Lompat ke isi

Spiritualisme: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Trisulavedha (bicara | kontrib)
Tag: Dikembalikan Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android
Oppezer (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
 
(11 revisi perantara oleh 4 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
[[Berkas:Spirit rappings coverpage to sheet music 1853.jpg|jmpl|200px|''Spirit Happens'']]
[[Berkas:Spirit rappings coverpage to sheet music 1853.jpg|jmpl|200px|''Spirit Happens'']]
'''Spiritualisme''' di dalam agama adalah kepercayaan, atau praktik-praktik yang berdasarkan kepercayaan bahwa jiwa-jiwa yang terangkat (saat meninggal) tetap bisa mengadakan hubungan dengan [[jasad]]. Hubungan ini umumnya dilaksanakan melalui seorang medium yang masih hidup. Ada keterlibatan emosional yang kuat, baik pada penolakan maupun penerimaan terhadap spiritualisme ini yang membuat sulitnya suatu uraian imparsial dipakai untuk membuktikannya.
'''Spiritualisme''' di dalam agama adalah kepercayaan, atau praktik-praktik yang berdasarkan kepercayaan bahwa jiwa-jiwa yang terangkat (saat meninggal) tetap bisa mengadakan hubungan dengan [[jasad]]. Hubungan ini umumnya dilaksanakan melalui seorang medium yang masih hidup / kerasukan.


Ada keterlibatan emosional yang kuat, baik pada penolakan maupun penerimaan terhadap spiritualisme ini yang membuat sulitnya suatu uraian imparsial dipakai untuk membuktikannya.
Berbeda dengan spiritualisme, spiritisme merupakan keturunan langsung atau pengembangan dari animisme “yang percaya bahwa semua benda dan kejadian alam berjiwa”, dan dinamisme “yang percaya bahwa ada manifestasi-menifestasi dari kekuatan tertentu dibalik semua dinamika semesta dan fenomena-fenomena alam”. Pengaruh dari kedua cikal-bakal spiritisme ini terasa sangat kuat di kalangan masyarakat

[[primitif]].
Berbeda dengan spiritualisme, spiritisme merupakan keturunan langsung atau pengembangan dari animisme “yang percaya bahwa semua benda dan kejadian alam berjiwa”, dan dinamisme “yang percaya bahwa ada manifestasi-menifestasi dari kekuatan tertentu dibalik semua dinamika semesta dan fenomena-fenomena alam”. Pengaruh dari kedua cikal-bakal spiritisme ini terasa sangat kuat di kalangan masyarakat [[primitif]].
air c14chi
[21/12 19:48] Suhandono: C14CHI setelah disalurkan ke air lalu setelah itu diminum, beberapa jam kemudian buang air kecil dan BAB lancar jaya, sudah terbukti josssss...luar biasa.
[21/12 20:00] Suhandono: Cerita malam, sembelit atau susah buang air besar membuat perut anda terasa tidak enak, sudah jongkok lama keluar hanya sedikit dan keras sangat menyiksa, sudah minum banyak air makan buah dan sayuran hanya sedikit membantu, minum obat obatan kimia sebagai pencahar hanya membantu saat obat tetap diminum selanjutnya kembali sembelit lagi, saking kerasnya feses saat keluar dan terkena closed menimbulkan bunyi klotak klotak seperti dua benda keras beradu, meminum air yg sudah disalurkan C14CHI sangat membantu, tanpa terlalu ngeden atau mengejan feses meluncur lancar tanpa rasa sakit, jossss... luar biasa, hanya untuk yg sering sembelit.
[21/12 20:15] Suhandono: Suatu pagi mau kencing agak sulit sakit sekali lalu saya isi air dengan C14CHI lalu saya minum, tunggu beberapa menit mulai bereaksi pinggang sakit sekali lalu saya coba kencing dan brol lancar disertai rasa panas, air kencing saya pegang terasa ada pasir pasir halus, dan setelah itu lancar jaya, treatment C14CHI untuk permasalahan fisik joss...
[21/12 20:26] Suhandono: Sediakan beberapa botol berisi air, buka tutupnya lalu ucapkan affirmasi ini : " saya niat menyalurkan energi dari chakra ke 14 ke air minum yang ada di hadapan saya secara terus menerus dengan energi dari chakra ke 14 yang telah diperkuat hingga tidak terhingga kali lipat ". Ucapkan 3 kali, biarkan selama 15 sampai 30 menit.


== Kepercayaan ==
== Kepercayaan ==
Meskipun berbagai tradisi Spiritualis memiliki keyakinan mereka sendiri, yang dikenal sebagai ''Prinsip'', ada beberapa konsep bersama: {{citation needed|date=July 2013}}
Meskipun berbagai tradisi Spiritualis memiliki keyakinan mereka sendiri, yang dikenal sebagai ''Prinsip'', ada beberapa konsep;
* Sebuah keyakinan dalam roh komunikasi.
* Sebuah keyakinan dalam komunikasi rohani antara sesama makhluk lain juga dengan alam universal, ghaib mutlak, nisbi dan al-ghaib sesuai taraf kaum spiritual.
* Sebuah keyakinan bahwa [[jiwa]] tetap ada setelah kematian tubuh fisik.
* Sebuah keyakinan bahwa [[jiwa]] tetap ada setelah kematian tubuh fisik, melalui komunikasi dengan Jin [[Qorin]] <ref> pengertian jin qorin adalah makhluk gaib yang menjadi pasangan atau mendampingi manusia.
Seorang muslim wajib memercayai keberadaan bangsa jin. Sebab, mereka juga termasuk ciptaan Allah SWT. Begitu pula dengan jin qorin. Mereka benar adanya. Hal ini seperti yang disabdakan Rasulullah SAW dalam sebuah hadis yang berbunyi,
* Tanggung jawab pribadi untuk keadaan hidup.
"Tidaklah seorang pun di antara kamu kecuali disertakan padanya qarin dari kalangan jin (dan qarin dari kalangan malaikat)'. Para sahabat bertanya, 'Kepada Anda juga, wahai Rasulullah?'. Beliau menjawab, 'Juga kepada saya, tetapi Allah Azza wa Jalla membantuku melawannya sehingga dia masuk Islam. Maka, dia tidak memerintahkanku kecuali dengan kebaikan." (HR. Muslim, no. 2814; Ahmad, no. 3770; dari Abdullah bin Mas'ud).</ref> manusia yang masih hidup dan yang sudah wafat.
* Bahkan setelah kematian adalah mungkin bagi jiwa untuk belajar dan meningkatkan.
* Tanggung jawab pribadi untuk keadaan hidup mencapai karomah batin.
* Sebuah keyakinan dalam [[Tuhan]], sering disebut sebagai "Kecerdasan Tak Terbatas".
* Bahkan setelah kematian adalah mungkin bagi jiwa kembaran jin qorin dapat insyaf untuk belajar dan meningkatkan iman ketika di alam barzakh untuk memasuki alam akherat,
* Alam dianggap sebagai ungkapan dari apa yang disebut intelijen.
* Sebuah keyakinan dalam manifestasi ilmu dari [[Tuhan]], sering disebut sebagai "Kecerdasan Tak Terbatas".

* Alam universal dan alam lain dianggap sebagai ungkapan dari apa yang disebut kekuatan intelijen.<ref>QS. Ar-Rahman Ayat 33
[27/1 17.13] Suhandono: Kita masuk pembahasan bab SAPTALOKA, Sapta Loka
Wahai golongan jin dan manusia! Jika kamu sanggup menembus (melintasi) penjuru langit dan bumi, maka tembuslah. Kamu tidak akan mampu menembusnya kecuali dengan kekuatan (dari Allah).</ref>
Sapta Loka adalah tujuh tingkatan alam atas yaitu alam Bwah Loka dan Swah Loka yang digabung jadi satu, sebagaimana dijelaskan dalam Tri Loka sebagai lapisan – lapisan Bhuwana Agung atau alam semesta.
Karakteristik spiritual dibangun oleh agama, keyakinan, kerohanian, keikhlasan, intuisi, pengetahuan, cinta yang tulus, rasa memiliki, rasa berhubungan dengan alam semesta, penghormatan pada kehidupan dan pemberian kekuatan pribadi dan tentunya pertolongan antar umat beragama.
Adapun ke 7 (tujuh) lapisan Alam Sapta Loka (diurut dari atas ke bawah) yang dimaksudkan adalah :

Satya Loka | lahir di alam ini menjadi maha sempurna untuk bisa menyatu dan manunggal dengan Hyang Widhi, Tuhan Yang Maha Esa.
Tapa Loka | lahir di alam ini menjadi apa yang disebut kesadaran kosmik.
Jana Loka | Sang jiwa bisa melanjutkan evolusi bathinnya dan menyelesaikan sisa putaran karmanya di lapisan alam ini juga.
Maha Loka | banyak juga jiwa yang lahir di lapisan alam ini karena welas asih memutuskan untuk reinkarnasi kembali.
Svarga Loka | lahir di Svarga Loka ini belum menghentikan roda samsara, ada waktunya nanti sang jiwa harus kembali lahir ke dunia untuk melanjutkan evolusi bathinnya serta menyelesaikan sisa putaran karma wasananya sendiri.
Alam halus bvah loka | di alam ini keadaannya cukup mirip dengan di bumi ini, kita mengalami kerinduan akan keinginan-keinginan duniawi, serta mengalami kesedihan dan kebahagiaan yang sama seperti halnya di bumi.
Mayapada / bhurloka| lahir ke dunia ini sebenarnya disebutkan kesempatan yang sangat baik untuk merealisasi moksha.
[27/1 17.22] Suhandono: Perhatikan hal ini PERSAMAAN SAPTA LOKA DENGAN CHAKRA ILAHI
Satya Loka ( CHAKRA KE 14 ) | lahir di alam ini menjadi maha sempurna untuk bisa menyatu dan manunggal dengan Hyang Widhi, Tuhan Yang Maha Esa.
Tapa Loka ( CHAKRA KE 13 )| lahir di alam ini menjadi apa yang disebut kesadaran kosmik.
Jana Loka ( CHAKRA KE 12 ) | Sang jiwa bisa melanjutkan evolusi bathinnya dan menyelesaikan sisa putaran karmanya di lapisan alam ini juga.
Maha Loka ( CHAKRA KE 11 ) | banyak juga jiwa yang lahir di lapisan alam ini karena welas asih memutuskan untuk reinkarnasi kembali.
Svarga Loka ( CHAKRA KE 10 ) | lahir di Svarga Loka ini belum menghentikan roda samsara, ada waktunya nanti sang jiwa harus kembali lahir ke dunia untuk melanjutkan evolusi bathinnya serta menyelesaikan sisa putaran karma wasananya sendiri.
Alam halus bvah loka ( CHAKRA KE 9) | di alam ini keadaannya cukup mirip dengan di bumi ini, kita mengalami kerinduan akan keinginan-keinginan duniawi, serta mengalami kesedihan dan kebahagiaan yang sama seperti halnya di bumi.
Mayapada / bhurloka ( CHAKRA KE 8 )| lahir ke dunia ini sebenarnya disebutkan kesempatan yang sangat baik untuk merealisasi moksha.
[27/1 17.26] Suhandono: Dan anda akhirnya menjadi faham bahwa C14CHI ( energi dari chakra ke 14 ) adalah energi dari SATYALOKA.


== Pranala luar ==
== Pranala luar ==
Baris 51: Baris 30:
* [http://www.spiritualist.tv Spiritualist Resources]
* [http://www.spiritualist.tv Spiritualist Resources]
* [http://www.mathpages.com/home/kmath322/kmath322.htm Spiritualism and Electromagnetism] at MathPages
* [http://www.mathpages.com/home/kmath322/kmath322.htm Spiritualism and Electromagnetism] at MathPages
* [http://www.spiritualists.org Spiritualist Seance Photography and Spiritualist Museum]
* [http://www.spiritualists.org Spiritualist Seance Photography and Spiritualist Museum] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20090218172904/http://www.spiritualists.org/ |date=2009-02-18 }}
* Andrew Lang, [http://www.psychanalyse-paris.com/852-Fetishism-and-Spiritualism.html Fetishism and Spiritualism], ''The Making of Religion'', (Chapter VIII), Longmans, Green, and C°, London, New York and Bombay, 1900, pp. 147-159.
* Andrew Lang, [http://www.psychanalyse-paris.com/852-Fetishism-and-Spiritualism.html Fetishism and Spiritualism] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20130202042908/http://www.psychanalyse-paris.com/852-Fetishism-and-Spiritualism.html |date=2013-02-02 }}, ''The Making of Religion'', (Chapter VIII), Longmans, Green, and C°, London, New York and Bombay, 1900, pp. 147-159.


{{Teisme}}
{{Teisme}}

Revisi terkini sejak 13 Februari 2023 14.59

Spirit Happens

Spiritualisme di dalam agama adalah kepercayaan, atau praktik-praktik yang berdasarkan kepercayaan bahwa jiwa-jiwa yang terangkat (saat meninggal) tetap bisa mengadakan hubungan dengan jasad. Hubungan ini umumnya dilaksanakan melalui seorang medium yang masih hidup / kerasukan.

Ada keterlibatan emosional yang kuat, baik pada penolakan maupun penerimaan terhadap spiritualisme ini yang membuat sulitnya suatu uraian imparsial dipakai untuk membuktikannya.

Berbeda dengan spiritualisme, spiritisme merupakan keturunan langsung atau pengembangan dari animisme “yang percaya bahwa semua benda dan kejadian alam berjiwa”, dan dinamisme “yang percaya bahwa ada manifestasi-menifestasi dari kekuatan tertentu dibalik semua dinamika semesta dan fenomena-fenomena alam”. Pengaruh dari kedua cikal-bakal spiritisme ini terasa sangat kuat di kalangan masyarakat primitif.

Kepercayaan[sunting | sunting sumber]

Meskipun berbagai tradisi Spiritualis memiliki keyakinan mereka sendiri, yang dikenal sebagai Prinsip, ada beberapa konsep;

  • Sebuah keyakinan dalam komunikasi rohani antara sesama makhluk lain juga dengan alam universal, ghaib mutlak, nisbi dan al-ghaib sesuai taraf kaum spiritual.
  • Sebuah keyakinan bahwa jiwa tetap ada setelah kematian tubuh fisik, melalui komunikasi dengan Jin Qorin [1] manusia yang masih hidup dan yang sudah wafat.
  • Tanggung jawab pribadi untuk keadaan hidup mencapai karomah batin.
  • Bahkan setelah kematian adalah mungkin bagi jiwa kembaran jin qorin dapat insyaf untuk belajar dan meningkatkan iman ketika di alam barzakh untuk memasuki alam akherat,
  • Sebuah keyakinan dalam manifestasi ilmu dari Tuhan, sering disebut sebagai "Kecerdasan Tak Terbatas".
  • Alam universal dan alam lain dianggap sebagai ungkapan dari apa yang disebut kekuatan intelijen.[2]

Karakteristik spiritual dibangun oleh agama, keyakinan, kerohanian, keikhlasan, intuisi, pengetahuan, cinta yang tulus, rasa memiliki, rasa berhubungan dengan alam semesta, penghormatan pada kehidupan dan pemberian kekuatan pribadi dan tentunya pertolongan antar umat beragama.

Pranala luar[sunting | sunting sumber]

  1. ^ pengertian jin qorin adalah makhluk gaib yang menjadi pasangan atau mendampingi manusia. Seorang muslim wajib memercayai keberadaan bangsa jin. Sebab, mereka juga termasuk ciptaan Allah SWT. Begitu pula dengan jin qorin. Mereka benar adanya. Hal ini seperti yang disabdakan Rasulullah SAW dalam sebuah hadis yang berbunyi, "Tidaklah seorang pun di antara kamu kecuali disertakan padanya qarin dari kalangan jin (dan qarin dari kalangan malaikat)'. Para sahabat bertanya, 'Kepada Anda juga, wahai Rasulullah?'. Beliau menjawab, 'Juga kepada saya, tetapi Allah Azza wa Jalla membantuku melawannya sehingga dia masuk Islam. Maka, dia tidak memerintahkanku kecuali dengan kebaikan." (HR. Muslim, no. 2814; Ahmad, no. 3770; dari Abdullah bin Mas'ud).
  2. ^ QS. Ar-Rahman Ayat 33 Wahai golongan jin dan manusia! Jika kamu sanggup menembus (melintasi) penjuru langit dan bumi, maka tembuslah. Kamu tidak akan mampu menembusnya kecuali dengan kekuatan (dari Allah).