Lompat ke isi

Stasiun Telagasari: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Namasayanama (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Dikembalikan VisualEditor
RaFaDa20631 (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
 
(6 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 10: Baris 10:
|tinggi=+7 m
|tinggi=+7 m
|line= ''Hanya untuk penyusulan antarkereta api.''
|line= ''Hanya untuk penyusulan antarkereta api.''
|operator=[[Daerah Operasi III Cirebon]]
|operator=daop3
|letak=km 170+324 lintas [[Stasiun Jakarta Kota|Jakarta]]–[[Stasiun Jatinegara|Jatinegara]]–[[Stasiun Cikampek|Cikampek]]–[[Stasiun Cirebon Prujakan|Cirebon Prujakan]]–[[Stasiun Prupuk|Prupuk]]–[[Stasiun Purwokerto|Purwokerto]]–[[Stasiun Kroya|Kroya]]
|letak=km 170+324 lintas [[Stasiun Jakarta Kota|Jakarta]]–[[Stasiun Jatinegara|Jatinegara]]–[[Stasiun Cikampek|Cikampek]]–[[Stasiun Cirebon Prujakan|Cirebon Prujakan]]–[[Stasiun Prupuk|Prupuk]]–[[Stasiun Purwokerto|Purwokerto]]–[[Stasiun Kroya|Kroya]]
|nomor=0917
|nomor=0917
Baris 24: Baris 24:


== Insiden ==
== Insiden ==
Pada tanggal 30 April 1951 dan 4 Juni 1952, Stasiun Telagasari dibakar dua kali oleh gerombolan pengacau. Alat-alat kantor, pesawat telepon, dan telegraf ikut habis terbakar. Gerombolan tersebut diyakini terafiliasi dengan [[DI/TII]].<ref>{{Cite book|last=Tim Telaga Bakti Nusantara|year=1997|title=Sejarah Perkeretaapian Indonesia|location=Bandung|publisher=Angkasa|isbn=9796651688|volume=2|pages=399|url-status=live}}</ref>
Pada 12 Oktober 2007, [[kereta api Senja Utama Solo]] jurusan [[Stasiun Solo Balapan|Solo Balapan]] anjlok saat mencapai 150 meter mendekati Stasiun Telagasari pada pukul 23.20 WIB. Tidak ada korban jiwa, tetapi 900 penumpang yang naik kereta api tersebut harus berpindah dengan kereta api lain.<ref>{{Cite news|url=https://www.antaranews.com/berita/80430/kereta-senja-solo-anjlok-di-stasiun-telaga-sari-indramayu|title=Kereta Senja Solo Anjlok di Stasiun Telaga Sari Indramayu|last=antaranews.com|work=[[Lembaga Kantor Berita Nasional Antara|ANTARA News]]|language=id-ID|access-date=2018-11-22|editor-last=Bambang}}</ref>


Pada 12 Oktober 2007, [[kereta api Senja Utama Solo]] jurusan [[Stasiun Solo Balapan|Solo Balapan]] anjlok saat mencapai 150 meter mendekati Stasiun Telagasari pada pukul 23.20 WIB. Tidak ada korban jiwa, tetapi 900 penumpang yang naik kereta api tersebut harus berpindah dengan kereta api lain.<ref>{{Cite news|url=https://www.antaranews.com/berita/80430/kereta-senja-solo-anjlok-di-stasiun-telaga-sari-indramayu|title=Kereta Senja Solo Anjlok di Stasiun Telaga Sari Indramayu|last=antaranews.com|work=[[Lembaga Kantor Berita Nasional Antara|ANTARA News]]|language=id-ID|access-date=2018-11-22|editor-last=Bambang}}</ref>
Pada 9 November 2010,Kereta api Cirebon Ekspres tujuan Gambir-Cirebon anjlok di petak 69+718 petak antara St.Terisi-St.Telagasari. Meskipun tidak ada Korban Jiwa dalam PLH Ini tetapi sebanyak 17 orang luka-luka.


Pada 27 Agustus 2011, [[kereta api Gajayana|kereta api Gajayana Lebaran]] dibajak di Stasiun Telagasari. Salah satu orang di antara mereka masuk lokomotif dan menyandera masinis. Kereta sempat berhenti di [[Stasiun Haurgeulis]] untuk menurunkan penumpang gelap tersebut di lokomotif. Dalam keadaan terluka, masinis terus menghubungi pusat kendali Cirebon agar Gajayana terus melaju tanpa henti. Ketika sampai di wilayah kerja Daop I, masinis KA Gajayana berusaha mengontak PK agar kereta diberhentikan luar biasa, tetapi gagal berhenti di Bekasi maupun di Jatinegara, dan diarahkan ke [[stasiun Pasar Senen]]. Pada pukul 09.35 Gajayana masuk jalur 4 dan berhenti dengan rem darurat oleh petugas teknisi, dan dihadang aparat [[Brimob]] yang sudah siaga di bibir peron.<ref>{{Cite news|url=http://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/11/08/27/lqlcif-kronologis-lengkap-pembajakan-kereta-api-gajayana-jurusan-malangjakarta|title=Kronologis Lengkap Pembajakan Kereta Api Gajayana Jurusan Malang-Jakarta {{!}} Republika Online|newspaper=Republika Online|access-date=2018-05-05}}</ref>
Pada 27 Agustus 2011, [[kereta api Gajayana|kereta api Gajayana Lebaran]] dibajak di Stasiun Telagasari. Salah satu orang di antara mereka masuk lokomotif dan menyandera masinis. Kereta sempat berhenti di [[Stasiun Haurgeulis]] untuk menurunkan penumpang gelap tersebut di lokomotif. Dalam keadaan terluka, masinis terus menghubungi pusat kendali Cirebon agar Gajayana terus melaju tanpa henti. Ketika sampai di wilayah kerja Daop I, masinis KA Gajayana berusaha mengontak PK agar kereta diberhentikan luar biasa, tetapi gagal berhenti di Bekasi maupun di Jatinegara, dan diarahkan ke [[stasiun Pasar Senen]]. Pada pukul 09.35 Gajayana masuk jalur 4 dan berhenti dengan rem darurat oleh petugas teknisi, dan dihadang aparat [[Brimob]] yang sudah siaga di bibir peron.<ref>{{Cite news|url=http://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/11/08/27/lqlcif-kronologis-lengkap-pembajakan-kereta-api-gajayana-jurusan-malangjakarta|title=Kronologis Lengkap Pembajakan Kereta Api Gajayana Jurusan Malang-Jakarta {{!}} Republika Online|newspaper=Republika Online|access-date=2018-05-05}}</ref>
Baris 45: Baris 45:
{{Adjacent stations|system=KAI|line=Cikampek–Cirebon Prujakan|left=Terisi|right=Jatibarang}}
{{Adjacent stations|system=KAI|line=Cikampek–Cirebon Prujakan|left=Terisi|right=Jatibarang}}



{{Coord|-6.464836|108.234739|display=title}}


[[Kategori:Stasiun kereta api di Jawa Barat|Telagasari]]
[[Kategori:Stasiun kereta api di Jawa Barat|Telagasari]]

Revisi terkini sejak 29 September 2024 16.32

Stasiun Telagasari

Stasiun Telagasari tahun 2023
Lokasi
Ketinggian+7 m
Operator
Letak
Jumlah peronTiga peron pulau yang agak tinggi (bangunan utama terletak di antara jalur 1 dan 2)
Jumlah jalur4 (jalur 2 dan 3: sepur lurus)
LayananHanya untuk penyusulan antarkereta api.
Konstruksi
Jenis strukturAtas tanah
Informasi lain
Kode stasiun
KlasifikasiIII/kecil[2]
Lokasi pada peta
Peta
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini

Stasiun Telagasari (TLS) adalah stasiun kereta api kelas III/kecil yang terletak di Telagasari, Lelea, Indramayu yang terletak di sebelah barat stasiun Jatibarang. Stasiun yang terletak pada ketinggian +7 meter ini termasuk dalam Daerah Operasi III Cirebon.

Awalnya stasiun ini memiliki tiga jalur kereta api dengan jalur 2 merupakan sepur lurus dan sepur badug menyambung di jalur 1.[3] Sejak beroperasinya jalur ganda segmen Haurgeulis–Telagasari per 8 Januari 1997,[4] jalur 1 baru stasiun dibangun tepat di depan pintu masuk asli stasiun sehingga saat ini Stasiun Telagasari dapat dipandang sebagai stasiun pulau. Sehingga, bangunan stasiun berada di antara jalur 1 dan 2. Namun sayangnya, kelanjutan jalur gandanya tidak dilanjutkan pembangunannya sampai Cirebon karena krisis ekonomi. Semenjak tahun 2007, jalur ganda tersebut sudah dapat dioperasikan,[5] sehingga stasiun ini kini memiliki empat jalur kereta api dengan jalur 2 dan 3 merupakan sepur lurus.

Saat ini tidak ada kereta api yang berhenti di stasiun ini, kecuali jika terjadi penyusulan antarkereta api.

Pada tanggal 30 April 1951 dan 4 Juni 1952, Stasiun Telagasari dibakar dua kali oleh gerombolan pengacau. Alat-alat kantor, pesawat telepon, dan telegraf ikut habis terbakar. Gerombolan tersebut diyakini terafiliasi dengan DI/TII.[6]

Pada 12 Oktober 2007, kereta api Senja Utama Solo jurusan Solo Balapan anjlok saat mencapai 150 meter mendekati Stasiun Telagasari pada pukul 23.20 WIB. Tidak ada korban jiwa, tetapi 900 penumpang yang naik kereta api tersebut harus berpindah dengan kereta api lain.[7]

Pada 27 Agustus 2011, kereta api Gajayana Lebaran dibajak di Stasiun Telagasari. Salah satu orang di antara mereka masuk lokomotif dan menyandera masinis. Kereta sempat berhenti di Stasiun Haurgeulis untuk menurunkan penumpang gelap tersebut di lokomotif. Dalam keadaan terluka, masinis terus menghubungi pusat kendali Cirebon agar Gajayana terus melaju tanpa henti. Ketika sampai di wilayah kerja Daop I, masinis KA Gajayana berusaha mengontak PK agar kereta diberhentikan luar biasa, tetapi gagal berhenti di Bekasi maupun di Jatinegara, dan diarahkan ke stasiun Pasar Senen. Pada pukul 09.35 Gajayana masuk jalur 4 dan berhenti dengan rem darurat oleh petugas teknisi, dan dihadang aparat Brimob yang sudah siaga di bibir peron.[8]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Subdit Jalan Rel dan Jembatan (2004). Buku Jarak Antarstasiun dan Perhentian. Bandung: PT Kereta Api (Persero). 
  2. ^ a b Buku Informasi Direktorat Jenderal Perkeretaapian 2014 (PDF). Jakarta: Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 1 Januari 2020. 
  3. ^ Ikhtisar Lintas dan Emplasemen. Bandung: Perumka. 1992. hlm. 06–056. 
  4. ^ "Merayap Pasti Merebut Kepercayaan". Warta Ekonomi. IX (46-52): 37. 1998. 
  5. ^ Direktorat Jenderal Perkeretaapian (2010). Rencana Strategis Kementerian Perhubungan 2010-2014 Bidang Perkeretaapian (PDF). Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2021-01-24. Diakses tanggal 2021-04-20. 
  6. ^ Tim Telaga Bakti Nusantara (1997). Sejarah Perkeretaapian Indonesia. 2. Bandung: Angkasa. hlm. 399. ISBN 9796651688. 
  7. ^ antaranews.com. Bambang, ed. "Kereta Senja Solo Anjlok di Stasiun Telaga Sari Indramayu". ANTARA News. Diakses tanggal 2018-11-22. 
  8. ^ "Kronologis Lengkap Pembajakan Kereta Api Gajayana Jurusan Malang-Jakarta | Republika Online". Republika Online. Diakses tanggal 2018-05-05. 
Stasiun sebelumnya Piktogram dari KA Jarak Jauh Lintas Kereta Api Indonesia Stasiun berikutnya
Terisi
menuju Cikampek
Cikampek–Cirebon Prujakan Jatibarang