Pulau Dupa: Perbedaan antara revisi
Tampilan
Konten dihapus Konten ditambahkan
k menyederhanakan informasi |
|||
(8 revisi perantara oleh satu pengguna lainnya tidak ditampilkan) | |||
Baris 12: | Baris 12: | ||
|populasi=- |
|populasi=- |
||
}} |
}} |
||
'''Pulau Dupa''' adalah [[pulau]] di [[Aluh Aluh, Banjar|Kecamatan Aluh-Aluh]], [[Kabupaten Banjar]], [[Kalimantan Selatan]]. Pulau ini termasuk salah satu pulau yang terletak di tengah aliran [[Sungai Barito]]. Pulau ini dinamakan demikian karena pulau ini terkenal dengan pohon kasturi yang berbau seperti [[dupa]], meski pohon tersebut tumbang karena [[abrasi]]. Masyarakat setempat yang mayoritasnya memiliki profesi sebagai nelayan, menyebut pulau ini dengan nama Pasar Lama atau Kubut karena di pulau ini pernah ada pasar yang menjual barang-barang dari luar pulau.<ref name=":0">{{Cite book|last=Batubara|first=Rido Miduk Sugandi|last2=Rusandi|first2=Andi|last3=Yusuf|first3=Muhammad|last4=Roroe|first4=Pingkan Katharina|last5=Sidqi|first5=Muhandis|last6=Sinaga|first6=Simon Boyke|last7=Solihin|first7=Akhmad|date=2015|url=|title=Kalimantan Selatan: Antara Laut Jawa dan Selat Makassar|location=Jakarta|publisher=Penerbit Buku Kompas|isbn=978-979-709-854-4|pages=34-35|others=|oclc=|url-status=live}}</ref> |
'''Pulau Dupa''' adalah [[pulau]] di [[Aluh Aluh, Banjar|Kecamatan Aluh-Aluh]], [[Kabupaten Banjar]], [[Kalimantan Selatan]]. Pulau ini termasuk salah satu pulau yang terletak di tengah aliran [[Sungai Barito]]. Pulau ini dinamakan demikian karena pulau ini terkenal dengan pohon kasturi yang berbau seperti [[dupa]], meski pohon tersebut tumbang karena [[abrasi]]. Masyarakat setempat yang mayoritasnya memiliki profesi sebagai [[nelayan]], menyebut pulau ini dengan nama Pasar Lama atau Kubut karena di pulau ini pernah ada [[pasar]] yang menjual barang-barang dari luar pulau.<ref name=":0">{{Cite book|last=Batubara|first=Rido Miduk Sugandi|last2=Rusandi|first2=Andi|last3=Yusuf|first3=Muhammad|last4=Roroe|first4=Pingkan Katharina|last5=Sidqi|first5=Muhandis|last6=Sinaga|first6=Simon Boyke|last7=Solihin|first7=Akhmad|date=2015|url=|title=Kalimantan Selatan: Antara Laut Jawa dan Selat Makassar|location=Jakarta|publisher=Penerbit Buku Kompas|isbn=978-979-709-854-4|pages=34-35|others=|oclc=|url-status=live}}</ref> |
||
Pulau ini dapat diakses dengan menggunakan kelotok atau |
Pulau ini dapat diakses dengan menggunakan [[kelotok]] atau [[rakit]]. Meski pulau ini belum memiliki sarana [[pendidikan]] dan [[kesehatan]], pulau ini sudah memiki jaringan listrik dari [[Perusahaan Listrik Negara]].<ref name=":0" /> |
||
<mapframe latitude="-3.458889" longitude="114.5222" zoom="7" width="400" height="301" text="Letak Pulau Dupa" />{{Pulau-stub}} |
<mapframe latitude="-3.458889" longitude="114.5222" zoom="7" width="400" height="301" text="Letak Pulau Dupa" />{{Pulau-stub}} |
||
Baris 20: | Baris 20: | ||
<references /> |
<references /> |
||
{{Pulau di Kalimantan Selatan}} |
|||
[[Kategori:Pulau di Kalimantan Selatan]] |
[[Kategori:Pulau di Kalimantan Selatan]] |
||
[[Kategori:Pulau di Indonesia]] |
[[Kategori:Pulau di Indonesia]] |
Revisi terkini sejak 31 Desember 2023 23.29
Koordinat | |
---|---|
Negara | Indonesia |
Gugus kepulauan | Kalimantan |
Provinsi | Kalimantan Selatan |
Kabupaten | Kabupaten Banjar |
Luas | ±6 ha |
Populasi | - |
Pulau Dupa adalah pulau di Kecamatan Aluh-Aluh, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan. Pulau ini termasuk salah satu pulau yang terletak di tengah aliran Sungai Barito. Pulau ini dinamakan demikian karena pulau ini terkenal dengan pohon kasturi yang berbau seperti dupa, meski pohon tersebut tumbang karena abrasi. Masyarakat setempat yang mayoritasnya memiliki profesi sebagai nelayan, menyebut pulau ini dengan nama Pasar Lama atau Kubut karena di pulau ini pernah ada pasar yang menjual barang-barang dari luar pulau.[1]
Pulau ini dapat diakses dengan menggunakan kelotok atau rakit. Meski pulau ini belum memiliki sarana pendidikan dan kesehatan, pulau ini sudah memiki jaringan listrik dari Perusahaan Listrik Negara.[1]
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ a b Batubara, Rido Miduk Sugandi; Rusandi, Andi; Yusuf, Muhammad; Roroe, Pingkan Katharina; Sidqi, Muhandis; Sinaga, Simon Boyke; Solihin, Akhmad (2015). Kalimantan Selatan: Antara Laut Jawa dan Selat Makassar. Jakarta: Penerbit Buku Kompas. hlm. 34–35. ISBN 978-979-709-854-4.