Lompat ke isi

Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Wimar SW (bicara | kontrib)
menambahkan cabang dan tahun masa bakti
k Membatalkan 1 suntingan by Myakivi (bicara)(Tw)
Tag: Pembatalan
 
(34 revisi perantara oleh 10 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 35: Baris 35:
| remarks =
| remarks =
}}
}}
'''Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia''' (disingkat PDHI) adalah [[organisasi]] profesi [[dokter hewan]] di [[Indonesia]]. Ketua Umum Pengurus Besar PDHI saat ini (periode 2022-2026) adalah Dr. drh. Muhammad Munawaroh, M.M.
'''Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia''' (disingkat '''PDHI''') adalah [[organisasi]] profesi [[dokter hewan]] di [[Indonesia]]. Ketua Umum Pengurus Besar PDHI saat ini (periode 2022–2026)<ref>{{Citation|title=Pelantikan Pengurus PBPDHI 2022 sd 2026 di Hotel Borobudur 3 Des 2022|url=https://www.youtube.com/watch?v=2XWAHWi7mSY|accessdate=2022-12-09|language=id-ID}}</ref> adalah Muhammad Munawaroh.<ref>{{Cite web|last=Yafi|first=Muhrisol|date=2022-10-17|title=Kembali Pimpin PDHI, Munawaroh Komitmen Memperjuangkan Peternak Rakyat|url=https://www.poultryindonesia.com/id/kembali-pimpin-pdhi-munawaroh-komitmen-memperjuangkan-peternak-rakyat/|website=Poultry Indonesia|language=id-ID|access-date=2022-12-08}}</ref>


== Sejarah ==
== Sejarah ==
{{see also|Kedokteran hewan di Indonesia#Sejarah}}
Pada masa pemerintahan kolonial [[Hindia Belanda]], dibentuk ''Nederland-Indische Vereeniging voor Diergeneeskunde'' yang merupakan organisasi bagi dokter hewan. Organisasi ini dibentuk pada tahun 1884 untuk menangani wabah [[penyakit sampar sapi]] (''rinderpest'') pada tahun 1875, wabah [[septisemia epizotik]] dan [[antraks]] pada tahun 1884, wabah [[surra]] pada tahun 1886, dan wabah [[penyakit mulut dan kuku]] pada tahun 1887.<ref name=sejarah>{{cite web |url=https://pdhi.or.id/sejarah/|title=Sejarah Organisasi Kedokteran Hewan di Indonesia|author=<!--Not stated--> |date= |website=Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia|publisher=|access-date=22 Juni 2019|quote=}}</ref>
Pada masa pemerintahan kolonial [[Hindia Belanda]], dibentuk Nederland-Indische Vereeniging voor Diergeneeskunde (Asosiasi Dokter Hewan Hindia Belanda). Organisasi ini dibentuk pada tahun 1884 untuk menangani beberapa wabah penyakit hewan yang muncul pada saat itu, seperti wabah [[sampar sapi]] pada tahun 1875, wabah [[septisemia epizotik]] dan [[antraks]] pada tahun 1884, wabah [[surra]] pada tahun 1886, dan wabah [[penyakit mulut dan kuku]] pada tahun 1887.<ref name="sejarah">{{cite web|author=<!--Not stated-->|date=|title=Sejarah Organisasi Kedokteran Hewan di Indonesia|url=https://pdhi.or.id/sejarah/|website=Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia|publisher=|archive-url=https://web.archive.org/web/20200218221652/http://pdhi.or.id/sejarah/|archive-date=18 Februari 2020|dead-url=yes|access-date=22 Juni 2019|quote=}}</ref>


Setelah Indonesia merdeka, sejumlah dokter hewan Indonesia membentuk Perhimpunan Ahli Ilmu Kehewanan pada tahun 1949. Perhimpunan ini diketuai R. Soetisno D. Poesponegoro. Panitera atau sekretarisnya adalah Moh. Roza, bendaharanya bernama L. Harmen, sedangkan anggotanya adalah P. Hoekstra dan J.F. Mohede. Perhimpunan ini kemudian memiliki 140 orang anggota yang kemudian melahirkan PDHI melalui rapat umum anggota di Lembang, Jawa Barat, 8–10 Januari 1953. Rapat umum ini ditetapkan sebagai kongres pertama PDHI yang menetapkan R. Hoetamadi sebagai ketua, R. Bunjamin sebagai wakil ketua, Moh. Roza sebagai sekretaris, dan Th. E.W. Umboh sebagai bendahara. Tanggal 9 Januari lantas diperingati sebagai Hari Ulang Tahun PDHI.<ref name=":0">{{Cite web|last=Tjahjono|first=Subur|date=2022-01-08|title=PDHI dalam Rekaman Sejarah|url=https://www.kompas.id/baca/bebas-akses/2022/01/09/pdhi-dalam-rekaman-sejarah|website=kompas.id|language=id|access-date=2022-12-07}}</ref>
Setelah Indonesia merdeka, dibentuk Perhimpunan Ahli Kehewanan yang anggotanya dokter hewan Indonesia dan dokter hewan Belanda. Organisasi ini menyelenggarakan kongres pada 9 Januari 1953 di [[Lembang, Bandung Barat|Lembang]], [[Jawa Barat]] untuk mendirikan Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia.<ref name=sejarah/>

Pada tahun 1999, PDHI dikukuhkan dengan Akte Notaris Nomor 41 tanggal 30 Juni 1999 oleh notaris Toety Juniarto, yang diperbarui setiap selesai kongres.<ref>{{Cite web|title=Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI)|url=https://www.neliti.com/id/perhimpunan-dokter-hewan-indonesia/catalogue?per_page=10|website=www.neliti.com|access-date=2022-12-07}}</ref>


== Cabang ==
== Cabang ==
[[Berkas:Grha Dokter Hewan - Veterinary Headquarter.jpg|jmpl|Grha Dokter Hewan di Jakarta]]
PDHI memiliki 52 cabang di seluruh Indonesia, yaitu:<ref>{{cite web |url=https://pdhi.or.id/pdhi-cabang/|title=PDHI cabang|author=<!--Not stated--> |date= |website=Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia|publisher=|access-date=22 Juni 2019|quote=}}</ref>
PDHI memiliki 52 cabang di seluruh Indonesia, yaitu:<ref>{{cite web|url=https://pdhi.or.id/pdhi-cabang/|title=PDHI cabang|author=<!--Not stated-->|date=|website=Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia|publisher=|access-date=22 Juni 2019|quote=|archive-date=2021-04-24|archive-url=https://web.archive.org/web/20210424050850/https://pdhi.or.id/pdhi-cabang/|dead-url=yes}}</ref>


# PDHI Cabang [[Aceh]]
# PDHI Cabang [[Aceh]]
# PDHI Cabang [[Sumatra Utara]]
# PDHI Cabang [[Sumatera Utara]]
# PDHI Cabang [[Sumatra Barat]]
# PDHI Cabang [[Sumatera Barat]]
# PDHI Cabang [[Riau]]
# PDHI Cabang [[Riau]]
# PDHI Cabang [[Kepulauan Riau]]
# PDHI Cabang [[Kepulauan Riau]]
# PDHI Cabang [[Sumatra Selatan]]
# PDHI Cabang [[Sumatera Selatan]]
# PDHI Cabang [[Jambi]]
# PDHI Cabang [[Jambi]]
# PDHI Cabang [[Bengkulu]]
# PDHI Cabang [[Bengkulu]]
# PDHI Cabang [[Kepulauan Bangka Belitung|Bangka Belitung]]
# PDHI Cabang [[Kepulauan Bangka Belitung|Bangka Belitung]]
# PDHI Cabang [[Lampung]]
# PDHI Cabang [[Lampung]]
# PDHI Cabang [[Jawa Barat]] I (Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, Kota Cimahi, Kabupaten Purwakarta, Kabupaten Subang, Kabupaten Sumedang)
# PDHI Cabang [[Jawa Barat]] I
# PDHI Cabang Jawa Barat II
# PDHI Cabang Jawa Barat II (Kota Bogor, Kabupaten Bogor, Kota Depok)
# PDHI Cabang Jawa Barat III
# PDHI Cabang Jawa Barat III (Kota Cirebon, Kabupaten Cirebon, Kabupaten Indramayu, Kabupaten Kuningan, Kabupaten Majalengka)
# PDHI Cabang Jawa Barat IV (Kabupaten Tasikmalaya, Kota Tasikmalaya, Kabupaten Garut, Kabupaten Ciamis, Kota Banjar, Kabupaten Pangandaran)
# PDHI Cabang Jawa Barat IV
# PDHI Cabang Jawa Barat V
# PDHI Cabang Jawa Barat V (Kota Bekasi, Kabupaten Bekasi, Kabupaten Karawang)
# PDHI Cabang Jawa Barat VI
# PDHI Cabang Jawa Barat VI (Kabupaten Sukabumi, Kota Sukabumi, Kabupaten Cianjur)
# PDHI Cabang [[Banten]] I
# PDHI Cabang [[Banten]] I (Kabupaten Lebak, Kabupaten Pandeglang, Kabupaten Serang, Kota Cilegon, Kota Serang)
# PDHI Cabang Banten II
# PDHI Cabang Banten II (Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang, Kota Tangerang Selatan)
# PDHI Cabang [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|DKI Jakarta]]
# PDHI Cabang [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|DKI Jakarta]]
# PDHI Cabang [[Jawa Tengah]] I
# PDHI Cabang [[Jawa Tengah]] I (Kota Semarang, Kabupaten Semarang, Kota Salatiga, Kabupaten Kendal, Kabupaten Demak, Kabupaten Grobogan)
# PDHI Cabang Jawa Tengah II
# PDHI Cabang Jawa Tengah II (Kabupaten Banyumas, Kabupaten Cilacap, Kabupaten Purbalingga, Kabupaten Banjarnegara)
# PDHI Cabang Jawa Tengah III (Kota Magelang, Kabupaten Magelang, Kabupaten Temanggung, Kabupaten Wonosobo, Kabupaten Purworejo, Kabupaten Kebumen)
# PDHI Cabang Jawa Tengah III
# PDHI Cabang Jawa Tengah IV (Kabupaten Sragen, Kota Surakarta, Kabupaten Karanganyar, Kabupaten Sukoharjo, Kabupaten Wonogiri, Kabupaten Boyolali, Kabupaten Klaten)
# PDHI Cabang Jawa Tengah IV
# PDHI Cabang Jawa Tengah V
# PDHI Cabang Jawa Tengah V (Kabupaten Kudus, Kabupaten Jepara, Kabupaten Pati, Kabupaten Rembang, Kabupaten Blora)
# PDHI Cabang Jawa Tengah VI (Kabupaten Brebes, Kabupaten Tegal, Kota Tegal, Kabupaten Pemalang, Kabupaten Pekalongan, Kota Pekalongan, Kabupaten Batang)
# PDHI Cabang Jawa Tengah VI
# PDHI Cabang [[Daerah Istimewa Yogyakarta|Yogyakarta]]
# PDHI Cabang [[Daerah Istimewa Yogyakarta|Yogyakarta]]
# PDHI Cabang [[Jawa Timur]] I
# PDHI Cabang [[Jawa Timur]] I
Baris 90: Baris 94:
# PDHI Cabang [[Nusa Tenggara Barat]] I
# PDHI Cabang [[Nusa Tenggara Barat]] I
# PDHI Cabang Nusa Tenggara Barat II
# PDHI Cabang Nusa Tenggara Barat II
# PDHI Cabang [[Nusa Tenggara Timur]] <ref name=":1">{{Cite web|title=Lantik Pengurus PDHI NTT dan AMVI, Ini Pesan Ketua Umum Dokter Hewan Indonesia|url=https://kupang.tribunnews.com/2022/11/19/lantik-pengurus-pdhi-ntt-dan-amvi-ini-pesan-ketua-umum-dokter-hewan-indonesia|website=Pos-kupang.com|language=id-ID|access-date=2022-12-08}}</ref>
# PDHI Cabang [[Nusa Tenggara Timur]]
# PDHI Cabang [[Sulawesi Selatan]] dan [[Sulawesi Barat|Barat]]
# PDHI Cabang [[Sulawesi Selatan]] dan [[Sulawesi Barat|Barat]]
# PDHI Cabang [[Sulawesi Utara]]
# PDHI Cabang [[Sulawesi Utara]]
Baris 100: Baris 104:
# PDHI Cabang [[Papua Barat]]
# PDHI Cabang [[Papua Barat]]


== Unit Peminatan Non-Teritorial (UPNT) ==
== Organisasi nonteritorial ==
[[Berkas:Kontingen IDHKI Kongres XIX PDHI di Makassar.jpg|jmpl|Kontingen IDHKI dalam Kongres XIX PDHI Makassar]]
PDHI juga membawahi Organisasi Non-Teritorial (ONT), yaitu organisasi yang dibentuk berdasarkan keinginan sekelompok dokter hewan yang memiliki minat, keahlian, atau bidang kerja yang sama. Organisasi ini memperoleh pengesahan dari Pengurus Besar PDHI dan tidak memiliki batasan wilayah kerja.
PDHI juga membawahi unit peminatan non-teritorial (UPNT; sebelumnya disebut organisasi non-teritorial yang disngkat ONT), yaitu organisasi yang dibentuk berdasarkan keinginan sekelompok dokter hewan yang memiliki minat, keahlian, atau bidang kerja yang sama. Organisasi ini memperoleh pengesahan dari Pengurus Besar PDHI dan tidak memiliki batasan wilayah kerja.


Saat ini, ONT yang berada di bawah naungan PDHI adalah:<ref>{{cite web |url=https://pdhi.or.id/organisasi-non-teritorial/|title=Organisasi Non-Teritorial|author=<!--Not stated--> |date= |website=Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia|publisher=|access-date=22 Juni 2019|quote=}}</ref>
Saat ini, UPNT yang berada di bawah naungan PDHI adalah:<ref>{{cite web|url=https://pdhi.or.id/organisasi-non-teritorial/|title=Organisasi Non-Teritorial|author=<!--Not stated-->|date=|website=Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia|publisher=|access-date=22 Juni 2019|quote=|archive-date=2021-04-24|archive-url=https://web.archive.org/web/20210424050852/https://pdhi.or.id/organisasi-non-teritorial/|dead-url=yes}}</ref>


# [[Ikatan Dokter Hewan Karantina Indonesia]] (IDHKI)<ref>{{Cite web|last=Marsiwi|first=K.D.|date=12 Oktober 2020|title=Media Quaranta|url=https://drive.google.com/file/d/1zN1Dc4KRB7N5kuv9ZoZCsZMHg070XWAl/view|website=Media Quaranta|access-date=5 Desember 2022}}</ref>
# [[Ikatan Dokter Hewan Karantina Indonesia]] (IDHKI)
# Ikatan Dokter Hewan Sapi Perah Indonesia (IDHSPI)
# Ikatan Dokter Hewan Sapi Perah Indonesia (IDHSPI)
# Asosiasi Kesehatan Masyarakat Veteriner Indonesia (ASKESMAVETI)
# Asosiasi Kesehatan Masyarakat Veteriner Indonesia (ASKESMAVETI)
# Asosiasi Dokter Hewan Satwa Liar, Aquatik, dan Hewan Eksotik Indonesia (ASLIQEWAN)<ref>{{Cite web|last=PPID|title=Peringati HCPSN, KLHK Kenalkan Medis Konservasi Satwa Liar|url=http://ppid.menlhk.go.id/berita/siaran-pers/5137/peringati-hcpsn-klhk-kenalkan-medis-konservasi-satwa-liar|website=ppid.menlhk.go.id|language=en|access-date=2022-12-05}}</ref><ref>{{Cite web|title=CIVAS Berpartisipasi dalam Sosialisasi Sistem Medik Veteriner di Workshop dan KIVNAS ASLIQEWAN|url=https://civas.net/2010/08/10/civas-berpartisipasi-dalam-sosialisasi-sistem-medik-veteriner-di-workshop-dan-kivnas-asliqewan/|website=civas.net|access-date=2022-12-05}}</ref>
# Asosiasi Dokter Hewan Satwa Liar, Aquatik, dan Hewan Eksotik Indonesia (ASLIQEWAN)
# Asosiasi Dokter Hewan Praktisi Hewan Kecil Indonesia (ADHPHKI)
# Asosiasi Dokter Hewan Praktisi Hewan Kecil Indonesia (ADHPHKI)
# Asosiasi Patologi Veteriner Indonesia (APVI)
# [[Asosiasi Patologi Veteriner Indonesia]] (APVI)<ref>https://www.apvi-patologi.org/</ref>
# Asosiasi Epidemiologi dan Ekonomi Veteriner Indonesia (AEEVI)
# Asosiasi Epidemiologi dan Ekonomi Veteriner Indonesia (AEEVI)
# Asosiasi Dokter Hewan Praktisi Hewan Laboratorium Indonesia (ADHPHLI)
# Asosiasi Dokter Hewan Praktisi Hewan Laboratorium Indonesia (ADHPHLI)
Baris 117: Baris 122:
# Asosiasi Dokter Hewan Bedah Veteriner Indonesia (ADBVI)
# Asosiasi Dokter Hewan Bedah Veteriner Indonesia (ADBVI)
# Asosiasi Kedokteran Interna Veteriner Indonesia (AKIVI)
# Asosiasi Kedokteran Interna Veteriner Indonesia (AKIVI)
# Asosiasi Medik Reproduksi Veteriner Indonesia (AMERVI)<ref>{{Cite web|title=Amervi Dukung Upaya Dongkrak Populasi Sapi Dalam Negeri, Moment Update -Trobos Livestock.com|url=http://troboslivestock.com/detail-berita/2017/02/13/57/8459/amervi-dukung-upaya-dongkrak-populasi-sapi-dalam-negeri|website=troboslivestock.com|access-date=2022-12-05}}</ref>
# Asosiasi Medik Reproduksi Veteriner Indonesia (AMERVI)
# Asosiasi Dokter Hewan Akupunktur dan Terapi Integratif Indonesia (AKTIVI)
# Asosiasi Dokter Hewan Akupunktur dan Terapi Integratif Indonesia (AKTIVI)
# Asosiasi Parasitologi Veteriner Indonesia (APARVI)
# Asosiasi Parasitologi Veteriner Indonesia (APARVI)
# Asosiasi Dokter Hewan Kuda Indonesia (ADHKI)
# Asosiasi Dokter Hewan Kuda Indonesia (ADHKI)
# Asosiasi Dokter Hewan Monogastrik Indonesia (ADHMI)
# Asosiasi Dokter Hewan Monogastrik Indonesia (ADHMI)
# Asosiasi Mikrobiologi Veteriner Indonesia (AMVI)
# Asosiasi Mikrobiologi Veteriner Indonesia (AMVI)<ref name=":1" />
# Asosiasi Dokter Hewan Pengobatan Tradisional China Indonesia (ADHPTCI)
# Asosiasi Dokter Hewan Pengobatan Tradisional China Indonesia (ADHPTCI)
# Asosiasi Dokter Hewan Megafauna Akuatik Indonesia (I.AM.FLYING VET)<ref>{{Cite web|title=Flying Vet {{!}} WWF-Indonesia {{!}} Building a future in which humans live in harmony with nature.|url=https://www.supporterwwf.org/program/12/flying-vet.html|website=www.supporterwwf.org|access-date=2022-12-05|archive-date=2022-12-05|archive-url=https://web.archive.org/web/20221205014619/https://www.supporterwwf.org/program/12/flying-vet.html|dead-url=yes}}</ref>
# Asosiasi Dokter Hewan Megafauna Akuatik Indonesia (I.AM.FLYING VET)
# Asosiasi Oftalmologi Veteriner Indonesia (AOVI)

== Ketua umum ==
# R. Hoetamadi periode 1953
# drh. Budi Tri Akoso, M.Sc., Ph.D.; periode 2002–2006
# Dr. drh. Wiwik Bagja; periode 2006–2010 dan 2010–2014
# Dr. drh. Heru Setijanto, PAVet (K); periode 2014–2018
# Dr. drh. Muhammad Munawaroh, M.M.; periode 2018–2022 dan 2022–2026


== Lihat pula ==
== Lihat pula ==
* [[Kedokteran hewan di Indonesia]]
* [[Kedokteran hewan di Indonesia]]
* [[Persatuan Istri Dokter Hewan Indonesia]]


== Referensi ==
== Referensi ==
Baris 134: Baris 148:
[[Kategori:Organisasi profesi]]
[[Kategori:Organisasi profesi]]
[[Kategori:Organisasi kedokteran dan kesehatan di Indonesia]]
[[Kategori:Organisasi kedokteran dan kesehatan di Indonesia]]
[[Kategori:Kedokteran hewan di Indonesia]]

Revisi terkini sejak 17 Maret 2024 02.02

Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia
SingkatanPDHI
Tanggal pendirian9 Januari 1953; 71 tahun lalu (1953-01-09)
TipeOrganisasi profesi
Kantor pusatGrha Dokter Hewan Jl. Joe Klp. Tiga No.09, RT.7/RW.4, Kebagusan, Kec. Ps. Minggu, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12520
Ketua Umum
Dr. drh. Muhammad Munawaroh, M.M.
Situs webhttps://pdhi.or.id/

Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (disingkat PDHI) adalah organisasi profesi dokter hewan di Indonesia. Ketua Umum Pengurus Besar PDHI saat ini (periode 2022–2026)[1] adalah Muhammad Munawaroh.[2]

Pada masa pemerintahan kolonial Hindia Belanda, dibentuk Nederland-Indische Vereeniging voor Diergeneeskunde (Asosiasi Dokter Hewan Hindia Belanda). Organisasi ini dibentuk pada tahun 1884 untuk menangani beberapa wabah penyakit hewan yang muncul pada saat itu, seperti wabah sampar sapi pada tahun 1875, wabah septisemia epizotik dan antraks pada tahun 1884, wabah surra pada tahun 1886, dan wabah penyakit mulut dan kuku pada tahun 1887.[3]

Setelah Indonesia merdeka, sejumlah dokter hewan Indonesia membentuk Perhimpunan Ahli Ilmu Kehewanan pada tahun 1949. Perhimpunan ini diketuai R. Soetisno D. Poesponegoro. Panitera atau sekretarisnya adalah Moh. Roza, bendaharanya bernama L. Harmen, sedangkan anggotanya adalah P. Hoekstra dan J.F. Mohede. Perhimpunan ini kemudian memiliki 140 orang anggota yang kemudian melahirkan PDHI melalui rapat umum anggota di Lembang, Jawa Barat, 8–10 Januari 1953. Rapat umum ini ditetapkan sebagai kongres pertama PDHI yang menetapkan R. Hoetamadi sebagai ketua, R. Bunjamin sebagai wakil ketua, Moh. Roza sebagai sekretaris, dan Th. E.W. Umboh sebagai bendahara. Tanggal 9 Januari lantas diperingati sebagai Hari Ulang Tahun PDHI.[4]

Pada tahun 1999, PDHI dikukuhkan dengan Akte Notaris Nomor 41 tanggal 30 Juni 1999 oleh notaris Toety Juniarto, yang diperbarui setiap selesai kongres.[5]

Grha Dokter Hewan di Jakarta

PDHI memiliki 52 cabang di seluruh Indonesia, yaitu:[6]

  1. PDHI Cabang Aceh
  2. PDHI Cabang Sumatera Utara
  3. PDHI Cabang Sumatera Barat
  4. PDHI Cabang Riau
  5. PDHI Cabang Kepulauan Riau
  6. PDHI Cabang Sumatera Selatan
  7. PDHI Cabang Jambi
  8. PDHI Cabang Bengkulu
  9. PDHI Cabang Bangka Belitung
  10. PDHI Cabang Lampung
  11. PDHI Cabang Jawa Barat I (Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, Kota Cimahi, Kabupaten Purwakarta, Kabupaten Subang, Kabupaten Sumedang)
  12. PDHI Cabang Jawa Barat II (Kota Bogor, Kabupaten Bogor, Kota Depok)
  13. PDHI Cabang Jawa Barat III (Kota Cirebon, Kabupaten Cirebon, Kabupaten Indramayu, Kabupaten Kuningan, Kabupaten Majalengka)
  14. PDHI Cabang Jawa Barat IV (Kabupaten Tasikmalaya, Kota Tasikmalaya, Kabupaten Garut, Kabupaten Ciamis, Kota Banjar, Kabupaten Pangandaran)
  15. PDHI Cabang Jawa Barat V (Kota Bekasi, Kabupaten Bekasi, Kabupaten Karawang)
  16. PDHI Cabang Jawa Barat VI (Kabupaten Sukabumi, Kota Sukabumi, Kabupaten Cianjur)
  17. PDHI Cabang Banten I (Kabupaten Lebak, Kabupaten Pandeglang, Kabupaten Serang, Kota Cilegon, Kota Serang)
  18. PDHI Cabang Banten II (Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang, Kota Tangerang Selatan)
  19. PDHI Cabang DKI Jakarta
  20. PDHI Cabang Jawa Tengah I (Kota Semarang, Kabupaten Semarang, Kota Salatiga, Kabupaten Kendal, Kabupaten Demak, Kabupaten Grobogan)
  21. PDHI Cabang Jawa Tengah II (Kabupaten Banyumas, Kabupaten Cilacap, Kabupaten Purbalingga, Kabupaten Banjarnegara)
  22. PDHI Cabang Jawa Tengah III (Kota Magelang, Kabupaten Magelang, Kabupaten Temanggung, Kabupaten Wonosobo, Kabupaten Purworejo, Kabupaten Kebumen)
  23. PDHI Cabang Jawa Tengah IV (Kabupaten Sragen, Kota Surakarta, Kabupaten Karanganyar, Kabupaten Sukoharjo, Kabupaten Wonogiri, Kabupaten Boyolali, Kabupaten Klaten)
  24. PDHI Cabang Jawa Tengah V (Kabupaten Kudus, Kabupaten Jepara, Kabupaten Pati, Kabupaten Rembang, Kabupaten Blora)
  25. PDHI Cabang Jawa Tengah VI (Kabupaten Brebes, Kabupaten Tegal, Kota Tegal, Kabupaten Pemalang, Kabupaten Pekalongan, Kota Pekalongan, Kabupaten Batang)
  26. PDHI Cabang Yogyakarta
  27. PDHI Cabang Jawa Timur I
  28. PDHI Cabang Jawa Timur II
  29. PDHI Cabang Jawa Timur III
  30. PDHI Cabang Jawa Timur IV
  31. PDHI Cabang Jawa Timur V
  32. PDHI Cabang Jawa Timur VI
  33. PDHI Cabang Jawa Timur VII
  34. PDHI Cabang Jawa Timur VIII
  35. PDHI Cabang Jawa Timur IX
  36. PDHI Cabang Jawa Timur X
  37. PDHI Cabang Kalimantan Barat
  38. PDHI Cabang Kalimantan Tengah
  39. PDHI Cabang Kalimantan Selatan
  40. PDHI Cabang Kalimantan Timur I
  41. PDHI Cabang Kalimantan Timur II
  42. PDHI Cabang Kalimantan Utara
  43. PDHI Cabang Bali
  44. PDHI Cabang Nusa Tenggara Barat I
  45. PDHI Cabang Nusa Tenggara Barat II
  46. PDHI Cabang Nusa Tenggara Timur [7]
  47. PDHI Cabang Sulawesi Selatan dan Barat
  48. PDHI Cabang Sulawesi Utara
  49. PDHI Cabang Sulawesi Tenggara
  50. PDHI Cabang Sulawesi Tengah
  51. PDHI Cabang Gorontalo
  52. PDHI Cabang Maluku Utara
  53. PDHI Cabang Papua
  54. PDHI Cabang Papua Barat

Unit Peminatan Non-Teritorial (UPNT)

[sunting | sunting sumber]
Kontingen IDHKI dalam Kongres XIX PDHI Makassar

PDHI juga membawahi unit peminatan non-teritorial (UPNT; sebelumnya disebut organisasi non-teritorial yang disngkat ONT), yaitu organisasi yang dibentuk berdasarkan keinginan sekelompok dokter hewan yang memiliki minat, keahlian, atau bidang kerja yang sama. Organisasi ini memperoleh pengesahan dari Pengurus Besar PDHI dan tidak memiliki batasan wilayah kerja.

Saat ini, UPNT yang berada di bawah naungan PDHI adalah:[8]

  1. Ikatan Dokter Hewan Karantina Indonesia (IDHKI)[9]
  2. Ikatan Dokter Hewan Sapi Perah Indonesia (IDHSPI)
  3. Asosiasi Kesehatan Masyarakat Veteriner Indonesia (ASKESMAVETI)
  4. Asosiasi Dokter Hewan Satwa Liar, Aquatik, dan Hewan Eksotik Indonesia (ASLIQEWAN)[10][11]
  5. Asosiasi Dokter Hewan Praktisi Hewan Kecil Indonesia (ADHPHKI)
  6. Asosiasi Patologi Veteriner Indonesia (APVI)[12]
  7. Asosiasi Epidemiologi dan Ekonomi Veteriner Indonesia (AEEVI)
  8. Asosiasi Dokter Hewan Praktisi Hewan Laboratorium Indonesia (ADHPHLI)
  9. Asosiasi Dokter Hewan Perunggasan Indonesia (ADHPI)
  10. Asosiasi Farmasi dan Farmakologi Veteriner Indonesia (AFFAVETI)
  11. Asosiasi Dokter Hewan Bedah Veteriner Indonesia (ADBVI)
  12. Asosiasi Kedokteran Interna Veteriner Indonesia (AKIVI)
  13. Asosiasi Medik Reproduksi Veteriner Indonesia (AMERVI)[13]
  14. Asosiasi Dokter Hewan Akupunktur dan Terapi Integratif Indonesia (AKTIVI)
  15. Asosiasi Parasitologi Veteriner Indonesia (APARVI)
  16. Asosiasi Dokter Hewan Kuda Indonesia (ADHKI)
  17. Asosiasi Dokter Hewan Monogastrik Indonesia (ADHMI)
  18. Asosiasi Mikrobiologi Veteriner Indonesia (AMVI)[7]
  19. Asosiasi Dokter Hewan Pengobatan Tradisional China Indonesia (ADHPTCI)
  20. Asosiasi Dokter Hewan Megafauna Akuatik Indonesia (I.AM.FLYING VET)[14]
  21. Asosiasi Oftalmologi Veteriner Indonesia (AOVI)

Ketua umum

[sunting | sunting sumber]
  1. R. Hoetamadi periode 1953
  2. drh. Budi Tri Akoso, M.Sc., Ph.D.; periode 2002–2006
  3. Dr. drh. Wiwik Bagja; periode 2006–2010 dan 2010–2014
  4. Dr. drh. Heru Setijanto, PAVet (K); periode 2014–2018
  5. Dr. drh. Muhammad Munawaroh, M.M.; periode 2018–2022 dan 2022–2026

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Pelantikan Pengurus PBPDHI 2022 sd 2026 di Hotel Borobudur 3 Des 2022, diakses tanggal 2022-12-09 
  2. ^ Yafi, Muhrisol (2022-10-17). "Kembali Pimpin PDHI, Munawaroh Komitmen Memperjuangkan Peternak Rakyat". Poultry Indonesia. Diakses tanggal 2022-12-08. 
  3. ^ "Sejarah Organisasi Kedokteran Hewan di Indonesia". Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 18 Februari 2020. Diakses tanggal 22 Juni 2019. 
  4. ^ Tjahjono, Subur (2022-01-08). "PDHI dalam Rekaman Sejarah". kompas.id. Diakses tanggal 2022-12-07. 
  5. ^ "Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI)". www.neliti.com. Diakses tanggal 2022-12-07. 
  6. ^ "PDHI cabang". Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-04-24. Diakses tanggal 22 Juni 2019. 
  7. ^ a b "Lantik Pengurus PDHI NTT dan AMVI, Ini Pesan Ketua Umum Dokter Hewan Indonesia". Pos-kupang.com. Diakses tanggal 2022-12-08. 
  8. ^ "Organisasi Non-Teritorial". Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-04-24. Diakses tanggal 22 Juni 2019. 
  9. ^ Marsiwi, K.D. (12 Oktober 2020). "Media Quaranta". Media Quaranta. Diakses tanggal 5 Desember 2022. 
  10. ^ PPID. "Peringati HCPSN, KLHK Kenalkan Medis Konservasi Satwa Liar". ppid.menlhk.go.id (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2022-12-05. 
  11. ^ "CIVAS Berpartisipasi dalam Sosialisasi Sistem Medik Veteriner di Workshop dan KIVNAS ASLIQEWAN". civas.net. Diakses tanggal 2022-12-05. 
  12. ^ https://www.apvi-patologi.org/
  13. ^ "Amervi Dukung Upaya Dongkrak Populasi Sapi Dalam Negeri, Moment Update -Trobos Livestock.com". troboslivestock.com. Diakses tanggal 2022-12-05. 
  14. ^ "Flying Vet | WWF-Indonesia | Building a future in which humans live in harmony with nature". www.supporterwwf.org. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-12-05. Diakses tanggal 2022-12-05.