Lompat ke isi

Widji Thukul: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
k Mengembalikan suntingan oleh 103.184.53.234 (bicara) ke revisi terakhir oleh 103.119.141.52
Tag: Pengembalian Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
 
(30 revisi perantara oleh 7 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 3: Baris 3:
| image = Widji Thukul.jpg
| image = Widji Thukul.jpg
| image_size = 200px
| image_size = 200px
| caption = Widji Thukul, sekitar tahun 1980-an.
| caption =
| birth_name = Widji Widodo
| birth_name = Widji Widodo
| birth_date = {{birth date|1963|8|26|df=y}}
| birth_date = {{birth date|1963|8|26|df=y}}
| birth_place = [[Kota Surakarta|Surakarta]], [[Jawa Tengah]], Indonesia<ref>{{Cite web|last=Media|first=Kompas Cyber|date=2023-01-06|title=Biografi Wiji Thukul, Penyair dan Aktivis Korban Penghilangan Paksa Halaman all|url=https://www.kompas.com/stori/read/2023/01/06/080000479/biografi-wiji-thukul-penyair-dan-aktivis-korban-penghilangan-paksa|website=KOMPAS.com|language=id|access-date=2024-02-10}}</ref>
| birth_place = [[Solo]], [[Jawa Tengah]], [[Indonesia]]
| disappeared_date = {{disappeared date and age|1998|2|10|1963|8|23|df=yes}}<ref>{{Cite news|url=https://kaltim.tribunnews.com/2020/08/27/mengenal-wiji-thukul-aktivis-yang-hilang-sejak-tahun-1998-hingga-5x-ganti-presiden-belum-ditemukan||title=MENGENAL Wiji Thukul, Aktivis yang Hilang Sejak Tahun 1998, Hingga 5x Ganti Presiden Belum Ditemukan|first=Amalia Husnul|last=Arofiati|work=[[Tribunnews|Tribunnews.com]]|date=2020-08-27}}</ref>
| disappeared_date = {{disappeared date and age|1998|2|10|1963|8|23|df=yes}}<ref>{{Cite news|url=https://kaltim.tribunnews.com/2020/08/27/mengenal-wiji-thukul-aktivis-yang-hilang-sejak-tahun-1998-hingga-5x-ganti-presiden-belum-ditemukan||title=MENGENAL Wiji Thukul, Aktivis yang Hilang Sejak Tahun 1998, Hingga 5x Ganti Presiden Belum Ditemukan|first=Amalia Husnul|last=Arofiati|work=[[Tribunnews|Tribunnews.com]]|date=2020-08-27}}</ref>
| disappeared_status = {{Missing for|10|2|1998}}
| disappeared_status = {{Missing for|10|2|1998}}
| death_date =
| death_date =
| occupation = penyair, aktivis
| occupation = Penyair, aktivis
| party = [[Partai Rakyat Demokratik]]
| years_active = [[Sastra Indonesia#Angkatan Reformasi (1998–2004)|Angkatan Reformasi]]
| spouse = Siti Dyah Sujirah
| spouse = Siti Diyah Sujirah
| children = Fitri Nganthi Wani, Fajar Merah
| children = Fitri Nganthi Wani, Fajar Merah
}}
}}


'''Widji Thukul''', ({{Lahirmati|[[Solo]], [[Jawa Tengah]]|26|8|1963}}) yang bernama asli '''Widji Widodo''' adalah penyair dan aktivis hak asasi manusia berkebangsaan Indonesia. Thukul merupakan salah satu tokoh yang ikut melawan penindasan rezim [[Orde Baru]] namun pada tanggal 27 Juli 1998, Tukul menghilang dan tidak diketahui keberadaannya sampai sekarang, muncul dugaan bahwa Thukul diculik oleh militer bersama beberapa aktivis lainnya.
'''Widji Thukul''' ({{Lahirmati|[[Solo]], [[Jawa Tengah]]|26|8|1963}}) adalah [[penyair]] dan [[aktivis]], yang terkenal atas puisi dan syairnya yang ditujukan untuk mengkritik pemerintahan rezim [[Orde Baru]] yang berkuasa pada masa pemerintahan Presiden Indonesia kedua, [[Soeharto]]. Pada tanggal 10 Februari 1998, Tukul dikabarkan menghilang dan tidak diketahui keberadaannya sampai sekarang, muncul dugaan bahwa Thukul diculik oleh militer bersama beberapa aktivis lainnya.<ref>{{Cite journal|last=Thukul|first=Wiji|date=1 September 2017|title=The people's poet: Nearly 20 years since Indonesia's famous poet disappeared, Eliza Vitri Handayani introduces the man and some new translations of his poems|journal=Index on Censorship|language=en|volume=46|issue=3|pages=99–103|doi=10.1177/0306422017730970|issn=0306-4220|doi-access=free}}</ref><ref>{{Cite web|last=wawaney|date=20 April 2014|title=(Translation) Warning – Wiji Thukul|url=https://timbalaning.wordpress.com/2014/04/20/translation-warning-wiji-thuku/|website=Timbalaning|access-date=25 July 2017}}</ref>


== Keluarga ==
== Keluarga ==
Thukul, begitu sapaan akrabnya adalah anak pertama dari tiga bersaudara. Ia lahir dari keluarga Katolik dengan keadaan ekonomi sederhana. Ayahnya adalah seorang penarik [[becak]], sementara ibunya terkadang menjual ayam bumbu untuk membantu perekonomian [[keluarga]].<ref name="Tempo">Tempo; ''Edisi Khusus: Tragedi Mei 1998-2013'', Jakarta: Tempo, 2013</ref>
Thukul, begitu sapaan akrabnya adalah anak pertama dari tiga bersaudara. Ia lahir dari keluarga Katolik dengan keadaan ekonomi sederhana. Ayahnya adalah seorang penarik becak, sementara ibunya terkadang menjual ayam bumbu untuk membantu perekonomian keluarga.<ref name="Tempo">Tempo; ''Edisi Khusus: Tragedi Mei 1998-2013'', Jakarta: Tempo, 2013</ref>


Thukul Mulai menulis [[puisi]] sejak SD, dan tertarik pada dunia teater ketika duduk di bangku SMP. Bersama kelompok [[Teater Jagat]], ia pernah [[pengamen|ngamen]] puisi keluar masuk kampung dan kota. Sempat pula menyambung hidupnya dengan berjualan koran, jadi [[calo]] karcis [[bioskop]], dan menjadi tukang pelitur di sebuah perusahaan mebel. Pada [[Oktober]] 1989, Thukul menikah dengan istrinya Siti Dyah Sujirah alias Sipon yang saat itu berprofesi sebagai [[buruh]].<ref>{{Cite web |url=http://www.mesias.8k.com/wijithukul.htm |title=Salinan arsip |access-date=2006-01-12 |archive-date=2005-07-16 |archive-url=https://web.archive.org/web/20050716090130/http://www.mesias.8k.com/wijithukul.htm |dead-url=yes }}</ref> Tak lama semenjak pernikahannya, Pasangan Thukul–Sipon dikaruniai anak pertama bernama Fitri Nganthi Wani, kemudian pada tanggal 22 Desember 1993 anak kedua mereka lahir yang diberi nama Fajar Merah.<ref>{{Cite web |url=http://www.tokohindonesia.com/aneka/penghargaan/yap-thiam-hien/2002%20wiji%20thukul/index.shtml |title=Salinan arsip |access-date=2006-01-12 |archive-date=2006-06-28 |archive-url=https://web.archive.org/web/20060628112701/http://tokohindonesia.com/aneka/penghargaan/yap-thiam-hien/2002%20wiji%20thukul/index.shtml |dead-url=yes }}</ref>
Thukul Mulai menulis puisi sejak SD, dan tertarik pada dunia teater ketika duduk di bangku SMP. Bersama kelompok Teater Jagat, ia pernah ngamen puisi keluar masuk kampung dan kota. Sempat pula menyambung hidupnya dengan berjualan koran, jadi calo karcis bioskop, dan menjadi tukang pelitur di sebuah perusahaan mebel. Pada Oktober 1989, Thukul menikah dengan istrinya Siti Dyah Sujirah alias Sipon yang saat itu berprofesi sebagai buruh.<ref>{{Cite web |url=http://www.mesias.8k.com/wijithukul.htm |title=Salinan arsip |access-date=2006-01-12 |archive-date=2005-07-16 |archive-url=https://web.archive.org/web/20050716090130/http://www.mesias.8k.com/wijithukul.htm |dead-url=yes }}</ref> Tak lama semenjak pernikahannya, Pasangan Thukul–Sipon dikaruniai anak pertama bernama Fitri Nganthi Wani, kemudian pada tanggal 22 Desember 1993 anak kedua mereka lahir yang diberi nama Fajar Merah.<ref>{{Cite web |url=http://www.tokohindonesia.com/aneka/penghargaan/yap-thiam-hien/2002%20wiji%20thukul/index.shtml |title=Salinan arsip |access-date=2006-01-12 |archive-date=2006-06-28 |archive-url=https://web.archive.org/web/20060628112701/http://tokohindonesia.com/aneka/penghargaan/yap-thiam-hien/2002%20wiji%20thukul/index.shtml |dead-url=yes }}</ref>


== Pendidikan ==
== Pendidikan ==
Thukul pernah bersekolah di SMP Negeri 8 [[Solo]] dan melanjutkan pendidikannya hingga kelas dua di Sekolah Menengah Karawitan Indonesia jurusan [[tari]].<ref name="Tempo"/> Thukul memutuskan untuk berhenti sekolah karena kesulitan keuangan.<ref name="relawan.net">http://relawan.net/wmview.php?ArtID=347</ref>
Thukul pernah bersekolah di SMP Negeri 8 Surakarta dan melanjutkan pendidikannya hingga kelas dua di Sekolah Menengah Karawitan Indonesia jurusan [[tari]].<ref name="Tempo"/> Thukul memutuskan untuk berhenti sekolah karena kesulitan keuangan.<ref name="relawan.net">http://relawan.net/wmview.php?ArtID=347</ref>


== Aktivitas ==
== Aktivitas ==
Selama masa hidupnya ia aktif menyelenggarakan kegiatan teater dan melukis dengan anak-anak kampung [[Jagalan]], tempat ia dan anak istrinya tinggal. Pada 1994, terjadi aksi petani di [[Bringin, Ngawi|Bringin]], [[Kabupaten Ngawi|Ngawi]]. Thukul yang memimpin massa dan melakukan orasi ditangkap serta dipukuli [[militer]]. Pada [[1992]] ia ikut demonstrasi memprotes pencemaran lingkungan oleh pabrik tekstil PT Sariwarna Asli Solo. Tahun-tahun berikutnya Thukul aktif di [[Jaringan Kerja Kesenian Rakyat]] (JAKER) sebagai ketua.<ref>{{Cite web|last=Obrigados|first=Wilson|title=Wiji Thukul Biar Jadi Mimpi Buruk Presiden|url=https://tirto.id/wiji-thukul-biar-jadi-mimpi-buruk-presiden-gjcs|website=tirto.id|language=id|access-date=2022-08-24}}</ref> Tahun [[1995]] mengalami cedera mata kanan karena dibenturkan pada mobil oleh aparat sewaktu ikut dalam aksi protes karyawan PT [[Sritex]].<ref>{{Cite web|url=https://jakartaglobe.id/lifestyle/friends-and-family-of-wiji-thukul-invite-president-jokowi-to-see-film|title=Disappeared Poet Wiji Thukul's Family Invites Jokowi to See Biopic|website=Jakarta Globe|access-date=19 November 2019}}</ref>
Selama masa hidupnya ia aktif menyelenggarakan kegiatan teater dan melukis dengan anak-anak kampung [[Jagalan, Jebres, Surakarta|Jagalan]], tempat ia dan anak istrinya tinggal. Pada 1994, terjadi aksi petani di [[Bringin, Ngawi|Bringin]], [[Kabupaten Ngawi|Ngawi]]. Thukul yang memimpin massa dan melakukan orasi ditangkap serta dipukuli militer. Pada tahun 1992 ia ikut demonstrasi memprotes pencemaran lingkungan oleh pabrik tekstil PT Sariwarna Asli Solo. Tahun-tahun berikutnya Thukul aktif di Jaringan Kerja Kesenian Rakyat (JAKER) sebagai ketua.<ref>{{Cite web|last=Obrigados|first=Wilson|title=Wiji Thukul Biar Jadi Mimpi Buruk Presiden|url=https://tirto.id/wiji-thukul-biar-jadi-mimpi-buruk-presiden-gjcs|website=tirto.id|language=id|access-date=2022-08-24}}</ref> Kemudian pada tahun 1995 mengalami cedera mata kanan karena dibenturkan pada mobil oleh aparat sewaktu ikut dalam aksi protes karyawan [[Sritex|PT Sritex]].<ref>{{Cite web|url=https://jakartaglobe.id/lifestyle/friends-and-family-of-wiji-thukul-invite-president-jokowi-to-see-film|title=Disappeared Poet Wiji Thukul's Family Invites Jokowi to See Biopic|website=Jakarta Globe|access-date=19 November 2019}}</ref>


== Menghilang ==
== Menghilang ==
{{See also|Penculikan aktivis 1997/1998|Kejatuhan Soeharto}}
[[Peristiwa 27 Juli]] dan [[Kerusuhan Mei 1998]] telah menyeret beberapa nama aktivis kedalam daftar pencarian aparat Kopassus Mawar.<ref name="Tempo"/> Di antara para aktivis itu adalah aktivis dari [[Partai Rakyat Demokratik]], [[Partai Demokrasi Indonesia]], [[Partai Persatuan Pembangunan]], JAKKER, [[pengusaha]], [[mahasiswa]], dan [[pelajar]] yang menghilang terhitung sejak bulan April hingga [[Mei 1998]].<ref>{{Cite web |last=Sholih |first=Mufti |title=Sejarah Kontroversi Andi Arief: Wiji Thukul, Prabowo, Kini Narkoba |url=https://tirto.id/sejarah-kontroversi-andi-arief-wiji-thukul-prabowo-kini-narkoba-dij1 |access-date=2023-11-14 |website=tirto.id |language=id}}</ref> Semenjak bulan Juli 1996, Thukul sudah berpindah-pindah keluar masuk daerah dari kota satu ke kota yang lain untuk bersembunyi dari kejaran aparat. Dalam pelariannya itu Thukul tetap menulis puisi-puisi pro-[[demokrasi]] yang salah satu di antaranya berjudul ''Para Jendral Marah-Marah''. Pada tahun 2000, Sipon melaporkan hilangnya Thukul pada [[KONTRAS]] (Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan), namun Thukul belum ditemukan hingga kini. Istri Thukul, Sipon kemudian meninggal dunia pada 2023.<ref>{{cite web |last1=Afifa |first1=Laila |title=Siti Diyah Sujirah, Wife of Missing Activist Wiji Thukul Passes Away |url=https://en.tempo.co/read/1676400/siti-diyah-sujirah-wife-of-missing-activist-wiji-thukul-passes-away |website=Tempo |access-date=2 May 2023 |language=en |date=6 January 2023}}</ref>
[[Peristiwa 27 Juli]] dan [[Kerusuhan Mei 1998]] telah menyeret beberapa nama aktivis kedalam daftar pencarian aparat Kopassus Mawar.<ref name="Tempo"/> Di antara para aktivis itu adalah aktivis dari [[Partai Rakyat Demokratik]] (PRD), [[Partai Demokrasi Indonesia]] (PDI), [[Partai Persatuan Pembangunan]] (PPP), JAKER, pengusaha, mahasiswa, dan pelajar yang menghilang terhitung sejak bulan April hingga Mei 1998.<ref>{{Cite web |last=Sholih |first=Mufti |title=Sejarah Kontroversi Andi Arief: Wiji Thukul, Prabowo, Kini Narkoba |url=https://tirto.id/sejarah-kontroversi-andi-arief-wiji-thukul-prabowo-kini-narkoba-dij1 |access-date=2023-11-14 |website=tirto.id |language=id}}</ref> Semenjak bulan Juli 1996, Thukul sudah berpindah-pindah keluar masuk daerah dari kota satu ke kota yang lain untuk bersembunyi dari kejaran aparat. Dalam pelariannya itu Thukul tetap menulis puisi-puisi pro-[[demokrasi]] yang salah satu di antaranya berjudul ''Para Jendral Marah-Marah''. Kontak terakhir antara Thukul dan istrinya, Sipon terjadi pada Februari 1998, sejak saat itu Thukul menghilang. Setelah kondisi membaik pada tahun 2000, Sipon melaporkan hilangnya Thukul pada [[Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan]] (KontraS), namun Thukul belum ditemukan hingga kini. Istri Thukul, Sipon kemudian meninggal dunia pada 2023.<ref>{{cite web |last1=Afifa |first1=Laila |title=Siti Diyah Sujirah, Wife of Missing Activist Wiji Thukul Passes Away |url=https://en.tempo.co/read/1676400/siti-diyah-sujirah-wife-of-missing-activist-wiji-thukul-passes-away |website=Tempo |access-date=2 May 2023 |language=en |date=6 January 2023}}</ref>


== Karya ==
== Karya ==
Ada tiga sajak Thukul yang populer dan menjadi sajak wajib dalam aksi-aksi massa, yaitu ''Peringatan'', ''Sajak Suara'', serta ''Bunga dan Tembok'' (ketiganya ada dalam antologi "''Mencari Tanah Lapang''" yang diterbitkan oleh Manus Amici, [[Belanda]], pada 1994. Tapi, sesungguhnya antologi tersebut diterbitkan oleh kerjasama [[KITLV]] dan penerbit [[Hasta Mitra]], Jakarta. Nama penerbit fiktif Manus Amici digunakan untuk menghindar dari pelarangan pemerintah Orde Baru.
Ada tiga sajak Thukul yang populer dan menjadi sajak wajib dalam aksi-aksi massa, yaitu ''Peringatan'', ''Sajak Suara'', serta ''Bunga dan Tembok'', ketiganya ada dalam antologi ''Mencari Tanah Lapang'' yang diterbitkan oleh Manus Amici, Belanda, pada 1994. Tapi, sesungguhnya antologi tersebut diterbitkan oleh kerjasama [[Koninklijk Instituut voor Taal-, Land- en Volkenkunde|KITLV]] dan penerbit [[Hasta Mitra]], Jakarta. Nama penerbit fiktif Manus Amici digunakan untuk menghindar dari pelarangan pemerintah Orde Baru. Puisi lain yang terkenal adalah ''Dibawah Selimut Kedamaian Palsu'', yang dibacakan di gedung Kedutaan Jerman di Jakarta pada tahun 1989.<ref>{{cite news|last=Gitiyarko|first=Vincentius|title=Suara Wiji Thukul bergema melintasi waktu|url=https://www.kompas.id/baca/riset/2023/08/23/suara-wiji-thukul-bergema-melintasi-waktu|publisher=[[Kompas]]|date=23 Agustus 2023|access-date=2024-01-18}}</ref>


Satu puisinya, "Sajak Ibu" telah digubah menjadi musik untuk vokal klasik dan piano oleh komponis dan pianis [[Ananda Sukarlan]] yang dianggap tokoh paling penting Indonesia dalam genre Tembang Puitik.
* Dua kumpulan puisinya : ''Puisi Pelo'' (1984) dan Darman dan Lain-lain'' (1994)

* Antologi puisinya ''Mencari Tanah Lapang'' (1994)
Berikut puisi lain yang ditulis oleh Thukul:
* Puisi: Bunga dan Tembok<ref name="relawan.net"/>
* ''Puisi Pelo'', dipublikasikan oleh Taman Budaya Surakata, Solo, 1984.
* Puisi: Peringatan
* ''Darman dan Lain-lain'', dipublikasikan Taman Budaya Surakata, Solo, 1994.
* Puisi: Kesaksian [http://www.urbanpoor.or.id/content/view/131/86/] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20070502083611/http://www.urbanpoor.or.id/content/view/131/86/ |date=2007-05-02 }}
* ''Mencari Tanah Lapang'', dipublikasikan oleh Manus Amici, 1994.
* ''Aku Ingin Jadi Peluru'', dipublikasikan oleh IndonesiaTera, Magelang, 2000.
== Prestasi dan penghargaan ==

== Penghargaan ==

Pada 1991, Thukul memperoleh Wertheim Encourage Award yang diberikan Wertheim Stichting, Belanda, bersama [[W.S. Rendra]].<ref>{{Cite web|last=Arjanto|first=Dwi|date=2023-08-27|title=60 Tahun Wiji Thukul, Aktivis dan Penyair yang Tak Tentu Rimbanya|url=https://nasional.tempo.co/read/1764555/60-tahun-wiji-thukul-aktivis-dan-penyair-yang-tak-tentu-rimbanya|website=Tempo|language=en|access-date=2024-01-18}}</ref> Setelah ia dinyatakan menghilang, pada 2002, ia dianugerahi penghargaan [[Yap Thiam Hien Award]].<ref>{{Cite web|date=2002-12-16|title=Penghargaan|url=https://majalah.tempo.co/read/album/83157/penghargaan|website=Tempo|language=en|access-date=2024-01-18}}</ref> Pada tahun 2018, sebuah film dokumenter tentang kehidupan putra Thukul, Fajar Merah, yang berjudul ''[[Nyanyian Akar Rumput]]'' dibuat.<ref>{{Cite web|date=2020-01-24|title=Mengintip Belakang Layar Nyanyian Akar Rumput|url=https://historia.id/kultur/articles/mengintip-belakang-layar-nyanyian-akar-rumput-v22Mw|website=Historia - Majalah Sejarah Populer Pertama di Indonesia|language=id-ID|access-date=2024-01-18}}</ref>


* [[1989]], ia diundang membaca puisi di Kedubes [[Jerman]] di [[Jakarta]] oleh Goethe Institut.
* [[1991]], ia tampil ngamen puisi pada Pasar Malam Puisi ([[Erasmus Huis]]; Pusat Kebudayaan [[Belanda]], Jakarta).
* [[1991]], ia memperoleh Wertheim Encourage Award yang diberikan Wertheim Stichting, [[Belanda]], bersama [[WS Rendra]].
* [[2002]], dianugerahi penghargaan "[[Yap Thiam Hien Award]] 2002"
* [[2002]], sebuah film dokumenter tentang Widji Thukul dibuat oleh Tinuk Yampolsky.
== Lihat pula ==
== Lihat pula ==
* [[Daftar orang hilang di Indonesia]]
* [[Daftar orang hilang di Indonesia]]
* [[Penculikan aktivis 1997/1998]]
* [[Sosiawan Leak]]
* [[Sosiawan Leak]]
* ''[[Nyanyian Akar Rumput]]''


== Pranala luar ==
== Pranala luar ==
Baris 70: Baris 67:
[[Kategori:Penulis wanita Indonesia]]
[[Kategori:Penulis wanita Indonesia]]
[[Kategori:Penyair Indonesia]]
[[Kategori:Penyair Indonesia]]
[[Kategori:Aktivis perempuan Indonesia]]
[[Kategori:Aktivis Indonesia]]
[[Kategori:Pejuang HAM Indonesia]]
[[Kategori:Pejuang HAM Indonesia]]
[[Kategori:Aktivis 98]]
[[Kategori:Aktivis 98]]

Revisi terkini sejak 1 September 2024 11.49

Widji Thukul
LahirWidji Widodo
(1963-08-26)26 Agustus 1963
Surakarta, Jawa Tengah, Indonesia[1]
Menghilang10 Februari 1998 (pada umur 34 tahun)[2]
StatusHilang selama Error: Need valid year, month, day
PekerjaanPenyair, aktivis
Partai politikPartai Rakyat Demokratik
Suami/istriSiti Diyah Sujirah
AnakFitri Nganthi Wani, Fajar Merah

Widji Thukul (lahir 26 Agustus 1963) adalah penyair dan aktivis, yang terkenal atas puisi dan syairnya yang ditujukan untuk mengkritik pemerintahan rezim Orde Baru yang berkuasa pada masa pemerintahan Presiden Indonesia kedua, Soeharto. Pada tanggal 10 Februari 1998, Tukul dikabarkan menghilang dan tidak diketahui keberadaannya sampai sekarang, muncul dugaan bahwa Thukul diculik oleh militer bersama beberapa aktivis lainnya.[3][4]

Thukul, begitu sapaan akrabnya adalah anak pertama dari tiga bersaudara. Ia lahir dari keluarga Katolik dengan keadaan ekonomi sederhana. Ayahnya adalah seorang penarik becak, sementara ibunya terkadang menjual ayam bumbu untuk membantu perekonomian keluarga.[5]

Thukul Mulai menulis puisi sejak SD, dan tertarik pada dunia teater ketika duduk di bangku SMP. Bersama kelompok Teater Jagat, ia pernah ngamen puisi keluar masuk kampung dan kota. Sempat pula menyambung hidupnya dengan berjualan koran, jadi calo karcis bioskop, dan menjadi tukang pelitur di sebuah perusahaan mebel. Pada Oktober 1989, Thukul menikah dengan istrinya Siti Dyah Sujirah alias Sipon yang saat itu berprofesi sebagai buruh.[6] Tak lama semenjak pernikahannya, Pasangan Thukul–Sipon dikaruniai anak pertama bernama Fitri Nganthi Wani, kemudian pada tanggal 22 Desember 1993 anak kedua mereka lahir yang diberi nama Fajar Merah.[7]

Pendidikan

[sunting | sunting sumber]

Thukul pernah bersekolah di SMP Negeri 8 Surakarta dan melanjutkan pendidikannya hingga kelas dua di Sekolah Menengah Karawitan Indonesia jurusan tari.[5] Thukul memutuskan untuk berhenti sekolah karena kesulitan keuangan.[8]

Aktivitas

[sunting | sunting sumber]

Selama masa hidupnya ia aktif menyelenggarakan kegiatan teater dan melukis dengan anak-anak kampung Jagalan, tempat ia dan anak istrinya tinggal. Pada 1994, terjadi aksi petani di Bringin, Ngawi. Thukul yang memimpin massa dan melakukan orasi ditangkap serta dipukuli militer. Pada tahun 1992 ia ikut demonstrasi memprotes pencemaran lingkungan oleh pabrik tekstil PT Sariwarna Asli Solo. Tahun-tahun berikutnya Thukul aktif di Jaringan Kerja Kesenian Rakyat (JAKER) sebagai ketua.[9] Kemudian pada tahun 1995 mengalami cedera mata kanan karena dibenturkan pada mobil oleh aparat sewaktu ikut dalam aksi protes karyawan PT Sritex.[10]

Menghilang

[sunting | sunting sumber]

Peristiwa 27 Juli dan Kerusuhan Mei 1998 telah menyeret beberapa nama aktivis kedalam daftar pencarian aparat Kopassus Mawar.[5] Di antara para aktivis itu adalah aktivis dari Partai Rakyat Demokratik (PRD), Partai Demokrasi Indonesia (PDI), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), JAKER, pengusaha, mahasiswa, dan pelajar yang menghilang terhitung sejak bulan April hingga Mei 1998.[11] Semenjak bulan Juli 1996, Thukul sudah berpindah-pindah keluar masuk daerah dari kota satu ke kota yang lain untuk bersembunyi dari kejaran aparat. Dalam pelariannya itu Thukul tetap menulis puisi-puisi pro-demokrasi yang salah satu di antaranya berjudul Para Jendral Marah-Marah. Kontak terakhir antara Thukul dan istrinya, Sipon terjadi pada Februari 1998, sejak saat itu Thukul menghilang. Setelah kondisi membaik pada tahun 2000, Sipon melaporkan hilangnya Thukul pada Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS), namun Thukul belum ditemukan hingga kini. Istri Thukul, Sipon kemudian meninggal dunia pada 2023.[12]

Ada tiga sajak Thukul yang populer dan menjadi sajak wajib dalam aksi-aksi massa, yaitu Peringatan, Sajak Suara, serta Bunga dan Tembok, ketiganya ada dalam antologi Mencari Tanah Lapang yang diterbitkan oleh Manus Amici, Belanda, pada 1994. Tapi, sesungguhnya antologi tersebut diterbitkan oleh kerjasama KITLV dan penerbit Hasta Mitra, Jakarta. Nama penerbit fiktif Manus Amici digunakan untuk menghindar dari pelarangan pemerintah Orde Baru. Puisi lain yang terkenal adalah Dibawah Selimut Kedamaian Palsu, yang dibacakan di gedung Kedutaan Jerman di Jakarta pada tahun 1989.[13]

Satu puisinya, "Sajak Ibu" telah digubah menjadi musik untuk vokal klasik dan piano oleh komponis dan pianis Ananda Sukarlan yang dianggap tokoh paling penting Indonesia dalam genre Tembang Puitik.

Berikut puisi lain yang ditulis oleh Thukul:

  • Puisi Pelo, dipublikasikan oleh Taman Budaya Surakata, Solo, 1984.
  • Darman dan Lain-lain, dipublikasikan Taman Budaya Surakata, Solo, 1994.
  • Mencari Tanah Lapang, dipublikasikan oleh Manus Amici, 1994.
  • Aku Ingin Jadi Peluru, dipublikasikan oleh IndonesiaTera, Magelang, 2000.

Penghargaan

[sunting | sunting sumber]

Pada 1991, Thukul memperoleh Wertheim Encourage Award yang diberikan Wertheim Stichting, Belanda, bersama W.S. Rendra.[14] Setelah ia dinyatakan menghilang, pada 2002, ia dianugerahi penghargaan Yap Thiam Hien Award.[15] Pada tahun 2018, sebuah film dokumenter tentang kehidupan putra Thukul, Fajar Merah, yang berjudul Nyanyian Akar Rumput dibuat.[16]

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Media, Kompas Cyber (2023-01-06). "Biografi Wiji Thukul, Penyair dan Aktivis Korban Penghilangan Paksa Halaman all". KOMPAS.com. Diakses tanggal 2024-02-10. 
  2. ^ Arofiati, Amalia Husnul (2020-08-27). "MENGENAL Wiji Thukul, Aktivis yang Hilang Sejak Tahun 1998, Hingga 5x Ganti Presiden Belum Ditemukan". Tribunnews.com. 
  3. ^ Thukul, Wiji (1 September 2017). "The people's poet: Nearly 20 years since Indonesia's famous poet disappeared, Eliza Vitri Handayani introduces the man and some new translations of his poems". Index on Censorship (dalam bahasa Inggris). 46 (3): 99–103. doi:10.1177/0306422017730970alt=Dapat diakses gratis. ISSN 0306-4220. 
  4. ^ wawaney (20 April 2014). "(Translation) Warning – Wiji Thukul". Timbalaning. Diakses tanggal 25 July 2017. 
  5. ^ a b c Tempo; Edisi Khusus: Tragedi Mei 1998-2013, Jakarta: Tempo, 2013
  6. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2005-07-16. Diakses tanggal 2006-01-12. 
  7. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2006-06-28. Diakses tanggal 2006-01-12. 
  8. ^ http://relawan.net/wmview.php?ArtID=347
  9. ^ Obrigados, Wilson. "Wiji Thukul Biar Jadi Mimpi Buruk Presiden". tirto.id. Diakses tanggal 2022-08-24. 
  10. ^ "Disappeared Poet Wiji Thukul's Family Invites Jokowi to See Biopic". Jakarta Globe. Diakses tanggal 19 November 2019. 
  11. ^ Sholih, Mufti. "Sejarah Kontroversi Andi Arief: Wiji Thukul, Prabowo, Kini Narkoba". tirto.id. Diakses tanggal 2023-11-14. 
  12. ^ Afifa, Laila (6 January 2023). "Siti Diyah Sujirah, Wife of Missing Activist Wiji Thukul Passes Away". Tempo (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2 May 2023. 
  13. ^ Gitiyarko, Vincentius (23 Agustus 2023). "Suara Wiji Thukul bergema melintasi waktu". Kompas. Diakses tanggal 2024-01-18. 
  14. ^ Arjanto, Dwi (2023-08-27). "60 Tahun Wiji Thukul, Aktivis dan Penyair yang Tak Tentu Rimbanya". Tempo (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2024-01-18. 
  15. ^ "Penghargaan". Tempo (dalam bahasa Inggris). 2002-12-16. Diakses tanggal 2024-01-18. 
  16. ^ "Mengintip Belakang Layar Nyanyian Akar Rumput". Historia - Majalah Sejarah Populer Pertama di Indonesia. 2020-01-24. Diakses tanggal 2024-01-18.