Lompat ke isi

Opera Jakarta: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Pengembalian manual Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android
Raksasabonga (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
 
(28 revisi perantara oleh 16 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{Copyvio|url=http://dunianostalgia80-an.blogspot.com/2014/|date=Februari 2022}}
{{Infobox Film
{{Infobox Film
|movie_name = Opera Jakarta
|movie_name = Opera Jakarta
|image = Opera Jakarta.JPG
|image =
|size = 230px
|size = 230px
|caption =
|caption =
|director = [[Sjuman Djaya]]
|director = [[Sjuman Djaya]]
|producer = Th A. Budi Susilo<br />J. Adisubrata
|producer = Th A. Budi Susilo<br />J. Adisubrata
|eproducer =
|aproducer =
|writer = Sjuman Djaya<br />Titi Nginung
|writer = Sjuman Djaya<br />Titi Nginung
|starring = [[Ray Sahetapy]]<br />[[Zoraya Perucha]]<br />[[Dina Mariana]]<br />[[Deddy Mizwar]]<br />[[Soekarno M. Noor]]<br />[[Ida Kusumah]]<br />[[Nani Widjaja]]<br />[[Rano Karno]]<br />[[Minati Atmanegara]]<br />[[Pitrajaya Burnama]]<br />[[Joice Erna]]<br />[[Anwar Fuady]]<br />[[Ratna Riantiarno]]<br />[[Dewi Yull]]<br />[[Deddy Sutomo]]<br />[[Mathias Muchus]]<br />[[A. Nugraha]]<br />[[Adi Kurdi]]
|starring = [[Ray Sahetapy]]<br />[[Zoraya Perucha]]<br />[[Dina Mariana]]<br />[[Deddy Mizwar]]<br />[[Soekarno M. Noor]]<br />[[Ida Kusumah]]<br />[[Nani Widjaja]]<br />[[Rano Karno]]<br />[[Minati Atmanegara]]<br />[[Pitrajaya Burnama]]<br />[[Joice Erna]]<br />[[Anwar Fuady]]<br />[[Ratna Riantiarno]]<br />[[Dewi Yull]]<br />[[Deddy Sutomo]]<br />[[Mathias Muchus]]<br />[[Cok Simbara]]<br />[[A. Nugraha]]<br />[[Adi Kurdi]]<br />[[Tino Karno]]<br />[[Arswendi Nasution]]
|music =
|music =
|cinematography =
|cinematography =
|editing =
|editing =
|distributor = Gramedia Film
|distributor = Gramedia Film
|release_date = [[1985]]
|release_date = [[21 Agustus]] [[1986]]
|runtime = 181 menit
|runtime = 181 menit
|country = [[Indonesia]]
|country = [[Indonesia]]
Baris 32: Baris 31:
* '''Penyuntingan Terbaik''' :[[Norman Benny]]
* '''Penyuntingan Terbaik''' :[[Norman Benny]]
}}
}}
'''Opera Jakarta''' adalah [[film Indonesia]] yang dirilis pada tahun [[1985]] yang disutradarai oleh [[Sjuman Djaya]].
'''Opera Jakarta''' adalah [[film Indonesia]] yang dirilis pada tahun [[1986]] yang disutradarai oleh [[Sjuman Djaya]].


== Sinopsis ==
== Sinopsis ==


Klinem (Dewi Yull) pulang ke Bekonang, Solo untuk menyerahkan bayinya pada neneknya untuk diasuh. Oleh sang nenek bayi itu diberi nama Joko, dan dibesarkan tanpa tahu siapa ibunya. Setelah besar Joko sudah menunjukkan kegemarannya bertinju dan sering jadi pemimpin di antara kawan sebayanya. Beberapa tahun kemudian, di keluarga Yonosiswoyo yang otoriter, sedang kebingungan karena Rum (Zoraya Perucha), yang akan menikah sore harinya, pergi dari rumah tanpa ada yang tahu. Pamannya, Tony Yonokuswoyo (Deddy Mizwar) seorang jendral beristri dua pergi mencari ditemani istri tuanya dan adik Rum. Rum yang punya banyak pacar lebih memilih Yoko (Ray Sahetapy) alias Joko, petinju populer tetapi liar sikap hidupnya. Rum tertarik karena keliarannya itu, apalagi setelah tahu latar belakang Yoko yang gelap waktu kecil, yang menderita sampai akhirnya tertolong karena kepandaiannya bertinju. Ketika hidupnya mulai sukses, Yoko pulang kampung tetapi menjumpai neneknya sudah meninggal karena terseret arus sungai Bengawan Solo yang sedang banjir. Yoko pergi ke Jakarta, jadi tokoh populer dan lambang pembangkang dan antikemapanan bagi anak-anak muda. Karena posisinya ini maka aparat keamanan melibatkan diri. Sebagai anggota aparat keamanan, Tony tidak bisa memahami jiwa Yoko ini, meski istri tuanya telah mengingatkan bahwa Yoko persis seperti dirinya di waktu muda. Berbagai usaha telah dilakukan oleh banyak pihak untuk menjatuhkan Yoko. Yoko dituduh sebagai dalang kerusuhan sosial, dan terakhir dituduh sebagai pemerkosa. Ia berhasil membuktikan bahwa dirinya bersih.
Klinem (Dewi Yull) pulang ke Bekonang, Solo untuk menyerahkan bayinya pada neneknya untuk diasuh. Oleh sang nenek bayi itu diberi nama Joko, dan dibesarkan tanpa tahu siapa ibunya. Setelah besar Joko sudah menunjukkan kegemarannya bertinju dan sering jadi pemimpin di antara kawan sebayanya. Beberapa tahun kemudian, di keluarga Yonosiswoyo yang otoriter, sedang kebingungan karena Rum (Zoraya Perucha), yang akan menikah sore harinya, pergi dari rumah tanpa ada yang tahu. Ayahnya, Widi Yonosiswoyo (Soekarno M. Noor) seorang insinyur beranak tujuh tinggal ditemani dua istri tuanya. Pamannya, Soni Yonosiswoyo (Deddy Mizwar) seorang jendral dan kelas kakap beristri dua pergi mencari ditemani istri tuanya dan adik Rum yang selama ini iri pada kekayaan istri tua dan adik Rum. Rum yang punya banyak pacar lebih memilih Yoko (Ray Sahetapy) alias Joko, petinju populer tetapi liar sikap hidupnya. Rum tertarik karena keliarannya itu, apalagi setelah tahu latar belakang Yoko yang gelap waktu kecil, yang menderita sampai akhirnya tertolong karena kepandaiannya bertinju. Ketika hidupnya mulai sukses, Yoko pulang kampung tetapi menjumpai neneknya sudah meninggal karena terseret arus sungai Bengawan Solo yang sedang banjir. Yoko pergi ke Jakarta, jadi tokoh populer dan lambang pembangkang dan antikemapanan bagi anak-anak muda. Karena posisinya ini maka aparat keamanan melibatkan diri. Sebagai anggota aparat keamanan, Soni tidak bisa memahami jiwa Yoko ini, meski istri tuanya telah mengingatkan bahwa Yoko persis seperti dirinya di waktu muda. Berbagai usaha telah dilakukan oleh banyak pihak untuk menjatuhkan Yoko. Yoko dituduh sebagai dalang kerusuhan sosial, dan terakhir dituduh sebagai pemerkosa. Ia berhasil membuktikan bahwa dirinya bersih.


Rum akhirnya pulang dan bersiap menghadapi upacara pernikahannya dengan Santoso (Mathias Muchus) yang dijodohkan orangtuanya, tetapi tidak dicintainya. Di tengah upacara, segerombolan pemuda datang mengacaukan upacara. Penganten disandera. Mereka minta Yoko didatangkan yang bertujuan untuk menghindarkan Yoko dari pertandingan malam harinya yang akan dijadikan ladang pembantaian untuk menghancurkan reputasi Yoko. Teror berhasil digagalkan oleh Tony, para teroris terbunuh. Pemimpinnya ternyata Himan (Rano Karno), adik kandung Rum. Peristiwa ini membuat Yoko nekat menghadapi petinju Korea yang dihadapinya secara habis-habisan. Yoko menang. Keesokan harinya Rum menemuinya dan menyatakan akan kawin dengan Demas (A. Nugraha), rekan sekantornya yang diam-diam mencintainya.<ref>[http://jibis.pnri.go.id/sinema/filmografi-nasional/thn/2007/bln/11/tgl/29/id/1815 Opera Jakarta]{{Pranala mati|date=Mei 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref>
Rum akhirnya pulang dan bersiap menghadapi upacara pernikahannya dengan Santoso (Mathias Muchus) yang dijodohkan orangtuanya, tetapi tidak dicintainya. Di tengah upacara, segerombolan pemuda datang mengacaukan upacara. Penganten disandera. Mereka minta Yoko didatangkan yang bertujuan untuk menghindarkan Yoko dari pertandingan malam harinya yang akan dijadikan ladang pembantaian untuk menghancurkan reputasi Yoko. Teror berhasil digagalkan oleh Soni, para teroris terbunuh. Pemimpinnya ternyata Himan (Rano Karno), adik kandung Rum. Peristiwa ini membuat Yoko nekat menghadapi petinju Korea yang dihadapinya secara habis-habisan. Yoko menang. Keesokan harinya Rum menemuinya dan menyatakan akan kawin dengan Demas (Anwar Fuady), rekan sekantornya yang diam-diam mencintainya.<ref>[http://jibis.pnri.go.id/sinema/filmografi-nasional/thn/2007/bln/11/tgl/29/id/1815 Opera Jakarta]{{Pranala mati|date=Mei 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref>

==Penghargaan dan nominasi==
{| class="wikitable"
|+
!Tahun
!Penghargaan
!Kategori
!Penerima
!Hasil
|-
|rowspan="11" |1986
| rowspan="11" |[[Festival Film Indonesia 1986|Festival Film Indonesia]]
|[[Film Cerita Panjang Terbaik Festival Film Indonesia|Film Terbaik]]
|''Opera Jakarta''
|{{nom}}
|-
|[[Sutradara Terbaik Festival Film Indonesia|Sutradara Terbaik]]
|[[Sjuman Djaya]]
|{{nom}}
|-
|[[Pemeran Utama Pria Terbaik Festival Film Indonesia|Pemeran Utama Pria Terbaik]]
|[[Ray Sahetapy]]
|{{nom}}
|-
|rowspan="2"|[[Pemeran Pendukung Pria Terbaik Festival Film Indonesia|Pemeran Pendukung Pria Terbaik]]
|[[Deddy Mizwar]]
|{{won}}
|-
|[[Soekarno M. Noer]]
|{{nom}}
|-
|[[Skenario Terbaik Festival Film Indonesia|Penulis Skenario Terbaik]]
|[[Sjuman Djaya]]
|{{nom}}
|-
|[[Pengarah Sinematografi Terbaik Festival Film Indonesia|Pengarah Sinematografi Terbaik]]
|Soetomo Gandasoebrata
|{{nom}}
|-
|[[Penyunting Gambar Terbaik Festival Film Indonesia|Penyunting Gambar Terbaik]]
|rowspan="2"|Norman Benny
|{{won}}
|-
|[[Penata Suara Terbaik Festival Film Indonesia|Penata Suara Terbaik]]
|{{nom}}
|-
|[[Pengarah Artistik Terbaik Festival Film Indonesia|Penata Artistik Terbaik]]
|Djufri Tannisan
|{{nom}}
|-
|[[Penata Musik Terbaik Festival Film Indonesia|Penata Musik Terbaik]]
|Marusya Nainggolan
|{{nom}}
|-
|}


== Referensi ==
== Referensi ==
Baris 47: Baris 101:


{{Sjumandjaja}}
{{Sjumandjaja}}
{{indo-film-stub}}


[[Kategori:Film drama]]
[[Kategori:Film Indonesia]]
[[Kategori:Film Indonesia tahun 1985]]
[[Kategori:Film Indonesia tahun 1985]]

[[Kategori:Film drama]][[Kategori:Film Indonesia]]

{{film-indo-stub}}

Revisi terkini sejak 31 Maret 2024 04.45

Peringatan

Sebagian atau keseluruhan dari artikel ini dicurigai telah melanggar hak cipta dari tulisan yang terletak di:

http://dunianostalgia80-an.blogspot.com/2014/

atau pihak di luar Wikipedia, dan selanjutnya akan dimasukkan dalam daftar Wikipedia:Artikel bermasalah hak cipta:

Disarankan untuk tidak melakukan perubahan apapun sampai masalah pelanggaran hak cipta di artikel ini diteliti pengguna lain dan diputuskan melalui konsensus

  • Jika Anda ingin menulis ulang artikel ini sebagai tulisan yang sama sekali baru, untuk sementara tuliskan di sini.
Berikan komentar mengenai hal tersebut di halaman diskusi artikel ini.
Perhatikan bahwa hanya mengubah sedikit atau beberapa bagian dari tulisan asli tidak cukup untuk menghilangkan pelanggaran hak cipta dari tulisan ini. Lebih baik membangun kembali artikel ini dari awal sedikit demi sedikit daripada membajak tulisan orang lain demi sebuah artikel besar.
  • Jika Anda sebenarnya memang adalah pemilik sumber tulisan asli yang dimaksudkan (dan termasuk pula pemilik bukti tulisan yang menjadi dasar kecurigaan pelanggaran hak cipta), dan ingin membebaskan hak cipta tulisan tersebut sesuai GNU Free Documentation License:
berikan keterangan di halaman diskusi artikel ini, kemudian bisa menampilkan pesan izin tersebut di halaman aslinya, atau berikan izin tertulis ke Wikipedia melalui email yang alamatnya tersangkut langsung dengan sumber tersebut ke alamat [email protected] atau surat tertulis ke Wikimedia Foundation. Berikan izin secara eksplisit bahwa tulisan tersebut telah dibebaskan ke dalam lisensi CC BY-SA 3.0 dan lisensi GFDL.
  • Jika tulisan bukti memang berada di wilayah lisensi yang bisa untuk dipublikasikan di Wikipedia,:
Jelaskan hal tersebut di halaman diskusi artikel ini, dengan bukti referensi yang tepat dan benar.

Kecuali kecurigaan hak cipta ini bisa dibuktikan salah dalam waktu paling lambat dua minggu, artikel ini akan dihapus

  • Memuat artikel yang melanggar hak cipta adalah pelanggaran hukum dan tidak sesuai dengan Kebijakan Wikipedia.
  • Jika Anda memiliki pertanyaan mengenai hak cipta, silakan lihat Hak cipta.
  • Pengguna yang secara berulang memuat artikel yang melanggar hak cipta akan diblokir dari hak penyuntingan.
  • Untuk sementara, pemuatan asli masih bisa dilihat melalui di halaman versi terdahulu.
  • Anda dipersilakan memuat kontibusi orisinil.