Lompat ke isi

Sejarah lisan: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
OrophinBot (bicara | kontrib)
 
(45 revisi perantara oleh 17 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
'''Sejarah narasi''' ([[bahasa Inggris]]: ''oral history'') para ilmuwan Eropa sejak dua abad berselang sangat memandang tinggi penggunaan dokumen sebagai dasar penelitian karena dokumen dianggap dapat mengungkapkan keabadian serta kekinian yang dapat dirangkul, diinterpretasi dan dieksplanasi sehingga timbul pameo ''no documents, no history'' sikap pandangan ini berangsur-angsur berubah karena sebetulnya menutup pintu terhadap mayoritas penduduk dunia yang tidak terdokumentasi, yang lahir, hidup, dan matinya tidak tercatat. kebanyakan berasal dari sejarah masyarakat yang terjajah, yang tidak berdaya, buruh, wanita, anak-anak, dan etnis minoritas, jarang muncul dalam sumber tertulis. dalam perkembangan dengan ditemukan teknologi rekaman dan berkembangnya penelitian lisan serta pemanfaatannya oleh para sejarawan, mereka yang diam itu telah diberi suara dan dengan demikian dapat ikut berbicara mengenai masa lampau.
'''Sejarah lisan''' ([[Bahasa Inggris]]: ''oral history'') para ilmuwan Eropa sejak dua abad berselang sangat memandang tinggi penggunaan dokumen sebagai dasar penelitian karena dokumen dianggap dapat mengungkapkan keabadian serta kekinian yang dapat dirangkul, ditafsirkan dan dijelaskan —sehingga timbul pameo ''no documents, no history''. Sikap pandangan ini berangsur-angsur mulai berubah karena sebetulnya sikap yang demikian merupakan penutup pintu terhadap sejarah mayoritas penduduk dunia yang tidak terdokumentasi, yang lahir, yang hidup, dan yang kematinya pun tidak pernah tercatat dalam dokumen apapun. Kebanyakan berasal dari sejarah masyarakat yang terjajah, yang tidak berdaya, buruh, wanita, anak-anak, dan etnis minoritas, jarang muncul dalam sumber tertulis. Dalam perkembangan dengan ditemukan teknologi rekaman dan berkembangnya penelitian lisan serta pemanfaatannya oleh para sejarawan, mereka yang diam itu telah diberi ruang untuk ikut bersuara dan dengan demikian dapat ikut berbicara mengenai masa lampau dan secara bersama ikut menata masa depan.

{{quote|"Sejarah narasi berhasil membangun pemahaman yang lebih baik mengenai masa lampau dengan cara menyediakan pandangan dan kisah yang makin luas bagi generasi mendatang. Kemungkinan yang demokratis yang dibuka oleh sejarah narasi terletak pada keanekaragaman pandangan yang dapat disediakan. Sejarah narasi dapat membebaskan peneliti dari kendala-kendala definisi tradisional dan politis mengenai ''siapa yang membuat sejarah dan apa yang disebut sumber sejarah''"|[[Hong Lysa]] (History Department and the Southeast Asian Studies, [[Universitas Nasional Singapura|National University of Singapore]])}}

== Legalitas ==
Pada tahun [[1997]] Mahkamah Agung Kanada, dalam sidang peradilan ''Delgamuukw v. British Columbia'' memutuskan bahwa sejarah lisan adalah sama pentingnya dengan kesaksian tertulis, menurut putusan tersebut bahwa sejarah lisan mempunyai relevansi terhadap pada tujuan akhir dari proses pencarian fakta di sidang-penentuan kebenaran sejarah <ref>Canadian Legal Information Institute: [http://www.canlii.org/en/ca/scc/doc/1997/1997canlii302/1997canlii302.html Teks lengkap putusan Mahkamah Agung Kanada dalam perdidangan '''Delgamuukw v. British Columbia''']</ref>

== Perkembangan ==
=== di Indonesia ===
Penelitian sejarah lisan yang dilakukan di Indonesia tidaklah berkesinambungan. Beberapa yang pernah dilakukan di antaranya oleh Arsip Nasional RI (ANRI) yang dirintis tahun [[1972]] untuk mengisi kekurangan arsip tentang sejarah pendudukan Jepang dan masa-masa revolusi periode [[1942]] sampai dengan [[1950]], diantaranya, Kuntowijoyo yang memimpin penelitian mengenai ''Perubahan Sosial Pedesaan: Sejarah Lisan Surakarta'' antara tahun [[1930]] sampai dengan tahun [[1960]]. Beberapa penelitian atas korban dan saksi sejarah peristiwa-peristiwa tahun 1965 dan tahun 1998 yang beberapa kali dilakukan oleh Yayasan Lontar, Koesalah Soebagyo Toer dan Sudjinah, Hersri Setiawan, dan Jaringan Kerja Budaya (JKB), Tahun 2006, ''Changing Labour Relations in Asia (CLARA)'' yang dipimpin Ratna Saptari dari ''Universiteit van Amsterdam'' bekerja sama dengan Lembaga Studi Realino ikut melakukan meneliti korban kekerasan di daerah konflik, mulai dari Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat dan Selatan, Lampung, DKI, Jawa Barat hingga [[Jawa Timur]] dan Kalimantan Barat.

=== di Amerika Serikat ===
Pada tahun [[1930]]-an ''Works Progress Administration (WPA)'' mengirim pewawancara untuk mengumpulkan laporan dari berbagai kelompok, termasuk saksi yang masih hidup dari [[Perang Saudara Amerika]], Perbudakan, dan peristiwa-peristiwa sejarah utama lainnya. [[Perpustakaan Kongres Amerika Serikat|Perpustakaan Kongres]] juga mulai merekam musik tradisional Amerika dan cerita rakyat ke cakram asetat. Dengan perkembangan audio kaset rekaman setelah Perang Dunia II, tugas sejarawan lisan menjadi lebih mudah.

Selanjutnya pada [[1946]] David Boder, seorang profesor psikologi dari Illinois Institute of Technology di Chicago, pergi ke Eropa untuk merekam wawancara panjang dengan ''orang yang tersingkirkan'' yang kebanyakan dari mereka merupakan korban [[Holocaust]] dengan menggunakan perangkat perekam. kemungkinan besar ini merupakan sejarah lisan pertama yang tercatat.<ref>Marziali, Carl (2001-10-26) [http://www.thisamericanlife.org/Radio_Episode.aspx?sched=895 "Mr. Boder Vanishes."] "This American Life."</ref>

=== di Inggris ===
Sejak tahun [[1970]]-an sejarah lisan di Inggris telah berkembang menjadikan cerita rakyat masuk dalam metode penelitian dan menjadi komponen utama dalam memperlajari sejarah masyarakat. Sejarah narasi dalam perkembangannya terus menjadi sarana penting bagi non-akademisi yang aktif dapat berpartisipasi dalam ikut ''membuat sejarah''. Namun praktisi di berbagai disiplin akademik secara bersama telah pula ikut mengembangkan metode ini dengan cara pencatatan, pemahaman dan pengarsipan kenangan yang pernah diriwayatkan. termasuk pengertian sejarah perempuan dan sejarah tenaga kerja didalamnya.

Sejarah narasi yang diriwayatkan dalam masyarakat telah memainkan peran kunci dalam memfasilitasi dan mengembangkan penggunaan sejarah lisan di Inggris antara lain dapat ditemukan pada ''[[:en:Oral History Society|Pembuat Sejarah Narasi]]''<ref>[http://www.history.ac.uk/makinghistory/resources/articles/oral_history.html Making Oral History]</ref> di situs web Institute of Historical Research (IHR), University of London.<ref>[http://www.history.ac.uk/ University of London, School of Advanced Study ]</ref>

==== Studi kasus ====
* [http://www.indypendent.org/?p=723 Immigrants in Black & White: A Review of “Communities Without Borders”, The Indypendent, Susan Chenelle]
* [http://www.witness-to-war.org/ Over 600 Oral Histories of Combat Veterans, From the Witness to War Foundation (non-profit)]
* [http://www.witness-to-war.org Oral history collection of combat veterans]
==== Organisasi ====
* {{en}}[http://www.oraltradition.org/ Pusar studi di Oral Tradition]
* {{en}}[http://storytellling.concordia.ca Pusat Sejarah Lisan dan Dogeng digital - Concordia University]{{Pranala mati|date=Mei 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}
* {{en}}[http://www.ioha.fgv.br/ioha/english/index.html Asosiasi Sejarah Lisan internasional]
* {{en}}[http://www.ohaa.net.au/ Asosiasi Sejarah Lisan Australia] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20160303201528/http://www.ohaa.net.au/ |date=2016-03-03 }}
* {{en}}[http://www.oralhistory.org/ Asosiasi Sejarah Lisan Amerika Serikat]
* {{en}}[http://www.oralhistory.org.uk/ Asosiasi Sejarah Lisan Inggris] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20110501012441/http://www.oralhistory.org.uk/ |date=2011-05-01 }}
* {{en}}[http://www.acoh.com.au Pusat sejarah lisan di Australia]
* {{fr}}[http://www.ihtp.cnrs.fr/ "Institut d'histoire du temps présent" Prancis ]

== Lihat pula ==
* [[Tradisi lisan]]
== Referensi ==
{{reflist}}


== Pranala luar ==
== Pranala luar ==
*{{cite book | first=Donald A. | last=Ritchie | coauthors= | title=Doing oral history: a practical guide | publisher=Oxford University Press | year=2004 | isbn=0195154347, 9780195154344 }}
* {{cite book|first=Donald A.|last=Ritchie|coauthors=|title=Doing oral history: a practical guide|url=https://archive.org/details/doingoralhistory0000ritc_x1p9|publisher=Oxford University Press|year=2004|isbn=0195154347, 9780195154344 }}


[[Kategori:Ilmu politik | Sejarah, politik]]
[[Kategori:Ilmu politik| Sejarah, politik]]
[[Kategori:Sejarah| narasi]]
[[Kategori:Sejarah| narasi]]
[[Kategori:Komunikasi]]

Revisi terkini sejak 30 September 2023 03.51

Sejarah lisan (Bahasa Inggris: oral history) para ilmuwan Eropa sejak dua abad berselang sangat memandang tinggi penggunaan dokumen sebagai dasar penelitian karena dokumen dianggap dapat mengungkapkan keabadian serta kekinian yang dapat dirangkul, ditafsirkan dan dijelaskan —sehingga timbul pameo no documents, no history. Sikap pandangan ini berangsur-angsur mulai berubah karena sebetulnya sikap yang demikian merupakan penutup pintu terhadap sejarah mayoritas penduduk dunia yang tidak terdokumentasi, yang lahir, yang hidup, dan yang kematinya pun tidak pernah tercatat dalam dokumen apapun. Kebanyakan berasal dari sejarah masyarakat yang terjajah, yang tidak berdaya, buruh, wanita, anak-anak, dan etnis minoritas, jarang muncul dalam sumber tertulis. Dalam perkembangan dengan ditemukan teknologi rekaman dan berkembangnya penelitian lisan serta pemanfaatannya oleh para sejarawan, mereka yang diam itu telah diberi ruang untuk ikut bersuara dan dengan demikian dapat ikut berbicara mengenai masa lampau dan secara bersama ikut menata masa depan.

"Sejarah narasi berhasil membangun pemahaman yang lebih baik mengenai masa lampau dengan cara menyediakan pandangan dan kisah yang makin luas bagi generasi mendatang. Kemungkinan yang demokratis yang dibuka oleh sejarah narasi terletak pada keanekaragaman pandangan yang dapat disediakan. Sejarah narasi dapat membebaskan peneliti dari kendala-kendala definisi tradisional dan politis mengenai siapa yang membuat sejarah dan apa yang disebut sumber sejarah"

— Hong Lysa (History Department and the Southeast Asian Studies, National University of Singapore)

Legalitas

[sunting | sunting sumber]

Pada tahun 1997 Mahkamah Agung Kanada, dalam sidang peradilan Delgamuukw v. British Columbia memutuskan bahwa sejarah lisan adalah sama pentingnya dengan kesaksian tertulis, menurut putusan tersebut bahwa sejarah lisan mempunyai relevansi terhadap pada tujuan akhir dari proses pencarian fakta di sidang-penentuan kebenaran sejarah [1]

Perkembangan

[sunting | sunting sumber]

di Indonesia

[sunting | sunting sumber]

Penelitian sejarah lisan yang dilakukan di Indonesia tidaklah berkesinambungan. Beberapa yang pernah dilakukan di antaranya oleh Arsip Nasional RI (ANRI) yang dirintis tahun 1972 untuk mengisi kekurangan arsip tentang sejarah pendudukan Jepang dan masa-masa revolusi periode 1942 sampai dengan 1950, diantaranya, Kuntowijoyo yang memimpin penelitian mengenai Perubahan Sosial Pedesaan: Sejarah Lisan Surakarta antara tahun 1930 sampai dengan tahun 1960. Beberapa penelitian atas korban dan saksi sejarah peristiwa-peristiwa tahun 1965 dan tahun 1998 yang beberapa kali dilakukan oleh Yayasan Lontar, Koesalah Soebagyo Toer dan Sudjinah, Hersri Setiawan, dan Jaringan Kerja Budaya (JKB), Tahun 2006, Changing Labour Relations in Asia (CLARA) yang dipimpin Ratna Saptari dari Universiteit van Amsterdam bekerja sama dengan Lembaga Studi Realino ikut melakukan meneliti korban kekerasan di daerah konflik, mulai dari Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat dan Selatan, Lampung, DKI, Jawa Barat hingga Jawa Timur dan Kalimantan Barat.

di Amerika Serikat

[sunting | sunting sumber]

Pada tahun 1930-an Works Progress Administration (WPA) mengirim pewawancara untuk mengumpulkan laporan dari berbagai kelompok, termasuk saksi yang masih hidup dari Perang Saudara Amerika, Perbudakan, dan peristiwa-peristiwa sejarah utama lainnya. Perpustakaan Kongres juga mulai merekam musik tradisional Amerika dan cerita rakyat ke cakram asetat. Dengan perkembangan audio kaset rekaman setelah Perang Dunia II, tugas sejarawan lisan menjadi lebih mudah.

Selanjutnya pada 1946 David Boder, seorang profesor psikologi dari Illinois Institute of Technology di Chicago, pergi ke Eropa untuk merekam wawancara panjang dengan orang yang tersingkirkan yang kebanyakan dari mereka merupakan korban Holocaust dengan menggunakan perangkat perekam. kemungkinan besar ini merupakan sejarah lisan pertama yang tercatat.[2]

di Inggris

[sunting | sunting sumber]

Sejak tahun 1970-an sejarah lisan di Inggris telah berkembang menjadikan cerita rakyat masuk dalam metode penelitian dan menjadi komponen utama dalam memperlajari sejarah masyarakat. Sejarah narasi dalam perkembangannya terus menjadi sarana penting bagi non-akademisi yang aktif dapat berpartisipasi dalam ikut membuat sejarah. Namun praktisi di berbagai disiplin akademik secara bersama telah pula ikut mengembangkan metode ini dengan cara pencatatan, pemahaman dan pengarsipan kenangan yang pernah diriwayatkan. termasuk pengertian sejarah perempuan dan sejarah tenaga kerja didalamnya.

Sejarah narasi yang diriwayatkan dalam masyarakat telah memainkan peran kunci dalam memfasilitasi dan mengembangkan penggunaan sejarah lisan di Inggris antara lain dapat ditemukan pada Pembuat Sejarah Narasi[3] di situs web Institute of Historical Research (IHR), University of London.[4]

Studi kasus

[sunting | sunting sumber]

Organisasi

[sunting | sunting sumber]

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]

Referensi

[sunting | sunting sumber]

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]