FC Bekasi City: Perbedaan antara revisi
Merapikan artikel ini sesuai dengan standar artikel Wikipedia tentang sepak bola di dunia pada umumnya. Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
|||
Baris 121: | Baris 121: | ||
Perubahan nama dan logo dari waktu ke waktu: |
Perubahan nama dan logo dari waktu ke waktu: |
||
<gallery> |
<gallery> |
||
Berkas:Putra Ijen FC.png|Logo Putra Ijen FC (2014–2018) |
|||
Berkas:Putra Sinar Giri logo.png|Logo PSG Gresik (2018–2020) |
Berkas:Putra Sinar Giri logo.png|Logo PSG Gresik (2018–2020) |
||
Berkas:PSG Pati Logo.png|Logo PSG Pati (2020–2022) |
Berkas:PSG Pati Logo.png|Logo PSG Pati (2020–2022) |
Revisi terkini sejak 11 Juli 2024 06.23
Nama lengkap | Football Club Bekasi City | |||
---|---|---|---|---|
Julukan | Black Horse (Kuda Hitam) | |||
Berdiri |
| |||
Stadion | Stadion Patriot Chandrabhaga (Kapasitas: 38.000) | |||
Pemilik | Atta Halilintar Putra Siregar | |||
Presiden (CEO) | Putra Siregar | |||
Manajer | Wafa Amri | |||
Pelatih | Widyantoro | |||
Asisten Pelatih | Ridwan Oesman | |||
Liga | Liga 2 | |||
Kelompok suporter | • Bekasi Mania | |||
|
Football Club Bekasi City (biasa disebut sebagai fC Bekasi City, atau hanya Bekasi City saja)[a][1] adalah klub sepak bola Indonesia yang berbasis di Kota Bekasi, Jawa Barat. Saat ini, FC Bekasi City berkompetisi di Liga 2.[2]
Sejarah
[sunting | sunting sumber]Pada 2014, Putra Ijen FC didirikan di Jember untuk mengikuti kompetisi di Liga 3 Jawa Timur.[3]
Pada 2018, PSG Gresik mulai mengikuti kompetisi di Liga 3 Jawa Timur setelah membeli lisensi klub asal Jember, Putra Ijen FC[3]
Pada 2020, PSG Gresik mengalami kesulitan finansial akibat Pandemi Covid-19. Sehingga akhirnya klub tersebut dibeli oleh Saiful Arifin dan dibawa pulang ke Pati. Karena berpindah markas ke Pati maka nama PSG Gresik diubah menjadi PSG Pati. PSG Pati bersama dengan Safin Pati Football Academy sempat menghebohkan jagad sepakbola tanah air karena memiliki fasilitas yang bisa dikatakan luar biasa untuk sebuah klub Liga 2.[4][butuh rujukan]
Pada 2021, Atta Halilintar dan Putra Siregar tengah berupaya mencari klub untuk investasi, sebelumnya mereka sempat ke Sriwijaya FC tetapi tidak ada kata sepakat terkait investasi. Kemudian Atta dan koleganya mampir ke PSG Pati yang ketika itu sedang melakukan pemantapan tim di luar kota. Setelah berdiskusi dengan pemilik PSG Pati yaitu Saiful Arifin, mereka sepakat bahwa Atta akan membeli mayoritas saham PSG Pati.[5] Dengan kepemilikan saham mayoritas, maka Atta berhak merubah nama klub, logo klub, bahkan domisili klub. Nama PSG Pati di-ubah menjadi AHHA PS Pati FC, sedangkan logo yang sebelumnya beridentitas ikan bandeng di-ubah menjadi kuda hitam.[6] Namun sayang, nama dan logo AHHA PS Pati FC belum bisa dipakai pada kompetisi Liga 2 tahun 2021 dikarenakan perubahan nama dan logo klub harus disahkan terlebih dahulu oleh PSSI lewat Kongres tahunan.[butuh rujukan]
Pada 2022, Atta Halilintar dan Putra Siregar yang merupakan pemilik AHHA PS Pati FC memutuskan untuk mengganti namanya menjadi FC Bekasi City dan memindahkan markasnya dari Kabupaten Pati ke Stadion Patriot Chandrabhaga, Kota Bekasi.
Pemain
[sunting | sunting sumber]Skuat saat ini
[sunting | sunting sumber]- Per 30 September 2023.[7]
Catatan: Bendera menunjukkan tim nasional sesuai dengan peraturan FIFA. Pemain dapat memiliki lebih dari satu kewarganegaraan non-FIFA.
Perubahan nama dan logo
[sunting | sunting sumber]Perubahan nama dan logo dari waktu ke waktu:
-
Logo PSG Gresik (2018–2020)
-
Logo PSG Pati (2020–2022)
-
Logo AHHA PS Pati FC (2021–2022)
-
Logo FC Bekasi City (2022–sekarang)
Kontroversi
[sunting | sunting sumber]Kasus pelanggaran merek dagang
[sunting | sunting sumber]Pada tanggal 25 Maret 2022, Atta Halilintar disomasi oleh pemilik asli klub Bekasi FC, Erick yang berasal dari Jakarta Timur. Erick pun menunjukkan sertifikat pendaftaran mereknya di Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual, Kemenkumham RI. Akibatnya, Atta Halilintar terancam tidak dapat menggunakan merek Bekasi FC sebagai klub miliknya dalam ajang Liga 2 Musim 2022–2023. Sertifikat tersebut didaftarkan pada 23 Juni 2020 dan berlaku 10 tahun setelahnya dan dapat diperpanjang. Erick meminta Halilintar untuk tidak menggunakan merek Bekasi FC sebagai klub miliknya, dan dapat mengajukan tuntutan hukum kepada Halilintar kapan saja jika somasinya tidak diindahkan.[8][9]
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ Kalumata, Reky (2022-03-19). "Tim Atta Halilintar Kembali Mengubah Nama". Suara.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-05-22. Diakses tanggal 19 Maret 2022. Teks " dan Bermarkas di Bekasi?" akan diabaikan (bantuan)
- ^ Kalahkan Perseta di final, PSG FC rebut gelar juara Diarsipkan 2023-05-30 di Wayback Machine.. Website resmi PSSI Jawa Timur. 14 Nov 2019. Diakses tanggal 15/11/2019
- ^ a b "Perjalanan PSG Gresik, Tim Tarkam yang Lolos 8 Besar Liga 3". jatimnow.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-10-27. Diakses tanggal 26/12/2019.
- ^ "PSG Pati Resmi Berkompetisi Di Liga 2". id.berita.yahoo.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-06-12. Diakses tanggal 2022-03-19.
- ^ Riandi, Ady Prawira (15 Juni 2021). "Atta Halilintar Akusisi PSG Pati, Berapa Nilai Investasinya?". Kompas.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-06-11. Diakses tanggal 8 September 2021.
- ^ "Atta Halilintar Resmi Luncurkan Klub Sepakbola AHHA PS Pati". goal.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-04-04. Diakses tanggal 6 Juni 2021.
- ^ Daftar pemain tim FC Bekasi City
- ^ developer, mediaindonesia com (2022-03-25). "Atta Halilintar Terancam Tidak Bisa Gunakan Nama Bekasi FC". mediaindonesia.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-03-27. Diakses tanggal 2022-03-27.
- ^ Prasatya, Randy (2022-03-24). "Bekasi FC Tersandung HAKI, Klub Atta Halilintar Ganti Nama Lagi?". detikcom. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-11-29. Diakses tanggal 2022-03-27.
Pranala luar
[sunting | sunting sumber]
Kesalahan pengutipan: Ditemukan tag <ref>
untuk kelompok bernama "lower-alpha", tapi tidak ditemukan tag <references group="lower-alpha"/>
yang berkaitan