Lompat ke isi

Yon Koeswoyo: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
IShowMuhammad (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
 
(66 revisi perantara oleh 34 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{refimprove}}
{{refimprove}}
{{Infobox penyanyi indonesia
{{Infobox person
| honorific_prefix =
|name = Yon Koeswoyo
| name = Yon Koeswoyo
|image = Yon_Koeswoyo.jpg
| honorific_suffix =
|imagesize =
| image = Yon_Koeswoyo.jpg
|caption =
| image_upright =
|background = solo_singer
| image_size =
|birthdate = {{birth date|1940|9|27}}
| landscape = <!-- yes, if wide image, otherwise leave blank -->
|deathdate = {{death date and age|2018|1|5|1940|9|27}}
| alt =
|birthplace = {{negara|belanda}} [[Tuban]], [[Jawa Timur]] , [[Hindia Belanda]]
| caption =
|deathplace = {{negara|Indonesia}} [[Pamulang]], [[Tangerang Selatan]]
| native_name =
|birthname = Koesyono
| native_name_lang =
|genre = [[Pop]], [[Rock]]
| birth_name = Koesyono
|occupation = [[Penyanyi]], [[Pencipta lagu]], [[Aktor]]
| alias =
|instrument = [[Rhythm Guitar]], [[Vocal]]
| birth_date = {{birth date|1940|9|27}}
|yearsactive = [[1958]]–[[2018]]
| birth_place = [[Kabupaten Tuban|Tuban]], [[Hindia Belanda]]
|label = [[Dimita Moulding Company, Ltd]], [[Remaco]]
| death_date = {{death date and age|2018|1|5|1940|9|27}}
|associatedacts =
| death_place = [[Pamulang]], [[Tangerang Selatan]]
|influences =
| occupation = {{hlist|[[Penyanyi]]|[[pencipta lagu]]|[[aktor]]}}
|influenced = [[Led Zeppelin]], [[The Beatles]], [[The Everly Brothers]]
| children='''Pernikahan dari Susi Susrini''' <br> Gerry Koeswoyo <br> David Koeswoyo <br>
|spouse = {{marriage|[[Damiana Susi]]|1964|28 November 1992|reason=divorced}} <br> {{marriage|[[Bonita Angelia]]|11 January 1993}}
| parents=Raden Koeswoyo dan Rr. Atmini
|partner =
| alma_mater=
|children = '''Pernikahan dari Damiana Susi''' <br> Gerry Koeswoyo <br> David Koeswoyo <br>
| relatives=
'''Pernikahan dari Bonita Angela''' <br>Bela Aron <br> Kenas
|parents = Raden Koeswoyo dan Rr. Atmini
|religion = [[Islam]]
|website =
|currentmembers = [[Koes Plus]]
|pastmembers =[[Koes Bersaudara]] }}
'''Koesyono bin Koeswoyo''' atau '''Yon Koeswoyo''' ({{lahirmati|[[Tuban]], [[Jawa Timur]]|27|9|1940|[[Pamulang]], [[Tangerang Selatan]]|5|1|2018}}) adalah anggota [[band]] legendaris [[Indonesia]], [[Koes Plus]] yang sebelumnya bernama [[Koes Bersaudara]].


| spouse={{marriage|[[Susi Susrini]]|1964|1992|reason=divorced}} <br> {{marriage|[[Bonita Angelia]]|1993}}
== Biografi ==
| website =
=== Masa kecil ===
| signature =
Yon Koeswoyo adalah anak keenam dari sembilan bersaudara anak dari pasangan Raden Koeswoyo dan Rr. Atmini asal Tuban Jawa Timur. Urutan kakak-beradik Koeswoyo sbb.:
| module=
# Tituk (perempuan) (1930), meninggal sewaktu bayi.
# Koesdjono (Jon alias John Koeswoyo) (1932).
# Koesdini (Dien ~ perempuan) (1934).
# Koestono (Ton alias Tonny Koeswoyo) (1936-1987).
# Koesnomo (Nom alias Nomo Koeswoyo) (1938).
# '''Koesyono (Yon alias Yon Koeswoyo) (1940-2018)'''.
# Koesroyo (Yok alias Yok Koeswoyo) (1943).
# Koestami (Miyi ~ perempuan) (1945).
# Koesmiani (Ninuk ~ perempuan) (1947).


{{Infobox musical artist|embed=yes
Dari silsilah keluarga, mereka termasuk generasi ketujuh keturunan (trah) [[Sunan Muria]] di Tuban. Ibu mereka adalah keponakan dari Bupati Tuban pada zaman penjajahan Belanda.
| background = solo_singer
| origin =
| genre = {{hlist|[[Pop tradisional]]|[[musik Melayu|Melayu]]|[[dangdut]]|[[rock and roll]]|[[bossa nova]]|[[lagu anak-anak]]|[[blues]]|[[psikedelia]]}}
| instrument = {{hlist|Gitar|vokal}}
| years_active = [[1958]]–[[2018]]
| label = [[Dimita Moulding Company, Ltd]], [[Remaco]]
| associated_acts = {{hlist|[[Koes Bersaudara]]|[[Koes Plus]]}}
| current_members =
| past_members =
}}
}}


'''Koesyono bin Koeswoyo''' atau lebih dikenal dengan nama '''Yon Koeswoyo''' ({{lahirmati|[[Tuban]]|27|9|1940|[[Pamulang]], [[Tangerang Selatan]]|5|1|2018}}) adalah seorang vokalis utama sekaligus pemain ''rythm guitar'' dari grup musik [[Koes Plus]] yang sebelumnya bernama [[Koes Bersaudara]]. Yon adalah satu-satunya personel asli Koes Plus yang terus aktif dan mempertahankan eksistensi grup musik ini sampai ia meninggal dunia pada bulan Januari 2018.
Masa kecil Yon dilalui di kota [[Tuban]], [[Jawa Timur]] bersaudara saudara-saudaranya. Pada tahun 1952 keluarga Koeswoyo pindah ke [[Jakarta]] mengikuti mutasi ayah yang berkarier hingga pensiun sebagai pegawai negeri di Kementerian Dalam Negeri. Di Jakarta mereka sekeluarga menempati rumah di Jalan Mendawai III, No. 14, Blok C, [[Kebayoran Baru, Jakarta Selatan|Kebayoran baru]], Jakarta Selatan.


=== Karier ===
== Masa Kecil ==
Yon Koeswoyo adalah anak keenam dari sembilan bersaudara anak dari pasangan '''R. Koeswojo (Raden Koeswoyo) (10 Oktober 1895 – 6 Agustus 2000)''' dan '''Rr. Atmini (16 September 1900 – 3 Desember 1969)''' asal [[Kabupaten Tuban|Tuban]]. Berikut adalah urutan kakak-beradik keluarga Koeswoyo.
==== Koes Bersaudara ====
# Tituk (perempuan) (15 Mei 1930), meninggal sewaktu bayi.
Yon Koeswoyo mulai aktif bermusik sejak awal dibentuknya grup musik bersama saudara kandungnya keluarga Koeswoyo yakni:([[Jon Koeswoyo]] pada Bass, [[Tonny Koeswoyo]] pada gitar, [[Nomo Koeswoyo]] pada drum, Yon Koeswoyo pada vokal, dan [[Yok Koeswoyo]] pada vokal) dan seorang dari luar keluarga Koeswoyo yang bernama [[Jan Mintaraga]] sebagai gitaris awalnya. Pada mulanya mereka menamakan grup ini '''Kus Brothers''' pada tahun 1957. Sebetulnya inspirasi duet Yon dan Yok itu adalah ''[[Kalin Twin]]'', dua penyanyi Amerika bersaudara yang kembar. Namun dalam perkembangannya grup ini meniru pola ''[[Everly Brothers]]'' di Amerika, karena menggunakan 2 penyanyi kakak beradik yakni Yon dan Yok. Mereka merekam album pertama pada tahun 1962. Setelah Jan Mintaraga mengundurkan diri, grup ini berganti nama menjadi '''Kus Bersaudara''' pada tahun 1963.
# Koesdjono (Djon alias John Koeswoyo) (5 Agustus 1932 – 2 Desember 2022).
# Koesdini (Dien ~ perempuan) (7 Oktober 1934).
# Koestono (Ton alias Tonny Koeswoyo) (19 Januari 1936 – 27 Maret 1987).
# Koesnomo (Nom alias Nomo Koeswoyo) (21 Januari 1938 – 15 Maret 2023).
# '''Koesyono (Yon alias Yon Koeswoyo) (27 September 1940 – 5 Januari 2018)'''.
# Koesroyo (Yok alias Yok Koeswoyo) (3 September 1943).
# Koestami (Miyi ~ perempuan) (6 Januari 1945).
# Koesmiani (Ninuk ~ perempuan) (16 Januari 1947).


Dari silsilah keluarga, mereka termasuk generasi ketujuh keturunan (trah) [[Sunan Muria]] di Tuban. Ibu mereka adalah keponakan dari Bupati Tuban pada zaman penjajahan Belanda.
Beberapa waktu kemudian kakak tertua mereka Jon Koeswoyo pun mengundurkan diri, sehingga menyisakan 4 personel kakak beradik yang dipimpin oleh Tonny Koeswoyo. Grup ini kemudian kembali mengganti namanya menjadi '''Koes Bersaudara'''. Dalam formasi yang baru ini Yon tetap sebagai penyanyi utama disamping memegang alat musik rhythm gitar, disamping adiknya Yok yang juga masih menjadi penyanyi dengan memegang alat musik bass gitar. Yon memang sejak awal diproyeksikan oleh Tonny untuk menjadi vokalis karena memiliki suara yang bagus. Karena itulah ia tak pernah secara khusus diajari oleh Tonny untuk memainkan alat musik gitar. Kemampuannya bermain gitar dipelajarinya sendiri secara otodidak dengan mengamati permainan gitar abangnya Tonny.


Masa kecil Yon dilalui di [[Tuban]] bersama saudara-saudaranya. Pada tahun 1952 keluarga Koeswoyo pindah ke [[Jakarta]] mengikuti mutasi ayah yang berkarier hingga pensiun sebagai pegawai negeri di Kementerian Dalam Negeri. Di Jakarta mereka sekeluarga menempati rumah di Jalan Mendawai III, No. 14, Blok C, [[Kebayoran Baru, Jakarta Selatan|Kebayoran baru]], Jakarta Selatan.
Grup ini meraih kesuksesan dalam beberapa album rekaman berikutnya selama beberapa tahun sebelum dipenjarakan oleh rezim [[Orde Lama]] [[Soekarno]] di Penjara Glodok pada tanggal 29 Juni 1965. Yon dimasukkan satu sel bersama saudara-saudaranya, [[Tony Koeswoyo|Tony]], [[Nomo Koeswoyo|Nomo]], dan [[Yok Koeswoyo|Yok]]. Mereka dianggap memainkan lagu-lagu ''ngak-ngik-ngok'' (kebarat-baratan) yang terlarang masa itu karena dianggap musik yang tidak mencerminkan bangsa Indonesia pada tahun [[1965]]. Namun Sebenarnya Pemenjaraan ini bertujuan untuk persiapan Bela Tanah Air saat terjadinya perselisihan dengan malaysia, saat presiden Soekarno menyatakan ganyang malaysia lewat seni permusikan. Pada Awalnya untuk dikirim ke Singapura, Kalimantan Utara, Bahkan Malaysia. Namun sebelum sempat dikirim untuk bela negara lewat permusikan, pemerintahan Soekarno telah lengser. Mereka akhirnya dibebaskan pada tanggal 29 September 1965 (tepat sehari sebelum pecahnya Gerakan '''30 September PKI''') dan tidak jadi dikirim ke Singapura, Kalimantan Utara, dan Malaysia. Selepas itu karier bermusik mereka kembali berjalan.


==== Koes Plus ====
== Karier ==
=== Koes Bersaudara ===
Meski meraih kesuksesan dalam bermusik, tetapi kehidupan anggota grup ini tetap dalam kesulitan ekonomi. Abangnya Nomo Koeswoyo berinisiatif meninggalkan posisinya sebagai penabuh drum pada tahun 1969. Ia memilih berusaha sampingan di luar bidang musik sebagai pedagang untuk menghidupi keluarganya. Oleh Tonny Koeswoyo, Nomo disuruh memilih untuk fokus pada musik di Koes Bersaudara atau keluar. Nomo bersikap lebih pragmatis dan memiliki prinsip yang berbeda dengan sang kakak, karena saat itu ia telah menikah dan telah memiliki 1 orang anak. Posisi drummer yang ditinggalkan Nomo Koeswoyo kemudian digantikan oleh [[Kasmuri]] (dikenal dengan panggilan [[Murry]]). Masuknya Murry adalah rekomendasi dari Yon kepada Tonny. Yon dikenalkan kepada Murry lewatnya temannya '''Tommy Darmo'''.<ref name="seleb.tempo.co">http://seleb.tempo.co/read/news/2010/06/20/001256795/legenda-50-tahun-koes-plus-wawancara-yon-koeswoyo{{Pranala mati|date=Mei 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref>
{{main|Koes Bersaudara}}
Pada awalnya, Yon bersama keempat saudaranya, John, [[Tonny Koeswoyo|Tonny]], [[Nomo Koeswoyo|Nomo]], dan [[Yok Koeswoyo|Yok]] membentuk sebuah grup musik keluarga pada tahun 1958, beranggotakan mereka sendiri meliputi John sebagai pemain bass betot, Tonny sebagai pemain gitar, Nomo sebagai pemain drum, serta Yok dan Yon sendiri pada vokal. Mereka juga sempat dibantu oleh beberapa rekan seperti Tommy Darmo dan [[Jan Mintaraga]] yang bergabung dalam band, sampai akhirnya keduanya mengundurkan diri pada tahun 1963. Grup musik ini awalnya bernama '''Koes Brothers''' dan disebut-sebut terinspirasi dari grup musik duet "Kalin Twins" dan kemudian [[Everly Brothers]]. John sebagai kakak tertua kemudian mengundurkan diri pada tahun 1964, sehingga menyisakan Yon, Tonny, Nomo, dan Yok, nama grup musik kemudian diganti menjadi "'''Koes Bersaudara'''", Yon tetap berperan sebagai vokalis utama dan kali ini juga merangkap memainkan ''rythm guitar''.<ref>https://www.grid.id/read/043598371/john-koesyowo-meninggal-dunia-di-usia-90-tahun-berikut-profil-basis-koes-bersaudara-yang-sempat-kerja-di-perusahaan-kontraktor?page=all</ref><ref>https://radartuban.jawapos.com/entertainment/864939565/koes-bersaudara-cikal-bakal-koes-plus-dipengaruhi-genre-musik-rolling-stone-the-beatles-everly-brothers</ref> Yon sejak awal memang diproyeksikan oleh Tonny untuk menjadi vokalis karena memiliki suara yang bagus, Yon tidak pernah secara khusus diajari oleh Tonny untuk memainkan alat musik gitar, kemampuannya bermain gitar dipelajarinya secara otodidak dengan mengamati permainan gitar Tonny.


Koes Bersaudara sempat berkarya dan menghasilkan beberapa album sampai akhirnya mereka ditangkap oleh aparat dan dipenjara pada tahun 1965, karena dianggap memopulerkan lagu-lagu bernuansa barat atau disebut "ngak ngik ngok" oleh rezim Presiden Soekarno kala itu. Akan tetapi, mereka berempat hanya ditahan beberapa waktu sampai akhirnya dibebaskan sehari sebelum terjadinya [[Gerakan 30 September|G30S-PKI]] tanpa alasan yang jelas, Yon dan ketiga saudaranya pun kembali berkarya melanjutkan grup musik mereka.
Keluarnya sang abang Nomo menimbulkan protes dari adik laki-laki bungsu mereka yakni Yok Koeswoyo, sehingga ia pun memilih keluar. Yok tak mau bergabung dengan band baru dengan orang luar di luar dinasti Koeswoyo.<ref>https://www.bbc.com/indonesia/majalah/2013/09/130929_koesplusconcert_musik</ref> Keduanya sempat mengamuk dengan melarang Tonny dan Yon memakai alat musik mereka untuk band baru itu. Yon pun sempat merasa sangat bersalah, karena temannya Tommy Darmo pun sempat mau dihajar oleh kedua saudaranya itu gara-gara membawa Murry. Mereka mengatakan agar band dibubarkan saja.<ref name="seleb.tempo.co"/> Namun abangnya Tonny tetap bersikukuh meneruskan kiprahnya bermusik dengan Yon. Yon memang adalah satu-satunya adik dari Tonny yang setia mengikuti kemauan dan berbagai kiprah sang abang. Oleh Tonny, posisi Yok kemudian diganti dengan '''Adji Kartono''' atau biasa disingkat '''Totok AR''' ([[Totok Adji Rahman]]). Yon tak mempermasalahkan Tonny merekrut Murry dan Totok AR menjadi anggota band di luar keluarga Koeswoyo. Tonny pun kemudian mengubah nama bandnya menjadi [[Koes Plus]]. Meski terseok-seok dalam keterbatasan finansial dan harus menyewa alat musik, mereka berhasil mengeluarkan album Koes Plus volume I ''"Dhag-Dheg Plas"''. Dalam formasi band ini Yon tetap berperan sebagai vokalis utama.


=== Koes Plus ===
Namun pada album kedua Koes Plus, adiknya Yok mengubah pikirannya dan bersedia bergabung dalam Koes Plus sebagai pemain bass dan backing vokal mendampingi Yon. Dalam album II ini nama Koes Plus mulai dikenal. Koes Plus perlahan meraih kepopuleran dan mulai menjadi raja di kalangan band nasional.<ref>{{Cite web|url=https://www.pikiran-rakyat.com/nasional/pr-01291846/perjalanan-karier-yon-koeswoyo-bersama-koes-plus-tak-selalu-mulus-417279|title=Perjalanan Karier Yon Koeswoyo Bersama Koes Plus Tak Selalu Mulus - Pikiran-Rakyat.com|last=Rakyat|first=Pikiran|website=www.Pikiran Rakyat|language=id|access-date=2020-03-03}}</ref>
{{main|Koes Plus}}
Meski meraih kesuksesan dalam bermusik, tetapi kehidupan Yon dan ketiga saudaranya tetap dalam kesulitan ekonomi. Pada tahun 1969, sempat terjadi perselisihan antara [[Tonny Koeswoyo|Tonny]] dengan [[Nomo Koeswoyo|Nomo]] mengenai komitmen bermusik, Nomo yang berjiwa bisnis memandang bahwa musik dan bisnis dapat ditekuni bersama-sama, tetapi Tonny menganggap bahwa bermusik adalah kegiatan yang harus ditekuni secara serius dan totalitas. Tonny tegas memberi 2 pilihan pada Nomo, apakah tetap konsisten bermusik atau mengundurkan diri, Nomo pun memutuskan mengundurkan diri dan memilih berbisnis, Tonny kemudian berusaha mencari pengganti Nomo untuk posisi drum. Yon kemudian bertemu dengan rekannya, Tommy Darmo dan juga Dimas Wahab, yang merekomendasikan agar merekrut seorang pemain drum asal surabaya bernama Kasmuri alias [[Murry]], Yon pun menyampaikan rekomendasi tersebut kepada Tonny, mereka kemudian menemui Murry dan mengetes permainannya. Setelah mengamati permainan drum Murry, Tonny tertarik dan resmi merekrutnya sebagai pemain drum, Tonny menilai pukulan drum Murry begitu keras dan variatif, serta sesuai dengan selera musiknya.


Keputusan Tonny mengeluarkan Nomo dan merekrut Murry ini menimbulkan protes keras dari [[Yok Koeswoyo|Yok]], ia kecewa dan memutuskan keluar juga sebagai bentuk solidaritas terhadap abangnya, Nomo. Yok tak mau bergabung dengan grup band baru dengan orang di luar keluarga Koeswoyo, ia bersama Nomo bahkan sempat melarang Tonny dan Yon menggunakan alat musik mereka dan meminta supaya grup musik dibubarkan saja. Yon pun sempat merasa sangat bersalah, karena kedua temannya Tommy Darmo dan Dimas Wahab sempat mau dihajar oleh kedua saudaranya itu gara-gara memperkenalkan Murry. Akan tetapi, Tonny tetap bersikeras melanjutkan grup musik barunya bersama Yon, Tonny kemudian merekrut Adji Kartono alias [[Totok Adji Rachman]] sebagai pemain bass menggantikan Yok. Yon sendiri tidak mempermasalahkan kehadiran Totok dan Murry sebagai personel dalam grup musik, Yon merupakan satu-satunya adik Tonny yang setia mengikuti karir kakaknya dalam bermusik. Nama grup musik kemudian diganti menjadi "'''Koes Plus'''" dan Yon tetap berperan sebagai vokalis utama dan pemain ''rythm guitar'', mereka pun segera berkarya walau dalam keterbatasan dan sukses menghasilkan album pertama mereka, "Dheg Dheg Plas"
Nama Koes Plus mulai dielu-elukan khalayak setelah tampil membawakan lagu ''"Derita"'' serta ''"Manis Dan Sayang"'', ''"Selalu"'', ''"Senja"'', ''"Cintamu Telah Berlalu"'' dalam acara Jambore Band di Istora Senayan November 1970. Saat itu Yon bersama Koes Plus tampil bersama band [[Panbers]] dan beberapa band sohor lainnya seperti The Candies, band Bhajangkara,dan The Rhadows. Saat itu lagu-lagu Koes Plus mulai dipengaruhi warna sweet sound ala [[Bee Gees]] dan [[The Cats]]. Yon Koeswoyo sendiri bahkan tiba-tiba berupaya menghasilkan vibra seperti halnya [[Barry Gibb]] dari Bee Gees.


Pada awalnya, album pertama Koes Plus tidak terlalu mendapat perhatian, piringan hitam pertama mereka sempat ditolak beberapa penjual musik, lagu-lagu mereka terutama "Kelelawar" bahkan sempat diremehkan. Sampai akhirnya, Yok yang sebelumnya antipati akhirnya bergabung bersama Koes Plus menggantikan Totok sebagai pemain bass. Popularitas Koes Plus lalu menguat setelah mereka tampil di Jambore Band di Senayan, Jakarta tahun 1972, semua peserta menyanyikan lagu berbahasa Inggris, hanya Koes Plus yang berani menyanyikan lagu bahasa Indonesia dan ciptaan mereka sendiri. Popularitas Koes Plus pun melesat dan membuat mereka menjadi kiblat musik [[pop]] dan ''[[rock and roll]]'' di Indonesia selama dekade 1970-an, serta salah satu grup musik yang paling lama berdiri dan produktif menghasilkan banyak lagu dan album.
Sejak itu popularitas Koes Plus seolah tak terbendung, menggelegak, dan merajai industri musil Indonesia. Terlebih setelah Koes Plus berpindah ke label '''Remaco''' yang dipimpin '''Eugene Timothy'''. Koes Plus akhirnya menjadi mesin hits yang terus dipacu tiada henti oleh Remaco. Dalam catatan pada tahun 1974 Koes Plus merilis sekitar 24 album yang berarti setiap sebulan sekali Koes Plus merilis 2 album.


=== Reuni "Koes Bersaudara" ===
Periode 1970-an seolah menjadi era mereka. Lagu-lagu mereka hits di tangga lagu Indonesia, dinyanyikan semua umur, seperti ''"Bujangan"'', ''"Muda-Mudi"'', ''"Kembali ke Jakarta"'', dan lainnya. Bahkan group ini berhasil merilis lebih dari 100 album berbagai jenis aliran musik seperti Pop, Dangdut, Melayu, Keroncong, Jawa, Folksong, Rock, Bosanova, Qasidah, Rohani Natal, Pop Anak-anak, dsb. Lagu-lagu mereka banyak yang menjadi hits yang melegenda sepanjang masa hingga saat ini. Mereka juga menjadi bintang iklan beberapa produk: minuman ringan [[F&N]], mobil [[Toyota Kijang]], sampul buku tulis, dsb.<ref>http://anton-djakarta.blogspot.com/2008/02/kisah-keluarga-koeswoyo.html</ref>
Menjelang dekade 1980-an, popularitas Koes Plus mulai melemah, Yon dan kedua saudaranya kembali membentuk grup musik "Koes Bersaudara" bersama [[Nomo Koeswoyo|Nomo]] atas saran dari '''Eugene Timothy''' selaku produser perusahaan rekaman '''Remaco''' yang menjadi tempat mereka bernaung, serta atas permintaan dari keluarga Koeswoyo dan para penggemar mereka. Yon dan keempat saudaranya kembali berkarya bersama-sama dan sukses menghasilkan album, salah satu lagu ciptaan mereka berjudul "Kembali" pun meledak menjadi salah satu lagu hits paling populer, bahkan bisa dikatakan sebagai salah satu "lagu wajib"nya para penggemar Koes Plus/Bersaudara. Kebersamaan dan kesuksesan Koes Bersaudara era ini juga didukung penuh oleh keluarga, ayah mereka R. Koeswoyo atau juga dikenal sebagai "Koeswoyo Senior" ikut menyumbangkan lagu berjudul "Demi Cinta", kakak tertua John Koeswoyo juga berkontribusi bersama keempat adiknya dalam mengarang lagu berjudul "Haru dan Bahagia". Kesuksesan album reuni pertama ini kemudian berlanjut dengan dirilisnya 4 album berikutnya hingga tahun 1978. Dalam formasi era ini, seluruh personel menyumbangkan lagu dan sebagian menyanyikan sendiri lagu-lagu ciptaannya. Koes Bersaudara mulai era ini mencirikan setiap personelnya membuat lagu dan umumnya menyayikan sendiri lagu ciptaannya. Sayangnya, Koes Bersaudara era ini tidak mampu meraih popularitas tinggi seperti Koes Plus sebelumnya, Yon, Tonny, dan Yok lalu membentuk kembali Koes Plus bersama [[Murry]].


Sekitar tahun 1979 - 1980, Yon dan kedua saudaranya sekali lagi kembali membentuk grup musik "Koes Bersaudara" bersama Nomo dan sempat menghasilkan 2 buah album. Dukungan keluarga bahkan terlihat dengan adanya sumbangan beberapa lagu dari adik bungsu mereka yakni Ninoek Koeswoyo. Namun penjualan album-album ini tak begitu sukses di pasaran. Grup ini pun kembali vakum selama beberapa tahun kemudian. Yon bersama kedua saudaranya kembali mengusung Koes Plus, sedangkan Nomo berkarier sebagai penyanyi solo dan menekuni bisnisnya yang cukup sukses di kala itu.
Dalam Koes Plus, suara Yon memang dominan meski Yok, Tony, dan bahkan Murry juga tampil sebagai penyanyi. Vokal Yon mendominasi pada sebagian besar lagu kondang Koes Plus seperti ''Kembali Ke Jakarta'', ''Kisah Sedih di Hari Minggu'', ''Diana'', ''Hidup Yang Sepi'', dsb.


Yon dan keempat saudaranya kembali membentuk grup musik "Koes Bersaudara" sekali lagi pada tahun 1986 dan sukses menghasilkan 6 buah album pada tahun 1987, mereka sempat meraih kesuksesan dengan salah satu lagu berjudul "Kau Datang Lagi" dari salah satu album. Sayangnya kebersamaan ini tidak berlangsung lama karena pada akhirnya, Tonny Koeswoyo selaku penggagas "Koes Bersaudara" maupun "Koes Plus" meninggal dunia pada tahun yang sama. Sepeninggal Tonny, Koes Bersaudara masih sempat berkarya dan menghasilkan 8 buah album pada tahun 1988, serta 2 buah album pada tahun 2000.
==== Solo Album ====

=== Solo Karier ===
Dalam masa kevakuman Koes Plus dan Koes Bersaudara, Yon sempat merilis album solo. Pada tahun 1981, dengan seizin Tonny ia mengeluarkan solo album yang bertajuk ''"Lantaran"''. Dalam hal ini ia dibantu oleh rekannya seorang pemusik dan pencipta lagu '''[[Harry Cahyono]]'''. Album produksi '''Sky Record''' ini berisikan materi 10 lagu. Tidak tanggung-tanggung dari 10 lagu dalam album tersebut 8 di antaranya karya Harry Cahyono (Antara lain: ''"Lantaran"'', ''"Senandung Malam"'', ''"Jakarta"'', dan ''"Tuan-Tuan"'') dan dua lagu karya Yon Koeswoyo yaitu ''"Kota Sunyi"'' dan ''"Kesan"''. Sebagian besar lagu dalam album ini berisi kritik sosial yang disampaikan dengan bahasa abstrak dan tak mudah langsung dicerna. Tidak seperti karya-karya Koes Plus yang sekali dengar langsung dipahami maknanya.
Dalam masa kevakuman Koes Plus dan Koes Bersaudara, Yon sempat merilis album solo. Pada tahun 1981, dengan seizin Tonny ia mengeluarkan solo album yang bertajuk ''"Lantaran"''. Dalam hal ini ia dibantu oleh rekannya seorang pemusik dan pencipta lagu '''[[Harry Cahyono]]'''. Album produksi '''Sky Record''' ini berisikan materi 10 lagu. Tidak tanggung-tanggung dari 10 lagu dalam album tersebut 8 di antaranya karya Harry Cahyono (Antara lain: ''"Lantaran"'', ''"Senandung Malam"'', ''"Jakarta"'', dan ''"Tuan-Tuan"'') dan dua lagu karya Yon Koeswoyo yaitu ''"Kota Sunyi"'' dan ''"Kesan"''. Sebagian besar lagu dalam album ini berisi kritik sosial yang disampaikan dengan bahasa abstrak dan tak mudah langsung dicerna. Tidak seperti karya-karya Koes Plus yang sekali dengar langsung dipahami maknanya.
Peran Harry Cahyono dengan karya yang sarat kritik sosial ini berulang pada sekitar 27 tahun kemudian pada tahun 2008 melalui album solo Yon Koeswoyo berikutnya yang berjudul ''"Song of Porong"''.
Peran Harry Cahyono dengan karya yang sarat kritik sosial ini berulang pada sekitar 27 tahun kemudian pada tahun 2008 melalui album solo Yon Koeswoyo berikutnya yang berjudul ''"Song of Porong"''.


==== Reuni Koes Bersaudara ====
=== Koes Plus Pasca Meninggalnya Tonny Koeswoyo ===
Sepeninggal [[Tonny Koeswoyo]], personel asli Koes Plus terdiri dari Yon, Yok, dan Murry, mereka terus bermusik walau dengan personel pengganti Tonny yang sering berganti-ganti, dan sempat menghasilkan beberapa album baru hingga awal 1990-an. Pada tahun 1993, Koes Plus kembali menarik perhatian publik dengan mengadakan berbagai konser ''show come-back'' bersama 1 personel tambahan yaitu '''[[Abadi Soesman]]''', konser mereka yang berlangsung sukses membuktikan bahwa Koes Plus masih banyak digemari masyarakat. Selanjutnya, Koes Plus masih sempat berkarya menghasilkan beberapa album dan menggelar konser dengan personel tambahan yang berganti-ganti, Koes Plus juga sempat kembali menarik perhatian publik dengan menggelar konser bersama personel tambahan '''[[Deddy Dores]]''' pada tahun 1997.
Tahun 1976-1977, terjadi penurunan dalam pencapaian target pemasaran album-album Koes Plus. Produser rekaman '''Remaco''' tempat mereka bernaung yang bernama '''Eugene Timothy''' menyarankan untuk mencoba menhghidupkan lagi Koes Bersaudara. Juga atas desakan keluarga yang sangat berharap dualisme band keluarga Koeswoyo yakni '''Koes Plus''' pimpinan Tonny Koeswoyo dan band '''No Koes''' yang dimotori Nomo Koeswoyo dapat diakhiri dengan persatuan kembali. Begitu pula adanya usulan penggemar Koes Bersaudara yang masih mengingat masa kejayaan group itu pada era 1960-an. Usulan tersebut akhirnya diterima oleh Tonny Koeswoyo, ia pun mengumpulkan ketiga adiknya untuk memulai era baru Koes Bersaudara.


Pada tahun yang sama, Yok Koeswoyo akhirnya memilih mengundurkan diri dan beristirahat dari dunia panggung, sehingga personel asli Koes Plus yang aktif hanya tersisa Yon Koeswoyo sebagai vokalis utama dan pemain ''rythm guitar'', serta Murry sebagai pemain drum. Mereka kemudian dibantu dengan 2 personel tambahan yaitu '''Andolin Sibuea''' sebagai pemain keyboard dan lead guitar, serta '''Jack Kashbie''' sebagai pemain bass, formasi ini eksis sejak 1998 dan sempat menghasilkan 2 album, formasi ini terus bertahan selama hampir 7 tahun dan bisa dikatakan sebagai salah satu formasi paling awet dan apik pasca meninggalnya Tonny Koeswoyo. Sayangnya, formasi ini terpaksa berakhir pada tahun 2004, karena terjadi perselisihan antara Yon Koeswoyo selaku penerus nama besar "Koeswoyo" dengan ketiga personel lainnya terkait masalah manajemen dan honor yang dianggap semakin samar dan tidak jelas.
Tahun 1977, atas desakan keluarga dan penggemar, Koes Bersaudara kembali bersatu sebagai sebuah grup musik dengan ditandai lagu "Kembali" yang direkam di album Koes Bersaudara Seri Perdana tahun 1977. Awal tahun 1977, Tonny Koeswoyo akhirnya bersedia menghidupkan kembali group musik Koes Bersaudara yang telah dikuburnya sejak tahun 1969. Ia memanggil kembali adiknya Nomo untuk kembali bersatu sebagai sebuah grup musik bersama adiknya Yon dan Yok. Keempat Koeswoyo bersaudara ini pun bertemu dan menyetujuinya. Album I Koes Bersaudara Pop Indoenesia vol I berhasil mereka rilis dengan salah satu andalannya bertajuk ''Kembali''. Lagu dan album ini ternyata amat meledak, dan hingga kini bisa dikatakan sebagai lagu wajib para penggemar Koes Plus/Bersaudara. Kebersatuan mereka ini juga mendapat dukungan penuh dari keluarga besar Koeswoyo. Ayah mereka Koeswoyo Sr ikut menyumbangkan lagu berjudul ''Demi Cinta''. Begitu pula abang tertua mereka Jon berkontribusi dengan sebuah lagu berjudul ''Haru dan Bahagia'' yang digarapnya bersama Yon. Nomo pun turut menggubah sebuah lagu berjudul ''Ayah'' yang mengungkapkan rasa hormatnya pada sang ayah yang berperan besar dalam menyatukan mereka.


=== Koes Plus Pembaruan ===
Kesuksesan album ini kemudian diikuti 4 buah album berikutnya hingga tahun 1978. Dalam reuni ini, selain Yon seluruh personel ikut menyumbangkan lagu dan sebagian menyanyikan sendiri lagu-lagu ciptaannya. Koes Bersaudara mulai era ini mencirikan setiap personelnya membuat lagu dan umumnya menyayikan sendiri lagu ciptaannya. Namun album-album tersebut tak begitu sukses di pasaran. Popularitas grup Koes Plus yang sudah begitu kuat pada era 1970-an tak bisa ditandingi oleh kembalinya Koes Bersaudara yang pernah populer pada era 1960-an. Grup ini akhirnya bubar secara tak resmi, Yon bersama saudaranya Tonny dan Yok, serta Murry kembali mengusung Grup Koes Plus.
Akhirnya, Yon sebagai vokalis utama dan pemain rythm guitar menjadi satu-satunya personil asli Koes Plus yang aktif dan mempertahankan eksistensi grup musik ini, Yon kemudian merekrut 3 personel baru yang berusia sangat muda dari grup musik pelestari lagu-lagu Koes Plus, mereka terdiri dari '''Danang''' sebagai pemain keyboard dan lead guitar, '''Sony''' sebagai pemain bass, dan '''Seno''' sebagai pemain drum. Formasi yang kemudian diberi nama "'''Koes Plus Pembaruan'''" atau "'''Koes Plus Formasi Millenium'''" ini eksis sejak 2004 dan mampu bertahan cukup lama, nuansa asli "Koes Plus" tetap terasa karena suara khas Yon Koeswoyo merupakan salah satu karakteristik utama yang membentuk keunikan Koes Plus, formasi baru ini juga sempat menghasilkan beberapa album baru seperti "Song of Porong" dan "Curiga" sebagai album terakhir.<ref>https://okkyrahardjo.blogspot.com/2012/05/sebuah-catatan-tentang-koes-plus.html</ref> Yon juga sempat mengikuti konser reuni Koes Plus bersama Yok dan Murry pada tahun 2013.


== Kehidupan pribadi dan sosial ==
Tahun 1979 - 1980 Koes Bersaudara mencoba kembali bersatu dengan melempar 2 buah album. Dukungan keluarga bahkan terlihat dengan adanya sumbangan beberapa lagu dari adik bungsu mereka yakni '''Ninoek Koeswoyo'''. Namun penjualan album-album ini tak begitu sukses di pasaran. Grup ini pun kembali vakum selama beberapa tahun kemudian. Yon bersama kedua saudaranya kembali kepada grup Koes Plus, sedangkan Nomo berkarier sebagai penyanyi solo dan menekuni bisnisnya yang cukup sukses di kala itu.

Pada tahun 1986 Koes Bersaudara kembali bersatu dan mengeluarkan 6 buah album pada tahun 1987. Grup ini sempat meraih kesuksesan dengan lagu "Kau Datang Lagi" pada album yang sama yang direkam tahun 1987. Namun kebersamaan itu tak berlangsung lama, karena pada tahun 1987 itu pula kemudian sang kakak Tonny Koeswoyo meninggal dunia karena penyakit kanker usus yang dideritanya.
Sepeninggal Tonny, Koes Bersaudara masih sempat mengeluarkan 8 buah album pada tahun 1988 dan 2 buah album pada tahun 2000.

Sebelum meninggalnya Tonny, Koes Bersaudara sempat merilis album “Dia Permata Hatiku” dan tampil bersama 2 keponakannya yang juga menjadi penyanyi cilik populer masa itu yakni [[Chicha Koeswoyo]] dan [[Sari Yok Koeswoyo]] di acara Selekta Pop Artis Safari [[TVRI]].

==== Koes Plus pasca Kematian Tonny Koeswoyo ====
Hingga kini Yon yang bernama asli adalah '''Koesyono''' masih aktif [[musik|bermusik]] yang telah ditekuninya sejak tahun [[1962]]. Ia menjadi satu-satunya keluarga Koeswoyo masih aktif di pentas-pentas musik [[nostalgia]] bersama Koes Plus dengan berbagai formasi yang dibentuk pasca wafatnya Tonny Koeswoyo. Sepeninggal Tony pada tahun 1987, popularitas Koes Plus sebagai grup musik praktis menyurut. Namun group ini masih bertahan karena mengingat pesan alm. Tonny agar Koes Plus tidak mati dan harus berlanjut. Sejak saat itu Koes Plus tampil dengan formasi Yon, Yok, Murry, plus personel pendukung yang berganti-ganti dari waktu ke waktu. Setelah itu muncullah album-album KOes Plus yang melibatkan musisi-musisi besar seperti '''[[Deddy Dores]]''' (ex Freedom of Rhapsodia), [[Abadi Soesman]] (eks [[God Bless]]), serta musisi-musisi handal lainnya.

Tahun 1991 Koes Plus digawangi oleh Yon, Yok, Murry, dan '''[[Ahmad Taufik]] (Attauw)''' adalah mantan gitaris '''Equator Child''' dan '''Lollypop'''. Tahun 1992, Attauw mengundurkan diri dan posisinya digantikan oleh [[Abadi Soesman]] dan '''[[Jelly Tobing]]''' pada drum menggantikan Murry yang memilih kembali dengan Murry's Group. Mulai tahun 1993 terjadi semacam kebangkitan bagi Koes Plus. Pada tahun 1993 itu band ini kembali menggebrak publik tanah air dengan berbagai show ''come back''nya yang digagas oleh '''Ais Suhana''', mantan manajer Koes Plus. Ia tergerak untuk menyatukan kembali Koes Plus pada tahun 1993. Murry pun kembali mengisi formasi sebagai drummer Koes Plus. Dari rangkaian ''tour show'' itu terlihat bahwa band ini masih memiliki begitu banyak penggemar setia yang merindukan masa keemasan mereka. Terbukti dengan membludak dan suksesnya show Koes Plus walaupun tiket yang dijual begitu mahal pada awalnya.

Pada 1994, bersama dengan '''[[Damon Koeswoyo]]''' yang tak lain adalah putera Tonny Koeswoyo, mereka merilis album bertajuk “Tak Usah Kau Sesali“. Namun Damon tak bertahan lama, ia mengundurkan diri tahun 1995 dan posisinya digantikan oleh '''Najib Usman'''. Yok sempat mengundurkan diri pada tahun 1996, dan oleh Yon posisinya digantikan oleh '''Hans "B-Flat"'''. Tahun 1997 Najib Usman mengundurkan diri. Posisinya digantikan oleh [[Deddy Dores]] dan Yok Koeswoyo bergabung kembali ke dalam formasi Koes Plus. Yok bergabung untuk beberapa waktu, sebelum kemudian mundur tahun 1997 karena alasan kesehatan. Posisinya digantikan oleh '''Jack Kashbie''', dan '''Bambang Tondo''' menggantikan Deddy Dores yang turut mengundurkan diri. Tahun 1998 Posisi Bambang Tondo yang mengundurkan diri digantikan oleh '''Andolin Sibuea'''. Koes Plus digawangi Yon dan Murry plus dua pemain lain yakni Andolin Sibuea dan Jack Kashbie terus bernyanyi hingga tahun 2004. Pada tahun 2004 Murry pun akhirnya mengundurkan diri bersama kedua personel lainnya itu karena perbedaan visi dan kesehatannya yang semakin menurun.

Akhirnya Yon menjadi satu-satunya keluarga Koeswoyo yang masih tersisa dalam Band Koes Plus. Yon kemudian merekrut para pemain muda yakni: '''Danang''' ex B-Plus (guitarist), '''Soni''' ex B-Plus (bassist), dan '''Seno''' (drumer ) untuk menggenapi formasi Koes Plus yang ia sebut sebagai '''Koes Plus Pembaharuan''' atau '''Koes Plus formasi milenium'''. Formasi ini masih eksis sejak tahun 2004 hingga saat ini. Rasa Koes Plus masih tetap terasa karena suara khas Yon menjadi salah satu unsur pembangun karakter Koes Plus. Kesuksesan perjalanan karier Koes Plus diakui para tokoh dan pengamat musik nasional sehingga mulai Agustus 1992 Koes Plus hampir selalu mendapat penghargaan BASF AWARD secara rutin.

=== Kehidupan pribadi dan sosial ===
Pendidikan terakhir yang sempat ditempuh oleh Yon adalah [[Universitas Res Publica]] (sekarang [[Universitas Trisakti]]) Jakarta, jurusan Arsitektur pada tahun 1965. Namun tidak selesai, meski sudah tingkat terakhir: Tingkat persiapan.
Pendidikan terakhir yang sempat ditempuh oleh Yon adalah [[Universitas Res Publica]] (sekarang [[Universitas Trisakti]]) Jakarta, jurusan Arsitektur pada tahun 1965. Namun tidak selesai, meski sudah tingkat terakhir: Tingkat persiapan.


Baris 104: Baris 101:
Dalam pengakuannya kepada [[Kick Andy]] show di stasiun televisi [[MetroTV]] pada tahun 2008, terkuak bahwa cinta sejatinya dahulu pernah hinggap pada pemain drum band wanita [[Dara Puspita]] yang bernama [[Susy Nander]]. Sayang ketika cinta sedang menyala-nyala, Dara Puspita harus melanglang ke manca negara. Cinta mereka akhirnya kandas karena harus berjarak. Kisah cinta Yon dengan personel Dara Puspita diabadikan oleh Tony Koeswoyo dalam judul sebuah lagu mereka ''"Andaikan Kau Datang"'' yang dilantunkan Yon.
Dalam pengakuannya kepada [[Kick Andy]] show di stasiun televisi [[MetroTV]] pada tahun 2008, terkuak bahwa cinta sejatinya dahulu pernah hinggap pada pemain drum band wanita [[Dara Puspita]] yang bernama [[Susy Nander]]. Sayang ketika cinta sedang menyala-nyala, Dara Puspita harus melanglang ke manca negara. Cinta mereka akhirnya kandas karena harus berjarak. Kisah cinta Yon dengan personel Dara Puspita diabadikan oleh Tony Koeswoyo dalam judul sebuah lagu mereka ''"Andaikan Kau Datang"'' yang dilantunkan Yon.


Yon menikah dua kali. Pertama ia menikah dengan '''Damiana Susi''', seorang wanita asal [[Yogyakarta]] pada tahun 1964. Dari pernikahan ini ia memperoleh 2 orang anak yakni '''Ulung Gariyas (Gerry) Koeswoyo''' dan '''Otmar Veda''' ('''David Koeswoyo'''). David mengikuti jejaknya sebagai penyanyi dengan menjadi vokalis Kelompok Band [[Junior (Band)]]. Namun pernikahan ini berujung perceraian, karena Susy meninggalkannya di saat Yon sedang terpuruk. Saat itu popularitas Koes Plus menurun pasca kematian Tonny Koeswoyo, kehidupan keluarga Yon semakin sulit. Untuk menghidupi keluarganya, Yon mencoba hidup dengan usaha jual-beli mobil dan penghasilan dari menyewakan rumahnya.
Yon menikah dua kali. Pertama ia menikah dengan '''Susi Susrini''', seorang wanita asal [[Yogyakarta]] pada tahun 1964. Dari pernikahan ini ia memperoleh 2 orang anak yakni '''Ulung Gariyas (Gerry) Koeswoyo''' dan '''Otmar Veda''' ('''David Koeswoyo'''). David mengikuti jejaknya sebagai penyanyi dengan menjadi vokalis Kelompok Band [[Junior (Band)]]. Namun pernikahan ini berujung perceraian, karena Susy meninggalkannya di saat Yon sedang terpuruk. Saat itu popularitas Koes Plus menurun pasca kematian Tonny Koeswoyo, kehidupan keluarga Yon semakin sulit. Untuk menghidupi keluarganya, Yon mencoba hidup dengan usaha jual-beli mobil dan penghasilan dari menyewakan rumahnya.


Yon kemudian menikah lagi pada 11 Januari 1993 dengan seorang wanita yang bernama '''Bonita Angelia'''. Pada pertengahan 1990-an itu hidupnya masih terbilang pas-pasan. Bahkan ketika istrinya melahirkan, Yon tidak mempunyai uang sama sekali. "Untuk membayar rumah sakit bersalin sebesar satu setengah juta rupiah ia harus meminjam uang, cerita Yon dalam bukunya. Pernikahan kedua ini Yon memperoleh 2 orang anak yang bernama '''Bela Aron Koeswoyo''' dan '''Kenas Koeswoyo'''. Bahkan kini sang istri yang menggunakan [[hijab]] inilah yang menjadi managernya dalam setiap kegiatan bermusiknya bersama Koes Plus.
Yon kemudian menikah lagi pada 11 Januari 1993 dengan seorang wanita yang bernama '''Bonita Angelia'''. Pada pertengahan 1990-an itu hidupnya masih terbilang pas-pasan. Bahkan ketika istrinya melahirkan, Yon tidak mempunyai uang sama sekali. "Untuk membayar rumah sakit bersalin sebesar satu setengah juta rupiah ia harus meminjam uang, cerita Yon dalam bukunya. Pernikahan kedua ini Yon memperoleh 2 orang anak yang bernama '''Bela Aron Koeswoyo''' dan '''Kenas Koeswoyo'''. Bahkan kini sang istri yang menggunakan [[hijab]] inilah yang menjadi managernya dalam setiap kegiatan bermusiknya bersama Koes Plus.


Sebagaimana saudara-saudaranya yang lain, Yon pun kerap menyisihkan sebagian pendapatannya untuk membantu perekonomian keluarga abang tertuanya Jon yang banyak berjasa pada permulaan berkecimpungnya mereka dalam dunia musik. Pada usia tua, Yon mulai banyak mengisi hari-harinya dengan berkebun dan melukis. Ia mulai intensif melukis sejak 2001 meski tidak ditujukan untuk komersil. Selain melukis, ia juga masih aktif mencipta lagu dan menyiapkan album baru Koes Plus formasi terakhir yang terus diusungnya hingga saat ini.
Sebagaimana saudara-saudaranya yang lain, Yon pun kerap menyisihkan sebagian pendapatannya untuk membantu perekonomian keluarga abang tertuanya Jon yang banyak berjasa pada permulaan berkecimpungnya mereka dalam dunia musik. Pada usia tua, Yon mulai banyak mengisi hari-harinya dengan berkebun dan melukis. Ia mulai intensif melukis sejak 2001 meski tidak ditujukan untuk komersil. Selain melukis, ia juga masih aktif mencipta lagu dan menyiapkan album baru Koes Plus formasi terakhir yang terus diusungnya.


=== Kematian dan Pemakaman ===
== Kematian dan Warisan ==
Yon Koeswoyo akhirnya meninggal dunia pada tanggal 5 Januari 2018, ia sebelumnya sempat menderita komplikasi penyakit sesak nafas dari kebolongan pada paru-paru, yang mengharuskannya beristirahat total dari bermusik dan berulangkali masuk rumah sakit. Jenazah Yon dimakamkan satu liang lahat di makam kakaknya, Tonny Koeswoyo, di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Tanah Kusir, Jakarta.<ref>{{Cite news| last=Nurhayati | first=Nunuy | title=Yon Koeswoyo Meninggal |work=[[Tempo.co]] | date=5 Januari 2018 | url=https://seleb.tempo.co/read/1047518/yon-koeswoyo-meninggal | accessdate=5 Januari 2018| language=id }}</ref><ref>{{Cite news|url=https://news.detik.com/kolom/d-3800796/yon-koeswoyo-sang-legenda|title=Yon Koeswoyo Sang Legenda|last=Setiawan|first=Aris|work=[[Detik.com|detikcom]]|language=id-ID|access-date=2020-03-03}}</ref>
{{sect-stub}}

Pada tanggal 5 Januari 2018, Yon meninggal dunia pada usia 77 tahun akibat penyakit sesak nafas dari kebolongan pada paru-paru yang dideritanya. Jenazah Yon dimakamkan di Tempat
Selepas kematian Tonny pada tahun 18987 yang lalu, Yon menjadi satu-satunya personel asli Koes Bersaudara sekaligus Koes Plus yang aktif bermusik sampai akhir hayatnya, eksistensi Koes Plus sebagai grup musik kini berakhir setelah kematiannya. Sebagai bentuk penghormatan kepada Yon, saluran televisi [[MetroTV]] membuat sebuah program khusus bertajuk "Koes Plus: Mengenang Yon Koeswoyo" yang ditayangkan pada tanggal 6 Januari 2018. Program ini menampilkan cuplikan tayangan [[Kick Andy]] episode "Kembali Bersatu" (2008) yang menampilkan Yon dengan formasi "Koes Plus Pembaruan"nya beserta ketiga saudaranya, John, [[Nomo Koeswoyo|Nomo]], dan [[Yok Koeswoyo|Yok]], dan [[Zona Memori]] (2011) episode "Let's Have Fun With Legend" pada sesi penampilan [[Koes Plus]] bersama dengan [[Yok Koeswoyo]] dan [[Petra Sihombing]]. Kedua cuplikan program ini juga ditampilkan di program The Legend ([[Metro TV]]) episode "Koes Plus" (4 September 2021) dengan [[Yok Koeswoyo]] sebagai narasumber utama pada program tersebut.
Pemakaman Umum (TPU) Tanah Kusir,

Jakarta.<ref>{{cite web | last=Nurhayati | first=Nunuy | title=Yon Koeswoyo Meninggal | website=Tempo | date=5 Januari 2018 | url=https://seleb.tempo.co/read/1047518/yon-koeswoyo-meninggal | accessdate=5 Januari 2018}}</ref><ref>{{Cite web|url=https://news.detik.com/kolom/d-3800796/yon-koeswoyo-sang-legenda|title=Yon Koeswoyo Sang Legenda|last=Setiawan|first=Aris|website=detiknews|language=id-ID|access-date=2020-03-03}}</ref>
== Filmografi ==
=== Film ===
{| class="wikitable"
|-
! Tahun
! Judul
! Peran
! Keterangan
|-
| 1972
| ''[[Bing Slamet Setan Djalanan]]''
|
| rowspan="2"| Sebagai Koes Plus
|-
| 1973
| ''[[Ambisi (film)|Ambisi]]''
|
|}


== Instrumen ==
== Instrumen ==
Baris 121: Baris 136:
* [[:en:Gibson SG|Gibson SG Xtra Slim]]
* [[:en:Gibson SG|Gibson SG Xtra Slim]]
* [[:en:Jackson Soloist|Jackson Soloist]]
* [[:en:Jackson Soloist|Jackson Soloist]]

== Iklan ==

* [[Toyota Kijang]] (1980-an)
* F&N Strawberry Soda Pop (1973)
* Bentoel Merah (1990an) tidak sebagai bintang iklan
* [[Wismilak Group|Wismilak Special]] (2007)
* [[Bank Central Asia|BCA]] (2019) tidak sebagai bintang iklan


== Referensi ==
== Referensi ==
{{reflist}}
{{reflist}}

=== Daftar pustaka ===

* {{cite book|last=Suhana|first=A.|year=2014|title=Kisah dari hati: Koes Plus : tonggak industri musik Indonesia|location=Jakarta|publisher=Penerbit Buku Kompas|isbn=9789797098254}}


== Pranala luar ==
== Pranala luar ==
* {{id}} [http://www.tamanismailmarzuki.com/tokoh/yon.html Biografi Musisi:Yon Koeswoyo @ TamainIsmailMarzuki.com]
* {{id}} [http://www.tamanismailmarzuki.com/tokoh/yon.html Biografi Musisi:Yon Koeswoyo @ TamainIsmailMarzuki.com]
* {{id}} [“Kisah dari Hati Koes Plus, Tonggak Industri Musik Indonesia” penulis: Ais Suhana, Cetakan I April 2014]
* {{id}} [“Biografi Koes Plus “Dheg Dheg Plas” penulis: Denny Sakrie, 2012]


{{Koes Plus}}
{{Authority control}}
{{Authority control}}



{{DEFAULTSORT:Koeswoyo, Koesyono}}
{{lifetime|1940|2018}}
{{lifetime|1940|2018}}

{{DEFAULTSORT:Koeswoyo, Koesyono}}
[[Kategori:Penyanyi Indonesia]]
[[Kategori:Penyanyi Indonesia]]
[[Kategori:Keluarga Koeswoyo|Y]]
[[Kategori:Keluarga Koeswoyo|Y]]
[[Kategori:Tokoh dari Tuban]]
[[Kategori:Tokoh Tuban]]
[[Kategori:Tokoh dari Kecamatan Tuban]]
[[Kategori:Tokoh Jawa Timur]]
[[Kategori:Tokoh Jawa Timur]]
[[Kategori:Tokoh Jawa]]
[[Kategori:Tokoh Jawa]]
[[Kategori:Gitaris Indonesia]]
[[Kategori:Gitaris Indonesia]]
[[Kategori:Koes Plus]]

Revisi terkini sejak 13 Oktober 2024 12.21

Yon Koeswoyo
LahirKoesyono
(1940-09-27)27 September 1940
Tuban, Hindia Belanda
Meninggal5 Januari 2018(2018-01-05) (umur 77)
Pamulang, Tangerang Selatan
Pekerjaan
Suami/istri
(m. 1964; c. 1992)

(m. 1993)
AnakPernikahan dari Susi Susrini
Gerry Koeswoyo
David Koeswoyo
Orang tuaRaden Koeswoyo dan Rr. Atmini
Karier musik
Genre
Instrumen
  • Gitar
  • vokal
Tahun aktif19582018
LabelDimita Moulding Company, Ltd, Remaco
Artis terkait
Musicbrainz: 33e95402-ab5e-4201-9e18-c66490eabb87 Discogs: 1457123 Modifica els identificadors a Wikidata

Koesyono bin Koeswoyo atau lebih dikenal dengan nama Yon Koeswoyo (27 September 1940 – 5 Januari 2018) adalah seorang vokalis utama sekaligus pemain rythm guitar dari grup musik Koes Plus yang sebelumnya bernama Koes Bersaudara. Yon adalah satu-satunya personel asli Koes Plus yang terus aktif dan mempertahankan eksistensi grup musik ini sampai ia meninggal dunia pada bulan Januari 2018.

Masa Kecil

[sunting | sunting sumber]

Yon Koeswoyo adalah anak keenam dari sembilan bersaudara anak dari pasangan R. Koeswojo (Raden Koeswoyo) (10 Oktober 1895 – 6 Agustus 2000) dan Rr. Atmini (16 September 1900 – 3 Desember 1969) asal Tuban. Berikut adalah urutan kakak-beradik keluarga Koeswoyo.

  1. Tituk (perempuan) (15 Mei 1930), meninggal sewaktu bayi.
  2. Koesdjono (Djon alias John Koeswoyo) (5 Agustus 1932 – 2 Desember 2022).
  3. Koesdini (Dien ~ perempuan) (7 Oktober 1934).
  4. Koestono (Ton alias Tonny Koeswoyo) (19 Januari 1936 – 27 Maret 1987).
  5. Koesnomo (Nom alias Nomo Koeswoyo) (21 Januari 1938 – 15 Maret 2023).
  6. Koesyono (Yon alias Yon Koeswoyo) (27 September 1940 – 5 Januari 2018).
  7. Koesroyo (Yok alias Yok Koeswoyo) (3 September 1943).
  8. Koestami (Miyi ~ perempuan) (6 Januari 1945).
  9. Koesmiani (Ninuk ~ perempuan) (16 Januari 1947).

Dari silsilah keluarga, mereka termasuk generasi ketujuh keturunan (trah) Sunan Muria di Tuban. Ibu mereka adalah keponakan dari Bupati Tuban pada zaman penjajahan Belanda.

Masa kecil Yon dilalui di Tuban bersama saudara-saudaranya. Pada tahun 1952 keluarga Koeswoyo pindah ke Jakarta mengikuti mutasi ayah yang berkarier hingga pensiun sebagai pegawai negeri di Kementerian Dalam Negeri. Di Jakarta mereka sekeluarga menempati rumah di Jalan Mendawai III, No. 14, Blok C, Kebayoran baru, Jakarta Selatan.

Koes Bersaudara

[sunting | sunting sumber]

Pada awalnya, Yon bersama keempat saudaranya, John, Tonny, Nomo, dan Yok membentuk sebuah grup musik keluarga pada tahun 1958, beranggotakan mereka sendiri meliputi John sebagai pemain bass betot, Tonny sebagai pemain gitar, Nomo sebagai pemain drum, serta Yok dan Yon sendiri pada vokal. Mereka juga sempat dibantu oleh beberapa rekan seperti Tommy Darmo dan Jan Mintaraga yang bergabung dalam band, sampai akhirnya keduanya mengundurkan diri pada tahun 1963. Grup musik ini awalnya bernama Koes Brothers dan disebut-sebut terinspirasi dari grup musik duet "Kalin Twins" dan kemudian Everly Brothers. John sebagai kakak tertua kemudian mengundurkan diri pada tahun 1964, sehingga menyisakan Yon, Tonny, Nomo, dan Yok, nama grup musik kemudian diganti menjadi "Koes Bersaudara", Yon tetap berperan sebagai vokalis utama dan kali ini juga merangkap memainkan rythm guitar.[1][2] Yon sejak awal memang diproyeksikan oleh Tonny untuk menjadi vokalis karena memiliki suara yang bagus, Yon tidak pernah secara khusus diajari oleh Tonny untuk memainkan alat musik gitar, kemampuannya bermain gitar dipelajarinya secara otodidak dengan mengamati permainan gitar Tonny.

Koes Bersaudara sempat berkarya dan menghasilkan beberapa album sampai akhirnya mereka ditangkap oleh aparat dan dipenjara pada tahun 1965, karena dianggap memopulerkan lagu-lagu bernuansa barat atau disebut "ngak ngik ngok" oleh rezim Presiden Soekarno kala itu. Akan tetapi, mereka berempat hanya ditahan beberapa waktu sampai akhirnya dibebaskan sehari sebelum terjadinya G30S-PKI tanpa alasan yang jelas, Yon dan ketiga saudaranya pun kembali berkarya melanjutkan grup musik mereka.

Koes Plus

[sunting | sunting sumber]

Meski meraih kesuksesan dalam bermusik, tetapi kehidupan Yon dan ketiga saudaranya tetap dalam kesulitan ekonomi. Pada tahun 1969, sempat terjadi perselisihan antara Tonny dengan Nomo mengenai komitmen bermusik, Nomo yang berjiwa bisnis memandang bahwa musik dan bisnis dapat ditekuni bersama-sama, tetapi Tonny menganggap bahwa bermusik adalah kegiatan yang harus ditekuni secara serius dan totalitas. Tonny tegas memberi 2 pilihan pada Nomo, apakah tetap konsisten bermusik atau mengundurkan diri, Nomo pun memutuskan mengundurkan diri dan memilih berbisnis, Tonny kemudian berusaha mencari pengganti Nomo untuk posisi drum. Yon kemudian bertemu dengan rekannya, Tommy Darmo dan juga Dimas Wahab, yang merekomendasikan agar merekrut seorang pemain drum asal surabaya bernama Kasmuri alias Murry, Yon pun menyampaikan rekomendasi tersebut kepada Tonny, mereka kemudian menemui Murry dan mengetes permainannya. Setelah mengamati permainan drum Murry, Tonny tertarik dan resmi merekrutnya sebagai pemain drum, Tonny menilai pukulan drum Murry begitu keras dan variatif, serta sesuai dengan selera musiknya.

Keputusan Tonny mengeluarkan Nomo dan merekrut Murry ini menimbulkan protes keras dari Yok, ia kecewa dan memutuskan keluar juga sebagai bentuk solidaritas terhadap abangnya, Nomo. Yok tak mau bergabung dengan grup band baru dengan orang di luar keluarga Koeswoyo, ia bersama Nomo bahkan sempat melarang Tonny dan Yon menggunakan alat musik mereka dan meminta supaya grup musik dibubarkan saja. Yon pun sempat merasa sangat bersalah, karena kedua temannya Tommy Darmo dan Dimas Wahab sempat mau dihajar oleh kedua saudaranya itu gara-gara memperkenalkan Murry. Akan tetapi, Tonny tetap bersikeras melanjutkan grup musik barunya bersama Yon, Tonny kemudian merekrut Adji Kartono alias Totok Adji Rachman sebagai pemain bass menggantikan Yok. Yon sendiri tidak mempermasalahkan kehadiran Totok dan Murry sebagai personel dalam grup musik, Yon merupakan satu-satunya adik Tonny yang setia mengikuti karir kakaknya dalam bermusik. Nama grup musik kemudian diganti menjadi "Koes Plus" dan Yon tetap berperan sebagai vokalis utama dan pemain rythm guitar, mereka pun segera berkarya walau dalam keterbatasan dan sukses menghasilkan album pertama mereka, "Dheg Dheg Plas"

Pada awalnya, album pertama Koes Plus tidak terlalu mendapat perhatian, piringan hitam pertama mereka sempat ditolak beberapa penjual musik, lagu-lagu mereka terutama "Kelelawar" bahkan sempat diremehkan. Sampai akhirnya, Yok yang sebelumnya antipati akhirnya bergabung bersama Koes Plus menggantikan Totok sebagai pemain bass. Popularitas Koes Plus lalu menguat setelah mereka tampil di Jambore Band di Senayan, Jakarta tahun 1972, semua peserta menyanyikan lagu berbahasa Inggris, hanya Koes Plus yang berani menyanyikan lagu bahasa Indonesia dan ciptaan mereka sendiri. Popularitas Koes Plus pun melesat dan membuat mereka menjadi kiblat musik pop dan rock and roll di Indonesia selama dekade 1970-an, serta salah satu grup musik yang paling lama berdiri dan produktif menghasilkan banyak lagu dan album.

Reuni "Koes Bersaudara"

[sunting | sunting sumber]

Menjelang dekade 1980-an, popularitas Koes Plus mulai melemah, Yon dan kedua saudaranya kembali membentuk grup musik "Koes Bersaudara" bersama Nomo atas saran dari Eugene Timothy selaku produser perusahaan rekaman Remaco yang menjadi tempat mereka bernaung, serta atas permintaan dari keluarga Koeswoyo dan para penggemar mereka. Yon dan keempat saudaranya kembali berkarya bersama-sama dan sukses menghasilkan album, salah satu lagu ciptaan mereka berjudul "Kembali" pun meledak menjadi salah satu lagu hits paling populer, bahkan bisa dikatakan sebagai salah satu "lagu wajib"nya para penggemar Koes Plus/Bersaudara. Kebersamaan dan kesuksesan Koes Bersaudara era ini juga didukung penuh oleh keluarga, ayah mereka R. Koeswoyo atau juga dikenal sebagai "Koeswoyo Senior" ikut menyumbangkan lagu berjudul "Demi Cinta", kakak tertua John Koeswoyo juga berkontribusi bersama keempat adiknya dalam mengarang lagu berjudul "Haru dan Bahagia". Kesuksesan album reuni pertama ini kemudian berlanjut dengan dirilisnya 4 album berikutnya hingga tahun 1978. Dalam formasi era ini, seluruh personel menyumbangkan lagu dan sebagian menyanyikan sendiri lagu-lagu ciptaannya. Koes Bersaudara mulai era ini mencirikan setiap personelnya membuat lagu dan umumnya menyayikan sendiri lagu ciptaannya. Sayangnya, Koes Bersaudara era ini tidak mampu meraih popularitas tinggi seperti Koes Plus sebelumnya, Yon, Tonny, dan Yok lalu membentuk kembali Koes Plus bersama Murry.

Sekitar tahun 1979 - 1980, Yon dan kedua saudaranya sekali lagi kembali membentuk grup musik "Koes Bersaudara" bersama Nomo dan sempat menghasilkan 2 buah album. Dukungan keluarga bahkan terlihat dengan adanya sumbangan beberapa lagu dari adik bungsu mereka yakni Ninoek Koeswoyo. Namun penjualan album-album ini tak begitu sukses di pasaran. Grup ini pun kembali vakum selama beberapa tahun kemudian. Yon bersama kedua saudaranya kembali mengusung Koes Plus, sedangkan Nomo berkarier sebagai penyanyi solo dan menekuni bisnisnya yang cukup sukses di kala itu.

Yon dan keempat saudaranya kembali membentuk grup musik "Koes Bersaudara" sekali lagi pada tahun 1986 dan sukses menghasilkan 6 buah album pada tahun 1987, mereka sempat meraih kesuksesan dengan salah satu lagu berjudul "Kau Datang Lagi" dari salah satu album. Sayangnya kebersamaan ini tidak berlangsung lama karena pada akhirnya, Tonny Koeswoyo selaku penggagas "Koes Bersaudara" maupun "Koes Plus" meninggal dunia pada tahun yang sama. Sepeninggal Tonny, Koes Bersaudara masih sempat berkarya dan menghasilkan 8 buah album pada tahun 1988, serta 2 buah album pada tahun 2000.

Solo Karier

[sunting | sunting sumber]

Dalam masa kevakuman Koes Plus dan Koes Bersaudara, Yon sempat merilis album solo. Pada tahun 1981, dengan seizin Tonny ia mengeluarkan solo album yang bertajuk "Lantaran". Dalam hal ini ia dibantu oleh rekannya seorang pemusik dan pencipta lagu Harry Cahyono. Album produksi Sky Record ini berisikan materi 10 lagu. Tidak tanggung-tanggung dari 10 lagu dalam album tersebut 8 di antaranya karya Harry Cahyono (Antara lain: "Lantaran", "Senandung Malam", "Jakarta", dan "Tuan-Tuan") dan dua lagu karya Yon Koeswoyo yaitu "Kota Sunyi" dan "Kesan". Sebagian besar lagu dalam album ini berisi kritik sosial yang disampaikan dengan bahasa abstrak dan tak mudah langsung dicerna. Tidak seperti karya-karya Koes Plus yang sekali dengar langsung dipahami maknanya. Peran Harry Cahyono dengan karya yang sarat kritik sosial ini berulang pada sekitar 27 tahun kemudian pada tahun 2008 melalui album solo Yon Koeswoyo berikutnya yang berjudul "Song of Porong".

Koes Plus Pasca Meninggalnya Tonny Koeswoyo

[sunting | sunting sumber]

Sepeninggal Tonny Koeswoyo, personel asli Koes Plus terdiri dari Yon, Yok, dan Murry, mereka terus bermusik walau dengan personel pengganti Tonny yang sering berganti-ganti, dan sempat menghasilkan beberapa album baru hingga awal 1990-an. Pada tahun 1993, Koes Plus kembali menarik perhatian publik dengan mengadakan berbagai konser show come-back bersama 1 personel tambahan yaitu Abadi Soesman, konser mereka yang berlangsung sukses membuktikan bahwa Koes Plus masih banyak digemari masyarakat. Selanjutnya, Koes Plus masih sempat berkarya menghasilkan beberapa album dan menggelar konser dengan personel tambahan yang berganti-ganti, Koes Plus juga sempat kembali menarik perhatian publik dengan menggelar konser bersama personel tambahan Deddy Dores pada tahun 1997.

Pada tahun yang sama, Yok Koeswoyo akhirnya memilih mengundurkan diri dan beristirahat dari dunia panggung, sehingga personel asli Koes Plus yang aktif hanya tersisa Yon Koeswoyo sebagai vokalis utama dan pemain rythm guitar, serta Murry sebagai pemain drum. Mereka kemudian dibantu dengan 2 personel tambahan yaitu Andolin Sibuea sebagai pemain keyboard dan lead guitar, serta Jack Kashbie sebagai pemain bass, formasi ini eksis sejak 1998 dan sempat menghasilkan 2 album, formasi ini terus bertahan selama hampir 7 tahun dan bisa dikatakan sebagai salah satu formasi paling awet dan apik pasca meninggalnya Tonny Koeswoyo. Sayangnya, formasi ini terpaksa berakhir pada tahun 2004, karena terjadi perselisihan antara Yon Koeswoyo selaku penerus nama besar "Koeswoyo" dengan ketiga personel lainnya terkait masalah manajemen dan honor yang dianggap semakin samar dan tidak jelas.

Koes Plus Pembaruan

[sunting | sunting sumber]

Akhirnya, Yon sebagai vokalis utama dan pemain rythm guitar menjadi satu-satunya personil asli Koes Plus yang aktif dan mempertahankan eksistensi grup musik ini, Yon kemudian merekrut 3 personel baru yang berusia sangat muda dari grup musik pelestari lagu-lagu Koes Plus, mereka terdiri dari Danang sebagai pemain keyboard dan lead guitar, Sony sebagai pemain bass, dan Seno sebagai pemain drum. Formasi yang kemudian diberi nama "Koes Plus Pembaruan" atau "Koes Plus Formasi Millenium" ini eksis sejak 2004 dan mampu bertahan cukup lama, nuansa asli "Koes Plus" tetap terasa karena suara khas Yon Koeswoyo merupakan salah satu karakteristik utama yang membentuk keunikan Koes Plus, formasi baru ini juga sempat menghasilkan beberapa album baru seperti "Song of Porong" dan "Curiga" sebagai album terakhir.[3] Yon juga sempat mengikuti konser reuni Koes Plus bersama Yok dan Murry pada tahun 2013.

Kehidupan pribadi dan sosial

[sunting | sunting sumber]

Pendidikan terakhir yang sempat ditempuh oleh Yon adalah Universitas Res Publica (sekarang Universitas Trisakti) Jakarta, jurusan Arsitektur pada tahun 1965. Namun tidak selesai, meski sudah tingkat terakhir: Tingkat persiapan.

Di antarasaudaranya, Yon memang termasuk yang telat menikah. Hal itu pernah ia tuangkan dalam lagu ciptaannya berjudul "Hidup Yang Sepi". Lagu yang lahir ketika Yon benar-benar sepi sebagai pria lajang tanpa kekasih. Bahkan ia pernah menyanyikan lagu itu sampai matanya berlinang. Pada masa remaja Yon mengaku sempat merasakan cinta platonik yang dahsyat pada seorang gadis Orang Indo Belanda yang cantik. Gadis itu bahkan hampir menggoyahkan imannya. Namun cinta itu tak berkelanjutan.

Dalam pengakuannya kepada Kick Andy show di stasiun televisi MetroTV pada tahun 2008, terkuak bahwa cinta sejatinya dahulu pernah hinggap pada pemain drum band wanita Dara Puspita yang bernama Susy Nander. Sayang ketika cinta sedang menyala-nyala, Dara Puspita harus melanglang ke manca negara. Cinta mereka akhirnya kandas karena harus berjarak. Kisah cinta Yon dengan personel Dara Puspita diabadikan oleh Tony Koeswoyo dalam judul sebuah lagu mereka "Andaikan Kau Datang" yang dilantunkan Yon.

Yon menikah dua kali. Pertama ia menikah dengan Susi Susrini, seorang wanita asal Yogyakarta pada tahun 1964. Dari pernikahan ini ia memperoleh 2 orang anak yakni Ulung Gariyas (Gerry) Koeswoyo dan Otmar Veda (David Koeswoyo). David mengikuti jejaknya sebagai penyanyi dengan menjadi vokalis Kelompok Band Junior (Band). Namun pernikahan ini berujung perceraian, karena Susy meninggalkannya di saat Yon sedang terpuruk. Saat itu popularitas Koes Plus menurun pasca kematian Tonny Koeswoyo, kehidupan keluarga Yon semakin sulit. Untuk menghidupi keluarganya, Yon mencoba hidup dengan usaha jual-beli mobil dan penghasilan dari menyewakan rumahnya.

Yon kemudian menikah lagi pada 11 Januari 1993 dengan seorang wanita yang bernama Bonita Angelia. Pada pertengahan 1990-an itu hidupnya masih terbilang pas-pasan. Bahkan ketika istrinya melahirkan, Yon tidak mempunyai uang sama sekali. "Untuk membayar rumah sakit bersalin sebesar satu setengah juta rupiah ia harus meminjam uang, cerita Yon dalam bukunya. Pernikahan kedua ini Yon memperoleh 2 orang anak yang bernama Bela Aron Koeswoyo dan Kenas Koeswoyo. Bahkan kini sang istri yang menggunakan hijab inilah yang menjadi managernya dalam setiap kegiatan bermusiknya bersama Koes Plus.

Sebagaimana saudara-saudaranya yang lain, Yon pun kerap menyisihkan sebagian pendapatannya untuk membantu perekonomian keluarga abang tertuanya Jon yang banyak berjasa pada permulaan berkecimpungnya mereka dalam dunia musik. Pada usia tua, Yon mulai banyak mengisi hari-harinya dengan berkebun dan melukis. Ia mulai intensif melukis sejak 2001 meski tidak ditujukan untuk komersil. Selain melukis, ia juga masih aktif mencipta lagu dan menyiapkan album baru Koes Plus formasi terakhir yang terus diusungnya.

Kematian dan Warisan

[sunting | sunting sumber]

Yon Koeswoyo akhirnya meninggal dunia pada tanggal 5 Januari 2018, ia sebelumnya sempat menderita komplikasi penyakit sesak nafas dari kebolongan pada paru-paru, yang mengharuskannya beristirahat total dari bermusik dan berulangkali masuk rumah sakit. Jenazah Yon dimakamkan satu liang lahat di makam kakaknya, Tonny Koeswoyo, di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Tanah Kusir, Jakarta.[4][5]

Selepas kematian Tonny pada tahun 18987 yang lalu, Yon menjadi satu-satunya personel asli Koes Bersaudara sekaligus Koes Plus yang aktif bermusik sampai akhir hayatnya, eksistensi Koes Plus sebagai grup musik kini berakhir setelah kematiannya. Sebagai bentuk penghormatan kepada Yon, saluran televisi MetroTV membuat sebuah program khusus bertajuk "Koes Plus: Mengenang Yon Koeswoyo" yang ditayangkan pada tanggal 6 Januari 2018. Program ini menampilkan cuplikan tayangan Kick Andy episode "Kembali Bersatu" (2008) yang menampilkan Yon dengan formasi "Koes Plus Pembaruan"nya beserta ketiga saudaranya, John, Nomo, dan Yok, dan Zona Memori (2011) episode "Let's Have Fun With Legend" pada sesi penampilan Koes Plus bersama dengan Yok Koeswoyo dan Petra Sihombing. Kedua cuplikan program ini juga ditampilkan di program The Legend (Metro TV) episode "Koes Plus" (4 September 2021) dengan Yok Koeswoyo sebagai narasumber utama pada program tersebut.

Filmografi

[sunting | sunting sumber]
Tahun Judul Peran Keterangan
1972 Bing Slamet Setan Djalanan Sebagai Koes Plus
1973 Ambisi

Instrumen

[sunting | sunting sumber]

Referensi

[sunting | sunting sumber]

Daftar pustaka

[sunting | sunting sumber]
  • Suhana, A. (2014). Kisah dari hati: Koes Plus : tonggak industri musik Indonesia. Jakarta: Penerbit Buku Kompas. ISBN 9789797098254. 

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]