Iblis: Perbedaan antara revisi
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
|||
(59 revisi perantara oleh 20 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1: | Baris 1: | ||
{{untuk|iblis menurut Kristen|Iblis dalam Kekristenan}}{{untuk|iblis menurut Islam|Iblis dalam Islam}} |
|||
[[Berkas:Paring Kirche St. Michael - Teufelchen.jpg|jmpl|250x250px|Iblis]] |
|||
[[File:WLA ima Satan Feuchere.jpg|jmpl|Patung [[Iblis menurut Kristen]], karya Jean-Jacques Feuchère, dari [[Prancis]] (1833).]] |
|||
'''Iblis''' ({{lang-ar|إبليس}}, ''iblīs'') adalah julukan nenek moyang bangsa [[jin]] yang memiliki nama asli [[Azazil]], ia makhluk pertama yang membangkang perintah [[Allah]] untuk bersujud di depan [[Adam]] dan tokoh ini dikenal dalam ajaran agama [[samawi]]. |
|||
'''Iblis''' ({{lang-en|Devil}}; {{lang-la|Diabolus}}) adalah suatu perwujudan [[kejahatan]] dalam berbagai [[kebudayaan]] dan [[kepercayaan]].<ref name="devil">Jeffrey Burton Russell, ''The Devil: Perceptions of Evil from Antiquity to Primitive Christianity'', Cornell University Press 1987 {{ISBN|978-0-801-49409-3}}, pp. 11 and 34</ref> Ia dipercaya sebagai suatu bentuk kekuatan yang tidak bersahabat dan bersifat merusak.<ref name="devil"/> Iblis merupakan [[:wiktionary:antitesis|antitesis]] dari [[Tuhan]] dalam [[agama samawi]], meliputi [[Kekristenan]] dan [[Islam]]. |
|||
Menurut ajaran Islam dijelaskan bahwa Allah menciptakan tiga jenis makhluk berakal budi yaitu '''[[malaikat]]''' yang diciptakan dari cahaya (''nuur''), '''[[jin]]''' dari api (''naar''), dan '''[[manusia]]''' dari tanah (''turaab''). |
|||
Menurut agama Kristen, Iblis adalah pribadi yang memberontak kepada Allah, sehingga dibuang dari surga dan kemudian menghasut manusia untuk berdosa. Di dalam [[Alkitab]] [[bahasa Indonesia]] bagian [[Perjanjian Lama]] kata "Iblis" hanya dipakai di 3 kitab, yaitu [[Kitab 1 Tawarikh]], [[Kitab Ayub]], dan [[Kitab Zakharia]], yang merupakan terjemahan kata {{lang-he|שטן}} (''syatan'' atau "[[Setan]]"), yang berarti musuh. Di bagian [[Perjanjian Baru]], Iblis disebutkan berusaha membawa manusia jauh dari Allah, malahan mencobai [[Yesus]] [[Kristus]] meskipun gagal dan diusir pergi oleh [[Yesus]]. Karenanya Iblis disebut sebagai ''musuh'' atau ''lawan'' bagi orang-orang Kristen. Kata Iblis dalam bagian [[Perjanjian Baru]] ini diterjemahkan dari {{lang-el|διάβολος}} (''diabolos'', artinya "pemfitnah', "penghasut") yang dalam [[bahasa Inggris]] disebut ''devil''.<!-- Devil sendiri mengacu dari bahasa Indo-Eropa kuno "Deva", atau "Devas" --> |
|||
== Etimologi == |
== Etimologi == |
||
Dalam [[bahasa Arab]] |
Dalam [[bahasa Arab]], istilah Iblis berasal dari kata ''balasa'' (بَلَسَ), yang artinya "ia menyesal"; maka arti dari kata Iblis "ia (hal) yang menyebabkan penyesalan", juga tak mempunyai kebaikan sedikitpun.<ref>{{cite book|first=Ebrahim|last=Kazim|title=Scientific Commentary of Suratul Faateḥah|publisher=Pharos Media & Publishing|location=New Delhi, India|date=2010|isbn=978-8-172-21037-3}}</ref> |
||
<!--Iblis dahulunya beribadah kepada Allah, berwajah tampan dan berpenampilan baik. Namun setelah Allah menciptakan [[Adam]] sebagai [[khalifah]], maka iblis mengingkarinya. sejak saat itu Iblis menjadi ''musuh utama yang sebenar-benarnya bagi anak cucu Adam'' (semua umat manusia). Wajahnya menjadi buruk rupa dan menjadi mahluk yang pertama kali berbohong di alam semesta ini. |
|||
Kemungkinan lain ialah kata tersebut berasal dari bahasa [[Yunani Kuno]] {{lang|grc|[[wiktionary:διάβολος|διάβολος]]}} ''({{transl|grc|diábolos}}''{{mdash}}yang menjadi [[etimologi]] kata '[[:wiktionary:devil|devil]]' dalam [[bahasa Inggris]]) yang diserap terlebih dahulu ke [[bahasa Suryani]], kemudian diserap ke [[bahasa Arab]].<ref name="freewill">{{cite journal|first=Pavel V.|last=Basharin|title=The Problem of Free Will and Predestination in the Light of Satan's Justification in Early Sufism|journal=English Language Notes|publisher=[[Duke University Press]]|location=Durham, North Carolina|volume=56|issue=1|date=April 1, 2018|pages=119–138|doi=10.1215/00138282-4337480|s2cid=165366613}}</ref><ref name="EncyclopediaofIslam">{{cite encyclopedia |author1-last=Gardet |author1-first=Louis |author2-last=Wensinck |author2-first=A. J. |year=1971 |title=Iblīs |editor1-last=Bosworth |editor1-first=C. E. |editor1-link=Clifford Edmund Bosworth |editor2-last=van Donzel |editor2-first=E. J. |editor2-link=Emeri Johannes van Donzel |editor3-last=Heinrichs |editor3-first=W. P. |editor3-link=Wolfhart Heinrichs |editor4-last=Lewis |editor4-first=B. |editor5-last=Pellat |editor5-first=Ch. |editor5-link=Charles Pellat |editor6-last=Schacht |editor6-first=J. |editor6-link=Joseph Schacht |encyclopedia=[[Encyclopaedia of Islam#2nd edition, EI2|Encyclopaedia of Islam, Second Edition]] |location=[[Leiden]] |publisher=[[Brill Publishers]] |volume=3 |doi=10.1163/1573-3912_islam_SIM_3021 |isbn=978-90-04-16121-4}}</ref> Istilah tersebut tidak termaktub dalam kesusastraan Arab sebelum penyusunan [[Al-Qur'an]], yang mengindikasikan bahwa istilah tersebut tidak berasal dari zaman [[Arab Pra-Islam|sebelum kemunculan Islam]].<ref>{{cite book|first=Jeffrey Burton|last=Russell|title=Lucifer: The Devil in the Middle Ages|publisher=[[Cornell University Press]]|location=Ithaca, New York|date=1986|isbn=978-0-801-49429-1|page=[https://archive.org/details/luciferdevilinmi0000russ/page/55 55]|url=https://archive.org/details/luciferdevilinmi0000russ/page/55}}</ref> |
|||
Dalam [[bahasa Ibrani]] (ץבלץש)? [bukan kata Ibrani], Iblis memiliki arti yaitu '''''Pendakwa''''' atau [[Jaksa]]. Dari dalam [[Alkitab]] dapat dipahami hal-ihwal keseluruhan mengenai mahluk yang disebut Iblis ini, baik dari penjelasan para '''Nabi-nabi/Rasul-rasul''' dari zaman belum terciptanya [[Bumi]] sampai berakhirnya zaman.--> |
|||
== Kepercayaan == |
|||
== Iblis menurut pandangan Islam == |
|||
{{main|Iblis dalam Kekristenan|Iblis dalam Islam}} |
|||
=== Asal Mula === |
|||
Menurut agama Kristen, setan (iblis) adalah [[malaikat yang jatuh|malaikat yang memberontak]] kepada [[Allah (Kristen)|Allah]], sehingga dibuang dari surga dan kemudian berkeliling (Ayub 1:7) sementara [[setan]] adalah sebuah sifat menghasut manusia untuk berbuat buruk dan durhaka. |
|||
Salah satu kutipan [[Al Quran]] yang cukup detail mengenai asal mula kisah [[Adam]] dan Iblis terdapat dalam Surat Shaad ayat 71-85 sebagai berikut: |
|||
{{cquote|''(Ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada malaikat: "Sesungguhnya Aku akan menciptakan manusia dari tanah". Maka apabila telah Kusempurnakan kejadiannya dan Kutiupkan kepadanya roh (ciptaan) Ku; maka hendaklah kamu tersungkur dengan bersujud kepadanya". Lalu seluruh malaikat itu bersujud semuanya, kecuali Iblis; dia menyombongkan diri dan dia termasuk golongan yang kafir. |
|||
Di dalam [[Alkitab]] [[bahasa Indonesia]] bagian [[Perjanjian Lama]] kata "iblis" hanya dipakai di 3 kitab, yaitu [[Kitab 1 Tawarikh]], [[Kitab Ayub]], dan [[Kitab Zakharia]], yang merupakan terjemahan kata {{lang-he|שטן}} (''syatan'' atau "[[Setan]]"), yang berarti musuh. Di bagian [[Perjanjian Baru]], setan disebutkan berusaha membawa manusia jauh dari Allah, malahan mencobai [[Yesus]] [[Kristus]] meskipun gagal dan akhirnya undur dari [[Yesus]]. Karenanya setan disebut sebagai ''musuh'' atau ''lawan'' bagi orang-orang Kristen. Kata setan dalam bagian [[Perjanjian Baru]] ini diterjemahkan dari {{lang-el|διάβολος}} (''diabolos'', artinya "pemfitnah', "penghasut") yang dalam [[bahasa Inggris]] disebut ''devil''. Bahkan dia disebut sebagai "Bapa segala dusta" (Yoh 8:44). |
|||
''Allah berfirman: "Hai Iblis, apakah yang menghalangi kamu sujud kepada yang telah Ku-ciptakan dengan kedua tangan-Ku. Apakah kamu menyombongkan diri atau kamu (merasa) termasuk orang-orang yang (lebih) tinggi?" |
|||
Iblis berkata: "Aku lebih baik daripadanya, karena Engkau ciptakan aku dari api, sedangkan dia Engkau ciptakan dari tanah". Allah berfirman: "Maka keluarlah kamu dari surga; sesungguhnya kamu adalah orang yang terkutuk, sesungguhnya kutukan-Ku tetap atasmu sampai hari pembalasan".'' |
|||
Menurut ajaran Islam dijelaskan bahwa Allah menciptakan tiga jenis makhluk berakal budi yaitu [[malaikat]] yang diciptakan dari cahaya (''nuur''), [[jin]] dari api (''naar''), dan [[manusia]] dari tanah (''turaab''). Iblis berasal dari golongan jin. Iblis merupakan makhluk [[Allah (Islam)|Allah]], yang diberi kemampuan untuk menyesatkan manusia sampai akhir zaman. Keberadaannya pun akan terus menggoda dan menjerumuskan setiap orang ke dalam perbuatan dosa. |
|||
''Iblis berkata: "Ya Tuhanku, beri tangguhkanlah aku sampai pada hari mereka dibangkitkan". Allah berfirman: "Sesungguhnya kamu termasuk orang-orang yang diberi tangguh, sampai kepada hari yang telah ditentukan waktunya (hari kiamat)". Iblis menjawab: "Demi kekuasaan Engkau aku akan menyesatkan mereka semuanya,kecuali hamba-hamba-Mu yang mukhlis di antara mereka.'' |
|||
''Allah berfirman: "Maka yang benar (adalah sumpah-Ku) dan hanya kebenaran itulah yang Ku-katakan". Sesungguhnya Aku pasti akan memenuhi neraka Jahannam dengan jenis kamu dan dengan orang-orang yang mengikuti kamu di antara mereka kesemuanya.'' (Shaad 38:71-85)}} |
|||
Sejak penciptaan manusia [[Adam]], Iblis diperintahkan [[Allah]] untuk bersujud kepadanya, namun Iblis tidak mau sujud kepadanya. Oleh karena itu, Iblis dikeluarkan oleh [[Tuhan]] dari [[Surga]] dan menjadi mahluk yang terkutuk. |
|||
=== Penangguhan umur Iblis === |
|||
Iblis diberikan penangguhan umur hingga kiamat pada tiupan [[sangkakala]] pertama, terdapat pada Al-Qur'an surah Al-Hijr: |
|||
{{cquote|''Berkata iblis: "Ya Tuhanku, (kalau begitu) maka beri tangguhlah kepadaku sampai hari (manusia) dibangkitkan. Allah berfirman: "(Kalau begitu) maka sesungguhnya kamu termasuk orang-orang yang diberi tangguh, sampai hari (suatu) waktu yang telah ditentukan.'' (Al Hijr 15:36-38)}} |
|||
=== Tempat tinggal Iblis === |
|||
{{Utama|Jin}} |
|||
Dalam hadits [[Shahih Muslim]], dikatakan bahwa Iblis sekarang berada di tengah lautan (air)<ref>Rasulullah bersabda, “Iblis mempunyai singgasana di laut. Kemudian dia mengirim pasukannya (untuk menimbulkan pertikaian). Yang paling dekat dengan Iblis adalah mereka yang paling hebat dalam menciptakan pertikaian.” (Sahih Muslim, Hadits 5032).</ref><ref>Dari Jabir berkata bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Sesungguhnya iblis meletakkan singgasananya di atas air kemudian menyebarkan bala tentaranya dan yang paling dekat kedudukannya adalah yang paling besar fitnahnya, salah satunya datang lalu berkata, saya telah melakukan ini dan ini, lalu iblis mengatakan, kamu tidak berbuat apa-apa. Kemudian datang yang lain dan mengatakan, tidaklah aku meninggalkan manusia sehingga dia berselisih dengan keluarganya, maka iblis mendekatkan dia hingga dia mengatakan, kamu adalah sebaik-baik teman.” (HR. Muslim)(Ibid, hal.207).</ref> yang dikelilingi oleh beberapa ular.<ref>Imam Ahmad berkata bahwa telah bercerita kepadaku Yunus dari Hammad bin Salamah dari Ali dari Abu Nadhrah dari Abu Said bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda kepada Ibnu Shayyad: “Apa yang kamu lihat? Dia menjawab, saya melihat singgasana di atas lautan yang dikelilingi oleh beberapa ular. Maka Rasulullah bersabda: dia telah melihat singgasana iblis.” (HR. Ahmad),</ref> Dari sanalah ia mengendalikan seluruh aktivitas penyesatan terhadap umat manusia. Markas besar iblis berada di tengah-tengah samudra, mereka memilih lautan karena luasnya yang mencapai tiga perempat dari luas bumi. Iblis membangunnya kerajaannya di laut dengan tujuan untuk menandingi [[Arasy]] (singgasana) Allah yang berada di atas air di langit ke tujuh. |
|||
Sedangkan dalam sebuah [[hadits]] dari [[Anas bin Malik]] yang diriwayatkan oleh [[Imam Muslim]], dikisahkan Iblis dan keturunannya akan tinggal dan berkumpul di kakus, pasar, tempat berpesta, tempat hiburan dan tempat maksiat.<ref name="Hadits riwayat Muslim">[[Anas bin Malik]] r.a. berkata, "Iblis telah bertanya pada Allah, katanya: "''Wahai Tuhanku! Engkau telah memberikan anak Adam tempat kediaman untuk mereka berteduh dan berzikir kepada-Mu, oleh itu tunjukkanlah padaku tempat kediaman untukku''." Firman Allah: "''Tempat kediamanmu adalah di dalam kakus''." "''Wahai Tuhanku, Engkau telah berikan anak Adam berkumpul di [[masjid]], di manakah pula tempatku berkumpul?''" "''Tempatmu berkumpul ialah di pasar-pasar, pesta, pusat membeli-beli, kelab malam, tempat hiburan serta majlis-majlis maksiat.''"</ref> |
|||
=== Kisah Iblis di Neraka === |
|||
Dalam sebuah hadits diterangkan bahwa ketika para penghuni [[neraka]] sudah sampai di neraka, di situ disediakan sebuah [[mimbar]], [[pakaian]], [[mahkota]] dan [[tali]] untuk mengikat Iblis, yang kesemuanya itu terbuat dari [[api]]. |
|||
Kemudian ada [[suara]] yang memerintahkan Iblis untuk naik ke mimbar: “Wahai Iblis, naiklah kamu ke atas mimbar dan berbicaralah kamu kepada penghuni neraka.” |
|||
Maka dia pun naik ke mimbar dan berkata: “Wahai para penghuni neraka.” |
|||
Semua orang yang berada dalam neraka mendengar ucapannya dan memandang ke arah [[pemimpin]] mereka itu. |
|||
“Wahai orang-orang yang [[kafir]] dan orang-orang [[munafiq]], sesungguhnya [[Allah]] SWT telah menjanjikan kepadamu dengan janji yang benar bahwa kamu semua [[mati]] lalu akan dihimpun dan dihisab menjadi dua kumpulan. Satu kumpulan ke [[surga]] dan satu kumpulan ke [[neraka]] Sa’ir.” |
|||
Iblis berkata lagi: “Kalian semua menyangka bahwa kalian semua tidak akan meninggalkan [[dunia]] bahkan kamu semua menyangka akan tetap berada di dunia. Tidaklah ada bagiku [[kekuasaan]] di atasmu melainkan aku hanya mengganggu kalian semua.” |
|||
“Akhirnya kalian semua mengikuti aku, maka [[dosa]] itu untuk kamu. Oleh itu janganlah kamu mengumpat aku, mencaci aku, sebaliknya umpatlah dari kamu sendiri, karena sesungguhnya kamu sendirilah yang lebih berhak mengumpat daripada aku yang mengumpat...” |
|||
“Mengapakah kamu tidak mau menyembah Allah SWT? Sedangkan Dia yang menciptakan segala sesuatunya...” |
|||
“Hari ini aku tidak dapat menyelamatkan kamu semua dari [[siksa]] Allah, dan kamu juga tidak akan dapat menyelamatkan aku. Sesungguhnya pada hari aku telah terlepas dari apa yang telah aku katakan kepada kamu, sesungguhnya aku diusir dan ditolak dari keharibaan [[Tuhan]].” |
|||
Setelah ahli neraka mendengar kata-kata Iblis itu, lalu mereka melaknati Iblis. Setelah itu Iblis dipukul oleh [[Malaikat]] [[Zabaniah]] dengan [[tombak]] yang terbuat dari api dan jatuhlah dia ke dasar Neraka yang paling bawah, dia kekal selama-lamanya bersama-sama dengan orang-orang yang menjadi pengikutnya. |
|||
Malaikat Zabaniah lalu berkata kepada Iblis dan pengikutnya: “Tidak ada [[kematian]] bagi kamu semua dan tidak ada pula bagimu kesenangan, kamu kekal di Neraka untuk selama-lamanya.” |
|||
== Iblis menurut pandangan Kristen == |
|||
=== Riwayat Awal Kejahatan Iblis menurut menurut [[Alkitab]] === |
|||
{{main|Malaikat yang jatuh}} |
|||
'''Iblis''' awalnya bukan ciptaan yang jahat, sebab semua yang diciptakan [[Tuhan]] itu baik adanya. Sebagaimana [[manusia]], Iblis juga mempunyai kehendak bebas. Dan ternyata '''dia''' menggunakan kehendak bebas itu secara salah, karena '''ingin''' menjadi sama seperti [[Tuhan]] sendiri, sehingga jatuhlah '''Iblis''' ke dalam dosa. Dalam [[bahasa Latin]], nama iblis ini disebut sebagai "[[Lucifer]]". |
|||
[[Berkas:AngelCaido.jpg|jmpl|ka|250px|Patung Malaikat yang jatuh]] |
|||
==== Keberadaan Iblis di [[Surga]] ==== |
|||
---- |
|||
===== Asal Mula Dosa ===== |
|||
{{Lihat pula|Kitab Henokh|Dosa}} |
|||
Bagi banyak orang asal mula dosa dan alasan keberadaannya merupakan suatu sumber kebingungan besar. Mereka melihat pekerjaan '''si jahat''' dengan akibat-akibatnya, bencana dan kehancuran yang mengerikan, dan mereka bertanya-tanya bagaimana semua ini bisa terjadi di bawah pemerintahan dan kedaulatan [[Allah]] yang tak terbatas dalam hikmat, dalam kuasa, dan dalam kasih. Dan awal mula dosa terjadi menurut [[Alkitab]] jauh sebelum [[Bumi]] beserta isinya dan [[Manusia]] diciptakan.{{citation needed}} |
|||
Tidak ada yang lebih jelas diajarkan di dalam [[Alkitab]] selain bahwa [[Allah]] dalam hal apapun tidak bertanggung jawab bagi masuknya dosa; bahwa tidak ada penarikan sewenang-wenang rahmat Ilahi, tidak ada kekurangan dalam pemerintahan Ilahi yang memberikan kesempatan timbulnya pemberontakan.{{citation needed}} |
|||
: '''[[Dosa]]''' menurut pengertian [[Alkitab]] |
|||
: ''adalah pengacau dan pengganggu, sehingga tidak ada alasan untuk membiarkan keberadaanya dan kehadirannya''; |
|||
: ''adalah sesuatu yang misterius dan yang tidak dapat diterangkan dan dipertanggungjawabkan; memaafkannya berarti mempertahankanya''; |
|||
: dan satu-satunya yang didefinisikan dalam Firman [[Allah]], dosa adalah '''''Pelanggaran kepada Hukum Ilahi'''''. |
|||
==== Lahirnya Kejahatan ==== |
|||
---- |
|||
'''Kejahatan''' adalah tindakan melawan ''hukum [[Allah]]'', suatu pelanggaran yang dilahirkan akibat memanjakan dosa. |
|||
Sebelum masuknya kejahatan, damai dan kesukaan memenuhi alam semesta. Semuanya selaras dengan kehendak '''Pencipta'''. |
|||
: Yang dijelaskan dalam sebuah firman; "Di dalam Dialah telah diciptakan segala sesuatu, yang ada di [[Surga]] dan yang ada di [[Bumi]], yang kelihatan dan yang tidak kelihatan baik singgasana maupun kerajaan, baik pemerintah maupun penguasa,"({{Alkitab|Kolose 1:16}}), dan kepada [[Kristus]] sama dengan kepada '''Bapa''', segenap [[Surga]] menunjukkan kesetiaan mereka.Tetapi ada ''seseorang'' yang menyalahgunakan kebebasan ini. Dosa bermula dari '''dia''' yang setelah [[Kristus]], paling dihormati [[Allah]] dan yang berkuasa paling tinggi dan yang paling mulia dari antara penghuni [[Surga]].{{citation needed}} |
|||
Sebelum kejatuhannya ke dalam dosa, [[Lucifer]] adalah yang terutama dari para [[Kerub]] yang berjaga.{{citation needed}} [[Kerub]] yang suci dan yang tidak bercacat cela. |
|||
: Yang di jelaskan di dalam firman [[Allah]]: "''Gambar dari kesempurnaan engkau, penuh hikmat dan maha indah. Engkau di Taman Eden, yaitu Taman Allah penuh segala batu permata yang berharga"."Kuberikan tempatmu dekat [[Kerub]] yang berjaga (engkau adalah [[Kerub]] yang menaungi - tejemahan langsung), di gunung kudus [[Allah]] engkau berada dan berjalan-jalan, di tengah-tengah batu-batu yang bercahaya-cahaya. Engkau tidak bercela di dalam tingkah lakumu sejak dari penciptaanmu sampai terdapat kecurangan padamu". '' |
|||
({{Alkitab|Yehezkiel 28:12-15}}). |
|||
Sebenarnya [[Lucifer]] bisa saja tetap berkenan kepada kepada [[Allah]] dikasihi dan dihormati oleh seluruh [[Malaikat]] [[Surga]], dan menjalankan kuasanya yang mulia untuk memberkati yang lain-lain serta memuliakan '''PenciptaNya'''. |
|||
: Yang dijelaskan di dalam firman [[Allah]]; Tetapi kata nabi itu,"Engkau sombong karena kecantikanmu, hikmatmu kau musnahkan demi semarakmu". ({{Alkitab|Yehezkiel 28:17}}). |
|||
===== Kejahatan Awal yang dilakukan [[Lucifer]] ===== |
|||
Kejahatan awal yang dilakukan oleh [[Lucifer]] adalah ''ingin'', Melanggar batas kewenangannya....Sedikit demi sedikit [[Lucifer]] memanjakan suatu ''keinginan'' untuk meninggikan diri sendiri.{{citation needed}} |
|||
: Yang dijelaskan dalam [[Kitab Yehezkiel]]; "Karena hatimu menempatkan diri sama dengan [[Allah]]". Gantinya berusaha membuat [[Allah]] yang tertinggi dalam kasih dan kesetiaan mahluk-mahluk ciptaanNya, [[Lucifer]] berusaha untuk memenangkan pelayanan dan penghargaan mereka untuk dirinya sendiri. |
|||
* Dengan ''menginginkan'' kehormatan yang dikaruniakan [[Allah]] kepada ''AnakNya''-[[Mesias]], [[Lucifer]] ''menginginkan'' kuasa yang hanya [[Mesias]] saja memiliki ''Hak Prerogatif'' itu. Kejahatan yang akhirnya merusak keharmonisan surgawi.{{citation needed}} |
|||
* Pelayanan dan meninggikan diri sendiri yang bertentangan dengan rencana ''Pencipta'', membangkitkan suatu pertanda jahat, yang seharusnya kemuliaan [[Allah]] adalah tertinggi baginya. Majelis Surgawi membujuk [[Lucifer]]. ''Anak Allah'' - [[Mesias]] mengemukakan di hadapanya kebesaran, kebaikan dan keadilan ''Pencipta'' dan sifat hukumNya yang kudus dan yang tidak berubah itu. Tetapi amaran yang diberikan dalam kasih dan belas kasihan yang tak terbatas hanya membangkitkan ''roh penolakan''. [[Lucifer]] membiarkan iri hati terhadap [[Mesias]] menguasai dirinya, sehingga ia lebih berketetapan dalam dirinya.{{citation needed}} |
|||
[[Berkas:Paradise Lost 12.jpg|jmpl|kiri|250px|Kejatuhan Lucifer, ilustrasi oleh Gustave Doré untuk buku Paradise Lost karangan John Milton.]] |
|||
=== Gelar Iblis === |
|||
---- |
|||
Gelar Iblis adalah sebuah julukan atau nama pemberian kepada [[Lucifer]] yang ada di [[Alkitab]]. Berikut ini adalah nama atau julukan lain dari ''Satan'' atau ''Iblis'': |
|||
* {{Alkitab|Wahyu 9:11}},Wahyu 12:9, Wahyu 20:2, Naga Besar, Si Ular Tua, Penyesat Seluruh Dunia; |
|||
* {{Alkitab|1 Yohanes 5:19}}, Si Jahat; |
|||
* {{Alkitab|Yohanes 8:44}}, Pembunuh Manusia dan Si Pendusta; |
|||
* {{Alkitab|2 Korintus 4:3-4}}, Ilah Zaman ini; |
|||
* {{Alkitab|Yohanes 12:31}}, Penguasa Dunia ini; |
|||
* {{Alkitab|Efesus 2:2}}, Penguasa Kerajaan Angkasa; |
|||
* {{Alkitab|1 Tesalonika 3:5}}, Si Penggoda; |
|||
* [[Injil]], Bapak segala Dosa, Si Penyesat. |
|||
''Iblis'' juga sering disebut [[Lucifer]]. Kata Lucifer tidak ada dalam Alkitab bahasa Indonesia karena sudah diterjemahkan sebagai ''Bintang Timur'', ''Putra Fajar''. |
|||
=== Kerajaan Iblis === |
|||
---- |
|||
Kerajaan Iblis adalah suatu pemerintahan dalam tatanan organisasi yang didirikan oleh [[Lucifer]] di [[bumi]], sebagai perlawanan/pemberontakan terhadap [[Kerajaan Surga]]. Dalam menjalankan pemerintahannya ''Iblis'' memiliki suatu tatanan organisasi ({{Alkitab|Efesus 6:12}}), yaitu: |
|||
* [[Lucifer]], sebagai raja kegelapan; |
|||
* ''Pemerintah-pemerintah'', pemimipin-pemimpin tertinggi dalam suatu kerajaan ( malaikat-malaikat yang jatuh dan menjadi [[Setan]] yang disembah sebagai Dewa Matahari, Dewa Bulan, Beelzebul, Molokh, dll = lihat penjelasannya di [[Kitab Henokh]] dan [[Alkitab]]);{{citation needed}} |
|||
* ''Penguasa-penguasa'', makhluk yang menerima kuasa dan menjalankan kehendak atasannya ([[Jin]] sebagai sesembahan bangsa Timur Tengah pada waktu itu = lihat penjelasannya di [[Perjanjian Lama]]);{{citation needed}} |
|||
* ''Penghulu-penghulu'', pemimpin-pemimpin (manusia jahat yang melakukan kehendak Iblis= di [[Alkitab]] disebut sebagai anak iblis);{{citation needed}} |
|||
* ''roh-roh jahat'', roh-roh yang durhaka (legion, leviatan, dan lain-lain). Ada pendapat bahwa roh tidak dibagi menjadi jenis kejahatannya seperti roh percabulan,roh kedengkian dsb., sedangkan kata roh pemecah yang terdapat dalam Galatia 5:20 jika ditinjau dari bahasa Yunaninya bukan berarti roh, akan tetapi perbuatan atau tindakan yang menimbulkan perpecahan. Demikian agar tidak terjadi penyesatan dalam kekristenan mengenai macam macam roh, karena menurut standar kebenaran dari alkitab, roh hanya terdiri dari roh manusia dan roh yang kudus dari Allah.{{citation needed}} |
|||
=== Misi Iblis Menurut Pandangan [[Alkitab]] === |
|||
---- |
|||
Misi Iblis adalah tujuan yang menjadi pekerjaan Iblis terhadap waktu singkat yang diberikan [[Allah]] dalam keberadaanya di dunia ini, menurut sumber [[Alkitab]]: |
|||
* {{Alkitab|Wahyu 12:9}}, menyesatkan seluruh dunia; |
|||
* {{Alkitab|Ayub 1:11-22; 2:4-7}},mendatangkan kerugian fisik dan harta; |
|||
* {{Alkitab|Wahyu 12:10}}, mendakwa siang dan malam; |
|||
* {{Alkitab|Yohanes 10:10}}, mencuri, membunuh dan membinasakan; |
|||
* {{Alkitab|2 Korintus 4:3-4}}, membutakan pikiran; |
|||
* {{Alkitab|2 Korintus 11:13-15}}, menyamar sebagai '''Malaikat Terang''' dan menyusupkan roh-rohnya ke dalam umat [[Allah]], dengan menyamar sebagai pelayan kebenaran. |
|||
=== Riwayat Pemberontakan Iblis menurut [[Alkitab]] === |
|||
---- |
|||
==== Awal Pemberontakan di [[Surga]] ==== |
|||
{{Main|Mesias}} |
|||
Awal Pemberontakan di [[Surga]] adalah awal pertama kali Iblis mengungkapkan '''pendakwaan''' atas ketidakpuasan akan pemerintahan dan hukum [[Allah]]. Dakwaan [[Lucifer]] kepada [[Mesias]] yang adalah '''''Penguasa Surga''''' yang diakui, serta memiliki satu kuasa dan wewenang dengan [[Allah]] yang dikarenakan dalam semua konsultasi [[Allah]], [[Mesias]] selalu turut di dalamnya, sementara [[Lucifer]] tidak diizinkan untuk ikut dalam maksud-maksud Ilahi.{{citation needed}} |
|||
: Dengan meninggalkan tempatnya di hadapan [[Allah]], [[Lucifer]] pergi untuk menyebarkan ''roh ketidakpuasan'' di antara malaikat-malaikat. [[Lucifer]] membangkitkan '''roh ketidakpuasan''' terhadap hukum-hukum yang mengatur mahluk-mahluk surgawi, dengan mengatakan bahwa mereka dibebani dengan pembatasan-pembatasan yang tidak perlu. Oleh karena alamiah mereka adalah suci ia mendorong malaikat-malaikat itu untuk mengambil kehendak hati mereka sendiri. Ia berusaha mendapatkan simpati para [[Malaikat]], dengan mengatakan [[Allah]] telah tidak adil dengan memberikan penghormatan tertinggi bagi [[Mesias]]. Ia mengatakan bahwa dalam cita-citanya untuk memperoleh kuasa dan penghormatan yang lebih besar bukan karena bercita-cita mau meninggikan diri, tetapi untuk memperoleh kebebasan bagi segenap penghuni surga, agar dengan begitu mereka memperoleh eksistensi yang lebih tinggi.{{citation needed}} |
|||
: [[Allah]] di dalam hikmatNya, membiarkan [[Lucifer]] meneruskan '''''roh kebenciannya''''' matang untuk mengadakan pemberontakan. Dalam pandangan [[Allah]], adalah perlu bagi rencana-rencana [[Lucifer]] itu untuk benar-benar berkembang, agar sifat dan kecenderungan sebenarnya dapat dilihat semua oleh seluruh '''umat alam semesta'''.{{citation needed}} |
|||
Pemerintahan [[Allah]] bukan saja atas penduduk surga, tetapi atas semua dunia-dunia yang dijadikanNya; dan [[Setan]] berpikir bahwa jika ia dapat membawa malaikat-malaikat surga bersamanya memberontak, maka ia juga dapat membawa dunia-dunia lain bersamanya. Dengan liciknya ia ''menggunakan argumentasi palsu dan penipuan untuk mencapai tujuan-tujuannya''.{{citation needed}} |
|||
[[Berkas:Christus Ravenna Mosaic.jpg|jmpl|ka|200px|Yesus, diyakini oleh umat Kristiani sebagai Mesias]] |
|||
===== Penanganan Awal terhadap Dosa di [[Surga]] ===== |
|||
{{Main|Dosa}} |
|||
Untuk menangani dosa, Allah hanya dapat menggunakan keadilan dan kebenaran. Sedangkan [[Lucifer]] menggunakan apa yang [[Allah]] tidak mau gunakan yaitu sanjungan yang berlebihan dan penipuan atau kecurangan. [[Lucifer]] memalsukan firman [[Allah]] dan telah menyalah-tafsirkan rencana pemerintahan [[Allah]] di hadapan malaikat-malaikat dengan mengatakan bahwa [[Allah]] tidak adil dalam memberikan hukum-hukum dan peraturan-peraturan atas penghuni surga. Seluruh alam semesta harus melihat penipu itu dibuka kedoknya, sampai ia diputuskan tidak boleh lagi tinggal di surga, [[Allah]] tidak membinasakan [[Lucifer]] dan [[Setan]] (malaikat-malaikat yang jatuh).Oleh karena pelayanan kasih saja yang berkenan kepada [[Allah]], maka kesetiaan mahluk-mahluk ciptaanNya harus didasarkan atas keyakinan kepada keadilan dan kebajikanNya, sebab apabila [[Lucifer]] dan [[Setan]] segera dihapuskan keberadaannya, maka seluruh alam semesta akan memuliakan [[Allah]] dengan ''ketakutan'', bukan dengan ''cinta dan kasih''.{{citation needed}} |
|||
[[Allah]] membiarkan [[Lucifer]] dan [[Setan]] mengembangkan prinsip-prinsipnya dengan lebih sempurna, agar '''dakwaannya''' kepada pemerintahan [[Allah]] dapat dilihat dalam terangnya yang benar oleh semua mahluk ciptaan - bahwa keadilan dan kemurahan [[Allah]] serta keteguhan hukumNya - tidak akan dipertanyakan lagi selama-lamanya.{{citation needed}} |
|||
==== Pertentangan/Pertarungan Besar di [[Surga]] ==== |
|||
---- |
|||
{{Main|Lucifer}} |
|||
{{Main|Malaikat yang jatuh}} |
|||
{{Main|Kitab Henokh}} |
|||
Pertentangan/Pertarungan Besar di Surga adalah perlawanan yang dilakukan [[Lucifer]] yang didukung para malaikat-malaikat jahat ([[Setan]]) atas segala hasil '''dakwaannya''' yang berujung pada teguran [[Mesias]] terhadapnya.{{citation needed}} |
|||
: Hingga pada akhir pertentangan surga, diumumkanlah bahwa [[Lucifer]] bersama simpatisannya ([[Setan]]) harus dikeluarkan dan diusir dari tempat tinggal yang penuh kebahagiaan itu. Kemudian pemimpin pemberontak itu dengan lancang menyatakan penghinaannya terhadap hukum [[Allah]]. Ia mengulangi tuntutannya bahwa malaikat-malaikat tidak perlu dikendalikan, dan harus dibiarkan menurut kehendak mereka sendiri, yang senantiasa menuntun mereka dengan benar. [[Lucifer]] dengan bala tentaranya (para malaikat jahat [[Setan]]) bersepakat mempersalahkan pemberontakan mereka itu seluruhnya kepada [[Mesias]], dan menyatakan bahwa jika seandainya mereka tidak ditegur, mereka tidak akan memberontak. Dengan demikian ketidaksetiaan mereka yang penuh pembangkangan dan keras kepala itu berusaha menumbangkan pemerintahan Allah dengan sia-sia, dengan berdalih dan mengatakan bahwa mereka adalah korban yang tidak bersalah dari kekuasaan yang menindas. Sehingga pada akhirnya kepala pemberontak dan simpatisannya di usir dari surga. Lihat {{Alkitab|Wahyu 12:7-9}}. |
|||
: Dalam pengusiran Iblis dan [[Setan]] dari Surga, [[Allah]] menyatakan keadilanNya, dan mempertahankan kemuliaan takhtaNya.{{citation needed}} |
|||
[[Berkas:Niedersächsischer Meister 001.jpg|jmpl|kiri|200px|Kejatuhan Manusia: Bemalte Flachdecke der Hildesheimer Benediktiner-Klosterkirche St. Michel mit »Wurzel Jesse«, Detail: Adam und Eva.]] |
|||
==== Permusuhan antara [[Manusia]] dan Iblis menurut [[Alkitab]] ==== |
|||
---- |
|||
{{Main|Adam}} |
|||
Permusuhan antara Manusia dan Setan adalah peristiwa dimana [[Adam]] dan [[Hawa]] melakukan pelanggaran akan firman dan hukum [[Allah]] agar tidak memakan buah terlarang. Ditenggarai oleh penggodaan Iblis (menyamar sebagai ular) terhadap [[Hawa]] untuk membangkitkan rasa '''ingin''' [[Hawa]] untuk sama seperti [[Allah]] dalam pengetahuan yang baik dan yang jahat. Sehingga [[Allah]] menurunkan firman, yag tertulis di dalam [[Alkitab]] (dalam [[Kitab Kejadian]] [[Kejadian 3|pasal 3]]): |
|||
: Aku ([[Tuhan]]) akan mengadakan permusuhan antara engkau (ular/Iblis) dan perempuan ([[Hawa]]) itu, antara keturunanmu dengan keturunannya; keturunannya akan meremukkan kepalamu dan engkau akan meremukkan tumitnya.'' {{Alkitab|Kejadian 3:15}}. |
|||
Pada waktu [[manusia]] melanggar hukum Ilahi, maka sifat alamiahnya menjadi jahat, dan menjadi tidak berbeda dengan Iblis atau [[Setan]] yang condong untuk berbuat ''dosa''. Secara alamiah, tidak ada lagi pertentangan antara [[manusia]] yang berdosa dengan yang '''memulai dosa''' itu (Iblis dan Setan).{{citation needed}} |
|||
===== Campur Tangan [[Allah]] dan [[Mesias]] ===== |
|||
Seandainya [[Allah]] tidak campur tangan, Iblis dan [[manusia]] di dalam dosa akan bersekutu melawan surga, dan gantinya bermusuhan melawan [[Setan]], segenap [[manusia]] akan bersatu melawan [[Allah]]. '''Iblis''' menggoda [[Manusia]] supaya berdosa, sebagaimana ia menyebabkan malaikat-malaikat jahat ([[Setan]]) memberontak, agar dengan demikian ia mendapatkan kerjasama dalam peperangannya melawan surga. Tidak ada perselisihan antara dirinya dengan malaikat-malaikat yang sudah jatuh, dalam hubungannya dengan kebencian mereka kepada [[Mesias]], sementara dalam hal lain ada pertentangan. Mereka teguh bersatu melawan kekuasaan '''Penguasa alam semesta'''.{{citation needed}} |
|||
Tetapi pada waktu [[Setan]] mendengar adanya deklarasi (firman [[Allah]]) permusuhan antara keturunannya dengan keturunan perempuan ([[Hawa]]) itu, maka ia mengetahui bahwa usahanya untuk merusak sifat [[manusia]] akan terhalang, karena melalui [[Kristus]]/[[Mesias]], manusia yang adalah tujuan kasih [[Allah]] akan mendapat pendamaian dengan [[Allah]]. [[Lucifer]] ingin menggagalkan rencana Ilahi di dalam janji [[Kristus]]/[[Mesias]] untuk menebus [[manusia]], dan dengan demikian, mendatangkan kehinaan kepada [[Allah]] dengan menodai dan mencemarkan perbuatan tanganNya ([[manusia]]). [[Setan]] menyebabkan kedukaan di [[Surga]], dan memenuhi dunia ini dengan kesukaran dan kesusahan, serta menghasut dengan mengatakan semua kejahatan itu sebagai akibat pekerjaan [[Allah]] dalam menciptakan [[manusia]].{{citation needed}} |
|||
===== Kedatangan [[Mesias]] sebagai [[Manusia]]/[[Yesus Kristus]] ===== |
|||
{{Main|Kelahiran Yesus}} |
|||
Kedatangan [[Mesias]] sebagai [[Manusia]]/[[Yesus Kristus]] adalah kedatangan dalam misi penebusan/penyelamatan seluruh umat manusia dari sebab pelanggaran upah dosa yaitu '''kematian kekal''' (Lautan Api). |
|||
Pertentangan yang terjadi antara '''Roh Mesias'''([[Roh Kudus]]) dan '''Roh Lucifer'''(roh-roh jahat) diperagakan dengan cara mencolok dalam penerimaan dunia akan [[Mesias]] dalam kelahiran [[Yesus Kristus]] sebagai misi penebusan dosa umat manusia.{{citation needed}} |
|||
Kemunculan [[Yesus Kristus]] tidak begitu menarik perhatian dunia, sebab Ia muncul tanpa kekayaan, kemegahan atau kebesaran duniawi, sehingga orang [[Yahudi]] cenderung menolak Dia. Mereka melihat Dia memiliki kuasa yang lebih sekadar mencukupkan kekurangan keuntungan-keuntungan lahiriah, tetapi kemurnian dan kesucian [[Kristus]] mengundang kebencian kepadaNya dari orang-orang fasik/kafir. KehidupanNya yang penuh dengan penyangkalan diri dan pengabdianNya yang tidak berdosa merupakan teguran yang terus-menerus kepada orang-orang yang [[sombong]] dan yang penuh [[hawa nafsu]]. Hal inilah yang membangkitkan permusuhan melawan [[Mesias]]. [[Setan]] dan malaikat-malaikat jahat bergabung dengan orang-orang jahat. Segenap kekuatan kemurtadan bergabung melawan '''Penghulu Kebenaran'''.{{citation needed}} |
|||
===== Permusuhan Iblis terhadap Pengikut [[Kristus]] ===== |
|||
{{Main|Yesus}} |
|||
Permusuhan yang sama juga ditunjukkan kepada pengikut-pengikut [[Kristus]] sebagaimana yang di tunjukkan kepada Guru mereka. |
|||
Siapa saja yang melihat sifat dosa itu menjijikkan, dan dengan kekuatan dari atas melawan penggodaan, maka dengan pasti akan menimbulkan kemarahan [[setan]] dan pengikut -pengikutnya (''ini dapat dideteksi bilamana manusia memiliki roh yang menentang Roh [[Mesias]] yang akan melawatnya''). Pengikut-pengikut [[Kristus]] dan budak-budak [[setan]] tidak bisa hidup secara harmonis. Perlawanan yang didengungkan iblis terhadap '''salib''' belum berakhir. |
|||
: "''Memang setiap orang yang mau hidup di dalam Yesus Kristus akan menderita aniaya''." ({{Alkitab|2 Timotius 3:12}}) |
|||
: Sementara [[setan]] terus berupaya membutakan pikiran mereka kepada fakta, biarlah orang-orang [[Kristen]] tidak lupa bahwa |
|||
"''perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging, tetapi melawan pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara''. ({{Alkitab|Efesus 6:12}}). Amaran yang diilhami ini diserukan berabad-abad sampai ke zaman kita: "''Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu si iblis berjalan berkeliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya.''" ({{Alkitab|1 Petrus 5:8}}). "''Kenakanlah seluruh perlengkapan senjata [[Allah]], supaya kamu dapat bertahan melawan tipu muslihat iblis.''" ({{Alkitab|Efesus 6:11}}). |
|||
== Lihat pula == |
== Lihat pula == |
||
* [[Azazil]] |
|||
* [[Setan]] |
* [[Setan]] |
||
* [[ |
* [[Demon]] |
||
* [[Malaikat yang jatuh]] |
|||
* [[Raksasa (mitologi Hindu dan Buddha)]] |
|||
* [[Raksasa (mitologi India)]] |
|||
* [[Yesus]] |
|||
* [[Mesias]] |
|||
* [[Kerub]] |
|||
== Referensi == |
== Referensi == |
||
{{Reflist |
{{Reflist}} |
||
{{Refbegin}} |
|||
* [http://www.konsultasisyariah.com/apakah-perbedaan-jin-syaitan-dan-iblis/#axzz2FmfPqu4n Apakah Perbedaan Jin, Syaitan dan Iblis? di Konsultasisyariah.com] |
|||
* [http://agama.kompasiana.com/2010/10/24/tempat-yang-disukai-jin/ Tempat yang disukai Jin di Agama.Kompasiana.com]{{Pranala mati|date=Mei 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }} |
|||
* Manna Sorgawi, No. 147 Tahun XIII Juni 2010 |
|||
* Alfa dan Omega - Kemenagan Akhir, Ellen G. White Copyright 1999 Indonesian Publishing House |
|||
* Kamus-Lembaga Alkitab Indonesia, terbitan tahun 1997. |
|||
{{Refend}} |
|||
== Pranala luar == |
== Pranala luar == |
||
{{Commons|Iblis}} |
{{Commons|category:Devils|Iblis}} |
||
* [http://mimbarjumat.com/archives/810 Kesaksian Iblis] |
* [http://mimbarjumat.com/archives/810 Kesaksian Iblis] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20120504182509/http://14n.org/dialog-iblis-vs-rasulullah-saw/ |date=2012-05-04 }} |
||
* [http://14n.org/dialog-iblis-vs-rasulullah-saw/ Dialog Iblis vs Rasulullah Muhammad SAW] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20120504182509/http://14n.org/dialog-iblis-vs-rasulullah-saw/ |date=2012-05-04 }} |
|||
* [http://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/hikmah/12/03/20/m1663t-kesombongan-iblis Kesombongan Iblis] |
* [http://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/hikmah/12/03/20/m1663t-kesombongan-iblis Kesombongan Iblis] |
||
{{Authority control}} |
|||
{{Tokoh Perjanjian Baru}} |
|||
[[Kategori:Makhluk supernatural]] |
|||
[[Kategori:Iblis| ]] |
[[Kategori:Iblis| ]] |
||
[[Kategori: |
[[Kategori:Mitologi]] |
||
{{agama-stub}} |
Revisi terkini sejak 6 Agustus 2024 12.56
Iblis (bahasa Inggris: Devil; bahasa Latin: Diabolus) adalah suatu perwujudan kejahatan dalam berbagai kebudayaan dan kepercayaan.[1] Ia dipercaya sebagai suatu bentuk kekuatan yang tidak bersahabat dan bersifat merusak.[1] Iblis merupakan antitesis dari Tuhan dalam agama samawi, meliputi Kekristenan dan Islam.
Etimologi
[sunting | sunting sumber]Dalam bahasa Arab, istilah Iblis berasal dari kata balasa (بَلَسَ), yang artinya "ia menyesal"; maka arti dari kata Iblis "ia (hal) yang menyebabkan penyesalan", juga tak mempunyai kebaikan sedikitpun.[2]
Kemungkinan lain ialah kata tersebut berasal dari bahasa Yunani Kuno διάβολος (diábolos — yang menjadi etimologi kata 'devil' dalam bahasa Inggris) yang diserap terlebih dahulu ke bahasa Suryani, kemudian diserap ke bahasa Arab.[3][4] Istilah tersebut tidak termaktub dalam kesusastraan Arab sebelum penyusunan Al-Qur'an, yang mengindikasikan bahwa istilah tersebut tidak berasal dari zaman sebelum kemunculan Islam.[5]
Kepercayaan
[sunting | sunting sumber]Menurut agama Kristen, setan (iblis) adalah malaikat yang memberontak kepada Allah, sehingga dibuang dari surga dan kemudian berkeliling (Ayub 1:7) sementara setan adalah sebuah sifat menghasut manusia untuk berbuat buruk dan durhaka.
Di dalam Alkitab bahasa Indonesia bagian Perjanjian Lama kata "iblis" hanya dipakai di 3 kitab, yaitu Kitab 1 Tawarikh, Kitab Ayub, dan Kitab Zakharia, yang merupakan terjemahan kata bahasa Ibrani: שטן (syatan atau "Setan"), yang berarti musuh. Di bagian Perjanjian Baru, setan disebutkan berusaha membawa manusia jauh dari Allah, malahan mencobai Yesus Kristus meskipun gagal dan akhirnya undur dari Yesus. Karenanya setan disebut sebagai musuh atau lawan bagi orang-orang Kristen. Kata setan dalam bagian Perjanjian Baru ini diterjemahkan dari bahasa Yunani: διάβολος (diabolos, artinya "pemfitnah', "penghasut") yang dalam bahasa Inggris disebut devil. Bahkan dia disebut sebagai "Bapa segala dusta" (Yoh 8:44).
Menurut ajaran Islam dijelaskan bahwa Allah menciptakan tiga jenis makhluk berakal budi yaitu malaikat yang diciptakan dari cahaya (nuur), jin dari api (naar), dan manusia dari tanah (turaab). Iblis berasal dari golongan jin. Iblis merupakan makhluk Allah, yang diberi kemampuan untuk menyesatkan manusia sampai akhir zaman. Keberadaannya pun akan terus menggoda dan menjerumuskan setiap orang ke dalam perbuatan dosa.
Lihat pula
[sunting | sunting sumber]Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ a b Jeffrey Burton Russell, The Devil: Perceptions of Evil from Antiquity to Primitive Christianity, Cornell University Press 1987 ISBN 978-0-801-49409-3, pp. 11 and 34
- ^ Kazim, Ebrahim (2010). Scientific Commentary of Suratul Faateḥah. New Delhi, India: Pharos Media & Publishing. ISBN 978-8-172-21037-3.
- ^ Basharin, Pavel V. (April 1, 2018). "The Problem of Free Will and Predestination in the Light of Satan's Justification in Early Sufism". English Language Notes. Durham, North Carolina: Duke University Press. 56 (1): 119–138. doi:10.1215/00138282-4337480.
- ^ Gardet, Louis; Wensinck, A. J. (1971). "Iblīs". Dalam Bosworth, C. E.; van Donzel, E. J.; Heinrichs, W. P.; Lewis, B.; Pellat, Ch.; Schacht, J. Encyclopaedia of Islam, Second Edition. 3. Leiden: Brill Publishers. doi:10.1163/1573-3912_islam_SIM_3021. ISBN 978-90-04-16121-4.
- ^ Russell, Jeffrey Burton (1986). Lucifer: The Devil in the Middle Ages. Ithaca, New York: Cornell University Press. hlm. 55. ISBN 978-0-801-49429-1.
Pranala luar
[sunting | sunting sumber]- Kesaksian Iblis Diarsipkan 2012-05-04 di Wayback Machine.
- Kesombongan Iblis