Lompat ke isi

Faisol Riza: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Membatalkan 1 suntingan by SebutirDebu (bicara)(Tw)
Tag: Pembatalan halaman dengan galat kutipan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: halaman dengan galat kutipan VisualEditor
 
(20 revisi perantara oleh 7 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{Multiple issues|
{{peacock}}
{{BLP sources|date=Oktober 2024}}
{{Like resume|date=Oktober 2024}}
}}
{{Kembangkan|date=Oktober 2024}}
{{Infobox Officeholder
{{Infobox Officeholder
| honorific-prefix =
| name = Faisol Riza
| name = Faisol Riza
| honorific-suffix =
| image = File:KPU Faisol Reza.png
| image = File:KPU Faisol Reza.png
| office = [[Daftar Wakil Menteri Perindustrian Indonesia|Wakil Menteri Perindustrian Indonesia]] ke-3
| imagesize =
| caption =
| term_start = 21 Oktober 2024
| office = Ketua Komisi VI<br>[[DPR RI]]<br><small>Dapil [[Jawa Timur]] II
| president = [[Prabowo Subianto]]
| order =
| minister = [[Agus Gumiwang Kartasasmita]]
| lieutenant =
| term_end =
| predecessor = Ir. [[H. Teguh Juwarno]], M.Si.
| predecessor = [[Alex Retraubun]]
| successor = ''petahana''
| successor =
| term_start = 30 Oktober 2019
| office1 = Anggota [[Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia]]
| term_end = ''masih menjabat''
| term_start1 = 20 Maret 2018
| president = [[Joko Widodo]]
| president1 = [[Joko Widodo]]
| governor =
| office1 =
| order1 =
| lieutenant1 =
| predecessor1 =
| successor1 =
| term_start1 =
| term_end1 =
| president1 =
| governor1 =
| office2 =
| order2 =
| term_start2 =
| term_end2 =
| predecessor2 =
| successor2 =
| president2 =
| governor2 =
| birth_date = {{birth date and age|1973|01|01}}
| birth_date = {{birth date and age|1973|01|01}}
| birth_place = [[Kota Probolinggo|Probolinggo]], [[Jawa Timur]]
| birth_place = [[Kraksaan, Probolinggo|Kraksaan]], [[Kabupaten Probolinggo]], [[Jawa Timur]]
| death_date =
| death_place =
| nationality = [[Indonesia]]
| nationality = [[Indonesia]]
| party = {{Parpolicon|PKB}}<br><small>(sebelumnya [[Partai Rakyat Demokratik]])</small>
| party = {{Parpolicon|PKB}}
| spouse =
| spouse =
| relations =
| relations = [[Dhohir Farisi]] (Adik) <br/> [[Hasan Aminuddin]] (Sepupu) <br/> [[Dini Rahmania]] (Keponakan)
| children =
| children =
| alma_mater = [[Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara Jakarta]]<br/>[[Universitas Indonesia]]
| parents =
| alma_mater = [[Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara Jakarta]]
| occupation =
| profession = [[Politisi]]
| profession = [[Politisi]]
| otherparty = <small>(sebelumnya [[Partai Rakyat Demokratik]])</small>
| signature =
| website =
| 1blankname1 = [[Ketua DPR]]
| footnotes =
| 1namedata1 = [[Bambang Soesatyo]] <br/> [[Puan Maharani]]
| education = [[Pondok Pesantren Nurul Jadid]]
}}
| predecessor1 = [[Abdul Malik Haramain]]

| parliamentarygroup1 = [[Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa]]
'''Faisol Riza'''<ref>{{Cite web|last=RI|first=Setjen DPR|date=|title=Profil Anggota DPR RI - Dewan Perwakilan Rakyat|url=http://www.dpr.go.id/blog/profil/id/1698|website=www.dpr.go.id|language=id|access-date=15 November 2020|archive-date=2020-11-16|archive-url=https://web.archive.org/web/20201116164541/http://www.dpr.go.id/blog/profil/id/1698|dead-url=yes}}</ref> ({{lahirmati|[[Kota Probolinggo|Probolinggo]], [[Jawa Timur]]|1|1|1973}}) adalah aktivis pejuang reformasi yang sempat diculik, tetapi dikembalikan. Ia dikenal sebagai kerabat [[Hasan Aminuddin]] mantan Bupati Probolinggo.
| constituency1 = [[Jawa Timur II (daerah pemilihan)|Jawa Timur II]]
| majority1 = 82.777 ([[Pemilihan umum legislatif Indonesia 2019|2019]])<br/>214.779 ([[Pemilihan umum legislatif Indonesia 2024|2024]])
| termend1 = 20 Oktober 2024<br><small>Pengganti Antar Waktu hingga 30 September 2019</small>
}}'''Faisol Riza''' ({{lahirmati|[[Kota Probolinggo|Probolinggo]], [[Jawa Timur]]|1|1|1973}}) adalah seorang [[santri]] dan [[Aktivisme|aktivis]] pejuang reformasi yang sempat diculik, tetapi dikembalikan. Ia dikenal sebagai kerabat [[Hasan Aminuddin]] mantan [[Bupati Probolinggo]].<ref>{{Cite web|last=RI|first=Setjen DPR|date=|title=Profil Anggota DPR RI - Dewan Perwakilan Rakyat|url=http://www.dpr.go.id/blog/profil/id/1698|website=www.dpr.go.id|language=id|archive-url=https://web.archive.org/web/20201116164541/http://www.dpr.go.id/blog/profil/id/1698|archive-date=2020-11-16|dead-url=yes|access-date=15 November 2020}}</ref>


== Karir Politik ==
== Karir Politik ==
Ia sempat menjadi ketua PRD untuk mempersiapkan keikutsertaan dalam Pemilu. Namun kemudian Faisol Riza bergabung dengan PKB dan sempat menjadi Staf Ahli bagi Muhaimin Iskandar. Ia tercatat menjadi Wasekjen PKB pada tahun 2018. Ia berhasil meraih kursi saat Pemilihan Legislatif 2019 dari Dapil Jawa Timur dan memperoleh 82.777 suara, ia ditunjuk menjadi Ketua Komisi VI DPR.[3] Ia juga sempat terpilih menjadi Ketua Bidang Olahraga, Kesenaian dan Milenial PKB pada tahun 2019[4]
Ia sempat menjadi ketua PRD untuk mempersiapkan keikutsertaan dalam Pemilu. Namun kemudian Faisol Riza bergabung dengan PKB dan sempat menjadi Staf Ahli [[Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi|Kementrian Tenaga Kerja Dan Transmigrasi]], [[Muhaimin Iskandar]] 2009 - 2014 juga Staff Khusus [[Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia|Kementrian Pemuda dan Olah Raga]], [[Imam Nahrawi]] 2014 - 2018. Ia tercatat menjadi Wasekjen PKB pada tahun 2018. saat ini menjabat sebagai [[Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia|Anggota DPR RI]] dari 20 Maret 2018 menggantikan [[Abdul Malik Haramain]] yang mengundurkan diri untuk menjadi calon [[Bupati Probolinggo]] [[Pemilihan umum Bupati Probolinggo 2018|2018 - 2023]]. Ia berhasil meraih kursi saat Pemilihan Legislatif 2019 dari Dapil Jawa Timur dan memperoleh 82.777 suara, ia ditunjuk menjadi Ketua [[Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia|Komisi VI]] DPR-RI. Ia juga sempat terpilih menjadi Ketua Bidang Olahraga, Kesenaian dan Milenial PKB pada tahun 2019.


==Penculikan dan Penyiksaan==
==Penculikan dan Penyiksaan==
Baris 61: Baris 45:
Selanjutnya Faisol Riza dan Raharja Waluyo Jati diinterogasi dengan penyiksaan. Ia mengungkapkan kejamnya penyiksaan tersebut yang meningkat bertahap di setiap pertanyaan:
Selanjutnya Faisol Riza dan Raharja Waluyo Jati diinterogasi dengan penyiksaan. Ia mengungkapkan kejamnya penyiksaan tersebut yang meningkat bertahap di setiap pertanyaan:


<blockquote>''"Setiap jawaban berhadiah pukulan. Kalau tidak menjawab, dua pukulan. Pertanyaan kelima sudah menggunakan setruman. Tangan diborgol ke kursi. kaki juga (diborgol) ke kaki kursi."'' <ref name=merdeka/></blockquote>
<blockquote>''" Setiap jawaban berhadiah pukulan. Kalau tidak menjawab, dua pukulan. Pertanyaan kelima sudah menggunakan setruman. Tangan diborgol ke kursi. kaki juga (diborgol) ke kaki kursi. "'' <ref name=merdeka/></blockquote>


Pertanyaan interogasi yang diajukan berkisar aktivitas mereka di SMID (Solidaritas Mahasiswa untuk Demokrasi) dan PRD (Partai Rakyat Demokratik). Mereka juga ditanya hubungannya dengan jaringan pro demokrasi serta tokoh-tokoh nasional seperti Amien Rais, Megawati Soekarnoputri, dan Sofyan Wanandi.Mereka kemudian menyadari bahwa dikurung dan disiksa bersama [[Pius Lustrilanang]], Desmond J Mahesa, dan [[Haryanto Taslam]]. Lalu kemudian bersama Herman Hendrawan, Yani Afri, dan Sonny.<ref name=era/>
Pertanyaan interogasi yang diajukan berkisar aktivitas mereka di SMID (Solidaritas Mahasiswa untuk Demokrasi) dan [[Partai Rakyat Demokratik|PRD (Partai Rakyat Demokratik)]]. Mereka juga ditanya hubungannya dengan jaringan pro demokrasi serta tokoh-tokoh nasional seperti [[Amien Rais]], [[Megawati Soekarnoputri]], dan [[Sofjan Wanandi|Sofyan Wanandi]].Mereka kemudian menyadari bahwa dikurung dan disiksa bersama [[Pius Lustrilanang]], [[Desmond Junaidi Mahesa|Desmond J Mahesa]], dan [[Haryanto Taslam]]. Lalu kemudian bersama Herman Hendrawan, Yani Afri, dan Sonny.<ref name=era/>


Faisol Riza kemudian dibebaskan dan dikembalikan ke Purbolinggo, ke rumah orangtuanya. Waluyo Djati ke ''flyover'' Cipinang dan dibekali tiket dan uang saku untuk pulang. Sementara Herman Hendrawan tak jelas kabarnya.<ref name=era/>
Faisol Riza kemudian dibebaskan dan dikembalikan ke [[Probolinggo]], ke rumah orangtuanya. Waluyo Djati ke ''flyover'' Cipinang dan dibekali tiket dan uang saku untuk pulang. Sementara Herman Hendrawan tak jelas kabarnya.<ref name=era/>


Menurut pengakuan ibunya yang baru mengetahui penyiksaan ini di kemudian hari, Faisol Riza bersama Waluyo Jati ditidurkan di atas balok es dalam keadaan telanjang dan luka-luka di tubuhnya adalah akibat sundutan rokok. Penyiksaan paling berat adalah disetrum dan digantung terbalik dengan tali.<ref name=suara/>
Menurut pengakuan ibunya yang baru mengetahui penyiksaan ini di kemudian hari, Faisol Riza bersama Waluyo Jati ditidurkan di atas balok es dalam keadaan telanjang dan luka-luka di tubuhnya adalah akibat sundutan rokok. Penyiksaan paling berat adalah disetrum dan digantung terbalik dengan tali.<ref name=suara/>
Baris 75: Baris 59:


{{Anggota Dewan Perwakilan Rakyat dari Jawa Timur, 2019 |state=collapsed}}
{{Anggota Dewan Perwakilan Rakyat dari Jawa Timur, 2019 |state=collapsed}}
[[Kategori:Rintisan biografi anggota DPR Indonesia]]

[[Kategori:Alumni Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara Jakarta]]
[[Kategori:Alumni Universitas Indonesia]]
[[Kategori:Aktivis Indonesia]]
[[Kategori:Aktivis Indonesia]]
[[Kategori:Alumni Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara Jakarta]]
[[Kategori:Tokoh Jawa Timur]]
[[Kategori:Tokoh Jawa Timur]]
[[Kategori:Tokoh Probolinggo]]
[[Kategori:Tokoh dari Probolinggo]]
[[Kategori:Tokoh dari Probolinggo]]
[[Kategori:Tokoh dari Kraksaan]]
[[Kategori:Aktivis 98]]
[[Kategori:Tokoh Nahdlatul Ulama]]
[[Kategori:Tokoh Nahdlatul Ulama]]
[[Kategori:Politikus Indonesia]]
[[Kategori:Politikus Indonesia]]
Baris 85: Baris 73:
[[Kategori:Politikus Partai Kebangkitan Bangsa]]
[[Kategori:Politikus Partai Kebangkitan Bangsa]]
[[Kategori:Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia]]
[[Kategori:Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia]]
[[Kategori:Anggota DPR RI 2014–2019]]
[[Kategori:Anggota DPR RI 2019–2024]]
[[Kategori:Anggota DPR RI 2019–2024]]
[[Kategori:Aktivis 98]]
[[Kategori:Anggota DPR RI 2024–2029]]
[[Kategori:Menteri Kabinet Merah Putih]]

Revisi terkini sejak 5 November 2024 15.19

Faisol Riza
Wakil Menteri Perindustrian Indonesia ke-3
Mulai menjabat
21 Oktober 2024
PresidenPrabowo Subianto
MenteriAgus Gumiwang Kartasasmita
Sebelum
Pengganti
Petahana
Sebelum
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia
Masa jabatan
20 Maret 2018 – 20 Oktober 2024
Pengganti Antar Waktu hingga 30 September 2019
PresidenJoko Widodo
Ketua DPRBambang Soesatyo
Puan Maharani
Sebelum
Pengganti
Petahana
Sebelum
Grup parlemenFraksi Partai Kebangkitan Bangsa
Daerah pemilihanJawa Timur II
Mayoritas82.777 (2019)
214.779 (2024)
Informasi pribadi
Lahir01 Januari 1973 (umur 51)
Kraksaan, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur
KebangsaanIndonesia
Partai politikPKB
Afiliasi politik
lainnya
(sebelumnya Partai Rakyat Demokratik)
HubunganDhohir Farisi (Adik)
Hasan Aminuddin (Sepupu)
Dini Rahmania (Keponakan)
PendidikanPondok Pesantren Nurul Jadid
AlmamaterSekolah Tinggi Filsafat Driyarkara Jakarta
Universitas Indonesia
ProfesiPolitisi
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Faisol Riza (lahir 1 Januari 1973) adalah seorang santri dan aktivis pejuang reformasi yang sempat diculik, tetapi dikembalikan. Ia dikenal sebagai kerabat Hasan Aminuddin mantan Bupati Probolinggo.[1]

Karir Politik

[sunting | sunting sumber]

Ia sempat menjadi ketua PRD untuk mempersiapkan keikutsertaan dalam Pemilu. Namun kemudian Faisol Riza bergabung dengan PKB dan sempat menjadi Staf Ahli Kementrian Tenaga Kerja Dan Transmigrasi, Muhaimin Iskandar 2009 - 2014 juga Staff Khusus Kementrian Pemuda dan Olah Raga, Imam Nahrawi 2014 - 2018. Ia tercatat menjadi Wasekjen PKB pada tahun 2018. saat ini menjabat sebagai Anggota DPR RI dari 20 Maret 2018 menggantikan Abdul Malik Haramain yang mengundurkan diri untuk menjadi calon Bupati Probolinggo 2018 - 2023. Ia berhasil meraih kursi saat Pemilihan Legislatif 2019 dari Dapil Jawa Timur dan memperoleh 82.777 suara, ia ditunjuk menjadi Ketua Komisi VI DPR-RI. Ia juga sempat terpilih menjadi Ketua Bidang Olahraga, Kesenaian dan Milenial PKB pada tahun 2019.

Penculikan dan Penyiksaan

[sunting | sunting sumber]

Seiring perburuan oleh Orde Baru terhadap aktivis yang dianggap mengganggu kekuasaan dan dipicu pula oleh peristiwa Ledakan Tanah Tinggi,[2] maka Faisol Riza mulai melarikan diri dari kejaran. Ia sempat bersembunyi di RSCM, tetapi terus dikejar hingga terpojok di lantai dua. Ia dipukul dan ditendang sehingga badannya penuh lebam dan kacamatanya pecah.[3] Ulu hatinya juga dipukul, sehingga tak sanggup berteriak. Matanya ditutup dan dibawa ke suatu tempat dengan todongan pistol di pinggang agar tak berani melawan.[4]

Selanjutnya Faisol Riza dan Raharja Waluyo Jati diinterogasi dengan penyiksaan. Ia mengungkapkan kejamnya penyiksaan tersebut yang meningkat bertahap di setiap pertanyaan:

" Setiap jawaban berhadiah pukulan. Kalau tidak menjawab, dua pukulan. Pertanyaan kelima sudah menggunakan setruman. Tangan diborgol ke kursi. kaki juga (diborgol) ke kaki kursi. " [3]

Pertanyaan interogasi yang diajukan berkisar aktivitas mereka di SMID (Solidaritas Mahasiswa untuk Demokrasi) dan PRD (Partai Rakyat Demokratik). Mereka juga ditanya hubungannya dengan jaringan pro demokrasi serta tokoh-tokoh nasional seperti Amien Rais, Megawati Soekarnoputri, dan Sofyan Wanandi.Mereka kemudian menyadari bahwa dikurung dan disiksa bersama Pius Lustrilanang, Desmond J Mahesa, dan Haryanto Taslam. Lalu kemudian bersama Herman Hendrawan, Yani Afri, dan Sonny.[4]

Faisol Riza kemudian dibebaskan dan dikembalikan ke Probolinggo, ke rumah orangtuanya. Waluyo Djati ke flyover Cipinang dan dibekali tiket dan uang saku untuk pulang. Sementara Herman Hendrawan tak jelas kabarnya.[4]

Menurut pengakuan ibunya yang baru mengetahui penyiksaan ini di kemudian hari, Faisol Riza bersama Waluyo Jati ditidurkan di atas balok es dalam keadaan telanjang dan luka-luka di tubuhnya adalah akibat sundutan rokok. Penyiksaan paling berat adalah disetrum dan digantung terbalik dengan tali.[5]

Penyiksaan ini, walaupun secara fisik telah sembuh, mendatangkan trauma di kemudian hari. Faisol Riza diketahui ketakutan saat duduk di atas kursi. Kakinya selalu dinaikkan. Ia juga ketakutan dan kaget bila ada kucing tiba-tiba lewat. Ia juga tinggal berpindah-pindah setelah dibebaskan, untuk menghindari pengintaian intel.[5]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ RI, Setjen DPR. "Profil Anggota DPR RI - Dewan Perwakilan Rakyat". www.dpr.go.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-11-16. Diakses tanggal 15 November 2020. 
  2. ^ Administrator (17 Mei 1999). "Bom Misterius dari Tanahtinggi". Tempo.co. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-09-28. Diakses tanggal 15 November 2020. 
  3. ^ a b Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama merdeka
  4. ^ a b c Kembalinya Aktivis yang Hilang. Diarsipkan 2021-10-18 di Wayback Machine. dari situs era.id
  5. ^ a b Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama suara