Lompat ke isi

Preman Pensiun: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Rei Fell (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
 
(476 revisi perantara oleh 71 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{Infobox television
{{Infobox television
| show_name = Preman Pensiun
| name = Preman Pensiun
| image =
| image =
| caption =
| image_upright =
| genre = {{plainlist|
| image_size =
| image_alt =
| caption =
| alt_name =
| native_name = <!-- {{Infobox name module|language|title}} or {{Infobox name module|title}} -->
| genre =
{{plainlist|
* [[Film drama|Drama]]
* [[Film drama|Drama]]
* [[Film laga|Aksi]]
* [[Film komedi|Komedi]]
* [[Film komedi|Komedi]]
* [[Film kejahatan|Kejahatan]]
* [[Cerita seru|Thriller]]
}}
}}
| creator =
| creator = [[MNC Pictures]]
| developer =
| based_on = <!-- {{Based on|work|author}} -->
| writer = [[Aris Nugraha]]
| inspired_by = <!-- {{Based on|work|author}} -->
| director = [[Aris Nugraha]]
| developer =
| starring = {{plainlist|
| writer =
| screenplay = [[Aris Nugraha]]
| story =
| director =
| creative_director =
| starring =
<!-- Daftar pemeran ini ditulis dan diurutkan berdasarkan opening credit episode 290 (Versi TV, RCTI). Untuk pemeran lainnya, lihat bagian pemeran -->
{{Plainlist|
* [[Didi Petet]]
* [[Didi Petet]]
* [[Epy Kusnandar]]
* [[Epy Kusnandar]]
* [[Ikang Sulung]]
* Ikang Sulung
* [[Mat Drajat]]
* [[Mat Drajat]]
* Roy Chunonk
* Roy Chunonk
Baris 32: Baris 48:
* Gugun Cahya
* Gugun Cahya
}}
}}
| voices = <!-- Organized by broadcast credit order, with new main cast added to the end of the list -->
| theme_music_composer =
| opentheme = Ost. Preman Pensiun
| narrated =
| theme_music_composer =
| endtheme = Ost. Preman Pensiun
| composer =
| opentheme = Ost. Preman Pensiun
| country = Indonesia
| endtheme = Ost. Preman Pensiun
| language = Bahasa Indonesia
| composer = Danny Supit (Musim 1—8)<br>[[Joseph S. Djafar]] (Musim 1—3)
| num_seasons = 5
| country = Indonesia
| num_episodes = 185
| language = Bahasa Indonesia
| list_episodes = #Pranala luar
| num_seasons = 8
| executive_producer =
| num_episodes = 290
| producer =
| list_episodes =
| executive_producer = Hengki Irawan (Musim 1—3)<br>Filrady Kusmara (Musim 4—8)<br>Didi Ardiansyah (Musim 4—5)<br>Debora Debby Wage (Musim 4—5)<br>Kamil Wahyudi (Musim 5—8)<br>Mudakir Rifai (Musim 6—8)<br>[[Aris Nugraha]] (Musim 6—8)
| editor = [[MNC Pictures]]
| producer = Didi Ardiansyah (Musim 1—3)<br>Reggi Djundjunan (Musim 4—8)<br>[[Aris Nugraha]] (Musim 4—8)
| location =
| location = [[Kiaracondong, Bandung|Kiaracondong]], [[Kota Bandung|Bandung]], [[Jawa Barat]]
| cinematography =
| camera =
| cinematography = Yaya Muzammil (Musim 1—3)<br>Riski Dwi Panca (Musim 4—8)
| runtime = 45—110 menit
| animator =
| editor = Amrih Prayogi (Musim 1—3)<br>Wahyono Giono (Musim 1)<br>Andi Irawan (Musim 1—2)<br>Ichsan Tripurwanto (Musim 2—3)<br>Nilam Hamia (Musim 3)<br>Uw@h Syabila (Musim 1—3)<br>Ryono Prakasha (Musim 4)<br>Rudicina (Musim 4)<br>Seno Sendewo (Musim 4)<br>Sigit (Musim 4)<br>Heru Crespo (Musim 4—5)<br>Kang Qomar (Musim 5)<br>Ahmad Zaenuri (Musim 5)<br>Tim Lukis (Musim 6—7)<br>Robby Sunjaya (Musim 8)<br>Wenny Shabrina (Musim 8)<br>Yusuf Septianto (Musim 8)
| company = [[MNC Pictures]]
| distributor = [[MNC Pictures]]
| camera = Multi-kamera
| network = [[RCTI]]
| runtime = 45—110 menit
| camera = Multi-kamera
| company = [[MNC Pictures]]
| first_run =
| distributor = [[Media Nusantara Citra]]
| first_aired = {{Start date|2015|1|12}}
| network = [[RCTI]]
| last_aired = {{End date|sekarang}}
| first_aired = Senin, 12 Januari 2015
| related =
| last_aired = Sabtu, 22 April 2023
| related =
| production_website = http://www.mncpictures.com
<!-- Untuk digunakan hanya untuk hasil remake, spin-off, dan adaptasi -->
| Web Design Profesional =
}}
}}

'''''Preman Pensiun''''' adalah sinetron Indonesia produksi [[MNC Pictures]] yang ditayangkan perdana 12 Januari 2015 pukul 16.00 WIB di [[RCTI]].
'''''Preman Pensiun''''' adalah [[sinetron]] [[Indonesia]] produksi [[MNC Pictures]] yang ditayangkan perdana 12 Januari 2015 pukul 17.00 WIB di [[RCTI]]. Serial ini disutradarai oleh [[Aris Nugraha]]. Sinetron yang ide ceritanya dari [[Aris Nugraha]] ini, yang awal musim dibintangi oleh [[Didi Petet]], [[Epy Kusnandar]], dan [[Mat Drajat]] ini, menceritakan kehidupan [[premanisme]] di [[Kota Bandung]].

== Keluaran media ==
=== Sinetron ===
{| class="wikitable"
|+Daftar musim
! Musim !! Pertama Ditayangkan !! Terakhir Ditayangkan !! Jumlah episode
|-
| '''1''' || 12 Januari 2015
| 24 Februari 2015
| 36
|-
| '''2'''
| 25 Mei 2015
| 18 Juli 2015
|46
|-
| '''3'''
| 14 Desember 2015
| 29 Januari 2016
|38
|-
| '''4'''
| 24 April 2020
| 28 Mei 2020
|33
|-
| '''5'''
| 13 April 2021
| 12 Mei 2021
|32
|-
| '''6'''
| 21 Agustus 2022
| 15 Oktober 2022
|41
|-
| '''7'''
| 17 Oktober 2022
| 24 Desember 2022
|33
|-
| '''8'''
| 23 Maret 2023
| 22 April 2023
|31
|-
! colspan="4" |Total : 8 musim, 290 episode
|}

=== Film ===
* ''[[Preman Pensiun (film)|Preman Pensiun: The Movie]]''

=== Film TV (FTV) ===
* ''Preman Pensiun: Sang Juara''
* ''Preman Pensiun: Paket Untuk Mengenang Kang Bahar''
* ''Preman Pensiun: Kesempatan Kedua''
* ''Preman Pensiun: Kembali ke Fitri''
* ''Preman Pensiun: Manusia Merdeka''
* ''Preman Pensiun: Menunggu Senja''
=== Spin-Off ===
* [[Awas, Banyak Copet|''Awas'', ''Banyak'' ''Copet'']]
* [[Ceritanya C'Edoh|''Ceritanya'' ''C'Edoh'']]
=== Crossover ===
* ''[[Gober]]''
* [[Tukang Ojek Pengkolan|''Tukang'' ''Ojek'' ''Pengkolan'']]
* [[TOP: Masih Ngojek|''Tukang Ojek Preman'']]
* [[Temen Kondangan|''Temen'' ''Kondangan'']]

=== Acara Varietas ===
* ''[[Dahsyat]]'' - Special Event Dahsyat - Dahsyatnya Launcing Preman Pensiun 6 ( 18 Agustus 2022)

=== Kuis ===
* ''Kuis Preman Pensiun Iklan Fruit 18''
* ''Kuis Preman Pensiun Iklan Albothyl
* ''Kuis Preman Pensiun Iklan Vegeblend''
* ''[[Family 100]] season 7 episode Tim Preman Pensiun VS Tim Tukang Ojek Pengkolan ( 13 Maret 2018)
* ''[[Dream Box Indonesia]] episode Tim Preman Pensiun ditantang Tim Office Boy (9 Januari 2023)

=== Infotainment ===
* ''[[Silet (acara televisi)]] - berita Preman Pensiun 4 akan hiasi layar kaca RCTI (23 April 2020)

=== Gelar Wicara / [[Talkshow]] ===
* ''[[ Ada Ada Aja]] - Episode Cast Preman Pensiun - 13 Agustus 2015

=== [[Streaming]] ===
* ''[[RCTI+]]
* ''[[Vision+]]


== Sinopsis ==
== Sinopsis ==
Serial komedi penuh inspirasi Bahar sebenarnya hanya preman “kecil”, tetapi wilayahnya cukup luas, selain menjadi “backing” para pedagang kaki lima, juga menguasai sebuah pasar dan terminal. Kisah yang akan dituturkan dalam serial ini bukanlah perjalanan hidupnya sejak awal, meskipun dalam beberapa dialog terceritakan juga, melainkan kisah di masa tuanya ketika dia memutuskan untuk pensiun.
Serial komedi penuh inspirasi Bahar (disapa “''Kang Bahar''”) yang sebenarnya hanya “preman kecil”, tetapi wilayahnya cukup luas, selain menjadi pelindung (backing) para pedagang kaki lima, juga menguasai sebuah pasar ([[Pasar Palasari]]) dan terminal bus ([[Terminal Cicaheum]]) di [[Kota Bandung]]. Kisah yang akan dituturkan dalam serial ini bukanlah perjalanan hidupnya sejak awal, walaupun dalam beberapa dialog terceritakan juga, melainkan kisah di masa tuanya ketika dia memutuskan untuk pensiun.


Masa lalu yang terceritakan dalam dialog adalah Bahar dan temannya, Bagja merantau dari Garut ke Bandung sekitar tahun 1972, ketika dia remaja dan pergi merantau karena keluarganya di kampung sangat miskin. Di Bandung, Bahar remaja mencari nafkah sebagai penjual tahu, leupeut dan telur asin di bus sebelum keluar terminal.
Masa lalu yang terceritakan dalam dialog adalah Bahar yang merantau dari [[Garut]] ke Bandung sekitar tahun 1972 ketika dia remaja, karena keluarganya di kampung sangat miskin. Di Kota Bandung, Bahar remaja mencari nafkah sebagai penjual tahu, leupeut, dan telur asin di bus sebelum keluar dari terminal.


Penghasilan Bahar kala itu tidaklah besar, hanya pas-pasan, cenderung minim. Dia menerima itu sebagai rezekinya, tetapi yang tidak bisa dia terima adalah bahwa dia harus membayar pajak pada para preman. Bahar kemudian berpikir bahwa daripada dipungut “pajak” lebih baik dia yang memungut pajak.
Penghasilan Bahar kala itu tidaklah besar, hanya pas-pasan, cenderung minim. Walaupun begitu dia tetap menerima itu sebagai rezekinya. Tetapi yang tidak bisa dia terima adalah bahwa dia harus membayar pajak pada para preman. Bahar kemudian berpikir bahwa daripada dipungut “pajak” lebih baik dia yang memungut pajak.


Kemampuan beladiri yang dipelajarinya karena tradisi di kampung dan tekad yang kemudian muncul untuk bertahan dan berjaya di perantauan, membuat dia kemudian nekad perlahan-lahan masuk jaringan premanisme yang menguasai terminal. Bermula dari hanya sekadar “keset”, lama kelamaan, tahun demi tahun, perlahan-lahan, Bahar kemudian mencapai puncak kekuasaan.
Kemampuan beladiri yang dia pelajari karena tradisi di kampung dan tekad yang kemudian muncul untuk bertahan dan berjaya di perantauan, membuat dia kemudian nekat perlahan-lahan masuk jaringan premanisme yang menguasai terminal. Bermula dari hanya sekadar “receh”, lama kelamaan, tahun demi tahun, perlahan-lahan, Bahar kemudian mencapai puncak kekuasaan.


Sepuluh tahun pertama, Bahar hanya menjadi bagian dari kekuasaan sebuah jaringan premanisme, dua puluh tahun selebihnya, Bahar adalah pemegang kekuasaan yang mencengkram jalanan, pasar dan terminal.
Sepuluh tahun pertama, Bahar hanya menjadi bagian dari pemegang kekuasaan sebuah jaringan premanisme, dua puluh tahun selebihnya, Bahar adalah pemegang kekuasaan yang mencengkram jalanan, pasar dan terminal.


Tangan kanannya adalah Muslihat, maling amatir yang masuk ke rumahnya sekitar dua puluh tahun silam. Muslihat berhasil ditaklukkan hingga tidak sadarkan diri dan baru sadar tiga hari kemudian, di hadapan Bahar dan polisi. Setelah tahu bahwa Muslihat mencuri demi untuk membiayai ibunya masuk rumah sakit, Bahar meminta polisi untuk tidak memproses kasusnya secara hukum, mengakui Muslihat sebagai saudaranya dan persoalan akan diselesaikan secara kekeluargaan.
Tangan kanannya adalah Muslihat, seorang maling amatir yang masuk ke rumahnya sekitar dua puluh tahun silam. Muslihat berhasil ditaklukkan hingga tidak sadarkan diri dan baru sadar tiga hari kemudian, di hadapan Bahar dan polisi. Setelah tahu bahwa Muslihat mencuri demi untuk membiayai ibunya masuk rumah sakit, Bahar meminta polisi untuk tidak memproses kasusnya secara hukum, mengakui Muslihat sebagai saudaranya dan persoalan akan diselesaikan secara kekeluargaan.


Lalu Muslihat diberi uang satu juta yang pada waktu itu merupakan jumlah yang cukup besar. Setelah seminggu, Muslihat kembali pada Bahar dengan uang yang masih utuh. Muslihat bermaksud mengembalikan uang itu karena sudah tidak membutuhkannya lagi. Ketika dia pulang ke kampung dengan membawa uang, ibunya sudah terlanjur meninggal.
Lalu Muslihat diberi uang satu juta yang pada waktu itu merupakan jumlah yang cukup besar. Setelah seminggu, Muslihat kembali pada Bahar dengan uang yang masih utuh. Muslihat bermaksud mengembalikan uang itu, karena ketika Muslihat pulang ke kampung (di [[Samarang, Garut]]) dengan membawa uang, ibunya sudah terlanjur meninggal.


Bahar kemudian meminta Muslihat untuk bekerja padanya. Rasa hormat Muslihat dan kepercayaan Bahar, membuat mereka tidak terpisahkan hingga dua puluh tahun kemudian. Muslihat kemudian merekrut Komar di terminal yang sebelumnya pengamen yang ditolong Muslihat bekerja padanya karena gitar Komar hilang.
Bahar kemudian meminta Muslihat untuk bekerja padanya. Rasa hormat dan kepercayaan Muslihat terhadap Bahar, membuat mereka tidak terpisahkan hingga dua puluh tahun kemudian. Muslihat kemudian merekrut Komar di terminal, yang sebelumnya merupakan seorang pengamen yang ditolong oleh Muslihat dan bekerja kepadanya karena gitar Komar hilang.


Sementara itu, masa yang akan datang, [[copet]] kelas kakap, Junaedi merekrut dua orang sebagai partner yaitu Saep dan Ubed. Sementara anak buah Bahar semakin bertambah. Pemegang terminal, Jamal melakukan kekerasan di Dago, kemudian dia digerebek, tetapi Bahar dan Muslihat membiarkan ia ditahan di penjara, hingga Jamal balas dendam pada Muslihat, walaupun pada Bahar hanya setengah-setengah.
Sementara itu, masa yang akan datang, [[copet]] kelas kakap seperti Junaedi merekrut dua orang sebagai partner yaitu Saep dan Ubed. Sementara anak buah Bahar semakin bertambah. Pemegang terminal, Jamal melakukan kekerasan di Dago. Kemudian dia digerebek oleh polisi, tetapi Bahar dan Muslihat membiarkan ia ditahan di penjara, hingga Jamal balas dendam pada Muslihat walaupun pada Bahar hanya setengah-setengah.<ref>{{cite web|url=https://web.archive.org/web/20221016124516/https://celebrity.okezone.com/read/2015/01/08/206/1089810/preman-pensiun-tayang-di-rcti-mulai-12-januari|title=Preman Pensiun Tayang di RCTI Mulai 12 Januari|website=Celebrity.okezone.com|access-date=8 Januari 2015}}</ref>


=== Musim pertama ===
=== Musim pertama ===
[[Berkas:Preman_Pensiun.jpg|pus|jmpl]]
Setelah kematian istrinya, Bahar menyatakan pensiun menjadi preman. Pernyataan hanya disampaikan kepada tangan kanannya, Muslihat. Alasan ia pensiun dikarenakan sebelum istrinya meninggal, istrinya berujar akan menunggunya di surga. Bahar berpikir, bahwa kalau dia terus menjadi preman, tidak mungkin akan sampai ke sana.
Setelah kematian istrinya, Bahar menyatakan pensiun menjadi preman. Pernyataan itupun hanya disampaikan kepada tangan kanannya, Muslihat. Alasan ia pensiun dikarenakan sebelum istrinya meninggal, istrinya berujar akan menunggunya di surga. Bahar lalu berpikir, bahwa kalau dia terus menjadi preman tidak mungkin akan sampai kesana.


Keputusan Bahar tidak bisa diterima oleh Muslihat. Sebab, pensiunnya Bahar akan menghancurkan kemapanan kekuasaan mereka, membuat kelompok-kelompok kecil di bawah mereka akan tercerai-berai, berdiri sendiri-sendiri. Secara bisnis, ini akan merugikan Muslihat yang hanya jadi tangan kanan Bahar dan tidak memiliki kelompok.
Keputusan Bahar tidak bisa diterima oleh Muslihat. Sebab, pensiunnya Bahar akan menghancurkan kemapanan kekuasaan mereka, membuat kelompok-kelompok kecil dibawah mereka akan tercerai-berai, berdiri sendiri-sendiri. Secara bisnis, ini akan merugikan Muslihat yang hanya jadi tangan kanan Bahar dan tidak memiliki kelompok.


Pensiunnya Bahar yang tidak diumumkan itu dimanfaatkan oleh Muslihat untuk mengambil alih kekuasaan dan jatah untuk Bahar sampai kemudian tindakan semua terungkap dan menimbulkan konflik. Jamal memberontak pada Muslihat dan Komar selalu menggoda pedagang Wanita di Pasar. Kemudian, Bahar turun kembali untuk membereskan situasi tersebut ketika Jamal melakukan keresahan dengan memaksa orang-orang Rumah untuk menjual tanah pada pemilik apartemen. Kemudian Muslihat disuruh Bahar yang juga diminta Wali Kota [[Ridwan Kamil]] untuk menyerahkan Jamal pada polisi. Hingga Akhirnya Jamal Dan Copet Saep ditahan.
Pensiunnya Bahar yang tidak diumumkan itu, dimanfaatkan oleh Muslihat untuk mengambil alih kekuasaan dan jatahnya untuk dirinya. Sampai kemudian tindakannya itu semua terungkap dan menimbulkan konflik. Jamal memberontak pada Muslihat dan Komar selalu menggoda pedagang Wanita di Pasar. Kemudian, Bahar turun kembali untuk membereskan situasi tersebut ketika Jamal melakukan keresahan dengan memaksa orang-orang kampung untuk menjual tanah pada pemilik apartemen. Kemudian Muslihat menerima perintah dari Bahar dan Wali Kota Bandung [[Ridwan Kamil]], untuk menyerahkan Jamal kepada polisi, hingga akhirnya Jamal Dan Copet Saep ditahan.


=== Musim kedua ===
=== Musim kedua ===
[[Berkas:Preman_Pensiun_2.jpg|pus|jmpl]]
Kang Muslihat hidupnya berubah, lebih makmur sejahtera setelah menggantikan posisi Bahar. Ia sekarang sudah bisa membelikan segala keperluan rumah tangga. Beda halnya dengan Komar yang masih sulit membahagiakan istri dan anaknya.
Muslihat nasibnya mulai berubah, lebih makmur dan sejahtera setelah menggantikan posisi Bahar. Ia sekarang sudah bisa membelikan segala keperluan rumah tangganya. Beda halnya dengan Komar yang masih sulit untuk membahagiakan istri dan anaknya.


Sementara Bahar hanya di rumah bersama Amin dan Imas karena Kinanti kerja dan pindah ke Jakarta. Bagi Bahar, keluarga adalah yang terpenting setelah ia resmi mengundurkan diri sebagai pimpinan preman.
Sementara Bahar hanya menikmati masa pensiunnya di rumah bersama Amin dan Imas, karena Kinanti bekerja dan pindah ke [[Jakarta]]. Bagi Bahar, keluarga adalah yang terpenting setelah ia resmi mengundurkan diri sebagai pimpinan preman.


Jamal bebas dari penjara, kebebasannya menimbulkan konflik baru bagi Kang Mus dan anak-anak buahnya. Jamal berencana untuk balas dendam dengan mengatur Jupri masuk kembali menjadi anak buah Kang Mus. Jamal sangat ambisius untuk menggeser posisi Kang Mus. Disisi lain, Saep pun bebas dari penjara dan merekrut Arman, Enang, dan Putri sebagai anak buah copet. Tetapi walau itu, Saep tetap memiliki halangan ketika mencopet seperti malu bertemu Ubed yang insyaf, hasil ditodong dan dompet yang dicuri berasal dari orang-orang dekat Bahar.
Jamal bebas dari penjara, kebebasannya menimbulkan konflik baru bagi Muslihat dan anak-anak buahnya. Jamal berencana untuk balas dendam dengan mengatur Jupri masuk kembali menjadi anak buah Muslihat. Jamal sangat ambisius untuk menggeser posisi Muslihat. Disisi lain, Saep pun juga bebas dari penjara dan merekrut Arman, Enang, dan Putri sebagai anak buah copet. Walaupun begitu, Saep tetap memiliki halangan ketika sedang mencopet seperti malu bertemu Ubed yang telah insyaf, hasil ditodong, dan dompet yang dicuri berasal dari orang-orang dekat Bahar.


Memasuki bulan Ramadhan, Bahar merasa gembira kedatangan cucu dan menantunya. Kemudian Bahar wafat. Dari semua anak perempuan Bahar hanya Kinanti yang belum punya pasangan. Kinanti memang belum menikah, salah satu alasannya karena status Bahar seorang bos preman. Kinanti mencari tahu kisah tentang ayahnya melalui Kang Mus dan beberapa narasumber lainnya.
Memasuki bulan Ramadhan, Bahar merasa gembira atas kedatangan cucu-cucu dan menantunya, kemudian Bahar wafat. Dari semua anak perempuan Bahar, hanya Kinanti yang belum memiliki pasangan. Kinanti memang belum menikah, salah satu alasannya karena status Bahar adalah seorang mantan bos preman. Kinanti mencari tahu kisah tentang ayahnya melalui Muslihat dan beberapa narasumber lainnya.


Kisah Preman Pensiun pada season 2 ini juga dibumbui komedi antara Murad, Pipit, dan konflik rumah tangga Komar yang tiada hentinya serta kisah Ubed yang sedih karena cintanya pada Dewi bertolak sebelah tangan karena Dewi punya pacar baru. Ubed pun pindah profesi dari pedagang cilok menjadi pedagang kolak. Sementara Saep tetap konsisten menjadi copet walaupun memasuki bulan puasa.
Kisah Preman Pensiun pada musim kedua ini juga dibumbui komedi antara Murad dan Pipit, konflik rumah tangga Komar yang tiada hentinya, serta kisah Ubed yang sedih karena cintanya pada Dewi bertepuk sebelah tangan, karena Dewi sudah punya pacar baru. Ubed pun pindah profesi dari pedagang cilok menjadi pedagang kolak, sementara Saep tetap konsisten menjadi copet walaupun sudah memasuki bulan Ramadhan.


=== Preman Pensiun: Sang Juara ===
=== FTV (Preman Pensiun: Sang Juara) ===
Menjelang hari kemerdekaan Republik Indonesia, Kang Mus ikut merayakan dengan memasang bendera merah putih di rumahnya, seperti warga lainnya. Tapi ada yang beda dengan hari kemerdekaan kali ini. Kang Mus sudah merdeka dari bisnis lamanya alias pensiun sebagai bos preman. Sekarang Kang Mus mau memulai bisnis baru, yaitu berjualan kicimpring. Niat Kang Mus sudah bulat, sampai-sampai ia berguru ke Mang Karta yang sudah lama berkecimpung di usaha kicimpring.
Menjelang hari kemerdekaan Republik Indonesia, Muslihat ikut merayakan dengan memasang bendera merah putih dirumahnya, seperti warga lainnya. Tapi ada yang beda dengan hari kemerdekaan kali ini. Muslihat sudah merdeka dari bisnis lamanya alias pensiun sebagai bos preman. Sekarang Muslihat mau memulai bisnis baru, yaitu berjualan kicimpring. Niat Muslihat sudah bulat, sampai-sampai ia berguru ke Mang Karta yang sudah sangat lama berkecimpung di usaha kicimpring.


Esih mendukung niat baik Kang Mus, sekarang mereka mulai hidup hemat dan mengurangi pengeluaran untuk modal usaha. Sayangnya Ceu Edoh harus berhenti kerja di rumah Esih, Kang Mus tidak mampu bayar jasanya lagi. Ceu Edoh galau, ia juga perlu kerjaan untuk menghidupi keluarganya. Esih menjadi tidak tega melihat kondisi Ceu Edoh.
Esih pun mendukung niat baiknya, sekarang mereka mulai hidup hemat dan mengurangi pengeluaran untuk modal usaha. Sayangnya Ceu Edoh harus berhenti bekerja dirumah Muslihat, karena Muslihat tidak mampu membayar jasanya lagi. Ceu Edoh galau, ia juga membutuhkan pekerjaan untuk menghidupi keluarganya. Esih pun menjadi tidak tega melihat kondisi Ceu Edoh.


Kabar pensiunnya Kang Mus sampai ke telinga Bobby dan Baba. Bobby ngajak Baba kembali menodong untuk mencari pemasukan. Sekarang tidak ada Kang Mus yang bakal mengganggu ‘bisnis’ mereka lagi. Di lain kisah, Bohim datang ke terminal untuk bertemu teman lamanya dan Bohim rindu suasana terminal. Bohim tidak betah kerja di tempat sablon dan ingin balik lagi di terminal.
Kabar pensiunnya Muslihat sampai ke telinga Bobby dan Baba. Bobby mengajak Baba kembali menodong untuk mencari pemasukan. Sekarang tidak ada Muslihat yang bakal mengganggu ‘bisnis jahat’ mereka lagi. Disisi lain, Bohim datang ke terminal untuk bertemu teman lamanya dan rindu dengan suasana terminal. Bohim tidak betah bekerja ditempat sablon dan ingin balik lagi ke terminal.


Lain halnya dengan Iwan, yang konsisten dengan cita-citanya sebagai petinju profesional. Kali ini Iwan ikut pertandingan tinju untuk Pekan Olahraga Daerah nanti. Iwan ingin mengundang Yuyun untuk hadir ke pertandingannya. Sayang, Abah Yuyun tidak suka Iwan berhubungan dengan Yuyun. Iwan patah hati dan hilang semangat selama latihan tinju. Untungnya ada Ujang, Jupri, Jony yang mendukung dan membantu Iwan selama persiapan. Ujang bahkan meminta tolong Kang Mus untuk mengajak seluruh anak buahnya datang ke pertandingan Iwan.
Lain halnya dengan Iwan, yang konsisten dengan cita-citanya sebagai petinju profesional. Kali ini Iwan ikut pertandingan tinju untuk Pekan Olahraga Daerah (Porda) nanti. Iwan ingin mengundang Yuyun untuk hadir ke pertandingannya. Sayangnya, Ayahnya Yuyun tidak suka Iwan berhubungan dengan Yuyun. Iwan pun menjadi patah hati dan hilang semangat selama latihan tinju. Untungnya ada Ujang, Jupri, dan Joni yang selalu mendukung dan membantu Iwan selama persiapan. Ujang bahkan meminta tolong Muslihat untuk mengajak seluruh anak buahnya datang ke pertandingan Iwan.


Semangat yang sama juga ditularkan Kang Mus pada generasi muda penerus sepak bola. Kang Mus mampir ke Stadion Persib untuk bertemu [[Djajang Nurjaman]], pelatih Persib. Di sana Djajang bercerita banyak ke Kang Mus seputar pemain sepak bola Indonesia yang semakin menurun. Karena itu, Kang Mus mengajak Djajang untuk melatih anak-anak di tempat Kang Mus. Kedatangan Djajang semakin ‘membakar’ semangat para anak-anak yang latihan untuk menjadi juara.
Semangat yang sama juga ditularkan Muslihat kepada generasi muda penerus sepak bola. Kang Mus mampir ke Stadion Persib untuk bertemu [[Djajang Nurjaman]], pelatih [[Persib Bandung]]. Disana Djajang bercerita banyak ke Muslihat seputar pemain sepak bola Indonesia yang saat ini kualitasnya semakin menurun. Karena itu, Muslihat mengajak Djajang untuk melatih anak-anak ditempat Muslihat. Kedatangan Djajang semakin ‘membakar’ semangat para anak-anak yang latihan untuk menjadi juara sepak bola.


Lain lagi dengan Saep, sang juara nyopet. Kini dia punya anak buah baru bernama Voni yang sedang dilatih untuk jadi pencopet handal. Lokasi ''training'' kali ini adalah pasar, beberapa pembeli jadi korban Voni. Ditambah lagi keamanan pasar yang lengah, makin membuat Voni leluasa menggasak dompet para pembeli. Bagaimana nasib pasar dan bisnis lama Kang Mus yang sudah tidak terurus?
Lain lagi dengan Saep, sang juara copet. Kini dia punya anak buah baru bernama Voni yang sedang dilatih untuk menjadi pencopet yang handal. Lokasi ''training'' kali ini adalah Pasar Palasari, beberapa pembeli jadi korban Voni. Ditambah lagi keamanan pasar yang lengah, makin membuat Voni leluasa menggasak dompet para pembeli. Nasib pasar dan bisnis lama Muslihat, yang sudah lama tidak terurus semenjak pensiunnya Muslihat.


Cerita ini semakin seru dengan bumbu-bumbu asmara antara Ubed, Dewi dan Diza. Ditambah lagi bisnis kicimpring Kang Mus yang siap masuk pasar dengan nama ‘Kicimpring Kang Mus, Juaranya kicimpring’.
Cerita ini semakin seru dengan bumbu-bumbu asmara antara Ubed, Dewi, dan Diza. Ditambah lagi bisnis kicimpring milik Muslihat yang siap masuk pasar dengan nama merk “''Kicimpring Kang Mus, Juaranya Kicimpring''”.


=== Musim ketiga ===
=== Musim ketiga ===
[[Berkas:PremanPensiun3.jpg|250px|jmpl|ka|Kang Mus dalam poster promo Preman Pensiun 3]]
[[Berkas:Preman_Pensiun_3.jpg|pus|jmpl]]
Setelah pensiun, Kang Mus semakin tekun dalam bisnis kicimpring. Ditambah lagi Esih, Emak, dan Ceu Edoh bekerja sama menjadi satu tim dalam proses pengolahannya. Jamal perlahan-lahan mulai menguasai dunia preman yang ditinggalkan oleh Kang Mus. Dengan berbagai trik kotor, Jamal berusaha menjatuhkan para pengganti Kang Mus yakni Dikdik di [[pasar]], Gobang di [[terminal]], serta Murad dan Pipit di jalanan.
Setelah pensiun, Muslihat semakin tekun dalam bisnis kicimpring. Ditambah lagi Esih, Emak, dan Ceu Edoh bekerja sama menjadi satu tim dalam proses pengolahannya. Jamal perlahan-lahan mulai menguasai dunia preman yang ditinggalkan oleh Muslihat. Dengan berbagai trik kotor, Jamal berusaha menjatuhkan para pengganti Muslihat yakni Dikdik dipasar, Gobang diterminal, serta Murad dan Pipit dijalanan.


Sementara itu Kinanti berencana untuk pindah ke Jakarta dan Imas juga diajak pindah untuk bekerja dengan Kirani. Hal ini menyebabkan rencana pernikahan Imas dan Dikdik terancam. Di sisi lain, kisah cinta segitiga antara Dewi, Ubed dan Diza semakin rumit. Sementara Saep tetap konsisten sebagai copet bahkan dia mempunyai dua anak buah baru yang cantik-cantik. Sementara, mantan anak buah Kang Mus yang lainnya sibuk dengan pekerjaan baru dan percintaan mereka.<ref>{{cite web
Sementara itu Kinanti berencana untuk pindah ke Jakarta dan Imas juga diajak pindah untuk bekerja dengan Kirani. Hal ini menyebabkan rencana pernikahan Imas dan Dikdik terancam. Disisi lain, kisah cinta segitiga antara Dewi, Ubed, dan Diza semakin rumit, sementara Saep tetap konsisten sebagai copet bahkan dia mempunyai dua anak buah baru yang cantik-cantik. Sementara mantan anak buah Muslihat yang lainnya sibuk dengan pekerjaan baru dan percintaan mereka.
| last =
| first =
| authorlink =
| coauthors =
| title = Tentang Preman Pensiun 3
| work =
| publisher = RCTI
| date =
| url = http://rcti.tv/program/view/722/PREMAN%20PENSIUN%203#.VoH51bAvDNM
| format =
| doi =
| accessdate = 29 Desember 2015
| archive-date = 2015-12-16
| archive-url = https://web.archive.org/web/20151216210708/http://www.rcti.tv/program/view/722/PREMAN%20PENSIUN%203#.VoH51bAvDNM
| dead-url = yes
}}</ref>
=== Preman Pensiun: Paket Untuk Mengenang Kang Bahar ===


=== [[Preman Pensiun (film)]] ===
=== FTV (Preman Pensiun: Paket Untuk Mengenang Kang Bahar) ===
Opik meminta tolong Rojak untuk menemaninya mengantar paket ke Bandung. Setelah pensiun Dikdik belum mendapat pekerjaan tetap, ia kembali ke pekerjaan lama sebagai penagih hutang bersama Murad dan Pipit. Selama perjalanan Opik dan Rojak mengobrol tetapi saat sampai di Kota Bandung mobil Opik mogok dan mereka bertengkar.
Setelah tiga tahun, bisnis kecimpring Muslihat yang sudah pensiun sebagai preman, mengalami masalah. Penjualannya mulai menurun. Muslihat juga menghadapi masalah baru saat Safira, anak perempuan satu-satunya, sudah tumbuh remaja dan mulai didatangi lelaki. Masalah lebih besar kemudian muncul, ketika ada masalah di antara mantan anak buahnya.

=== Preman Pensiun (film) ===
{{main|Preman Pensiun (film)}}
[[Berkas:Preman_Pensiun_The_Movie.jpg|pus|jmpl]]
Setelah tiga tahun, bisnis kicimpring Muslihat mulai mengalami masalah. Penjualannya kini kian menurun. Muslihat juga menghadapi masalah baru saat Safira, anak perempuan satu-satunya, sudah tumbuh remaja dan mulai didatangi seorang lelaki. Masalah lebih besar kemudian muncul, ketika ada masalah diantara mantan anak buahnya.


=== Musim keempat ===
=== Musim keempat ===
[[Berkas:Preman_Pensiun_4.jpg|pus|jmpl]]
Kang Mus sedang bingung karena bisnis kecimpringnya mengalami penurunan, sedangkan anak Kang Mus ingin masuk ke universitas.
Muslihat sedang bingung karena bisnis kicimpringnya mulai mengalami penurunan, sedangkan Safira (anaknya Muslihat) ingin masuk ke universitas.


Bubun ditangkap polisi karena menggunakan motor tanpa surat–surat, sedangkan Bubun masih punya hutang, tapi Willy kebingungan soal hutang Bubun, karena Willy yang bertanggung jawab mengenai bunganya, sedangkan Bubun dipenjara. Cecep kembali menguasai terminal untuk menggantikan Bubun dan banyak anak buah terminal yang tidak terima atas kehadiran Cecep. Murad dan Pipit mengalami masalah karena Murad ingin tinggal di desa dan menjadi petani. Pipit marah dan tidak ingin bertemu lagi dengan Murad.
Bubun ditangkap polisi saat ada razia, karena menggunakan sepeda motor tanpa surat–surat yang lengkap, sedangkan Bubun juga masih punya hutang pinjaman uang sebanyak 30 juta ke Silvia, tapi Willy kebingungan soal hutang Bubun, karena Willy yang bertanggung jawab mengenai bunganya ke Silvia (karena Silvia sendiri memang tahunya Willy yang minjam uangnya secara langsung), sementara itu Bubun sedang dipenjara.


Cecep kembali menguasai terminal untuk menggantikan Bubun dan banyak anak buah terminal yang tidak terima atas kehadiran Cecep (terutama Toni yang sementara dimandatkan oleh Bubun sebagai pemimpin bonekanya saat Bubun masih dipenjara (boss kecil)). Murad dan Pipit mengalami masalah pertemanan karena Murad ingin tinggal di desa dan menjadi petani, Pipit marah dan tidak ingin bertemu lagi dengan Murad.
Karier Saep sebagai copet juga makin berkembang. Ia memiliki anak buah baru, yaitu Gugum dan Mira. Namun, aksi mereka sering diketahui sehingga mereka berdua berusaha untuk berhenti menjadi copet. Sayangnya, Saep sering menggagalkan usaha mereka untuk berhenti jadi copet dengan menyebar poster bahaya copet dengan foto Gugum dan Mira. Saep juga mencari anak buah baru, yaitu Renita dan Nina. Pada akhirnya, hanya Mira yang berhasil keluar dari copet berkat bantuan Cecep.


Karier Saep sebagai copet juga semakin berkembang. Ia memiliki anak buah baru, yaitu Mira dan Gugum. Namun, aksi mereka sering diketahui sehingga mereka berdua berusaha untuk berhenti menjadi copet. Sayangnya, Saep sering menggagalkan usaha mereka untuk berhenti menjadi copet dengan mengancam mereka dan menyebarkan poster bahaya copet dengan foto Gugum dan Mira diseluruh Kota Bandung. Saep juga mencari anak buah baru, yaitu Renita dan Nina. Pada akhirnya, hanya Mira yang berhasil keluar dari copet berkat bantuan dari Cecep yang merupakan saudaranya.
Bisnis kicimpring Kang Mus juga mulai mengalami peningkatan. Serena, seorang wanita muda berniat membantu penjualan kicimpring Kang Mus. Ternyata, Serena adalah teman dari Silvia, orang yang meminjamkan uang untuk Bubun.

Silvia ikut untuk melakukan Investasi pada bisnis kecimpring Family milik kang Muslihat karena kepercayaannya kepada sahabatnya Serena yang juga membantu pada promosi dan penjualan kicimpring Family.
Bisnis kicimpringnya Muslihat juga mulai mengalami peningkatan sejak datangnya Serena, seorang wanita muda yang berniat membantu penjualan kicimpring Muslihat dan juga resmi berganti nama produk menjadi “''Kicimpring Family''”. Ternyata, Serena adalah teman dari Silvia, orang yang meminjamkan uangnya kepada Bubun. Silvia ikut untuk melakukan Investasi pada bisnis Kicimpring Family milik Muslihat, karena kepercayaannya kepada sahabatnya Serena, yang juga membantu pada promosi dan penjualan Kicimpring Family.


Dalam beberapa episode juga diceritakan bahwa bisnis peminjaman uang Silvia menemukan masalah. Dari mulai hutang Bubun yang tak kunjung lunas sampai penipuan yang dilakukan Darsa yang juga melibatkan Murad. Penipuan terhadap Murad berusaha diselesaikan oleh Taslim dan Mawar, keponakan Murad dan Pipit yang juga memegang pasar meski pada akhirnya gagal dan diselesaikan oleh preman terminal.
Dalam beberapa episode juga diceritakan bahwa bisnis peminjaman uang Silvia menemukan masalah. Dari mulai hutang Bubun yang tak kunjung lunas sampai penipuan yang dilakukan Darsa yang juga melibatkan Murad. Penipuan terhadap Murad berusaha diselesaikan oleh Taslim dan Mawar, keponakan Murad dan Pipit yang juga memegang pasar meski pada akhirnya gagal dan diselesaikan oleh preman terminal.


Masalah juga terjadi di terminal. Beberapa orang mantan anak buah Bubun tidak setuju Cecep kembali. Mereka pun menyusun siasat agar Cecep bisa pergi dari terminal. Toni, Deni, Boris, Encuy, dan Aloy berkhianat dan bekerjasama dengan Bubun untuk mengusir Cecep dengan meminta bantuan kepada Darman. Lain halnya dengan Willy, Boy, dan beberapa anak buah lainnya yang masih mendapatkan kepercayaan dari Cecep. Hingga akhirnya, karena adanya tekanan dan teror terhadap anak buah, Cecep pergi dari terminal dan memberikan kepercayaan kepada Willy untuk menjadi supervisor sebelum akhirnya memegang tanggung jawab di terminal. Namun, masih ada yang tidak setuju dengan kepemimpinan Willy. Salah satunya adalah Boy, saudara Cecep.
Masalah juga terjadi diterminal. Beberapa mantan anak buah Bubun tidak setuju Cecep kembali. Mereka pun menyusun siasat agar Cecep bisa pergi dari terminal. Toni, Deni, Boris, Encuy, dan Aloy berkhianat dan bekerjasama dengan Bubun untuk mengusir Cecep dengan meminta bantuan kepada Darman. Lain halnya dengan Willy, Boy, dan beberapa anak buah lainnya yang masih mendapatkan kepercayaan dari Cecep (seperti Otang, Iding, Aos, Jack, Emen dan Acay). Hingga akhirnya dengan adanya tekanan dan teror dari anak buahnya, Cecep pergi dari terminal dan memberikan kepercayaan kepada Willy untuk menjadi supervisor, dan pada akhirnya Wily yang memegang tanggung jawab diterminal. Namun, masih ada yang tidak setuju dan iri dengan kepemimpinan Willy, salah satunya adalah Boy yang merupakan saudara Cecep dan juga merupakan biang dari masalah konflik diterminal. dan ternyata Boy juga diam-diam bekerjasama dengan Toni untuk menyingkirkan Willy.


=== Preman Pensiun: Kesempatan Kedua ===
=== FTV (Preman Pensiun: Kesempatan Kedua) ===
Bos Bubun yang baru keluar dari penjara, datang bersama anak buahnya ke Terminal Cicaheum. Dia ingin merebut kembali posisinya jadi penguasa terminal. Willy yang sempat menjadi penguasa terminal, sudah menunggu Bos Bubun dkk. Namun, Bos Bubun bukan tandingan yang sepadan bagi Willy dan anak buahnya. Dalam beberapa pukulan dan tendangan saja, Bos Bubun berhasil mengalahkan Willy dan anak buahnya.Pada episode ini juga Mang Pipit/Firmansah fitra sedang sakit dan dirawat di Rumah Sakit.Ujang,Cecep dan keponakannya Mawardi yang menemaninya di Rumah Sakit.Pipit Sempat dinyatakan meninggal,tapi hanya 4 menit.Kemudian selang beberapa minggu mang pipit dipulangkan.Mang Pipit dan Preman lainnya berkumpul di Markas Besar Preman.Pipit mengatakan jika ia tidak jadi meninggal karena ia masih diberi "Kesempatan Kedua" untuk menjadi seorang yang lebih baik.
Bubun yang baru saja keluar dari penjara, datang bersama anak buahnya ke Terminal Cicaheum. Dia ingin merebut kembali posisinya jadi penguasa terminal. Willy yang sempat menjadi penguasa terminal yang telah menggantikan Cecep, sudah menunggu Bubun dengan para anak buahnya yang setia. Namun, Bubun bukan tandingan yang sepadan bagi Willy dan para anak buahnya. Dalam beberapa pukulan dan tendangan saja, Bubun berhasil mengalahkan Willy dan para anak buahnya.
Pada episode ini juga Firmansyah Pitra (Pipit) sedang sakit dan dirawat dirumah sakit. Ujang, Cecep dan keponakannya Mawardi (Mawar) pun menemani dirinya selama dirumah sakit. Pipit Sempat dinyatakan meninggal tetapi hanya 4 menit, kemudian selang beberapa minggu Pipit boleh dipulangkan kerumahnya. Pipit dan mantan preman lainnya seperti Muslihat, Murad, Cecep, Ujang, Mang UU, Bohim, Joni dan Jupri (termasuk preman pasar seperti Taslim, Mawardi dan Ajun) berkumpul di Markas Besar. Pipit mengatakan ke semuanya jika ia tidak jadi meninggal karena ia masih diberi "Kesempatan Kedua" untuk menjadi seseorang yang lebih baik lagi dikemudian hari.


=== Musim kelima ===
=== Musim kelima ===
[[Berkas:Preman_Pensiun_5.jpg|pus|jmpl]]
Kang Mus meminta bisnis Kicimpring Family diperbesar, dan diperbanyak keuntungannya. Hal itu didukung dengan keputusan Silvia yang ingin menambah investasinya di usaha kicimpring Kang Mus. Dari ide Serena, akhirnya selain Kicimpring, Produk Kicimpring Family ditambah dengan Rangginang Family untuk memperbanyak dan memperbesar keuntungan. Kang Mus merasa sudah terlalu tua untuk tetap memimpin usaha kicimpringnya, kemudian menyerahkannya pada Ujang.
Muslihat meminta bisnis Kicimpring Family diperbesar dan diperbanyak keuntungannya. Hal itu didukung dengan keputusan Silvia yang ingin menambah investasinya diusaha kicimpring milik Muslihat. Dari ide Serena, akhirnya selain Kicimpring, Produk Kicimpring Family menambahkan varian produk ''ranginang'' dengan nama “''Ranginang Family''” untuk memperbanyak dan memperbesar keuntungan. Muslihat merasa sudah terlalu tua untuk tetap memimpin usaha kicimpringnya, kemudian ia menyerahkannya kepada Ujang.
Ujang sebetulnya tidak siap, tapi masalahnya, siap tidak siap, Ujang harus siap. Ujang kemudian kemudian bergantung pada Serena untuk urusan promosi dan penjualan, karena dia hanya mengerti soal produksi.Masalah berikutnya muncul karena Serena memendam rasa pada Ujang yang tidak diketahuinya sudah punya istri dan anak.Di akhir cerita, Kang Mus juga mengajak sejumlah anak buahnya untuk hijrah.Dia mengajak anak buahnya menghadap sebuah masjid agar merefleksikan kehidupan.
Ujang sebetulnya tidak siap, tapi masalahnya, siap tidak siap, Ujang harus siap. Ujang kemudian bergantung pada Serena untuk urusan promosi dan penjualan, karena dia hanya mengerti soal produksi. Masalah berikutnya muncul karena Serena memendam rasa pada Ujang, lagi pula Serena yang tidak mengetahui bahwa Ujang sudah punya seorang istri dan anak. Diakhir cerita, Muslihat juga mengajak sejumlah anak buahnya untuk keliling Kota Bandung. Dia mengajak anak buahnya menghadap sebuah masjid agar merefleksikan kehidupan.


Sedangkan di terminal terjadi perebutan kekuasaan. Bubun yang sudah mendapat kekuasaan di terminal atas bantuan kang Darman dengan imbalan mendapatkan bagian dari hasil terminal, tidak bisa memberikan bagian itu kepada kang Darman karena uang nya dipakai untuk membeli motor, sehingga membuat Kang Darman murka. Sedangkan Toni dan Boris yang merasa diperlakukan tidak baik dan dianggap tidak berguna oleh Bubun merasa marah dan memilih keluar dari Terminal. Toni menggalang kekuatan dari mantan anak buah Bubun dan Willy yang juga sudah di tendang dari terminal untuk menggeser Bubun dengan meminta bantuan Kang Darman yang juga mempunyai dendam kepada Bubun karena mengkhianati perjanjian pembayaran setoran kepadanya.
Sedangkan diterminal terjadi perebutan kekuasaan. Bubun yang sudah mendapat kembali kekuasaan di terminal atas bantuan Darman, dengan imbalan Darman mendapatkan bagian dari hasil terminal. Namun ternyata Bubun tidak bisa memberikan bagian itu kepada Darman karena uangnya dipakai untuk membeli sepeda motor, sehingga membuat Darman murka. Sedangkan Toni dan Boris yang merasa marah dan sakit hati karena diperlakukan tidak baik dan dianggap tidak berguna oleh Bubun dan mereka memilih keluar dari terminal. Toni lalu menggalang kekuatan dari para mantan anak buah Bubun dan Willy yang juga sudah di tendang dari terminal. Untuk menggeser Bubun dengan meminta bantuan Darman, yang juga mempunyai dendam kepada Bubun karena mengkhianati perjanjian pembayaran setoran kepadanya.
Di sisi lain Willy yang masih dikejar-kejar oleh Silvia akibat hutang Bubun, Willy memilih bersembunyi di desa di rumah Pamannya. Silvia meminta bantuan Kang Darman untuk mencari Willy, tetapi sulit untuk ditemukan. Selain itu Silvia berencana akan menambah Investasi pada bisnis Kicimpring Kang Mus dengan catatan uang dari hutang Willy harus dibayarkan, hal itu disampaikan kepada Ujang yang diketahui oleh Cecep. Cecep yang mengenal Willy akhirnya membantu dia untuk menagih uang kepada Bubun. Bubun yang didesak masalah oleh Toni dengan Backup Darman dan Penagihan hutang Willy yang dibantu Cecep akhirnya menjual motornya dan juga meminta bantuan Edi yang merupakan Bos Jalanan yang baru dengan imbalan Edi akan menempatkan anak buahnya di terminal dan mendapat hasil dari terminal. Akhirnya Bubun berhasil membayar hutangnya kepada Silvia melalui Willy.


Disisi lain Willy yang masih dikejar-kejar oleh Silvia akibat hutang Bubun, Willy memilih bersembunyi di desa dirumah Pamannya. Silvia meminta bantuan Darman untuk mencari Willy, tetapi sulit untuk ditemukan. Selain itu Silvia berencana akan menambah investasi pada bisnis Kicimpring Family milik Muslihat dengan catatan uang dari hutang Willy harus dibayarkan, hal itu disampaikan kepada Ujang yang diketahui oleh Cecep. Cecep yang mengenal Willy akhirnya membantu Wily terhadap soal penagihan hutang Bubun. Bubun yang didesak masalah oleh Toni dengan perlindungan (backup) Darman dan penagihan hutang Willy yang dibantu Cecep, akhirnya menjual sepeda motornya dan juga meminta bantuan Edi Stanzah S.kus (Bang Edi) yang merupakan Bos jalanan yang baru dengan imbalan Edi akan menempatkan anak buahnya diterminal dan mendapat hasil dari terminal. Akhirnya Bubun berhasil membayar hutangnya kepada Silvia melalui Willy.
Edi yang merupakan bos dijalanan yang baru setelah jalanan ditinggal oleh anak buah kang Mus berencana akan mencalonkan diri menjadi Anggota Dewan merasa perlu untuk menambah pendapatan, akhirnya Edi menghianati Bubun dengan membayar orang suruhan untuk menghabisi Bubun dengan tujuan menguasai terminal, di sisi lain Darman pun mencari Bubun karena dendamnya dan atas suruhan Toni yang dendam terhadap Bubun dan berjanji akan bagi hasil dengan Darman. Saat Bubun masuk UGD akibat dikeroyok oleh orang suruhan Edi dan terminal sudah dikuasai oleh anak buah Edi, Darman muncul dan mengambil alih terminal untuk diberikan kepada Toni CS, tidak berselang lama Bubun yang sudah keluar dari Rumah Sakit mencari Toni CS untuk diancam agar tidak kembali ke terminal, karena terminal kosong Darman pun berhasrat untuk menguasai terminal. Namun Darman mempunyai masalah lain yaitu Edi membayar orang suruhan (yang sama saat menghajar Bubun) untuk menghabisi Darman, akhirnya Darman lebih fokus kepada masalah itu dan pembalasan kepada Bubun dibandingkan menguasai terminal. Disaat ketidak jelasan penguasaan terminal, Cecep yang merasa tidak rela jika terminal dikuasai oleh orang-orang yang hanya ingin kekuasaan akhirnya meminta Willy yang kembali dari Desa dan Ncuy yang terusir dari terminal akibat perebutan kekuasaan untuk kembali kerja di terminal dengan tujuan Cecep ingin terminal diisi oleh orang-orang yang benar benar hanya ingin mencari uang.

Edi Stanzah S.Kus (Bang Edi) yang merupakan bos pemegang kekuasaan jalanan yang baru setelah kekuasaan jalanan ditinggal oleh anak buah kang Mus dan juga berencana akan mencalonkan diri menjadi [[Dewan Perwakilan Rakyat Daerah#Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten/Kota|Anggota Dewan]] merasa perlu untuk menambah pendapatannya, akhirnya Edi menghianati Bubun dengan membayar orang suruhan (kelompok Remon) untuk menghabisi Bubun dengan tujuan menguasai terminal, disisi lain Darman pun mencari Bubun karena dendamnya dan atas suruhan Toni, yang juga dendam terhadap Bubun dan berjanji akan bagi hasil dengan Darman. Saat Bubun masuk Rumah Sakit akibat dikeroyok oleh orang suruhan Edi dan terminal sudah dikuasai oleh anak buah Edi, Darman muncul dan mengambil alih terminal untuk diberikan kepada Toni (“''Barisan Sakit Hati''”), tidak berselang lama Bubun yang sudah keluar dari Rumah Sakit, mencari Toni untuk diancam agar tidak kembali ke terminal, karena terminal kosong Darman pun berhasrat untuk menguasai terminal. Namun Darman mempunyai masalah lain yaitu Edi membayar orang suruhan (yang sama saat menghajar Bubun) untuk menghabisi Darman, akhirnya Darman lebih fokus kepada masalah itu dan pembalasan kepada Bubun dibandingkan menguasai terminal. Disaat ketidakjelasan penguasaan terminal, Cecep yang merasa tidak rela jika terminal hanya dikuasai oleh orang-orang yang akan haus kekuasaan. Akhirnya meminta Willy yang baru kembali dari Desa dan Encuy yang terusir dari terminal akibat perebutan kekuasaan, untuk kembali kerja diterminal. Dengan tujuannya Cecep, yang hanya ingin terminal diisi oleh orang-orang yang benar-benar ingin mencari uang dan nafkah.

Disisi lain anak buah Edi (Agus dan Yayat) dijalanan bentrok dengan Taslim, keponakan Murad yang menguasai pasar bersama Mawardi, keponakan Pipit. Karena sudah terlanjur mengalami bentrokan dengan pasar dan juga Edi butuh pemasukan tambahan untuk pencalonan dirinya menjadi anggota dewan. Akhirnya Edi memutuskan untuk menguasai pasar juga. Edi memutuskan untuk memerintahkan anak buahnya membawa pasukan kepasar dan mengeroyok Taslim sehingga Taslim dilarikan kerumah sakit, mendengar keponakannya dikeroyok orang, Murad menjadi sangat marah dan berniat akan membalas dendam kepada orang yang mengeroyok Taslim. Ujang dan Cecep berniat akan membantu Murad, tetapi terkendala oleh perintah Muslihat yang menyuruhnya untuk pensiun dan fokus kepada bisnis barunya. Pada akhirnya Murad hanya beraksi sendiri untuk mengusir anak buah Edi yang menguasai pasar. Setelah itu ia dibantu oleh Taslim untuk pergi menuju markas mereka untuk membuat perhitungan. Namun Murad yang sudah terlanjur memendam amarah langsung mengalahkan semua anak buah Edi yang berada dimarkas dan pada akhirnya semua anak buah Edi melarikan diri, karena sudah tidak ada lagi yang berani menghadapi Murad. Akhirnya pasar kembali ketangan Taslim dan Mawardi.


Di sisi lain Anak buah Edi di Jalanan bentrok dengan Taslim, keponakan Murad yang menguasai pasar dengan Mawardi, keponakan Pipit. Karena sudah terlanjur mengalami bentrokan dengan Pasar dan juga Edi butuh pemasukan tambahan untuk pencalonan dirinya menjadi anggota dewan. Akhirnya Edi memutuskan untuk menguasai pasar juga. Edi memutuskan untuk memerintahkan anak buahnya membawa pasukan ke pasar dan mengeroyok Taslim sehingga Taslim dibawa ke Rumah Sakit, mendengar keponakan nya di keroyok orang, Murad marah dan berniat akan membalas dendam kepada orang yang mengeroyok Taslim. Ujang dan Cecep berniat akan membantu Murad, tetapi terkendala oleh perintah Kang Mus yang menyuruh untuk pensiun dan fokus kepada bisnis barunya. Akhirnya Murad beraksi sendiri mengusir anak buah Edi yang menguasai pasar bahkan menghampiri markas mereka di Jalanan dibantu Taslim yang sudah mengetahui markas mereka untuk membuat perhitungan. Namun anak buah Edi dikalahkan dan kabur tidak ada yang berani menghadapi Murad. Akhirnya pasar kembali ke tangan Taslim dan Mawardi.
Dalam episode ini juga Pipit diceritakan meninggal dunia akibat serangan jantung dan komplikasi penyakit lainnya (Pemeran Pipit yaitu Ica Naga meninggal saat proses produksi berlangsung).
Dalam episode ini juga Pipit diceritakan meninggal dunia akibat serangan jantung dan komplikasi penyakit lainnya (Pemeran Pipit yaitu Ica Naga meninggal saat proses produksi berlangsung).


Saep masih terus beraksi sebagai copet dengan ABC nya alias Akademi of Bandung Copet atau PT. Aksi Begerak Cepat, Saep merekrut anggota baru yaitu Marina, Risa dll. Mira yang merupakan mantan anak buah Saep keterima bekerja di cafe yang dipimpin oleh Junaedi yang juga mantan rekan Saep dalam dunia percopetan. Mira dan Junaidi akhirnya mengetahui latar belakang masing-masing dan berusaha untuk mengehentikan Saep dengan membuat ABC tandingan yaitu Aksi Berantas Copet. Junaidi mengirim mata-mata yaitu anak magang di cafe nya bernama Amy untuk menjadi copet dengan dibantu Risa yang ternyata pernah melamar juga ke Cafe nya junaidi namun belum diterima. Namun Amy ketahuan oleh Saep dan diancam oleh Saep apabila membocorkan rahasianya kepada Junaidi dan menyuruh Amy untuk menjadi pencopet sejati dengan menyuruh untuk resign dari cafe junaidi.
Saep masih terus beraksi sebagai copet dengan kelompok ABC-nya (alias ''Akademi of Bandung Copet'' atau ''PT Aksi Begerak Cepat''). Saep lalu merekrut anggota baru yaitu Marina, Risa, Mulyadi, dan lain-lain. Mira yang merupakan mantan anak buah Saep yang baru diterima bekerja di cafe yang dipimpin oleh Junaedi. Junaedi berperan sebagai Manajer Operasional Cafe dan juga mantan rekan Saep dalam dunia percopetan. Mira dan Junaedi akhirnya mengetahui latar belakang masing-masing dan berusaha untuk menghentikan Saep dengan membuat ABC tandingan yaitu ''Aksi Berantas Copet''. Junaedi mengirim mata-mata yaitu anak magang di cafenya bernama Amy untuk menjadi copet dengan dibantu Risa yang ternyata pernah melamar juga ke cafe namun belum diterima. Namun Amy ketahuan oleh Saep dan diancam oleh Saep apabila membocorkan rahasianya kepada Junaedi dan menyuruh Amy untuk menjadi pencopet sejati dengan menyuruh untuk resign dari cafe.

=== FTV (Preman Pensiun: Kembali Ke Fitri) ===
Muslihat sudah kembali ke kampung halamannya di [[Samarang, Garut]] ia berencana merenovasi masjid disana dan membuatnya menjadi lebih bagus dan lebih besar. Usaha kicimpring sudah jauh lebih maju semenjak dipegang oleh Ujang yang dibantu oleh Serena. Dibalik usaha kicimpring yang sukses, Ujang terjerat masalah asmara.

=== FTV (Preman Pensiun: Manusia Merdeka) ===
Adrenalin, perempuan cantik seksi, perwakilan developer Jakarta yang bermaksud akan membangun kawasan wisata. Demi rencana tersebut 50 hektar tanah pertanian harus dibebaskan. Sebagian besar pemilik tanah dan penduduk (buruh tani) keberatan. Andrenalin kemudian melibatkan para calo yang melakukan tindakan premanisme. Pemilik tanah dan penduduk, dengan bantuan Muslihat, dalam situasi agustusan melakukan perlawanan.

=== FTV (Preman Pensiun: Menunggu Senja) ===
Muslihat yang saat ini berada di [[Samarang, Garut]] akan kembali membantu tetangganya dikampung yang terlilit hutang rentenir. Untuk melawan rentenir tersebut, Muslihat meminta bantuan dari Cecep dan Murad.

=== Musim keenam ===
[[Berkas:Preman_Pensiun_6.jpg|pus|jmpl]]
Kisah seorang mantan preman bernama Muslihat yang memutuskan pensiun dari dunia preman yang membesarkan nama dirinya dan kembali ke Kota Bandung. Muslihat dan para mantan anak buahnya harus menghadapi Edi yang haus akan ambisi kekuasaan dan mulai bergerak untuk menguasai jalanan, pasar, dan terminal yang dulunya bekas kekuasaan Bahar.


=== Preman Pensiun: Menunggu Senja ===
=== Musim ketujuh ===
[[Berkas:Preman_Pensiun_7.jpg|pus|jmpl]]
Setelah membunuh Dikdik dan mendekam di sel tahanan, Gobang hadir kembali dan siap bertemu dengan Muslihat serta rekan dan mantan anak buahnya.


Disisi lain, Edi kembali merebut bekas kekuasaan Kang Bahar (seperti jalanan, pasar, dan terminal) dengan cara membayar preman bayaran yang baru untuk menghabisi para pelindung (backingan) orang-orang yang bekerja dibekas kekuasaan Kang Bahar.
=== Preman Pensiun: Kembali ke Fitri ===


=== Preman Pensiun: Manusia Merdeka ===
=== Musim kedelapan ===
[[Berkas:Preman_Pensiun_8.jpg|pus|jmpl]]
Misi Edi ternyata masih berlanjut untuk merebut jalanan, terminal, dan pasar! Salam olahraga lagi antara orang suruhan Edi sama kang Cecep dan kawan-kawannya. Apakah Murad bakal lanjut balas orang yang mengeroyok Ajun? Bagaimana kelanjutan percintaan Safira dengan Roy?


== Pemeran ==
== Pemeran ==
Baris 182: Baris 300:
! scope="col" rowspan="2" | Karakter
! scope="col" rowspan="2" | Karakter
! scope="col" rowspan="2" | Posisi
! scope="col" rowspan="2" | Posisi
! colspan="10" scope="col" | Musim/FTV/Film
! colspan="15" scope="col" | Musim/FTV/Film
|-
|-
! scope="col" style="width:7%;" | 1
! scope="col" style="width:7%;" | 1
Baris 188: Baris 306:
! scope="col" style="width:7%;" | PP:SJ
! scope="col" style="width:7%;" | PP:SJ
! scope="col" style="width:7%;" | 3
! scope="col" style="width:7%;" | 3
! scope="col" style="width:7%;" | PP:PUMKB
! scope="col" style="width:7%;" | Film
! scope="col" style="width:7%;" | Film
! scope="col" style="width:7%;" | 4
! scope="col" style="width:7%;" | 4
Baris 193: Baris 312:
! scope="col" style="width:7%;" | 5
! scope="col" style="width:7%;" | 5
! scope="col" style="width:7%;" | PP:KKF
! scope="col" style="width:7%;" | PP:KKF
!scope="col" style="width:7%;" |PP:MM
! scope="col" style="width:7%;" |
PP:MM
! scope="col" style="width:7%;" |
PP:MS
! scope="col" style="width:7%;" |
6
! scope="col" style="width:7%;" |
7
! scope="col" style="width:7%;" |
8
|-
|-
| [[Didi Petet]]
|[[Didi Petet]]
| Kang Bahar
|Didi Petet|Kang Bahar
| Boss Preman Bandung
|Mantan Boss Preman Bandung
| colspan="2" style="background:#dfd; text-align:center;"| '''Utama'''
| colspan="2" style="background:#dfd; text-align:center;"| '''Utama'''
| colspan="7" style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na" |
| colspan="13" style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na" |
|-
|-
|[[Epy Kusnandar]]
|[[Epy Kusnandar]]
|Muslihat
|Muslihat (Kang Mus)
| Tangan Kanan kang Bahar/Mantan Boss Preman/Pengusaha "Kicimpring Family"
|Tangan Kanan kang Bahar/Mantan Boss Preman/Pengusaha "Kicimpring Family"
| colspan="10" style="background:#dfd; text-align:center;" | '''Utama'''
| colspan="4" style="background:#dfd; text-align:center;" | '''Utama'''
| style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na"|
| colspan="9" style="background:#dfd; text-align:center;" | '''Utama'''
| style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na"|
|-
|-
|[[Ridwan Kamil]]
|[[Ridwan Kamil]]
|dirinya sendiri
|[[Ridwan Kamil]]
|Wali Kota Bandung (PP1)<br>Gubernur Jawa Barat (PP8)
| Walikota Bandung
| style="background:#fdd; text-align:center;"| Pendukung
| style="background:#ffd7; text-align:center;"| Bintang tamu
| colspan="8" style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na" |
| colspan="13" style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na" |
| colspan="1" style="background:#ffd7; text-align:center;" | Bintang tamu
|-
|-
|[[Fajar Khuto]]
|[[Fajar Khuto]]
|Ujang Rambo
|Ujang Rambo
| Anak Buah Kang Mus/Mantan Anak Buah Jamal/Mantan Preman Jalanan/Pegawai "Kicimpring Family"
|Anak Buah Kang Mus/Mantan Anak Buah Jamal/Mantan Preman Jalanan/Pegawai "Kicimpring Family"
| colspan="9" style="background:#dfd; text-align:center;" | '''Utama'''
| colspan="4" style="background:#dfd; text-align:center;" | '''Utama'''
| style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na" |
| colspan="5" style="background:#dfd; text-align:center;" | '''Utama'''
| colspan="2" style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na" |
| colspan="3" style="background:#dfd; text-align:center;" | '''Utama'''
|-
|-
|[[Mat Drajat]]
|[[Mat Drajat]]
|Komar
|Komar
|Anak Buah Kang Mus/Mantan Pengawas Preman Pasar/Pengusaha Kue Balok

| Anak Buah Kang Mus/Mantan Pengawas Preman Pasar/Pengusaha Kue Balok
| colspan="3" style="background:#dfd; text-align:center;"| '''Utama'''
| colspan="3" style="background:#dfd; text-align:center;"| '''Utama'''
| colspan="6" style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na" |
| style="background:#fdd; text-align:center;"| Pendukung
| colspan="11" style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na" |
|-
|-
|Ikang Sulung
|Ikang Sulung
|Jamal
|Jamal
| Anak Buah Kang Mus yang berkhianat
|Anak Buah Kang Mus yang berkhianat
| colspan="2" style="background:#dfd; text-align:center;"| '''Utama'''
| colspan="2" style="background:#dfd; text-align:center;"| '''Utama'''
| style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na"|
| style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na"|
| style="background:#dfd; text-align:center;"| '''Utama'''
| style="background:#dfd; text-align:center;"| '''Utama'''
| colspan="5" style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na" |
| colspan="11" style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na" |
|-
|-
|Roy Chunonk
|Roy Chunonk
|Maman Suherman
|Maman Suherman
| Preman kelompok Kang Bahar/Preman Jalanan
|Preman kelompok Kang Bahar/Preman Jalanan
| style="background:#dfd; text-align:center;"| '''Utama'''
| style="background:#dfd; text-align:center;"| '''Utama'''
| colspan="8" style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na" |
| colspan="15" style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na" |
|-
|-
|Sindy Lasmana
|Sindy Lasmana
|Kinasih
|Kinasih
| Anak Kang Bahar/Istri Dari Dokter Bakti
|Anak Kang Bahar/Istri Dari Dokter Bakti
| colspan="3" style="background:#fdd; text-align:center;"| Pendukung
| colspan="3" style="background:#fdd; text-align:center;"| Pendukung
| colspan="7" style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na" |
| style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na" |
| colspan="2" style="background:#dfd; text-align:center;"| '''Utama'''
| colspan="4" style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na" |
| style="background:#fdd; text-align:center;"| Pendukung
| colspan="4" style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na" |
|-
|-
|[[Tya Arifin]]
|[[Tya Arifin]]
|Kinanti
|Kinanti
| Anak Kang Bahar
|Anak Kang Bahar
| colspan="4" style="background:#dfd; text-align:center;"| '''Utama'''
| colspan="4" style="background:#dfd; text-align:center;"| '''Utama'''
| colspan="5" style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na" |
| style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na" |
| style="background:#dfd; text-align:center;"| '''Utama'''
| colspan="9" style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na" |
|-
|-
|Anzanie Kamilah
|Anzanie Kamilah
|Kirani
|Kirani
| Anak Kang Bahar/Suami Kolonel Sudirman
|Anak Kang Bahar/Istri Dari Kolonel Sudirman
| colspan="2" style="background:#fdd; text-align:center;"| Pendukung
| colspan="2" style="background:#fdd; text-align:center;"| Pendukung
| style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na"|
| style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na"|
| style="background:#fdd; text-align:center;"| Pendukung
| style="background:#fdd; text-align:center;"| Pendukung
| colspan="5" style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na" |
| style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na"|
| style="background:#dfd; text-align:center;"| '''Utama'''
| colspan="9" style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na" |
|-
|-
|[[Sandi Tile]]
|[[Sandi Tile]]
|Amin
|Amin
| Supir Kang Bahar
|Supir Kang Bahar
| colspan="4" style="background:#dfd; text-align:center;"| '''Utama'''
| colspan="6" style="background:#dfd; text-align:center;"| '''Utama'''
| colspan="5" style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na" |
| colspan="6" style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na" |
| style="background:#fdd; text-align:center;"| Pendukung
| colspan="2" style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na" |
|-
|-
|[[Soraya Rasyid]]
|[[Soraya Rasyid]]
|Imas
|Imas
| Pembantu Kang Bahar/Istri Dikdik
|Pembantu Kang Bahar/Istri Dikdik
| colspan="5" style="background:#dfd; text-align:center;"| '''Utama'''
| colspan="6" style="background:#dfd; text-align:center;"| '''Utama'''
| colspan="4" style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na" |
| colspan="9" style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na" |
|-
|-
|Ari Alfatah
|Ari Alfatah
|Gobang
|Gobang
| Anak Buah Kang Mus/Pengawas Preman Terminal
|Mantan Anak Buah Kang Mus/Mantan Pengawas Preman Terminal/Mantan Preman Terminal/Mantan Narapidana
| colspan="5" style="background:#dfd; text-align:center;"| '''Utama'''
| colspan="6" style="background:#dfd; text-align:center;"| '''Utama'''
| colspan="4" style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na" |
| colspan="7" style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na" |
| colspan="2" style="background:#dfd; text-align:center;" | '''Utama'''
|-
|-
|Andra Manihot
|Andra Manihot
|Dikdik
|Dikdik
| Anak Buah Kang Mus/Mantan Pengawas Preman Jalanan/Mantan Preman pasar/Suami Imas
|Anak Buah Kang Mus/Mantan Pengawas Preman Jalanan/Mantan Preman pasar/Suami Imas
| colspan="5" style="background:#dfd; text-align:center;"| '''Utama'''
| colspan="6" style="background:#dfd; text-align:center;"| '''Utama'''
| colspan="4" style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na" |
| colspan="9" style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na" |
|-
|-
|[[Abenk Marco]]
|[[Abenk Marco]]
|Cecep
|Cecep
| Anak Buah Kang Mus/Mantan Preman Terminal/pegawai "Kicimpring Family"
|Anak Buah Kang Mus/Mantan Preman Terminal/Mantan Boss Preman Terminal/pegawai "Kicimpring Family"
| colspan="4" style="background:#dfd; text-align:center;" | '''Utama'''
| style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na" |
| colspan="10" style="background:#dfd; text-align:center;" | '''Utama'''
| colspan="10" style="background:#dfd; text-align:center;" | '''Utama'''
|-
|-
|Ilham Maizha Fadly
|Ilham Maizha Fadly
|Iwan
|Iwan
| Anak Buah Kang Mus/Mantan Preman Pasar/Atlet Tinju
|Anak Buah Kang Mus/Mantan Preman Pasar/Atlet Tinju
| colspan="3" style="background:#dfd; text-align:center;"| '''Utama'''
| colspan="4" style="background:#dfd; text-align:center;"| '''Utama'''
| style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na" |
| style="background:#fdd; text-align:center;"| Pendukung
| colspan="6" style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na" |
| colspan="6" style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na" |
| colspan="2" style="background:#fdd; text-align:center;" | Pendukung
| style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na"|
|-
|-
|[[Angelica Simperler]]
|[[Angelica Simperler]]
|Silvia
|Silvia
| Pengusaha/Sahabat Serena
|Pengusaha/Sahabat Serena
| colspan="5" style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na"|
| colspan="6" style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na"|
| colspan="3" style="background:#dfd; text-align:center;"| '''Utama'''
| colspan="3" style="background:#dfd; text-align:center;" | '''Utama'''
| style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na"|
| colspan="6" style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na" |
|-
|-
|[[Vina Ferina]]
|[[Vina Ferina]]
|Sukaesih/Esih
|Sukaesih (Ceu Esih)
| Istri Kang Mus/Ibu Safira/Anak Emak Isye
|Istri Kang Mus/Ibu Safira/Anak Emak Isye
| colspan="7" style="background:#dfd; text-align:center;"| '''Utama'''
| colspan="4" style="background:#dfd; text-align:center;"| '''Utama'''
| colspan="2" style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na" |
| style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na"|
| colspan="3" style="background:#dfd; text-align:center;"| '''Utama'''
| colspan="4" style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na" |
| colspan="3" style="background:#dfd; text-align:center;"| '''Utama'''
|-
|-
|Kiki Kinanti
|Kiki Kinanti
|Serena
|Serena
| Rekan kerja "Kicimpring Family" Kang Mus/Sepupu Yasmin
|Rekan kerja "Kicimpring Family" Kang Mus/Sepupu Yasmin
| colspan="5" style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na"|
| colspan="6" style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na"|
| colspan="4" style="background:#dfd; text-align:center;" | '''Utama'''
| colspan="4" style="background:#dfd; text-align:center;" | '''Utama'''
| style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na"|
| style="background:#fdd; text-align:center;"| Pendukung
| colspan="3" style="background:#dfd; text-align:center;" | '''Utama'''
|-
|-
|[[Denny Firdaus]]
|[[Denny Firdaus]]
|Murad
|Murad
| Anak Buah Kang Mus/Mantan Anak Buah Jamal/Mantan Preman Jalanan/Petugas Keamanan Hotel
|Anak Buah Kang Mus/Mantan Anak Buah Jamal/Mantan Preman Jalanan/Mantan Petugas Keamanan Hotel/Petani
| colspan="10" style="background:#dfd; text-align:center;" | '''Utama'''
| colspan="15" style="background:#dfd; text-align:center;" | '''Utama'''
|-
|-
|[[Ica Naga]]
|[[Ica Naga]]
|Firmansyah Pitra/Pipit
|Firmansyah Pitra (Pipit)
| Anak Buah Kang Mus/Mantan Anak Buah Jamal/Mantan Preman Jalanan/Petugas Keamanan Hotel
|Anak Buah Kang Mus/Mantan Anak Buah Jamal/Mantan Preman Jalanan/Mantan Petugas Keamanan Hotel
| colspan="8" style="background:#dfd; text-align:center;"| '''Utama'''
| colspan="9" style="background:#dfd; text-align:center;"| '''Utama'''
| colspan="6" style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na" |
|
|-
|-
|Yusuf Herdiana
|Yusuf Herdiana
|Mang Uu
|Mang Uu
| Anak Buah Kang Mus/Mantan Preman Terminal/Pemilik warung kopi
|Anak Buah Kang Mus/Mantan Preman Terminal/Pawang Kuda Lumping/Pemilik warung kopi
| colspan="5" style="background:#dfd; text-align:center;"| '''Utama'''
| colspan="6" style="background:#dfd; text-align:center;"| '''Utama'''
| colspan="2" style="background:#fdd; text-align:center;"| Pendukung
| colspan="2" style="background:#fdd; text-align:center;"| Pendukung
| colspan="2" style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na" |
| colspan="7" style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na" |
|-
|-
|[[Fuad Idris]]
|[[Fuad Idris]]
|Idris
|Idris
| Sahabat Kang Bahar
|Sahabat Kang Bahar
| colspan="5" style="background:#fdd; text-align:center;"| Pendukung
| colspan="2" style="background:#fdd; text-align:center;"| Pendukung
| style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na"|
| colspan="3" style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na"|
| style="background:#fdd; text-align:center;"| Pendukung
| colspan="3" style="background:#fdd; text-align:center;"| Pendukung
| colspan="2" style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na" |
| colspan="3" style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na" |
| style="background:#dfd; text-align:center;"| '''Utama'''
| colspan="3" style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na" |
|-
|-
|Dicky Satria
|[[Dicky Satria]]
|Jupri
|Jupri
| Anak Buah Kang Mus/Mantan Preman Pasar/Pedagang Sepatu
|Anak Buah Kang Mus/Mantan Preman Pasar/Pedagang Sepatu
| colspan="5" style="background:#dfd; text-align:center;"| '''Utama'''
| colspan="4" style="background:#dfd; text-align:center;"| '''Utama'''
| colspan="2" style="background:#fdd; text-align:center;"| Pendukung
| style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na"|
| style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na"|
| colspan="3" style="background:#fdd; text-align:center;"| Pendukung
|
| colspan="7" style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na" |
|-
|-
|Kristiano Purwo
|Kristiano Purwo
|Bohim
|Bohim
| Anak Buah Kang Mus/Mantan Preman Terminal/Pedagang Kaos Sablon
|Anak Buah Kang Mus/Mantan Preman Terminal/Pedagang Kaos Sablon
| colspan="5" style="background:#dfd; text-align:center;"| '''Utama'''
| colspan="4" style="background:#dfd; text-align:center;"| '''Utama'''
| colspan="2" style="background:#fdd; text-align:center;"| Pendukung
| style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na"|
| style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na"|
| colspan="3" style="background:#fdd; text-align:center;"| Pendukung
|
| colspan="7" style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na" |
|-
|-
|[[Pangeran Tyson]]
|[[Pangeran Tyson]]
|Jony
|Jony
| Anak Buah Kang Mus/Mantan Preman Pasar/Petugas keamanan Kantor
|Anak Buah Kang Mus/Mantan Preman Pasar/Petugas keamanan Kantor
| colspan="5" style="background:#dfd; text-align:center;"| '''Utama'''
| colspan="4" style="background:#dfd; text-align:center;"| '''Utama'''
| colspan="2" style="background:#fdd; text-align:center;"| Pendukung
| style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na"|
| style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na"|
| colspan="3" style="background:#fdd; text-align:center;"| Pendukung
|
| colspan="7" style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na" |
|-
|-
|Clara Kharisma
|Clara Kharisma
|Madona
|Madona
| Istri Ubed/Biduan
|Istri Ubed/Biduan
| colspan="5" style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na"|
| colspan="6" style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na"|
| style="background:#fdd; text-align:center;"| Pendukung
| style="background:#fdd; text-align:center;"| Pendukung
| colspan="2" style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na"|
| colspan="8" style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na" |
|
|-
|-
|[[Isye Sumarni]]
|[[Isye Sumarni]]
|Emak Isye
|Emak
| Mertua Kang Mus/Ibu Sukaesih/Nenek Safira
|Mertua Kang Mus/Ibu Sukaesih/Nenek Safira
| colspan="7" style="background:#dfd; text-align:center;"| '''Utama'''
| colspan="4" style="background:#dfd; text-align:center;"| '''Utama'''
| style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na"|
| style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na".|
| colspan="3" style="background:#dfd; text-align:center;"| '''Utama'''
|
| colspan="4" style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na" |
| colspan="3" style="background:#dfd; text-align:center;" | '''Utama'''
|-
|-
|[[Nining Yuningsih]]
|[[Nining Yuningsih]]
|Ceu Edoh
|Ceu Edoh
| Pembantu Kang Mus
|Pembantu Kang Mus
| colspan="7" style="background:#dfd; text-align:center;"| '''Utama'''
| colspan="4" style="background:#dfd; text-align:center;"| '''Utama'''
| style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na"|
| style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na".|
| colspan="3" style="background:#dfd; text-align:center;"| '''Utama'''
|
| colspan="4" style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na" |
| colspan="3" style="background:#dfd; text-align:center;" | '''Utama'''
|-
|-
|[[Safira Maharani Farsya]]
|[[Safira Maharani Farsya]]
|Safira
|Safira
| Anak Kang Mus & Sukaesih
|Anak Kang Mus & Sukaesih
| colspan="3"style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na"|
| colspan="4" style="background:#dfd; text-align:center;"| '''Utama'''
| colspan="4" style="background:#dfd; text-align:center;"| '''Utama'''
| style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na"|
| style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na".|
| colspan="3" style="background:#dfd; text-align:center;"| '''Utama'''
|
| colspan="4" style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na" |
| colspan="3" style="background:#dfd; text-align:center;" | '''Utama'''
|-
|[[Eza Yayang]]
|Rojak
|Teman Tisna/Tukang Ojek/Warga Kampung Rawa Bebek
| colspan="4" style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na"|
| style="background:#fdd; text-align:center;"| Pendukung
| colspan="2" style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na"|
| style="background:#fdd; text-align:center;"| Pendukung
| colspan="7" style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na" |
|-
|[[Furry Setya]]
|Purnomo (Pur)
|Teman Tisna/Tukang Ojek/Warga Kampung Rawa Bebek
| colspan="4" style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na"|
| style="background:#fdd; text-align:center;"| Pendukung
| colspan="2" style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na"|
| style="background:#fdd; text-align:center;"| Pendukung
| colspan="7" style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na" |
|-
|-
|[[Andri Sulistiandri]]
|[[Andri Sulistiandri]]
| Tisna
|Tisna
| Pedagang Buah
|Pedagang Buah/Tukang Ojek/Warga Kampung Rawa Bebek/Suami Yuli
| colspan="6" style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na"|
| colspan="4" style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na"|
| style="background:#fdd; text-align:center;"| Pendukung
| style="background:#fdd; text-align:center;"| Pendukung
| style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na"|
| colspan="2" style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na"|
| style="background:#fdd; text-align:center;"| Pendukung
|
| colspan="7" style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na" |
|-
|-
|[[Fitri Ayu]]
|[[Fitri Ayu]]
|Yuli
|Yuli
| Suami Tisna
|Istri Tisna
| colspan="6" style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na"|
| colspan="7" style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na"|
| style="background:#fdd; text-align:center;"| Pendukung
| style="background:#fdd; text-align:center;"| Pendukung
| style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na"|
| colspan="7" style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na" |
|
|-
|-
|[[Icuk Nugroho]]
|[[Ahmad Satiri]]
|Sodik
|Pemilik Warung Kopi/Warga Kampung Rawa Bebek
| colspan="4" style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na"|
| style="background:#fdd; text-align:center;"| Pendukung
| colspan="10" style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na" |
|-
|[[Asep Sunarya]]
|Udin
|Mantan Preman Kampung Rawa Bebek/Warga Kampung Rawa Bebek
| colspan="4" style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na"|
| style="background:#fdd; text-align:center;"| Pendukung
| colspan="10" style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na" |
|-
|[[Tora Sudiro]]
|Opik
|Teman Rojak/Kurir
| colspan="4" style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na"|
| style="background:#fdd; text-align:center;"| Pendukung
| colspan="10" style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na" |
|-
|[[Icuk Baros]]
|Saep
|Saep
|Rekan Junaedi & Ubed/Boss Copet/Dosen Academy Bandung of Copet (ABC)
|Mantan Rekan Junaedi & Ubed/Boss Copet/Dosen Academy Bandung of Copet (ABC)
| colspan="2" style="background:#dfd; text-align:center;"| '''Utama'''
| colspan="5" style="background:#dfd; text-align:center;"| '''Utama'''
| style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na"|
| style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na"|
| colspan="3" style="background:#dfd; text-align:center;"| '''Utama'''
| colspan="4" style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na" |
| style="background:#dfd; text-align:center;"| '''Utama'''
| style="background:#dfd; text-align:center;"| '''Utama'''
| style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na"|
| style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na"|
| colspan="3" style="background:#dfd; text-align:center;"| '''Utama'''
|
|-
|-
|[[Ucup Palentin]]
|[[Ucup Palentin]]
|Ubed
|Ubed
|Rekan Saep & Junaedi/Mantan Copet/Pedagang Cilok/Istri Madona
|Mantan Rekan Saep & Junaedi/Mantan Copet/Pedagang Cilok/Istri Madona
| colspan="2" style="background:#dfd; text-align:center;"| '''Utama'''
| colspan="2" style="background:#dfd; text-align:center;"| '''Utama'''
| style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na"|
| style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na"|
| style="background:#dfd; text-align:center;"| '''Utama'''
| style="background:#dfd; text-align:center;"| '''Utama'''
| style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na"|
| style="background:#fdd; text-align:center;"| Pendukung
| colspan="2" style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na"|
| colspan="2" style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na"|
| style="background:#fdd; text-align:center;"| Pendukung
|
| colspan="6" style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na" |
| style="background:#dfd; text-align:center;"| '''Utama'''
| style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na"|
|-
|-
|Nendi Nurdin
|Nendi Nurdin
|Junaedi
|Junaedi
|Rekan Saep/Mantan Boss Copet/Manager Cafe
|Mantan Rekan Saep & Ubed/Mantan Boss Copet/Manager operasional Cafe
| colspan="2" style="background:#dfd; text-align:center;"| '''Utama'''
| colspan="2" style="background:#dfd; text-align:center;"| '''Utama'''
| style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na"|
| style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na"|
| style="background:#dfd; text-align:center;"| '''Utama'''
| style="background:#dfd; text-align:center;"| '''Utama'''
| colspan="3" style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na"|
| colspan="4" style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na"|
| style="background:#dfd; text-align:center;"| '''Utama'''
| style="background:#dfd; text-align:center;"| '''Utama'''
| colspan="4" style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na"|
|
| style="background:#dfd; text-align:center;"| '''Utama'''
| style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na"|
|-
|-
|Dewi Novitasari
|Dewi Novitasari
|Dewi
|Dewi
|Rekan Saep/Mantan Copet/Pegawai kantor
|Mantan Rekan Saep & Ubed/Mantan Copet/Pegawai kantor
| colspan="2" style="background:#dfd; text-align:center;"| '''Utama'''
| colspan="2" style="background:#dfd; text-align:center;"| '''Utama'''
| style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na"|
| style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na"|
| style="background:#dfd; text-align:center;"| '''Utama'''
| style="background:#dfd; text-align:center;"| '''Utama'''
| colspan="4" style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na"|
| colspan="11" style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na" |
|
|-
|-
|Diza Hanifa Hernawan
|Diza Hanifa Hernawan
Baris 454: Baris 660:
| style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na"|
| style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na"|
| style="background:#dfd; text-align:center;"| '''Utama'''
| style="background:#dfd; text-align:center;"| '''Utama'''
| colspan="4" style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na"|
| colspan="11" style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na" |
|
|-
|-
|[[Aditya Pratama]]
|Aditya Pratama
|Arman
|Arman
|Mantan Anak Buah Saep Copet
|Mantan Anak Buah Saep Copet
Baris 464: Baris 669:
| style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na"|
| style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na"|
| style="background:#dfd; text-align:center;"| '''Utama'''
| style="background:#dfd; text-align:center;"| '''Utama'''
| colspan="4" style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na"|
| colspan="5" style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na"|
| style="background:#fdd; text-align:center;"| Pendukung
|
| colspan="5" style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na" |
|-
|Ade Herman
|Deden
|Mantan Anak Buah Saep Copet
| colspan="3" style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na"|
| style="background:#dfd; text-align:center;"| '''Utama'''
| colspan="5" style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na"|
| style="background:#fdd; text-align:center;"| Pendukung
| colspan="5" style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na" |
|-
|-
|Birgitha Putri
|Birgitha Putri
Baris 474: Baris 689:
| style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na"|
| style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na"|
| style="background:#dfd; text-align:center;"| '''Utama'''
| style="background:#dfd; text-align:center;"| '''Utama'''
| colspan="4" style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na"|
| colspan="11" style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na" |
|
|-
|-
|[[Dian Sule]]
|[[Dian Sule|Dian Karyana]]
|Willy
|Willy
|Preman Terminal/Mantan Anak Buah Bubun
|Preman Terminal/Pengawas Preman Terminal era Cecep/Mantan Anak Buah Bubun
| colspan="5" style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na"|
| colspan="6" style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na"|
| colspan="3" style="background:#dfd; text-align:center;"| '''Utama'''
| colspan="3" style="background:#dfd; text-align:center;"| '''Utama'''
| colspan="3" style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na" |
|
| style="background:#dfd; text-align:center;"| '''Utama'''
| colspan="2" style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na" |
|-
|-
|[[Delisa Herlina]]
|[[Delisa Herlina]]
|Mira
|Mira
|Mantan Copet Saep/Pegawai Cafe Junaidi/Adik Sepupu Cecep/Sepupu Boy/Rekan Gugum/Teman Jupri & Bohim
|Mantan Copet Saep/Pegawai Cafe Junaidi/Adik Sepupu Cecep/Sepupu Boy/Rekan Gugum/Teman Jupri & Bohim
| colspan="5" style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na"|
| colspan="6" style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na"|
| colspan="3" style="background:#dfd; text-align:center;"| '''Utama'''
| colspan="3" style="background:#dfd; text-align:center;"| '''Utama'''
| colspan="6" style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na" |
|
|-
|-
|Achmad Safaat
|Achmad Safaat
|Gugum
|Gugum
|Mantan Copet Saep/Rekan Mira/Sales Mobil
|Mantan Copet Saep/Rekan Mira/Sales Mobil
| colspan="5" style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na"|
| colspan="6" style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na"|
| colspan="3" style="background:#dfd; text-align:center;"| '''Utama'''
| colspan="3" style="background:#dfd; text-align:center;"| '''Utama'''
| colspan="6" style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na" |
|
|-
|-
|Rifky Setia Mulyadi
|Rifky Setia Mulyadi
|Toni
|Toni<br>(Boss Kecil)
|Preman Terminal/Mantan Anak Buah Bubun
|Preman Terminal/Mantan Anak Buah Bubun/Boss Preman Terminal
| colspan="5" style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na"|
| colspan="6" style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na"|
| colspan="3" style="background:#dfd; text-align:center;"| '''Utama'''
| colspan="3" style="background:#dfd; text-align:center;"| '''Utama'''
| colspan="3" style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na" |
|
| colspan="2" style="background:#dfd; text-align:center;" | '''Utama'''
| style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na"|
|-
|-
|Iky Kuncluk
|Iky Kuncluk
|Deni<br>(Aden)
|Deny
|Preman Terminal/Mantan Anak Buah Bubun
|Preman Terminal/Mantan Anak Buah Bubun/Anak Bu Marpuah/Teman Ogah waktu SMP
| colspan="5" style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na"|
| colspan="6" style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na"|
| colspan="3" style="background:#dfd; text-align:center;"| '''Utama'''
| colspan="3" style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na" |
| colspan="3" style="background:#dfd; text-align:center;"| '''Utama'''
| colspan="3" style="background:#dfd; text-align:center;"| '''Utama'''
|
|-
|-
|Adon
|Adon
|Otang
|Otang
|Mantan Preman Terminal/Rekan Willy/Tukang Parkir Boss Aos
|Preman Terminal/Rekan Willy
| colspan="5" style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na"|
| colspan="6" style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na"|
| colspan="3" style="background:#dfd; text-align:center;"| '''Utama'''
| colspan="3" style="background:#dfd; text-align:center;"| '''Utama'''
| colspan="3" style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na" |
|
| colspan="3" style="background:#dfd; text-align:center;" | '''Utama'''
|-
|-
|Nandi Juliawan
|Nandi Juliawan
|Encuy
|Encuy
|Preman Terminal/Mantan Anak Buah Bubun
|Preman Terminal/Mantan Anak Buah Bubun
| colspan="5" style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na"|
| colspan="6" style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na"|
| colspan="3" style="background:#dfd; text-align:center;"| '''Utama'''
| colspan="3" style="background:#dfd; text-align:center;"| '''Utama'''
| colspan="3" style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na" |
|
| colspan="3" style="background:#dfd; text-align:center;" | '''Utama'''
|-
|-
|Eben
|Eben
|Boris
|Boris
|Preman Terminal/Mantan Anak Buah Bubun
|Mantan Preman Terminal/Mantan Anak Buah Bubun/Penodong
| colspan="5" style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na"|
| colspan="6" style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na"|
| colspan="3" style="background:#dfd; text-align:center;"| '''Utama'''
| colspan="3" style="background:#dfd; text-align:center;"| '''Utama'''
| colspan="6" style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na" |
|
|-
|-
|Epud Syaputra
|Kepud
|Jack
|Jack
|Mantan Preman Terminal/Rekan Willy/Tukang Parkir Boss Aos
|Preman Terminal/Rekan Willy & Otang/Mantan Tukang Parkir
| colspan="5" style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na"|
| colspan="6" style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na"|
| colspan="3" style="background:#dfd; text-align:center;"| '''Utama'''
| colspan="3" style="background:#dfd; text-align:center;"| '''Utama'''
| colspan="3" style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na" |
|
| colspan="3" style="background:#dfd; text-align:center;" | '''Utama'''
|-
|-
|Kinoy
|Iding
|Iding
|Preman Terminal/Rekan Willy
|Iding
| colspan="6" style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na"|
|Mantan Preman Terminal/Rekan Willy/Pengusaha Makaroni Goreng
| colspan="5" style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na"|
| colspan="3" style="background:#dfd; text-align:center;"| '''Utama'''
| colspan="3" style="background:#dfd; text-align:center;"| '''Utama'''
| colspan="3" style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na"|
|
| colspan="3" style="background:#dfd; text-align:center;" | '''Utama'''
|-
|-
|Reza Muzaqir
|Reza Muzaqir
|Aloy
|Aloy
|Mantan Preman Terminal/Driver Ojek Online Gober
|Mantan Preman Terminal/Driver Ojek Online Gober
| colspan="5" style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na"|
| colspan="6" style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na"|
| colspan="3" style="background:#dfd; text-align:center;"| '''Utama'''
| colspan="3" style="background:#dfd; text-align:center;"| '''Utama'''
| colspan="6" style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na" |
|
|-
|-
|Irvan Baihaqi
|Irvan Baihaqi
|Boy
|Boy
|Mantan Preman Terminal/Adik Cecep/Sepupu Mira/Calon Pengusaha Burayot
|Preman Terminal/Adik Cecep/Sepupu Mira/Teman Toni
| colspan="5" style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na"|
| colspan="6" style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na"|
| colspan="3" style="background:#dfd; text-align:center;"| '''Utama'''
| colspan="3" style="background:#dfd; text-align:center;"| '''Utama'''
| colspan="3" style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na"|
|
| colspan="2" style="background:#dfd; text-align:center;"| '''Utama'''
| style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na"|
|-
|Yuli Yumiati
|Bi Yayah
|Pemilik Warung Nasi UD Ampera di Terminal
| colspan="6" style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na"|
| colspan="3" style="background:#fdd; text-align:center;"| Pendukung
| colspan="3" style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na"|
| colspan="2" style="background:#fdd; text-align:center;" | Pendukung
| style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na"|
|-
|-
|Andri Rahmat
|Andri Rahmat
|Sukanta
|Sukanta (Lord Sukanta)
|Pegawai "Kicimpring Family" Kang Mus
|Pegawai "Kicimpring Family" Kang Mus
| colspan="5" style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na"|
| colspan="6" style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na"|
| colspan="3" style="background:#fdd; text-align:center;"| Pendukung
| colspan="3" style="background:#fdd; text-align:center;"| Pendukung
| colspan="3" style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na" |
|
| colspan="3" style="background:#fdd; text-align:center;" | Pendukung
|-
|-
|Astra Amadea
|Astra Amadea
|Susi Susanti
|Susi Susanti
|Sahabat Emak Mertua Kang Mus
|Sahabat Emak Mertua Kang Mus
| colspan="5" style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na"|
| colspan="6" style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na"|
| colspan="2" style="background:#fdd; text-align:center;"| Pendukung
| colspan="2" style="background:#fdd; text-align:center;"| Pendukung
| style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na"|
| colspan="7" style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na"|
|
|-
|-
|[[Ribka Uli Ozara Tambunan]]
|[[Ribka Uli Ozara Tambunan]]
|Nina
|Nina
|Anak Buah Saep/Mantan Copet
|Mantan Anak Buah Saep/Mantan Copet
| colspan="5" style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na"|
| colspan="6" style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na"|
| colspan="2" style="background:#dfd; text-align:center;"| '''Utama'''
| style="background:#dfd; text-align:center;"| '''Utama'''
| style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na"|
| colspan="8" style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na" |
|
|-
|-
|Yoshua Thomas
|Yoshua Thomas
Baris 589: Baris 822:
| colspan="3" style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na"|
| colspan="3" style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na"|
| style="background:#fdd; text-align:center;"| Pendukung
| style="background:#fdd; text-align:center;"| Pendukung
| style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na"|
| colspan="2" style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na"|
| colspan="3" style="background:#dfd; text-align:center;"| '''Utama'''
| colspan="3" style="background:#dfd; text-align:center;"| '''Utama'''
| colspan="3" style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na" |
|
| colspan="3" style="background:#dfd; text-align:center;" | '''Utama'''
|-
|-
|Eko Oray
|Eko Oray
|Mawardi/Mawar
|Mawardi (Mawar)
|Preman Pasar/Keponakan Pipit/Rekan Taslim & Ajun
|Preman Pasar/Keponakan Pipit/Rekan Taslim & Ajun
| colspan="3" style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na"|
| colspan="6" style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na"|
| style="background:#fdd; text-align:center;"| Pendukung
| style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na"|
| colspan="3" style="background:#dfd; text-align:center;"| '''Utama'''
| colspan="3" style="background:#dfd; text-align:center;"| '''Utama'''
| colspan="3" style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na" |
|
| colspan="3" style="background:#dfd; text-align:center;" | '''Utama'''
|-
|-
|Melga Septrida
|Melga Septrida
|Bubun
|Bubun
|Preman Terminal/Boss Terminal/Mantan Anak buah Gobang
|Mantan Preman Terminal/Mantan Anak buah Gobang/Rekan Cecep/Keponakan Ibing
| colspan="3" style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na"|
| colspan="3" style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na"|
| style="background:#fdd; text-align:center;"| Pendukung
| style="background:#fdd; text-align:center;"| Pendukung
| style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na"|
| style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na"|
| colspan="3" style="background:#dfd; text-align:center;"| '''Utama'''
| colspan="4" style="background:#dfd; text-align:center;"| '''Utama'''
| colspan="3" style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na" |
|
| colspan="3" style="background:#dfd; text-align:center;" | '''Utama'''
|-
|-
|Uki Sutisna
|Uki Sutisna
|Ajun
|Ajun
|Preman Pasar/Rekan Taslim & Mawardi
|Preman Pasar/Rekan Taslim & Mawardi
| colspan="5" style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na"|
| colspan="6" style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na"|
| colspan="3" style="background:#dfd; text-align:center;"| '''Utama'''
| colspan="3" style="background:#dfd; text-align:center;"| '''Utama'''
| colspan="3" style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na" |
|
| colspan="3" style="background:#dfd; text-align:center;" | '''Utama'''
|-
|-
|Janis
|[[Janis Kareem Aneira]]
|Aisyah
|Aisyah
|Anak Kang Murad
|Anak Kang Murad/Keponakan Taslim
| colspan="4" style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na"|
| colspan="6" style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na"|
| style="background:#fdd; text-align:center;"| Pendukung
| colspan="2" style="background:#fdd; text-align:center;"| Pendukung
| colspan="3" style="background:#dfd; text-align:center;"| '''Utama'''
| style="background:#dfd; text-align:center;"| '''Utama'''
| colspan="6" style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na" |
|
|-
|-
|Enco Ruhayat
|Enco Ruhayat
|Darman
|Darman
|Preman Bayaran/Penagih Utang
|Mantan Preman Bayaran/Montir Bengkel Mobil
| colspan="4" style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na"|
| colspan="3" style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na"|
| colspan="2" style="background:#fdd; text-align:center;"| Pendukung
| style="background:#fdd; text-align:center;"| Pendukung
| colspan="2" style="background:#dfd; text-align:center;"| '''Utama'''
| style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na"|
| colspan="3" style="background:#fdd; text-align:center;"| Pendukung
|
| style="background:#dfd; text-align:center;"| '''Utama'''
| colspan="3" style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na" |
| style="background:#dfd; text-align:center;"| '''Utama'''
| colspan="2" style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na"|
|-
|-
|Josalim
|Josalim
|Darsa
|Darsa
|Penipu
|Penipu
| colspan="5" style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na"|
| colspan="6" style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na"|
| style="background:#dfd; text-align:center;"| '''Utama'''
| style="background:#dfd; text-align:center;"| '''Utama'''
| colspan="2" style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na"|
| colspan="8" style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na" |
|
|-
|-
|Ovita Vivi Yuniar
|Ovita Vivi Yuniar
|Renita
|Renita
|Anak Buah Saep/Copet
|Anak Buah Saep/Copet
| colspan="5" style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na"|
| colspan="6" style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na"|
| style="background:#dfd; text-align:center;"| '''Utama'''
| style="background:#dfd; text-align:center;"| '''Utama'''
| colspan="2" style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na"|
| colspan="8" style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na" |
|
|-
|-
|Kania Dewi
|Kania Dewi
|Intan
|Intan
|Penipu suruhan Toni
|Asisten Warung Makan Bi Yayah/Penghianat Willy/Penipu
| colspan="5" style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na"|
| colspan="6" style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na"|
| style="background:#dfd; text-align:center;"| '''Utama'''
| style="background:#dfd; text-align:center;"| '''Utama'''
| colspan="2" style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na"|
| colspan="8" style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na" |
|
|-
|-
|Aulia Yasmin
|Aulia Yasmin
|Yasmin
|Yasmin
|Sepupu Serena
|Sepupu Serena
| colspan="7" style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na"|
| colspan="8" style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na"|
| style="background:#dfd; text-align:center;"| '''Utama'''
| colspan="2" style="background:#dfd; text-align:center;"| '''Utama'''
| colspan="2" style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na"|
|
| colspan="2" style="background:#dfd; text-align:center;"| '''Utama'''
| style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na"|
|-
|-
|Ghina Kamilla
|Ghina Kamilla
|Risa
|Risa
|Anak Buah Saep/Mantan Copet
|Mantan Anak Buah Saep/Mantan Copet
| colspan="7" style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na"|
| colspan="8" style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na"|
| style="background:#dfd; text-align:center;"| '''Utama'''
| style="background:#dfd; text-align:center;"| '''Utama'''
| colspan="6" style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na" |
|
|-
|-
|Regina Alya
|Regina Alya
|Amy
|Amy
|Anak Magang Cafe Junaidi/Anak buah Saep/Mantan Copet
|Mantan Pegawai Magang Cafe Junaidi/Mantan anak buah Saep/Mantan Copet
| colspan="7" style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na"|
| colspan="8" style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na"|
| style="background:#dfd; text-align:center;"| '''Utama'''
| style="background:#dfd; text-align:center;"| '''Utama'''
| colspan="6" style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na" |
|
|-
|-
|Salsa
|Salsa
|Marina
|Marina
|Anak Buah Saep/Copet
|Anak Buah Saep/Copet
| colspan="6" style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na"|
| colspan="8" style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na"|
| colspan="2" style="background:#dfd; text-align:center;"| '''Utama'''
| style="background:#dfd; text-align:center;"| '''Utama'''
| colspan="6" style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na" |
|
|-
|-
|Farikha Safira
|Farikha Safira
|Ratih
|Ratih
|Pegawai Cafe Junaidi
|Pegawai Cafe Junaidi
| colspan="7" style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na"|
| colspan="8" style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na"|
| style="background:#dfd; text-align:center;"| '''Utama'''
| style="background:#dfd; text-align:center;"| '''Utama'''
| colspan="6" style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na" |
|
|-
|-
|Ivan Rivky Kabira
|Ivan Rivky Kabira
|Edi Stanzah S. Kus. (Bang Edi)<ref name="YouTube">{{cite web|url=https://web.archive.org/web/20230717134729/https://www.youtube.com/watch?app=desktop&v=RvyoARhnoNg|title=PREMAN PENSIUN 5 - Darman Emosi Anak Buahnya Menjadi Lemah (Nama lengkap Bang Edi telah terungkap pada menit ke 3:37).|first=RCTI - LAYAR DRAMA INDONESIA|last=|date=|access-date=31 Juli 2023}}</ref>
|Edi
|Boss Preman Jalanan Bang Edi/Calon Politisi
|Boss Preman/Calon Anggota Dewan/Pamannya Roy
| colspan="7" style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na"|
| colspan="8" style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na"|
| style="background:#dfd; text-align:center;"| '''Utama'''
| style="background:#dfd; text-align:center;"| '''Utama'''
| colspan="3" style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na" |
|
| colspan="3" style="background:#dfd; text-align:center;" | '''Utama'''
|-
|Dadan Rustian
|Agus Supriyatna
|Komandan kelompok Bang Edi
| colspan="8" style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na"|
| style="background:#dfd; text-align:center;"| '''Utama'''
| colspan="1" style="background:#fdd; text-align:center;"| Pendukung
| colspan="2" style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na" |
| colspan="3" style="background:#dfd; text-align:center;" | '''Utama'''
|-
|Handi Setiana
|Yayat Hidayat<br>(Lord Yayat)
|Wakil Komandan Kelompok Bang Edi
| colspan="8" style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na"|
| style="background:#dfd; text-align:center;"| '''Utama'''
| colspan="1" style="background:#fdd; text-align:center;"| Pendukung
| colspan="2" style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na" |
| colspan="3" style="background:#dfd; text-align:center;" | '''Utama'''
|-
|Dimas Febriana
|Didu
|Mantan Preman Terminal/Mantan Anak Buah Bang Edi/Murid Iwan/Rekan Ibing/Tukang Parkir Jalanan
| colspan="8" style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na"|
| style="background:#fdd; text-align:center;"| '''Pendukung'''
| colspan="3" style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na" |
| colspan="3" style="background:#dfd; text-align:center;" | '''Utama'''
|-
|Agoy
|Ibing
|Tukang Parkir Jalanan/Keponakan Bubun/Murid Iwan/rekan Didu
| colspan="12" style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na"|
| colspan="3" style="background:#dfd; text-align:center;"| '''Utama'''
|-
|Raezhaputra
|Utar
|Preman Jalanan/Teman Didu/Mantan anak buah Agus & Yayat/Rekan Oyon
| colspan="12" style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na"|
| style="background:#fdd; text-align:center;"| '''Pendukung'''
| colspan="2" style="background:#dfd; text-align:center;"| '''Utama'''
|-
|Adji Mulyadi
|Oyon
|Preman Jalanan/Teman Didu/Mantan anak buah Agus & Yayat/Rekan Utar
| colspan="12" style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na"|
| style="background:#fdd; text-align:center;"| '''Pendukung'''
| colspan="2" style="background:#dfd; text-align:center;"| '''Utama'''
|-
|Cep Tile
|Udan
|Preman Jalanan/Teman Didu/Mantan anak buah Agus & Yayat/Rekan Jimmy
| colspan="12" style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na"|
| colspan="3" style="background:#dfd; text-align:center;"| '''Utama'''
|-
|Dedi Uciel
|Jimmy
|Preman Jalanan/Teman Didu/Mantan anak buah Agus & Yayat/Rekan Udan
| colspan="12" style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na"|
| style="background:#fdd; text-align:center;"| '''Pendukung'''
| colspan="2" style="background:#dfd; text-align:center;"| '''Utama'''
|-
|-
|Zidny Fulki
|Zidny Fulki
|Shinta
|Shinta
|Anak Buah Saep/Mantan Copet
|Anak Buah Saep/Mantan Copet
| colspan="7" style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na"|
| colspan="8" style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na"|
| style="background:#dfd; text-align:center;"| '''Utama'''
| style="background:#dfd; text-align:center;"| '''Utama'''
| colspan="6" style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na" |
|
|-
|-
|Riesca Rosiana
|Riesca Rosiana
|Lolita
|Lolita
|Anak Buah Saep/Mantan Copet
|Anak Buah Saep/Mantan Copet
| colspan="7" style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na"|
| colspan="8" style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na"|
| style="background:#dfd; text-align:center;"| '''Utama'''
| style="background:#dfd; text-align:center;"| '''Utama'''
| colspan="6" style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na" |
|
|-
|-
|Arey
|Arey
|Acai
|Acai
|Preman Terminal/Rekan Willy/Mantan Pegawai Salon
|Preman Terminal/Rekan Willy/Pegawai Salon
| colspan="6" style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na"|
| colspan="3" style="background:#dfd; text-align:center;"| '''Utama'''
| colspan="3" style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na" |
| style="background:#dfd; text-align:center;"| '''Utama'''
| style="background:#fdd; text-align:center;"| '''Pendukung'''
| style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na"|
|-
|-
|Denrick
|Denrick
|Emen
|Emen
|Preman Terminal/Rekan Willy
|Mantan Preman Terminal/Rekan Willy/Rekan Aos/Tukang parkir Jalanan
| colspan="6" style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na"|
| colspan="3" style="background:#dfd; text-align:center;"| '''Utama'''
| colspan="3" style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na" |
| colspan="3" style="background:#dfd; text-align:center;" | '''Utama'''
|-
|-
|Diki Tatto
|Diki Tatto
| Aos
|Aos
|Mantan Preman Terminal/Rekan Willy/Boss Tukang Parkir
|Mantan Preman Terminal/Rekan Willy, Otang & Emen/Tukang Parkir Jalanan
| colspan="6" style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na"|
| colspan="3" style="background:#dfd; text-align:center;"| '''Utama'''
| colspan="3" style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na" |
| colspan="3" style="background:#dfd; text-align:center;" | '''Utama'''
|-
|Deny Wahyudi
|Usep
|Mantan Anak Buah Bubun/Mantan Preman Terminal/Tukang Cuci Motor
| colspan="8" style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na"|
| style="background:#dfd; text-align:center;"| '''Utama'''
| colspan="3" style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na" |
| style="background:#dfd; text-align:center;"| '''Utama'''
| colspan="2" style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na"|
|-
|Angga Frisyandi
|Didan
|Preman Terminal/ Mantan Anak Buah Bubun/Mantan Pedagang Bakso Cuanki
| colspan="8" style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na"|
| style="background:#dfd; text-align:center;"| '''Utama'''
| colspan="3" style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na" |
| colspan="3" style="background:#dfd; text-align:center;"| '''Utama'''
|-
|Robi Rock
|Wawan<br>(Rocker Gagal)
|Mantan Preman Terminal/ Mantan Anak Buah Bubun/Buruh Pabrik
| colspan="8" style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na"|
| style="background:#dfd; text-align:center;"| '''Utama'''
| colspan="6" style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na" |
|-
|Zaenal Abidin
|Remon
|Boss Preman Bayaran/Pemimpin Kelompok "Remon Rindu Order"
| colspan="8" style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na"|
| style="background:#fdd; text-align:center;"| '''Pendukung'''
| colspan="3" style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na" |
| style="background:#dfd; text-align:center;"| '''Utama'''
| style="background:#fdd; text-align:center;"| '''Pendukung'''
| style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na"|
|-
|Harry Fauzi
|Apit<br>(Boyband dari Korea)
|Preman Bayaran/Anak Buah Remon
| colspan="8" style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na"|
| style="background:#fdd; text-align:center;"| '''Pendukung'''
| colspan="3" style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na" |
| style="background:#fdd; text-align:center;"| '''Pendukung'''
| colspan="2" style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na"|
|-
|Ilham Faturahman
|Budi
|Preman Bayaran/Anak Buah Remon
| colspan="8" style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na"|
| style="background:#fdd; text-align:center;"| '''Pendukung'''
| colspan="3" style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na" |
| style="background:#fdd; text-align:center;"| '''Pendukung'''
| colspan="2" style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na"|
|-
|Candra
|Candra
|Preman Bayaran/Anak Buah Remon
| colspan="8" style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na"|
| style="background:#fdd; text-align:center;"| '''Pendukung'''
| colspan="3" style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na" |
| style="background:#fdd; text-align:center;"| '''Pendukung'''
| colspan="2" style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na"|
|-
|Eno
|Dewa
|Preman Bayaran/Anak Buah Remon
| colspan="8" style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na"|
| style="background:#fdd; text-align:center;"| '''Pendukung'''
| colspan="3" style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na" |
| style="background:#fdd; text-align:center;"| '''Pendukung'''
| colspan="2" style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na"|
|-
|Ronnie Imunx
|Ebod
|Preman Bayaran/Anak Buah Remon
| colspan="8" style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na"|
| style="background:#fdd; text-align:center;"| '''Pendukung'''
| colspan="3" style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na" |
| style="background:#fdd; text-align:center;"| '''Pendukung'''
| colspan="2" style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na"|
|-
|Fendi
|Fendi
|Preman Bayaran/Anak Buah Remon
| colspan="8" style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na"|
| style="background:#fdd; text-align:center;"| '''Pendukung'''
| colspan="3" style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na" |
| style="background:#fdd; text-align:center;"| '''Pendukung'''
| colspan="2" style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na"|
|-
|Putri Ziani
|Irin
|Pegawai Kicimpiring Family/Rekan Serena
| colspan="12" style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na"|
| colspan="3" style="background:#dfd; text-align:center;" | '''Utama'''
|-
|Muhammad Shendy Ilham
|Roy
|Keponakan Edi/Mantan Tukang Parkir Jalanan/Mantan Anak Buah Agus/Mantan Pegawai Kafe/Pacar Safira/Rekan Lidya/Bagian Marketing Kelompok Bang Edi
| colspan="12" style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na"|
| style="background:#fdd; text-align:center;"| '''Pendukung'''
| colspan="2" style="background:#dfd; text-align:center;"| '''Utama'''
|-
|Jessica Fania
|Lidya
|Pegawai Kafe/Teman Safira/Rekan Lidya
| colspan="12" style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na"|
| colspan="2" style="background:#fdd; text-align:center;" | '''Pendukung'''
| style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na"|
|-
|Rheina Isabelle
|Regina
|SPG/Rekan Serena, Yasmin & Irin
| colspan="12" style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na"|
| colspan="2" style="background:#fdd; text-align:center;" | '''Pendukung'''
| style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na"|
|-
|Inka Putri Pratiwi
|Feni
|Tim Sukses Bang Edi/Rekan Enday
| colspan="12" style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na"|
| colspan="2" style="background:#fdd; text-align:center;" | '''Pendukung'''
| style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na"|
|-
|Yujeng
|Enday
|Tim Sukses Bang Edi/Rekan Feni
| colspan="12" style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na"|
| colspan="3" style="background:#fdd; text-align:center;" | '''Pendukung'''
|-
|[[Mutiara Dea]]
|Dea
|Keponakan Kang Mus
| colspan="2" style="background:#fdd; text-align:center;"| '''Pendukung'''
| colspan="13" style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na"|
|-
|Dadang Depe
|Kusman<br>(Gas Beracun)
|Tukang Parkir Jalanan/Warga Akamsi
| colspan="12" style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na" |
| style="background:#dfd; text-align:center;" | '''Utama'''
| colspan="2" style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na"|
|-
|Bagus Ogah
|Ook
|Tukang Jambret Hp/Rekan Ableh/Teman Toni/Teman Deni waktu SMP
| colspan="12" style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na" |
| style="background:#fdd; text-align:center;" | Pendukung
| colspan="2" style="background:#dfd; text-align:center;" | '''Utama'''
|-
|Dihaw Ableh
|Ableh
|Tukang Jambret Hp/Rekan Ogah/Teman Toni
| colspan="12" style="background:#ececec; color:gray; vertical-align:middle; text-align:center;" class="table-na" |
| style="background:#fdd; text-align:center;" | Pendukung
| colspan="2" style="background:#dfd; text-align:center;" | '''Utama'''
|-
|-
|}
|}

== Penghargaan dan nominasi ==
{| class="wikitable sortable"
|-
!style="background-color:#ECC850; color:"black"|Tahun
!style="background-color:#ECC850; color:"black"|Penghargaan
!style="background-color:#ECC850; color:"black"|Kategori
!style="background-color:#ECC850; color:"black"|Penerima
!style="background-color:#ECC850; color:"black"|Hasil
|-
|rowspan=5|2015
|rowspan=2|[[Festival Film Bandung 2015]]
|Serial Televisi Terpuji
|''Preman Pensiun''
|rowspan=2 {{won}}
|-
|Pemeran Pria Terpuji Serial Televisi
|[[Mat Drajat]]
|-
|rowspan=2|[[Silet Awards 2015]]
|Peran Sinetron Tersilet
|Kang Komar
|rowspan=9 {{nom}}
|-
|Sinetron Tersilet
|''Preman Pensiun''
|-
|Pemeran Wanita Terpuji Serial Televisi
|[[Tya Arifin]]
|-
|rowspan=3|2019
|rowspan=3|[[Festival Film Bandung 2019]]
|Film Bioskop Terpuji
|''Preman Pensiun''
|-
|Penulis Skenario Terpuji Film Bioskop
|[[Aris Nugraha]]
|-
|Penata Editing Terpuji Film Bioskop
|Ichsan JW, Syarif Hidayat
|-
|rowspan=3|2020
|[[Indonesian Television Awards 2020]]
|Program Drama Ramadan Terpopuler
|rowspan=2|''Preman Pensiun 4''
|-
|rowspan=2|[[Silet Awards 2020]]
|Sinetron Tersilet
|-
|Pemeran Ikonik Tersilet
|Emak
|-
|rowspan=5|2021
|[[Indonesian Television Awards 2021]]
|Program Drama Ramadan Terpopuler
|''Preman Pensiun 5''
|rowspan=2 {{won}}
|-
|[[Anugerah Komisi Penyiaran Indonesia 2021]]
|Program Film Televisi
|''Preman Pensiun: Manusia Merdeka''
|-
|rowspan=2|[[Indonesian Drama Series Awards 2021]]
|Pemeran Utama Pria dalam ''Drama Series'' Terfavorit
|[[Epy Kusnandar]]
|rowspan=8 {{nom}}
|-
|Penulis Cerita ''Drama Series'' Terfavorit
|[[Aris Nugraha]]
|-
|[[Silet Awards 2021]]
|Sinetron Tersilet
|''Preman Pensiun 5''
|-
|rowspan=3|2022
|rowspan=3|[[Silet Awards 2022]]
|Aktor Tersilet
|[[Epy Kusnandar]]
|-
|Pasangan Sinetron Tersilet
|Kang Mus & Ceu Esih
|-
|Sinetron Tersilet
|''Preman Pensiun 6''
|-
|rowspan=2|2023
|[[Silet Awards 2023]]
|Sinetron Tersilet
|rowspan=2|''Preman Pensiun 8''
|-
|[[Indonesian Television Awards 2023]]
|Program Drama Ramadan Terpopuler
|}

== Distribusi daring ==
Serial ini juga didistribusikan di [[RCTI+]] dan [[Vision+]] satu hari setelah penayangan.


== Referensi ==
== Referensi ==
Baris 732: Baris 1.295:


== Pranala luar ==
== Pranala luar ==
* {{id}} [https://mncpictures.com/series/70-Preman-Pensiun-1 Situs web MNC Pictures]
* [https://mncpictures.com/ Situs web MNC Pictures]
* {{RCTI+ title|49|premanpensiun}}
* {{Instagram|premanpensiun.mncp}}
* {{RCTI+ title|271|premanpensiunseason2|Preman Pensiun 2}}
* {{RCTI+ title|1144|premanpensiunseason3|Preman Pensiun 3}}
* {{Vision+ title|series|35171|premanpensiunseason4|Preman Pensiun 4}}
* {{Vision+ title|series|36705|premanpensiun5|Preman Pensiun 5}}
* {{id}} {{Instagram|premanpensiun.mncp}}
* {{id}} [http://www.wisatabdg.com/2015/03/sinopsis-sinetron-preman-pensiun-season.html Sinopsis Preman Pensiun di situs web www.wisatabdg.com]
* {{id}} [http://www.wisatabdg.com/2015/03/sinopsis-sinetron-preman-pensiun-season.html Sinopsis Preman Pensiun di situs web www.wisatabdg.com]
{{MNC Pictures}}

[[Kategori:Sinetron MNC Pictures]]
{{sinetron-stub}}
[[Kategori:RCTI]]
{{MNC Pictures di RCTI}}
[[Kategori:Sinetron RCTI]]

[[Kategori:Sinetron Indonesia]]
[[Kategori:Sinetron Indonesia tahun 2015]]
[[Kategori:Sinetron Indonesia tahun 2015]]
[[Kategori:Sinetron Indonesia]]
[[Kategori:Sinetron Indonesia tahun 2020]]
[[Kategori:Sinetron RCTI]]
[[Kategori:Sinetron Indonesia tahun 2021]]
[[Kategori:Sinetron MNC Pictures]]
[[Kategori:Sinetron Indonesia tahun 2022]]
[[Kategori:Sinetron Indonesia tahun 2023]]
[[Kategori:Seri televisi Indonesia]]
[[Kategori:Seri televisi Indonesia tahun 2015]]
[[Kategori:Seri televisi Indonesia tahun 2020]]
[[Kategori:Seri televisi Indonesia tahun 2021]]
[[Kategori:Seri televisi Indonesia tahun 2022]]
[[Kategori:Seri televisi Indonesia tahun 2023]]
[[Kategori:Film drama]]
[[Kategori:Film drama]]
[[Kategori:Sinetron komedi]]
[[Kategori:Sinetron komedi]]
[[Kategori:Acara televisi spesial Ramadan]]

Revisi terkini sejak 7 November 2024 21.27

Preman Pensiun
Genre
PembuatMNC Pictures
SkenarioAris Nugraha
Pemeran
Lagu pembukaOst. Preman Pensiun
Lagu penutupOst. Preman Pensiun
Penata musikDanny Supit (Musim 1—8)
Joseph S. Djafar (Musim 1—3)
Negara asalIndonesia
Bahasa asliBahasa Indonesia
Jmlh. musim8
Jmlh. episode290
Produksi
Produser eksekutifHengki Irawan (Musim 1—3)
Filrady Kusmara (Musim 4—8)
Didi Ardiansyah (Musim 4—5)
Debora Debby Wage (Musim 4—5)
Kamil Wahyudi (Musim 5—8)
Mudakir Rifai (Musim 6—8)
Aris Nugraha (Musim 6—8)
ProduserDidi Ardiansyah (Musim 1—3)
Reggi Djundjunan (Musim 4—8)
Aris Nugraha (Musim 4—8)
Lokasi produksiKiaracondong, Bandung, Jawa Barat
SinematografiYaya Muzammil (Musim 1—3)
Riski Dwi Panca (Musim 4—8)
PenyuntingAmrih Prayogi (Musim 1—3)
Wahyono Giono (Musim 1)
Andi Irawan (Musim 1—2)
Ichsan Tripurwanto (Musim 2—3)
Nilam Hamia (Musim 3)
Uw@h Syabila (Musim 1—3)
Ryono Prakasha (Musim 4)
Rudicina (Musim 4)
Seno Sendewo (Musim 4)
Sigit (Musim 4)
Heru Crespo (Musim 4—5)
Kang Qomar (Musim 5)
Ahmad Zaenuri (Musim 5)
Tim Lukis (Musim 6—7)
Robby Sunjaya (Musim 8)
Wenny Shabrina (Musim 8)
Yusuf Septianto (Musim 8)
Pengaturan kameraMulti-kamera
Durasi45—110 menit
Rumah produksiMNC Pictures
DistributorMedia Nusantara Citra
Rilis asli
JaringanRCTI
RilisSenin, 12 Januari 2015 –
Sabtu, 22 April 2023

Preman Pensiun adalah sinetron Indonesia produksi MNC Pictures yang ditayangkan perdana 12 Januari 2015 pukul 17.00 WIB di RCTI. Serial ini disutradarai oleh Aris Nugraha. Sinetron yang ide ceritanya dari Aris Nugraha ini, yang awal musim dibintangi oleh Didi Petet, Epy Kusnandar, dan Mat Drajat ini, menceritakan kehidupan premanisme di Kota Bandung.

Keluaran media

Sinetron

Daftar musim
Musim Pertama Ditayangkan Terakhir Ditayangkan Jumlah episode
1 12 Januari 2015 24 Februari 2015 36
2 25 Mei 2015 18 Juli 2015 46
3 14 Desember 2015 29 Januari 2016 38
4 24 April 2020 28 Mei 2020 33
5 13 April 2021 12 Mei 2021 32
6 21 Agustus 2022 15 Oktober 2022 41
7 17 Oktober 2022 24 Desember 2022 33
8 23 Maret 2023 22 April 2023 31
Total : 8 musim, 290 episode

Film

Film TV (FTV)

  • Preman Pensiun: Sang Juara
  • Preman Pensiun: Paket Untuk Mengenang Kang Bahar
  • Preman Pensiun: Kesempatan Kedua
  • Preman Pensiun: Kembali ke Fitri
  • Preman Pensiun: Manusia Merdeka
  • Preman Pensiun: Menunggu Senja

Spin-Off

Crossover

Acara Varietas

  • Dahsyat - Special Event Dahsyat - Dahsyatnya Launcing Preman Pensiun 6 ( 18 Agustus 2022)

Kuis

  • Kuis Preman Pensiun Iklan Fruit 18
  • Kuis Preman Pensiun Iklan Albothyl
  • Kuis Preman Pensiun Iklan Vegeblend
  • Family 100 season 7 episode Tim Preman Pensiun VS Tim Tukang Ojek Pengkolan ( 13 Maret 2018)
  • Dream Box Indonesia episode Tim Preman Pensiun ditantang Tim Office Boy (9 Januari 2023)

Infotainment

Gelar Wicara / Talkshow

  • Ada Ada Aja - Episode Cast Preman Pensiun - 13 Agustus 2015

Sinopsis

Serial komedi penuh inspirasi Bahar (disapa “Kang Bahar”) yang sebenarnya hanya “preman kecil”, tetapi wilayahnya cukup luas, selain menjadi pelindung (backing) para pedagang kaki lima, juga menguasai sebuah pasar (Pasar Palasari) dan terminal bus (Terminal Cicaheum) di Kota Bandung. Kisah yang akan dituturkan dalam serial ini bukanlah perjalanan hidupnya sejak awal, walaupun dalam beberapa dialog terceritakan juga, melainkan kisah di masa tuanya ketika dia memutuskan untuk pensiun.

Masa lalu yang terceritakan dalam dialog adalah Bahar yang merantau dari Garut ke Bandung sekitar tahun 1972 ketika dia remaja, karena keluarganya di kampung sangat miskin. Di Kota Bandung, Bahar remaja mencari nafkah sebagai penjual tahu, leupeut, dan telur asin di bus sebelum keluar dari terminal.

Penghasilan Bahar kala itu tidaklah besar, hanya pas-pasan, cenderung minim. Walaupun begitu dia tetap menerima itu sebagai rezekinya. Tetapi yang tidak bisa dia terima adalah bahwa dia harus membayar pajak pada para preman. Bahar kemudian berpikir bahwa daripada dipungut “pajak” lebih baik dia yang memungut pajak.

Kemampuan beladiri yang dia pelajari karena tradisi di kampung dan tekad yang kemudian muncul untuk bertahan dan berjaya di perantauan, membuat dia kemudian nekat perlahan-lahan masuk jaringan premanisme yang menguasai terminal. Bermula dari hanya sekadar “receh”, lama kelamaan, tahun demi tahun, perlahan-lahan, Bahar kemudian mencapai puncak kekuasaan.

Sepuluh tahun pertama, Bahar hanya menjadi bagian dari pemegang kekuasaan sebuah jaringan premanisme, dua puluh tahun selebihnya, Bahar adalah pemegang kekuasaan yang mencengkram jalanan, pasar dan terminal.

Tangan kanannya adalah Muslihat, seorang maling amatir yang masuk ke rumahnya sekitar dua puluh tahun silam. Muslihat berhasil ditaklukkan hingga tidak sadarkan diri dan baru sadar tiga hari kemudian, di hadapan Bahar dan polisi. Setelah tahu bahwa Muslihat mencuri demi untuk membiayai ibunya masuk rumah sakit, Bahar meminta polisi untuk tidak memproses kasusnya secara hukum, mengakui Muslihat sebagai saudaranya dan persoalan akan diselesaikan secara kekeluargaan.

Lalu Muslihat diberi uang satu juta yang pada waktu itu merupakan jumlah yang cukup besar. Setelah seminggu, Muslihat kembali pada Bahar dengan uang yang masih utuh. Muslihat bermaksud mengembalikan uang itu, karena ketika Muslihat pulang ke kampung (di Samarang, Garut) dengan membawa uang, ibunya sudah terlanjur meninggal.

Bahar kemudian meminta Muslihat untuk bekerja padanya. Rasa hormat dan kepercayaan Muslihat terhadap Bahar, membuat mereka tidak terpisahkan hingga dua puluh tahun kemudian. Muslihat kemudian merekrut Komar di terminal, yang sebelumnya merupakan seorang pengamen yang ditolong oleh Muslihat dan bekerja kepadanya karena gitar Komar hilang.

Sementara itu, masa yang akan datang, copet kelas kakap seperti Junaedi merekrut dua orang sebagai partner yaitu Saep dan Ubed. Sementara anak buah Bahar semakin bertambah. Pemegang terminal, Jamal melakukan kekerasan di Dago. Kemudian dia digerebek oleh polisi, tetapi Bahar dan Muslihat membiarkan ia ditahan di penjara, hingga Jamal balas dendam pada Muslihat walaupun pada Bahar hanya setengah-setengah.[1]

Musim pertama

Setelah kematian istrinya, Bahar menyatakan pensiun menjadi preman. Pernyataan itupun hanya disampaikan kepada tangan kanannya, Muslihat. Alasan ia pensiun dikarenakan sebelum istrinya meninggal, istrinya berujar akan menunggunya di surga. Bahar lalu berpikir, bahwa kalau dia terus menjadi preman tidak mungkin akan sampai kesana.

Keputusan Bahar tidak bisa diterima oleh Muslihat. Sebab, pensiunnya Bahar akan menghancurkan kemapanan kekuasaan mereka, membuat kelompok-kelompok kecil dibawah mereka akan tercerai-berai, berdiri sendiri-sendiri. Secara bisnis, ini akan merugikan Muslihat yang hanya jadi tangan kanan Bahar dan tidak memiliki kelompok.

Pensiunnya Bahar yang tidak diumumkan itu, dimanfaatkan oleh Muslihat untuk mengambil alih kekuasaan dan jatahnya untuk dirinya. Sampai kemudian tindakannya itu semua terungkap dan menimbulkan konflik. Jamal memberontak pada Muslihat dan Komar selalu menggoda pedagang Wanita di Pasar. Kemudian, Bahar turun kembali untuk membereskan situasi tersebut ketika Jamal melakukan keresahan dengan memaksa orang-orang kampung untuk menjual tanah pada pemilik apartemen. Kemudian Muslihat menerima perintah dari Bahar dan Wali Kota Bandung Ridwan Kamil, untuk menyerahkan Jamal kepada polisi, hingga akhirnya Jamal Dan Copet Saep ditahan.

Musim kedua

Muslihat nasibnya mulai berubah, lebih makmur dan sejahtera setelah menggantikan posisi Bahar. Ia sekarang sudah bisa membelikan segala keperluan rumah tangganya. Beda halnya dengan Komar yang masih sulit untuk membahagiakan istri dan anaknya.

Sementara Bahar hanya menikmati masa pensiunnya di rumah bersama Amin dan Imas, karena Kinanti bekerja dan pindah ke Jakarta. Bagi Bahar, keluarga adalah yang terpenting setelah ia resmi mengundurkan diri sebagai pimpinan preman.

Jamal bebas dari penjara, kebebasannya menimbulkan konflik baru bagi Muslihat dan anak-anak buahnya. Jamal berencana untuk balas dendam dengan mengatur Jupri masuk kembali menjadi anak buah Muslihat. Jamal sangat ambisius untuk menggeser posisi Muslihat. Disisi lain, Saep pun juga bebas dari penjara dan merekrut Arman, Enang, dan Putri sebagai anak buah copet. Walaupun begitu, Saep tetap memiliki halangan ketika sedang mencopet seperti malu bertemu Ubed yang telah insyaf, hasil ditodong, dan dompet yang dicuri berasal dari orang-orang dekat Bahar.

Memasuki bulan Ramadhan, Bahar merasa gembira atas kedatangan cucu-cucu dan menantunya, kemudian Bahar wafat. Dari semua anak perempuan Bahar, hanya Kinanti yang belum memiliki pasangan. Kinanti memang belum menikah, salah satu alasannya karena status Bahar adalah seorang mantan bos preman. Kinanti mencari tahu kisah tentang ayahnya melalui Muslihat dan beberapa narasumber lainnya.

Kisah Preman Pensiun pada musim kedua ini juga dibumbui komedi antara Murad dan Pipit, konflik rumah tangga Komar yang tiada hentinya, serta kisah Ubed yang sedih karena cintanya pada Dewi bertepuk sebelah tangan, karena Dewi sudah punya pacar baru. Ubed pun pindah profesi dari pedagang cilok menjadi pedagang kolak, sementara Saep tetap konsisten menjadi copet walaupun sudah memasuki bulan Ramadhan.

FTV (Preman Pensiun: Sang Juara)

Menjelang hari kemerdekaan Republik Indonesia, Muslihat ikut merayakan dengan memasang bendera merah putih dirumahnya, seperti warga lainnya. Tapi ada yang beda dengan hari kemerdekaan kali ini. Muslihat sudah merdeka dari bisnis lamanya alias pensiun sebagai bos preman. Sekarang Muslihat mau memulai bisnis baru, yaitu berjualan kicimpring. Niat Muslihat sudah bulat, sampai-sampai ia berguru ke Mang Karta yang sudah sangat lama berkecimpung di usaha kicimpring.

Esih pun mendukung niat baiknya, sekarang mereka mulai hidup hemat dan mengurangi pengeluaran untuk modal usaha. Sayangnya Ceu Edoh harus berhenti bekerja dirumah Muslihat, karena Muslihat tidak mampu membayar jasanya lagi. Ceu Edoh galau, ia juga membutuhkan pekerjaan untuk menghidupi keluarganya. Esih pun menjadi tidak tega melihat kondisi Ceu Edoh.

Kabar pensiunnya Muslihat sampai ke telinga Bobby dan Baba. Bobby mengajak Baba kembali menodong untuk mencari pemasukan. Sekarang tidak ada Muslihat yang bakal mengganggu ‘bisnis jahat’ mereka lagi. Disisi lain, Bohim datang ke terminal untuk bertemu teman lamanya dan rindu dengan suasana terminal. Bohim tidak betah bekerja ditempat sablon dan ingin balik lagi ke terminal.

Lain halnya dengan Iwan, yang konsisten dengan cita-citanya sebagai petinju profesional. Kali ini Iwan ikut pertandingan tinju untuk Pekan Olahraga Daerah (Porda) nanti. Iwan ingin mengundang Yuyun untuk hadir ke pertandingannya. Sayangnya, Ayahnya Yuyun tidak suka Iwan berhubungan dengan Yuyun. Iwan pun menjadi patah hati dan hilang semangat selama latihan tinju. Untungnya ada Ujang, Jupri, dan Joni yang selalu mendukung dan membantu Iwan selama persiapan. Ujang bahkan meminta tolong Muslihat untuk mengajak seluruh anak buahnya datang ke pertandingan Iwan.

Semangat yang sama juga ditularkan Muslihat kepada generasi muda penerus sepak bola. Kang Mus mampir ke Stadion Persib untuk bertemu Djajang Nurjaman, pelatih Persib Bandung. Disana Djajang bercerita banyak ke Muslihat seputar pemain sepak bola Indonesia yang saat ini kualitasnya semakin menurun. Karena itu, Muslihat mengajak Djajang untuk melatih anak-anak ditempat Muslihat. Kedatangan Djajang semakin ‘membakar’ semangat para anak-anak yang latihan untuk menjadi juara sepak bola.

Lain lagi dengan Saep, sang juara copet. Kini dia punya anak buah baru bernama Voni yang sedang dilatih untuk menjadi pencopet yang handal. Lokasi training kali ini adalah Pasar Palasari, beberapa pembeli jadi korban Voni. Ditambah lagi keamanan pasar yang lengah, makin membuat Voni leluasa menggasak dompet para pembeli. Nasib pasar dan bisnis lama Muslihat, yang sudah lama tidak terurus semenjak pensiunnya Muslihat.

Cerita ini semakin seru dengan bumbu-bumbu asmara antara Ubed, Dewi, dan Diza. Ditambah lagi bisnis kicimpring milik Muslihat yang siap masuk pasar dengan nama merk “Kicimpring Kang Mus, Juaranya Kicimpring”.

Musim ketiga

Setelah pensiun, Muslihat semakin tekun dalam bisnis kicimpring. Ditambah lagi Esih, Emak, dan Ceu Edoh bekerja sama menjadi satu tim dalam proses pengolahannya. Jamal perlahan-lahan mulai menguasai dunia preman yang ditinggalkan oleh Muslihat. Dengan berbagai trik kotor, Jamal berusaha menjatuhkan para pengganti Muslihat yakni Dikdik dipasar, Gobang diterminal, serta Murad dan Pipit dijalanan.

Sementara itu Kinanti berencana untuk pindah ke Jakarta dan Imas juga diajak pindah untuk bekerja dengan Kirani. Hal ini menyebabkan rencana pernikahan Imas dan Dikdik terancam. Disisi lain, kisah cinta segitiga antara Dewi, Ubed, dan Diza semakin rumit, sementara Saep tetap konsisten sebagai copet bahkan dia mempunyai dua anak buah baru yang cantik-cantik. Sementara mantan anak buah Muslihat yang lainnya sibuk dengan pekerjaan baru dan percintaan mereka.

FTV (Preman Pensiun: Paket Untuk Mengenang Kang Bahar)

Opik meminta tolong Rojak untuk menemaninya mengantar paket ke Bandung. Setelah pensiun Dikdik belum mendapat pekerjaan tetap, ia kembali ke pekerjaan lama sebagai penagih hutang bersama Murad dan Pipit. Selama perjalanan Opik dan Rojak mengobrol tetapi saat sampai di Kota Bandung mobil Opik mogok dan mereka bertengkar.

Preman Pensiun (film)

Setelah tiga tahun, bisnis kicimpring Muslihat mulai mengalami masalah. Penjualannya kini kian menurun. Muslihat juga menghadapi masalah baru saat Safira, anak perempuan satu-satunya, sudah tumbuh remaja dan mulai didatangi seorang lelaki. Masalah lebih besar kemudian muncul, ketika ada masalah diantara mantan anak buahnya.

Musim keempat

Muslihat sedang bingung karena bisnis kicimpringnya mulai mengalami penurunan, sedangkan Safira (anaknya Muslihat) ingin masuk ke universitas.

Bubun ditangkap polisi saat ada razia, karena menggunakan sepeda motor tanpa surat–surat yang lengkap, sedangkan Bubun juga masih punya hutang pinjaman uang sebanyak 30 juta ke Silvia, tapi Willy kebingungan soal hutang Bubun, karena Willy yang bertanggung jawab mengenai bunganya ke Silvia (karena Silvia sendiri memang tahunya Willy yang minjam uangnya secara langsung), sementara itu Bubun sedang dipenjara.

Cecep kembali menguasai terminal untuk menggantikan Bubun dan banyak anak buah terminal yang tidak terima atas kehadiran Cecep (terutama Toni yang sementara dimandatkan oleh Bubun sebagai pemimpin bonekanya saat Bubun masih dipenjara (boss kecil)). Murad dan Pipit mengalami masalah pertemanan karena Murad ingin tinggal di desa dan menjadi petani, Pipit marah dan tidak ingin bertemu lagi dengan Murad.

Karier Saep sebagai copet juga semakin berkembang. Ia memiliki anak buah baru, yaitu Mira dan Gugum. Namun, aksi mereka sering diketahui sehingga mereka berdua berusaha untuk berhenti menjadi copet. Sayangnya, Saep sering menggagalkan usaha mereka untuk berhenti menjadi copet dengan mengancam mereka dan menyebarkan poster bahaya copet dengan foto Gugum dan Mira diseluruh Kota Bandung. Saep juga mencari anak buah baru, yaitu Renita dan Nina. Pada akhirnya, hanya Mira yang berhasil keluar dari copet berkat bantuan dari Cecep yang merupakan saudaranya.

Bisnis kicimpringnya Muslihat juga mulai mengalami peningkatan sejak datangnya Serena, seorang wanita muda yang berniat membantu penjualan kicimpring Muslihat dan juga resmi berganti nama produk menjadi “Kicimpring Family”. Ternyata, Serena adalah teman dari Silvia, orang yang meminjamkan uangnya kepada Bubun. Silvia ikut untuk melakukan Investasi pada bisnis Kicimpring Family milik Muslihat, karena kepercayaannya kepada sahabatnya Serena, yang juga membantu pada promosi dan penjualan Kicimpring Family.

Dalam beberapa episode juga diceritakan bahwa bisnis peminjaman uang Silvia menemukan masalah. Dari mulai hutang Bubun yang tak kunjung lunas sampai penipuan yang dilakukan Darsa yang juga melibatkan Murad. Penipuan terhadap Murad berusaha diselesaikan oleh Taslim dan Mawar, keponakan Murad dan Pipit yang juga memegang pasar meski pada akhirnya gagal dan diselesaikan oleh preman terminal.

Masalah juga terjadi diterminal. Beberapa mantan anak buah Bubun tidak setuju Cecep kembali. Mereka pun menyusun siasat agar Cecep bisa pergi dari terminal. Toni, Deni, Boris, Encuy, dan Aloy berkhianat dan bekerjasama dengan Bubun untuk mengusir Cecep dengan meminta bantuan kepada Darman. Lain halnya dengan Willy, Boy, dan beberapa anak buah lainnya yang masih mendapatkan kepercayaan dari Cecep (seperti Otang, Iding, Aos, Jack, Emen dan Acay). Hingga akhirnya dengan adanya tekanan dan teror dari anak buahnya, Cecep pergi dari terminal dan memberikan kepercayaan kepada Willy untuk menjadi supervisor, dan pada akhirnya Wily yang memegang tanggung jawab diterminal. Namun, masih ada yang tidak setuju dan iri dengan kepemimpinan Willy, salah satunya adalah Boy yang merupakan saudara Cecep dan juga merupakan biang dari masalah konflik diterminal. dan ternyata Boy juga diam-diam bekerjasama dengan Toni untuk menyingkirkan Willy.

FTV (Preman Pensiun: Kesempatan Kedua)

Bubun yang baru saja keluar dari penjara, datang bersama anak buahnya ke Terminal Cicaheum. Dia ingin merebut kembali posisinya jadi penguasa terminal. Willy yang sempat menjadi penguasa terminal yang telah menggantikan Cecep, sudah menunggu Bubun dengan para anak buahnya yang setia. Namun, Bubun bukan tandingan yang sepadan bagi Willy dan para anak buahnya. Dalam beberapa pukulan dan tendangan saja, Bubun berhasil mengalahkan Willy dan para anak buahnya.

Pada episode ini juga Firmansyah Pitra (Pipit) sedang sakit dan dirawat dirumah sakit. Ujang, Cecep dan keponakannya Mawardi (Mawar) pun menemani dirinya selama dirumah sakit. Pipit Sempat dinyatakan meninggal tetapi hanya 4 menit, kemudian selang beberapa minggu Pipit boleh dipulangkan kerumahnya. Pipit dan mantan preman lainnya seperti Muslihat, Murad, Cecep, Ujang, Mang UU, Bohim, Joni dan Jupri (termasuk preman pasar seperti Taslim, Mawardi dan Ajun) berkumpul di Markas Besar. Pipit mengatakan ke semuanya jika ia tidak jadi meninggal karena ia masih diberi "Kesempatan Kedua" untuk menjadi seseorang yang lebih baik lagi dikemudian hari.

Musim kelima

Muslihat meminta bisnis Kicimpring Family diperbesar dan diperbanyak keuntungannya. Hal itu didukung dengan keputusan Silvia yang ingin menambah investasinya diusaha kicimpring milik Muslihat. Dari ide Serena, akhirnya selain Kicimpring, Produk Kicimpring Family menambahkan varian produk ranginang dengan nama “Ranginang Family” untuk memperbanyak dan memperbesar keuntungan. Muslihat merasa sudah terlalu tua untuk tetap memimpin usaha kicimpringnya, kemudian ia menyerahkannya kepada Ujang. Ujang sebetulnya tidak siap, tapi masalahnya, siap tidak siap, Ujang harus siap. Ujang kemudian bergantung pada Serena untuk urusan promosi dan penjualan, karena dia hanya mengerti soal produksi. Masalah berikutnya muncul karena Serena memendam rasa pada Ujang, lagi pula Serena yang tidak mengetahui bahwa Ujang sudah punya seorang istri dan anak. Diakhir cerita, Muslihat juga mengajak sejumlah anak buahnya untuk keliling Kota Bandung. Dia mengajak anak buahnya menghadap sebuah masjid agar merefleksikan kehidupan.

Sedangkan diterminal terjadi perebutan kekuasaan. Bubun yang sudah mendapat kembali kekuasaan di terminal atas bantuan Darman, dengan imbalan Darman mendapatkan bagian dari hasil terminal. Namun ternyata Bubun tidak bisa memberikan bagian itu kepada Darman karena uangnya dipakai untuk membeli sepeda motor, sehingga membuat Darman murka. Sedangkan Toni dan Boris yang merasa marah dan sakit hati karena diperlakukan tidak baik dan dianggap tidak berguna oleh Bubun dan mereka memilih keluar dari terminal. Toni lalu menggalang kekuatan dari para mantan anak buah Bubun dan Willy yang juga sudah di tendang dari terminal. Untuk menggeser Bubun dengan meminta bantuan Darman, yang juga mempunyai dendam kepada Bubun karena mengkhianati perjanjian pembayaran setoran kepadanya.

Disisi lain Willy yang masih dikejar-kejar oleh Silvia akibat hutang Bubun, Willy memilih bersembunyi di desa dirumah Pamannya. Silvia meminta bantuan Darman untuk mencari Willy, tetapi sulit untuk ditemukan. Selain itu Silvia berencana akan menambah investasi pada bisnis Kicimpring Family milik Muslihat dengan catatan uang dari hutang Willy harus dibayarkan, hal itu disampaikan kepada Ujang yang diketahui oleh Cecep. Cecep yang mengenal Willy akhirnya membantu Wily terhadap soal penagihan hutang Bubun. Bubun yang didesak masalah oleh Toni dengan perlindungan (backup) Darman dan penagihan hutang Willy yang dibantu Cecep, akhirnya menjual sepeda motornya dan juga meminta bantuan Edi Stanzah S.kus (Bang Edi) yang merupakan Bos jalanan yang baru dengan imbalan Edi akan menempatkan anak buahnya diterminal dan mendapat hasil dari terminal. Akhirnya Bubun berhasil membayar hutangnya kepada Silvia melalui Willy.

Edi Stanzah S.Kus (Bang Edi) yang merupakan bos pemegang kekuasaan jalanan yang baru setelah kekuasaan jalanan ditinggal oleh anak buah kang Mus dan juga berencana akan mencalonkan diri menjadi Anggota Dewan merasa perlu untuk menambah pendapatannya, akhirnya Edi menghianati Bubun dengan membayar orang suruhan (kelompok Remon) untuk menghabisi Bubun dengan tujuan menguasai terminal, disisi lain Darman pun mencari Bubun karena dendamnya dan atas suruhan Toni, yang juga dendam terhadap Bubun dan berjanji akan bagi hasil dengan Darman. Saat Bubun masuk Rumah Sakit akibat dikeroyok oleh orang suruhan Edi dan terminal sudah dikuasai oleh anak buah Edi, Darman muncul dan mengambil alih terminal untuk diberikan kepada Toni (“Barisan Sakit Hati”), tidak berselang lama Bubun yang sudah keluar dari Rumah Sakit, mencari Toni untuk diancam agar tidak kembali ke terminal, karena terminal kosong Darman pun berhasrat untuk menguasai terminal. Namun Darman mempunyai masalah lain yaitu Edi membayar orang suruhan (yang sama saat menghajar Bubun) untuk menghabisi Darman, akhirnya Darman lebih fokus kepada masalah itu dan pembalasan kepada Bubun dibandingkan menguasai terminal. Disaat ketidakjelasan penguasaan terminal, Cecep yang merasa tidak rela jika terminal hanya dikuasai oleh orang-orang yang akan haus kekuasaan. Akhirnya meminta Willy yang baru kembali dari Desa dan Encuy yang terusir dari terminal akibat perebutan kekuasaan, untuk kembali kerja diterminal. Dengan tujuannya Cecep, yang hanya ingin terminal diisi oleh orang-orang yang benar-benar ingin mencari uang dan nafkah.

Disisi lain anak buah Edi (Agus dan Yayat) dijalanan bentrok dengan Taslim, keponakan Murad yang menguasai pasar bersama Mawardi, keponakan Pipit. Karena sudah terlanjur mengalami bentrokan dengan pasar dan juga Edi butuh pemasukan tambahan untuk pencalonan dirinya menjadi anggota dewan. Akhirnya Edi memutuskan untuk menguasai pasar juga. Edi memutuskan untuk memerintahkan anak buahnya membawa pasukan kepasar dan mengeroyok Taslim sehingga Taslim dilarikan kerumah sakit, mendengar keponakannya dikeroyok orang, Murad menjadi sangat marah dan berniat akan membalas dendam kepada orang yang mengeroyok Taslim. Ujang dan Cecep berniat akan membantu Murad, tetapi terkendala oleh perintah Muslihat yang menyuruhnya untuk pensiun dan fokus kepada bisnis barunya. Pada akhirnya Murad hanya beraksi sendiri untuk mengusir anak buah Edi yang menguasai pasar. Setelah itu ia dibantu oleh Taslim untuk pergi menuju markas mereka untuk membuat perhitungan. Namun Murad yang sudah terlanjur memendam amarah langsung mengalahkan semua anak buah Edi yang berada dimarkas dan pada akhirnya semua anak buah Edi melarikan diri, karena sudah tidak ada lagi yang berani menghadapi Murad. Akhirnya pasar kembali ketangan Taslim dan Mawardi.

Dalam episode ini juga Pipit diceritakan meninggal dunia akibat serangan jantung dan komplikasi penyakit lainnya (Pemeran Pipit yaitu Ica Naga meninggal saat proses produksi berlangsung).

Saep masih terus beraksi sebagai copet dengan kelompok ABC-nya (alias Akademi of Bandung Copet atau PT Aksi Begerak Cepat). Saep lalu merekrut anggota baru yaitu Marina, Risa, Mulyadi, dan lain-lain. Mira yang merupakan mantan anak buah Saep yang baru diterima bekerja di cafe yang dipimpin oleh Junaedi. Junaedi berperan sebagai Manajer Operasional Cafe dan juga mantan rekan Saep dalam dunia percopetan. Mira dan Junaedi akhirnya mengetahui latar belakang masing-masing dan berusaha untuk menghentikan Saep dengan membuat ABC tandingan yaitu Aksi Berantas Copet. Junaedi mengirim mata-mata yaitu anak magang di cafenya bernama Amy untuk menjadi copet dengan dibantu Risa yang ternyata pernah melamar juga ke cafe namun belum diterima. Namun Amy ketahuan oleh Saep dan diancam oleh Saep apabila membocorkan rahasianya kepada Junaedi dan menyuruh Amy untuk menjadi pencopet sejati dengan menyuruh untuk resign dari cafe.

FTV (Preman Pensiun: Kembali Ke Fitri)

Muslihat sudah kembali ke kampung halamannya di Samarang, Garut ia berencana merenovasi masjid disana dan membuatnya menjadi lebih bagus dan lebih besar. Usaha kicimpring sudah jauh lebih maju semenjak dipegang oleh Ujang yang dibantu oleh Serena. Dibalik usaha kicimpring yang sukses, Ujang terjerat masalah asmara.

FTV (Preman Pensiun: Manusia Merdeka)

Adrenalin, perempuan cantik seksi, perwakilan developer Jakarta yang bermaksud akan membangun kawasan wisata. Demi rencana tersebut 50 hektar tanah pertanian harus dibebaskan. Sebagian besar pemilik tanah dan penduduk (buruh tani) keberatan. Andrenalin kemudian melibatkan para calo yang melakukan tindakan premanisme. Pemilik tanah dan penduduk, dengan bantuan Muslihat, dalam situasi agustusan melakukan perlawanan.

FTV (Preman Pensiun: Menunggu Senja)

Muslihat yang saat ini berada di Samarang, Garut akan kembali membantu tetangganya dikampung yang terlilit hutang rentenir. Untuk melawan rentenir tersebut, Muslihat meminta bantuan dari Cecep dan Murad.

Musim keenam

Kisah seorang mantan preman bernama Muslihat yang memutuskan pensiun dari dunia preman yang membesarkan nama dirinya dan kembali ke Kota Bandung. Muslihat dan para mantan anak buahnya harus menghadapi Edi yang haus akan ambisi kekuasaan dan mulai bergerak untuk menguasai jalanan, pasar, dan terminal yang dulunya bekas kekuasaan Bahar.

Musim ketujuh

Setelah membunuh Dikdik dan mendekam di sel tahanan, Gobang hadir kembali dan siap bertemu dengan Muslihat serta rekan dan mantan anak buahnya.

Disisi lain, Edi kembali merebut bekas kekuasaan Kang Bahar (seperti jalanan, pasar, dan terminal) dengan cara membayar preman bayaran yang baru untuk menghabisi para pelindung (backingan) orang-orang yang bekerja dibekas kekuasaan Kang Bahar.

Musim kedelapan

Misi Edi ternyata masih berlanjut untuk merebut jalanan, terminal, dan pasar! Salam olahraga lagi antara orang suruhan Edi sama kang Cecep dan kawan-kawannya. Apakah Murad bakal lanjut balas orang yang mengeroyok Ajun? Bagaimana kelanjutan percintaan Safira dengan Roy?

Pemeran

Pemain Karakter Posisi Musim/FTV/Film
1 2 PP:SJ 3 PP:PUMKB Film 4 PP:KK 5 PP:KKF

PP:MM

PP:MS

6

7

8

Didi Petet Kang Bahar Mantan Boss Preman Bandung Utama
Epy Kusnandar Muslihat (Kang Mus) Tangan Kanan kang Bahar/Mantan Boss Preman/Pengusaha "Kicimpring Family" Utama Utama
Ridwan Kamil dirinya sendiri Wali Kota Bandung (PP1)
Gubernur Jawa Barat (PP8)
Bintang tamu Bintang tamu
Fajar Khuto Ujang Rambo Anak Buah Kang Mus/Mantan Anak Buah Jamal/Mantan Preman Jalanan/Pegawai "Kicimpring Family" Utama Utama Utama
Mat Drajat Komar Anak Buah Kang Mus/Mantan Pengawas Preman Pasar/Pengusaha Kue Balok Utama Pendukung
Ikang Sulung Jamal Anak Buah Kang Mus yang berkhianat Utama Utama
Roy Chunonk Maman Suherman Preman kelompok Kang Bahar/Preman Jalanan Utama
Sindy Lasmana Kinasih Anak Kang Bahar/Istri Dari Dokter Bakti Pendukung Utama Pendukung
Tya Arifin Kinanti Anak Kang Bahar Utama Utama
Anzanie Kamilah Kirani Anak Kang Bahar/Istri Dari Kolonel Sudirman Pendukung Pendukung Utama
Sandi Tile Amin Supir Kang Bahar Utama Pendukung
Soraya Rasyid Imas Pembantu Kang Bahar/Istri Dikdik Utama
Ari Alfatah Gobang Mantan Anak Buah Kang Mus/Mantan Pengawas Preman Terminal/Mantan Preman Terminal/Mantan Narapidana Utama Utama
Andra Manihot Dikdik Anak Buah Kang Mus/Mantan Pengawas Preman Jalanan/Mantan Preman pasar/Suami Imas Utama
Abenk Marco Cecep Anak Buah Kang Mus/Mantan Preman Terminal/Mantan Boss Preman Terminal/pegawai "Kicimpring Family" Utama Utama
Ilham Maizha Fadly Iwan Anak Buah Kang Mus/Mantan Preman Pasar/Atlet Tinju Utama Pendukung Pendukung
Angelica Simperler Silvia Pengusaha/Sahabat Serena Utama
Vina Ferina Sukaesih (Ceu Esih) Istri Kang Mus/Ibu Safira/Anak Emak Isye Utama Utama Utama
Kiki Kinanti Serena Rekan kerja "Kicimpring Family" Kang Mus/Sepupu Yasmin Utama Pendukung Utama
Denny Firdaus Murad Anak Buah Kang Mus/Mantan Anak Buah Jamal/Mantan Preman Jalanan/Mantan Petugas Keamanan Hotel/Petani Utama
Ica Naga Firmansyah Pitra (Pipit) Anak Buah Kang Mus/Mantan Anak Buah Jamal/Mantan Preman Jalanan/Mantan Petugas Keamanan Hotel Utama
Yusuf Herdiana Mang Uu Anak Buah Kang Mus/Mantan Preman Terminal/Pawang Kuda Lumping/Pemilik warung kopi Utama Pendukung
Fuad Idris Idris Sahabat Kang Bahar Pendukung Pendukung Utama
Dicky Satria Jupri Anak Buah Kang Mus/Mantan Preman Pasar/Pedagang Sepatu Utama Pendukung
Kristiano Purwo Bohim Anak Buah Kang Mus/Mantan Preman Terminal/Pedagang Kaos Sablon Utama Pendukung
Pangeran Tyson Jony Anak Buah Kang Mus/Mantan Preman Pasar/Petugas keamanan Kantor Utama Pendukung
Clara Kharisma Madona Istri Ubed/Biduan Pendukung
Isye Sumarni Emak Mertua Kang Mus/Ibu Sukaesih/Nenek Safira Utama Utama Utama
Nining Yuningsih Ceu Edoh Pembantu Kang Mus Utama Utama Utama
Safira Maharani Farsya Safira Anak Kang Mus & Sukaesih Utama Utama Utama
Eza Yayang Rojak Teman Tisna/Tukang Ojek/Warga Kampung Rawa Bebek Pendukung Pendukung
Furry Setya Purnomo (Pur) Teman Tisna/Tukang Ojek/Warga Kampung Rawa Bebek Pendukung Pendukung
Andri Sulistiandri Tisna Pedagang Buah/Tukang Ojek/Warga Kampung Rawa Bebek/Suami Yuli Pendukung Pendukung
Fitri Ayu Yuli Istri Tisna Pendukung
Ahmad Satiri Sodik Pemilik Warung Kopi/Warga Kampung Rawa Bebek Pendukung
Asep Sunarya Udin Mantan Preman Kampung Rawa Bebek/Warga Kampung Rawa Bebek Pendukung
Tora Sudiro Opik Teman Rojak/Kurir Pendukung
Icuk Baros Saep Mantan Rekan Junaedi & Ubed/Boss Copet/Dosen Academy Bandung of Copet (ABC) Utama Utama Utama
Ucup Palentin Ubed Mantan Rekan Saep & Junaedi/Mantan Copet/Pedagang Cilok/Istri Madona Utama Utama Pendukung Utama
Nendi Nurdin Junaedi Mantan Rekan Saep & Ubed/Mantan Boss Copet/Manager operasional Cafe Utama Utama Utama Utama
Dewi Novitasari Dewi Mantan Rekan Saep & Ubed/Mantan Copet/Pegawai kantor Utama Utama
Diza Hanifa Hernawan Diza Pembeli Cilok Ubed/Pedagang hijab Utama Utama
Aditya Pratama Arman Mantan Anak Buah Saep Copet Utama Utama Pendukung
Ade Herman Deden Mantan Anak Buah Saep Copet Utama Pendukung
Birgitha Putri Putri Anak Buah Saep/Mantan Copet Utama Utama
Dian Karyana Willy Preman Terminal/Pengawas Preman Terminal era Cecep/Mantan Anak Buah Bubun Utama Utama
Delisa Herlina Mira Mantan Copet Saep/Pegawai Cafe Junaidi/Adik Sepupu Cecep/Sepupu Boy/Rekan Gugum/Teman Jupri & Bohim Utama
Achmad Safaat Gugum Mantan Copet Saep/Rekan Mira/Sales Mobil Utama
Rifky Setia Mulyadi Toni
(Boss Kecil)
Preman Terminal/Mantan Anak Buah Bubun/Boss Preman Terminal Utama Utama
Iky Kuncluk Deni
(Aden)
Preman Terminal/Mantan Anak Buah Bubun/Anak Bu Marpuah/Teman Ogah waktu SMP Utama Utama
Adon Otang Preman Terminal/Rekan Willy Utama Utama
Nandi Juliawan Encuy Preman Terminal/Mantan Anak Buah Bubun Utama Utama
Eben Boris Mantan Preman Terminal/Mantan Anak Buah Bubun/Penodong Utama
Epud Syaputra Jack Preman Terminal/Rekan Willy & Otang/Mantan Tukang Parkir Utama Utama
Kinoy Iding Preman Terminal/Rekan Willy Utama Utama
Reza Muzaqir Aloy Mantan Preman Terminal/Driver Ojek Online Gober Utama
Irvan Baihaqi Boy Preman Terminal/Adik Cecep/Sepupu Mira/Teman Toni Utama Utama
Yuli Yumiati Bi Yayah Pemilik Warung Nasi UD Ampera di Terminal Pendukung Pendukung
Andri Rahmat Sukanta (Lord Sukanta) Pegawai "Kicimpring Family" Kang Mus Pendukung Pendukung
Astra Amadea Susi Susanti Sahabat Emak Mertua Kang Mus Pendukung
Ribka Uli Ozara Tambunan Nina Mantan Anak Buah Saep/Mantan Copet Utama
Yoshua Thomas Taslim Preman Pasar/Keponakan Murad/Rekan Mawardi & Ajun Pendukung Utama Utama
Eko Oray Mawardi (Mawar) Preman Pasar/Keponakan Pipit/Rekan Taslim & Ajun Utama Utama
Melga Septrida Bubun Mantan Preman Terminal/Mantan Anak buah Gobang/Rekan Cecep/Keponakan Ibing Pendukung Utama Utama
Uki Sutisna Ajun Preman Pasar/Rekan Taslim & Mawardi Utama Utama
Janis Kareem Aneira Aisyah Anak Kang Murad/Keponakan Taslim Pendukung Utama
Enco Ruhayat Darman Mantan Preman Bayaran/Montir Bengkel Mobil Pendukung Pendukung Utama Utama
Josalim Darsa Penipu Utama
Ovita Vivi Yuniar Renita Anak Buah Saep/Copet Utama
Kania Dewi Intan Penipu suruhan Toni Utama
Aulia Yasmin Yasmin Sepupu Serena Utama Utama
Ghina Kamilla Risa Mantan Anak Buah Saep/Mantan Copet Utama
Regina Alya Amy Mantan Pegawai Magang Cafe Junaidi/Mantan anak buah Saep/Mantan Copet Utama
Salsa Marina Anak Buah Saep/Copet Utama
Farikha Safira Ratih Pegawai Cafe Junaidi Utama
Ivan Rivky Kabira Edi Stanzah S. Kus. (Bang Edi)[2] Boss Preman/Calon Anggota Dewan/Pamannya Roy Utama Utama
Dadan Rustian Agus Supriyatna Komandan kelompok Bang Edi Utama Pendukung Utama
Handi Setiana Yayat Hidayat
(Lord Yayat)
Wakil Komandan Kelompok Bang Edi Utama Pendukung Utama
Dimas Febriana Didu Mantan Preman Terminal/Mantan Anak Buah Bang Edi/Murid Iwan/Rekan Ibing/Tukang Parkir Jalanan Pendukung Utama
Agoy Ibing Tukang Parkir Jalanan/Keponakan Bubun/Murid Iwan/rekan Didu Utama
Raezhaputra Utar Preman Jalanan/Teman Didu/Mantan anak buah Agus & Yayat/Rekan Oyon Pendukung Utama
Adji Mulyadi Oyon Preman Jalanan/Teman Didu/Mantan anak buah Agus & Yayat/Rekan Utar Pendukung Utama
Cep Tile Udan Preman Jalanan/Teman Didu/Mantan anak buah Agus & Yayat/Rekan Jimmy Utama
Dedi Uciel Jimmy Preman Jalanan/Teman Didu/Mantan anak buah Agus & Yayat/Rekan Udan Pendukung Utama
Zidny Fulki Shinta Anak Buah Saep/Mantan Copet Utama
Riesca Rosiana Lolita Anak Buah Saep/Mantan Copet Utama
Arey Acai Preman Terminal/Rekan Willy/Pegawai Salon Utama Utama Pendukung
Denrick Emen Mantan Preman Terminal/Rekan Willy/Rekan Aos/Tukang parkir Jalanan Utama Utama
Diki Tatto Aos Mantan Preman Terminal/Rekan Willy, Otang & Emen/Tukang Parkir Jalanan Utama Utama
Deny Wahyudi Usep Mantan Anak Buah Bubun/Mantan Preman Terminal/Tukang Cuci Motor Utama Utama
Angga Frisyandi Didan Preman Terminal/ Mantan Anak Buah Bubun/Mantan Pedagang Bakso Cuanki Utama Utama
Robi Rock Wawan
(Rocker Gagal)
Mantan Preman Terminal/ Mantan Anak Buah Bubun/Buruh Pabrik Utama
Zaenal Abidin Remon Boss Preman Bayaran/Pemimpin Kelompok "Remon Rindu Order" Pendukung Utama Pendukung
Harry Fauzi Apit
(Boyband dari Korea)
Preman Bayaran/Anak Buah Remon Pendukung Pendukung
Ilham Faturahman Budi Preman Bayaran/Anak Buah Remon Pendukung Pendukung
Candra Candra Preman Bayaran/Anak Buah Remon Pendukung Pendukung
Eno Dewa Preman Bayaran/Anak Buah Remon Pendukung Pendukung
Ronnie Imunx Ebod Preman Bayaran/Anak Buah Remon Pendukung Pendukung
Fendi Fendi Preman Bayaran/Anak Buah Remon Pendukung Pendukung
Putri Ziani Irin Pegawai Kicimpiring Family/Rekan Serena Utama
Muhammad Shendy Ilham Roy Keponakan Edi/Mantan Tukang Parkir Jalanan/Mantan Anak Buah Agus/Mantan Pegawai Kafe/Pacar Safira/Rekan Lidya/Bagian Marketing Kelompok Bang Edi Pendukung Utama
Jessica Fania Lidya Pegawai Kafe/Teman Safira/Rekan Lidya Pendukung
Rheina Isabelle Regina SPG/Rekan Serena, Yasmin & Irin Pendukung
Inka Putri Pratiwi Feni Tim Sukses Bang Edi/Rekan Enday Pendukung
Yujeng Enday Tim Sukses Bang Edi/Rekan Feni Pendukung
Mutiara Dea Dea Keponakan Kang Mus Pendukung
Dadang Depe Kusman
(Gas Beracun)
Tukang Parkir Jalanan/Warga Akamsi Utama
Bagus Ogah Ook Tukang Jambret Hp/Rekan Ableh/Teman Toni/Teman Deni waktu SMP Pendukung Utama
Dihaw Ableh Ableh Tukang Jambret Hp/Rekan Ogah/Teman Toni Pendukung Utama

Penghargaan dan nominasi

Tahun Penghargaan Kategori Penerima Hasil
2015 Festival Film Bandung 2015 Serial Televisi Terpuji Preman Pensiun Menang
Pemeran Pria Terpuji Serial Televisi Mat Drajat
Silet Awards 2015 Peran Sinetron Tersilet Kang Komar Nominasi
Sinetron Tersilet Preman Pensiun
Pemeran Wanita Terpuji Serial Televisi Tya Arifin
2019 Festival Film Bandung 2019 Film Bioskop Terpuji Preman Pensiun
Penulis Skenario Terpuji Film Bioskop Aris Nugraha
Penata Editing Terpuji Film Bioskop Ichsan JW, Syarif Hidayat
2020 Indonesian Television Awards 2020 Program Drama Ramadan Terpopuler Preman Pensiun 4
Silet Awards 2020 Sinetron Tersilet
Pemeran Ikonik Tersilet Emak
2021 Indonesian Television Awards 2021 Program Drama Ramadan Terpopuler Preman Pensiun 5 Menang
Anugerah Komisi Penyiaran Indonesia 2021 Program Film Televisi Preman Pensiun: Manusia Merdeka
Indonesian Drama Series Awards 2021 Pemeran Utama Pria dalam Drama Series Terfavorit Epy Kusnandar Nominasi
Penulis Cerita Drama Series Terfavorit Aris Nugraha
Silet Awards 2021 Sinetron Tersilet Preman Pensiun 5
2022 Silet Awards 2022 Aktor Tersilet Epy Kusnandar
Pasangan Sinetron Tersilet Kang Mus & Ceu Esih
Sinetron Tersilet Preman Pensiun 6
2023 Silet Awards 2023 Sinetron Tersilet Preman Pensiun 8
Indonesian Television Awards 2023 Program Drama Ramadan Terpopuler

Distribusi daring

Serial ini juga didistribusikan di RCTI+ dan Vision+ satu hari setelah penayangan.

Referensi

  1. ^ "Preman Pensiun Tayang di RCTI Mulai 12 Januari". Celebrity.okezone.com. Diakses tanggal 8 Januari 2015. 
  2. ^ "PREMAN PENSIUN 5 - Darman Emosi Anak Buahnya Menjadi Lemah (Nama lengkap Bang Edi telah terungkap pada menit ke 3:37)". Diakses tanggal 31 Juli 2023. 

Pranala luar