Lompat ke isi

Faisol Riza: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Wagino Bot (bicara | kontrib)
Referensi: clean up
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: halaman dengan galat kutipan VisualEditor
 
(44 revisi perantara oleh 14 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{Multiple issues|
{{peacock}}
{{BLP sources|date=Oktober 2024}}
{{Infobox Officeholder
{{Like resume|date=Oktober 2024}}
|honorific-prefix =
|name = Faisol Reza
|honorific-suffix =
|image =
|imagesize =
|caption =
|office = Ketua Komisi VI<br>[[DPR RI]]<br><small>Dapil [[Jawa Timur]] II
|order =
|lieutenant =
|predecessor = Ir. [[H. Teguh Juwarno]], M.Si.
|successor = ''petahana''
|term_start = 30 Oktober 2019
|term_end = ''masih menjabat''
|president = [[Joko Widodo]]
|governor =
|office1 =
|order1 =
|lieutenant1 =
|predecessor1 =
|successor1 =
|term_start1 =
|term_end1 =
|president1 =
|governor1 =
|office2 =
|order2 =
|term_start2 =
|term_end2 =
|predecessor2 =
|successor2 =
|president2 =
|governor2 =
|birth_date = {{birth date|1973|01|01}}
|birth_place = {{flagicon|Indonesia}} [[Kota Probolinggo|Probolinggo]], [[Jawa Timur]]
|death_date =
|death_place =
|nationality = {{flagicon|Indonesia}} [[Indonesia]]
|party = {{Parpolicon|PKB}}<br><small>(sebelumnya [[Partai Rakyat Demokratik]])</small>
|spouse =
|relations =
|children =
|parents =
|alma_mater = [[Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara Jakarta]]
|occupation =
|profession = [[Politisi]]
|signature =
|website =
|footnotes =
}}
}}
{{Kembangkan|date=Oktober 2024}}
{{Infobox Officeholder
| name = Faisol Riza
| image = File:KPU Faisol Reza.png
| office = [[Daftar Wakil Menteri Perindustrian Indonesia|Wakil Menteri Perindustrian Indonesia]] ke-3
| term_start = 21 Oktober 2024
| president = [[Prabowo Subianto]]
| minister = [[Agus Gumiwang Kartasasmita]]
| term_end =
| predecessor = [[Alex Retraubun]]
| successor =
| office1 = Anggota [[Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia]]
| term_start1 = 20 Maret 2018
| president1 = [[Joko Widodo]]
| birth_date = {{birth date and age|1973|01|01}}
| birth_place = [[Kraksaan, Probolinggo|Kraksaan]], [[Kabupaten Probolinggo]], [[Jawa Timur]]
| nationality = [[Indonesia]]
| party = {{Parpolicon|PKB}}
| spouse =
| relations = [[Dhohir Farisi]] (Adik) <br/> [[Hasan Aminuddin]] (Sepupu) <br/> [[Dini Rahmania]] (Keponakan)
| children =
| alma_mater = [[Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara Jakarta]]<br/>[[Universitas Indonesia]]
| profession = [[Politisi]]
| otherparty = <small>(sebelumnya [[Partai Rakyat Demokratik]])</small>
| 1blankname1 = [[Ketua DPR]]
| 1namedata1 = [[Bambang Soesatyo]] <br/> [[Puan Maharani]]
| education = [[Pondok Pesantren Nurul Jadid]]
| predecessor1 = [[Abdul Malik Haramain]]
| parliamentarygroup1 = [[Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa]]
| constituency1 = [[Jawa Timur II (daerah pemilihan)|Jawa Timur II]]
| majority1 = 82.777 ([[Pemilihan umum legislatif Indonesia 2019|2019]])<br/>214.779 ([[Pemilihan umum legislatif Indonesia 2024|2024]])
| termend1 = 20 Oktober 2024<br><small>Pengganti Antar Waktu hingga 30 September 2019</small>
}}'''Faisol Riza''' ({{lahirmati|[[Kota Probolinggo|Probolinggo]], [[Jawa Timur]]|1|1|1973}}) adalah seorang [[santri]] dan [[Aktivisme|aktivis]] pejuang reformasi yang sempat diculik, tetapi dikembalikan. Ia dikenal sebagai kerabat [[Hasan Aminuddin]] mantan [[Bupati Probolinggo]].<ref>{{Cite web|last=RI|first=Setjen DPR|date=|title=Profil Anggota DPR RI - Dewan Perwakilan Rakyat|url=http://www.dpr.go.id/blog/profil/id/1698|website=www.dpr.go.id|language=id|archive-url=https://web.archive.org/web/20201116164541/http://www.dpr.go.id/blog/profil/id/1698|archive-date=2020-11-16|dead-url=yes|access-date=15 November 2020}}</ref>


== Karir Politik ==
'''Faisol Reza'''<ref>{{Cite web|last=RI|first=Setjen DPR|date=|title=Profil Anggota DPR RI - Dewan Perwakilan Rakyat|url=http://www.dpr.go.id/blog/profil/id/1698|website=www.dpr.go.id|language=id|access-date=15 November 2020}}</ref> ({{lahirmati|[[Kota Probolinggo|Probolinggo]], [[Jawa Timur]]|1|1|1973}}) adalah aktivis pejuang reformasi yang sempat diculik, tetapi dikembalikan.
Ia sempat menjadi ketua PRD untuk mempersiapkan keikutsertaan dalam Pemilu. Namun kemudian Faisol Riza bergabung dengan PKB dan sempat menjadi Staf Ahli [[Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi|Kementrian Tenaga Kerja Dan Transmigrasi]], [[Muhaimin Iskandar]] 2009 - 2014 juga Staff Khusus [[Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia|Kementrian Pemuda dan Olah Raga]], [[Imam Nahrawi]] 2014 - 2018. Ia tercatat menjadi Wasekjen PKB pada tahun 2018. saat ini menjabat sebagai [[Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia|Anggota DPR RI]] dari 20 Maret 2018 menggantikan [[Abdul Malik Haramain]] yang mengundurkan diri untuk menjadi calon [[Bupati Probolinggo]] [[Pemilihan umum Bupati Probolinggo 2018|2018 - 2023]]. Ia berhasil meraih kursi saat Pemilihan Legislatif 2019 dari Dapil Jawa Timur dan memperoleh 82.777 suara, ia ditunjuk menjadi Ketua [[Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia|Komisi VI]] DPR-RI. Ia juga sempat terpilih menjadi Ketua Bidang Olahraga, Kesenaian dan Milenial PKB pada tahun 2019.


==Penculikan dan Penyiksaan==
== Riwayat Pendidikan ==
Seiring perburuan oleh Orde Baru terhadap aktivis yang dianggap mengganggu kekuasaan dan dipicu pula oleh peristiwa ''Ledakan Tanah Tinggi'',<ref>{{Cite news|last=Administrator|date=17 Mei 1999|title=Bom Misterius dari Tanahtinggi|url=https://majalah.tempo.co/read/investigasi/94984/bom-misterius-dari-tanahtinggi|work=[[Tempo.co]]|access-date=15 November 2020|archive-date=2022-09-28|archive-url=https://web.archive.org/web/20220928201716/https://majalah.tempo.co/read/investigasi/94984/bom-misterius-dari-tanahtinggi|dead-url=no}}</ref> maka Faisol Riza mulai melarikan diri dari kejaran. Ia sempat bersembunyi di RSCM, tetapi terus dikejar hingga terpojok di lantai dua. Ia dipukul dan ditendang sehingga badannya penuh lebam dan kacamatanya pecah.<ref name=merdeka/> Ulu hatinya juga dipukul, sehingga tak sanggup berteriak. Matanya ditutup dan dibawa ke suatu tempat dengan todongan pistol di pinggang agar tak berani melawan.<ref name=era>[https://era.id/afair/7202/kembalinya-aktivis-yang-hilang ''Kembalinya Aktivis yang Hilang''.] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20211018163345/https://era.id/afair/7202/kembalinya-aktivis-yang-hilang |date=2021-10-18 }} dari situs era.id</ref>
* S1 Ilmu Filsafat - [[Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara Jakarta]].


Selanjutnya Faisol Riza dan Raharja Waluyo Jati diinterogasi dengan penyiksaan. Ia mengungkapkan kejamnya penyiksaan tersebut yang meningkat bertahap di setiap pertanyaan:
== Riwayat Pekerjaan ==
* Staff Khusus [[Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia|Kementerian Pemuda dan Olah Raga]] (2014-2017)
* Staff Khusus [[Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia|Kementerian Tenaga Kerja Dan Transmigrasi]] (2009-2014)
* ''Part Time Lecturer'' at UNO (2008)
* Direktur PT. Now Indonesia (2008)
* ''Part Time Lecturer'' at Humanity Course (2006)
* PT. Read White Indonesia (2005-2008)
* ''Associate Partner Institute'' di Cultura Kedutaan Besar Italia (2000-2003)
* ''Part Time Partner'' Of KAS (2000)
* Direktur Yayasan Perspektif Baru (2000)
* Associate PT. Inter Matrix (2000)


<blockquote>''" Setiap jawaban berhadiah pukulan. Kalau tidak menjawab, dua pukulan. Pertanyaan kelima sudah menggunakan setruman. Tangan diborgol ke kursi. kaki juga (diborgol) ke kaki kursi. "'' <ref name=merdeka/></blockquote>
== Riwayat Organisasi ==
* Ketua Umum [[Panjat tebing|Federasi Panjat Tebing Indonesia]] (FPTI) Tahun 2015-2019
* Wakil Sekjen DPP PKB DKI Jakarta 2009
* Ketua DPP LPP DPP PKB Tahun 2009
* Wakil Ketua DPW PKB DKI Jakarta Tahun 2008-2009
* Wakil Ketua Ikatan Keluarga Orang Hilang (IKOHI) Tahun 2005
* Ketua Solidaritas Mahasiswa Indonesia untuk Demokrasi (SMID) Tahun 1998-1999
* Anggota PAW [[DPR RI]] dari Dapil II [[Jawa Timur]] periode 2018-2019<ref>{{Cite web|last=Ant|first=Redaksi WE Online|date=20 Maret 2018|title=Bamsoet Lantik 12 Anggota PAW DPR|url=https://www.wartaekonomi.co.id/read174434/bamsoet-lantik-12-anggota-paw-dpr|website=Warta Ekonomi|language=id|access-date=15 November 2020}}</ref>
* Ketua Komisi VI [[DPR RI]] periode 2019-2024


Pertanyaan interogasi yang diajukan berkisar aktivitas mereka di SMID (Solidaritas Mahasiswa untuk Demokrasi) dan [[Partai Rakyat Demokratik|PRD (Partai Rakyat Demokratik)]]. Mereka juga ditanya hubungannya dengan jaringan pro demokrasi serta tokoh-tokoh nasional seperti [[Amien Rais]], [[Megawati Soekarnoputri]], dan [[Sofjan Wanandi|Sofyan Wanandi]].Mereka kemudian menyadari bahwa dikurung dan disiksa bersama [[Pius Lustrilanang]], [[Desmond Junaidi Mahesa|Desmond J Mahesa]], dan [[Haryanto Taslam]]. Lalu kemudian bersama Herman Hendrawan, Yani Afri, dan Sonny.<ref name=era/>
==Karier Politik==
Ia sempat menjadi ketua PRD untuk mempersiapkan keikutsertaan dalam Pemilu. Namun kemudian Faisol Reza bergabung dengan PKB dan sempat menjadi Staf Ahli bagi [[Muhaimin Iskandar]]. Ia tercatat menjadi Wasekjen PKB pada tahun 2018. Ia berhasil meraih kursi saat Pemilihan Legislatif 2019 dari Dapil Jawa Timur dan memperoleh 82.777 suara, ia ditunjuk menjadi Ketua Komisi VI DPR.<ref>[https://www.tribunnews.com/nasional/2018/07/14/wasekjen-pkb-faisol-reza-pak-jokowi-tahu-kalau-nu-harus-dijaga ''Wasekjen PKB Faisol Reza: Pak Jokowi Tahu kalau NU Harus Dijaga''.] dari situs TribunNews</ref> Ia juga sempat terpilih menjadi Ketua Bidang Olahraga, Kesenaian dan Milenial PKB pada tahun 2019<ref>[https://politik.rmol.id/read/2019/08/27/400815/Struktur-DPP-PKB-Diumumkan,-Ada-3-Waketum-Dan-Kader-Muda-Jadi--Sekjen-Baru-. ''Struktur DPP PKB Diumumkan, Ada 3 Waketum Dan Kader Muda Jadi Sekjen Baru''.] dari situs RMOL</ref>


Faisol Riza kemudian dibebaskan dan dikembalikan ke [[Probolinggo]], ke rumah orangtuanya. Waluyo Djati ke ''flyover'' Cipinang dan dibekali tiket dan uang saku untuk pulang. Sementara Herman Hendrawan tak jelas kabarnya.<ref name=era/>
===Penculikan dan Penyiksaan===
Seiring perburuan oleh Orde Baru terhadap aktivis yang dianggap mengganggu kekuasaan dan dipicu pula oleh peristiwa ''Ledakan Tanah Tinggi'',<ref>{{Cite web|last=Tempo|first=Administrator|date=17 Mei 1999|title=Bom Misterius dari Tanah Tinggi|url=https://majalah.tempo.co/read/investigasi/94984/bom-misterius-dari-tanahtinggi|website=Tempo|language=id|access-date=15 November 2020}}</ref> maka Faisol Reza mulai melarikan diri dari kejaran. Ia sempat bersembunyi di RSCM, tetapi terus dikejar hingga terpojok di lantai dua. Ia dipukul dan ditendang sehingga badannya penuh lebam dan kacamatanya pecah.<ref name=merdeka/> Ulu hatinya juga dipukul, sehingga tak sanggup berteriak. Matanya ditutup dan dibawa ke suatu tempat dengan todongan pistol di pinggang agar tak berani melawan.<ref name=era>[https://era.id/afair/7202/kembalinya-aktivis-yang-hilang ''Kembalinya Aktivis yang Hilang''.] dari situs era.id</ref>


Menurut pengakuan ibunya yang baru mengetahui penyiksaan ini di kemudian hari, Faisol Riza bersama Waluyo Jati ditidurkan di atas balok es dalam keadaan telanjang dan luka-luka di tubuhnya adalah akibat sundutan rokok. Penyiksaan paling berat adalah disetrum dan digantung terbalik dengan tali.<ref name=suara/>
Selanjutnya Faisol Reza dan Raharja Waluyo Jati diinterogasi dengan penyiksaan. Ia mengungkapkan kejamnya penyiksaan tersebut yang meningkat bertahap di setiap pertanyaan:


Penyiksaan ini, walaupun secara fisik telah sembuh, mendatangkan trauma di kemudian hari. Faisol Riza diketahui ketakutan saat duduk di atas kursi. Kakinya selalu dinaikkan. Ia juga ketakutan dan kaget bila ada kucing tiba-tiba lewat. Ia juga tinggal berpindah-pindah setelah dibebaskan, untuk menghindari pengintaian intel.<ref name=suara/>
<blockquote>''"Setiap jawaban berhadiah pukulan. Kalau tidak menjawab, dua pukulan. Pertanyaan kelima sudah menggunakan setruman. Tangan diborgol ke kursi. kaki juga (diborgol) ke kaki kursi."'' <ref name=merdeka/></blockquote>

Pertanyaan interogasi yang diajukan berkisar aktivitas mereka di SMID (Solidaritas Mahasiswa untuk Demokrasi) dan PRD (Partai Rakyat Demokratik). Mereka juga ditanya hubungannya dengan jaringan pro demokrasi serta tokoh-tokoh nasional seperti Amien Rais, Megawati Soekarnoputri, dan Sofyan Wanandi.Mereka kemudian menyadari bahwa dikurung dan disiksa bersama [[Pius Lustrilanang]], Desmond J Mahesa, dan [[Haryanto Taslam]]. Lalu kemudian bersama Herman Hendrawan, Yani Afri, dan Sonny.<ref name=era/>

Faisol Reza kemudian dibebaskan dan dikembalikan ke Purbolinggo, ke rumah orangtuanya. Waluyo Djati ke ''flyover'' Cipinang dan dibekali tiket dan uang saku untuk pulang. Sementara Herman Hendrawan tak jelas kabarnya.<ref name=era/>

Menurut pengakuan ibunya yang baru mengetahui penyiksaan ini di kemudian hari, Faisol Reza bersama Waluyo Jati ditidurkan di atas balok es dalam keadaan telanjang dan luka-luka di tubuhnya adalah akibat sundutan rokok. Penyiksaan paling berat adalah disetrum dan digantung terbalik dengan tali.<ref name=suara/>

Penyiksaan ini, walaupun secara fisik telah sembuh, mendatangkan trauma di kemudian hari. Faisol Reza diketahui ketakutan saat duduk di atas kursi. Kakinya selalu dinaikkan. Ia juga ketakutan dan kaget bila ada kucing tiba-tiba lewat. Ia juga tinggal berpindah-pindah setelah dibebaskan, untuk menghindari pengintaian intel.<ref name=suara/>

===Tuduhan terhadap Prabowo===
Faisol Reza termasuk aktivis korban penculikan yang meyakini keterlibatan [[Prabowo Subianto]]. Saat Pemilihan Presiden 2019, ia menyatakan pendapat bahwa Prabowo harusnya berani membantah dan membongkar peristiwa tersebut jika dia memang tidak terlibat dan merasa difitnah.<ref name=beritasatu>https://www.beritasatu.com/jaja-suteja/nasional/542858/faisol-reza-jika-merasa-difitnah-prabowo-harus-bongkar-penculikan-98-sekarang ''Faisol Reza: Jika Merasa Difitnah, Prabowo Harus Bongkar Penculikan '98 Sekarang''.] dari situs beritasatu</ref>

<blockquote>''"Kalau pak Prabowo berniat serius, saya kira sekarang peluangnya sebelum pemilihan 17 April 2019. Kalau merasa selama ini disudutkan dan dijadikan sasaran fitnah bongkar sekalian."'' <ref name=beritasatu/></blockquote>


==Referensi==
==Referensi==
Baris 105: Baris 59:


{{Anggota Dewan Perwakilan Rakyat dari Jawa Timur, 2019 |state=collapsed}}
{{Anggota Dewan Perwakilan Rakyat dari Jawa Timur, 2019 |state=collapsed}}
[[Kategori:Rintisan biografi anggota DPR Indonesia]]

[[Kategori:Alumni Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara Jakarta]]
[[Kategori:Alumni Universitas Indonesia]]
[[Kategori:Aktivis Indonesia]]
[[Kategori:Aktivis Indonesia]]
[[Kategori:Alumni Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara Jakarta]]
[[Kategori:Tokoh Jawa Timur]]
[[Kategori:Tokoh Jawa Timur]]
[[Kategori:Tokoh Probolinggo]]
[[Kategori:Tokoh dari Probolinggo]]
[[Kategori:Tokoh dari Probolinggo]]
[[Kategori:Tokoh dari Kraksaan]]
[[Kategori:Aktivis 98]]
[[Kategori:Tokoh Nahdlatul Ulama]]
[[Kategori:Tokoh Nahdlatul Ulama]]
[[Kategori:Politikus Indonesia]]
[[Kategori:Politikus Indonesia]]
Baris 115: Baris 73:
[[Kategori:Politikus Partai Kebangkitan Bangsa]]
[[Kategori:Politikus Partai Kebangkitan Bangsa]]
[[Kategori:Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia]]
[[Kategori:Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia]]
[[Kategori:Anggota DPR RI 2014–2019]]
[[Kategori:Anggota DPR RI 2019–2024]]
[[Kategori:Anggota DPR RI 2019–2024]]
[[Kategori:Aktivis 98]]
[[Kategori:Anggota DPR RI 2024–2029]]
[[Kategori:Menteri Kabinet Merah Putih]]

Revisi terkini sejak 5 November 2024 15.19

Faisol Riza
Wakil Menteri Perindustrian Indonesia ke-3
Mulai menjabat
21 Oktober 2024
PresidenPrabowo Subianto
MenteriAgus Gumiwang Kartasasmita
Sebelum
Pengganti
Petahana
Sebelum
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia
Masa jabatan
20 Maret 2018 – 20 Oktober 2024
Pengganti Antar Waktu hingga 30 September 2019
PresidenJoko Widodo
Ketua DPRBambang Soesatyo
Puan Maharani
Sebelum
Pengganti
Petahana
Sebelum
Grup parlemenFraksi Partai Kebangkitan Bangsa
Daerah pemilihanJawa Timur II
Mayoritas82.777 (2019)
214.779 (2024)
Informasi pribadi
Lahir01 Januari 1973 (umur 51)
Kraksaan, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur
KebangsaanIndonesia
Partai politikPKB
Afiliasi politik
lainnya
(sebelumnya Partai Rakyat Demokratik)
HubunganDhohir Farisi (Adik)
Hasan Aminuddin (Sepupu)
Dini Rahmania (Keponakan)
PendidikanPondok Pesantren Nurul Jadid
AlmamaterSekolah Tinggi Filsafat Driyarkara Jakarta
Universitas Indonesia
ProfesiPolitisi
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Faisol Riza (lahir 1 Januari 1973) adalah seorang santri dan aktivis pejuang reformasi yang sempat diculik, tetapi dikembalikan. Ia dikenal sebagai kerabat Hasan Aminuddin mantan Bupati Probolinggo.[1]

Karir Politik

[sunting | sunting sumber]

Ia sempat menjadi ketua PRD untuk mempersiapkan keikutsertaan dalam Pemilu. Namun kemudian Faisol Riza bergabung dengan PKB dan sempat menjadi Staf Ahli Kementrian Tenaga Kerja Dan Transmigrasi, Muhaimin Iskandar 2009 - 2014 juga Staff Khusus Kementrian Pemuda dan Olah Raga, Imam Nahrawi 2014 - 2018. Ia tercatat menjadi Wasekjen PKB pada tahun 2018. saat ini menjabat sebagai Anggota DPR RI dari 20 Maret 2018 menggantikan Abdul Malik Haramain yang mengundurkan diri untuk menjadi calon Bupati Probolinggo 2018 - 2023. Ia berhasil meraih kursi saat Pemilihan Legislatif 2019 dari Dapil Jawa Timur dan memperoleh 82.777 suara, ia ditunjuk menjadi Ketua Komisi VI DPR-RI. Ia juga sempat terpilih menjadi Ketua Bidang Olahraga, Kesenaian dan Milenial PKB pada tahun 2019.

Penculikan dan Penyiksaan

[sunting | sunting sumber]

Seiring perburuan oleh Orde Baru terhadap aktivis yang dianggap mengganggu kekuasaan dan dipicu pula oleh peristiwa Ledakan Tanah Tinggi,[2] maka Faisol Riza mulai melarikan diri dari kejaran. Ia sempat bersembunyi di RSCM, tetapi terus dikejar hingga terpojok di lantai dua. Ia dipukul dan ditendang sehingga badannya penuh lebam dan kacamatanya pecah.[3] Ulu hatinya juga dipukul, sehingga tak sanggup berteriak. Matanya ditutup dan dibawa ke suatu tempat dengan todongan pistol di pinggang agar tak berani melawan.[4]

Selanjutnya Faisol Riza dan Raharja Waluyo Jati diinterogasi dengan penyiksaan. Ia mengungkapkan kejamnya penyiksaan tersebut yang meningkat bertahap di setiap pertanyaan:

" Setiap jawaban berhadiah pukulan. Kalau tidak menjawab, dua pukulan. Pertanyaan kelima sudah menggunakan setruman. Tangan diborgol ke kursi. kaki juga (diborgol) ke kaki kursi. " [3]

Pertanyaan interogasi yang diajukan berkisar aktivitas mereka di SMID (Solidaritas Mahasiswa untuk Demokrasi) dan PRD (Partai Rakyat Demokratik). Mereka juga ditanya hubungannya dengan jaringan pro demokrasi serta tokoh-tokoh nasional seperti Amien Rais, Megawati Soekarnoputri, dan Sofyan Wanandi.Mereka kemudian menyadari bahwa dikurung dan disiksa bersama Pius Lustrilanang, Desmond J Mahesa, dan Haryanto Taslam. Lalu kemudian bersama Herman Hendrawan, Yani Afri, dan Sonny.[4]

Faisol Riza kemudian dibebaskan dan dikembalikan ke Probolinggo, ke rumah orangtuanya. Waluyo Djati ke flyover Cipinang dan dibekali tiket dan uang saku untuk pulang. Sementara Herman Hendrawan tak jelas kabarnya.[4]

Menurut pengakuan ibunya yang baru mengetahui penyiksaan ini di kemudian hari, Faisol Riza bersama Waluyo Jati ditidurkan di atas balok es dalam keadaan telanjang dan luka-luka di tubuhnya adalah akibat sundutan rokok. Penyiksaan paling berat adalah disetrum dan digantung terbalik dengan tali.[5]

Penyiksaan ini, walaupun secara fisik telah sembuh, mendatangkan trauma di kemudian hari. Faisol Riza diketahui ketakutan saat duduk di atas kursi. Kakinya selalu dinaikkan. Ia juga ketakutan dan kaget bila ada kucing tiba-tiba lewat. Ia juga tinggal berpindah-pindah setelah dibebaskan, untuk menghindari pengintaian intel.[5]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ RI, Setjen DPR. "Profil Anggota DPR RI - Dewan Perwakilan Rakyat". www.dpr.go.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-11-16. Diakses tanggal 15 November 2020. 
  2. ^ Administrator (17 Mei 1999). "Bom Misterius dari Tanahtinggi". Tempo.co. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-09-28. Diakses tanggal 15 November 2020. 
  3. ^ a b Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama merdeka
  4. ^ a b c Kembalinya Aktivis yang Hilang. Diarsipkan 2021-10-18 di Wayback Machine. dari situs era.id
  5. ^ a b Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama suara