Lompat ke isi

Suku Kampai: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Jesse redmans (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Ryan Ikhsan R (bicara | kontrib)
 
(27 revisi perantara oleh 9 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
'''Suku Kampai''' adalah salah satu klan (marga) [[Orang Minangkabau|Minangkabau]].


'''Kampai''' adalah salah satu pasukuan (''klan'') pada etnis [[Orang Minangkabau|Minangkabau]]. Diketahui suku ([[Klan|''klan'']]) ini bersama [[Suku Tanjung|suku Tanjuang]] merupakan pecahan-pecahan dari [[suku Piliang]]. Suku ini diketahui menerapkan adat [[Lareh Koto Piliang]], seperti halnya suku induknya yaitu [[suku Piliang]], dengan prinsip adatnya yaitu ''"bajanjang naiak, batanggo turun"''.
== Etimologi ==
Secara [[etimologi]]nya, ''{{lang|min|kampai}}'' adalah istilah dalam bahasa Minangkabau baku yang memiliki arti "tempat padi bersemai", dalam beberapa dialek Minangkabau lainnya (non-baku), ''{{lang|min|kampai}}'' juga dieja sebagai ''{{lang|min|kampar}}''. Kemungkinan lokasi yang dimaksud ialah daerah [[Kabupaten Kampar|Kampar]], yang kini telah masuk ke dalam wilayah administrasi [[Provinsi Riau|Riau]] pada masa modern (namun pada masa lampau, Kampar merupakan salah satu ''{{lang|min|nagari}}'' dalam Ranah Minangkabau).


Di wilayah [[Balimbing, Rambatan, Tanah Datar|Nagari Balimbing, Kec. Rambatan, Kab. Tanah Datar]], suku ini merupakan bentuk pemekaran mandiri suatu sub-suku dari [[suku Piliang]] yaitu Piliang Kampai, yang mana sub-suku ini berasal dari Padang Lua, [[III Koto, Rambatan, Tanah Datar|Nagari III Koto, Kec. Rambatan, Kab. Tanah Datar]].
== Sejarah ==
Sebagai bagian dari masyarakat Minangkabau, klan (''{{lang|min|suku}}'') Kampai secara umum mengikuti sistem genealogi berdasarkan garis keturunan ibu (matrilineal) dan juga masih berpegang teguh pada seluruh aturan resam khas Minangkabau.


== Etimologi ==
Pada masa perkembangannya, kini sebagian dari klan (''{{lang|min|suku}}'') Kampai (utamanya yang hidup di Kabupaten Kampar) telah mengkafirkan diri dari Minangkabau dan menganggap diri mereka adalah suatu entitas tersendiri, hal tersebut tak lain dikarenakan pengaruh klan (''{{lang|min|suku}}'') tetangganya, yakni klan (''{{lang|min|suku}}'') [[Suku Malayu|Malayu]], yang sebagiannya juga meninggalkan matrilineal dan tata cara resam Minangkabau, dan mendakwakan diri sebagai [[Suku Melayu]] yang bercirikan Arabia (utamanya Yaman). Namun demikian, perbedaan antara klan (''{{lang|min|suku}}'') Kampai (atau Kampar atau Ocu) dengan Malayu (atau Melayu) ialah masih kentalnya segi kebudayaan Minangkabau yang diadopsi dalam masyarakat klan (''{{lang|min|suku}}'') Kampai, dalam segi linguistik pun masyarakat berklan (''{{lang|min|bersuku}}'') Kampai masih menunjukkan identitas kebahasaan Minangkabau yang lebih menonjol.
Secara etimologi, ''{{lang|min|kampai}}'' adalah istilah dalam bahasa Minangkabau baku yang memiliki arti "tempat padi bersemai"


== Distribusi ==
== Persebaran ==
Selain di daerah Kampar, klan (''{{lang|min|suku}}'') Kampai pada masa kini banyak ditemui juga di Sungai Pagu, [[Kabupaten Solok Selatan|Solok Selatan]], [[Kota Solok|Solok]], [[Pesisir Selatan]], [[Kabupaten Lima Puluh Kota]], [[Tanah Datar]], dan lain sebagainya.
Suku (klan) ini dapat ditemui di [[Kabupaten Tanah Datar]], wilayah Solok ([[Kabupaten Solok]] ataupun [[Kota Solok]]), wilayah Sungai Pagu ([[Kabupaten Solok Selatan]]), [[Kabupaten Pesisir Selatan]], [[Kabupaten Lima Puluh Kota]], [[Kabupaten Kampar]] dan beberapa lainnya di Minangkabau baik di darek maupun rantau.


== Suku serumpun ==
== Kerabat Serumpun ==
Klan (''{{lang|min|suku}}'') Kampai ini berkerabat dengan beberapa klan (''{{lang|min|suku}}'') lainnya di wilayah timur Ranah Minangkabau, diantaranya yakni [[Suku Malayu|Malayu]], [[Suku Panai|Panai]], dan lain sebagainya.
{{lang|min|Suku}} (''klan'') Kampai ini berkerabat dengan beberapa klan (''{{lang|min|suku}}'') lainnya di Ranah Minangkabau, diantaranya yakni [[Suku Malayu|Malayu]], [[Suku Panai|Panai]], [[Suku Bendang|Bendang]], [[Suku Mandailiang|Mandeliang]].


== Penghulu suku ==
== Pangulu ==
Gelar datuk pada suku Kampai di antaranya :
* Dt. Rajo Malikan Nan Gomuak
* Dt. Marajo Cindo Nan Kuniang
* Datuak Rajo Malikan Nan Gomuak
* Datuak Marajo Cindo Nan Kuniang
* Dt. Rajo Pahlawan
* Datuak Rajo Pahlawan
* Datuak Itam (di [[Ibuh, Payakumbuh Barat, Payakumbuh|Kel. Ibuh, Kec. Payakumbuh Barat, Kota Payakumbuh]])


== Pranala luar ==
== Pranala luar ==

Revisi terkini sejak 3 Oktober 2024 03.02

Kampai adalah salah satu pasukuan (klan) pada etnis Minangkabau. Diketahui suku (klan) ini bersama suku Tanjuang merupakan pecahan-pecahan dari suku Piliang. Suku ini diketahui menerapkan adat Lareh Koto Piliang, seperti halnya suku induknya yaitu suku Piliang, dengan prinsip adatnya yaitu "bajanjang naiak, batanggo turun".

Di wilayah Nagari Balimbing, Kec. Rambatan, Kab. Tanah Datar, suku ini merupakan bentuk pemekaran mandiri suatu sub-suku dari suku Piliang yaitu Piliang Kampai, yang mana sub-suku ini berasal dari Padang Lua, Nagari III Koto, Kec. Rambatan, Kab. Tanah Datar.

Etimologi

[sunting | sunting sumber]

Secara etimologi, kampai adalah istilah dalam bahasa Minangkabau baku yang memiliki arti "tempat padi bersemai"

Persebaran

[sunting | sunting sumber]

Suku (klan) ini dapat ditemui di Kabupaten Tanah Datar, wilayah Solok (Kabupaten Solok ataupun Kota Solok), wilayah Sungai Pagu (Kabupaten Solok Selatan), Kabupaten Pesisir Selatan, Kabupaten Lima Puluh Kota, Kabupaten Kampar dan beberapa lainnya di Minangkabau baik di darek maupun rantau.

Kerabat Serumpun

[sunting | sunting sumber]

Suku (klan) Kampai ini berkerabat dengan beberapa klan (suku) lainnya di Ranah Minangkabau, diantaranya yakni Malayu, Panai, Bendang, Mandeliang.

Gelar datuk pada suku Kampai di antaranya :

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]