Lompat ke isi

Titiek Puspa: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Habibie Punjabi (bicara | kontrib)
Danang Efendi (bicara | kontrib)
 
(41 revisi perantara oleh 23 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{Infobox person
{{Infobox person
| pre-nominals =
| name = Titiek Puspa
| image = Titiek Puspa Varia cover.jpg
| name = [[Haji (gelar)|Hj.]] Titiek Puspa
| post-nominals =
| caption = Titiek Puspa sebagai sampul majalah ''Varia'' (1963)
| image = Titiek Puspa Varia cover.jpg <!-- hanya nama file, tanpa awalan "File:" atau "Image:", dan tanpa [[kurung]] -->
| alt =
| alt = <!-- teks deskriptif untuk digunakan oleh perangkat lunak sintesis ucapan (text-to-speech) -->
| birth_name = Sudarwati
| birth_date = {{birth date and age|1937|11|1|df=y}}
| caption = Titiek pada tahun 1963
| birth_name = Sudarwati
| birth_place = [[Tanjung, Tabalong]], [[Kalimantan Selatan]], [[Hindia Belanda]]
| birth_date = {{Birth date and age|1937|11|1}}
| baptised =
| birth_place = [[Tanjung, Tabalong|Tanjung]], [[Kabupaten Tabalong|Tabalong]]
| disappeared_date =
| death_date = <!-- {{Death date and age|YYYY|MM|DD|YYYY|MM|DD}} (DEATH date then BIRTH date) -->
| disappeared_place =
| disappeared_status =
| death_place =
| death_date =
| death_cause =
| death_place =
| resting_place =
| resting_place_coordinates = <!-- {{coord|LAT|LONG|type:landmark|display=inline}} -->
| death_cause =
| body_discovered =
| nationality = Indonesia
| other_names = {{hlist|Kadarwati|Sumarti|Titiek Puspa
| resting_place =
}}
| resting_place_coordinates =
| burial_place =
| education =
| burial_coordinates =
| alma_mater =
| occupation = {{hlist|[[Pemeran]]|[[penyanyi]]|[[musisi]]
| monuments =
}}
| nationality =
| years_active = 1950—sekarang
| other_names = Kadarwati<br>Sumarti<br>Titiek Puspa
| siglum =
| known_for =
| citizenship =
| notable_works =
| height = <!-- "X cm", "X m" atau "X ft Y in" plus referensi opsional (konversi dilakukan secara otomatis) -->
| education =
| weight = <!-- "X kg", "X lb" atau ("X st Y lb" ditambah referensi opsional (konversi dilakukan secara otomatis) -->
| alma_mater =
| occupation = [[Aktris]], [[penyanyi]]
| spouse = {{plainlist |
* {{Marriage|Zainal Ardi|1959|1961|reason=c}}
| years_active = [[1950]] - sekarang
* {{Marriage|[[Mus Mualim]]|1970|1990|reason=c}}
| era =
}}
| employer =
| partner = <!-- Pasangan jangka panjang yang belum menikah. Jika sangat relevan, atau jika pasangannya terkenal; "pasangan" di sini berarti pasangan hidup yang belum menikah (dari jenis kelamin atau preferensi seksual apa pun), bukan mitra bisnis. Di Indonesia sendiri, status ini jarang dipakai-->
| organization =
| children = 2 <!-- Hanya jika secara independen terkenal sendiri atau sangat relevan. Jumlah anak (misalnya, tiga), atau daftar nama jika perlu. -->
| agent = <!-- Discouraged in most cases, specifically when promotional, and requiring a reliable source -->
| known_for =
| parents = {{plainlist |
* Toegeno Poespowidjojo
| notable_works = <!-- produces label "Notable work"; may be overridden by |credits=, which produces label "Notable credit(s)"; or by |works=, which produces label "Works"; or by |label_name=, which produces label "Label(s)" -->
* Siti Mariam<ref>{{citeweb|url=https://m.cnnindonesia.com/hiburan/20171123155034-234-257624/titiek-puspa-dan-panggung-pohon-jambu-di-pekarangan-rumah/|title=Titiek Puspa dan Panggung Pohon Jambu di Pekarangan Rumah|publisher=[[CNN Indonesia]]|accessdate=28 November 2017}}</ref>
| style =
}} <!-- Nama orang tua; termasuk hanya jika mereka secara independen terkenal atau sangat relevan.-->
| net_worth = <!-- Net worth should be supported with a citation from a reliable source -->
| relatives =
| height = <!-- "X cm", "X m" or "X ft Y in" plus optional reference (conversions are automatic) -->
| family = <!-- Nama saudara kandung atau kerabat lainnya; termasuk hanya jika secara independen penting atau sangat relevan. Cantumkan hubungan dalam tanda kurung setelah nama (saudara perempuan, paman, dll.). -->
| television =
| awards =
| title = <!-- Formal/awarded/job title. The parameter |office=may be used as an alternative when the label is better rendered as "Office" (e.g. public office or appointments) -->
| website = {{URL|http://www.titiekpuspa.com/}} <!-- {{URL|example.com}} -->
| term =
| predecessor =
| module =
| successor =
| module2 =
| party =
| module3 =
| movement =
| module4 =
| opponents =
| module5 =
| boards =
| module6 =
| signature = Signature of Titiek Puspa.png
| criminal_charges = <!-- Criminality parameters should be supported with citations from reliable sources -->
| criminal_penalty =
| signature_size =
| criminal_status =
| signature_alt =
| footnotes =
| spouse = Zainal Ardi (1959-1961)<br>Alm. [[Mus Mualim]] (1970-1990)
| partner =
| children = [[Ella Puspasari Kamarullah]]<br>[[Petty Tunjungsari Murdago]]
| parents = [[Toegeno Poespowidjojo]] <br>[[Siti Mariam]]<ref>{{citeweb|url=https://m.cnnindonesia.com/hiburan/20171123155034-234-257624/titiek-puspa-dan-panggung-pohon-jambu-di-pekarangan-rumah/|title=Titiek Puspa dan Panggung Pohon Jambu di Pekarangan Rumah|publisher=[[CNN Indonesia]]|accessdate=28 November 2017}}</ref>
| mother = <!-- may be used (optionally with father parameter) in place of parents parameter (displays "Parent(s)" as label) -->
| father = <!-- may be used (optionally with mother parameter) in place of parents parameter (displays "Parent(s)" as label) -->
| relatives =
| family =
| callsign =
| awards =
| website = {{URL|http://www.titiekpuspa.com/}}
| module =
| module2 =
| module3 =
| module4 =
| module5 =
| module6 =
| signature = Signature of Titiek Puspa.png
| signature_size =
| signature_alt =
| footnotes =
}}
}}

{{#if:Titiek Puspa Varia cover.jpg||[[Kategori:Artikel artis Indonesia yang perlu diberi gambar|{{PAGENAME}}]]}}
'''Sudarwati''', yang lebih dikenal sebagai '''Titiek Puspa'''<ref>{{cite web|url=https://tokoh.id/tokoh/direktori/titiek-puspa/|title=Titiek Puspa: [Bercerita Lewat Lagu]|date=21 Desember 2004|website=Tokoh Indonesia|access-date=5 Juli 2022}}</ref> ({{lahirmati|[[Tanjung, Tabalong]], [[Kalimantan Selatan]]|1|11|1937}})<ref>{{cite web|url=https://majalah.tempo.co/read/pokok-dan-tokoh/81183/titiek-puspa|title=''Titiek Puspa''|access-date=5 Juli 2022|url-access=subscription}}</ref> adalah seorang [[musikus]] [[Indonesia]].
[[Haji (gelar)|Hj.]] '''Sudarwati''' ({{lahirmati|[[Tanjung, Tabalong|Tanjung]], [[Kabupaten Tabalong|Tabalong]]|1|11|1937}}) dikenal sebagai '''Titiek Puspa''' adalah pemeran, penyanyi dan musisi Indonesia.<ref>{{cite web|url=https://tokoh.id/tokoh/direktori/titiek-puspa/|title=Titiek Puspa: [Bercerita Lewat Lagu]|date=21 Desember 2004|website=Tokoh Indonesia|access-date=5 Juli 2022}}</ref><ref>{{Cite news|url=https://majalah.tempo.co/read/pokok-dan-tokoh/81183/titiek-puspa|title=Titiek Puspa|access-date=5 Juli 2022|url-access=subscription|last=Administrator|language=id|work=[[Tempo.co]]}}</ref>


== Kehidupan awal ==
== Kehidupan awal ==
Titiek terlahir dengan nama Sudarwati di Tanjung, [[Kalimantan Selatan]] pada 1 November 1937,{{sfn|Endah|2008|p=18}} dari pasangan Tugeno Puspowidjojo dan Siti Mariam. Ia berdarah Jawa. Keluarganya kemudian mengganti namanya menjadi Kadarwati dan akhirnya menjadi Sumarti.{{sfn|KapanLagi.com, Titiek Puspa}} Saat kecil, ia bercita-cita ingin menjadi guru taman kanak-kanak. Namun, setelah memenangkan beberapa kompetisi menyanyi, ia memutuskan untuk menjadi seorang penghibur, membuat keputusan tersebut sekitar usia 14 tahun. Namun, orang tuanya menentang keputusannya tersebut.{{sfn|Edmond 2008, Titiek Puspa: 'Don't}}{{sfn|Varia 1963, Biduanita}}
Titiek terlahir dengan nama Sudarwati di Tanjung, [[Kabupaten Tabalong|Tabalong]] pada 1 November 1937,{{sfn|Endah|2008|p=18}} dari pasangan Tugeno Puspowidjojo dan Siti Mariam. Ia berdarah Jawa. Keluarganya kemudian mengganti namanya menjadi Kadarwati dan akhirnya menjadi Sumarti.{{sfn|KapanLagi.com, Titiek Puspa}} Saat kecil, ia bercita-cita ingin menjadi guru taman kanak-kanak. Namun, setelah memenangkan beberapa kompetisi menyanyi, ia memutuskan untuk menjadi seorang penghibur, membuat keputusan tersebut sekitar usia 14 tahun. Namun, orang tuanya menentang keputusannya tersebut.{{sfn|Edmond 2008, Titiek Puspa: 'Don't}}{{sfn|Varia 1963, Biduanita}}


Dalam suatu kesempatan, Sumarti terpaksa mengikuti lomba tanpa sepengetahuan orang tuanya. Agar tidak ketahuan, seorang teman menyarankan untuk menggunakan nama samaran "Titiek Puspo" diambil dari Titiek yang merupakan nama panggilannya sehari-hari dan 'Puspo' nama bapaknya. Sumarti setuju dan menerjemahkan ''Puspo'' menjadi ''Puspa''. Sejak itulah ia dikenal sebagai Titiek Puspa. Nama ini pula yang diambil untuk nama orkes pengiringnya "PUSPA SARI" yang dipimpinnya sendiri dan mengiringinya menyanyi di awal kariernya.
Dalam suatu kesempatan, Sumarti terpaksa mengikuti lomba tanpa sepengetahuan orang tuanya. Agar tidak ketahuan, seorang teman menyarankan untuk menggunakan nama samaran "Titiek Puspo" diambil dari Titiek yang merupakan nama panggilannya sehari-hari dan 'Puspo' nama bapaknya. Sumarti setuju dan menerjemahkan ''Puspo'' menjadi ''Puspa''. Sejak itulah ia dikenal sebagai Titiek Puspa. Nama ini pula yang diambil untuk nama orkes pengiringnya "PUSPA SARI" yang dipimpinnya sendiri dan mengiringinya menyanyi di awal kariernya.
Baris 81: Baris 61:
== Karier ==
== Karier ==
[[Berkas:Titiek Puspa and Bing Slamet.jpg|jmpl|kiri|Titiek dan [[Bing Slamet]].]]
[[Berkas:Titiek Puspa and Bing Slamet.jpg|jmpl|kiri|Titiek dan [[Bing Slamet]].]]
Awal karier bernyanyinya dimulai di [[Semarang]], saat itu ia mengikuti kontes menyanyi "Bintang Radio". Tidak hanya sampai di bidang menyanyi saja, Titiek juga menunjukan totalitasnya dalam menggarap beberapa operet yang sempat sangat disukai pemirsa TVRI, seperti operet ''Bawang Merah Bawang Putih'', ''Ketupat Lebaran'', ''Kartini Manusiawi'', dan ''Ronce-ronce''.
Awal karier bernyanyinya dimulai di [[Semarang]], saat itu ia mengikuti kontes menyanyi ''[[Bintang Radio]]''. Tidak hanya sampai di bidang menyanyi saja, Titiek juga menunjukan totalitasnya dalam menggarap beberapa operet yang sempat sangat disukai pemirsa [[TVRI (saluran televisi)|TVRI]], seperti operet ''Bawang Merah Bawang Putih'', ''Ketupat Lebaran'', ''Kartini Manusiawi'', dan ''Ronce-ronce''.


Rekaman piringan hitamnya yang pertama dengan label GEMBIRA, berisi lagu ''Di Sudut Bibirmu'', Esok ''Malam Kau Kujelang'', dan duet bersama [[Tuty Daulay]] dalam lagu ''Indada Siririton'', iringan musik [[Empat Sekawan Sariman]]. Pada pertengahan 1960, Titiek Puspa sempat menjadi penyanyi tetap pada Orkes Studio [[Jakarta]]. Saat itu Titiek Puspa banyak mendapat bimbingan dari Iskandar (pencipta lagu dan pemimpin orkes) dan [[Zainal Ardi]] (suaminya sendiri seorang penyiar [[Radio Republik Indonesia]] Jakarta).{{sfn|KapanLagi.com, Titiek Puspa}} Sebagai penyanyi yang mulai menanjak popularitasnya, Titiek belum menciptakan banyak lagu dalam albumnya, lagu-lagunya banyak diciptakan misalnya oleh Iskandar, [[Mus Mualim]], ada juga Wedasmara. Barulah pada album ''[[Si Hitam]]'' dan ''[[Pita (album)|Pita]]'' (1963) yang berisi 12 lagu tiap albumnya semuanya adalah ciptaannya sendiri dan menjadi populer saat itu, selain itu juga album ''[[Doa Ibu (album)|Doa Ibu]]'' berisi 12 lagu, 11 lagu adalah ciptaannya dengan 1 lagu ciptaan Mus Mualim. Dari album ''Si Hitam'', lagu yang semakin memopulerkan namanya adalah Si Hitam, Tinggalkan, Aku dan Asmara. Bisa juga dikatakan bahwa bersama album ''Si Hitam'', album ''Doa Ibu'' adalah album yang legendaris karena berisi lagu-lagu seperti ''Minah Gadis Dusun'', ''Pantang Mundur'', yang semakin menancapkan Titiek Puspa sebagai penyanyi dan pencipta lagu Indonesia yang baik. Titiek meninggalkan Orkes Studio Jakarta pada 1962.{{sfn|Varia 1963, Biduanita}} Nama panggungnya dipilih oleh Presiden [[Sukarno]] pada tahun 1950-an.{{sfn|Edmond 2008, Titiek Puspa: 'Don't}}
Rekaman piringan hitamnya yang pertama dengan label GEMBIRA, berisi lagu ''Di Sudut Bibirmu'', Esok ''Malam Kau Kujelang'', dan duet bersama Tuty Daulay dalam lagu ''Indada Siririton'', iringan musik Empat Sekawan Sariman. Pada pertengahan 1960, Titiek Puspa sempat menjadi penyanyi tetap pada Orkes Studio [[Jakarta]]. Saat itu Titiek Puspa banyak mendapat bimbingan dari Iskandar (pencipta lagu dan pemimpin orkes) dan Zainal Ardi (suaminya sendiri seorang penyiar [[Radio Republik Indonesia]] Jakarta).{{sfn|KapanLagi.com, Titiek Puspa}} Sebagai penyanyi yang mulai menanjak popularitasnya, Titiek belum menciptakan banyak lagu dalam albumnya, lagu-lagunya banyak diciptakan misalnya oleh Iskandar, [[Mus Mualim]], ada juga Wedasmara. Barulah pada album "Si Hitam" dan "Pita" (1963) yang berisi 12 lagu tiap albumnya semuanya adalah ciptaannya sendiri dan menjadi populer saat itu, selain itu juga album "Doa Ibu" berisi 12 lagu, 11 lagu adalah ciptaannya dengan 1 lagu ciptaan Mus Mualim. Dari album "Si Hitam", lagu yang semakin memopulerkan namanya adalah Si Hitam, Tinggalkan, Aku dan Asmara. Bisa juga dikatakan bahwa bersama album "Si Hitam", album "Doa Ibu" adalah album yang legendaris karena berisi lagu-lagu seperti "Minah Gadis Dusun", "Pantang Mundur", yang semakin menancapkan Titiek Puspa sebagai penyanyi dan pencipta lagu Indonesia yang baik. Titiek meninggalkan Orkes Studio Jakarta pada 1962.{{sfn|Varia 1963, Biduanita}} Nama panggungnya dipilih oleh Presiden [[Soekarno]] pada tahun 1950—an.{{sfn|Edmond 2008, Titiek Puspa: 'Don't}}


Pada 1957, Titiek menikah dengan Zainal Ardi, seorang karyawan [[Radio Republik Indonesia]]. Pada tahun 1963 mereka memiliki dua anak perempuan. Selama periode ini Puspa mulai belajar menulis lagu, belajar dari suaminya.{{sfn|Varia 1963, Biduanita}} Selain menyanyi dan menulis lagu, Puspa juga berakting.{{sfn|KapanLagi.com, Titiek Puspa}}
Pada 1957, Titiek menikah dengan Zainal Ardi, seorang karyawan [[Radio Republik Indonesia]]. Pada tahun 1963 mereka memiliki dua anak perempuan. Selama periode ini Puspa mulai belajar menulis lagu, belajar dari suaminya.{{sfn|Varia 1963, Biduanita}} Selain menyanyi dan menulis lagu, Puspa juga berakting.{{sfn|KapanLagi.com, Titiek Puspa}}


Pada 2009, Titiek didiagnosis [[kanker serviks]]. Setelah beberapa bulan pengobatan, termasuk dua bulan [[kemoterapi]] di [[Rumah Sakit Mount Elizabeth]] di Singapura (di mana dia menulis 61 lagu),{{sfn|Jakarta Post 2010, Titiek Standing Tall}} dia dinyatakan bebas dari kanker. Dia mengungkapkan bahwa doa yang ia panjatkan serta terapinya di rumah sakit menjadi faktor keberhasilannya melawan kanker.{{sfn|Jakarta Post 2010, Doctors give Titiek}}
Pada 2009, Titiek didiagnosis [[kanker serviks]]. Setelah beberapa bulan pengobatan, termasuk dua bulan [[kemoterapi]] di [[Rumah Sakit Mount Elizabeth]] di Singapura (di mana dia menulis 61 lagu),{{sfn|Jakarta Post 2010, Titiek Standing Tall}} dia dinyatakan bebas dari kanker. Dia mengungkapkan bahwa doa yang ia panjatkan serta terapinya di rumah sakit menjadi faktor keberhasilannya melawan kanker.{{sfn|Jakarta Post 2010, Doctors give Titiek}}



Pada tahun 2014, Titiek membentuk sebuah [[grup vokal]] yang beranggotakan 10 orang anak dari berbagai latar belakang etnis bernama [[Duta Cinta]].<ref>{{citeweb|url= https://m.cnnindonesia.com/hiburan/20140930142245-227-4785/duta-cinta-persembahan-titiek-puspa-untuk-anak-indonesia|title=Duta Cinta: Persembahan Titiek Puspa untuk Anak Indonesia|publisher=[[CNN Indonesia]].}}</ref> Pada tahun 2017, grup vokal ini juga hadir di sejumlah episode [[Pesta Sahabat]] dari [[Pesta Sahabat Aku Anak Sehat|episode 3 (Aku Anak Sehat)]] sampai
Pada tahun 2014, Titiek membentuk sebuah [[grup vokal]] yang beranggotakan 10 orang anak dari berbagai latar belakang etnis bernama [[Duta Cinta]].<ref>{{citeweb|url= https://m.cnnindonesia.com/hiburan/20140930142245-227-4785/duta-cinta-persembahan-titiek-puspa-untuk-anak-indonesia|title=Duta Cinta: Persembahan Titiek Puspa untuk Anak Indonesia|publisher=[[CNN Indonesia]].}}</ref> Pada tahun 2017, grup vokal ini juga hadir di sejumlah episode [[Pesta Sahabat]] dari [[Pesta Sahabat Aku Anak Sehat|episode 3 (Aku Anak Sehat)]] sampai
Baris 96: Baris 75:


=== Konser ===
=== Konser ===
Untuk memperingati ulang tahunnya yang ke-70, Titiek menggelar konser bertajuk ''Karya Abadi Sang Legenda: 70 Tahun Titiek Puspa''. Konser ini ditujukan sebagai perwujudan rasa terima kasih Titiek Puspa kepada semua yang terlibat dan pernah bekerja sama dengan Titiek Puspa terhadap negeri ini, khususnya terima kasih tak terhingga untuk penonton dan penggemar Titiek Puspa. Konser yang diriingi musisi Dian HP Orchestra dengan melibatkan [[Ari Lasso]], [[Andi /rif]], [[3 Diva]] ([[Krisdayanti|KD]], [[Titi Dwijayanti|Titi DJ]], [[Ruth Sahanaya]]), [[Melly Goeslaw]], [[Vina Panduwinata]], [[Pinkan Mambo]], [[Yovie Widianto]], [[Hedi Yunus]], [[Kevin Aprilio]], [[Rio Febrian]], [[Delon Thamrin]], [[Bob Tutupoly]], [[Dewi Sandra]], [[Emilia Contessa]], [[Marini]], [[Euis Darliah]], [[Elvy Sukaesih]], [[Inul Daratista]], [[Warna (grup musik)|Warna]], [[Project Pop]], [[Gita Gutawa]], [[artis Mamma Mia]], dan Host [[Ringgo Agus Rahman]], [[Daniel Mananta]], dan [[Tamara Bleszynski]], turut pula disaksikan [[Presiden]] [[Susilo Bambang Yudhoyono]] beserta menteri, pejabat negara, dan mantan pejabat negara.<ref>[http://www.kapanlagi.com/h/0000199702.html Titiek Puspa Rayakan Ultah 70 Dengan Konser] diakses 23 November 2007</ref>
Untuk memperingati ulang tahunnya yang ke-70, Titiek menggelar konser bertajuk ''Karya Abadi Sang Legenda: 70 Tahun Titiek Puspa''. Konser ini ditujukan sebagai perwujudan rasa terima kasih Titiek Puspa kepada semua yang terlibat dan pernah bekerja sama dengan Titiek Puspa terhadap negeri ini, khususnya terima kasih tak terhingga untuk penonton dan penggemar Titiek Puspa. Konser yang diriingi musisi Dian HP Orchestra dengan melibatkan [[Ari Lasso]], [[Andi /rif]], [[3 Diva]] ([[Krisdayanti|KD]], [[Titi DJ]], [[Ruth Sahanaya]]), [[Melly Goeslaw]], [[Vina Panduwinata]], [[Pinkan Mambo]], [[Yovie Widianto]], [[Hedi Yunus]], [[Kevin Aprilio]], [[Rio Febrian]], [[Delon Thamrin]], [[Bob Tutupoly]], [[Dewi Sandra]], [[Emilia Contessa]], [[Marini]], [[Euis Darliah]], [[Elvy Sukaesih]], [[Inul Daratista]], [[Warna (grup musik)|Warna]], [[Project Pop]], [[Gita Gutawa]], artis Mamma Mia, dan Host [[Ringgo Agus Rahman]], [[Daniel Mananta]], dan [[Tamara Bleszynski]], turut pula disaksikan [[Presiden]] [[Susilo Bambang Yudhoyono]] beserta menteri, pejabat negara, dan mantan pejabat negara.<ref>[http://www.kapanlagi.com/h/0000199702.html Titiek Puspa Rayakan Ultah 70 Dengan Konser] diakses 23 November 2007</ref>


== Kehidupan pribadi ==
== Kehidupan pribadi ==
Titiek menikah dengan sutradara Mus Mualim. Bersama-sama mereka memiliki dua anak.{{sfn|KapanLagi.com, Titiek Puspa}} {{As of|2008}}, Titiek tinggal di [[Jakarta Selatan]].{{sfn|Edmond 2008, Titiek Puspa: 'Don't}}
Titiek menikah dengan sutradara Mus Mualim. Bersama-sama mereka memiliki dua anak.{{sfn|KapanLagi.com, Titiek Puspa}} {{As of|2008}}, Titiek tinggal di [[Jakarta Selatan]].{{sfn|Edmond 2008, Titiek Puspa: 'Don't}}

== Karya ==
[[Berkas:Titiek Puspa 2020 stamp of Indonesia.jpg|jmpl|Titiek Puspa pada seri perangko Indonesia tahun 2020.]]
=== Diskografi ===

==== Album solo ====

* ''Kisah Hidup'' ([[1963]])
* ''Puspa Dewi'' (Bali. ARN-1001)
* ''Tinggi Gunung Seribu Janji'' (Irama. EP-03)
* ''Daun Yang Gugur'' (Irama. EP-27)
* ''Ditinggal Kekasih'' (Extended Play / Irama. EP-85)
* ''Selamat Jalan, Selamat Berpisah'' (Extended Play /Irama. EP-86)
* ''Buka Pintu'' (Single Play /Irama. SP-50)
* ''Si Hitam'' (Irama. LPI 175116)
* ''Sampul Surat'' (Single Play /Irama. SP-61)
* ''Doa Ibu'' (Irama. LPI-17580)
* ''Sok Teu'' (J&B. JBL-28837)
* ''Aneka Gaya Titiek Puspa'' (Irama. LPI-175126)
* ''Pita'' (Irama. LPI 175138) (1963)

==== Album bersama ====

* ''Mari Bersukaria dengan Irama Lenso'' (Irama. LPI-17588) (1965)
* ''Gajah Dungkul'' - Titiek Puspa, Bing Slamet dan Indonesia Tiga (Bali Rec. BLP-7005)
* ''Duta Cinta & Titiek Puspa'' (Musica Studio's) (2015)<ref>{{citeweb|url=http://dutacinta.musica.id|title=Duta Cinta & Titiek Puspa|publisher=[[Musica Studio's]]}}</ref>

==== Album kumpulan ====

* ''Papaya, Mangga, Pisang, Jambu'' (Bisikan Alam Maya - Irama. LPI-17522)
* ''Ini dan Itu volume 2'' (Mata Sapi; Dulu dan Kini - Mesra. LP-19)
* ''Kroncong Parade'' (Bubuy Bulan; Bengawan Solo. - Pop Sound. 6417-001)

==== Lagu ====
* [[Mama (album)|Mama]] ([[1964]])
* [[Bing]] ([[1974]])
* [[Kupu-Kupu Malam]] ([[1977]])
* [[Apanya Dong]] ([[1982]])
* [[Horas Kasih]] ([[1983]])
* [[Virus Cinta]] ([[1997]])
* [[Gang Kelinci]]
* [[Romo Ono Maling]]
* [[Rindu Setengah Mati]]
* [[Adinda]]
* [[Cinta (album)|Cinta]]
* [[Jatuh Cinta]]
* [[Pantang Mundur]]
* [[Ayah (album)|Ayah]]
* Marilah Kemari
* [[Burung Kakaktua]]
* [[Bapak Pembangunan]]
* Menabung
* Aku Suka Musik
* [[Dansa Yo Dansa]]
* [[Bimbi]]
* [[Gadis]]
* Anti-Mainstream (OST [[Si Juki The Movie]]) ([[2017]])
* Sampah Sayang feat Jane Callista, Khadijah Banderas & All Artist ([[2019]])
* Dua Sejoli ([[2021]])

=== Lain-lain ===
* Menabung bersama [[Saskia]] & [[Geofanny]] (1996)
* Aku Suka Musik bersama [[Saskia]] & [[Geofanny]] (1997)
* Apanya Dong bersama [[Saskia]] & [[Geofanny]] (1999)
* [[Marilah Kemari]] bersama [[Saskia]] & [[Geofanny]] (1999)
* [[Terima Kasih Tuhan]] (2008)


== Filmografi ==
== Filmografi ==
Baris 174: Baris 87:
! Judul
! Judul
! Peran
! Peran
! Catatan
! Keterangan
|-
|-
| rowspan="2"|1966
| rowspan="2"|1966
Baris 181: Baris 94:
|
|
|-
|-
| ''[[Minah Gadis Dusun]]''
| ''Minah Gadis Dusun''
|
|
|
|
|-
|-
| rowspan="2"|1972
| rowspan="2"|1972
| ''[[Pemburu Mayat]]''
| ''Pemburu Mayat''
|
|
|
|
Baris 244: Baris 157:
| Juga sebagai penulis cerita
| Juga sebagai penulis cerita
|-
|-
| ''[[Putri Giok]]''
| ''Putri Giok''
|
|
|
|
Baris 250: Baris 163:
| 1981
| 1981
| ''[[Koboi Sutra Ungu]]''
| ''[[Koboi Sutra Ungu]]''
| Nyonya Barkali
|
|
|
|-
|-
Baris 273: Baris 186:
|
|
|}
|}
;Keterangan:
{{legenda|#FFFFE0|Belum dirilis}}
* TBA : ''To be announced''
<!-- Hapus format style="background-color:#FFFFE0; color:black;" pada tabel jika film sudah dirilis-->


=== Sinetron ===
=== Serial televisi ===
{| class="wikitable sortable"
{| class="wikitable unsortable"
|-
|-
!Tahun
!Tahun
!Judul
!Judul
!Peran
!Peran
!Catatan
!Produksi
!{{abbr|Ref.|Referensi}}
|-
|-
|2004
|2004
|''[[Gara-Gara Inul]]''
|''[[Gara-Gara Inul]]''
|
|
|
|[[SinemArt]]
|align="center"|
|}
|}


Baris 323: Baris 234:
* ''[[Pesta Sahabat Ceria bersama Jasjus]]'' (2019) (RTV)
* ''[[Pesta Sahabat Ceria bersama Jasjus]]'' (2019) (RTV)
* ''[[Pesta Sahabat Kurcaci dan Ikan Ajaib]]'' (2019) (RTV)
* ''[[Pesta Sahabat Kurcaci dan Ikan Ajaib]]'' (2019) (RTV)

== Karya ==
[[Berkas:Titiek Puspa 2020 stamp of Indonesia.jpg|jmpl|Titiek Puspa pada seri perangko Indonesia tahun 2020.]]
=== Diskografi ===

==== Album solo ====

* ''Kisah Hidup'' ([[1963]])
* ''Puspa Dewi'' (Bali. ARN-1001)
* ''Tinggi Gunung Seribu Janji'' (Irama. EP-03)
* ''Daun Yang Gugur'' (Irama. EP-27)
* ''Ditinggal Kekasih'' (Extended Play / Irama. EP-85)
* ''Selamat Jalan, Selamat Berpisah'' (Extended Play /Irama. EP-86)
* ''Buka Pintu'' (Single Play /Irama. SP-50)
* ''Si Hitam'' (Irama. LPI 175116)
* ''Sampul Surat'' (Single Play /Irama. SP-61)
* ''Doa Ibu'' (Irama. LPI-17580)
* ''Sok Teu'' (J&B. JBL-28837)
* ''Aneka Gaya Titiek Puspa'' (Irama. LPI-175126)
* ''Pita'' (Irama. LPI 175138) (1963)

==== Album bersama ====

* ''Mari Bersukaria dengan Irama Lenso'' (Irama. LPI-17588) (1965)
* ''Gajah Dungkul'' - Titiek Puspa, Bing Slamet dan Indonesia Tiga (Bali Rec. BLP-7005)
* ''Duta Cinta & Titiek Puspa'' (Musica Studio's) (2015)<ref>{{citeweb|url=http://dutacinta.musica.id|title=Duta Cinta & Titiek Puspa|publisher=[[Musica Studio's]]}}</ref>

==== Album kumpulan ====
* ''Papaya, Mangga, Pisang, Jambu'' (Bisikan Alam Maya - Irama. LPI—17522)
* ''Ini dan Itu volume 2'' (Mata Sapi; Dulu dan Kini - Mesra. LP—19)
* ''Kroncong Parade'' (Bubuy Bulan; Bengawan Solo. - Pop Sound. 6417—001)

==== Lagu ====
* "Mama" (1964)
* "Bing" cover by [[David Bayu]]
* "Kupu-Kupu Malam" cover by [[Ariel Noah]]
* "Apanya Dong" cover by [[Dian Dipa Chandra]]
* "Hidupku Untuk Cinta" cover by [[Chrisye]]
* "Selamat Malam" cover by [[Iwan Fals]]
* "Horas Kasih" (1983)
* "Virus Cinta" (1997)
* "Gang Kelinci
* "Romo Ono Maling"
* "Rindu Setengah Mati"
* "Adinda"
* "Cinta" cover by [[Rossa]]
* "Jatuh Cinta" cover by [[Project Pop]]
* "Pantang Mundur"
* "Ayah"
* "Marilah Kemari" cover by [[Ariel Noah]],[[Iwan Fals]],[[Chrisye]],[[Project Pop]],[[David Bayu]],[[Rossa]],[[Sigit Purnomo Said]],[[Kahitna]].
* "Burung Kakaktua"
* "Bapak Pembangunan"
* "Menabung"
* "Aku Suka Musik"
* "Dansa Yo Dansa" cover by [[Kahitna]]
* "Bimbi" cover by [[Sigit Purnomo Said]]
* "Gadis"

=== Lain-lain ===
* Menabung bersama [[Saskia]] & [[Geofanny]] (1996)
* Aku Suka Musik bersama [[Saskia]] & [[Geofanny]] (1997)
* Apanya Dong bersama [[Saskia]] & [[Geofanny]] (1999)
* [[Marilah Kemari]] bersama [[Saskia]] & [[Geofanny]] (1999)
* [[Terima Kasih Tuhan]] (2008)


== Prestasi dan pengakuan ==
== Prestasi dan pengakuan ==
Baris 331: Baris 306:


== Penghargaan dan nominasi ==
== Penghargaan dan nominasi ==
{| class="wikitable sortable"
{| class="wikitable"
|-
|-
! Tahun
! Tahun
Baris 341: Baris 316:
| 2001
| 2001
| [[SCTV Awards 2001|SCTV Awards]]
| [[SCTV Awards 2001|SCTV Awards]]
| rowspan= "2" | ''Lifetime Achievement Award''
| rowspan= "2" colspan= "2" | <center> ''Lifetime Achievement Award''
| {{N/A}}
| {{won|Penerima}}
| {{won|Penerima}}
|-
|-
| rowspan= "3" | 2016
| rowspan= "3" | 2016
| [[Anugerah Musik Indonesia 2016|Anugerah Musik Indonesia]]
| [[Anugerah Musik Indonesia 2016|Anugerah Musik Indonesia]]
| {{N/A}}
| {{won|Penerima}}
| {{won|Penerima}}
|-
|-
Baris 366: Baris 339:
| rowspan= "2" | 2018
| rowspan= "2" | 2018
| [[Indonesian Choice Awards 2018|Indonesian Choice Awards]]
| [[Indonesian Choice Awards 2018|Indonesian Choice Awards]]
| ''Lifetime Achievement Award''
| colspan= "2" | <center> ''Lifetime Achievement Award''
| {{N/A}}
| {{won|Penerima}}
| {{won|Penerima}}
|-
|-
| [[Anugerah Komisi Penyiaran Indonesia 2018|Anugerah Komisi Penyiaran Indonesia]]
| [[Anugerah Komisi Penyiaran Indonesia 2018|Anugerah Komisi Penyiaran Indonesia]]
| Penghargaan Pengabdian Seumur Hidup
| colspan= "2" | <center> Penghargaan Pengabdian Seumur Hidup
| {{N/A}}
| {{won|Penerima}}
| {{won|Penerima}}
|-
|-
| 2021
| 2021
| [[Anugerah Musik Indonesia 2021|Anugerah Musik Indonesia]]
| [[Anugerah Musik Indonesia 2021|Anugerah Musik Indonesia]]
| Dedikasi untuk Musik Indonesia
| colspan= "2" | <center> Dedikasi untuk Musik Indonesia
| {{N/A}}
| {{won|Penerima}}
| {{won|Penerima}}
|-
|-
Baris 475: Baris 445:
{{lifetime|1937}}
{{lifetime|1937}}
{{Authority control}}
{{Authority control}}

{{DEFAULTSORT:Puspa, Titiek}}
{{DEFAULTSORT:Puspa, Titiek}}
[[Kategori:Artikel artis Indonesia yang perlu diberi gambar|{{PAGENAME}}]]
[[Kategori:Penyanyi Indonesia]]
[[Kategori:Penyanyi Indonesia]]
[[Kategori:Pemeran perempuan Indonesia]]
[[Kategori:Pemeran perempuan Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh dari Tabalong]]
[[Kategori:Tokoh Tabalong]]<!--dilarang memakai kategori "Tokoh dari Tabalong"-->
[[Kategori:Tokoh dari Tanjung]]
[[Kategori:Pemenang Anugerah Musik Indonesia]]
[[Kategori:Pemenang Anugerah Musik Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh Jawa]]
[[Kategori:Tokoh Jawa]]
[[Kategori:Pesta Sahabat]]
[[Kategori:Pesta Sahabat]]
[[Kategori:Tokoh Kalimantan Selatan]]
[[Kategori:Tokoh Kalimantan Selatan]]
[[Kategori:Diva Indonesia]]

Revisi terkini sejak 19 Juli 2024 00.41

Hj. Titiek Puspa
Titiek pada tahun 1963
LahirSudarwati
1 November 1937 (umur 86)
Tanjung, Tabalong
KebangsaanIndonesia
Nama lain
  • Kadarwati
  • Sumarti
  • Titiek Puspa
Pekerjaan
Tahun aktif1950—sekarang
Suami/istri
Zainal Ardi
(m. 1959; c. 1961)
(m. 1970; c. 1990)
Anak2
Situs webwww.titiekpuspa.com
Tanda tangan
IMDB: nm2698053 Twitter: titiekpuspa Spotify: 3xNnuifrhhASrcBsxQb5G1 iTunes: 284032150 Musicbrainz: a1ad0276-aa91-4749-9fa5-2ba2952c4ee9 Songkick: 5302308 Discogs: 1805439 Allmusic: mn0000604214 Edit nilai pada Wikidata

Hj. Sudarwati (lahir 1 November 1937) dikenal sebagai Titiek Puspa adalah pemeran, penyanyi dan musisi Indonesia.[2][3]

Kehidupan awal

[sunting | sunting sumber]

Titiek terlahir dengan nama Sudarwati di Tanjung, Tabalong pada 1 November 1937,[4] dari pasangan Tugeno Puspowidjojo dan Siti Mariam. Ia berdarah Jawa. Keluarganya kemudian mengganti namanya menjadi Kadarwati dan akhirnya menjadi Sumarti.[5] Saat kecil, ia bercita-cita ingin menjadi guru taman kanak-kanak. Namun, setelah memenangkan beberapa kompetisi menyanyi, ia memutuskan untuk menjadi seorang penghibur, membuat keputusan tersebut sekitar usia 14 tahun. Namun, orang tuanya menentang keputusannya tersebut.[6][7]

Dalam suatu kesempatan, Sumarti terpaksa mengikuti lomba tanpa sepengetahuan orang tuanya. Agar tidak ketahuan, seorang teman menyarankan untuk menggunakan nama samaran "Titiek Puspo" diambil dari Titiek yang merupakan nama panggilannya sehari-hari dan 'Puspo' nama bapaknya. Sumarti setuju dan menerjemahkan Puspo menjadi Puspa. Sejak itulah ia dikenal sebagai Titiek Puspa. Nama ini pula yang diambil untuk nama orkes pengiringnya "PUSPA SARI" yang dipimpinnya sendiri dan mengiringinya menyanyi di awal kariernya.

Titiek dan Bing Slamet.

Awal karier bernyanyinya dimulai di Semarang, saat itu ia mengikuti kontes menyanyi Bintang Radio. Tidak hanya sampai di bidang menyanyi saja, Titiek juga menunjukan totalitasnya dalam menggarap beberapa operet yang sempat sangat disukai pemirsa TVRI, seperti operet Bawang Merah Bawang Putih, Ketupat Lebaran, Kartini Manusiawi, dan Ronce-ronce.

Rekaman piringan hitamnya yang pertama dengan label GEMBIRA, berisi lagu Di Sudut Bibirmu, Esok Malam Kau Kujelang, dan duet bersama Tuty Daulay dalam lagu Indada Siririton, iringan musik Empat Sekawan Sariman. Pada pertengahan 1960, Titiek Puspa sempat menjadi penyanyi tetap pada Orkes Studio Jakarta. Saat itu Titiek Puspa banyak mendapat bimbingan dari Iskandar (pencipta lagu dan pemimpin orkes) dan Zainal Ardi (suaminya sendiri seorang penyiar Radio Republik Indonesia Jakarta).[5] Sebagai penyanyi yang mulai menanjak popularitasnya, Titiek belum menciptakan banyak lagu dalam albumnya, lagu-lagunya banyak diciptakan misalnya oleh Iskandar, Mus Mualim, ada juga Wedasmara. Barulah pada album "Si Hitam" dan "Pita" (1963) yang berisi 12 lagu tiap albumnya semuanya adalah ciptaannya sendiri dan menjadi populer saat itu, selain itu juga album "Doa Ibu" berisi 12 lagu, 11 lagu adalah ciptaannya dengan 1 lagu ciptaan Mus Mualim. Dari album "Si Hitam", lagu yang semakin memopulerkan namanya adalah Si Hitam, Tinggalkan, Aku dan Asmara. Bisa juga dikatakan bahwa bersama album "Si Hitam", album "Doa Ibu" adalah album yang legendaris karena berisi lagu-lagu seperti "Minah Gadis Dusun", "Pantang Mundur", yang semakin menancapkan Titiek Puspa sebagai penyanyi dan pencipta lagu Indonesia yang baik. Titiek meninggalkan Orkes Studio Jakarta pada 1962.[7] Nama panggungnya dipilih oleh Presiden Soekarno pada tahun 1950—an.[6]

Pada 1957, Titiek menikah dengan Zainal Ardi, seorang karyawan Radio Republik Indonesia. Pada tahun 1963 mereka memiliki dua anak perempuan. Selama periode ini Puspa mulai belajar menulis lagu, belajar dari suaminya.[7] Selain menyanyi dan menulis lagu, Puspa juga berakting.[5]

Pada 2009, Titiek didiagnosis kanker serviks. Setelah beberapa bulan pengobatan, termasuk dua bulan kemoterapi di Rumah Sakit Mount Elizabeth di Singapura (di mana dia menulis 61 lagu),[8] dia dinyatakan bebas dari kanker. Dia mengungkapkan bahwa doa yang ia panjatkan serta terapinya di rumah sakit menjadi faktor keberhasilannya melawan kanker.[9]

Pada tahun 2014, Titiek membentuk sebuah grup vokal yang beranggotakan 10 orang anak dari berbagai latar belakang etnis bernama Duta Cinta.[10] Pada tahun 2017, grup vokal ini juga hadir di sejumlah episode Pesta Sahabat dari episode 3 (Aku Anak Sehat) sampai episode 6 (Kasih Ibu). Namun, pada tanggal 25 Juli 2018, Duta Cinta juga hadir kembali dalam Pesta Sahabat Anak Indonesia bersama dengan Titiek.

Sejak 2017, Titiek tampil di episode drama musikal Pesta Sahabat yang tayang di RTV mulai dari Pesta Sahabat Cinta Indonesia (kecuali Pesta Sahabat Lebaran Sebentar Lagi dan 17-an di Kampung Halaman).

Untuk memperingati ulang tahunnya yang ke-70, Titiek menggelar konser bertajuk Karya Abadi Sang Legenda: 70 Tahun Titiek Puspa. Konser ini ditujukan sebagai perwujudan rasa terima kasih Titiek Puspa kepada semua yang terlibat dan pernah bekerja sama dengan Titiek Puspa terhadap negeri ini, khususnya terima kasih tak terhingga untuk penonton dan penggemar Titiek Puspa. Konser yang diriingi musisi Dian HP Orchestra dengan melibatkan Ari Lasso, Andi /rif, 3 Diva (KD, Titi DJ, Ruth Sahanaya), Melly Goeslaw, Vina Panduwinata, Pinkan Mambo, Yovie Widianto, Hedi Yunus, Kevin Aprilio, Rio Febrian, Delon Thamrin, Bob Tutupoly, Dewi Sandra, Emilia Contessa, Marini, Euis Darliah, Elvy Sukaesih, Inul Daratista, Warna, Project Pop, Gita Gutawa, artis Mamma Mia, dan Host Ringgo Agus Rahman, Daniel Mananta, dan Tamara Bleszynski, turut pula disaksikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono beserta menteri, pejabat negara, dan mantan pejabat negara.[11]

Kehidupan pribadi

[sunting | sunting sumber]

Titiek menikah dengan sutradara Mus Mualim. Bersama-sama mereka memiliki dua anak.[5] Hingga 2008, Titiek tinggal di Jakarta Selatan.[6]

Filmografi

[sunting | sunting sumber]
Tahun Judul Peran Catatan
1966 Di Balik Tjahaja Gemerlapan
Minah Gadis Dusun
1972 Pemburu Mayat
Bing Slamet Setan Djalanan
1973 Rio Anakku
1974 Bawang Putih Mak Bakung Juga sebagai penulis cerita
Ateng Minta Kawin Emak Ateng
1975 Tiga Cewek Badung Titiek
1976 Inem Pelayan Sexy Nyonya Cokro
1977 Karminem Karminem
Inem Pelayan Sexy II Nyonya Cokro
Inem Pelayan Sexy III
1979 Tuyul Perempuan Tuyul Puspa
Rojali dan Zuleha Pemilik warung
1980 Gadis Bu Titik Juga sebagai penulis cerita
Putri Giok
1981 Koboi Sutra Ungu Nyonya Barkali
1983 Apanya Dong Pei-Pei
2008 Cinta Setaman
2016 Ini Kisah Tiga Dara Oma
2017 Musik untuk Cinta

Serial televisi

[sunting | sunting sumber]
Tahun Judul Peran Catatan Ref.
2004 Gara-Gara Inul
Titiek Puspa pada seri perangko Indonesia tahun 2020.

Diskografi

[sunting | sunting sumber]

Album solo

[sunting | sunting sumber]
  • Kisah Hidup (1963)
  • Puspa Dewi (Bali. ARN-1001)
  • Tinggi Gunung Seribu Janji (Irama. EP-03)
  • Daun Yang Gugur (Irama. EP-27)
  • Ditinggal Kekasih (Extended Play / Irama. EP-85)
  • Selamat Jalan, Selamat Berpisah (Extended Play /Irama. EP-86)
  • Buka Pintu (Single Play /Irama. SP-50)
  • Si Hitam (Irama. LPI 175116)
  • Sampul Surat (Single Play /Irama. SP-61)
  • Doa Ibu (Irama. LPI-17580)
  • Sok Teu (J&B. JBL-28837)
  • Aneka Gaya Titiek Puspa (Irama. LPI-175126)
  • Pita (Irama. LPI 175138) (1963)

Album bersama

[sunting | sunting sumber]
  • Mari Bersukaria dengan Irama Lenso (Irama. LPI-17588) (1965)
  • Gajah Dungkul - Titiek Puspa, Bing Slamet dan Indonesia Tiga (Bali Rec. BLP-7005)
  • Duta Cinta & Titiek Puspa (Musica Studio's) (2015)[13]

Album kumpulan

[sunting | sunting sumber]
  • Papaya, Mangga, Pisang, Jambu (Bisikan Alam Maya - Irama. LPI—17522)
  • Ini dan Itu volume 2 (Mata Sapi; Dulu dan Kini - Mesra. LP—19)
  • Kroncong Parade (Bubuy Bulan; Bengawan Solo. - Pop Sound. 6417—001)

Lain-lain

[sunting | sunting sumber]

Prestasi dan pengakuan

[sunting | sunting sumber]
  • Juara Bintang Radio Jenis Hiburan tingkat Jawa Tengah (1954)
  • BASF Award ke-10 untuk kategori "Pengabdian Panjang di Dunia Musik" (1994)
  • Diabadikan oleh majalah Rolling Stone Indonesia sebagai salah satu dari The Immortals: 25 Artis Indonesia Terbesar Sepanjang Masa pada tahun 2008

Penghargaan dan nominasi

[sunting | sunting sumber]
Tahun Penghargaan Kategori Karya yang dinominasikan Hasil
2001 SCTV Awards
Lifetime Achievement Award
Penerima
2016 Anugerah Musik Indonesia Penerima
Festival Film Indonesia Pemeran Pendukung Wanita Terbaik Ini Kisah Tiga Dara Nominasi
Piala Maya Aktris Pendukung Terpilih Nominasi
2017 Usmar Ismail Awards Pemeran Pendukung Wanita Terbaik Nominasi
2018 Indonesian Choice Awards
Lifetime Achievement Award
Penerima
Anugerah Komisi Penyiaran Indonesia
Penghargaan Pengabdian Seumur Hidup
Penerima
2021 Anugerah Musik Indonesia
Dedikasi untuk Musik Indonesia
Penerima

Referensi

[sunting | sunting sumber]
Catatan kaki
Daftar pustaka

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]