarang terlihat,tetapi gemalen Jawa dan Bali masih dapat di dengar. Meskipun kepunahan satwa endemik Indonesia telah punah seperti Harimau Jawa dan Harimau Bali. |
||
# [[Berayak Batak Ubur pas Malam Takbiran]] . Keliling desa-desa dengan tiap orang membawa obor yang terbuat dari bambu dengan minyak tanah dan bagian yang dibakar terbuat dari serabut kelapa, sebagai penerangan yang cukup ketika keliling tiap desa-desa. |
# [[Berayak Batak Ubur pas Malam Takbiran]] . Keliling desa-desa dengan tiap orang membawa obor yang terbuat dari bambu dengan minyak tanah dan bagian yang dibakar terbuat dari serabut kelapa, sebagai penerangan yang cukup ketika keliling tiap desa-desa. |
||
# [[Duit Bendera Aqiqah]] . Merupakan buah tangan di luar rangkaian ibadah aqiqah itu sendiri, tanpa menyentuh atau mencampuri hal tersebut dalam rangkaian kegiatan aqiqah pada bayi tersebut. Konsepnya agar membuat anak kecil senang ketika orang tua pulang membawa buah tangan mirip-mirip bendera yang dijadikan bendera adalah uang yang biasanya dengan nominalnya sesuai untuk rentan usia kanak-kanak, dapat menanamkan rasa nasionalisme dari kecil dan bahagia dapat membuat bayi yang baru lahir tadi baik, meskipun anak kecil tadi belum paham apa itu mendoakan orang. |
# [[Duit Bendera Aqiqah]] . Merupakan buah tangan di luar rangkaian ibadah aqiqah itu sendiri, tanpa menyentuh atau mencampuri hal tersebut dalam rangkaian kegiatan aqiqah pada bayi tersebut. Konsepnya agar membuat anak kecil senang ketika orang tua pulang membawa buah tangan mirip-mirip bendera yang dijadikan bendera adalah uang yang biasanya dengan nominalnya sesuai untuk rentan usia kanak-kanak, dapat menanamkan rasa nasionalisme dari kecil dan bahagia dapat membuat bayi yang baru lahir tadi baik, meskipun anak kecil tadi belum paham apa itu mendoakan orang. |
||
# [[Besingal/Bunting*(Penganten) Kecik]]. Tradisi pada anak perempuan dibersihkan area kemaluan dan kalau laki-laki disunat. Arti penganten bukan pengantin ,merupakan tradisi pada anak perempuan dengan rentan rata-rata usia 5 tahunan,ketika akan menginjakan usia sekolah yaitu 6-7 tahun nantinya.opini penulis lebih tepatnya melepaskan masa anak-anak dan mulai belajar menginjak usia sekolahan yang tertata dan terjadwal seperti sekolah pada umumnya,maksudnya seperti sudah tidak banyak main-main lagi ,lebih dibatasi mainnya dan mungkin istimewanya disana saya rasa. Lalu setelah dibersihkan area kemaluan tadi kemudian menggunakan pakaian adat tradisional penganten(pengantin wanita tradisional melayu), lalu menjalankan rangkaian tradisi pada biasanya dan sebagai anak yang akan menjadi sosok perempuan lalu sekolah itu merupakan suatu yang istimewa pada anak tadi. Kemudian diakhiri dengan makan bersama sebagai rasa syukur dan kekeluargaan secara bersama-sama. Tambahan juga untuk anak laki-laki yang sudah disunat juga menjalankan syukuran tersebut, kami sering menyebutnya Njamu" . Jadi apabila pembaca berada di lingkungan Basemah apabila mendengar istilah Njamu" itu bertajuk syukuran dan saling mendoakan dengan |
# [[Besingal/Bunting*(Penganten) Kecik]]. Tradisi pada anak perempuan dibersihkan area kemaluan dan kalau laki-laki disunat. Arti penganten bukan pengantin ,merupakan tradisi pada anak perempuan dengan rentan rata-rata usia 5 tahunan,ketika akan menginjakan usia sekolah yaitu 6-7 tahun nantinya.opini penulis lebih tepatnya melepaskan masa anak-anak dan mulai belajar menginjak usia sekolahan yang tertata dan terjadwal seperti sekolah pada umumnya,maksudnya seperti sudah tidak banyak main-main lagi ,lebih dibatasi mainnya dan mungkin istimewanya disana saya rasa. Lalu setelah dibersihkan area kemaluan tadi kemudian menggunakan pakaian adat tradisional penganten(pengantin wanita tradisional melayu), lalu menjalankan rangkaian tradisi pada biasanya dan sebagai anak yang akan menjadi sosok perempuan lalu sekolah itu merupakan suatu yang istimewa pada anak tadi. Kemudian diakhiri dengan makan bersama sebagai rasa syukur dan kekeluargaan secara bersama-sama. Tambahan juga untuk anak laki-laki yang sudah disunat juga menjalankan syukuran tersebut, kami sering menyebutnya Njamu" . Jadi apabila pembaca berada di lingkungan Basemah apabila mendengar istilah Njamu" itu bertajuk syukuran dan saling mendoakan dengan makan-makan bersama tadi. |
||
# [[Sedeke Rame]] . Tradisi tahunan di rumah tetua atau yang dipercayai ,artinya sendiri yaitu "Sedekah Bersama" , berdasarkan untuk meningkatkan kebersamaan yang ada dan sama-sama menghargai lalu menghormati tiap hal yang ada serta bersama mengenang sejarah puyang kite. dengan tiap keluarga yang digaris keturunan 1 di rumah sana lalu keturunan 2 di rumah sana, dan berikutnya. Hal tersebut merajuk Sejarah suku dan legenda yang dikenal 7 manusia harimau, kenyataan susah terpahami terlihat dari keberadaan dan keadaan Suku Basemah itu sendiri yang dapat kita mengerti tersebar di beberapa daerah pelataran Sumatra. Dengan tiap keluarga apabila mempunyai beras lebih boleh membawa beras, membawa kelapa dipersilahkan, membawa ayam juga bisa, ataupun mau sama-sama membeli kambing juga tidak |
# [[Sedeke Rame]] . Tradisi tahunan di rumah tetua atau yang dipercayai ,artinya sendiri yaitu "Sedekah Bersama" , berdasarkan untuk meningkatkan kebersamaan yang ada dan sama-sama menghargai lalu menghormati tiap hal yang ada serta bersama mengenang sejarah puyang kite. dengan tiap keluarga yang digaris keturunan 1 di rumah sana lalu keturunan 2 di rumah sana, dan berikutnya. Hal tersebut merajuk Sejarah suku dan legenda yang dikenal 7 manusia harimau, kenyataan susah terpahami terlihat dari keberadaan dan keadaan Suku Basemah itu sendiri yang dapat kita mengerti tersebar di beberapa daerah pelataran Sumatra. Dengan tiap keluarga apabila mempunyai beras lebih boleh membawa beras, membawa kelapa dipersilahkan, membawa ayam juga bisa, ataupun mau sama-sama membeli kambing juga tidak apa-apa dan dengan tetap meyembelih Atas Nama Allah SWT. Lalu ketika ingin makan bersama, maka berdoa tentu utama kemudian dibakarnya kayu gaharu atau kemenyan(syarat untuk aroma bukan ibadah pada agama atau etnis tertentu) sebagai pengharum ruangan saat makan bersama. Lebih mirip syukuran dalam agama Islam dengan rasa kebersamaan. Jauh dari kesyrikan dan dari dahulu sudah diajarkan bahkan para Walisongo pun membumi dengan tradisi yang tidak menuju Kesyirikan, saya harap daerah yang lainnya saat ini dapat mencontoh tradisi Sedeke Rame ini yang benar. |
||
# '''Melagu Ringit''' . [[Ringit]] itu sendiri artinya rintihan dan tiap lagu dari ringit merupakan rintihan dan sikap pasrah yang dimainkan pada melodi gitar atau kecapi. mungkin ada lagi tradisi lainnya yang belum diketahui penulis, sebab penulis sendiri lahir pada era milineal. Dengan menyebarnya tiap Suku Basemah di daerah-daerah pelataran Sumatra yang telah dijelaskan maka memang filsuf yang tertanam"jangan merusak jadilah" merajuk pada sejarah dan kemarutan Ilmu Hitam saat ini. Maka dari itu pesan penulis perbanyaklah beribadah kepada yang Maha |
# '''Melagu Ringit''' . [[Ringit]] itu sendiri artinya rintihan dan tiap lagu dari ringit merupakan rintihan dan sikap pasrah yang dimainkan pada melodi gitar atau kecapi. mungkin ada lagi tradisi lainnya yang belum diketahui penulis, sebab penulis sendiri lahir pada era milineal. Dengan menyebarnya tiap Suku Basemah di daerah-daerah pelataran Sumatra yang telah dijelaskan maka memang filsuf yang tertanam"jangan merusak jadilah" merajuk pada sejarah dan kemarutan Ilmu Hitam saat ini. Maka dari itu pesan penulis perbanyaklah beribadah kepada yang Maha Esa. |
||
Berdasarkan hal tersebut. Agar budaya tersebut menjadi nilai-nilai yang tahan lama, maka Budaya harus menjadi nilai-nilai yang tahan lama karena akan adanya proses internalisasi budaya. Internalisasi adalah proses menanamkan dan menumbuhkembangkan suatu nilai atau budaya menjadi bagian diri (self) orang yang bersangkutan. Penanaman dan penumbuhkembangan nilai tersebut dilakukan melalui berbagai didaktik metodik pendidikan dan pengajaran.<ref name=":0" /> . Maka dari itu pengajaran dari Suku Basemah memang menamkan internalisasi budaya sedari dini agar ketika dewasa memiliki bagian diri(self) yang kuat tadi. |
Berdasarkan hal tersebut. Agar budaya tersebut menjadi nilai-nilai yang tahan lama, maka Budaya harus menjadi nilai-nilai yang tahan lama karena akan adanya proses internalisasi budaya. Internalisasi adalah proses menanamkan dan menumbuhkembangkan suatu nilai atau budaya menjadi bagian diri (self) orang yang bersangkutan. Penanaman dan penumbuhkembangan nilai tersebut dilakukan melalui berbagai didaktik metodik pendidikan dan pengajaran.<ref name=":0">{{cite web|last=Sumarto|date=2019|title=Budaya, Pemahaman dan Penerapannya Aspek Sistem Religi, Bahasa, Pengetahuan, Sosial, Keseninan dan Teknologi|url=https://jurnal.literasikitaindonesia.com/index.php/literasiologi/article/view/49|website=jurnal.literasikitaindonesia.com|access-date=2021-12-13|=language=id-ID}}</ref> . Maka dari itu pengajaran dari Suku Basemah memang menamkan internalisasi budaya sedari dini agar ketika dewasa memiliki bagian diri(self) yang kuat tadi. |
||
'''rujukan salah satu ringit''' |
'''rujukan salah satu ringit''' |
||
https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=800510964098948&id=100024201563242{{!}} |
|||
== Budaya Indonesia == |
== Budaya Indonesia == |
||
Baris 36: | Baris 35: | ||
== Referensi == |
== Referensi == |
||
{{reflist}} |
|||
[[Sitasi]] {{!}} '''Sumber dari '''[[Jurnal]] |
|||
<References /> |
|||
== Pranala Luar == |
|||
[[Budaya]] {{!}} '''Website''' |
|||
https://m.wiki-indonesia.club/wiki/Budaya_Indonesia 2021-12-13. |
|||
Revisi terkini sejak 18 Desember 2023 07.19
artikel ini perlu dirapikan agar memenuhi standar Wikipedia. |
Artikel ini perlu diwikifikasi agar memenuhi standar kualitas Wikipedia. Anda dapat memberikan bantuan berupa penambahan pranala dalam, atau dengan merapikan tata letak dari artikel ini.
Untuk keterangan lebih lanjut, klik [tampil] di bagian kanan.
|
Budaya Basemah adalah budaya yang diciptakan oleh Suku Basemah. Suku Besemah merupakan salah satu suku terbesar yang ada di Provinsi Sumatera Selatan, dan paling identik dengan kota Pagar Alam, Lahat, serta Empat Lawang. Selain dari keempat daerah tersebut, Suku Besemah juga memiliki wilayah persebaran hingga ke beberapa daerah di wilayah Provinsi Bengkulu, paling banyak di Bengkulu Selatan dan sebagian kecil di daerah lainnya.[1]
Tradisi khas basemah
[sunting | sunting sumber]Suku basemah memiliki beberapa macam tradisi yang kaya dengan nilai-nilai adat dan budaya yang khas. Masyarakat yang umumnya berada di kota Pagar Alam tersebut sejak dulu sudah memiliki berbagai tatanan dan aturan masyarakat diantaranya adalah:
- Jujul ekuk . Dilakukan tiap 27 Ramadhan . Jujul ekor berarti "Membakar Ekor" yaitu membakar tumbukan batok kelapa yang disusun lalu dibakar.opini serta tambahan oleh penulis, adanya Jujul Ekuk pada 27 Ramadhan mengingatkan akan peristiwa Isra Miraj pada Rasullah Nabi Muhammad SAW yang tidak ada setan pencuri berita(pengekor) sedikitpun pada peristiwa tersebut.
- Gamelan Melayu. Ada dan dapat dimainkam seperti acara pernikahan. Meskipun sekarang sudah jarang terlihat,tetapi gemalen Jawa dan Bali masih dapat di dengar. Meskipun kepunahan satwa endemik Indonesia telah punah seperti Harimau Jawa dan Harimau Bali.
- Berayak Batak Ubur pas Malam Takbiran . Keliling desa-desa dengan tiap orang membawa obor yang terbuat dari bambu dengan minyak tanah dan bagian yang dibakar terbuat dari serabut kelapa, sebagai penerangan yang cukup ketika keliling tiap desa-desa.
- Duit Bendera Aqiqah . Merupakan buah tangan di luar rangkaian ibadah aqiqah itu sendiri, tanpa menyentuh atau mencampuri hal tersebut dalam rangkaian kegiatan aqiqah pada bayi tersebut. Konsepnya agar membuat anak kecil senang ketika orang tua pulang membawa buah tangan mirip-mirip bendera yang dijadikan bendera adalah uang yang biasanya dengan nominalnya sesuai untuk rentan usia kanak-kanak, dapat menanamkan rasa nasionalisme dari kecil dan bahagia dapat membuat bayi yang baru lahir tadi baik, meskipun anak kecil tadi belum paham apa itu mendoakan orang.
- Besingal/Bunting*(Penganten) Kecik. Tradisi pada anak perempuan dibersihkan area kemaluan dan kalau laki-laki disunat. Arti penganten bukan pengantin ,merupakan tradisi pada anak perempuan dengan rentan rata-rata usia 5 tahunan,ketika akan menginjakan usia sekolah yaitu 6-7 tahun nantinya.opini penulis lebih tepatnya melepaskan masa anak-anak dan mulai belajar menginjak usia sekolahan yang tertata dan terjadwal seperti sekolah pada umumnya,maksudnya seperti sudah tidak banyak main-main lagi ,lebih dibatasi mainnya dan mungkin istimewanya disana saya rasa. Lalu setelah dibersihkan area kemaluan tadi kemudian menggunakan pakaian adat tradisional penganten(pengantin wanita tradisional melayu), lalu menjalankan rangkaian tradisi pada biasanya dan sebagai anak yang akan menjadi sosok perempuan lalu sekolah itu merupakan suatu yang istimewa pada anak tadi. Kemudian diakhiri dengan makan bersama sebagai rasa syukur dan kekeluargaan secara bersama-sama. Tambahan juga untuk anak laki-laki yang sudah disunat juga menjalankan syukuran tersebut, kami sering menyebutnya Njamu" . Jadi apabila pembaca berada di lingkungan Basemah apabila mendengar istilah Njamu" itu bertajuk syukuran dan saling mendoakan dengan makan-makan bersama tadi.
- Sedeke Rame . Tradisi tahunan di rumah tetua atau yang dipercayai ,artinya sendiri yaitu "Sedekah Bersama" , berdasarkan untuk meningkatkan kebersamaan yang ada dan sama-sama menghargai lalu menghormati tiap hal yang ada serta bersama mengenang sejarah puyang kite. dengan tiap keluarga yang digaris keturunan 1 di rumah sana lalu keturunan 2 di rumah sana, dan berikutnya. Hal tersebut merajuk Sejarah suku dan legenda yang dikenal 7 manusia harimau, kenyataan susah terpahami terlihat dari keberadaan dan keadaan Suku Basemah itu sendiri yang dapat kita mengerti tersebar di beberapa daerah pelataran Sumatra. Dengan tiap keluarga apabila mempunyai beras lebih boleh membawa beras, membawa kelapa dipersilahkan, membawa ayam juga bisa, ataupun mau sama-sama membeli kambing juga tidak apa-apa dan dengan tetap meyembelih Atas Nama Allah SWT. Lalu ketika ingin makan bersama, maka berdoa tentu utama kemudian dibakarnya kayu gaharu atau kemenyan(syarat untuk aroma bukan ibadah pada agama atau etnis tertentu) sebagai pengharum ruangan saat makan bersama. Lebih mirip syukuran dalam agama Islam dengan rasa kebersamaan. Jauh dari kesyrikan dan dari dahulu sudah diajarkan bahkan para Walisongo pun membumi dengan tradisi yang tidak menuju Kesyirikan, saya harap daerah yang lainnya saat ini dapat mencontoh tradisi Sedeke Rame ini yang benar.
- Melagu Ringit . Ringit itu sendiri artinya rintihan dan tiap lagu dari ringit merupakan rintihan dan sikap pasrah yang dimainkan pada melodi gitar atau kecapi. mungkin ada lagi tradisi lainnya yang belum diketahui penulis, sebab penulis sendiri lahir pada era milineal. Dengan menyebarnya tiap Suku Basemah di daerah-daerah pelataran Sumatra yang telah dijelaskan maka memang filsuf yang tertanam"jangan merusak jadilah" merajuk pada sejarah dan kemarutan Ilmu Hitam saat ini. Maka dari itu pesan penulis perbanyaklah beribadah kepada yang Maha Esa.
Berdasarkan hal tersebut. Agar budaya tersebut menjadi nilai-nilai yang tahan lama, maka Budaya harus menjadi nilai-nilai yang tahan lama karena akan adanya proses internalisasi budaya. Internalisasi adalah proses menanamkan dan menumbuhkembangkan suatu nilai atau budaya menjadi bagian diri (self) orang yang bersangkutan. Penanaman dan penumbuhkembangan nilai tersebut dilakukan melalui berbagai didaktik metodik pendidikan dan pengajaran.[2] . Maka dari itu pengajaran dari Suku Basemah memang menamkan internalisasi budaya sedari dini agar ketika dewasa memiliki bagian diri(self) yang kuat tadi.
rujukan salah satu ringit https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=800510964098948&id=100024201563242%7C
Budaya Indonesia
[sunting | sunting sumber]Budaya Peranakan
Lihat Pula
[sunting | sunting sumber]Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ Elis (16 Mei 2023). "Kaya akan Budaya, ini Dia 4 Keunikan Budaya Suku Besemah yang Masih Terjaga Kelestariannya". Pagaralampos. Diakses tanggal 18 Desember 2023.
- ^ Sumarto (2019). "Budaya, Pemahaman dan Penerapannya Aspek Sistem Religi, Bahasa, Pengetahuan, Sosial, Keseninan dan Teknologi". jurnal.literasikitaindonesia.com. Diakses tanggal 2021-12-13.