Perempuan Berkalung Sorban: Perbedaan antara revisi
WillsonEP09 (bicara | kontrib) k Fix name "Dapur Film" (via JWB) Tag: Pengembalian manual Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
|||
(90 revisi perantara oleh 38 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1: | Baris 1: | ||
{{untuk|novel tahun 2001 berjudul sama|Perempuan Berkalung Sorban (novel)}} |
|||
{{Infobox Film |
{{Infobox Film |
||
| movie_name = Perempuan Berkalung Sorban |
| movie_name = Perempuan Berkalung Sorban |
||
| italic_title = no |
|||
| image = perempuanberkalungsorban.jpg |
| image = perempuanberkalungsorban.jpg |
||
| image_size = 250px |
| image_size = 250px |
||
| caption = |
| caption = Poster rilis bioskop |
||
| director = [[Hanung Bramantyo]] |
| director = [[Hanung Bramantyo]] |
||
| producer = |
| producer = [[Chand Parwez Servia]] |
||
| |
| screenplay = [[Ginatri S. Noer]] |
||
| based_on = '''[[Novel]]''':<br />[[Abidah El Khalieqy]] |
|||
| aproducer = |
|||
| starring = [[Revalina S. Temat]]<br />[[Widyawati]]<br />[[Oka Antara]]<br />[[Reza Rahadian]]<br />[[Ida Leman]]<br />[[Joshua Pandelaki]]<br />[[Pangky Suwito]]<br />[[Frans Nickolas]]<br />[[Francine Roosenda]]<br />[[Tika Putri]]<br />[[Risty Tagor]]<br />[[Hanung Bramantyo]]<br />[[Haykal Kamil]] |
|||
| writer = Hanung Bramantyo<br />[[Ginatri S. Noor]] |
|||
⚫ | |||
| starring = [[Revalina S. Temat]]<br />[[Joshua Pandelaki]]<br />[[Widyawati]]<br />[[Oka Antara]]<br />[[Reza Rahadian]]<br />[[Ida Leman]] |
|||
⚫ | |||
⚫ | |||
| editing = [[Wawan I. Wibowo]] |
|||
⚫ | |||
| |
| studio = [[Starvision]]<br />[[Dapur Film]] |
||
| distributor = Starvision |
| distributor = Kharisma Starvision Plus |
||
| released = {{Film date|2009|01|15}} |
|||
| release_date = [[15 Januari]] [[2009]] |
|||
| runtime = |
| runtime = 129 menit |
||
| country = [[Indonesia]] |
| country = [[Indonesia]] |
||
| awards = |
| awards = |
||
| |
| language = [[Bahasa Indonesia]]<br />[[Bahasa Jawa]]<br />[[Bahasa Arab]] |
||
| budget = |
| budget = |
||
| gross = |
| gross = |
||
| preceded_by = |
| preceded_by = |
||
| followed_by = |
| followed_by = |
||
| website = |
| website = |
||
| amg_id = |
| amg_id = |
||
| imdb_id = |
| imdb_id = 1356825 |
||
}} |
}} |
||
{{Penghargaan film |
|||
⚫ | |||
|award1=[[Festival Film Indonesia 2009]] |
|||
|ket-award1= |
|||
* '''Pemeran Pendukung Pria Terbaik''' : [[Reza Rahardian]] |
|||
}} |
|||
⚫ | '''''Perempuan Berkalung Sorban''''' (internasional:'''''Woman with a Turban''''') merupakan [[film drama]] [[film romantis|romantis]] bertema [[Islam]] dari [[Indonesia]] yang dirilis pada tahun [[2009]] dan disutradarai oleh [[Hanung Bramantyo]]. Film ini dibintangi antara lain oleh [[Revalina S. Temat]], [[Joshua Pandelaki]], [[Nasya Abigail]], [[Widyawati]], [[Oka Antara]], [[Reza Rahadian]], dan [[Ida Leman]]. Film ini didistribusikan oleh [[Kharisma Starvision Plus|Starvision]] dan mulai diputar secara perdana di [[bioskop]] Indonesia tanggal [[15 Januari]] [[2009]]. |
||
Film ini dibuat berdasarkan [[novel]] [[Perempuan Berkalung Sorban (novel)|berjudul sama]] tahun [[2001]] yang ditulis [[Abidah El Khalieqy]], penulis wanita asal [[Jombang]], [[Jawa Timur]]. Novel tersebut diadaptasikan menjadi sebuah [[naskah film]] oleh [[Ginatri S. Noer]]. Film ini menyajikan latar tradisi sebuah sekolah [[pesantren]] di Jawa Timur yang cenderung mempraktikkan tradisi [[konservatif]] terhadap wanita dan kehidupan modern. Dialog film ini dibawakan dalam [[bahasa Indonesia]], [[bahasa Jawa]], dan juga terkadang [[bahasa Arab]] yang sering digunakan di sekolah pesantren. |
|||
== Sinopsis == |
|||
⚫ | Film ini berkisah mengenai perjalanan hidup Anissa ([[Revalina S. Temat]]), seorang wanita berkarakter cerdas, berani, dan berpendirian kuat. Anissa hidup dan dibesarkan dalam lingkungan dan tradisi Islam konservatif di keluarga Kyai yang mengelola sebuah pesantren kecil Salafiah putri Al-Huda di [[Jawa Timur]], [[Indonesia]]. Dalam lingkungan dan tradisi konservatif tersebut, ilmu sejati dan benar hanyalah [[al-Qur’an]], [[Hadits]] dan [[Sunnah]], dan buku-buku modern dianggap sebagai ajaran menyimpang. |
||
⚫ | Dalam pesantren Salafiah putri Al-Huda diajarkan bagaimana menjadi seorang perempuan yang harus tunduk pada laki-laki, sehingga Anissa beranggapan bahwa ajaran Islam hanya membela laki-laki dan menempatkan perempuan dalam posisi sangat lemah dan tidak seimbang. Tapi protes Anissa selalu dianggap rengekan anak kecil. Hanya Khudori ([[Oka Antara]]), paman Anissa dari pihak Ibunya yang selalu menemani Anissa, menghibur sekaligus menyajikan ‘dunia’ yang lain bagi Anissa. Diam-diam Anissa menaruh hati pada Khudori. Tapi cinta itu tidak terbalas karena Khudori menyadari dirinya masih ada hubungan dekat dengan keluarga Kyai Hanan ([[Joshua Pandelaki]]), ayah Anissa, sekalipun bukan sedarah. Hal itu membuat Khudori selalu mencoba menghindari perasaannya pada Anissa. Sampai akhirnya Khudori melanjutkan sekolah ke [[Kairo]], [[Mesir]]. Secara diam-diam Anissa yang mendaftarkan kuliah ke [[Yogyakarta]], [[Indonesia]], dan diterima. Namun Kyai Hanan tidak mengizinkannya dengan alasan bisa menimbulkan fitnah, ketika seorang perempuan belum menikah berada sendirian jauh dari orang tua. Namun Anissa bersikeras dan protes kepada ayahnya. |
||
⚫ | Akhirnya Anissa malah dinikahkan dengan Samsudin ([[Reza Rahadian]]), seorang anak Kyai dari pesantren Salaf besar di Jawa Timur. Sekalipun hati Anissa berontak, tetapi pernikahan itu dilangsungkan juga. Kenyataannya Samsudin yang berperangai kasar dan ringan tangan menikah lagi dengan Kalsum ([[Francine Roosenda]]). Harapan untuk menjadi perempuan muslimah yang mandiri bagi Anissa seketika runtuh. Dalam kiprahnya itu, Anissa dipertemukan lagi dengan Khudori dan keduanya masih sama-sama mencintai. Film kemudian menceritakan perjalanan cinta Anissa dan Khudori dan juga perjuangan Anissa untuk membela hak-hak perempuan muslim di tengan rintangan keluarga pesantrennya yang konservatif.<ref>{{cite web|title=Perempuan Berkalung Sorban|url=http://www.21cineplex.com/perempuan-berkalung-sorban,movie,2004.htm|work=situs 21 Cineplex.com|accessdate=4 Januari 2009|archive-date=2008-12-27|archive-url=https://web.archive.org/web/20081227042736/http://www.21cineplex.com/perempuan-berkalung-sorban,movie,2004.htm|dead-url=yes}}</ref> |
||
== |
== Pemeran == |
||
* [[Revalina S. Temat]] sebagai Anissa |
|||
⚫ | Film ini berkisah mengenai |
||
** [[Nasya Abigail]] sebagai Anissa Kecil |
|||
* [[Oka Antara]] sebagai Khudori |
|||
** Aditya Arif sebagai Khudori Kecil |
|||
* [[Widyawati]] sebagai Nyai Muthmainnah |
|||
* [[Reza Rahadian]] sebagai Samsudin |
|||
* [[Joshua Pandelaki]] sebagai Kyai Hanan |
|||
* [[Leroy Osmani]] sebagai Kyai Ali |
|||
* [[Francine Roosenda]] sebagai Kalsum |
|||
* [[Frans Nickolas]] sebagai Wildan |
|||
* [[Berliana Febrianti]] sebagai Maryam |
|||
* [[Eron Lebang]] sebagai Reza |
|||
* [[Tika Putri]] sebagai Aisyah |
|||
* [[Pangky Suwito]] sebagai ayah Samsudin |
|||
* [[Ida Leman]] sebagai ibu Samsudin |
|||
* [[Risty Tagor]] sebagai Ulfa |
|||
* [[Piet Pagau]] sebagai kakek Kyai |
|||
* [[Cici Tegal]] sebagai Nyai Syarifah |
|||
== Catatan produksi == |
|||
⚫ | Dalam pesantren Salafiah putri Al |
||
Musik pengiring film ini dikomposisi dan ditata oleh [[Tya Subiakto]] dengan campuran banyak [[instrumen musik Indonesia]] dan juga instrumen asing. [[Lagu tema]] film ini berjudul ''Ketika Cinta'' ciptaan [[Opick]] yang dikomposisi ulang oleh Tya Subiakto bersama [[Siti Nurhaliza]], penyanyi asal [[Malaysia]] dan dinyanyikan oleh Siti Nurhaliza. |
|||
Film ini juga menyelipkan referensi ke [[budaya populer Indonesia]] seperti adanya poster film ''[[Saur Sepuh IV: Titisan Darah Biru]]'' (1991) dan juga [[sastra Indonesia]] seperti [[novel]] ''[[Bumi Manusia]]'' karya [[Pramoedya Ananta Toer]] yang terbit tahun [[1980]] dan saat itu dilarang oleh pemerintah [[Orde Baru]]. |
|||
⚫ | Akhirnya Anissa malah dinikahkan |
||
== Kontroversi == |
== Kontroversi == |
||
Saat dirilis, film ini disambut dengan [[kontroversi]] di Indonesia karena dianggap melakukan kritikan [[kontra produktif]] atas [[tradisi Islam]] [[konservatif]] yang masih dipraktikkan dalam banyak [[pesantren]] di [[Indonesia]] saat film ini dirilis. Salah seorang dari pengurus [[Majelis Ulama Indonesia]] memberikan tanggapan berupa menyarankan supaya film ini ditarik dari edaran agar diubah sebagaimana keinginannya.<ref>[http://www.bbc.co.uk/indonesian/news/story/2009/02/090206_woman_turban.shtml BBC World]: ''Film timbulkan kontroversi''. 6 Februari 2009. Diakses pada 9 Februari 2009</ref> [[Abidah El Khalieqy]], penulis [[Perempuan Berkalung Sorban (novel)|novel aslinya]], dalam sebuah [[wawancara]] bersama kru film ini mengutarakan bahwa tema novel yang ditulisnya tersebut pada intinya adalah tentang [[pemberdayaan wanita]].<ref>"Kharisma Starvision Plus". 2009. "Di Balik Layar Perempuan Berkalung Sorban". Fitur rilis DVD.</ref> |
|||
== |
== Piala Citra FFI 2009 dan penghargaan lain == |
||
''Perempuan Berkalung Sorban'' mendapatkan banyak nominasi dalam ajang film, diantaranya 7 nominasi [[Festival Film Indonesia 2009|FFI 2009]] dan memenangkan satu untuk kategori ''Pemeran Pembantu Pria Terbaik'' untuk [[Reza Rahadian]]. |
|||
{{reflist}} |
|||
* Piala Citra - Pemeran Pembantu Pria Terbaik (Reza Rahadian) |
|||
** Nominasi Citra - Film |
|||
** Nominasi Citra - Sutradara |
|||
** Nominasi Citra - Pemeran Utama Wanita (Revalina S. Temat) |
|||
** Nominasi Citra - Pemeran Pembantu Wanita (Widyawati) |
|||
** Nominasi Citra - Skenario Adaptasi |
|||
** Nominasi Citra - Sinematografi |
|||
** Nominasi Citra - Poster Film |
|||
Film ini juga mendapatkan 7 nominasi dalam [[Festival Film Bandung]] [[2009]]. Film ini juga mendapatkan 9 nominasi dalam [[Indonesian Movie Awards 2009]] dan memenangkan empat kategori, semuanya untuk akting. [[Revalina S. Temat]] memenangkan ''Pemeran Utama Wanita Terfavorit'', [[Joshua Pandelaki]] memenangkan ''Pemeran Pembantu Pria Terfavorit'', dan Nasya Abigail memenangkan dua penghargaan sekaligus, ''Pemeran Pembantu Wanita Terbaik'' dan ''Pemeran Pembantu Wanita Terfavorit''. |
|||
== Pranala luar == |
|||
* [http://www.21cineplex.com/perempuan-berkalung-sorban,movie,2004.htm Ulasan di Cineplex] |
|||
== Referensi == |
|||
{{film-stub}} |
|||
{{reflist}}{{Hanung Bramantyo}} |
|||
[[Kategori:Film romantis]] |
|||
[[Kategori:Film Indonesia]] |
|||
[[Kategori:Film Indonesia tahun 2009]] |
[[Kategori:Film Indonesia tahun 2009]] |
||
[[Kategori:Film bertema Islam Indonesia]] |
|||
[[Kategori:Film yang disutradarai Hanung Bramantyo]] |
|||
[[Kategori:Film Starvision]] |
|||
[[Kategori:Film tentang penulis]] |
Revisi terkini sejak 17 September 2024 08.24
Perempuan Berkalung Sorban | |
---|---|
Sutradara | Hanung Bramantyo |
Produser | Chand Parwez Servia |
Skenario | Ginatri S. Noer |
Berdasarkan | Novel: Abidah El Khalieqy |
Pemeran | Revalina S. Temat Widyawati Oka Antara Reza Rahadian Ida Leman Joshua Pandelaki Pangky Suwito Frans Nickolas Francine Roosenda Tika Putri Risty Tagor Hanung Bramantyo Haykal Kamil |
Penata musik | Tya Subiakto |
Sinematografer | Faozan Rizal |
Penyunting | Wawan I. Wibowo |
Perusahaan produksi | |
Distributor | Kharisma Starvision Plus |
Tanggal rilis |
|
Durasi | 129 menit |
Negara | Indonesia |
Bahasa | Bahasa Indonesia Bahasa Jawa Bahasa Arab |
Penghargaan |
---|
Festival Film Indonesia 2009 |
|
Perempuan Berkalung Sorban (internasional:Woman with a Turban) merupakan film drama romantis bertema Islam dari Indonesia yang dirilis pada tahun 2009 dan disutradarai oleh Hanung Bramantyo. Film ini dibintangi antara lain oleh Revalina S. Temat, Joshua Pandelaki, Nasya Abigail, Widyawati, Oka Antara, Reza Rahadian, dan Ida Leman. Film ini didistribusikan oleh Starvision dan mulai diputar secara perdana di bioskop Indonesia tanggal 15 Januari 2009.
Film ini dibuat berdasarkan novel berjudul sama tahun 2001 yang ditulis Abidah El Khalieqy, penulis wanita asal Jombang, Jawa Timur. Novel tersebut diadaptasikan menjadi sebuah naskah film oleh Ginatri S. Noer. Film ini menyajikan latar tradisi sebuah sekolah pesantren di Jawa Timur yang cenderung mempraktikkan tradisi konservatif terhadap wanita dan kehidupan modern. Dialog film ini dibawakan dalam bahasa Indonesia, bahasa Jawa, dan juga terkadang bahasa Arab yang sering digunakan di sekolah pesantren.
Sinopsis
[sunting | sunting sumber]Film ini berkisah mengenai perjalanan hidup Anissa (Revalina S. Temat), seorang wanita berkarakter cerdas, berani, dan berpendirian kuat. Anissa hidup dan dibesarkan dalam lingkungan dan tradisi Islam konservatif di keluarga Kyai yang mengelola sebuah pesantren kecil Salafiah putri Al-Huda di Jawa Timur, Indonesia. Dalam lingkungan dan tradisi konservatif tersebut, ilmu sejati dan benar hanyalah al-Qur’an, Hadits dan Sunnah, dan buku-buku modern dianggap sebagai ajaran menyimpang.
Dalam pesantren Salafiah putri Al-Huda diajarkan bagaimana menjadi seorang perempuan yang harus tunduk pada laki-laki, sehingga Anissa beranggapan bahwa ajaran Islam hanya membela laki-laki dan menempatkan perempuan dalam posisi sangat lemah dan tidak seimbang. Tapi protes Anissa selalu dianggap rengekan anak kecil. Hanya Khudori (Oka Antara), paman Anissa dari pihak Ibunya yang selalu menemani Anissa, menghibur sekaligus menyajikan ‘dunia’ yang lain bagi Anissa. Diam-diam Anissa menaruh hati pada Khudori. Tapi cinta itu tidak terbalas karena Khudori menyadari dirinya masih ada hubungan dekat dengan keluarga Kyai Hanan (Joshua Pandelaki), ayah Anissa, sekalipun bukan sedarah. Hal itu membuat Khudori selalu mencoba menghindari perasaannya pada Anissa. Sampai akhirnya Khudori melanjutkan sekolah ke Kairo, Mesir. Secara diam-diam Anissa yang mendaftarkan kuliah ke Yogyakarta, Indonesia, dan diterima. Namun Kyai Hanan tidak mengizinkannya dengan alasan bisa menimbulkan fitnah, ketika seorang perempuan belum menikah berada sendirian jauh dari orang tua. Namun Anissa bersikeras dan protes kepada ayahnya.
Akhirnya Anissa malah dinikahkan dengan Samsudin (Reza Rahadian), seorang anak Kyai dari pesantren Salaf besar di Jawa Timur. Sekalipun hati Anissa berontak, tetapi pernikahan itu dilangsungkan juga. Kenyataannya Samsudin yang berperangai kasar dan ringan tangan menikah lagi dengan Kalsum (Francine Roosenda). Harapan untuk menjadi perempuan muslimah yang mandiri bagi Anissa seketika runtuh. Dalam kiprahnya itu, Anissa dipertemukan lagi dengan Khudori dan keduanya masih sama-sama mencintai. Film kemudian menceritakan perjalanan cinta Anissa dan Khudori dan juga perjuangan Anissa untuk membela hak-hak perempuan muslim di tengan rintangan keluarga pesantrennya yang konservatif.[1]
Pemeran
[sunting | sunting sumber]- Revalina S. Temat sebagai Anissa
- Nasya Abigail sebagai Anissa Kecil
- Oka Antara sebagai Khudori
- Aditya Arif sebagai Khudori Kecil
- Widyawati sebagai Nyai Muthmainnah
- Reza Rahadian sebagai Samsudin
- Joshua Pandelaki sebagai Kyai Hanan
- Leroy Osmani sebagai Kyai Ali
- Francine Roosenda sebagai Kalsum
- Frans Nickolas sebagai Wildan
- Berliana Febrianti sebagai Maryam
- Eron Lebang sebagai Reza
- Tika Putri sebagai Aisyah
- Pangky Suwito sebagai ayah Samsudin
- Ida Leman sebagai ibu Samsudin
- Risty Tagor sebagai Ulfa
- Piet Pagau sebagai kakek Kyai
- Cici Tegal sebagai Nyai Syarifah
Catatan produksi
[sunting | sunting sumber]Musik pengiring film ini dikomposisi dan ditata oleh Tya Subiakto dengan campuran banyak instrumen musik Indonesia dan juga instrumen asing. Lagu tema film ini berjudul Ketika Cinta ciptaan Opick yang dikomposisi ulang oleh Tya Subiakto bersama Siti Nurhaliza, penyanyi asal Malaysia dan dinyanyikan oleh Siti Nurhaliza.
Film ini juga menyelipkan referensi ke budaya populer Indonesia seperti adanya poster film Saur Sepuh IV: Titisan Darah Biru (1991) dan juga sastra Indonesia seperti novel Bumi Manusia karya Pramoedya Ananta Toer yang terbit tahun 1980 dan saat itu dilarang oleh pemerintah Orde Baru.
Kontroversi
[sunting | sunting sumber]Saat dirilis, film ini disambut dengan kontroversi di Indonesia karena dianggap melakukan kritikan kontra produktif atas tradisi Islam konservatif yang masih dipraktikkan dalam banyak pesantren di Indonesia saat film ini dirilis. Salah seorang dari pengurus Majelis Ulama Indonesia memberikan tanggapan berupa menyarankan supaya film ini ditarik dari edaran agar diubah sebagaimana keinginannya.[2] Abidah El Khalieqy, penulis novel aslinya, dalam sebuah wawancara bersama kru film ini mengutarakan bahwa tema novel yang ditulisnya tersebut pada intinya adalah tentang pemberdayaan wanita.[3]
Piala Citra FFI 2009 dan penghargaan lain
[sunting | sunting sumber]Perempuan Berkalung Sorban mendapatkan banyak nominasi dalam ajang film, diantaranya 7 nominasi FFI 2009 dan memenangkan satu untuk kategori Pemeran Pembantu Pria Terbaik untuk Reza Rahadian.
- Piala Citra - Pemeran Pembantu Pria Terbaik (Reza Rahadian)
- Nominasi Citra - Film
- Nominasi Citra - Sutradara
- Nominasi Citra - Pemeran Utama Wanita (Revalina S. Temat)
- Nominasi Citra - Pemeran Pembantu Wanita (Widyawati)
- Nominasi Citra - Skenario Adaptasi
- Nominasi Citra - Sinematografi
- Nominasi Citra - Poster Film
Film ini juga mendapatkan 7 nominasi dalam Festival Film Bandung 2009. Film ini juga mendapatkan 9 nominasi dalam Indonesian Movie Awards 2009 dan memenangkan empat kategori, semuanya untuk akting. Revalina S. Temat memenangkan Pemeran Utama Wanita Terfavorit, Joshua Pandelaki memenangkan Pemeran Pembantu Pria Terfavorit, dan Nasya Abigail memenangkan dua penghargaan sekaligus, Pemeran Pembantu Wanita Terbaik dan Pemeran Pembantu Wanita Terfavorit.
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ "Perempuan Berkalung Sorban". situs 21 Cineplex.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2008-12-27. Diakses tanggal 4 Januari 2009.
- ^ BBC World: Film timbulkan kontroversi. 6 Februari 2009. Diakses pada 9 Februari 2009
- ^ "Kharisma Starvision Plus". 2009. "Di Balik Layar Perempuan Berkalung Sorban". Fitur rilis DVD.