Sabbe: Perbedaan antara revisi
k Bot: Mengganti kategori yang dialihkan Penemuan Indonesia menjadi Reka cipta Indonesia |
|||
(1 revisi perantara oleh pengguna yang sama tidak ditampilkan) | |||
Baris 16: | Baris 16: | ||
Dalam sejarah perkembangannya, tradisi pertenunan ''Sabbe'' juga disebarkan oleh etnis [[suku Bugis|Bugis]] maupun [[suku Makassar|Makassar]] hingga ke wilayah [[Kepulauan Kangean]] di utara [[Laut Bali]], yang mana kemudian berasimilasi dalam kebudayaan masyarakat setempat ([[suku Kangean|etnis Kangean]]). |
Dalam sejarah perkembangannya, tradisi pertenunan ''Sabbe'' juga disebarkan oleh etnis [[suku Bugis|Bugis]] maupun [[suku Makassar|Makassar]] hingga ke wilayah [[Kepulauan Kangean]] di utara [[Laut Bali]], yang mana kemudian berasimilasi dalam kebudayaan masyarakat setempat ([[suku Kangean|etnis Kangean]]). |
||
Sejak tahun 2016, tradisi pertenunan ''Sabbe'' |
Sejak tahun 2016, tradisi pertenunan ''Sabbe'' secara resmi diakui sebagai salah satu Warisan Budaya Takbenda khas Indonesia dalam bidang Keterampilan dan Kemahiran Kerajinan Tradisional yang berasal dari [[Sulawesi Selatan]].<ref>{{citation|url=https://warisanbudaya.kemdikbud.go.id/?cari=Sabbe|title=Sabbe|language=id|work=Intangible Cultural Heritage of Indonesia – Directorate of Cultural Heritage and Diplomacy |publisher=Ministry of Education and Culture of the Republic Indonesia|year=2016}}</ref> |
||
==Etimologi== |
==Etimologi== |
||
Baris 35: | Baris 35: | ||
[[Kategori:Tekstil]] |
[[Kategori:Tekstil]] |
||
[[Kategori:Pakaian Indonesia]] |
[[Kategori:Pakaian Indonesia]] |
||
[[Kategori: |
[[Kategori:Reka cipta Indonesia]] |
||
[[Kategori:Budaya Indonesia]] |
[[Kategori:Budaya Indonesia]] |
||
[[Kategori:Wastra Bugis]] |
[[Kategori:Wastra Bugis]] |
Revisi terkini sejak 19 Agustus 2024 13.32
Artikel ini sebatang kara, artinya tidak ada artikel lain yang memiliki pranala balik ke halaman ini. Bantulah menambah pranala ke artikel ini dari artikel yang berhubungan atau coba peralatan pencari pranala. Tag ini diberikan pada Januari 2023. |
Bahan | sutra sulawesi |
---|---|
Tempat asal | Sulawesi Selatan (Indonesia) |
Pemanufaktur | Bugis dan Makassar |
Situs web | Sabbe – Warisan Budaya Takbenda Indonesia |
Sabbe (dari bahasa Bugis–Makassar; Lontara: ᨔᨅᨙ) adalah sebuah tradisi pertenunan yang berasal dari pulau Sulawesi wilayah selatan. Tenunan Sabbe biasanya berbahan dasar sutra (yang dihasilkan dari pengolahan kepompong ngengat sutra endemik Sulawesi (Antheraea celebensis)) dan memiliki motif khas yang merepresentasikan nilai kebudayaan tertentu. Pusat produksi pertenunan Sabbe umumnya dapat dijumpai di beberapa daerah di Sulawesi Selatan, contohnya seperti di Bone, Sengkang, Soppeng, dan Wajo.
Dalam sejarah perkembangannya, tradisi pertenunan Sabbe juga disebarkan oleh etnis Bugis maupun Makassar hingga ke wilayah Kepulauan Kangean di utara Laut Bali, yang mana kemudian berasimilasi dalam kebudayaan masyarakat setempat (etnis Kangean).
Sejak tahun 2016, tradisi pertenunan Sabbe secara resmi diakui sebagai salah satu Warisan Budaya Takbenda khas Indonesia dalam bidang Keterampilan dan Kemahiran Kerajinan Tradisional yang berasal dari Sulawesi Selatan.[1]
Etimologi
[sunting | sunting sumber]Secara etimologinya, Sabbe merupakan sebuah istilah asli Sulawesi Selatan (secara spesifik dari bahasa Bugis dan Makassar) yang bermakna "sutra", merujuk kepada bahan utama yang digunakan dalam tradisi pertenunan ini yang mana berupa serat sutra yang dihasilkan dari pengolahan kepompong ngengat sutra endemik Sulawesi (Antheraea celebensis).
Referensi
[sunting | sunting sumber]Catatan
[sunting | sunting sumber]Pranala luar
[sunting | sunting sumber]Warisan Budaya Takbenda Indonesia
[sunting | sunting sumber]- (Indonesia) "Sabbe", Intangible Cultural Heritage of Indonesia – Directorate of Cultural Heritage and Diplomacy, Ministry of Education and Culture of the Republic Indonesia, 2016