Lompat ke isi

Manajemen rantai pasok: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Yahya Tamrin (bicara | kontrib)
k →‎Sistem Informasi: mengganti istilah berbahasa Inggris ke istilah berbahasa Indonesia
k Membatalkan 1 suntingan oleh 114.125.206.102 (bicara) ke revisi terakhir oleh Dinototosugiarto
Tag: Pembatalan
 
(22 revisi perantara oleh 7 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 15: Baris 15:
* Arus keuangan meliputi informasi [[kartu kredit]], syarat-syarat kredit, jadwal pembayaran dalam penetapan kepemilikan dan pengiriman.
* Arus keuangan meliputi informasi [[kartu kredit]], syarat-syarat kredit, jadwal pembayaran dalam penetapan kepemilikan dan pengiriman.


Rantai pasok memiliki 3 macam komponen yaitu:<ref>{{Cite web|date=2016-01-11|title=Supply Chain Management|url=https://surabaya.proxsisgroup.com/supply-chain-management/|website=PROXXIS EAST|access-date=2022-06-15}}</ref>
Rantai pasok memiliki 3 macam komponen yaitu:{{cn}}
* '''Rantai pasok hulu'''
* '''Rantai pasok hulu'''
Bagian rantai pasok hulu meliputi aktivitas dari suatu perusahaan [[manufaktur]] dengan para penyalurannya (yang mana dapat manufaktur, ''assembler'', atau kedua-duanya) dan koneksi mereka kepada pada penyalur mereka (para penyalur ''second-trier''). Hubungan para penyalur dapat diperluas kepada beberapa strata, semua jalan dari asal material (contohnya bijih tambang, pertumbuhan [[tanaman]]). Di dalam rantai pasok hulu, aktivitas yang utama adalah pengadaan.
Bagian rantai pasok hulu meliputi aktivitas dari suatu perusahaan [[manufaktur]] dengan para penyalurannya (yang mana dapat manufaktur, ''assembler'', atau kedua-duanya) dan koneksi mereka kepada pada penyalur mereka (para penyalur ''second-trier''). Hubungan para penyalur dapat diperluas kepada beberapa strata, semua jalan dari asal material (contohnya bijih tambang, pertumbuhan [[tanaman]]). Di dalam rantai pasok hulu, aktivitas yang utama adalah pengadaan.
Baris 37: Baris 37:


===Sistem Informasi===
===Sistem Informasi===
Penggunaan pertukaran data elektronik sebagai alat bantu koordinasi antar pihak di dalam rantai pasok. Hal ini dilakukan untuk membantu meramalkan peluang bisnis di masa depan dan untuk mengintegrasikan informasi dari seluruh unit divisi perusahaan.
Penggunaan [[pertukaran data elektronik]] sebagai alat bantu koordinasi antar pihak di dalam rantai pasok. Hal ini dilakukan untuk membantu meramalkan peluang bisnis di masa depan dan untuk mengintegrasikan informasi dari seluruh unit divisi perusahaan.


===Pemasok===
===Pemasok===
Sistem rantai ini terdiri atas proses pemilihan pemasok, mengevaluasi kinerja pemasok, memantau kegiatan operasional pemasok dan pengembangan produk baru.
Sistem rantai ini terdiri atas proses pemilihan pemasok, mengevaluasi [[kinerja]] pemasok, memantau kegiatan operasional pemasok dan pengembangan produk baru.


===Harga===
===Harga===
Sistem rantai ini terdiri atas penentuan harga produk yang akan dijual kepada konsumen.
Sistem rantai ini terdiri atas penentuan [[harga]] produk yang akan dijual kepada konsumen.


== Permasalahan ==
== Permasalahan ==
Manajemen Rantai Pasok harus memasukan problem dibawah:{{Butuh rujukan}}
Manajemen Rantai Pasok harus memasukan problem dibawah:{{Butuh rujukan}}
* [[Distribusi (bisnis)|Distribusi]] Konfigurasi Jaringan: Jumlah dan lokasi supplier, fasilitas produksi, pusat distribusi ('' distribution centre''/D.C.), gudang dan pelanggan.
* [[Distribusi (bisnis)|Distribusi]] Konfigurasi Jaringan: Jumlah dan lokasi supplier, fasilitas produksi, pusat distribusi, gudang dan pelanggan.
* [[Strategi]] Distribusi: Sentralisasi atau desentralisasi, pengapalan langsung, [[Berlabuh silang]], strategi menarik atau mendorong, [[logistik]] orang ke tiga.
* [[Strategi]] Distribusi: Sentralisasi atau desentralisasi, pengapalan langsung, [[Berlabuh silang]], strategi menarik atau mendorong, [[logistik]] orang ke tiga.
* Informasi: Sistem terintregasi dan proses melalui rantai pasok untuk membagi informasi berharga, termasuk permintaan sinyal, perkiraan, inventaris dan transportasi dsb.
* Informasi: Sistem terintregasi dan proses melalui rantai pasok untuk membagi informasi berharga, termasuk permintaan sinyal, perkiraan, inventaris dan transportasi dsb.
Baris 57: Baris 57:
== Fungsi ==
== Fungsi ==
{{Refimprove section|date=Oktober 2021}}
{{Refimprove section|date=Oktober 2021}}
[[Manajemen]] rantai pasok ialah pendekatan antar-fungsi (''cross functional'') untuk mengatur pergerakan material mentah kedalam sebuah organisasi dan pergerakan dari barang jadi keluar organisasi menuju konsumen akhir. Sebagaimana korporasi lebih fokus dalam kompetensi inti dan lebih [[fleksibel]], mereka harus mengurangi kepemilikan mereka atas sumber material mentah dan kanal distribusi. Fungsi ini meningkat menjadi kekurangan sumber ke perusahaan lain yang terlibat dalam memuaskan permintaan konsumen, sementara mengurangi kontrol manajemen dari logistik harian. Pengendalian lebih sedikit dan partner rantai pasok menuju ke pembuatan konsep rantai pasok. Tujuan dari manajemen rantai pasok ialah meningkatkan kepercayaan dan kolaborasi di antara rekanan rantai pasok, dan meningkatkan inventaris dalam kejelasannya dan meningkatkan percepatan inventori.
[[Manajemen]] rantai pasok ialah pendekatan antar-fungsi untuk mengatur pergerakan material mentah kedalam sebuah organisasi dan pergerakan dari barang jadi keluar organisasi menuju konsumen akhir. Sebagaimana korporasi lebih fokus dalam kompetensi inti dan lebih [[fleksibel]], mereka harus mengurangi kepemilikan mereka atas sumber material mentah dan kanal distribusi. Fungsi ini meningkat menjadi kekurangan sumber ke perusahaan lain yang terlibat dalam memuaskan permintaan konsumen, sementara mengurangi kontrol manajemen dari logistik harian. Pengendalian lebih sedikit dan partner rantai pasok menuju ke pembuatan konsep rantai pasok. Tujuan dari manajemen rantai pasok ialah meningkatkan kepercayaan dan kolaborasi di antara rekanan rantai pasok, dan meningkatkan inventaris dalam kejelasannya dan meningkatkan percepatan inventori.


Secara garis besar, fungsi manajemen ini bisa dibagi tiga, yaitu distribusi, jejaring dan perencaan kapasitas, dan pengembangan rantai pasok.<ref>Harrison</ref> Beberapa model telah diajukan untuk memahami aktivitas yang dibutuhkan untuk mengatur pergerakan material di organisasi dan batasan fungsional. SCOR adalah model manajemen rantai pasok yang dipromosikan oleh Majelis Manajemen Rantai Pasok. Model lain ialah SCM yang diajukan oleh ''Global Supply Chain Forum'' (GSCF). Aktivitas rantai pasok bisa dikelompokan ke tingkat strategi, taktis, dan operasional.{{Cn}}
Secara garis besar, fungsi manajemen ini bisa dibagi tiga, yaitu distribusi, jejaring dan perencaan kapasitas, dan pengembangan rantai pasok.<ref>Harrison</ref> Beberapa model telah diajukan untuk memahami aktivitas yang dibutuhkan untuk mengatur pergerakan material di organisasi dan batasan fungsional. SCOR adalah model manajemen rantai pasok yang dipromosikan oleh Majelis Manajemen Rantai Pasok. Model lain ialah manajemen rantai pasok yang diajukan oleh ''Global Supply Chain Forum'' (GSCF). Aktivitas rantai pasok bisa dikelompokan ke tingkat strategi, taktis, dan operasional.{{Cn}}


=== Strategis ===
=== Strategis ===
* Optimalisasi jaringan strategis, termasuk jumlah, lokasi, dan ukuran gudang, [[pusat distribusi]] dan fasilitas
* Optimalisasi jaringan strategis, termasuk jumlah, lokasi, dan ukuran gudang, [[pusat distribusi]] dan fasilitas
* [[Rekanan strategis]] dengan pemasok, distributor, dan pelanggan, membuat jalur komunikasi untuk informasi amat penting dan peningkatan operasional seperti [[cross docking]], pengapalan langsung dan logistik orang ketiga
* [[Rekanan strategis]] dengan pemasok, distributor, dan pelanggan, membuat jalur komunikasi untuk informasi amat penting dan peningkatan operasional seperti [[cross docking]], pengapalan langsung dan logistik orang ketiga
* [[Rancangan produk]] yang terkoordinasi, jadi produk yang baru ada bisa diintregasikan secara optimal ke rantai pasok,manajemen muatan
* [[Rancangan produk]] yang terkoordinasi, jadi produk yang baru ada bisa diintregasikan secara optimal ke rantai pasok, manajemen muatan
* Keputusan dimana membuat dan apa yang dibuat atau beli
* Keputusan dimana membuat dan apa yang dibuat atau beli
* Menghubungkan strategi organisasional secara keseluruhan dengan strategi pasokan
* Menghubungkan strategi organisasional secara keseluruhan dengan strategi pasokan
Baris 73: Baris 73:
* Pengambilan keputusan inventaris, termasuk jumlah, lokasi, penjadwalan, dan definisi proses perencanaan.
* Pengambilan keputusan inventaris, termasuk jumlah, lokasi, penjadwalan, dan definisi proses perencanaan.
* Strategi transportasi, termasuk frekuensi, rute, dan pengontrakan
* Strategi transportasi, termasuk frekuensi, rute, dan pengontrakan
* [[Benchmarking]] atau pencarian jalan terbaik atas semua operasi melawan kompetitor dan implementasi dari [[cara terbaik]] diseluruh perusahaan
* [[Benchmarking]] atau pencarian jalan terbaik atas semua operasi melawan kompetitor dan implementasi dari [[cara terbaik]] di seluruh perusahaan
* Gaji berdasarkan pencapaian
* Gaji berdasarkan pencapaian


=== Operasional ===
=== Operasional ===
* Produksi harian dan perencanaan distribusi, termasuk semua hal di rantai pasok
* Produksi harian dan perencanaan distribusi, termasuk semua hal di rantai pasok
* Perencanaan produksi untuk setiap fasilitas manufaktru di rantai pasok (menit ke menit)
* Perencanaan produksi untuk setiap fasilitas manufaktur di rantai pasok (menit ke menit)
* Perencanaan permintaan dan prediksi, mengkoordinasikan prediksi permintaan dari semua konsumen dan membagi prediksi dengan semua pemasok
* Perencanaan permintaan dan prediksi, mengkoordinasikan prediksi permintaan dari semua konsumen dan membagi prediksi dengan semua pemasok
* Perencanaan pengadaan, termasuk inventaris yang ada sekarang dan prediksi permintaan, dalam kolaborasi dengan semua pemasok
* Perencanaan pengadaan, termasuk inventaris yang ada sekarang dan prediksi permintaan, dalam kolaborasi dengan semua pemasok
* Operasi ''inbound'', termasuk [[transportasi]] dari pemasok dan inventaris yang diterima
* Operasi ''inbound'', termasuk [[transportasi]] dari pemasok dan inventaris yang diterima
* Operasi produksi, termasuk konsumsi material dan aliran barang jadi (''finished goods'')
* Operasi produksi, termasuk konsumsi material dan aliran barang jadi.
* Operasi ''outbound'', termasuk semua aktivitas pemenuhan dan transportasi ke pelanggan
* Operasi ''outbound'', termasuk semua aktivitas pemenuhan dan transportasi ke pelanggan
* Pemastian perintah, penghitungan ke semua hal yang berhubungan dengan rantai pasok, termasuk semua pemasok, fasilitas manufaktur, pusat distribusi, dan pelanggan lain
* Pemastian perintah, penghitungan ke semua hal yang berhubungan dengan rantai pasok, termasuk semua pemasok, fasilitas manufaktur, pusat distribusi, dan pelanggan lain
Baris 92: Baris 92:
== Arus material dan informasi ==
== Arus material dan informasi ==


Tujuan dalam rantai pasok ialah memastikan material terus mengalir dari sumber ke konsumen akhir. Bagian-bagian (''parts'') yang bergerak di dalam rantai pasok haruslah berjalan secepat mungkin. Dan dengan tujuan mencegah terjadinya penumpukan inventori di satu [[lokal]], arus ini haruslah diatur sedemikian rupa agar bagian-bagian tersebut bergerak dalam koordinasi yang teratur. Istilah yang sering digunakan ialah ''synchronous''. (Knill, 1992)
Tujuan dalam rantai pasok ialah memastikan material terus mengalir dari sumber ke konsumen akhir. Bagian-bagian yang bergerak di dalam rantai pasok haruslah berjalan secepat mungkin. Dan dengan tujuan mencegah terjadinya penumpukan inventori di satu [[lokal]], arus ini haruslah diatur sedemikian rupa agar bagian-bagian tersebut bergerak dalam koordinasi yang teratur. Istilah yang sering digunakan ialah ''sinkronis''.


{{cquote|tujuannya selalu berlanjut, arus ''synchronous''. Berlanjut artinya tidak ada interupsi, tidak ada bola yang jatuh, tidak ada akumulasi yang tidak diperlukan. Dan synchronous berarti semuanya berjalan seperti balet. Bagian-bagian dan komponen-komponen dikirim tepat waktu, dalam sekuensi yang seharusnya, sama persis sampai titik yang mereka butuhkan.}}<ref>Harrison</ref>
{{cquote|tujuannya selalu berlanjut, arus sinkronis. Berlanjut artinya tidak ada interupsi, tidak ada bola yang jatuh, tidak ada akumulasi yang tidak diperlukan. Dan synchronous berarti semuanya berjalan seperti balet. Bagian-bagian dan komponen-komponen dikirim tepat waktu, dalam sekuensi yang seharusnya, sama persis sampai titik yang mereka butuhkan.}}<ref>Harrison</ref>


Terkadang sangat susah untuk melihat sifat arus "akhir ke akhir" dalam rantai pasok yang ada. Efek negatif dari kesulitan ini termasuk penumpukan [[inventori]] dan respon tidak keruan pada permintaan konsumen akhir. Jadi, strategi manajemen membutuhkan peninjauan yang holistik pada hubungan pasokan.{{Cn}}
Terkadang sangat susah untuk melihat sifat arus "akhir ke akhir" dalam rantai pasok yang ada. Efek negatif dari kesulitan ini termasuk penumpukan [[inventori]] dan respon tidak keruan pada permintaan konsumen akhir. Jadi, strategi manajemen membutuhkan peninjauan yang holistik pada hubungan pasokan.{{Cn}}
Baris 100: Baris 100:
[[Teknologi informasi]] memungkinkan pembagian cepat dari data permintaan dan penawaran. Dengan membagi informasi di seluruh rantai pasok ke konsumen akhir, kita bisa membuat sebuah rantai permintaan, diarahkan pada penyediaan nilai konsumen yang lebih. Tujuannya ialha mengintegrasikan data permintaan dan pasokan jadi gambaran yang akuarasinya sudah meningkat dapat diambil tentang sifat dari proses bisnis, pasar dan konsumen akhir. Integrasi ini sendiri memungkinkan peningkatan keunggulan kompetitif. Jadi dengan adanya integrasi ini dalam rantai pasok akan meningkatkan ketergantungan dan inventori minimum.<ref>Harrison</ref>
[[Teknologi informasi]] memungkinkan pembagian cepat dari data permintaan dan penawaran. Dengan membagi informasi di seluruh rantai pasok ke konsumen akhir, kita bisa membuat sebuah rantai permintaan, diarahkan pada penyediaan nilai konsumen yang lebih. Tujuannya ialha mengintegrasikan data permintaan dan pasokan jadi gambaran yang akuarasinya sudah meningkat dapat diambil tentang sifat dari proses bisnis, pasar dan konsumen akhir. Integrasi ini sendiri memungkinkan peningkatan keunggulan kompetitif. Jadi dengan adanya integrasi ini dalam rantai pasok akan meningkatkan ketergantungan dan inventori minimum.<ref>Harrison</ref>


== Sistem informasi dan manajemen rantai pasok ==
== Sistem informasi dalam manajemen rantai pasok ==
Adapun penerapan sistem informasi dalam manajemen rantai pasok, mencakup aspek-aspek sebagai berikut :
Ketidakefisienan dalam rantai pasokan, seperti kekurangan suku cadang, kapasitas pabrik yang kurang dimanfaatkan, persediaan barang jadi yang berlebihan, atau biaya transportasi yang tinggi, disebabkan oleh informasi yang tidak akurat atau tidak tepat waktu. Misalnya, produsen mungkin menyimpan terlalu banyak komponen dalam persediaan karena mereka tidak tahu persis kapan mereka akan menerima pengiriman berikutnya dari pemasok mereka. Pemasok dapat memesan bahan baku terlalu sedikit karena mereka tidak memiliki informasi yang tepat tentang permintaan. Ketidakefisienan rantai pasokan ini menghabiskan sebanyak 25 persen dari biaya operasi perusahaan.{{Cn}}


# [[Pengadaan]] barang/jasa.
Jika pabrikan memiliki informasi yang sempurna tentang berapa banyak unit produk yang diinginkan pelanggan, kapan mereka menginginkannya, dan kapan mereka bisa diproduksi, akan mungkin untuk menerapkan strategi '''''just-in-time''''' yang sangat efisien. Komponen akan tiba tepat pada saat dibutuhkan, dan barang jadi akan dikirim saat mereka meninggalkan jalur perakitan.{{Cn}}
# Pengaturan [[persediaan]].

# [[Penjualan]] barang/jasa.
Namun, dalam rantai pasokan, ketidakpastian muncul karena banyak peristiwa tidak dapat diramalkan — permintaan produk yang tidak pasti, keterlambatan pengiriman dari pemasok, suku cadang atau bahan baku yang cacat, atau gangguan proses produksi. Untuk memuaskan pelanggan, produsen sering kali berurusan dengan ketidakpastian dan kejadian tak terduga dengan menyimpan lebih banyak bahan atau produk dalam inventaris daripada yang mereka pikir sebenarnya mereka butuhkan. ''The safety stock'' bertindak sebagai penyangga karena kurangnya fleksibilitas dalam rantai pasokan. Meskipun kelebihan persediaan mahal, tingkat pengisian yang rendah juga mahal karena bisnis dapat hilang dari pesanan yang dibatalkan.{{Cn}}
# Perencanaan dan pelaksanaan proses [[produksi]].

# Pengelolaan [[keuangan]].
Salah satu masalah berulang dalam manajemen rantai pasokan adalah '''efek bullwhip''', di mana informasi tentang permintaan untuk produk terdistorsi ketika melewati dari satu entitas ke entitas berikutnya di seluruh rantai pasokan. Sedikit peningkatan permintaan untuk suatu barang dapat menyebabkan anggota yang berbeda dalam rantai pasokan — distributor, pabrikan, pemasok, pemasok sekunder (pemasok), dan pemasok tersier (pemasok pemasok) - untuk persediaan persediaan sehingga masing-masing memiliki persediaan yang cukup dalam hal. Perubahan ini bergejolak di sepanjang rantai pasokan, memperbesar apa yang dimulai sebagai perubahan kecil dari pesanan yang direncanakan, menciptakan kelebihan persediaan, produksi, pergudangan, dan biaya pengiriman.{{Cn}}
# Pencatatan [[akuntansi]].
<!--Terdeteksi plagiarisme. Mohon lakukan parafrase dan sertakan sumber sebelum menampilkan kembali konten ini
Dengan adanya penerapan sistem informasi dalam aspek-aspek diatas, maka rantai pasok dari awal mula barang tersebut dibeli sampai dengan barang tersebut digunakan oleh pelanggan dapat terkontrol dengan baik oleh sistem informasi yang terintegrasi satu sama lain.
Misalnya, ''Procter & Gamble (P&G)'' mendapati bahwa ia memiliki persediaan popok sekali pakai Pamper yang sangat tinggi di berbagai titik di sepanjang rantai pasokannya karena informasi yang terdistorsi. Meskipun pembelian pelanggan di toko-toko cukup stabil, pesanan dari distributor akan meningkat ketika ''P&G'' menawarkan promosi harga yang agresif. Komponen Pampers dan Pampers terakumulasi di gudang di sepanjang rantai pasokan untuk memenuhi permintaan yang sebenarnya tidak ada. Untuk menghilangkan masalah ini, ''P&G'' merevisi proses pemasaran, penjualan, dan rantai pasokannya dan menggunakan peramalan permintaan yang lebih akurat.

Efek bullwhip dijinakkan dengan mengurangi ketidakpastian tentang permintaan dan penawaran ketika semua anggota rantai pasokan memiliki informasi yang akurat dan terkini. Jika semua anggota rantai pasokan berbagi informasi dinamis tentang tingkat persediaan, jadwal, perkiraan, dan pengiriman, mereka memiliki pengetahuan yang lebih tepat tentang bagaimana menyesuaikan sumber, pembuatan, dan rencana distribusi mereka. Sistem manajemen rantai pasokan menyediakan jenis informasi yang membantu anggota rantai pasokan membuat keputusan pembelian dan penjadwalan yang lebih baik.<ref>Laudon, K. C., & Laudon, J. P. (2010). E-commerce: Digital Markets, Digital Goods. In K. C. Laudon, Essentials of Management Information Systems (P.316). New York: Pearson.</ref>

== Perangkat Lunak Manajemen Rantai Pasok ==
Perangkat lunak rantai pasokan diklasifikasikan sebagai perangkat lunak untuk membantu bisnis merencanakan rantai pasokan mereka (perencanaan rantai pasokan) atau perangkat lunak untuk membantu mereka menjalankan langkah-langkah rantai pasokan (pelaksanaan rantai pasokan). Sistem perencanaan rantai pasokan memungkinkan perusahaan untuk memodelkan rantai pasokan yang ada, menghasilkan perkiraan permintaan untuk produk, dan mengembangkan sumber yang optimal dan rencana produksi. Sistem semacam itu membantu perusahaan membuat keputusan yang lebih baik seperti menentukan berapa banyak produk tertentu yang akan diproduksi dalam periode waktu tertentu; menetapkan tingkat persediaan untuk bahan baku, produk setengah jadi, dan barang jadi; menentukan tempat untuk menyimpan barang jadi; dan mengidentifikasi moda transportasi yang digunakan untuk pengiriman produk.

Misalnya, jika pelanggan besar melakukan pemesanan lebih besar dari biasanya atau mengubah pesanan itu dalam waktu singkat, hal itu dapat berdampak luas di seluruh rantai pasokan. Bahan baku tambahan atau campuran bahan baku lain mungkin perlu dipesan dari pemasok. Pabrikan mungkin harus mengubah penjadwalan pekerjaan. Pengangkut transportasi mungkin harus menjadwal ulang pengiriman. Perangkat lunak perencanaan rantai pasokan membuat penyesuaian yang diperlukan untuk rencana produksi dan distribusi. Informasi tentang perubahan dibagikan di antara anggota rantai pasokan yang relevan sehingga pekerjaan mereka dapat dikoordinasikan. Salah satu fungsi perencanaan rantai pasokan yang paling penting dan kompleks adalah perencanaan permintaan, yang menentukan berapa banyak produk yang perlu dibuat oleh suatu bisnis untuk memenuhi semua permintaan pelanggannya. Perangkat Lunak JDA, SAP, dan Oracle semuanya menawarkan solusi manajemen rantai pasokan.

Sistem pelaksanaan rantai pasokan mengelola aliran produk melalui pusat distribusi dan gudang untuk memastikan bahwa produk dikirim ke lokasi yang tepat dengan cara yang paling efisien. Mereka melacak status fisik barang, pengelolaan bahan, operasi gudang dan transportasi, dan informasi keuangan yang melibatkan semua pihak. Contohnya adalah Sistem Manajemen Gudang (WMS) yang digunakan Haworth Incorporated. Haworth adalah produsen dan perancang perabot kantor terkemuka di dunia, dengan pusat distribusi di empat negara bagian. WMS melacak dan mengontrol aliran barang jadi dari pusat distribusi Haworth ke pelanggannya. Bertindak berdasarkan rencana pengiriman untuk pesanan pelanggan, WMS mengarahkan pergerakan barang berdasarkan kondisi langsung untuk ruang, peralatan, inventaris, dan personel.<ref>Laudon, K. C., & Laudon, J. P. (2010). E-commerce: Digital Markets, Digital Goods. In K. C. Laudon, Essentials of Management Information Systems (p. 317;319-320). New York: Pearson</ref>

== Sistem Manajemen Rantai Pasok dalam mengoordinasikan perencanaan, produksi, dan logistik dengan pemasok ==
Sistem manajemen rantai pasok (SCM) mengotomatiskan aliran informasi di antara anggota rantai pasokan sehingga mereka dapat menggunakannya untuk membuat keputusan yang lebih baik tentang kapan dan berapa banyak untuk membeli, memproduksi, atau mengirim. Informasi yang lebih akurat dari sistem manajemen rantai pasokan mengurangi ketidakpastian dan dampak dari bullwhip effect. Perangkat lunak manajemen rantai pasokan mencakup perangkat lunak untuk perencanaan rantai pasokan dan untuk pelaksanaan rantai pasokan. Teknologi internet memfasilitasi pengelolaan rantai pasokan global dengan menyediakan konektivitas bagi organisasi di berbagai negara untuk berbagi informasi rantai pasokan. Peningkatan komunikasi di antara anggota rantai pasokan juga memfasilitasi respons dan pergerakan pelanggan yang efisien menuju model yang didorong oleh permintaan.
-->


== Catatan kaki ==
== Catatan kaki ==
Baris 132: Baris 119:
* Logistic and Supply Chain, Harrison
* Logistic and Supply Chain, Harrison
* Essentials of MIS (12th Edition), Kenneth C. Laudon, Jane P. Laudon
* Essentials of MIS (12th Edition), Kenneth C. Laudon, Jane P. Laudon



{{manajemen}}
{{manajemen}}

Revisi terkini sejak 30 Mei 2023 23.55

Manajemen rantai pasok adalah sebuah sistem terkoordinasi yang terdiri atas organisasi, sumber daya manusia, aktivitas, informasi, dan sumber-sumber daya lainnya yang terlibat secara bersama-sama dalam memindahkan suatu produk atau jasa baik dalam bentuk fisik maupun virtual dari suatu pemasok kepada pelanggan.[1]

Tujuan yang hendak dicapai dari setiap rantai pasok adalah untuk memaksimalkan nilai dan profit yang dihasilkan secara keseluruhan. Rantai pasok yang terintegrasi akan meningkatkan keseluruhan nilai yang dihasilkan oleh rantai pasok tersebut. Sebagai contoh: jika barang yang diterima konsumen rusak, maka konsumen berhak mengembalikan barang tersebut untuk diperbaiki, atau diganti dengan produk baru oleh produsen. Setelah barang atau jasa dikonsumsi oleh konsumen, maka konsumen akan memberikan umpan balik berupa informasi kepuasan konsumen.[2]

Pengertian

[sunting | sunting sumber]

Sejak awal 2017-an, disrupsi digital membuat konsep rantai pasok beradaptasi. Disrupsi digital merupakan gejala yang diakibatkan oleh perkembangan teknologi informasi digital yang mengubah level dan platform “persaingan usaha”. Sebagai istilah populer, manajemen rantai pasok memiliki beragam makna. Secara sederhana, manajemen rantai pasok dapat didefinisikan sebagai bagaimana cara mengelola rantai pasokan yang efektif dan efisien. Semua jenis aliran informasi yang menjadi tulang punggung semua pihak yang terlibat, ada dan terpusat pada manajemen rantai pasok. Manajemen rantai pasok diilustrasikan sebagai proses yang berhubungan dengan pemasok, pabrik, dan pelanggan.

Manajemen Rantai Pasok adalah koordinasi dari bahan, informasi dan arus keuangan antara perusahaan yang berpartisipasi. Manajemen rantai pasok bisa juga berarti seluruh jenis kegiatan komoditas dasar hingga penjualan produk akhir ke konsumen untuk mendaur ulang produk yang sudah dipakai.

  • Arus material melibatkan arus produk fisik dari pemasok sampai konsumen melalui rantai, sama baiknya dengan arus balik dari retur produk, layanan, daur ulang dan pembuangan.
  • Arus informasi meliputi ramalan permintaan, transmisi pesanan dan laporan status pesanan, arus ini berjalan dua arah antara konsumen akhir dan penyedia material mentah.
  • Arus keuangan meliputi informasi kartu kredit, syarat-syarat kredit, jadwal pembayaran dalam penetapan kepemilikan dan pengiriman.

Rantai pasok memiliki 3 macam komponen yaitu:[butuh rujukan]

  • Rantai pasok hulu

Bagian rantai pasok hulu meliputi aktivitas dari suatu perusahaan manufaktur dengan para penyalurannya (yang mana dapat manufaktur, assembler, atau kedua-duanya) dan koneksi mereka kepada pada penyalur mereka (para penyalur second-trier). Hubungan para penyalur dapat diperluas kepada beberapa strata, semua jalan dari asal material (contohnya bijih tambang, pertumbuhan tanaman). Di dalam rantai pasok hulu, aktivitas yang utama adalah pengadaan.

  • Manajemen internal rantai pasok

Bagian dari manajemen internal rantai pasok meliputi semua proses pemasukan barang ke gudang yang digunakan dalam mentransformasikan masukan dari para penyalur ke dalam keluaran organisasi itu. Hal ini meluas dari waktu masukan masuk ke dalam organisasi. Di dalam rantai pasok internal, perhatian yang utama adalah manajemen produksi, pabrikasi, dan pengendalian persediaan.

  • Segmen rantai pasok hilir

Rantai pasok hilir meliputi semua aktivitas yang melibatkan pengiriman produk kepada pelanggan akhir. Di dalam rantai pasok hilir, perhatian diarahkan pada distribusi, pergudangan, transportasi, dan layanan purna jual.

Fasilitas

[sunting | sunting sumber]

Fasilitas setiap unit rantai pasok ditentukan untuk meminimumkan biaya pengiriman, meningkatkan fleksibilitas dan efisiensi, dan mendekatkan produsen ke konsumennya. Semakin banyak sebaran lokasi kantor, pabrik atau fasilitas secara geografis, maka semakin tinggi tingkat responsif perusahaan terhadap kebutuhan konsumen.

Proses Produksi

[sunting | sunting sumber]

Proses produksi meliputi aktivitas penentuan barang/jasa yang diproduksi dan perencanaan kapasitas proses produksi untuk membuat barang dan jasa sesuai dengan kebutuhan pasar.

Sediaan (Gudang)

[sunting | sunting sumber]

Sediaan atau gudang muncul karena ada perbedaan antara pasokan dan permintaan atau perbedaan waktu siklus antar aliran barang. Monitor dari sediaan ini termasuk berapa lama barang disimpan, jenis penanganan, dan sistem perhitungan akuntasinya.

Transportasi

[sunting | sunting sumber]

Transportasi mendukung proses perpindahan barang diantara pihak-pihak dalam rantai pasok. Terdapat beberapa pertimbangan pada komponen ini, seperti: tipe moda transportasi yang akan digunakan, biaya transportasi, dan pemilihan rute pengiriman terbaik.

Sistem Informasi

[sunting | sunting sumber]

Penggunaan pertukaran data elektronik sebagai alat bantu koordinasi antar pihak di dalam rantai pasok. Hal ini dilakukan untuk membantu meramalkan peluang bisnis di masa depan dan untuk mengintegrasikan informasi dari seluruh unit divisi perusahaan.

Sistem rantai ini terdiri atas proses pemilihan pemasok, mengevaluasi kinerja pemasok, memantau kegiatan operasional pemasok dan pengembangan produk baru.

Sistem rantai ini terdiri atas penentuan harga produk yang akan dijual kepada konsumen.

Permasalahan

[sunting | sunting sumber]

Manajemen Rantai Pasok harus memasukan problem dibawah:[butuh rujukan]

  • Distribusi Konfigurasi Jaringan: Jumlah dan lokasi supplier, fasilitas produksi, pusat distribusi, gudang dan pelanggan.
  • Strategi Distribusi: Sentralisasi atau desentralisasi, pengapalan langsung, Berlabuh silang, strategi menarik atau mendorong, logistik orang ke tiga.
  • Informasi: Sistem terintregasi dan proses melalui rantai pasok untuk membagi informasi berharga, termasuk permintaan sinyal, perkiraan, inventaris dan transportasi dsb.
  • Manajemen Inventaris: Kuantitas dan lokasi dari inventaris termasuk barang mentah, proses kerja, dan barang jadi.
  • Aliran dana: Mengatur syarat pembayaran dan metodologi untuk menukar dana melewati entitas di dalam rantai pasok.

Eksekusi rantai pasok ialah mengatur dan koordinasi pergerakan material, informasi dan dana di antara rantai pasok tersebut. Alurnya sendiri dua arah.

Manajemen rantai pasok ialah pendekatan antar-fungsi untuk mengatur pergerakan material mentah kedalam sebuah organisasi dan pergerakan dari barang jadi keluar organisasi menuju konsumen akhir. Sebagaimana korporasi lebih fokus dalam kompetensi inti dan lebih fleksibel, mereka harus mengurangi kepemilikan mereka atas sumber material mentah dan kanal distribusi. Fungsi ini meningkat menjadi kekurangan sumber ke perusahaan lain yang terlibat dalam memuaskan permintaan konsumen, sementara mengurangi kontrol manajemen dari logistik harian. Pengendalian lebih sedikit dan partner rantai pasok menuju ke pembuatan konsep rantai pasok. Tujuan dari manajemen rantai pasok ialah meningkatkan kepercayaan dan kolaborasi di antara rekanan rantai pasok, dan meningkatkan inventaris dalam kejelasannya dan meningkatkan percepatan inventori.

Secara garis besar, fungsi manajemen ini bisa dibagi tiga, yaitu distribusi, jejaring dan perencaan kapasitas, dan pengembangan rantai pasok.[4] Beberapa model telah diajukan untuk memahami aktivitas yang dibutuhkan untuk mengatur pergerakan material di organisasi dan batasan fungsional. SCOR adalah model manajemen rantai pasok yang dipromosikan oleh Majelis Manajemen Rantai Pasok. Model lain ialah manajemen rantai pasok yang diajukan oleh Global Supply Chain Forum (GSCF). Aktivitas rantai pasok bisa dikelompokan ke tingkat strategi, taktis, dan operasional.[butuh rujukan]

Strategis

[sunting | sunting sumber]
  • Optimalisasi jaringan strategis, termasuk jumlah, lokasi, dan ukuran gudang, pusat distribusi dan fasilitas
  • Rekanan strategis dengan pemasok, distributor, dan pelanggan, membuat jalur komunikasi untuk informasi amat penting dan peningkatan operasional seperti cross docking, pengapalan langsung dan logistik orang ketiga
  • Rancangan produk yang terkoordinasi, jadi produk yang baru ada bisa diintregasikan secara optimal ke rantai pasok, manajemen muatan
  • Keputusan dimana membuat dan apa yang dibuat atau beli
  • Menghubungkan strategi organisasional secara keseluruhan dengan strategi pasokan
  • Kontrak pengadaan dan keputusan pengeluaran lainnya
  • Pengambilan Keputusan produksi, termasuk pengontrakan, lokasi, dan kualitas dari inventori
  • Pengambilan keputusan inventaris, termasuk jumlah, lokasi, penjadwalan, dan definisi proses perencanaan.
  • Strategi transportasi, termasuk frekuensi, rute, dan pengontrakan
  • Benchmarking atau pencarian jalan terbaik atas semua operasi melawan kompetitor dan implementasi dari cara terbaik di seluruh perusahaan
  • Gaji berdasarkan pencapaian

Operasional

[sunting | sunting sumber]
  • Produksi harian dan perencanaan distribusi, termasuk semua hal di rantai pasok
  • Perencanaan produksi untuk setiap fasilitas manufaktur di rantai pasok (menit ke menit)
  • Perencanaan permintaan dan prediksi, mengkoordinasikan prediksi permintaan dari semua konsumen dan membagi prediksi dengan semua pemasok
  • Perencanaan pengadaan, termasuk inventaris yang ada sekarang dan prediksi permintaan, dalam kolaborasi dengan semua pemasok
  • Operasi inbound, termasuk transportasi dari pemasok dan inventaris yang diterima
  • Operasi produksi, termasuk konsumsi material dan aliran barang jadi.
  • Operasi outbound, termasuk semua aktivitas pemenuhan dan transportasi ke pelanggan
  • Pemastian perintah, penghitungan ke semua hal yang berhubungan dengan rantai pasok, termasuk semua pemasok, fasilitas manufaktur, pusat distribusi, dan pelanggan lain

Strukturisasi dan Tiering

[sunting | sunting sumber]

Jika dilihat lebih dekat pada apa yang terjadi dalam kenyataannya, istilah rantai pasok mewakili sebuah serial sederhana dari hubungan antara komoditas dasar dan produk akhir. Produk akhir membutuhkan material tambahan kedalam proses manufaktur.

Arus material dan informasi

[sunting | sunting sumber]

Tujuan dalam rantai pasok ialah memastikan material terus mengalir dari sumber ke konsumen akhir. Bagian-bagian yang bergerak di dalam rantai pasok haruslah berjalan secepat mungkin. Dan dengan tujuan mencegah terjadinya penumpukan inventori di satu lokal, arus ini haruslah diatur sedemikian rupa agar bagian-bagian tersebut bergerak dalam koordinasi yang teratur. Istilah yang sering digunakan ialah sinkronis.

[5]

Terkadang sangat susah untuk melihat sifat arus "akhir ke akhir" dalam rantai pasok yang ada. Efek negatif dari kesulitan ini termasuk penumpukan inventori dan respon tidak keruan pada permintaan konsumen akhir. Jadi, strategi manajemen membutuhkan peninjauan yang holistik pada hubungan pasokan.[butuh rujukan]

Teknologi informasi memungkinkan pembagian cepat dari data permintaan dan penawaran. Dengan membagi informasi di seluruh rantai pasok ke konsumen akhir, kita bisa membuat sebuah rantai permintaan, diarahkan pada penyediaan nilai konsumen yang lebih. Tujuannya ialha mengintegrasikan data permintaan dan pasokan jadi gambaran yang akuarasinya sudah meningkat dapat diambil tentang sifat dari proses bisnis, pasar dan konsumen akhir. Integrasi ini sendiri memungkinkan peningkatan keunggulan kompetitif. Jadi dengan adanya integrasi ini dalam rantai pasok akan meningkatkan ketergantungan dan inventori minimum.[6]

Sistem informasi dalam manajemen rantai pasok

[sunting | sunting sumber]

Adapun penerapan sistem informasi dalam manajemen rantai pasok, mencakup aspek-aspek sebagai berikut :

  1. Pengadaan barang/jasa.
  2. Pengaturan persediaan.
  3. Penjualan barang/jasa.
  4. Perencanaan dan pelaksanaan proses produksi.
  5. Pengelolaan keuangan.
  6. Pencatatan akuntansi.

Dengan adanya penerapan sistem informasi dalam aspek-aspek diatas, maka rantai pasok dari awal mula barang tersebut dibeli sampai dengan barang tersebut digunakan oleh pelanggan dapat terkontrol dengan baik oleh sistem informasi yang terintegrasi satu sama lain.

Catatan kaki

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Arif, Muhammad (Februari 2018). Supply chain management. Yogyakarta: CV BUDI UTAMA. hlm. 186. ISBN 9786024751999. 
  2. ^ Martono, Ricky.2015.Manajemen Logistik Terintegrasi.hlm 3.Jakarta:PPM
  3. ^ Martono, Ricky.2015.Manajemen Logistik Terintegrasi.hlm 10-13.Jakarta:PPM
  4. ^ Harrison
  5. ^ Harrison
  6. ^ Harrison

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  • Operation Management, John Naylor
  • Logistic and Supply Chain, Harrison
  • Essentials of MIS (12th Edition), Kenneth C. Laudon, Jane P. Laudon