Lompat ke isi

Ayam pelung: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
k Menambahkan tentang karakteristik hewan pada halaman tersebut
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(Satu revisi perantara oleh satu pengguna lainnya tidak ditampilkan)
Baris 11: Baris 11:
| maleweight = 3-6 kg
| maleweight = 3-6 kg
| femaleweight = 2-4 kg
| femaleweight = 2-4 kg
| skincolor =
| skincolor =Seperti ayam kampung pada umumnya
| eggcolor =
| eggcolor =Krem dan Putih(tergantung jenis ayam)
| comb =
| comb =
}}
}}
Baris 19: Baris 19:


== Ciri fisik ==
== Ciri fisik ==
Ukuran ayam ini relatif besar dengan [[bulu]] yang berkilau. Tidak ada standar khusus untuk fisik, tetapi telah ada standar bagi alunan suara kokokan. Ayam dewasa berukuran 5-6 kg dengan tinggi 40-50 cm.
Ukuran ayam ini relatif besar dengan [[bulu]] yang berkilau. Tidak ada standar khusus untuk fisik, tetapi telah ada standar bagi alunan suara kokokan. Ayam dewasa jantan memiliki bobot 3-6 kg dengan tinggi 40-50 cm (rata-rata bobot 4 kg). Ayam dewasa betina memiliki bobot 2-4 kg dengan tinggi 35-45 cm (rata-rata bobot 2,5 kg).


== Sejarah ==
== Sejarah ==

Revisi terkini sejak 29 Juni 2024 14.44

Ayam pelung
Ayam pelung jantan
Negara asal Indonesia
Karakteristik
BeratJantan: 3-6 kg
 Betina: 2-4 kg
Warna kulitSeperti ayam kampung pada umumnya
Warna telurKrem dan Putih(tergantung jenis ayam)
Klasifikasi

Ayam pelung adalah ras ayam lokal unggul dari daerah Cianjur, Jawa Barat. Berbeda dengan kebanyakan biakan ayam yang diseleksi untuk penampilan fisik, ayam pelung diseleksi karena suara kokokannya yang panjang dan memiliki lagu, seperti ayam ketawa dan ayam Berg. Tentu saja hanya ayam jantan yang memiliki sifat ini. Nama ayam pelung berasal dari istilah dalam Bahasa Sunda yaitu mawelung yang memiliki arti "kokokan melengking".[1]

Ciri fisik

[sunting | sunting sumber]

Ukuran ayam ini relatif besar dengan bulu yang berkilau. Tidak ada standar khusus untuk fisik, tetapi telah ada standar bagi alunan suara kokokan. Ayam dewasa jantan memiliki bobot 3-6 kg dengan tinggi 40-50 cm (rata-rata bobot 4 kg). Ayam dewasa betina memiliki bobot 2-4 kg dengan tinggi 35-45 cm (rata-rata bobot 2,5 kg).

Penangkar dan pemulia pertama ayam ini adalah seorang petani dan tokoh agama dari Desa Bunikasih, Kecamatan Warungkondang, Cianjur, bernama H. Djarkasih (Mama' Acih). Ia memulai penangkaran sejak tahun 1850 dengan mengambil seekor ayam jantan muda yang diamatinya memiliki kokokan lebih panjang daripada yang lainnya. Penangkaran dilakukan pertama kali dengan mengawinsilangkan dengan ayam betina biasa.[2]

Kontes dan lomba ayam pelung telah menjadi kegiatan rutin bagi penggemar-penggemar fanatiknya. Bahkan dalam kunjungan ke Indonesia, Pangeran Mahkota Naruhito dari Jepang, yang dikenal sebagai pemulia ayam ras, menaruh perhatian terhadap ras ini dan membawa beberapa contoh ke Jepang untuk dibiakkan lebih lanjut.

Catatan kaki

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ "Ayam Pelung - Jual Ayam Hias". jualayamhias.com. Diakses tanggal 2023-07-09. 
  2. ^ Ayam pelung Diarsipkan 2009-03-18 di Wayback Machine., dari laman resmi Kabupaten Cianjur