Lompat ke isi

Simanungkalit: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Pnaipospos (bicara | kontrib)
k merapikan penulisan artikel
Tag: Pengembalian manual pranala ke halaman disambiguasi
OrophinBot (bicara | kontrib)
 
(16 revisi perantara oleh 3 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{Untuk|desa|Simanungkalit, Sipoholon, Tapanuli Utara}}
'''Simanungkalit''' (''[[surat Batak]]'': {{Btk|ᯘᯪᯔᯉᯮᯰᯂᯞᯗᯪ᯲}}) adalah salah satu marga (nama keluarga) dalam suku bangsa [[Batak]] dan masuk dalam rumpun marga-marga keturunan [[Naipospos]].
[[Berkas:Monumen Raja Ujung Tinumpak Simanungkalit (01).jpg|jmpl|Monumen Raja Ujung Tinumpak di Desa [[Simanungkalit, Sipoholon, Tapanuli Utara|Simanungkalit]]]]
'''Simanungkalit''' ([[Surat Batak]]: {{Btk|ᯘᯪᯔᯉᯮᯰᯂᯞᯖᯪ᯲}}) adalah salah satu [[Daftar marga Suku Batak|marga]] [[Suku Batak Toba|Batak Toba]] yang masuk ke dalam kelompok marga-marga keturunan [[Naipospos]].


== Rumpun Keturunan Naipospos ==
== Rumpun keturunan Naipospos ==
{{Main|Naipospos}}
{{Main|Naipospos}}


Dalam [[Tarombo Batak|silsilah Batak]], marga Simanungkalit masuk dalam rumpun keturunan [[Naipospos|Raja Naipospos]]. Marga ini diwariskan langsung oleh putera ketiga si Raja Naipospos bernama [[Simanungkalit|Ujung Tinumpak]]. Simanungkalit masuk dalam rumpun marga-marga keturunan Raja Naipospos bersama dengan marga [[Sibagariang]], [[Hutauruk]], [[Situmeang]], [[Lumban Batu|Marbun Lumbanbatu]], [[Banjar Nahor|Marbun Banjarnahor]], dan [[Lumban Gaol|Marbun Lumbangaol]].<ref name=":1">{{Cite web|last=|first=|date=|title=Tarombo dohot Turiturian ni si Raja Naipospos|url=https://www.scribd.com/doc/166261518/Tarombo-dohot-Turiturian-ni-si-Raja-Naipospos|website=Scribd, buku tulisan Haran Sibagariang pada tahun 1953, mantan Kepala Negeri Hutaraja|language=Batak|access-date=}}</ref>
Dalam [[Tarombo Batak|silsilah Batak]], marga Simanungkalit masuk dalam rumpun keturunan [[Naipospos|Raja Naipospos]]. Marga ini diwariskan langsung oleh putera ketiga si Raja Naipospos bernama Ujung Tinumpak. Simanungkalit masuk dalam rumpun marga-marga keturunan Raja Naipospos bersama dengan marga [[Sibagariang]], [[Hutauruk]], [[Situmeang]], [[Lumban Batu|Marbun Lumbanbatu]], [[Banjar Nahor|Marbun Banjarnahor]], dan [[Lumban Gaol|Marbun Lumbangaol]].<ref name=":1">{{Cite web|last=|first=|date=|title=Tarombo dohot Turiturian ni si Raja Naipospos|url=https://www.scribd.com/doc/166261518/Tarombo-dohot-Turiturian-ni-si-Raja-Naipospos|website=Scribd, buku tulisan Haran Sibagariang pada tahun 1953, mantan Kepala Negeri Hutaraja|language=Batak|access-date=}}</ref>


Apabila diurutkan dari segi urutan waktu kelahiran para putera si Raja Naipospos, yang pertama lahir adalah [[Sibagariang|Donda Hopol (Sibagariang)]] dari istri pertama, lalu [[Marbun]] lahir dari istri kedua, selanjutnya tiga putera lagi lahir dari istri pertama yakni [[Hutauruk|Donda Ujung (Hutauruk)]], [[Simanungkalit|Ujung Tinumpak (Simanungkalit)]], dan terakhir lahir adalah [[Situmeang|Jamita Mangaraja (Situmeang)]]. Namun, tradisi di kebanyakan daerah di [[Tanah Batak]], selalu mengurutkan keturunan dari istri pertama lalu istri kedua dalam penulisan [[Tarombo Batak|silsilah ''(tarombo)'']] apabila seseorang memiliki keturunan dari beberapa istri.
Apabila diurutkan dari segi urutan waktu kelahiran para putera si Raja Naipospos, yang pertama lahir adalah [[Sibagariang|Donda Hopol (Sibagariang)]] dari istri pertama, lalu [[Marbun]] lahir dari istri kedua, selanjutnya tiga putera lagi lahir dari istri pertama yakni [[Hutauruk|Donda Ujung (Hutauruk)]], Ujung Tinumpak (Simanungkalit), dan terakhir lahir adalah [[Situmeang|Jamita Mangaraja (Situmeang)]]. Namun, tradisi di kebanyakan daerah di [[Tanah Batak]], selalu mengurutkan keturunan dari istri pertama lalu istri kedua dalam penulisan [[Tarombo Batak|silsilah ''(tarombo)'']] apabila seseorang memiliki keturunan dari beberapa istri.


Berikut ini bagan silsilah keturunan Naipospos sesuai dengan penuturan para tetua dan tokoh adat keturunan Naipospos di [[Dolok Imun]], [[Huta Raja, Sipoholon, Tapanuli Utara|Hutaraja]], sebagai sentral Naipospos.<ref>{{Cite book|last=Situmeang|first=Doangsa P. L.|date=|url=https://hutaurukbona.wordpress.com/2010/10/01/si-raja-naipospos/|title=BUKU SAKU MARGA BATAK, Si Raja Naipospos|location=|publisher=|isbn=|pages=|url-status=live}}</ref>{{Silsilah Naipospos}}
Berikut ini bagan silsilah keturunan Naipospos sesuai dengan penuturan para tetua dan tokoh adat keturunan Naipospos di [[Dolok Imun]], [[Huta Raja, Sipoholon, Tapanuli Utara|Hutaraja]], sebagai sentral Naipospos.<ref>{{Cite book|last=Situmeang|first=Doangsa P. L.|date=|url=https://hutaurukbona.wordpress.com/2010/10/01/si-raja-naipospos/|title=BUKU SAKU MARGA BATAK, Si Raja Naipospos|location=|publisher=|isbn=|pages=|url-status=live}}</ref>{{Silsilah Naipospos}}


== Kisah Ujung Tinumpak dan Keturunannya ==
== Kisah Ujung Tinumpak dan keturunannya ==


=== Sejarah Ujung Tinumpak ===
=== Sejarah Ujung Tinumpak ===
[[Berkas:Monumen_Simanungkalit.jpg|jmpl|300x300px|Monumen Ujung Tinumpak di Desa Simanungkalit]]


[[Ujung Tinumpak]] merupakan nenek moyang pertama pewaris marga Simanungkalit. Ujung Tinumpak sendiri adalah putera ketiga dari lima bersaudara keturunan si [[Raja Naipospos]] dan dilahirkan oleh istri pertama boru [[Pasaribu]]. Menurut legenda, nama Ujung Tinumpak mengandung makna ''sahala panggalangon'' dengan harapan ''parhata sioloan'' atau dituruti oleh saudara-saudaranya. ''Sahala panggalangon'' berarti jiwa ramah-tamah dalam menjamu kerabat atau tamu.<ref name=":0">{{Cite web|url=http://tarombo-naipospos.blogspot.com/|title=TAROMBO NAIPOSPOS|last=|first=|date=|website=Kisah Raja Naipospos dan Keturunannya, tulisan Ricardo Parulian Sibagariang|publisher=|access-date=}}</ref>
[[Ujung Tinumpak]] merupakan nenek moyang pertama pewaris marga Simanungkalit. Ujung Tinumpak sendiri adalah putera ketiga dari lima bersaudara keturunan si [[Raja Naipospos]] dan dilahirkan oleh istri pertama boru [[Pasaribu]]. Menurut legenda, nama Ujung Tinumpak mengandung makna ''sahala panggalangon'' dengan harapan ''parhata sioloan'' atau dituruti oleh saudara-saudaranya. ''Sahala panggalangon'' berarti jiwa ramah-tamah dalam menjamu kerabat atau tamu.<ref name=":0">{{Cite web|url=http://tarombo-naipospos.blogspot.com/|title=TAROMBO NAIPOSPOS|last=|first=|date=|website=Kisah Raja Naipospos dan Keturunannya, tulisan Ricardo Parulian Sibagariang|publisher=|access-date=}}</ref>
Baris 22: Baris 23:


=== Keturunan Ujung Tinumpak ===
=== Keturunan Ujung Tinumpak ===
Setelah para putera Raja Naipospos tersebar dari Dolok Imun, maka Ujung Tinumpak pergi membuka perkampungan pertama di daerah [[Sipoholon]]. Perkampungan tersebut kini bernama [[Simanungkalit, Sipoholon, Tapanuli Utara|Desa Simanungkalit]] di [[Sipoholon, Tapanuli Utara|Kecamatan Sipoholon]], [[Kabupaten Tapanuli Utara]], [[Sumatra Utara|Provinsi Sumatera Utara]].
Setelah para putera Raja Naipospos tersebar dari Dolok Imun, maka Ujung Tinumpak pergi membuka perkampungan pertama di daerah [[Sipoholon]]. Perkampungan tersebut kini bernama [[Simanungkalit, Sipoholon, Tapanuli Utara|Desa Simanungkalit]] di [[Sipoholon, Tapanuli Utara|Kecamatan Sipoholon]], [[Kabupaten Tapanuli Utara]], [[Sumatera Utara|Provinsi Sumatera Utara]].


Ujung Tinumpak memiliki 2 (dua) orang putera, yakni: Raja Natangkang dan Raja Nataho. Dalam penomoran silsilah marga, Ujung Tinumpak dihitung sebagai generasi pertama marga Simanungkalit. Selanjutnya Raja Natangkang dan Raja Nataho sebagai generasi kedua. Lalu, cucu Ujung Tinumpak sebagai generasi ketiga dan demikian seterusnya.
Ujung Tinumpak memiliki 2 (dua) orang putera, yakni: Raja Natangkang dan Raja Nataho. Dalam penomoran silsilah marga, Ujung Tinumpak dihitung sebagai generasi pertama marga Simanungkalit. Selanjutnya Raja Natangkang dan Raja Nataho sebagai generasi kedua. Lalu, cucu Ujung Tinumpak sebagai generasi ketiga dan demikian seterusnya.


Pada generasi ketujuh silsilah Simanungkalit, seorang bernama Tahi Somodung merantau ke daerah Angkola, kemudian membuka perkampungan bernama [[Natambang Roncitan, Arse, Tapanuli Selatan|Natambang Roncitan]] di [[Arse, Tapanuli Selatan|Kecamatan Arse]], [[Kabupaten Tapanuli Selatan]], [[Sumatra Utara|Provinsi Sumatera Utara]]. Keturunannya di daerah Angkola memakai marga Pospos.
Pada generasi ketujuh silsilah Simanungkalit, seorang bernama Tahi Somodung merantau ke daerah Angkola, kemudian membuka perkampungan bernama [[Natambang Roncitan, Arse, Tapanuli Selatan|Natambang Roncitan]] di [[Arse, Tapanuli Selatan|Kecamatan Arse]], [[Kabupaten Tapanuli Selatan]], [[Sumatera Utara|Provinsi Sumatera Utara]]. Keturunannya di daerah Angkola memakai marga Pospos.


Berikut ini salah satu bagan silsilah keturunan marga Simanungkalit yang dirunut dari garis keturunan Tahi Somodung yang merantau ke daerah Angkola.<ref>{{Cite web|last=|first=|date=|title=Marga Pospos sian Roncitan|url=https://forumnaipospos.blogspot.com/2020/12/marga-pospos-sian-roncitan.html|website=Forum Dialog Tarombo Naipospos|access-date=}}</ref>
Berikut ini salah satu bagan silsilah keturunan marga Simanungkalit yang dirunut dari garis keturunan Tahi Somodung yang merantau ke daerah Angkola.<ref>{{Cite web|last=|first=|date=|title=Marga Pospos sian Roncitan|url=https://forumnaipospos.blogspot.com/2020/12/marga-pospos-sian-roncitan.html|website=Forum Dialog Tarombo Naipospos|access-date=}}</ref>
Baris 32: Baris 33:
{{Silsilah Simanungkalit}}
{{Silsilah Simanungkalit}}


== Pendapat Lain ==
== Pendapat lain ==


=== Putera Toga Sipoholon ===
=== Putra Toga Sipoholon ===
{{Main|Toga Sipoholon}}
{{Main|Toga Sipoholon}}


Dalam beberapa literatur yang beredar menyebutkan bahwa Ujung Tinumpak adalah putera ketiga [[Toga Sipoholon]].<ref>{{Cite book|last=Hutagalung|first=W. M.|date=1991|title=PUSTAHA BATAK, Tarombo dohot Turiturian ni Bangso Batak|location=|publisher=Tulus Jaya|isbn=|pages=|url-status=live}}</ref>
Dalam beberapa literatur yang beredar menyebutkan bahwa Ujung Tinumpak adalah putra ketiga [[Toga Sipoholon]].<ref>{{Cite book|last=Hutagalung|first=W. M.|date=1991|title=PUSTAHA BATAK, Tarombo dohot Turiturian ni Bangso Batak|location=|publisher=Tulus Jaya|isbn=|pages=|url-status=live}}</ref>


Para tetua dan tokoh adat marga Simanungkalit tidak setuju akan tulisan tersebut. Tidak pernahnya keturunan Ujung Tinumpak memakai [[marga]] Sipoholon menjadi salah satu alasan utama para tetua menolak nama Sipoholon dituliskan sebagai ayah kandung Ujung Tinumpak. Bagi para tetua marga Simanungkalit secara khusus yang bermukim di [[Simanungkalit, Sipoholon, Tapanuli Utara|Desa Simanungkalit]], [[Sipoholon, Tapanuli Utara|Kecamatan Sipoholon]], menganggap Sipoholon hanyalah sebagai nama daerah dan bukan nama nenek moyang.
Para tetua dan tokoh adat marga Simanungkalit tidak setuju akan tulisan tersebut. Tidak pernahnya keturunan Ujung Tinumpak memakai [[marga]] Sipoholon menjadi salah satu alasan utama para tetua menolak nama Sipoholon dituliskan sebagai ayah kandung Ujung Tinumpak. Bagi para tetua marga Simanungkalit secara khusus yang bermukim di [[Simanungkalit, Sipoholon, Tapanuli Utara|Desa Simanungkalit]], [[Sipoholon, Tapanuli Utara|Kecamatan Sipoholon]], menganggap Sipoholon hanyalah sebagai nama daerah dan bukan nama nenek moyang.


Penamaan Toga Sipoholon ini menjadi kisah yang cukup banyak menuai perdebatan juga di kalangan marga-marga [[Naipospos]] hingga kini.<ref>{{Cite web|last=|first=|date=|title=Toga Sipoholon bukanlah putera Naipospos|url=http://toga-sipoholon.blogspot.com|website=tulisan Ricardo Parulian Sibagariang|access-date=}}</ref>
Penamaan Toga Sipoholon ini menjadi kisah yang cukup banyak menuai perdebatan juga di kalangan marga-marga [[Naipospos]] hingga kini.<ref>{{Cite web|last=|first=|date=|title=Toga Sipoholon bukanlah putera Naipospos|url=http://toga-sipoholon.blogspot.com|website=tulisan Ricardo Parulian Sibagariang|access-date=}}</ref>

== Galeri ==
<gallery>
Monumen Raja Ujung Tinumpak Simanungkalit (02).jpg|Monumen Raja Ujung Tinumpak Simanungkalit
</gallery>


== Referensi ==
== Referensi ==
<references />
<references />
{{Marga_Naipospos}}
{{Marga Naipospos}}

[[Kategori:Marga Batak]]
[[Kategori:Marga Batak]]
[[Kategori:Marga Batak Toba]]
[[Kategori:Marga Batak Toba]]
[[Kategori:Naipospos]]
[[Kategori:Naipospos]]
[[Kategori:Marga Simanungkalit]]
[[Kategori:Marga Simanungkalit]]

{{Suku-Batak-stub}}

Revisi terkini sejak 29 September 2023 04.29

Monumen Raja Ujung Tinumpak di Desa Simanungkalit

Simanungkalit (Surat Batak: ᯘᯪᯔᯉᯮᯰᯂᯞᯖᯪ᯲) adalah salah satu marga Batak Toba yang masuk ke dalam kelompok marga-marga keturunan Naipospos.

Rumpun keturunan Naipospos

[sunting | sunting sumber]

Dalam silsilah Batak, marga Simanungkalit masuk dalam rumpun keturunan Raja Naipospos. Marga ini diwariskan langsung oleh putera ketiga si Raja Naipospos bernama Ujung Tinumpak. Simanungkalit masuk dalam rumpun marga-marga keturunan Raja Naipospos bersama dengan marga Sibagariang, Hutauruk, Situmeang, Marbun Lumbanbatu, Marbun Banjarnahor, dan Marbun Lumbangaol.[1]

Apabila diurutkan dari segi urutan waktu kelahiran para putera si Raja Naipospos, yang pertama lahir adalah Donda Hopol (Sibagariang) dari istri pertama, lalu Marbun lahir dari istri kedua, selanjutnya tiga putera lagi lahir dari istri pertama yakni Donda Ujung (Hutauruk), Ujung Tinumpak (Simanungkalit), dan terakhir lahir adalah Jamita Mangaraja (Situmeang). Namun, tradisi di kebanyakan daerah di Tanah Batak, selalu mengurutkan keturunan dari istri pertama lalu istri kedua dalam penulisan silsilah (tarombo) apabila seseorang memiliki keturunan dari beberapa istri.

Berikut ini bagan silsilah keturunan Naipospos sesuai dengan penuturan para tetua dan tokoh adat keturunan Naipospos di Dolok Imun, Hutaraja, sebagai sentral Naipospos.[2]

 
 
 
 
 
 
 
 
Raja
Naipospos

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
Sibagariang
 
Hutauruk
 
Simanungkalit
 
Situmeang
 
Marbun
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
Lumban Batu
 
Banjar Nahor
 
Lumban Gaol
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Kisah Ujung Tinumpak dan keturunannya

[sunting | sunting sumber]

Sejarah Ujung Tinumpak

[sunting | sunting sumber]

Ujung Tinumpak merupakan nenek moyang pertama pewaris marga Simanungkalit. Ujung Tinumpak sendiri adalah putera ketiga dari lima bersaudara keturunan si Raja Naipospos dan dilahirkan oleh istri pertama boru Pasaribu. Menurut legenda, nama Ujung Tinumpak mengandung makna sahala panggalangon dengan harapan parhata sioloan atau dituruti oleh saudara-saudaranya. Sahala panggalangon berarti jiwa ramah-tamah dalam menjamu kerabat atau tamu.[3]

Konon, Ujung Tinumpak gemar beternak ayam. Dikarenakan sikap ramah-tamah dalam menjamu kerabat atau para tamu yang datang, maka Ujung Tinumpak acap-kali menyiapkan ayam yang telah ditambatkan untuk dihidangkan suatu waktu saat menjamu tamu. Namun ada kalanya karena kesibukannya, ayam yang telah ditambatkan itu terlilit (alit). Karena kebiasaan itu, yang mengenalnya menjulukinya parmanuk na alit artinya pemilik ayam yang tertambat terlilit. Julukan ini kemudian diperhalus menjadi Simanungkalit.

Simanungkalit kini menjadi marga yang secara umum dipakai oleh keturunan Ujung Tinumpak, namun di beberapa daerah masih ada yang memakai marga Naipospos atau marga Pospos.

Keturunan Ujung Tinumpak

[sunting | sunting sumber]

Setelah para putera Raja Naipospos tersebar dari Dolok Imun, maka Ujung Tinumpak pergi membuka perkampungan pertama di daerah Sipoholon. Perkampungan tersebut kini bernama Desa Simanungkalit di Kecamatan Sipoholon, Kabupaten Tapanuli Utara, Provinsi Sumatera Utara.

Ujung Tinumpak memiliki 2 (dua) orang putera, yakni: Raja Natangkang dan Raja Nataho. Dalam penomoran silsilah marga, Ujung Tinumpak dihitung sebagai generasi pertama marga Simanungkalit. Selanjutnya Raja Natangkang dan Raja Nataho sebagai generasi kedua. Lalu, cucu Ujung Tinumpak sebagai generasi ketiga dan demikian seterusnya.

Pada generasi ketujuh silsilah Simanungkalit, seorang bernama Tahi Somodung merantau ke daerah Angkola, kemudian membuka perkampungan bernama Natambang Roncitan di Kecamatan Arse, Kabupaten Tapanuli Selatan, Provinsi Sumatera Utara. Keturunannya di daerah Angkola memakai marga Pospos.

Berikut ini salah satu bagan silsilah keturunan marga Simanungkalit yang dirunut dari garis keturunan Tahi Somodung yang merantau ke daerah Angkola.[4]

Ujung Tinumpak
(Simanungkalit)
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
Raja NatangkangRaja Nataho
 
Bahara TunggalTuan NamoraTuan NahodaPoltak Mataniari
Namora DohonMarbunga RajaDatu TaladibauneTuan DugulGuru SomangulaOmpu SampetuaRaja NauliOmpu SidalianGuru SodumpangonNamora PagiOmpu SotarjuaOmpu Marsundu AjiOmpu Sahang Mataniari
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
Ulang Bisara
 
 
 
 
 
Raja Indak
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
Huta Bosar
 
 
 
 
 
Parjahal
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
Raja Duhut
 
Batu Sohallungon
 
Tahi Somodung
di Roncitan, Angkola
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
Jadongan
 
Ompu Sihon
 
Lancat Badar
 

Pendapat lain

[sunting | sunting sumber]

Putra Toga Sipoholon

[sunting | sunting sumber]

Dalam beberapa literatur yang beredar menyebutkan bahwa Ujung Tinumpak adalah putra ketiga Toga Sipoholon.[5]

Para tetua dan tokoh adat marga Simanungkalit tidak setuju akan tulisan tersebut. Tidak pernahnya keturunan Ujung Tinumpak memakai marga Sipoholon menjadi salah satu alasan utama para tetua menolak nama Sipoholon dituliskan sebagai ayah kandung Ujung Tinumpak. Bagi para tetua marga Simanungkalit secara khusus yang bermukim di Desa Simanungkalit, Kecamatan Sipoholon, menganggap Sipoholon hanyalah sebagai nama daerah dan bukan nama nenek moyang.

Penamaan Toga Sipoholon ini menjadi kisah yang cukup banyak menuai perdebatan juga di kalangan marga-marga Naipospos hingga kini.[6]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ "Tarombo dohot Turiturian ni si Raja Naipospos". Scribd, buku tulisan Haran Sibagariang pada tahun 1953, mantan Kepala Negeri Hutaraja (dalam bahasa Batak). 
  2. ^ Situmeang, Doangsa P. L. BUKU SAKU MARGA BATAK, Si Raja Naipospos. 
  3. ^ "TAROMBO NAIPOSPOS". Kisah Raja Naipospos dan Keturunannya, tulisan Ricardo Parulian Sibagariang. 
  4. ^ "Marga Pospos sian Roncitan". Forum Dialog Tarombo Naipospos. 
  5. ^ Hutagalung, W. M. (1991). PUSTAHA BATAK, Tarombo dohot Turiturian ni Bangso Batak. Tulus Jaya. 
  6. ^ "Toga Sipoholon bukanlah putera Naipospos". tulisan Ricardo Parulian Sibagariang.