Lompat ke isi

Bibir: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Wagino Bot (bicara | kontrib)
k Bot: Merapikan artikel
 
(3 revisi perantara oleh satu pengguna lainnya tidak ditampilkan)
Baris 21: Baris 21:


{{Authority control}}
{{Authority control}}

==Bagian Bibir==
[[Berkas:Surface anatomy of the human lips.png|jmpl|Bagian-bagian bibir seorang [[bayi]]]]
Bibir manusia terdiri atas bibir bagian atas dan bibir bagian bawah yang masing-masing disebut sebagai "Labium superius oris" dan "Labium inferius oris". Bagian bibir atas dan bagian bibir bawah ini dihubungkan oleh lapisan bibir tipis yang disebut dwitaut bibir ([[komisura bibir]]). Titik di mana bibir bertemu dengan kulit di sekitar daerah [[mulut]] disebut batas merona atau [[batas vermilion]].Bentuk bibir manusia terlihat sedikit melekuk pada bagian atasnya karena adanya alur mulut atau [[oreng]] sehingga menciptakan kesan berbentuk seperti [[cinta]]. Batas merona yang melekuk pada bibir bagian atas itu disebut [[busur bibir]] ([[cupid's bow]]).

Kulit bibir terdiri atas tiga sampai lima lapisan sel sangat tipis dibandingkan dengan kulit [[Wajah]] pada umumnya yang memiliki hingga 16 lapisan. Dengan warna [[kulit]] terang, kulit bibir mengandung lebih sedikit [[Melanosit]] (sel yang menghasilkan [[Pigmen]] melanin, yang memberi warna pada kulit). Karena itu, [[Pembuluh darah]] muncul melalui kulit bibir, yang menyebabkan pewarnaan merah yang mencolok.

Kulit bibir tidak berbulu dan tidak memiliki [[Kelenjar keringat]]. Oleh karena itu, ia tidak memiliki lapisan pelindung keringat dan minyak tubuh biasa yang menjaga kulit tetap halus, menghambat [[Patogen]], dan mengatur kehangatan. Karena alasan ini, bibir lebih cepat kering dan lebih mudah pecah-pecah.


[[Kategori:Anatomi mulut]]
[[Kategori:Anatomi mulut]]
Baris 26: Baris 34:


{{anatomi-stub}}
{{anatomi-stub}}

==Bagian Bibir==
Bibir manusia terdiri atas bibir bagian atas dan bibir bagian bawah yang masing-masing disebut sebagai "Labium superius oris" dan "Labium inferius oris". Titik di mana bibir bertemu dengan kulit di sekitar daerah [[mulut]] adalah batas merona atau [[batas vermilion]].
Bentuk bibir manusia terlihat sedikit melekuk pada bagian atasnya, sehingga menciptakan kesan berbentuk seperti [[cinta]]. Lekukan pada bibir itu disebut [[busur bibir]] ([[cupid's bow]]).

Revisi terkini sejak 30 Agustus 2023 02.39

Bibir
Bibir wanita
Rincian
Pengidentifikasi
Bahasa LatinLabia oris
MeSHD008046
TA98A05.1.01.005
TA22775
FMA59816
Daftar istilah anatomi

Bibir adalah bagian tubuh yang terlihat di mulut manusia maupun pada beberapa binatang. Bibir yang lembut, bergerak, dan berfungsi sebagai pembukaan untuk asupan makanan dan dalam artikulasi suara dan bicara. Bibir manusia adalah organ indra sentuhan, dan dapat erotis bila digunakan dalam berciuman dan tindakan-tindakan lain yang berhubungan dengan hubungan seksual.

Bagian Bibir[sunting | sunting sumber]

Bagian-bagian bibir seorang bayi

Bibir manusia terdiri atas bibir bagian atas dan bibir bagian bawah yang masing-masing disebut sebagai "Labium superius oris" dan "Labium inferius oris". Bagian bibir atas dan bagian bibir bawah ini dihubungkan oleh lapisan bibir tipis yang disebut dwitaut bibir (komisura bibir). Titik di mana bibir bertemu dengan kulit di sekitar daerah mulut disebut batas merona atau batas vermilion.Bentuk bibir manusia terlihat sedikit melekuk pada bagian atasnya karena adanya alur mulut atau oreng sehingga menciptakan kesan berbentuk seperti cinta. Batas merona yang melekuk pada bibir bagian atas itu disebut busur bibir (cupid's bow).

Kulit bibir terdiri atas tiga sampai lima lapisan sel sangat tipis dibandingkan dengan kulit Wajah pada umumnya yang memiliki hingga 16 lapisan. Dengan warna kulit terang, kulit bibir mengandung lebih sedikit Melanosit (sel yang menghasilkan Pigmen melanin, yang memberi warna pada kulit). Karena itu, Pembuluh darah muncul melalui kulit bibir, yang menyebabkan pewarnaan merah yang mencolok.

Kulit bibir tidak berbulu dan tidak memiliki Kelenjar keringat. Oleh karena itu, ia tidak memiliki lapisan pelindung keringat dan minyak tubuh biasa yang menjaga kulit tetap halus, menghambat Patogen, dan mengatur kehangatan. Karena alasan ini, bibir lebih cepat kering dan lebih mudah pecah-pecah.