Lompat ke isi

Werinama, Werinama, Seram Bagian Timur: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Elijah Mahoebessy (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Elijah Mahoebessy (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(2 revisi perantara oleh pengguna yang sama tidak ditampilkan)
Baris 14: Baris 14:
}}
}}
'''Werinama''' adalah sebuah [[Negeri (Maluku)|negeri]] di [[Werinama, Seram Bagian Timur|Kecamatan Werinama]], [[Kabupaten Seram Bagian Timur]], [[Provinsi Maluku]], [[Indonesia]].
'''Werinama''' adalah sebuah [[Negeri (Maluku)|negeri]] di [[Werinama, Seram Bagian Timur|Kecamatan Werinama]], [[Kabupaten Seram Bagian Timur]], [[Provinsi Maluku]], [[Indonesia]].

== Demografi ==
Pada tahun 2017, penduduk negeri Werinama terdiri 457 keluarga yang terdiri dari berbagai etnis, akan tetapi yang lebih banyak adalah penduduk asli Werinama yang berjumlah hampir 99% dari total keseluruhan, dengan mayoritas masyarakat Werinama atau bahkan seluruhnya beragama [[Islam]].<ref>{{cite web|url=https://kampungkb.bkkbn.go.id/kampung/3198/desa-werinama|title=Profil Desa Werinama|website=kampungkb.bkkbn.go.id|language=id|access-date=14 Juli 2024|date=11 Juli 2017|publisher=[[Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional]]}}</ref>


== Hubungan sosial ==
== Hubungan sosial ==
Werinama memiliki hubungan ''[[pela]]'' dengan negeri [[Kilang, Leitimur Selatan, Ambon|Kilang]] di [[Pulau Ambon]]. Hubungan ''pela'' ini berjenis ''pela batu karang''. Menurut cerita masyarakat kedua negeri, hubungan ''pela'' ini berawal dari masyarakat negeri Werinama yang pernah menolong seorang ''[[Kapten|kapitan]]'' asal Kilang, yakni Kapitan Misebilek yang terdampar dengan [[kora-kora]] di lautan dekat negeri Werinama.<ref name="pakalessy">{{cite journal|url=http://repository.iainambon.ac.id/2600/|title=Komunikasi Dalam Budaya Angkat Pela Gandong Antara Desa Werinama di Kabupaten Seram Bagian Timur Dengan Desa Kilang di Kota Ambon|website=repository.iainambon.ac.id|language=id|publisher=[[Institut Agama Islam Negeri Ambon]]|location=[[Ambon]], Indonesia|year=2021|last=Pakalessy|first=Juwita|journal=Repository IAIN Ambon|access-date=06-06-2024}}</ref>
Werinama memiliki hubungan ''[[pela]]'' dengan negeri [[Kilang, Leitimur Selatan, Ambon|Kilang]] di [[Pulau Ambon]]. Hubungan ''pela'' ini berjenis ''pela batu karang''. Menurut cerita masyarakat kedua negeri, hubungan ''pela'' ini berawal dari masyarakat negeri Werinama yang pernah menolong seorang ''[[Kapten|kapitan]]'' asal Kilang, yakni Kapitan Misebilek yang terdampar dengan [[kora-kora]] di lautan dekat negeri Werinama.<ref name="pakalessy">{{cite journal|url=http://repository.iainambon.ac.id/2600/|title=Komunikasi Dalam Budaya Angkat Pela Gandong Antara Desa Werinama di Kabupaten Seram Bagian Timur Dengan Desa Kilang di Kota Ambon|website=repository.iainambon.ac.id|language=id|publisher=[[Institut Agama Islam Negeri Ambon]]|location=[[Ambon]], Indonesia|year=2021|last=Pakalessy|first=Juwita|journal=Repository IAIN Ambon|access-date=06-06-2024}}</ref>


Isi dari perjanjian dalam ''pela'' tersebut adalah masyarakat negeri Werinama dan negeri Kilang dilarang melakukan pernikahan antara sesama ''pela'' dan diharuskan saling tolong-menolong diantara mereka. Hubungan ini mempunyai pengaruh yang sangat kuat di masyarakat kedua negeri, mereka yang melanggar perjanjian ini niscaya akan ditimpa malapetaka. Dalam [[cerita rakyat]], diceritakan pada suatu hari pernah terjadi kejadian di negeri Kilang, dimana seorang bernama Latif, salah satu masyarakat negeri Werinama yang singgah di negeri Kilang meminta pisang kepada salah satu masyarakat di sana namun tidak diberikan. Akhirnya, setelah ia pulang semua pisang yang ada di negeri Kilang semuanya mati.<ref name="pakalessy"/>
Isi dari perjanjian dalam ''pela'' tersebut adalah masyarakat negeri Werinama dan negeri Kilang dilarang melakukan pernikahan antara sesama ''pela'' dan diharuskan saling tolong-menolong diantara mereka. Hubungan ini mempunyai pengaruh yang sangat kuat di masyarakat kedua negeri, mereka yang melanggar perjanjian ini niscaya akan ditimpa malapetaka. Dalam [[cerita rakyat]], diceritakan pada suatu hari pernah terjadi kejadian di negeri Kilang, dimana seorang bernama Latif, salah satu masyarakat negeri Werinama yang singgah di negeri Kilang meminta pisang kepada salah satu masyarakat di sana namun tidak diberikan. Akhirnya, setelah ia pulang semua pohon pisang yang ada di negeri Kilang semuanya mati.<ref name="pakalessy"/>


== Referensi ==
== Referensi ==

Revisi terkini sejak 14 Juli 2024 00.13

Werinama
Negara Indonesia
ProvinsiMaluku
KabupatenSeram Bagian Timur
KecamatanWerinama
Luas... km²
Jumlah penduduk... jiwa
Kepadatan... jiwa/km²

Werinama adalah sebuah negeri di Kecamatan Werinama, Kabupaten Seram Bagian Timur, Provinsi Maluku, Indonesia.

Demografi[sunting | sunting sumber]

Pada tahun 2017, penduduk negeri Werinama terdiri 457 keluarga yang terdiri dari berbagai etnis, akan tetapi yang lebih banyak adalah penduduk asli Werinama yang berjumlah hampir 99% dari total keseluruhan, dengan mayoritas masyarakat Werinama atau bahkan seluruhnya beragama Islam.[1]

Hubungan sosial[sunting | sunting sumber]

Werinama memiliki hubungan pela dengan negeri Kilang di Pulau Ambon. Hubungan pela ini berjenis pela batu karang. Menurut cerita masyarakat kedua negeri, hubungan pela ini berawal dari masyarakat negeri Werinama yang pernah menolong seorang kapitan asal Kilang, yakni Kapitan Misebilek yang terdampar dengan kora-kora di lautan dekat negeri Werinama.[2]

Isi dari perjanjian dalam pela tersebut adalah masyarakat negeri Werinama dan negeri Kilang dilarang melakukan pernikahan antara sesama pela dan diharuskan saling tolong-menolong diantara mereka. Hubungan ini mempunyai pengaruh yang sangat kuat di masyarakat kedua negeri, mereka yang melanggar perjanjian ini niscaya akan ditimpa malapetaka. Dalam cerita rakyat, diceritakan pada suatu hari pernah terjadi kejadian di negeri Kilang, dimana seorang bernama Latif, salah satu masyarakat negeri Werinama yang singgah di negeri Kilang meminta pisang kepada salah satu masyarakat di sana namun tidak diberikan. Akhirnya, setelah ia pulang semua pohon pisang yang ada di negeri Kilang semuanya mati.[2]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ "Profil Desa Werinama". kampungkb.bkkbn.go.id. Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional. 11 Juli 2017. Diakses tanggal 14 Juli 2024. 
  2. ^ a b Pakalessy, Juwita (2021). "Komunikasi Dalam Budaya Angkat Pela Gandong Antara Desa Werinama di Kabupaten Seram Bagian Timur Dengan Desa Kilang di Kota Ambon". Repository IAIN Ambon. Ambon, Indonesia: Institut Agama Islam Negeri Ambon. Diakses tanggal 06-06-2024. 

Pranala luar[sunting | sunting sumber]