Kereta Cepat Indonesia China: Perbedaan antara revisi
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android |
k Wikifisasi |
||
(34 revisi perantara oleh 15 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1: | Baris 1: | ||
{{About|perusahaan transportasi kereta cepat di Indonesia|layanan kereta cepat dari Jakarta ke Bandung|kereta cepat Whoosh}}{{Infobox rail |
|||
{{Future building}} |
|||
|railroad_name = PT Kereta Cepat Indonesia China |
|||
{{Infobox rail |
|||
|railroad_name = PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) |
|||
|logo_filename = KCIC logo.png |
|logo_filename = KCIC logo.png |
||
|locale = [[Jakarta Timur|Jakarta]]–[[Kabupaten Bandung|Bandung]] |
|locale = [[Jakarta Timur|Jakarta]]–[[Kabupaten Bandung|Bandung]] |
||
Baris 13: | Baris 12: | ||
| key_people = [[Dwiyana Slamet Riyadi]]<br>([[Direktur Utama]])<br/>[[Ju Guojiang]]<br/>([[Komisaris Utama]]) |
| key_people = [[Dwiyana Slamet Riyadi]]<br>([[Direktur Utama]])<br/>[[Ju Guojiang]]<br/>([[Komisaris Utama]]) |
||
| founded = {{start date and age|2015|10|16}} |
| founded = {{start date and age|2015|10|16}} |
||
| owner = {{unbulleted list|[[Pilar Sinergi BUMN Indonesia]] (60%)|Beijing Yawan HSR (40%)}} |
| owner = {{unbulleted list|[[Pilar Sinergi BUMN Indonesia]] (60%)|[[Beijing Yawan HSR]] (40%)}} |
||
| area_served = |
| area_served = |
||
| website = {{URL|https://www.kcic.co.id}} |
| website = {{URL|https://www.kcic.co.id}} |
||
}} |
}} |
||
|hq_city=[[Jakarta]], Indonesia|el=27,5 kV AC|founded=|stations=4|map_name=Peta jalur KCIC|regions=[[Daerah Khusus Ibukota Jakarta]] dan [[Jawa Barat]]|fleet=11 rangkaian}} |
|hq_city=[[Jakarta]], Indonesia|el=27,5 kV AC|founded=|stations=4|map_name=Peta jalur KCIC|regions=[[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|DKI Jakarta]] dan [[Jawa Barat]]|fleet=11 rangkaian}} |
||
'''PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC |
'''PT Kereta Cepat Indonesia China''' ({{Lang-zh|t=印尼中國高速鐵路有限公司|s=印尼中国高速铁路有限公司|p=yìnní zhōngguó gāosù tiělù yǒuxiàn gōngsī}}, biasa disingkat menjadi '''KCIC''') adalah perusahaan Indonesia yang bergerak di bidang penyelenggaraan jaringan [[kereta kecepatan tinggi di Indonesia]]. Pada tahap awal, perusahaan ini membangun jalur kereta kecepatan tinggi dengan rute [[Whoosh|Jakarta–Bandung]] di kawasan [[megapolitan]] [[Parahyangan]]. |
||
Perusahaan ini didirikan pada tahun 2015 sebagai sebuah [[perusahaan patungan]] antara [[Pilar Sinergi BUMN Indonesia]] (PSBI) dan [[Beijing Yawan HSR]] asal [[Tiongkok]], dengan PSBI memegang 60% saham perusahaan ini, sementara Beijing Yawan memegang sisanya.<ref>{{Cite news|title=KCIC Batal Bangun Stasiun Walini untuk Kereta Cepat|url=https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20211018164142-92-709306/kcic-batal-bangun-stasiun-walini-untuk-kereta-cepat|work=[[CNN Indonesia]]|language=id-ID|access-date=2022-08-31}}</ref> Beijing Yawan merupakan perusahaan patungan yang didirikan oleh sejumlah BUMN Tiongkok, yakni China Railway International Company Limited, [[China Railway Group Limited]], [[CRRC|CRRC Corporation]], [[Sinohydro]], dan China Railway Signal & Communication.<ref>{{Cite web|last=Indonesia|first=Bisnis|title=Komunikasi Buruk, Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung Lamban - Bisnis Indonesia|url=https://production-496932930502.bisnisindonesia.id//article/komunikasi-buruk-proyek-kereta-cepat-jakartabandung-lamban|website=Bisnisindonesia.id|language=id|access-date=2023-09-22}}</ref> |
|||
Pembangunan jalur kereta kecepatan tinggi di Indonesia telah melalui proses panjang, semenjak [[Jepang]] memperkenalkan [[Shinkansen|kereta cepat mereka]] pada tahun 2008. Di tengah-tengah studi kelayakan tersebut, kerja sama proyek tersebut diambil alih oleh Republik Rakyat Tiongkok dengan menghadirkan skema yang menurut RRT "tidak memberatkan pemerintah".<ref name="ST" /><ref>{{cite web|title=Indonesian High-Speed Railway to Begin Operations in August: Minister|url=https://thediplomat.com/2023/04/indonesian-high-speed-railway-to-begin-operations-in-august-minister/|website=thediplomat.com|language=en|access-date=22 Mei, 2023}}</ref> |
|||
Pembangunan jalur kereta kecepatan tinggi di Indonesia telah melalui proses panjang, semenjak [[Jepang]] memperkenalkan [[Shinkansen|kereta cepat mereka]] pada tahun 2008. Di tengah-tengah studi kelayakan tersebut, kerja sama proyek tersebut diambil alih oleh Republik Rakyat Tiongkok dengan menghadirkan skema yang menurut RRT "tidak memberatkan pemerintah".<ref name="ST" /><ref>{{cite web|title=Indonesian High-Speed Railway to Begin Operations in August: Minister|url=https://thediplomat.com/2023/04/indonesian-high-speed-railway-to-begin-operations-in-august-minister/|website=thediplomat.com|language=en|access-date=22 Mei, 2023}}</ref> |
|||
Perusahaan ini dibentuk sebagai patungan antara PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI) sebesar 60% dengan perusahaan konsorsium asal [[Tiongkok]], Beijing Yawan HSR Company Limited, sebesar 40%.<ref>{{Cite news|title=KCIC Batal Bangun Stasiun Walini untuk Kereta Cepat|url=https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20211018164142-92-709306/kcic-batal-bangun-stasiun-walini-untuk-kereta-cepat|work=[[CNN Indonesia]]|language=id-ID|access-date=2022-08-31}}</ref> PT PSBI sendiri merupakan perusahaan patungan [[badan usaha milik negara]] (BUMN) indonesia, antara [[Kereta Api Indonesia]] (25%), [[Wijaya Karya]] (38%), [[Perkebunan Nusantara VIII]] (25%), dan [[Jasa Marga]] (12%). Adapun Beijing Yawan HSR Co. Ltd. juga merupakan perusahaan patungan yang dimiliki oleh BUMN Tiongkok, yaitu China Railway International, [[China Railway Group Limited]], [[CRRC|CRRC Corporation]], [[Sinohydro]], dan China Railway Signal & Communication. |
|||
== Sejarah == |
== Sejarah == |
||
Baris 28: | Baris 27: | ||
=== Penawaran Tiongkok dan pembentukan KCIC === |
=== Penawaran Tiongkok dan pembentukan KCIC === |
||
Pada bulan April 2015, Republik Rakyat Tiongkok bersaing dengan Jepang |
Pada bulan April 2015, [[Tiongkok|Republik Rakyat Tiongkok]] bersaing dengan [[Jepang]] untuk menawarkan kereta kecepatan tinggi mereka untuk Indonesia.<ref name="Japan Times3">{{cite news|date=30 September 2015|title=Japan loses Indonesian high-speed railway contract to China|url=http://www.japantimes.co.jp/news/2015/09/30/business/japan-loses-indonesian-high-speed-railway-contract-china/#.Vg1ynv4w-70|newspaper=The Japan Times|accessdate=1 October 2015}}</ref> Perlombaan tersebut, menurut ''[[The Jakarta Post]]'', menjadi bagian dari permainan politik dan ekonomi antara kedua negara tersebut untuk merebut pengaruh strategis di kawasan [[Asia-Pasifik]].<ref name="JP1">{{cite news|author=Craig P. Oehlers|date=22 August 2015|title=Race for Indonesia’s high-speed railway part of a big game|url=http://www.thejakartapost.com/news/2015/08/22/race-indonesia-s-high-speed-railway-part-a-big-game.html|newspaper=The Jakarta Post|location=Jakarta|accessdate=1 October 2015}}</ref> Proyek ini sempat hampir dibatalkan pada akhir bulan September 2015, hingga akhirnya Indonesia memilih Tiongkok sebagai pemenang proyek dengan nilai Rp 75 triliun (US$ 5 miliar).<ref name="WSJ">{{cite news|author=Ben Otto and Anita Rachman|date=30 September 2015|title=Indonesia’s Handling of High-Speed Train Project Adds to Business Confusion, Mixed messages to Japan, China come as Indonesia courts foreign investors|url=http://www.wsj.com/articles/indonesia-to-break-ground-on-first-high-speed-railway-this-year-1443596942?mod=rss_Business|newspaper=The Wall Street Journal|accessdate=1 October 2015}}</ref> |
||
Pada tanggal 2 Oktober 2015, PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI) dibentuk sebagai sebuah konsorsium dari empat BUMN yang terlibat dalam proses pembangunan kereta kecepatan tinggi |
Pada tanggal 2 Oktober 2015, [[Pilar Sinergi BUMN Indonesia|PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia]] (PSBI) resmi dibentuk sebagai sebuah konsorsium dari empat BUMN yang akan terlibat dalam proses pembangunan kereta kecepatan tinggi, yakni [[Kereta Api Indonesia]], [[Wijaya Karya]], [[PTPN VIII]], dan [[Jasa Marga]]. Pada tanggal 6 Oktober 2015, pembentukan konsorsium pun dilaporkan kepada [[Otoritas Jasa Keuangan]], dan Presiden [[Joko Widodo]] kemudian mengesahkan [[Peraturan Presiden]] (Perpres) No. 107 Tahun 2015 tentang Percepatan Penyelenggaraan Prasarana dan Sarana Kereta Api Cepat antara Jakarta dan Bandung. PSBI rencananya akan melakukan penyertaan modal ke sebuah [[perusahaan patungan]] yang didirikan bersama BUMN Tiongkok.<ref>{{Cite news|last=Lestari|first=Daurina|date=2015-10-08|title=Pilar Sinergi BUMN Indonesia Akan Bangun Kereta Cepat|url=https://www.viva.co.id/arsip/684321-ini-rekanan-china-yang-bangun-kereta-cepat-jakarta-bandung|work=[[VIVA.co.id]]|language=id|access-date=2022-08-31}}</ref><ref name=":1">{{Cite news|last=Wahyuni|date=2016-01-21|title=Kereta Cepat Jakarta-Bandung Lewati 4 Stasiun, Mana Saja?|url=https://www.liputan6.com/bisnis/read/2417288/kereta-cepat-jakarta-bandung-lewati-4-stasiun-mana-saja|work=[[Liputan6.com]]|language=id|access-date=2022-08-31|first=Nurseffi Dwi|editor-last=Suhendra|editor-first=Zulfi}}</ref> |
||
Perusahaan patungan tersebut kemudian didirikan dengan nama PT Kereta Cepat Indonesia China, dengan PSBI memegang 60% saham, sementara Beijing Yawan memegang sisanya. Perusahaan ini didirikan pada tanggal 16 Oktober 2015 dan direncanakan akan mengutamakan komersialisasi, tidak memberatkan APBN, dan mengedepankan sinergi antar bisnis.<ref name=":0">{{Cite web|date=2015-10-16|title=Bangun Kereta Cepat, Konsorsium BUMN-Cina Dibentuk|url=https://www.republika.co.id/berita/nwarda328/bangun-kereta-cepat-konsorsium-bumncina-dibentuk|website=Republika Online|language=id|access-date=2022-04-20}}</ref> Menanggapi kerja sama yang baru ini, Perdana Menteri Jepang [[Yoshihide Suga]] menyatakan bahwa ia "sangat menyesalkan" dan "sulit memahami" pilihan Indonesia.<ref name="Japan Times3"/> Namun, Menteri BUMN saat itu, [[Rini Soemarno]], mengatakan bahwa struktur keuangan Tiongkok dinilai lebih menguntungkan karena proposal Tiongkok tidak memerlukan jaminan dan pendanaan dari Pemerintah Indonesia.<ref name="ST">{{cite news|date=2 October 2015|title=Indonesia defends bidding process for high-speed rail project after Japan angered at being rejected|url=http://www.straitstimes.com/asia/se-asia/indonesia-defends-bidding-process-for-high-speed-rail-project-after-japan-angered-at|newspaper=The Strait Times|location=Singapore|accessdate=2 October 2015}}</ref> |
|||
=== Konstruksi === |
=== Konstruksi === |
||
{{Main|Whoosh#Sejarah}} |
|||
Untuk memulai konstruksi, Jokowi mengesahkan Peraturan Presiden No. 3 Tahun 2016 sebagai sebuah [[Proyek Strategis Nasional]].<ref name=":2">{{Cite web|title=Lika-Liku Kereta Cepat Jakarta-Bandung: dari Kebun Teh Mandalawangi Jadi Beban APBN|url=https://www.kompas.tv/article/221725/lika-liku-kereta-cepat-jakarta-bandung-dari-kebun-teh-mandalawangi-jadi-beban-apbn|website=KOMPAS.tv|language=id|access-date=2022-08-31}}</ref> Pada 21 Januari 2016, Jokowi meletakkan batu pertama konstruksi di kawasan Perkebunan Teh Walini milik PTPN VIII. Estimasi pembiayaan proses konstruksi ini mencapai Rp70 triliun.<ref>{{Cite news|date=2016-01-21|title=Jokowi letakkan batu pertama proyek kereta cepat Jakarta-Bandung|url=https://www.merdeka.com/peristiwa/jokowi-letakkan-batu-pertama-proyek-kereta-cepat-jakarta-bandung.html|work=[[Merdeka.com]]|access-date=2022-08-31|language=id|last=Wiyono|first=Andrian Salam|editor-last=Fadil|editor-first=Iqbal}}</ref> |
|||
Memulai konstruksi, Jokowi mengesahkan Peraturan Presiden No. 3 Tahun 2016 yang menetapkan kereta cepat sebagai sebuah [[Proyek Strategis Nasional]].<ref name=":2">{{Cite web|title=Lika-Liku Kereta Cepat Jakarta-Bandung: dari Kebun Teh Mandalawangi Jadi Beban APBN|url=https://www.kompas.tv/article/221725/lika-liku-kereta-cepat-jakarta-bandung-dari-kebun-teh-mandalawangi-jadi-beban-apbn|website=KOMPAS.tv|language=id|access-date=2022-08-31}}</ref> Pada tanggal 21 Januari 2016, Jokowi meletakkan batu pertama konstruksi di kawasan Perkebunan Teh Walini milik PTPN VIII. Pembiayaan konstruksi kala itu diperkirakan mencapai Rp 70 triliun.<ref>{{Cite news|date=2016-01-21|title=Jokowi letakkan batu pertama proyek kereta cepat Jakarta-Bandung|url=https://www.merdeka.com/peristiwa/jokowi-letakkan-batu-pertama-proyek-kereta-cepat-jakarta-bandung.html|work=[[Merdeka.com]]|access-date=2022-08-31|language=id|last=Wiyono|first=Andrian Salam|editor-last=Fadil|editor-first=Iqbal}}</ref> Pada tahun 2017, di [[Beijing|Kota Beijing]], ditandatangani Perjanjian Fasilitas Pembiayaan Prasarana dan Sarana Kereta Cepat, yang disaksikan langsung oleh Presiden Jokowi dan Presiden RRT [[Xi Jinping]].<ref name=":2" />[[Berkas:Construction of Padalarang HSR Station.jpg|jmpl|Proses pembangunan stasiun HSR di seberang [[Stasiun Padalarang]]]]Trase yang ditetapkan adalah rute Jakarta–Bandung sejauh 142,3 km<ref>{{Cite news|last=Yanwardhana|first=Emir|title=KAI: Tarif Kereta Cepat Jakarta-Bandung Rp250 Ribu-Rp350 Ribu|url=https://www.cnbcindonesia.com/news/20220803175151-4-360889/kai-tarif-kereta-cepat-jakarta-bandung-rp250-ribu-rp350-ribu|work=[[CNBC Indonesia]]|language=id-ID|access-date=2022-08-31}}</ref>, dengan didukung empat stasiun, yakni [[Stasiun Halim|Halim]], [[Stasiun Karawang (KCIC)|Karawang]], Walini, dan [[Stasiun Tegalluar|Tegalluar]]. Pada tanggal 18 Oktober 2021, KCIC menyatakan bahwa Stasiun Walini dihentikan pembangunannya, karena alasan efisiensi biaya. Oleh karena itu, KCIC akan menggeser pembangunan stasiun tersebut ke [[Stasiun Padalarang|Padalarang]], agar kereta cepat dapat lebih terintegrasi dengan layanan [[Kereta Api Indonesia]].<ref>{{Cite news|last=ZRF|first=Angga Aliya|title=Mohon Maaf, Stasiun Kereta Cepat Walini Batal Dibangun|url=https://finance.detik.com/infrastruktur/d-5772261/mohon-maaf-stasiun-kereta-cepat-walini-batal-dibangun|work=[[Detik.com|detikcom]]|language=id-ID|access-date=2022-08-31}}</ref> |
|||
Proyek ini mengalami pembengkakan biaya, yang semula diperkirakan US$ 6,1 miliar, menjadi US$ 8,6 miliar. Untuk menangani masalah tersebut, manajemen KCIC berupaya menekan biaya menjadi sebesar US$ 8 miliar. [[Kementerian Badan Usaha Milik Negara Republik Indonesia|Kementerian BUMN]] lalu mengatakan bahwa pembengkakan biaya tersebut akan ditutup dengan pendanaan dari konsorsium pemegang saham serta pinjaman.<ref>{{Cite news|date=2022-08-06|title=Video: Apa Yang Menyebabkan Biaya Kereta Cepat Bengkak?|url=https://katadata.co.id/ratri/video/62ecee8338f9a/video-apa-yang-menyebabkan-biaya-kereta-cepat-bengkak|work=[[Katadata]]|language=id|access-date=2022-08-31|last=W.|first=Ratri Kartika}}</ref> |
|||
Pada tanggal 18 Mei 2023, KCIC resmi memulai uji coba perdana jalur kereta cepat Jakarta–Bandung. Jalur KCIC dialiri listrik dengan tegangan 27,5 kV AC.<ref name=":5">{{Cite web|last=antaranews.com|date=2023-05-19|title=KCIC alirkan daya listrik jalur kereta cepat Jakarta-Bandung|url=https://www.antaranews.com/berita/3545688/kcic-alirkan-daya-listrik-jalur-kereta-cepat-jakarta-bandung|website=Antara News|access-date=2023-05-20}}</ref> Pada tanggal 16 September, KCIC mulai membuka uji coba perdana gratis bagi masyarakat umum hingga 30 September.<ref>{{Cite web|last=Media|first=Kompas Cyber|date=2023-09-16|title=Pendaftaran Uji Coba Kereta Cepat Gratis Dibuka Hari Ini|url=https://money.kompas.com/read/2023/09/16/150000026/pendaftaran-uji-coba-kereta-cepat-gratis-dibuka-hari-ini|website=KOMPAS.com|language=id|access-date=2023-09-18}}</ref> |
|||
Pada tahun 2017, di Kota Beijing, RRT, telah ditandatangani ''Facility Agreement'' Pembiayaan Prasarana dan Sarana Kereta Cepat, yang disaksikan langsung oleh Presiden Jokowi dan Presiden RRT [[Xi Jinping]].<ref name=":2" /> [[Budi Karya Sumadi]] selaku Menteri Perhubungan mengingatkan kepada perusahaan kontraktor konstruksi agar segera mempercepat proses konstruksi. Menurutnya, pembebasan lahan menjadi masalah terhambatnya pembangunan infrastruktur, dan ia tidak mengharuskan pembebasan lahan rampung 100%. Kendati demikian, pembebasan lahan masih menjadi prasyarat yang harus dipenuhi agar pinjaman yang diberikan oleh [[China Development Bank]] dapat segera cair.<ref>{{Cite news|last=Kusuma|first=Hendra|title=Saran Menhub Soal Kereta Cepat: Konstruksi Jangan Tunggu Tanah 100%|url=https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-3514636/saran-menhub-soal-kereta-cepat-konstruksi-jangan-tunggu-tanah-100|work=[[Detik.com|detikcom]]|language=id-ID|access-date=2022-08-31}}</ref> |
|||
== Layanan == |
|||
Trase yang ditetapkan adalah rute Jakarta–Bandung sejauh 142,3 km<ref>{{Cite news|last=Yanwardhana|first=Emir|title=KAI: Tarif Kereta Cepat Jakarta-Bandung Rp250 Ribu-Rp350 Ribu|url=https://www.cnbcindonesia.com/news/20220803175151-4-360889/kai-tarif-kereta-cepat-jakarta-bandung-rp250-ribu-rp350-ribu|work=[[CNBC Indonesia]]|language=id-ID|access-date=2022-08-31}}</ref>, dan didukung empat stasiun yakni [[Stasiun Halim|Halim]], [[Stasiun HSR Karawang|Karawang]], Walini, dan [[Stasiun HSR Tegalluar|Tegalluar]]. Setiap stasiun akan dilengkapi fasilitas untuk mendukung [[pembangunan berorientasi transit]] (TOD) di sekitar stasiun. Terkait dengan rencana stasiun baru ini, [[Kota Raya Walini|Walini]] akan diproyeksikan sebagai sebuah [[kota terencana]] baru yang akan menjadi penyangga wilayah Bandung Raya. Proyek ini diproyeksikan akan menyerap 39.000 tenaga kerja saat proses konstruksi, 20.000 tenaga kerja saat proses pembangunan TOD, dan 28.000 tenaga kerja setelah operasi. Untuk mendukung operasional, KCIC akan menghadirkan 11 set kereta cepat dengan 8 kereta per rangkaian.<ref name=":1" /> |
|||
{{Main|Whoosh}} |
|||
[[Berkas:Construction of Padalarang HSR Station.jpg|jmpl|Proses pembangunan stasiun HSR di seberang [[Stasiun Padalarang]]]] |
|||
{{KCJB}} |
|||
Proyek ini tidak selalu berjalan mulus. Estimasi biaya yang ditetapkan oleh KCIC semula berkisar US$6,1 miliar, tetapi pada November 2020, KCIC memperkirakan ada pembengkakan sehingga menjadi US$8,6 miliar, dan dari pihak manajemen mampu menekan biaya menjadi sebesar US$8 miliar. [[Kementerian Badan Usaha Milik Negara Republik Indonesia|Kementerian BUMN]] mengatakan bahwa pembengkakan biaya ini akan ditutup dengan pendanaan dari konsorsium pemegang saham serta pinjaman. Konsorsium tersebut akan menanggung 25% ''cost overrun'' yang berasal dari penyertaan modal negara yang masuk ke [[PT Kereta Api Indonesia]] sebesar Rp4 triliun dan Tiongkok akan urun sebesar Rp3 triliun. Sebesar 75% sisanya berasal dari pinjaman.<ref>{{Cite news|date=2022-08-06|title=Video: Apa Yang Menyebabkan Biaya Kereta Cepat Bengkak?|url=https://katadata.co.id/ratri/video/62ecee8338f9a/video-apa-yang-menyebabkan-biaya-kereta-cepat-bengkak|work=[[Katadata]]|language=id|access-date=2022-08-31|last=W.|first=Ratri Kartika}}</ref> |
|||
{{Multiple images |
|||
| image1 = KCIC400AF.jpg |
|||
| caption1 = Kereta inspeksi [[Fuxing (kereta api)#Varian|KCIC400AF CIT 22 01]] saat menjalani uji coba di lintas KCIC |
|||
| image2 = KCIC400AF_at_Tegalluar_Station.jpg |
|||
| caption2 = Kereta penumpang [[China Railway CR400AF #Varian|KCIC400AF]] di [[Stasiun Tegalluar]] |
|||
| direction = vertical |
|||
}} |
|||
KCIC mengoperasikan layanan kereta kecepatan tinggi dengan rute [[Jakarta]]–[[Bandung]] dengan jenama [[Whoosh]]. Sepanjang perjalanannya, KCJB melayani empat stasiun. Layanan ini menggunakan jalur yang memiliki 13 terowongan dan dibangun menggunakan konstruksi layang dengan panjang 60% dari total panjang jalur (142,3 km). Sisanya menggunakan ''at grade'', khususnya pada segmen-segmen yang akan melalui terowongan hingga akhirnya sampai di Bandung.<ref>{{Cite web|last=Anwar|first=Muhammad Choirul|title=Menteri Rini Puji Peran China di Kereta Cepat Jakarta-Bandung|url=https://www.cnbcindonesia.com/news/20190930115253-4-103098/menteri-rini-puji-peran-china-di-kereta-cepat-jakarta-bandung|website=CNBC Indonesia|language=id-ID|access-date=2022-11-13}}</ref><ref>{{Cite web|last=Arjanto|first=Dwi|date=2022-04-04|title=Apa Kabar 13 Terowongan Kereta Cepat Jakarta-Bandung..|url=https://bisnis.tempo.co/read/1578292/apa-kabar-13-terowongan-kereta-cepat-jakarta-bandung|website=Tempo|language=en|access-date=2022-11-13}}</ref> |
|||
KCJB menggunakan sarana ''Electric Multiple Unit'' (EMU) [[Fuxing (kereta api)#Varian|KCIC400AF]], dengan basis CR400AF/[[Fuxing (kereta api)|Fuxing]], buatan [[:en:CRRC Qingdao Sifang|CRRC Qingdao Sifang, Co.]] Ltd.<ref>{{Cite news|last=Rayanti|first=Dina|title=Mengintip Proses Pengangkatan Kereta Cepat Jakarta-Bandung dari China|url=https://oto.detik.com/berita/d-6256915/mengintip-proses-pengangkatan-kereta-cepat-jakarta-bandung-dari-china|work=[[Detik.com|detikcom]]|language=id-ID|access-date=2022-08-31}}</ref> Sarana kereta ini memiliki kecepatan operasional hingga 350 km/jam. KCIC400AF telah diadaptasikan sesuai kondisi iklim dan geografis Pulau Jawa dan akan menghadirkan interior bernuansa Indonesia seperti [[komodo]], [[batik]], dan [[Borobudur]].<ref>{{Cite web|last=A|first=Khairunnisa Fauzatul|title=Rangkaian Kereta Cepat Jakarta-Bandung akan Tampilkan Nuansa Indonesia, Intip Spesifikasinya - Pikiran-Rakyat.com|url=https://www.pikiran-rakyat.com/nasional/pr-015200265/rangkaian-kereta-cepat-jakarta-bandung-akan-tampilkan-nuansa-indonesia-intip-spesifikasinya|website=www.pikiran-rakyat.com|language=id|access-date=2022-08-31}}</ref> Rangkaian kereta cepat dirancang untuk minim kebisingan dan getaran, tahan api, banjir, dan gempa bumi, serta tahan terhadap serangan objek asing.<ref>{{Cite news|title=Intip Rangkaian Kereta Cepat Jakarta-Bandung, Desain Terinspirasi dari Komodo hingga Mega Mendung|url=https://jabar.tribunnews.com/2022/08/01/intip-rangkaian-kereta-cepat-jakarta-bandung-desain-terinspirasi-dari-komodo-hingga-mega-mendung|work=[[Tribunnews|Tribunnews.com]]|language=id|access-date=2022-08-31|last=Abdussalam|first=Muhamad Syarif}}</ref> |
|||
Pada tanggal 18 Oktober 2021, KCIC menyatakan bahwa Stasiun Walini yang semula dimasukkan dalam daftar stasiun mereka, dicoret dari daftar stasiun, terkait dengan efisiensi biaya. Oleh karena itu, mereka akan memilih menggeser stasiun tersebut ke [[Stasiun HSR Padalarang|Padalarang]] untuk alasan integrasi moda.<ref>{{Cite news|last=ZRF|first=Angga Aliya|title=Mohon Maaf, Stasiun Kereta Cepat Walini Batal Dibangun|url=https://finance.detik.com/infrastruktur/d-5772261/mohon-maaf-stasiun-kereta-cepat-walini-batal-dibangun|work=[[Detik.com|detikcom]]|language=id-ID|access-date=2022-08-31}}</ref> |
|||
== Kritik dan kontroversi == |
|||
Pada 18 Mei 2023, KCIC resmi memulai uji coba perdana jalur kereta cepat Jakarta–Bandung. Jalur KCIC dialiri listrik dengan tegangan 27,5 kV AC.<ref name=":5" /> Perkiraan Operasional jalur kereta cepat Jakarta-Bandung ini akan dimulai 18 Agustus 2023 mendatang satu hari setelah [[Hari Kemerdekaan Indonesia|HUT RI]] ke 78 tahun, namun diundur operasional KCIC pada jalur kereta cepat Jakarta-Bandung sebelum Peresmian pada 1 Oktober 2023 yang akan mendatang. |
|||
{{Main|Whoosh#Kritik dan kontroversi}} |
|||
[[Ignasius Jonan]], yang kala itu menjabat sebagai [[Daftar Menteri Perhubungan Indonesia|Menteri Perhubungan]], mengkritik pendeknya rute Jakarta–Bandung, serta menganggap bahwa kereta kecepatan tinggi idealnya memiliki jarak yang cukup jauh, seperti rute Jakarta–Surabaya. Meskipun demikian, Kementerian Perhubungan tidak mempersulit perizinan proyek ini, asalkan seluruh persyaratannya dipenuhi. Jonan tidak menginginkan kasus [[Jakarta Eco Transport]] terulang lagi, dan mengancam akan mencabut izin jika proyek berhenti di tengah jalan.<ref name=":4">{{Cite news|last=Idris|first=Muhammad|date=2021-11-01|title=Sederet Alasan Jonan Menolak Proyek Kereta Cepat Saat Jadi Menhub|url=https://money.kompas.com/read/2021/11/01/080426026/sederet-alasan-jonan-menolak-proyek-kereta-cepat-saat-jadi-menhub|work=[[Kompas.com]]|language=id|access-date=2022-09-07|editor-last=Idris|editor-first=Muhammad}}</ref> Jonan tidak banyak dilibatkan dalam pembentukan KCIC, serta proyeknya saat itu tidak masuk dalam daftar proyek strategis Kemenhub. Proyek KCJB digagas berdasarkan keinginan [[Rini Soemarno]], [[Daftar Menteri Badan Usaha Milik Negara Indonesia|Menteri BUMN]] agar Indonesia menjadi penyelenggara kereta kecepatan tinggi pertama di Asia Tenggara. Pada pertengahan 2014, dalam sebuah acara di [[Universitas Bina Nusantara|Universitas Binus]], Jonan menganggap proyek tersebut tidak berkeadilan.<ref name=":4" /> |
|||
Selama pembangunan, proyek tersebut juga beberapa kali menemui masalah. Pada 22 Oktober 2019, terjadi kebakaran di pinggir Jalan Tol Padalarang–Buahbatu km 130 yang diduga akibat kebocoran pipa [[Pertamina]]. Warga yang tinggal di sekitar proyek sempat mengingatkan kepada pengelola proyek KCIC bahwa di kawasan tersebut terdapat jaringan pipa Pertamina. Selain itu, Komite Keselamatan Konstruksi [[Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia|Kementerian PUPR]] sempat meminta penghentian sementara proyek pada 2 Maret 2020. Menurut penilaian Komite tersebut, proyek ini menyumbat saluran air di [[Jalan Tol Jakarta–Cikampek]] dan [[Jalan Tol Purwakarta–Bandung–Cileunyi|Purwakarta–Bandung–Cileunyi]] sehingga menimbulkan banjir.<ref>{{Cite news|last=Rachman|first=Fadhly Fauzi|title=Disetop, Proyek KCIC Bikin Banjir hingga Kebakaran|url=https://finance.detik.com/infrastruktur/d-4920549/disetop-proyek-kcic-bikin-banjir-hingga-kebakaran|work=[[Detik.com|detikcom]]|language=id-ID|access-date=2022-08-31}}</ref> |
|||
== Prasarana == |
|||
Pada 2021, pendanaan proyek KCIC disorot. Pada 1 November 2021, pemerintah mengucurkan APBN sebesar Rp 3,4 triliun untuk menutupi ''cost overrun'' yang dialami KCIC.<ref name=":3">{{Cite news|date=2022-05-26|title=Ironi Kereta Cepat: Ngotot Diklaim B to B, Tapi Pakai Duit APBN|url=https://money.kompas.com/read/2022/05/26/104146726/ironi-kereta-cepat-ngotot-diklaim-b-to-b-tapi-pakai-duit-apbn|work=[[Kompas.com]]|language=id|access-date=2022-08-31|editor-last=Idris|editor-first=Muhammad|first=Muhammad|last=Idris}}</ref><ref>{{Cite news|date=2021-11-01|title=Sah, Proyek Kereta Cepat Diguyur Duit APBN Rp 3,4 Triliun|url=https://money.kompas.com/read/2021/11/01/150157826/sah-proyek-kereta-cepat-diguyur-duit-apbn-rp-34-triliun|work=[[Kompas.com]]|language=id|access-date=2022-08-31|editor-last=Idris|editor-first=Muhammad|first=Muhammad|last=Idris}}</ref> Setelah KCIC mendapat kucuran dana tersebut, tindakan pemerintah menuai kontroversi dan Jokowi dicap "ingkar janji" oleh masyarakat dan media massa. Pasalnya, KCIC adalah proyek ''business to business'' sehingga skema pembiayaannya tidak menggunakan APBN..<ref name=":3" /><ref>{{Cite news|date=2021-10-12|title=Mengapa Jokowi Ingkar Janji Demi Danai Kereta Cepat Jakarta-Bandung?|url=https://katadata.co.id/sortatobing/indepth/6165bb64d60c4/mengapa-jokowi-ingkar-janji-demi-danai-kereta-cepat-jakarta-bandung|work=[[Katadata]]|language=id|access-date=2022-08-31|last=Tobing|first=Sorta}}</ref> |
|||
=== Jalur === |
|||
{{KCJB}} |
|||
Pada 6 Mei 2016, Direktur Utama KCIC saat itu, Hanggoro Budi Wiryawan, menetapkan trase [[Jakarta]]–[[Bandung]] untuk jalur KCIC. Menurutnya, rute tersebut memiliki daya beli yang sangat memungkinkan untuk membeli tiket kereta cepat. Bandung, menurut Wiryawan, merupakan tempat yang cukup potensial untuk dikembangkan dalam sektor perdagangan dan pariwisata. Dengan penetapan trase tersebut, bisnis KCIC tidak hanya sebatas mengandalkan kereta cepatnya, tetapi juga pengembangan kawasan di sekitar stasiun yang akan disinggahi layanan KCIC.<ref>{{Cite web|last=Simorangkir|first=Eduardo|title=Kenapa Kereta Cepat Pertama RI Dibangun di Jakarta-Bandung? Ini Alasannya|url=https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-3204733/kenapa-kereta-cepat-pertama-ri-dibangun-di-jakarta-bandung-ini-alasannya|website=detikfinance|language=id-ID|access-date=2022-11-13}}</ref> |
|||
== Jumlah penumpang == |
|||
Jalur ini didukung 13 terowongan dan dibangun menggunakan konstruksi layang dengan panjang 60% dari total panjang jalur (142,3 km). Sisanya menggunakan ''at grade'', khususnya pada segmen-segmen yang akan melalui terowongan hingga akhirnya sampai di Bandung.<ref>{{Cite web|last=Anwar|first=Muhammad Choirul|title=Menteri Rini Puji Peran China di Kereta Cepat Jakarta-Bandung|url=https://www.cnbcindonesia.com/news/20190930115253-4-103098/menteri-rini-puji-peran-china-di-kereta-cepat-jakarta-bandung|website=CNBC Indonesia|language=id-ID|access-date=2022-11-13}}</ref><ref>{{Cite web|last=Arjanto|first=Dwi|date=2022-04-04|title=Apa Kabar 13 Terowongan Kereta Cepat Jakarta-Bandung..|url=https://bisnis.tempo.co/read/1578292/apa-kabar-13-terowongan-kereta-cepat-jakarta-bandung|website=Tempo|language=en|access-date=2022-11-13}}</ref> |
|||
Pada Juli 2024 akupansi KCIC mencapai 70 hingga 80 persen dengan jumlah penumpang harian antara 16 hingga 18 ribu pada hari kerja dan 18 hingga 22 ribu pada akhir.<ref name=tempo1>{{Cite web |url=https://bisnis.tempo.co/read/1896286/kereta-cepat-whoosh-belum-mencapai-target-31-ribu-penumpang-per-hari |title=Kereta Cepat Whoosh Belum Mencapai Target 31 Ribu Penumpang per Hari |website=Tempo |access-date=2024-08-03}}</ref> Pada saat perencanaan KCIC ditargetkan memiliki 30 ribu penumpang per hari atau 10.950.000 per tahun.<ref>{{Cite web |url=https://industri.kontan.co.id/news/kereta-cepat-whoosh-masih-kesulitan-capat-target-penumpang-apa-masalahnya#google_vignette |title=Kereta Cepat Whoosh Masih Kesulitan Capai Target Penumpang, Apa Masalahnya? |website=Kontan |access-date=2024-08-03}}</ref> Pada tahun 2023 KCIC mengangkut sebanyak 1.028.216 orang.<ref name=detikf1>{{Cite web |url=https://finance.detik.com/infrastruktur/d-7423782/jumlah-penumpang-kereta-cepat-whoosh-hampir-4-juta-sejak-beroperasi |title=Jumlah Penumpang Kereta Cepat Whoosh Hampir 4 Juta Sejak Beroperasi |website=Detik |access-date=2024-08-03}}</ref> |
|||
Jalur kereta cepat Jakarta–Bandung (KCJB) memiliki lebar sepur {{RailGauge|1435 mm}} dan awalnya didukung dengan [[listrik aliran atas]] bertegangan 25 kV AC. Jalur ini sudah dibuat ganda sejak pembangunannya pertama kali.<ref>{{Cite web|last=|title=Kang Emil: Tinggal Di Bandung Dan Kerja Di Sudirman-Thamrin Bukan Mustahil|url=https://rm.id/baca-berita/nasional/149101/kang-emil-tinggal-di-bandung-dan-kerja-di-sudirmanthamrin-bukan-mustahil|website=RM.ID|language=id-ID|access-date=2023-05-20}}</ref> Saat proses uji coba pada 18 Mei 2023, tegangan listrik diubah menjadi 27,5 kV AC. Empat gardu traksi LAA ditempatkan di Halim, Karawang, Walini, dan Tegalluar.<ref name=":5">{{Cite web|last=antaranews.com|date=2023-05-19|title=KCIC alirkan daya listrik jalur kereta cepat Jakarta-Bandung|url=https://www.antaranews.com/berita/3545688/kcic-alirkan-daya-listrik-jalur-kereta-cepat-jakarta-bandung|website=Antara News|access-date=2023-05-20}}</ref> |
|||
{{Clear}} |
|||
=== Stasiun === |
|||
{| class="wikitable" |
{| class="wikitable" |
||
|+ Jumlah Penumpang |
|||
|+ |
|||
!Nomor |
|||
!Stasiun |
|||
!Antarmoda penghubung |
|||
!Keterangan |
|||
! colspan="2" |Lokasi fisik |
|||
|- |
|- |
||
! Tahun !! Penumpang !! Referensi |
|||
| |
|||
|[[Stasiun Halim|Halim]] |
|||
|{{Rint|KAI|LRT}} {{Rint|jakarta|bk}} [[LRT Jabodebek]] [[Lin Bekasi (LRT Jabodebek)|Lin Bekasi]] |
|||
|Terminus awal sekaligus kantor pusat KCIC |
|||
|[[Jakarta Timur]] |
|||
|[[DKI Jakarta]] |
|||
|- |
|- |
||
| 2023* || 1.028.216 || <ref name=detikf1/> |
|||
| |
|||
|[[Stasiun HSR Karawang|Karawang]] |
|||
| |
|||
|Lokasi subdepo |
|||
|[[Kabupaten Karawang|Karawang]] |
|||
| rowspan="3" |[[Jawa Barat]] |
|||
|- |
|- |
||
| 2024** || 2.658.492 || <ref name=detikf1/> |
|||
| |
|||
|[[Stasiun Padalarang|Padalarang]] |
|||
| |
|||
{{Rint|kai|kai}} Layanan kereta api lokal [[Kereta Api Indonesia]]/[[KAI Commuter]]: |
|||
* {{Rint|bandung|b}} [[Kereta api lokal Bandung Raya|Commuter Line Bandung]] |
|||
* {{Rint|bandung|c}} [[Kereta api lokal Garut Cibatuan|Commuter Line Garut]] |
|||
* {{Rint|bandung|kc}} Pengumpan Kereta Cepat Jakarta–Bandung |
|||
| |
|||
|[[Kabupaten Bandung Barat|Bandung Barat]] |
|||
|- |
|||
| |
|||
|[[Stasiun HSR Tegalluar|Tegalluar]] |
|||
| |
|||
|Terminus akhir sekaligus lokasi depo kereta |
|||
|[[Kabupaten Bandung|Bandung]] |
|||
|} |
|} |
||
Catatan *17 Oktober-25 Desember 2023, ** Januari-Juni 2024 |
|||
== Armada dan pelayanan == |
|||
[[Berkas:KCIC400AF.jpg|jmpl|Kereta inspeksi [[Fuxing (kereta api)#Varian|KCIC400AF CIT 22 01]] saat menjalani uji coba di lintas KCIC]] |
|||
Pada tahun 2022, [[:en:CRRC Qingdao Sifang|CRRC Qingdao Sifang, Co.]] Ltd. meluncurkan [[Kereta rel listrik|Kereta Rel Listrik]] (''electric multiple unit'') untuk KCIC. Kereta tersebut, yang desainnya menggunakan basis [[CR400AF]]/[[Fuxing (kereta api)|Fuxing]] diberi seri [[Fuxing (kereta api)#Varian|KCIC400AF]]<ref>{{Cite news|last=Rayanti|first=Dina|title=Mengintip Proses Pengangkatan Kereta Cepat Jakarta-Bandung dari China|url=https://oto.detik.com/berita/d-6256915/mengintip-proses-pengangkatan-kereta-cepat-jakarta-bandung-dari-china|work=[[Detik.com|detikcom]]|language=id-ID|access-date=2022-08-31}}</ref> dan dapat melaju hingga 350 km/jam. Basis tersebut diadaptasikan sesuai kondisi iklim dan geografis Pulau Jawa dan akan menghadirkan interior bernuansa Indonesia seperti [[komodo]], [[batik]], dan [[Borobudur]].<ref>{{Cite web|last=A|first=Khairunnisa Fauzatul|title=Rangkaian Kereta Cepat Jakarta-Bandung akan Tampilkan Nuansa Indonesia, Intip Spesifikasinya - Pikiran-Rakyat.com|url=https://www.pikiran-rakyat.com/nasional/pr-015200265/rangkaian-kereta-cepat-jakarta-bandung-akan-tampilkan-nuansa-indonesia-intip-spesifikasinya|website=www.pikiran-rakyat.com|language=id|access-date=2022-08-31}}</ref> Rangkaian kereta cepat dirancang untuk minim kebisingan dan getaran, tahan api, banjir, dan gempa bumi, serta tahan terhadap serangan objek asing.<ref>{{Cite news|title=Intip Rangkaian Kereta Cepat Jakarta-Bandung, Desain Terinspirasi dari Komodo hingga Mega Mendung|url=https://jabar.tribunnews.com/2022/08/01/intip-rangkaian-kereta-cepat-jakarta-bandung-desain-terinspirasi-dari-komodo-hingga-mega-mendung|work=[[Tribunnews|Tribunnews.com]]|language=id|access-date=2022-08-31|last=Abdussalam|first=Muhamad Syarif}}</ref> |
|||
Selain mengoperasikan 11 rangkaian kereta cepat, KCIC juga mengoperasikan satu kereta inspeksi. Pengiriman armada dimulai pada Agustus 2022 dan dijadwalkan tiba di Indonesia pada akhir Agustus. Menurut Joni Martinus, VP Public Relations KAI, tarif yang akan ditetapkan berkisar antara Rp250 ribu hingga Rp350 ribu. Namun Martinus beranggapan bahwa tarif tersebut masih dikaji di berbagai aspek.<ref>{{Cite news|last=Imaduddin|first=Achmad Hanif|date=2022-08-30|title=Rangkaian Kereta Cepat Jakarta-Bandung Mulai Dikirim, Begini Spesifikasinya|url=https://bisnis.tempo.co/read/1628626/rangkaian-kereta-cepat-jakarta-bandung-mulai-dikirim-begini-spesifikasinya|work=[[Tempo.co]]|language=id|access-date=2022-08-31|editor-last=Arjanto|editor-first=Dwi}}</ref> |
|||
[[Lokomotif diesel|Lokomotif Diesel]] Elektrik [[China Railway DF4|DF4B]] juga didatangkan untuk mendukung proyek ini. Lokomotif ini aslinya milik [[Biro Kereta Api Tiongkok|China Railway]].<ref>{{Cite news|title=Heboh Kereta Jadul 'Harry Potter' di Atas Rel Kereta Cepat, Ini Faktanya|url=https://finance.detik.com/infrastruktur/d-6222520/heboh-kereta-jadul-harry-potter-di-atas-rel-kereta-cepat-ini-faktanya|work=[[Detik.com|detikcom]]|language=id-ID|access-date=2022-08-31}}</ref> |
|||
== Kritik dan kontroversi == |
|||
=== Kritik Ignasius Jonan === |
|||
[[Ignasius Jonan]], yang kala itu menjabat sebagai [[Daftar Menteri Perhubungan Indonesia|Menteri Perhubungan]], pernah mengkritik proyek ini karena bermacam-macam faktor. Secara teknis Jonan mengatakan bahwa jarak 150 km saja (yakni, rute Jakarta–Bandung), tidak membutuhkan kereta cepat, seraya mengatakan bahwa interval tiap stasiun adalah 8 menit setiap perjalanan, jika yang dibangun berjumlah 5 stasiun. "Kalau delapan menit, apa bisa delapan menit itu dari velositas 0 km per jam sampai 300 km per jam?" Secara ideal, Jonan pun mengatakan bahwa kereta cepat idealnya memiliki jarak yang cukup jauh, seperti rute Jakarta–Surabaya. Pada dasarnya ia juga menuturkan bahwa Kementerian Perhubungan tidak mempersulit perizinan proyek ini, asalkan seluruh persyaratannya dipenuhi, termasuk masa konsesi 50 tahun setelah penandatanganan kesepakatan, bukan dihitung dari hari pertama operasional. Ia tidak menginginkan kasus [[Jakarta Eco Transport]] terulang lagi, dan mengancam akan mencabut izin jika proyek berhenti di tengah jalan.<ref name=":4">{{Cite news|last=Idris|first=Muhammad|date=2021-11-01|title=Sederet Alasan Jonan Menolak Proyek Kereta Cepat Saat Jadi Menhub|url=https://money.kompas.com/read/2021/11/01/080426026/sederet-alasan-jonan-menolak-proyek-kereta-cepat-saat-jadi-menhub|work=[[Kompas.com]]|language=id|access-date=2022-09-07|editor-last=Idris|editor-first=Muhammad}}</ref> |
|||
Di lapangan, Jonan tidak banyak dilibatkan dalam proyek KCIC. Kala itu, program KCIC tidak masuk dalam daftar proyek Kemenhub pada masa itu. Bahkan saat Indonesia meminang Tiongkok untuk menggarap proyek, Jonan juga tidak dilibatkan dan hanya berdasarkan keinginan [[Rini Soemarno]] yang kala itu menjabat sebagai [[Daftar Menteri Badan Usaha Milik Negara Indonesia|Menteri BUMN]]. Pada pertengahan 2014, dalam sebuah acara di [[Universitas Bina Nusantara|Universitas Binus]], Jonan menganggap proyek tersebut tidak berkeadilan.<ref name=":4" /> |
|||
=== Masalah keselamatan kerja di proyek === |
|||
Komite Keselamatan Konstruksi [[Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia|Kementerian PUPR]] sempat meminta penghentian sementara proyek KCIC pada 2 Maret 2020 hingga 2 minggu ke depan. Menurut penilaian Komite tersebut, proyek ini mengganggu kondisi [[Jalan Tol Jakarta–Cikampek]] dan [[Jalan Tol Purwakarta–Bandung–Cileunyi|Purwakarta–Bandung–Cileunyi]]. Saluran air yang mengalir di ruas tol tersebut tersumbat sehingga menimbulkan banjir. KCIC berdalih dengan alasan proyek mereka "sangat memperhatikan aspek teknis dan mekanisme pengendaliannya," begitu menurut penuturan Chandra Dwiputra, direktur utama KCIC. Sebelumnya, pada 22 Oktober 2019, terjadi kebakaran di pinggir Jalan Tol Padalarang–Buahbatu km 130 yang diduga akibat kebocoran pipa [[Pertamina]]. Warga yang tinggal di sekitar proyek sempat mengingatkan kepada pengelola proyek KCIC bahwa di kawasan tersebut terdapat jaringan pipa Pertamina.<ref>{{Cite news|last=Rachman|first=Fadhly Fauzi|title=Disetop, Proyek KCIC Bikin Banjir hingga Kebakaran|url=https://finance.detik.com/infrastruktur/d-4920549/disetop-proyek-kcic-bikin-banjir-hingga-kebakaran|work=[[Detik.com|detikcom]]|language=id-ID|access-date=2022-08-31}}</ref> |
|||
=== Skema pembiayaan === |
|||
Akibat dari pembengkakan biaya pada 2021, Jokowi mengesahkan Perpres No. 93 Tahun 2021. Untuk melaksanakan perpres tersebut, Jokowi membentuk Komite Kereta Cepat Jakarta–Bandung, yang dipimpin langsung oleh Menko Marinves [[Luhut Binsar Panjaitan]]. Selain itu kepemimpinan konsorsium di dalam PSBI dialihkan dari [[Wijaya Karya|Wijaya Karya (Wika)]] ke KAI. Pada 1 November 2021, pemerintah mengucurkan APBN sebesar Rp 3,4 Triliun untuk menutupi ''cost overrun'' yang dialami KCIC.<ref name=":3">{{Cite news|date=2022-05-26|title=Ironi Kereta Cepat: Ngotot Diklaim B to B, Tapi Pakai Duit APBN|url=https://money.kompas.com/read/2022/05/26/104146726/ironi-kereta-cepat-ngotot-diklaim-b-to-b-tapi-pakai-duit-apbn|work=[[Kompas.com]]|language=id|access-date=2022-08-31|editor-last=Idris|editor-first=Muhammad|first=Muhammad|last=Idris}}</ref><ref>{{Cite news|date=2021-11-01|title=Sah, Proyek Kereta Cepat Diguyur Duit APBN Rp 3,4 Triliun|url=https://money.kompas.com/read/2021/11/01/150157826/sah-proyek-kereta-cepat-diguyur-duit-apbn-rp-34-triliun|work=[[Kompas.com]]|language=id|access-date=2022-08-31|editor-last=Idris|editor-first=Muhammad|first=Muhammad|last=Idris}}</ref> |
|||
Begitu KCIC mendapat kucuran dana tersebut, tindakan pemerintah menuai kontroversi dan Jokowi dicap "ingkar janji" oleh masyarakat dan media massa. Pasalnya, KCIC adalah proyek ''business to business'' sehingga skema pembiayaannya tidak menggunakan APBN. Namun pemerintah beralasan pengucuran dana APBN tersebut dilakukan karena situasi yang masih berada dalam [[Pandemi Covid-19 di Indonesia|pandemi Covid-19]], terganggunya arus kas para anggota konsorsium, perubahan desain dan kondisi geografi di proyek, serta melambungnya harga tanah per meter persegi.<ref name=":3" /><ref>{{Cite news|date=2021-10-12|title=Mengapa Jokowi Ingkar Janji Demi Danai Kereta Cepat Jakarta-Bandung?|url=https://katadata.co.id/sortatobing/indepth/6165bb64d60c4/mengapa-jokowi-ingkar-janji-demi-danai-kereta-cepat-jakarta-bandung|work=[[Katadata]]|language=id|access-date=2022-08-31|last=Tobing|first=Sorta}}</ref> |
|||
== Lihat pula == |
== Lihat pula == |
||
Baris 139: | Baris 95: | ||
[[Kategori:Perkebunan Nusantara VIII]] |
[[Kategori:Perkebunan Nusantara VIII]] |
||
[[Kategori:Wijaya Karya]] |
[[Kategori:Wijaya Karya]] |
||
[[Kategori:Kereta kecepatan tinggi di Indonesia]] |
|||
[[Kategori:Perusahaan yang didirikan tahun 2015]] |
Revisi terkini sejak 14 Agustus 2024 10.18
Ikhtisar | |
---|---|
Wilayah utama | DKI Jakarta dan Jawa Barat |
Armada | 11 rangkaian |
Jumlah stasiun | 4 |
Kantor pusat | Jakarta, Indonesia |
Lokal | Jakarta–Bandung |
Teknis | |
Lebar sepur | 1.435 mm (4 ft 8+1⁄2 in) |
Elektrifikasi | 27,5 kV AC |
Panjang jalur | 142,3 kilometer (88,4 mi) |
Kelajuan operasi | 350 km/h (220 mph) |
Lain-lain | |
Perusahaan | |
Perseroan terbatas dengan kepemilikan konsorsium | |
Didirikan | 16 Oktober 2015 |
Tokoh kunci | Dwiyana Slamet Riyadi (Direktur Utama) Ju Guojiang (Komisaris Utama) |
Pemilik |
|
Situs web | www |
PT Kereta Cepat Indonesia China (Hanzi sederhana: 印尼中国高速铁路有限公司; Hanzi tradisional: 印尼中國高速鐵路有限公司; Pinyin: yìnní zhōngguó gāosù tiělù yǒuxiàn gōngsī, biasa disingkat menjadi KCIC) adalah perusahaan Indonesia yang bergerak di bidang penyelenggaraan jaringan kereta kecepatan tinggi di Indonesia. Pada tahap awal, perusahaan ini membangun jalur kereta kecepatan tinggi dengan rute Jakarta–Bandung di kawasan megapolitan Parahyangan.
Perusahaan ini didirikan pada tahun 2015 sebagai sebuah perusahaan patungan antara Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI) dan Beijing Yawan HSR asal Tiongkok, dengan PSBI memegang 60% saham perusahaan ini, sementara Beijing Yawan memegang sisanya.[1] Beijing Yawan merupakan perusahaan patungan yang didirikan oleh sejumlah BUMN Tiongkok, yakni China Railway International Company Limited, China Railway Group Limited, CRRC Corporation, Sinohydro, dan China Railway Signal & Communication.[2]
Pembangunan jalur kereta kecepatan tinggi di Indonesia telah melalui proses panjang, semenjak Jepang memperkenalkan kereta cepat mereka pada tahun 2008. Di tengah-tengah studi kelayakan tersebut, kerja sama proyek tersebut diambil alih oleh Republik Rakyat Tiongkok dengan menghadirkan skema yang menurut RRT "tidak memberatkan pemerintah".[3][4]
Sejarah
[sunting | sunting sumber]Penawaran Tiongkok dan pembentukan KCIC
[sunting | sunting sumber]Pada bulan April 2015, Republik Rakyat Tiongkok bersaing dengan Jepang untuk menawarkan kereta kecepatan tinggi mereka untuk Indonesia.[5] Perlombaan tersebut, menurut The Jakarta Post, menjadi bagian dari permainan politik dan ekonomi antara kedua negara tersebut untuk merebut pengaruh strategis di kawasan Asia-Pasifik.[6] Proyek ini sempat hampir dibatalkan pada akhir bulan September 2015, hingga akhirnya Indonesia memilih Tiongkok sebagai pemenang proyek dengan nilai Rp 75 triliun (US$ 5 miliar).[7]
Pada tanggal 2 Oktober 2015, PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI) resmi dibentuk sebagai sebuah konsorsium dari empat BUMN yang akan terlibat dalam proses pembangunan kereta kecepatan tinggi, yakni Kereta Api Indonesia, Wijaya Karya, PTPN VIII, dan Jasa Marga. Pada tanggal 6 Oktober 2015, pembentukan konsorsium pun dilaporkan kepada Otoritas Jasa Keuangan, dan Presiden Joko Widodo kemudian mengesahkan Peraturan Presiden (Perpres) No. 107 Tahun 2015 tentang Percepatan Penyelenggaraan Prasarana dan Sarana Kereta Api Cepat antara Jakarta dan Bandung. PSBI rencananya akan melakukan penyertaan modal ke sebuah perusahaan patungan yang didirikan bersama BUMN Tiongkok.[8][9]
Perusahaan patungan tersebut kemudian didirikan dengan nama PT Kereta Cepat Indonesia China, dengan PSBI memegang 60% saham, sementara Beijing Yawan memegang sisanya. Perusahaan ini didirikan pada tanggal 16 Oktober 2015 dan direncanakan akan mengutamakan komersialisasi, tidak memberatkan APBN, dan mengedepankan sinergi antar bisnis.[10] Menanggapi kerja sama yang baru ini, Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga menyatakan bahwa ia "sangat menyesalkan" dan "sulit memahami" pilihan Indonesia.[5] Namun, Menteri BUMN saat itu, Rini Soemarno, mengatakan bahwa struktur keuangan Tiongkok dinilai lebih menguntungkan karena proposal Tiongkok tidak memerlukan jaminan dan pendanaan dari Pemerintah Indonesia.[3]
Konstruksi
[sunting | sunting sumber]Memulai konstruksi, Jokowi mengesahkan Peraturan Presiden No. 3 Tahun 2016 yang menetapkan kereta cepat sebagai sebuah Proyek Strategis Nasional.[11] Pada tanggal 21 Januari 2016, Jokowi meletakkan batu pertama konstruksi di kawasan Perkebunan Teh Walini milik PTPN VIII. Pembiayaan konstruksi kala itu diperkirakan mencapai Rp 70 triliun.[12] Pada tahun 2017, di Kota Beijing, ditandatangani Perjanjian Fasilitas Pembiayaan Prasarana dan Sarana Kereta Cepat, yang disaksikan langsung oleh Presiden Jokowi dan Presiden RRT Xi Jinping.[11]
Trase yang ditetapkan adalah rute Jakarta–Bandung sejauh 142,3 km[13], dengan didukung empat stasiun, yakni Halim, Karawang, Walini, dan Tegalluar. Pada tanggal 18 Oktober 2021, KCIC menyatakan bahwa Stasiun Walini dihentikan pembangunannya, karena alasan efisiensi biaya. Oleh karena itu, KCIC akan menggeser pembangunan stasiun tersebut ke Padalarang, agar kereta cepat dapat lebih terintegrasi dengan layanan Kereta Api Indonesia.[14]
Proyek ini mengalami pembengkakan biaya, yang semula diperkirakan US$ 6,1 miliar, menjadi US$ 8,6 miliar. Untuk menangani masalah tersebut, manajemen KCIC berupaya menekan biaya menjadi sebesar US$ 8 miliar. Kementerian BUMN lalu mengatakan bahwa pembengkakan biaya tersebut akan ditutup dengan pendanaan dari konsorsium pemegang saham serta pinjaman.[15]
Pada tanggal 18 Mei 2023, KCIC resmi memulai uji coba perdana jalur kereta cepat Jakarta–Bandung. Jalur KCIC dialiri listrik dengan tegangan 27,5 kV AC.[16] Pada tanggal 16 September, KCIC mulai membuka uji coba perdana gratis bagi masyarakat umum hingga 30 September.[17]
Layanan
[sunting | sunting sumber]Whoosh | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
|
KCIC mengoperasikan layanan kereta kecepatan tinggi dengan rute Jakarta–Bandung dengan jenama Whoosh. Sepanjang perjalanannya, KCJB melayani empat stasiun. Layanan ini menggunakan jalur yang memiliki 13 terowongan dan dibangun menggunakan konstruksi layang dengan panjang 60% dari total panjang jalur (142,3 km). Sisanya menggunakan at grade, khususnya pada segmen-segmen yang akan melalui terowongan hingga akhirnya sampai di Bandung.[18][19]
KCJB menggunakan sarana Electric Multiple Unit (EMU) KCIC400AF, dengan basis CR400AF/Fuxing, buatan CRRC Qingdao Sifang, Co. Ltd.[20] Sarana kereta ini memiliki kecepatan operasional hingga 350 km/jam. KCIC400AF telah diadaptasikan sesuai kondisi iklim dan geografis Pulau Jawa dan akan menghadirkan interior bernuansa Indonesia seperti komodo, batik, dan Borobudur.[21] Rangkaian kereta cepat dirancang untuk minim kebisingan dan getaran, tahan api, banjir, dan gempa bumi, serta tahan terhadap serangan objek asing.[22]
Kritik dan kontroversi
[sunting | sunting sumber]Ignasius Jonan, yang kala itu menjabat sebagai Menteri Perhubungan, mengkritik pendeknya rute Jakarta–Bandung, serta menganggap bahwa kereta kecepatan tinggi idealnya memiliki jarak yang cukup jauh, seperti rute Jakarta–Surabaya. Meskipun demikian, Kementerian Perhubungan tidak mempersulit perizinan proyek ini, asalkan seluruh persyaratannya dipenuhi. Jonan tidak menginginkan kasus Jakarta Eco Transport terulang lagi, dan mengancam akan mencabut izin jika proyek berhenti di tengah jalan.[23] Jonan tidak banyak dilibatkan dalam pembentukan KCIC, serta proyeknya saat itu tidak masuk dalam daftar proyek strategis Kemenhub. Proyek KCJB digagas berdasarkan keinginan Rini Soemarno, Menteri BUMN agar Indonesia menjadi penyelenggara kereta kecepatan tinggi pertama di Asia Tenggara. Pada pertengahan 2014, dalam sebuah acara di Universitas Binus, Jonan menganggap proyek tersebut tidak berkeadilan.[23]
Selama pembangunan, proyek tersebut juga beberapa kali menemui masalah. Pada 22 Oktober 2019, terjadi kebakaran di pinggir Jalan Tol Padalarang–Buahbatu km 130 yang diduga akibat kebocoran pipa Pertamina. Warga yang tinggal di sekitar proyek sempat mengingatkan kepada pengelola proyek KCIC bahwa di kawasan tersebut terdapat jaringan pipa Pertamina. Selain itu, Komite Keselamatan Konstruksi Kementerian PUPR sempat meminta penghentian sementara proyek pada 2 Maret 2020. Menurut penilaian Komite tersebut, proyek ini menyumbat saluran air di Jalan Tol Jakarta–Cikampek dan Purwakarta–Bandung–Cileunyi sehingga menimbulkan banjir.[24]
Pada 2021, pendanaan proyek KCIC disorot. Pada 1 November 2021, pemerintah mengucurkan APBN sebesar Rp 3,4 triliun untuk menutupi cost overrun yang dialami KCIC.[25][26] Setelah KCIC mendapat kucuran dana tersebut, tindakan pemerintah menuai kontroversi dan Jokowi dicap "ingkar janji" oleh masyarakat dan media massa. Pasalnya, KCIC adalah proyek business to business sehingga skema pembiayaannya tidak menggunakan APBN..[25][27]
Jumlah penumpang
[sunting | sunting sumber]Pada Juli 2024 akupansi KCIC mencapai 70 hingga 80 persen dengan jumlah penumpang harian antara 16 hingga 18 ribu pada hari kerja dan 18 hingga 22 ribu pada akhir.[28] Pada saat perencanaan KCIC ditargetkan memiliki 30 ribu penumpang per hari atau 10.950.000 per tahun.[29] Pada tahun 2023 KCIC mengangkut sebanyak 1.028.216 orang.[30]
Tahun | Penumpang | Referensi |
---|---|---|
2023* | 1.028.216 | [30] |
2024** | 2.658.492 | [30] |
Catatan *17 Oktober-25 Desember 2023, ** Januari-Juni 2024
Lihat pula
[sunting | sunting sumber]Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ "KCIC Batal Bangun Stasiun Walini untuk Kereta Cepat". CNN Indonesia. Diakses tanggal 2022-08-31.
- ^ Indonesia, Bisnis. "Komunikasi Buruk, Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung Lamban - Bisnis Indonesia". Bisnisindonesia.id. Diakses tanggal 2023-09-22.
- ^ a b "Indonesia defends bidding process for high-speed rail project after Japan angered at being rejected". The Strait Times. Singapore. 2 October 2015. Diakses tanggal 2 October 2015.
- ^ "Indonesian High-Speed Railway to Begin Operations in August: Minister". thediplomat.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 22 Mei, 2023.
- ^ a b "Japan loses Indonesian high-speed railway contract to China". The Japan Times. 30 September 2015. Diakses tanggal 1 October 2015.
- ^ Craig P. Oehlers (22 August 2015). "Race for Indonesia's high-speed railway part of a big game". The Jakarta Post. Jakarta. Diakses tanggal 1 October 2015.
- ^ Ben Otto and Anita Rachman (30 September 2015). "Indonesia's Handling of High-Speed Train Project Adds to Business Confusion, Mixed messages to Japan, China come as Indonesia courts foreign investors". The Wall Street Journal. Diakses tanggal 1 October 2015.
- ^ Lestari, Daurina (2015-10-08). "Pilar Sinergi BUMN Indonesia Akan Bangun Kereta Cepat". VIVA.co.id. Diakses tanggal 2022-08-31.
- ^ Wahyuni, Nurseffi Dwi (2016-01-21). Suhendra, Zulfi, ed. "Kereta Cepat Jakarta-Bandung Lewati 4 Stasiun, Mana Saja?". Liputan6.com. Diakses tanggal 2022-08-31.
- ^ "Bangun Kereta Cepat, Konsorsium BUMN-Cina Dibentuk". Republika Online. 2015-10-16. Diakses tanggal 2022-04-20.
- ^ a b "Lika-Liku Kereta Cepat Jakarta-Bandung: dari Kebun Teh Mandalawangi Jadi Beban APBN". KOMPAS.tv. Diakses tanggal 2022-08-31.
- ^ Wiyono, Andrian Salam (2016-01-21). Fadil, Iqbal, ed. "Jokowi letakkan batu pertama proyek kereta cepat Jakarta-Bandung". Merdeka.com. Diakses tanggal 2022-08-31.
- ^ Yanwardhana, Emir. "KAI: Tarif Kereta Cepat Jakarta-Bandung Rp250 Ribu-Rp350 Ribu". CNBC Indonesia. Diakses tanggal 2022-08-31.
- ^ ZRF, Angga Aliya. "Mohon Maaf, Stasiun Kereta Cepat Walini Batal Dibangun". detikcom. Diakses tanggal 2022-08-31.
- ^ W., Ratri Kartika (2022-08-06). "Video: Apa Yang Menyebabkan Biaya Kereta Cepat Bengkak?". Katadata. Diakses tanggal 2022-08-31.
- ^ antaranews.com (2023-05-19). "KCIC alirkan daya listrik jalur kereta cepat Jakarta-Bandung". Antara News. Diakses tanggal 2023-05-20.
- ^ Media, Kompas Cyber (2023-09-16). "Pendaftaran Uji Coba Kereta Cepat Gratis Dibuka Hari Ini". KOMPAS.com. Diakses tanggal 2023-09-18.
- ^ Anwar, Muhammad Choirul. "Menteri Rini Puji Peran China di Kereta Cepat Jakarta-Bandung". CNBC Indonesia. Diakses tanggal 2022-11-13.
- ^ Arjanto, Dwi (2022-04-04). "Apa Kabar 13 Terowongan Kereta Cepat Jakarta-Bandung." Tempo (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2022-11-13.
- ^ Rayanti, Dina. "Mengintip Proses Pengangkatan Kereta Cepat Jakarta-Bandung dari China". detikcom. Diakses tanggal 2022-08-31.
- ^ A, Khairunnisa Fauzatul. "Rangkaian Kereta Cepat Jakarta-Bandung akan Tampilkan Nuansa Indonesia, Intip Spesifikasinya - Pikiran-Rakyat.com". www.pikiran-rakyat.com. Diakses tanggal 2022-08-31.
- ^ Abdussalam, Muhamad Syarif. "Intip Rangkaian Kereta Cepat Jakarta-Bandung, Desain Terinspirasi dari Komodo hingga Mega Mendung". Tribunnews.com. Diakses tanggal 2022-08-31.
- ^ a b Idris, Muhammad (2021-11-01). Idris, Muhammad, ed. "Sederet Alasan Jonan Menolak Proyek Kereta Cepat Saat Jadi Menhub". Kompas.com. Diakses tanggal 2022-09-07.
- ^ Rachman, Fadhly Fauzi. "Disetop, Proyek KCIC Bikin Banjir hingga Kebakaran". detikcom. Diakses tanggal 2022-08-31.
- ^ a b Idris, Muhammad (2022-05-26). Idris, Muhammad, ed. "Ironi Kereta Cepat: Ngotot Diklaim B to B, Tapi Pakai Duit APBN". Kompas.com. Diakses tanggal 2022-08-31.
- ^ Idris, Muhammad (2021-11-01). Idris, Muhammad, ed. "Sah, Proyek Kereta Cepat Diguyur Duit APBN Rp 3,4 Triliun". Kompas.com. Diakses tanggal 2022-08-31.
- ^ Tobing, Sorta (2021-10-12). "Mengapa Jokowi Ingkar Janji Demi Danai Kereta Cepat Jakarta-Bandung?". Katadata. Diakses tanggal 2022-08-31.
- ^ "Kereta Cepat Whoosh Belum Mencapai Target 31 Ribu Penumpang per Hari". Tempo. Diakses tanggal 2024-08-03.
- ^ "Kereta Cepat Whoosh Masih Kesulitan Capai Target Penumpang, Apa Masalahnya?". Kontan. Diakses tanggal 2024-08-03.
- ^ a b c "Jumlah Penumpang Kereta Cepat Whoosh Hampir 4 Juta Sejak Beroperasi". Detik. Diakses tanggal 2024-08-03.
Pranala luar
[sunting | sunting sumber]- (Indonesia) Situs web resmi