Aksara Sasak: Perbedaan antara revisi
biar lebih keliatan Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Super Hylos (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
(23 revisi perantara oleh 10 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1: | Baris 1: | ||
{{ |
{{Merge|Aksara Bali|date=Juli 2022}}{{COI|date=July 2022}} |
||
⚫ | |||
{{External links|date=Juli 2022}} |
|||
{{Context|date=Juli 2022}} |
|||
{{Expert needed|date=Juli 2022}} |
|||
{{COI|date=Juli 2022}} |
|||
{{Disputed|date=Juli 2022}} |
|||
{{More citations needed|date=Juli 2022}} |
|||
{{Primary sources|date=Juli 2022}} |
|||
{{Merge|Aksara Bali|date=Juli 2022}} |
|||
⚫ | |||
{{short description|Abugida}} |
{{short description|Abugida}} |
||
{{Infobox Writing system |
{{Infobox Writing system |
||
Baris 19: | Baris 10: | ||
|fam2= [[Aksara Pallawa]] |
|fam2= [[Aksara Pallawa]] |
||
|fam3= [[Aksara Kawi]] |
|fam3= [[Aksara Kawi]] |
||
|fam4= [[Aksara Bali]] |
|||
|sisters= {{keluarga kawi}} |
|sisters= {{keluarga kawi}} |
||
|time = |
|time = |
||
|unicode = |
|unicode = |
||
|iso15924 = Sasak |
|iso15924 = Sasak |
||
|sample = |
|||
⚫ | |||
|sample_desc= |
|sample_desc= |
||
}} |
}} |
||
'''Aksara Sasak''' |
'''Aksara Sasak''', dikenal juga sebagai '''aksara Jejawaan Sasak''', adalah salah satu [[aksara Nusantara|aksara tradisional Indonesia]] yang berkembang di [[Pulau Lombok]].<ref>{{cite web|url=https://www.mediaspn.com/aksara-kuno-saksi-kejayaan-nusantara/|title=Aksara Kuno Saksi Kejayaan Nusantara|date=13 Desember 2019|author=|access-date=13 April 2022|language=id|website=www.mediaspn.com}}</ref> Aksara ini digunakan oleh [[suku Sasak]] untuk menulis [[bahasa Sasak]]. Aksara Sasak merupakan turunan dari aksara [[aksara Brahmi|Brahmi]] India melalui perantara [[aksara Kawi]] dan berkerabat dekat dengan [[aksara Bali]] dan [[aksara Jawa]].<ref>{{cite web|url=https://www.kompasiana.com/wahyudi3120/aksara-sasak-antara-menjadi-masa-depan-atau-masa-lalu|title=Aksara Sasak, Antara Menjadi Masa Depan Atau Masa Lalu|date=5 April 2016|language=id|access-date=13 April 2022|author=Wahyudi|website=www.kompasiana.com}}</ref> |
||
==Sejarah== |
==Sejarah== |
||
[[ |
Menurut sebuah hipotesis, [[suku Sasak]] telah menghuni [[Pulau Lombok]] selama berabad-abad, mereka dikatakan telah menghuni wilayah Lombok sejak 4.000 tahun SM. Ada pendapat yang mengatakan bahwa orang Sasak berasal dari percampuran antara penduduk asli Lombok dengan para pendatang dari [[Pulau Jawa]]. Ada juga yang menyatakan leluhur orang Sasak adalah orang Jawa. |
||
Menurut Goris, "Sasak" secara etimologi, berasal dari kata |
Menurut Goris, "Sasak" secara etimologi, berasal dari kata ''sah'' 'pergi' dan ''shaka'' 'leluhur'. Dengan begitu Goris menyimpulkan bahwa Sasak memiliki arti "pergi ke tanah leluhur". Dari pengertian inilah diduga bahwa leluhur orang Sasak itu adalah orang Jawa. Bukti lainnya merujuk kepada aksara Sasak yang digunakan oleh orang Sasak disebut sebagai "aksara Jejawaan Sasak", yakni merupakan sistem tulisan yang berasal dari Pulau Jawa. Pada perkembangannya, aksara ini dipresentasikan dengan baik oleh para pujangga Sasak yang telah melahirkan tradisi [[Sastra Sasak|kesusasteraan Sasak]].<ref>{{cite web|url=http://50202794.siap-sekolah.com/2016/05/16/sejarah-dan-tradisi-suku-sasak-lombok-ntb/#.YlZC-B6yTpE|title=Sejarah Dan Tradisi Suku Sasak, Lombok NTB|website=siap-sekolah.com|author=M. Azizan|language=id|date=16 Mei 2016|access-date=13 April 2022}}</ref> |
||
Berdasarkan asal usul-usul serta pemakaian naskah di dalam [[lontar|naskah lontar]] baik ber[[bahasa Sasak]] maupun ber[[bahasa Kawi]], aksara Jejawan Sasak dibedakan menjadi empat kelompok, yaitu: |
Berdasarkan asal usul-usul serta pemakaian naskah di dalam [[lontar|naskah lontar]] baik ber[[bahasa Sasak]] maupun ber[[bahasa Kawi]], aksara Jejawan Sasak dibedakan menjadi empat kelompok, yaitu: |
||
Baris 39: | Baris 31: | ||
*Swara |
*Swara |
||
*Swalalita |
*Swalalita |
||
Asal |
Asal-usul aksara Jejawaan Sasak adalah dari [[aksara Jawa]]. Dari segi pelafalannya, aksara Jawa berjumlah 20 buah dengan urutan; [ha], [na], [ca], [ra], [ka], [da], [ta], [sa], [wa], [la], [pa], [dha], [ja], [ya], [nya], [ma], [ga], [ba], [tha], dan [nga]. Huruf yang diserap ke dalam aksara Jejawaan Sasak hanya berjumlah 18 huruf dan disebut ''aksara Baluq Olas'' yang dalam [[bahasa Indonesia]] berarti 'aksara delapan belas'. |
||
Bahasa Sasak awalnya ditulis dengan aksara yang disebut aksara Sasak, mirip dengan [[aksara Bali]] yang dipengaruhi oleh aksara Jawa. Aksara itu ditulis di daun lontar, dan kemudian dari tahun 1970an, [[kertas]] sudah mulai digunakan untuk menulis aksara Sasak. Saat ini pengetahuan tentang aksara Sasak terbatas pada sejumlah kecil orang, dan [[alfabet Latin]] digunakan sebagai gantinya. Pada tahun 1948, bagian dari [[Alkitab]] diterjemahkan ke dalam bahasa Sasak dan ada beberapa [[literatur]] dalam bahasa Sasak pada abad ke-19 yang sangat dipengaruhi oleh bahasa Jawa.<ref>{{cite web|url=https://omniglot.com/writing/sasak.htm|title=Sasak Language, Alphabet And Pronunciation|website=omniglot.com|language=en|access-date=13 April 2022}}</ref> |
|||
==Jenis aksara== |
==Jenis aksara== |
||
⚫ | |||
=== |
===Swalalita=== |
||
Swalalita adalah jenis aksara yang dipakai untuk tulis menulis dalam naskah-naskah lontar Sasak, baik naskah berbahasa Sasak maupun berbahasa Kawi. Swalalita terdiri atas huruf vokal (''swara'') dan huruf konsonan (''wyanjana''). |
|||
⚫ | |||
⚫ | |||
⚫ | |||
⚫ | |||
⚫ | |||
⚫ | |||
⚫ | |||
⚫ | |||
⚫ | |||
⚫ | |||
⚫ | |||
⚫ | |||
⚫ | |||
⚫ | |||
==Lihat juga== |
==Lihat juga== |
||
Baris 69: | Baris 65: | ||
[[Kategori:Rumpun aksara Brahmi|Sasak]] |
[[Kategori:Rumpun aksara Brahmi|Sasak]] |
||
[[Kategori:Bahasa Sasak]] |
[[Kategori:Bahasa Sasak]] |
||
{{Aksara-stub}} |
{{Aksara-stub}} |
Revisi terkini sejak 30 Maret 2024 23.50
Kontributor utama artikel ini tampaknya memiliki hubungan dekat dengan subjek. (July 2022) |
Aksara Sasak | |
---|---|
Jenis aksara | |
Bahasa | Sasak |
Aksara terkait | |
Silsilah | Menurut hipotesis hubungan antara abjad Aramea dengan Brahmi, maka silsilahnya sebagai berikut:
Dari aksara Brahmi diturunkanlah:
|
Aksara kerabat | Bali Batak Baybayin Bugis Incung Jawa Lampung Makassar Rejang Sunda |
Aksara Sasak, dikenal juga sebagai aksara Jejawaan Sasak, adalah salah satu aksara tradisional Indonesia yang berkembang di Pulau Lombok.[1] Aksara ini digunakan oleh suku Sasak untuk menulis bahasa Sasak. Aksara Sasak merupakan turunan dari aksara Brahmi India melalui perantara aksara Kawi dan berkerabat dekat dengan aksara Bali dan aksara Jawa.[2]
Sejarah
[sunting | sunting sumber]Menurut sebuah hipotesis, suku Sasak telah menghuni Pulau Lombok selama berabad-abad, mereka dikatakan telah menghuni wilayah Lombok sejak 4.000 tahun SM. Ada pendapat yang mengatakan bahwa orang Sasak berasal dari percampuran antara penduduk asli Lombok dengan para pendatang dari Pulau Jawa. Ada juga yang menyatakan leluhur orang Sasak adalah orang Jawa.
Menurut Goris, "Sasak" secara etimologi, berasal dari kata sah 'pergi' dan shaka 'leluhur'. Dengan begitu Goris menyimpulkan bahwa Sasak memiliki arti "pergi ke tanah leluhur". Dari pengertian inilah diduga bahwa leluhur orang Sasak itu adalah orang Jawa. Bukti lainnya merujuk kepada aksara Sasak yang digunakan oleh orang Sasak disebut sebagai "aksara Jejawaan Sasak", yakni merupakan sistem tulisan yang berasal dari Pulau Jawa. Pada perkembangannya, aksara ini dipresentasikan dengan baik oleh para pujangga Sasak yang telah melahirkan tradisi kesusasteraan Sasak.[3]
Berdasarkan asal usul-usul serta pemakaian naskah di dalam naskah lontar baik berbahasa Sasak maupun berbahasa Kawi, aksara Jejawan Sasak dibedakan menjadi empat kelompok, yaitu:
- Baluq Olas
- Rekan
- Swara
- Swalalita
Asal-usul aksara Jejawaan Sasak adalah dari aksara Jawa. Dari segi pelafalannya, aksara Jawa berjumlah 20 buah dengan urutan; [ha], [na], [ca], [ra], [ka], [da], [ta], [sa], [wa], [la], [pa], [dha], [ja], [ya], [nya], [ma], [ga], [ba], [tha], dan [nga]. Huruf yang diserap ke dalam aksara Jejawaan Sasak hanya berjumlah 18 huruf dan disebut aksara Baluq Olas yang dalam bahasa Indonesia berarti 'aksara delapan belas'.
Bahasa Sasak awalnya ditulis dengan aksara yang disebut aksara Sasak, mirip dengan aksara Bali yang dipengaruhi oleh aksara Jawa. Aksara itu ditulis di daun lontar, dan kemudian dari tahun 1970an, kertas sudah mulai digunakan untuk menulis aksara Sasak. Saat ini pengetahuan tentang aksara Sasak terbatas pada sejumlah kecil orang, dan alfabet Latin digunakan sebagai gantinya. Pada tahun 1948, bagian dari Alkitab diterjemahkan ke dalam bahasa Sasak dan ada beberapa literatur dalam bahasa Sasak pada abad ke-19 yang sangat dipengaruhi oleh bahasa Jawa.[4]
Jenis aksara
[sunting | sunting sumber]Swalalita
[sunting | sunting sumber]Swalalita adalah jenis aksara yang dipakai untuk tulis menulis dalam naskah-naskah lontar Sasak, baik naskah berbahasa Sasak maupun berbahasa Kawi. Swalalita terdiri atas huruf vokal (swara) dan huruf konsonan (wyanjana).
Swara
[sunting | sunting sumber]Swara digunakan apabila ia berada di depan serta menyatakan nama diri, nama tempat, nama hari, dan lain-lain. Swara juga berkedudukan sebagai aksara murdha, yang jika dialihkan aksaranya ke huruf Latin maka menjadi huruf Kapital, kecuali [le].
Aksara swara memiliki huruf vokal [i], [u], [e], [o], dan [é]. Apabila melekat pada aksara wyanjana, maka aksara swara berubah menjadi sandarangan, yakni bunyi dengan bentuk-bentuk tertentu serta penempatannya ada di atas, di bawah, di depan, atau di belakang.
Wyanjana
[sunting | sunting sumber]Wyanjana terdiri dari huruf [h], [r], dan [ng] berada pada akhir suku kata, berubah menjadi sandangan, yakni bunyi dan berfungsi untuk mematikan suku. Sedangkan [ra], dan [re] untuk menghidupkan suku kata.
Baluq olas
[sunting | sunting sumber]Carakan atau baluq olas secara lahiriah telah mengandung bunyi vokal [a], serta merupakan satu suku. Apabila belum mengandung bunyi vokal [a], [h], [n], [c], dan seterusnya, bukan [ha], [na], [ca], dan seterusnya, maka disebut sebagai aksara legena.
Lihat juga
[sunting | sunting sumber]Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ "Aksara Kuno Saksi Kejayaan Nusantara". www.mediaspn.com. 13 Desember 2019. Diakses tanggal 13 April 2022.
- ^ Wahyudi (5 April 2016). "Aksara Sasak, Antara Menjadi Masa Depan Atau Masa Lalu". www.kompasiana.com. Diakses tanggal 13 April 2022.
- ^ M. Azizan (16 Mei 2016). "Sejarah Dan Tradisi Suku Sasak, Lombok NTB". siap-sekolah.com. Diakses tanggal 13 April 2022.
- ^ "Sasak Language, Alphabet And Pronunciation". omniglot.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 13 April 2022.