Lompat ke isi

Garai: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
20041027 tatsu (bicara | kontrib)
k Mengembalikan suntingan oleh 182.3.69.60 (bicara) ke revisi terakhir oleh Wagino Bot
Tag: Pengembalian SWViewer [1.4]
kTidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
 
(10 revisi perantara oleh 7 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{Automatic taxobox
{{Taxobox
| display parents = 4
| color = lightgreen
| name = ''Sorgum''
| taxon = Sorghum
| name = Garai
| image = Sorghum.jpg
| image = Sorghum.jpg
| image_width = 250px
| image_width = 250px
| authority = Moench 1794, nama konservasi bukan Sorgum Adanson 1763
| regnum = [[Plantae]]
| divisio = [[Flowering plant|Magnoliophyta]]
| classis = [[Liliopsida]]
| ordo = [[Poales]]
| familia = [[Poaceae]]
| genus = '''''Sorghum'''''
| genus_authority = [[Carolus Linnaeus|L.]]
| subdivision_ranks = Spesies
| subdivision_ranks = Spesies
| subdivision =
| subdivision =
Terdiri 30 spesies, lihat teks
Terdiri 30 spesies, lihat teks
}}
}}
'''Garai'''<ref>{{kamus|garai}}</ref> atau '''sorgum''' (''Sorghum'' spp.) adalah tanaman serbaguna yang dapat digunakan sebagai sumber pangan, [[pakan ternak]], dan bahan baku industri. Sebagai bahan pangan, garai berada pada urutan ke-5 setelah [[gandum]], [[jagung]], [[padi]], dan [[jelai]]. Garai merupakan makanan pokok penting di [[Asia Selatan]] dan [[Afrika]] sub-sahara.
[[Berkas:Malai sorgum varietas Numbu.JPG|jmpl|ka|300px|Malai garai varietas Numbu]]


Garai juga mengandung [[serat]] tidak larut air atau serat kasar dan [[serat pangan]], masing-masing sebesar 6,5% - 7,9% dan 1,1% - 1,23%. Kandungan protein pun seimbang dengan jagung sebesar 10,11% sedangkan jagung 11,02%.
'''Sorgum''' atau '''garai''' (''Sorghum'' spp.) adalah [[tanaman]] serbaguna yang dapat digunakan sebagai sumber [[pangan]], [[pakan ternak]] dan bahan baku [[industri]]. Sebagai bahan pangan, sorgum berada pada urutan ke-5 setelah [[gandum]], [[jagung]], [[padi]], dan [[jelai]]. Sorgum merupakan makanan pokok penting di [[Asia Selatan]] dan [[Afrika]] sub-sahara.
[[Berkas:Malai sorgum varietas Numbu.JPG|jmpl|ka|300px|Malai sorgum varietas Numbu]]


Begitu pula dengan kandungan patinya sebesar 80,42% sedangkan kandungan pada jagung 79,95%. Hanya saja, yang membuat tepung garai sedikit peminat adalah karena tidak adanya [[gluten]] seperti pada tepung terigu. Masyarakat indonesia sudah tenggelam dalam nikmatnya kelenturan terigu karena tingginya gluten, dan inilah yang membuat adonan mi dan roti menjadi lentur.
Sorgum juga mengandung [[serat]] tidak larut air atau serat kasar dan [[serat pangan]], masing-masing sebesar 6,5% - 7,9% dan 1,1% - 1,23%. Kandungan protein pun seimbang dengan jagung sebesar 10,11% sedangkan jagung 11,02%.


Selain itu, garai dikenal memiliki manfaat yang lebih baik daripada tepung terigu karena bebas gluten dan memiliki angka indeks glikemik yang rendah sehingga turut mendukung tren gerakan konsumen bebas gluten diet seperti di negara-negara maju.
Begitu pula dengan kandungan patinya sebesar 80,42% sedangkan kandungan pada jagung 79,95%. Hanya saja, yang membuat tepung sorgum sedikit peminat adalah karena tidak adanya [[gluten]] seperti pada tepung terigu. Masyarakat indonesia sudah tenggelam dalam nikmatnya elasitisitas terigu, karena tingginya gluten, dan inilah yang membuat adonan mie, dan roti menjadi elastis.

Selain itu Sorgum dikenal memiliki manfaat yang lebih baik daripada tepung terigu karena bebas gluten dan memiliki angka indeks glikemik yang rendah sehingga turut mendukung tren gerakan konsumen bebas gluten diet seperti di negara-negara maju.


== Produksi ==
== Produksi ==
Sorgum termasuk tanaman yang mudah dibudidayakan karena membutuhkan biaya perawatan yang termasuk murah dan bisa ditanam secara [[tumpang sari]] dengan padi gogo, kedelai, kacang tanah atau tembakau, ataupun ditanam dengan [[pertanaman tunggal]]. Dalam satu kali tanam, sorgum dapat dipanen lebih satu kali sehingga sorgum tergolong tanaman yang memiliki produktivitas yang tinggi. Daerah budidaya sorgum sangat luas, sorgum dapat hidup mulai dari [[dataran rendah]] hingga [[dataran tinggi]] dengan iklim tropis-kering sampai iklim basah.<ref>{{Cite journal|last=Biba|first=M. Arsyad|date=2015|title=Prospek pengembangan sorgum untuk ketahanan pangan dan energi|url=|journal=Iptek Tanaman Pangan|volume=6|issue=2|pages=|doi=}}</ref><ref>{{Cite web|last=P|first=Dwilaksono|last2=u|date=2021-03-04|title=Potensi Sorghum Sebagai Pangan Alternatif Pengganti Beras|url=https://www.budidayatani.com/potensi-sorghum-sebagai-pangan.html|website=Budidaya Tani|language=id-ID|access-date=2021-03-04}}</ref>
Garai termasuk tanaman yang mudah dibudidayakan karena membutuhkan biaya perawatan yang termasuk murah dan bisa ditanam secara [[tumpang sari]] dengan padi gogo, kedelai, kacang tanah atau tembakau, ataupun ditanam dengan [[pertanaman tunggal]]. Dalam satu kali tanam, garai dapat dipanen lebih satu kali sehingga sorgum tergolong tanaman yang memiliki produktivitas yang tinggi. Daerah budidaya garai sangat luas, garai dapat hidup mulai dari [[dataran rendah]] hingga [[dataran tinggi]] dengan iklim tropis-kering sampai iklim basah.<ref>{{Cite journal|last=Biba|first=M. Arsyad|date=2015|title=Prospek pengembangan sorgum untuk ketahanan pangan dan energi|url=|journal=Iptek Tanaman Pangan|volume=6|issue=2|pages=|doi=}}</ref><ref>{{Cite web|last=P|first=Dwilaksono|last2=u|date=2021-03-04|title=Potensi Sorghum Sebagai Pangan Alternatif Pengganti Beras|url=https://www.budidayatani.com/potensi-sorghum-sebagai-pangan.html|website=Budidaya Tani|language=id-ID|access-date=2021-03-04}}</ref>


Di Indonesia, daerah pengembangan sorgum cukup luas. Saat ini, daerah penghasil sorgum meliputi [[Jawa Tengah]] ([[Kabupaten Pati|Pati]], [[Kabupaten Demak|Demak]], [[Kabupaten Wonogiri|Wonogiri]], [[Kabupaten Grobogan|Grobogan]]), [[Daerah Istimewa Yogyakarta|Yogyakarta]] ([[Kabupaten Gunungkidul|Gunung Kidul]], [[Kabupaten Kulon Progo|Kulon Progo]]), [[Jawa Timur]] ([[Kabupaten Lamongan|Lamongan]], [[Kabupaten Bojonegoro|Bojonegoro]], [[Kabupaten Tuban|Tuban]], [[Kota Probolinggo|Probolinggo]]), dan sebagian daerah di [[Nusa Tenggara Barat]] dan [[Nusa Tenggara Timur]].<ref>{{Cite journal|last=Sirappa|first=M.P.|date=2003|title=Prospek Pengembangan Sorgum di Indonesia sebagai Komoditas Alternatif untuk Pangan, Pakan, dan Industri|url=|journal=Jurnal Litbang Pertanian|volume=22|issue=4|pages=133-140|doi=}}</ref> Tanaman sorgum termasuk tanaman prioritas kedua untuk petani di Nusa Tenggara Timur setelah tanaman jagung, karena selain sorgum dapat ditanam pada lahan-lahan yang kurang menguntungkan, seperti memiliki curah hujan yang rendah, sistem pengairan yang terbatas, serta kondisi lahan yang tidak terlalu subur, tanaman sorgum juga dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak.<ref>{{Cite journal|last=Subagio|first=Herman dan Muh Aqil|date=2013|title=Pengembangan Produksi Sorgum di Indonesia.|url=|journal=Seminar Nasional Inovasi Teknologi Pertanian|volume=|issue=|pages=199-214|doi=}}</ref> Selain itu, sorgum juga dapat diolah menjadi beberapa produk makanan seperti beras, mie, makanan ringan dan tepung.<ref>{{Cite web|last=UKM|first=UPT Pelatihan Koperasi dan|date=2022-12-05|title=Pelatihan Pembuatan Beras Analog dan Tepung dari Sorgum|url=https://uptdiklatukm.diskopukm.jatimprov.go.id/2022/12/05/pelatihan-digital-marketing-untuk-strategi-branding-santripreneur/|website=UPT PELATIHAN DINAS KOPERASI DAN UKM PROVINSI JAWA TIMUR|language=en-US|access-date=2023-01-30}}</ref>
Di Indonesia, daerah pengembangan garai cukup luas. Saat ini, daerah penghasil garai meliputi [[Jawa Tengah]] ([[Kabupaten Pati|Pati]], [[Kabupaten Demak|Demak]], [[Kabupaten Wonogiri|Wonogiri]], [[Kabupaten Grobogan|Grobogan]]), [[Daerah Istimewa Yogyakarta|Yogyakarta]] ([[Kabupaten Gunungkidul|Gunung Kidul]], [[Kabupaten Kulon Progo|Kulon Progo]]), [[Jawa Timur]] ([[Kabupaten Lamongan|Lamongan]], [[Kabupaten Bojonegoro|Bojonegoro]], [[Kabupaten Tuban|Tuban]], [[Kota Probolinggo|Probolinggo]]), dan sebagian daerah di [[Nusa Tenggara Barat]] dan [[Nusa Tenggara Timur]].<ref>{{Cite journal|last=Sirappa|first=M.P.|date=2003|title=Prospek Pengembangan Sorgum di Indonesia sebagai Komoditas Alternatif untuk Pangan, Pakan, dan Industri|url=|journal=Jurnal Litbang Pertanian|volume=22|issue=4|pages=133-140|doi=}}</ref> Tanaman garai termasuk tanaman prioritas kedua untuk petani di Nusa Tenggara Timur setelah tanaman jagung, karena selain garai dapat ditanam pada lahan-lahan yang kurang menguntungkan, seperti memiliki curah hujan yang rendah, sistem pengairan yang terbatas, serta kondisi lahan yang tidak terlalu subur, tanaman garai juga dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak.<ref>{{Cite journal|last=Subagio|first=Herman dan Muh Aqil|date=2013|title=Pengembangan Produksi Sorgum di Indonesia.|url=|journal=Seminar Nasional Inovasi Teknologi Pertanian|volume=|issue=|pages=199-214|doi=}}</ref> Selain itu, sorgum juga dapat diolah menjadi beberapa produk makanan seperti beras, mie, makanan ringan dan tepung.<ref>{{Cite web|last=UKM|first=UPT Pelatihan Koperasi dan|date=2022-12-05|title=Pelatihan Pembuatan Beras Analog dan Tepung dari Sorgum|url=https://uptdiklatukm.diskopukm.jatimprov.go.id/2022/12/05/pelatihan-digital-marketing-untuk-strategi-branding-santripreneur/|website=UPT PELATIHAN DINAS KOPERASI DAN UKM PROVINSI JAWA TIMUR|language=en-US|access-date=2023-01-30}}</ref>


[[Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara|TNI AU]] dan [[Kementerian Pertanian Republik Indonesia|Kementerian Pertanian]] (Kementan) sepakat mengembangkan tanaman Sorgum, sebagai komoditi bahan pangan yang akan dikembangakan kedua belah pihak. Kesepakatan tersebut tertuang dalam naskah kesepahaman bersama antara TNI AU dan Kementan, yang ditandantangani oleh [[Kepala Staf TNI Angkatan Udara|KSAU]] Marsekal TNI [[Fadjar Prasetyo]] dan [[Daftar Wakil Menteri Pertanian Indonesia|Wakil Menteri Pertanian]] (Wamentan) [[Harvick Hasnul Qolbi]], di Lanud [[Sutan Sjahrir|Sutan Sahrir]], [[Kota Padang|Padang]], Selasa (29/11/2022). Untuk mendukung program [[Ketahanan pangan|Ketahanan Pangan]], TNI AU telah menyiapkan lahan kurang produktif di Lanud Sutan Syahrir seluas 12 Hektar untuk pengembangan tanaman Sorgum. Diharapkan program ini dapat membantu ketahanan pangan nasional dan meningkatkan kesejahteraan prajurit dan keluarganya<ref>{{Cite web|date=30 November 2022|title=Tanda Tangani MOU Ketahanan Pangan, TNI AU-Kementan Sepakat Kembangkan Tanaman Sorgum|url=https://www.zonamiliter.com/2022/11/30/tanda-tangani-mou-ketahanan-pangan-tni-au-kementan-sepakat-kembangkan-tanaman-sorgum/|website=ZONAMILITER.COM|access-date=25 Desember 2022}}</ref>.
[[Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara|TNI AU]] dan [[Kementerian Pertanian Republik Indonesia|Kementerian Pertanian]] (Kementan) sepakat mengembangkan tanaman garai, sebagai komoditi bahan pangan yang akan dikembangakan kedua belah pihak. Kesepakatan tersebut tertuang dalam naskah kesepahaman bersama antara TNI AU dan Kementan, yang ditandantangani oleh [[Kepala Staf TNI Angkatan Udara|KSAU]] Marsekal TNI [[Fadjar Prasetyo]] dan [[Daftar Wakil Menteri Pertanian Indonesia|Wakil Menteri Pertanian]] (Wamentan) [[Harvick Hasnul Qolbi]], di Lanud [[Sutan Sjahrir|Sutan Sahrir]], [[Kota Padang|Padang]], Selasa (29/11/2022). Untuk mendukung program [[Ketahanan pangan|Ketahanan Pangan]], TNI AU telah menyiapkan lahan kurang produktif di Lanud Sutan Syahrir seluas 12 Hektar untuk pengembangan tanaman garai. Diharapkan program ini dapat membantu ketahanan pangan nasional dan meningkatkan kesejahteraan prajurit dan keluarganya<ref>{{Cite web|date=30 November 2022|title=Tanda Tangani MOU Ketahanan Pangan, TNI AU-Kementan Sepakat Kembangkan Tanaman Sorgum|url=https://www.zonamiliter.com/2022/11/30/tanda-tangani-mou-ketahanan-pangan-tni-au-kementan-sepakat-kembangkan-tanaman-sorgum/|website=ZONAMILITER.COM|access-date=25 Desember 2022}}</ref>.


== Spesies ==
== Spesies ==
Baris 64: Baris 58:
* ''[[Sorghum virgatum]]''
* ''[[Sorghum virgatum]]''
* ''[[Sorghum vulgare]]''
* ''[[Sorghum vulgare]]''

== Referensi ==
<references />


== Pranala luar ==
== Pranala luar ==
Baris 70: Baris 67:
* [http://www.fao.org/inpho/content/compend/toc_main.htm#TopOfPage FAO "Compendium on post-harvest operations" — Contains discussion on origin, processing and uses of sorghum]
* [http://www.fao.org/inpho/content/compend/toc_main.htm#TopOfPage FAO "Compendium on post-harvest operations" — Contains discussion on origin, processing and uses of sorghum]
* [http://www.hort.purdue.edu/newcrop/afcm/sorghum.html Alternative Field Crops]
* [http://www.hort.purdue.edu/newcrop/afcm/sorghum.html Alternative Field Crops]
* [http://www.itis.usda.gov/servlet/SingleRpt/SingleRpt?search_topic=TSN&search_value=42106 ITIS 42106] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20051129020415/http://www.itis.usda.gov/servlet/SingleRpt/SingleRpt?search_topic=TSN&search_value=42106 |date=2005-11-29 }} 2002-09-22
* [http://www.icrisat.org/text/research/grep/homepage/sorghum/sorghumhomepage.htm ICRISAT] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20050324042221/http://www.icrisat.org/text/research/grep/homepage/sorghum/sorghumhomepage.htm |date=2005-03-24 }}
* [http://amarillo.tamu.edu/programs/irrigtce/publications/Grain%20Sorghum%20Irrigation%20B-6152.pdf Grain Sorghum Irrigation] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20090911064046/http://amarillo.tamu.edu/programs/irrigtce/publications/Grain%20Sorghum%20Irrigation%20B-6152.pdf |date=2009-09-11 }}
* [http://www.grains.org/page.ww?section=Barley%2C+Corn+%26+Sorghum&name=Sorghum Sorghum on US Grains Council Web Site]
* [http://www.sorghumgrowers.com National Grain Sorghum Producers]
* [http://www.ca.uky.edu/nssppa/production.html National Sweet Sorghum Producers and Processors Association] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20091126114659/http://www.ca.uky.edu/nssppa/production.html |date=2009-11-26 }}
* [http://www.grains.org/galleries/default-file/Sorghum%20Handbook.pdf] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20071202074553/http://www.grains.org/galleries/default-file/Sorghum%20Handbook.pdf |date=2007-12-02 }} - Sorghum Handbook
* [http://weedsoft.unl.edu/documents/GrowthStagesModule/Sorghum/Sorg.htm Sorghum Growth Stages] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20070429022343/http://weedsoft.unl.edu/documents/GrowthStagesModule/Sorghum/Sorg.htm |date=2007-04-29 }}
* [http://biology.plosjournals.org/perlserv/?request=get-document&doi=10.1371/journal.pbio.0030013 Sequencing of the Sorghum Genome by Methylation Filtration]{{Pranala mati|date=Januari 2022 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}
* [http://www2.dpi.qld.gov.au/health/11762.html Risk management of cyanide (prussic acid) and nitrates in sorghum crops] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20090618084047/http://www2.dpi.qld.gov.au/health/11762.html |date=2009-06-18 }}
* [http://www.phytozome.net/sorghum Preliminary assembly and annotation of sorghum bicolor genome] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20100115115217/http://www.phytozome.net/sorghum |date=2010-01-15 }}


== Referensi ==
<references />
{{Bahan pangan}}
{{Bahan pangan}}



Revisi terkini sejak 30 September 2024 07.38

Garai
Klasifikasi ilmiah Sunting klasifikasi ini
Kerajaan: Plantae
Klad: Tracheophyta
Klad: Angiospermae
Klad: Monokotil
Klad: Komelinid
Ordo: Poales
Famili: Poaceae
Subfamili: Panicoideae
Supertribus: Andropogonodae
Tribus: Andropogoneae
Subtribus: Saccharinae
Genus: Sorghum
Moench 1794, nama konservasi bukan Sorgum Adanson 1763
Spesies

Terdiri 30 spesies, lihat teks

Garai[1] atau sorgum (Sorghum spp.) adalah tanaman serbaguna yang dapat digunakan sebagai sumber pangan, pakan ternak, dan bahan baku industri. Sebagai bahan pangan, garai berada pada urutan ke-5 setelah gandum, jagung, padi, dan jelai. Garai merupakan makanan pokok penting di Asia Selatan dan Afrika sub-sahara.

Malai garai varietas Numbu

Garai juga mengandung serat tidak larut air atau serat kasar dan serat pangan, masing-masing sebesar 6,5% - 7,9% dan 1,1% - 1,23%. Kandungan protein pun seimbang dengan jagung sebesar 10,11% sedangkan jagung 11,02%.

Begitu pula dengan kandungan patinya sebesar 80,42% sedangkan kandungan pada jagung 79,95%. Hanya saja, yang membuat tepung garai sedikit peminat adalah karena tidak adanya gluten seperti pada tepung terigu. Masyarakat indonesia sudah tenggelam dalam nikmatnya kelenturan terigu karena tingginya gluten, dan inilah yang membuat adonan mi dan roti menjadi lentur.

Selain itu, garai dikenal memiliki manfaat yang lebih baik daripada tepung terigu karena bebas gluten dan memiliki angka indeks glikemik yang rendah sehingga turut mendukung tren gerakan konsumen bebas gluten diet seperti di negara-negara maju.

Garai termasuk tanaman yang mudah dibudidayakan karena membutuhkan biaya perawatan yang termasuk murah dan bisa ditanam secara tumpang sari dengan padi gogo, kedelai, kacang tanah atau tembakau, ataupun ditanam dengan pertanaman tunggal. Dalam satu kali tanam, garai dapat dipanen lebih satu kali sehingga sorgum tergolong tanaman yang memiliki produktivitas yang tinggi. Daerah budidaya garai sangat luas, garai dapat hidup mulai dari dataran rendah hingga dataran tinggi dengan iklim tropis-kering sampai iklim basah.[2][3]

Di Indonesia, daerah pengembangan garai cukup luas. Saat ini, daerah penghasil garai meliputi Jawa Tengah (Pati, Demak, Wonogiri, Grobogan), Yogyakarta (Gunung Kidul, Kulon Progo), Jawa Timur (Lamongan, Bojonegoro, Tuban, Probolinggo), dan sebagian daerah di Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur.[4] Tanaman garai termasuk tanaman prioritas kedua untuk petani di Nusa Tenggara Timur setelah tanaman jagung, karena selain garai dapat ditanam pada lahan-lahan yang kurang menguntungkan, seperti memiliki curah hujan yang rendah, sistem pengairan yang terbatas, serta kondisi lahan yang tidak terlalu subur, tanaman garai juga dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak.[5] Selain itu, sorgum juga dapat diolah menjadi beberapa produk makanan seperti beras, mie, makanan ringan dan tepung.[6]

TNI AU dan Kementerian Pertanian (Kementan) sepakat mengembangkan tanaman garai, sebagai komoditi bahan pangan yang akan dikembangakan kedua belah pihak. Kesepakatan tersebut tertuang dalam naskah kesepahaman bersama antara TNI AU dan Kementan, yang ditandantangani oleh KSAU Marsekal TNI Fadjar Prasetyo dan Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Harvick Hasnul Qolbi, di Lanud Sutan Sahrir, Padang, Selasa (29/11/2022). Untuk mendukung program Ketahanan Pangan, TNI AU telah menyiapkan lahan kurang produktif di Lanud Sutan Syahrir seluas 12 Hektar untuk pengembangan tanaman garai. Diharapkan program ini dapat membantu ketahanan pangan nasional dan meningkatkan kesejahteraan prajurit dan keluarganya[7].

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ (Indonesia) Arti kata garai dalam situs web Kamus Besar Bahasa Indonesia oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.
  2. ^ Biba, M. Arsyad (2015). "Prospek pengembangan sorgum untuk ketahanan pangan dan energi". Iptek Tanaman Pangan. 6 (2). 
  3. ^ P, Dwilaksono; u (2021-03-04). "Potensi Sorghum Sebagai Pangan Alternatif Pengganti Beras". Budidaya Tani. Diakses tanggal 2021-03-04. 
  4. ^ Sirappa, M.P. (2003). "Prospek Pengembangan Sorgum di Indonesia sebagai Komoditas Alternatif untuk Pangan, Pakan, dan Industri". Jurnal Litbang Pertanian. 22 (4): 133–140. 
  5. ^ Subagio, Herman dan Muh Aqil (2013). "Pengembangan Produksi Sorgum di Indonesia". Seminar Nasional Inovasi Teknologi Pertanian: 199–214. 
  6. ^ UKM, UPT Pelatihan Koperasi dan (2022-12-05). "Pelatihan Pembuatan Beras Analog dan Tepung dari Sorgum". UPT PELATIHAN DINAS KOPERASI DAN UKM PROVINSI JAWA TIMUR (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2023-01-30. 
  7. ^ "Tanda Tangani MOU Ketahanan Pangan, TNI AU-Kementan Sepakat Kembangkan Tanaman Sorgum". ZONAMILITER.COM. 30 November 2022. Diakses tanggal 25 Desember 2022. 

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]