Lompat ke isi

Karangan: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Artikel tentang tauhid
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(171 revisi antara oleh lebih dari 100 100 pengguna tak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{unreferenced}}
{{noref}}
{{riset asli}}


'''Karangan''' merupakan karya tulis hasil dari kegiatan seseorang untuk mengungkapkan gagasan dan menyampaikanya melalui bahasa tulis kepada pembaca untuk dipahami. Lima jenis karangan yang umum dijumpai dalam keseharian adalah narasi, deskripsi, eksposisi, argumentasi, dan persuasi.
'''Karangan''' merupakan karya tulis hasil dari kegiatan seseorang untuk mengungkapkan gagasan dan menyampaikanya melalui bahasa tulis kepada pembaca untuk dipahami. Lima jenis karangan yang umum dijumpai dalam keseharian adalah [[narasi]], [[deskripsi]], [[eksposisi]], argumentasi, dan <span lang="id-ID" dir="ltr">persuasi</span>.


== Narasi ==
== Narasi ==


Secara sederhana, narasi dikenal sebagai cerita. Pada narasi terdapat peristiwa atau kejadian dalam satu urutan waktu. Di dalam kejadian itu ada pula tokoh yang menghadapi suatu konflik. Ketiga unsur berupa kejadian, tokoh, dan konflik merupakan unsur pokok sebuah narasi. Jika ketiga unsur itu bersatu, ketiga unsur itu disebut plot atau alur. Jadi, narasi adalah cerita yang dipaparkan berdasarkan plot atau alur.
Secara sederhana, narasi dikenal sebagai cerita. Pada [[narasi]] terdapat peristiwa atau kejadian dalam satu urutan waktu. Di dalam kejadian itu ada pula tokoh yang menghadapi suatu konflik. Ketiga unsur berupa kejadian, tokoh, dan konflik merupakan unsur pokok sebuah narasi. Jika ketiga unsur itu bersatu, ketiga unsur itu disebut plot atau alur. Jadi, narasi adalah cerita yang dipaparkan berdasarkan plot atau alur.


Narasi dapat berisi [[fakta]] atau [[fiksi]]. Narasi yang berisi fakta disebut narasi ekspositoris, sedangkan narasi yang berisi fiksi disebut narasi sugestif. Contoh narasi ekspositoris adalah biografi, autobiografi, atau kisah pengalaman. Sedangkan contoh narasi sugestif adalah novel, cerpen, cerbung, ataupun cergam.
Narasi dapat berisi [[fakta]] atau [[fiksi]]. Narasi yang berisi [[fakta]] disebut narasi ekspositoris, sedangkan narasi yang berisi [[fiksi]] disebut narasi sugestif. Contoh narasi ekspositoris adalah [[biografi]], [[autobiografi]], atau kisah pengalaman. Sedangkan contoh narasi sugestif adalah [[novel]], [[cerpen]], cerbung, ataupun [[cergam]].


Pola narasi secara sederhana berbentuk susunan dengan urutan awal – tengah – akhir.
Pola narasi secara sederhana berbentuk susunan dengan urutan awal – tengah – akhir.

* ''Awal'' narasi biasanya berisi pengantar yaitu memperkenalkan suasana dan tokoh. Bagian awal harus dibuat menarik agar dapat mengikat pembaca.{{br}}
* ''Awal'' narasi biasanya berisi pengantar yaitu memperkenalkan suasana dan tokoh. Bagian awal harus dibuat menarik agar dapat mengikat pembaca. {{br}}
* Bagian ''tengah'' merupakan bagian yang memunculkan suatu konflik. [[Konflik]] lalu diarahkan menuju [[klimaks]] cerita. Setelah konfik timbul dan mencapai klimaks, secara berangsur-angsur cerita akan mereda.{{br}}
* Bagian ''tengah'' merupakan bagian yang memunculkan suatu konflik. [[Konflik]] lalu diarahkan menuju [[klimaks]] cerita. Setelah konfik timbul dan mencapai klimaks, secara berangsur-angsur cerita akan mereda. {{br}}
* ''Akhir'' cerita yang mereda ini memiliki cara pengungkapan bermacam-macam. Ada yang menceritakannya dengan panjang, ada yang singkat, ada pula yang berusaha menggantungkan akhir cerita dengan mempersilakan pembaca untuk menebaknya sendiri.
* ''Akhir'' cerita yang mereda ini memiliki cara pengungkapan bermacam-macam. Ada yang menceritakannya dengan panjang, ada yang singkat, ada pula yang berusaha menggantungkan akhir cerita dengan mempersilakan pembaca untuk menebaknya sendiri.


Langkah menyusun narasi (terutama yang berbentuk fiksi) cenderung dilakukan melalui proses kreatif, dimulai dengan mencari, menemukan, dan menggali [[ide]]. Oleh karena itu, cerita dirangkai dengan menggunakan "rumus" 5 W + 1 H, yang dapat disingkat menjadi '''adik simba'''.{{Citation needed|date=Oktober 2009}}
Langkah menyusun narasi (terutama yang berbentuk fiksi) cenderung dilakukan melalui proses kreatif, dimulai dengan mencari, menemukan, dan menggali [[ide]]. Oleh karena itu, cerita dirangkai dengan menggunakan "rumus" 5 W + 1 H, yang dapat disingkat menjadi '''adik simba'''. {{Citation needed|date=Oktober 2009}}

# ('''W'''hat) '''A'''pa yang akan diceritakan,
# ('''W'''hat) '''A'''pa yang akan diceritakan,
# ('''W'''here) '''Di''' mana seting/lokasi ceritanya,
# ('''W'''here) '''Di''' mana setting/lokasi ceritanya,
# ('''W'''hen) '''K'''apan peristiwa-peristiwa berlangsung,
# ('''W'''hen) '''K'''apan peristiwa-peristiwa berlangsung,
# ('''W'''ho) '''Si'''apa pelaku ceritanya,
# ('''W'''ho) '''Si'''apa pelaku ceritanya
# ('''W'''hy) '''M'''engapa peristiwa-peristiwa itu terjadi, dan
# ('''W'''hy) '''M'''engapa peristiwa-peristiwa itu terjadi, dan
# ('''H'''ow) '''Ba'''gaimana cerita itu dipaparkan.
# ('''H'''ow) '''Ba'''gaimana cerita itu dipaparkan.


[[Soekarno]] mengucapkan pidato tentang dasar-dasar Indonesia merdeka yang dinamakan [[Pancasila]] pada sidang [[BPUPKI]] tanggal 1 Juni 1945.{{br}}
=== Contoh ===
Soekarno bersama [[Mohammad Hatta]] sebagai wakil bangsa Indonesia mem[[proklamasi]]kan kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945.Ia ditangkap [[Belanda]] dan diasingkan ke [[Bengkulu]] pada tahun 1948. Soekarno dikembalikan ke [[Yogya]] dan dipulihkan kedudukannya sebagai Presiden RI pada tahun 1949.

'''Contoh narasi berisi fakta:'''

[[Ir. Soekarno]]

Ir. Soekarno, Presiden [[Republik Indonesia]] pertama adalah seorang [[nasionalis]]. Ia memimpin [[PNI]] pada tahun 1928. Soekarno menghabiskan waktunya di penjara dan di tempat pengasingan karena keberaniannya menentang penjajah.{{br}}
Soekarno mengucapkan pidato tentang dasar-dasar Indonesia merdeka yang dinamakan [[Pancasila]] pada sidang [[BPUPKI]] tanggal 1 Juni 1945.{{br}}
Soekarno bersama [[Mohammad Hatta]] sebagai wakil bangsa Indonesia mem[[proklamasi]]kan kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945. Ia ditangkap [[Belanda]] dan diasingkan ke [[Bengkulu]] pada tahun 1948. Soekarno dikembalikan ke [[Yogya]] dan dipulihkan kedudukannya sebagai Presiden RI pada tahun 1949.{{br}}
Jiwa kepemimpinan dan perjuangannya tidak pernah pupus. Soekarno bersama pemimpin-pemimpin negara lainnya menjadi juru bicara bagi negara-negara nonblok pada [[Konferensi Asia Afrika]] di [[Bandung]] tahun 1955. Hampir seluruh perjalanan hidupnya dihabiskan untuk berbakti dan berjuang.

'''Contoh narasi fiksi:'''

Aku tersenyum sambil mengayunkan langkah. Angin dingin yang menerpa, membuat tulang-tulang di sekujur tubuhku bergemeretak. Kumasukkan kedua telapak [[tangan]] ke dalam saku jaket, mencoba memerangi rasa dingin yang terasa begitu menyiksa.{{br}}
Wangi kayu cadar yang terbakar di perapian menyambutku ketika Eriza membukakan pintu. Wangi yang kelak akan kurindui ketika aku telah kembali ke tanah air. Tapi wajah ayu di hadapanku, akankah kurindui juga?{{br}}
Ada yang berdegup keras di dalam dada, namun kuusahakan untuk menepiskannya. Jangan, Bowo, sergah [[hati]] kecilku, jangan biarkan hatimu terbagi. Ingatlah Ratri, dia tengah menunggu kepulanganmu dengan segenap cintanya.

''''''''== Deskripsi ==''''''''

Karangan ini berisi gambaran mengenai suatu hal/keadaan sehingga pembaca seolah-olah melihat, mendengar, atau merasakan hal tersebut.

Karangan deskripsi memiliki ciri-ciri seperti:
* menggambarkan atau melukiskan sesuatu,
* penggambaran tersebut dilakukan sejelas-jelasnya dengan melibatkan kesan [[indera]],
* membuat pembaca atau pendengar merasakan sendiri atau mengalami sendiri.

Pola pengembangan paragraf deskripsi:
* Paragraf Deskripsi Spasial, paragraf ini menggambarkan objek kusus ruangan, benda atau tempat.
* Paragraf Deskripsi Subjektif, paragraf ini menggambarkan objek seperti tafsiran atau kesan perasaan penulis.
* Paragraf Deskripsi Objektif, paragraf ini menggambarkan objek dengan apa adanya atau sebenarnya.

Langkah menyusun deskripsi:
# Tentukan objek atau tema yang akan dideskripsikan
# Tentukan tujuan
# Mengumpulkan data dengan mengamati objek yang akan dideskripsikan
# Menyusun data tersebut ke dalam urutan yang baik (menyusun kerangka karangan)
# Menguraikan [[kerangka karangan]] menjadi dekripsi yang sesuai dengan tema yang ditentukan


=== Contoh ===
=== Contoh ===


'''Contoh topik yang tepat untuk karangan deskripsi:'''
'''Contoh narasi berisi fakta: '''
saya malam ini akan tidur dan bangun esok pagi


== Deskripsi ==
* Keindahan Bukit Kintamani
Deskripsi adalah karangan yang berisi gambaran mengenai suatu hal atau keadaan sehingga pembaca seolah-olah melihat, merasa,atau mendengarkan hal tersebut.
* Suasa pelaksanaan Promosi Kompetensi Siswa [[SMK]] Tingkat Nasional
* Keadaan ruang praktik
* Keadaan daerah yang dilanda bencana


Tepat pukul 06.00 aku terbangun, diiringi dengan suara-suara ayam yang berkokok seolah menyanyi sambil membangunkan orang-orang yang masih tidur. serta dapat ku lihat burung-burung yang beterbangan meninggalkan sarangnya untuk mencari makan. Dari timur sang surya menyapaku dengan malu-malu untuk menampakkan cahayanya. Aku berjalan ke halaman depan rumah tepat dihadapan ku ada sebuah jalan besar untuk berlalu lintas dari kejauhan tampak sawah-sawah milik petani yang ditanami padi masih berwarna hijau terlihat sangat sejuk, indah, dan damai. Dari kejauhan pula terlihat seorang petani yang sedang membajak sawahnya yang belum ditanami tumbuhan, dan ada juga petani yang sedang mencari rumput untuk makan binatang peliharaannya seperti kambing, sapi, dan kerbau. Didesaku rata-rata penduduknya sebagai petani. Pagi ini terlihat sangat sibuk, di jalan" terlihat ibu-ibu yang sedang berjalan menuju pasar untuk berjualan sayur. Tetanggaku seorang peternak bebek yang juga tidak kalah sibuknya dengan orang". Pagi-pagi sekali dia berjalan menggiring bebeknya ke rawa dekat sawah untuk mencari makan, bebek yang pintar berbaris dengan rapi pengembalanya. Sungguh pemandangan yang sangat menarik dilihat ketika kita bangun tidur. Dihalaman rumah kakekku yang menghadap ketimur terdapat pohon-pohon yang rindang, ada pohon mangga yang berbuah sangat lebat, disamping kiri potehon mangga dapat pula pohon jambu air yang belum berbuah karena belum musimnya. Dan disebelah kanan rumah ada pohon rambutan yang buahnya sangat manis rasanya. sungguh pemandangan yang sangat indah yang sangat asri dan damai ini adalah tempat tinggal kakek ku dan tempat kelahiran ku. Desa yang bernama ''Nambahdadi'' ini adalah tempat yang paling aku kunjungi saat liburan. Selain bisa bertemu kakek dan nenek aku juga bisa melihat pemandangan yang indah nan damai.
'''Contoh deskripsi berupa fakta:'''

Hampir semua pelosok [[Mentawai]] indah. Di empat kecamatan masih terdapat hutan yang masih perawan. Hutan ini menyimpan ratusan jenis [[flora]] dan [[fauna]]. Hutan Mentawai juga menyimpan anggrek aneka jenis dan fauna yang hanya terdapat di Mentawai. Siamang kerdil, lutung Mentawai dan beruk Simakobu adalah contoh primata yang menarik untuk bahan penelitian dan objek wisata.

'''Contoh deskripsi berupa fiksi:'''

Salju tipis melapis rumput, putih berkilau diseling warna jingga; bayang matahari senja yang memantul. Angin awal [[musim]] dingin bertiup menggigilkan, mempermainkan daun-daun sisa musim gugur dan menderaikan bulu-bulu burung berwarna kuning kecoklatan yang sedang meloncat-loncat dari satu ranting ke ranting yang lain.


== Eksposisi ==
== Eksposisi ==


Karangan ini berisi uraian atau penjelasan tentang suatu topik dengan tujuan memberi [[informasi]] atau [[pengetahuan]] tambahan bagi pembaca. Untuk memperjelas uraian, dapat dilengkapi dengan [[grafik]], gambar atau [[statistik]]. Sebagai catatan, tidak jarang eksposisi ditemukan hanya berisi uraian tentang langkah/cara/proses kerja. Eksposisi demikian lazim disebut paparan proses.
Untuk memperjelas uraian, dapat dilengkapi dengan [[grafik]], gambar atau [[statistik]]. Sebagai catatan, tidak jarang eksposisi ditemukan hanya berisi uraian tentang langkah/cara/proses kerja. Eksposisi demikian lazim disebut paparan proses. Langkah menyusun eksposisi:
* Menentukan topik/tema

* Menetapkan tujuan
Langkah menyusun eksposisi:
* Mengumpulkan data dari berbagai sumber
* Menentukan topik/tema
* Menetapkan tujuan
* Mengumpulkan data dari berbagai sumber
* Menyusun kerangka karangan sesuai dengan topik yang dipilih
* Menyusun kerangka karangan sesuai dengan topik yang dipilih
* Mengembangkan kerangka menjadi karangan eksposisi.
* Mengembangkan kerangka menjadi karangan eksposisi.
Baris 91: Baris 48:
=== Contoh ===
=== Contoh ===


'''Contoh topik yang tepat untuk eksposisi:'''
'''Contoh topik yang tepat untuk eksposisi: '''


* Manfaat kegiatan [[ekstrakurikuler]]
* Manfaat kegiatan [[ekstrakurikuler]]
Baris 97: Baris 54:
* Sekolah kejuruan sebagai penghasil tenaga terampil.
* Sekolah kejuruan sebagai penghasil tenaga terampil.


'''Contoh karangan eksposisi pada umumnya:'''
'''Contoh karangan eksposisi pada umumnya: '''


Pada dasarnya pekerjaan [[akuntan]] mencakup dua bidang pokok, yaitu [[akuntansi]] dan [[auditing]]. Dalam bidang akuntasi, pekerjan akuntan berupa pengolahan data untuk menghasilkan informasi keuangan, juga perencanaan [[sistem informasi]] akuntansi yang digunakan untuk menghasilkan informasi keuangan.{{br}}
Pada dasarnya pekerjaan [[akuntan]] mencakup dua bidang pokok, yaitu [[akuntansi]] dan [[auditing]]. Dalam bidang akuntasi, pekerjan akuntan berupa pengolahan data untuk menghasilkan informasi keuangan, juga perencanaan [[sistem informasi]] akuntansi yang digunakan untuk menghasilkan informasi keuangan. {{br}}
Dalam bidang auditing pekerjaan akuntan berupa pemeriksaan laporan keuangan secara objektif untuk menilai kewajaran informasi yang tercantum dalam laporan tersebut.
Dalam bidang auditing pekerjaan akuntan berupa pemeriksaan laporan keuangan secara objektif untuk menilai kewajaran informasi yang tercantum dalam laporan tersebut.


'''Contoh paparan proses yang juga merupakan bentuk eksposisi:'''
'''Contoh paparan proses yang juga merupakan bentuk eksposisi: '''
Pada dasarnya pekerjaan akuntan mencakup dua bidang pokok, yaitu akuntansi dan auditing. Dalam bidang akuntasi, pekerjan akuntan berupa pengolahan data untuk menghasilkan informasi keuangan, juga perencanaan sistem informasi akuntansi yang digunakan untuk menghasilkan informasi keuangan.

Dalam bidang auditing pekerjaan akuntan berupa pemeriksaan laporan keuangan secara objektif untuk menilai kewajaran informasi yang tercantum dalam laporan tersebut.
Cara mencangkok tanaman:
# Siapkan pisau, tali rafia, tanah yang subur, dan sabut secukupnya.
# Pilihlah ranting yang tegak, kekar, dan sehat dengan [[diameter]] kira-kira 1,5 sampai 2 cm.
# [[Kulit]] ranting yang akan dicangkok dikerat dan dikelupas sampai bersih kira-kira sepanjang 10 cm.

== Argumentasi ==

Karangan ini bertujuan membuktikan kebenaran suatu pendapat/kesimpulan dengan data/fakta sebagai alasan/bukti. Dalam argumentasi pengarang mengharapkan pembenaran pendapatnya dari pembaca. Adanya unsur opini dan data, juga fakta atau alasan sebagai penyokong [[opini]] tersebut.

Langkah menyusun argumentasi:
# Menentukan topik/tema
# Menetapkan tujuan
# Mengumpulkan data dari berbagai sumber
# Menyusun kerangka karangan sesuai dengan topik yang dipilih
# Mengembangkan kerangka menjadi karangan argumentasi

=== Contoh ===

'''Contoh tema/topik yang tepat untuk argumentasi:'''

* Disiplin kunci sukses ber[[wirausaha]],
* [[Teknologi]] komunikasi harus segera dikuasai,
* Sekolah Menengah Kejuruan sebagai aset bangsa yang potensial.

'''Contoh karangan argumentasi pada umumnya:'''

[[Jiwa]] kepahlawanan harus senantiasa dipupuk dan dikembangkan karena dengan jiwa kepahlawanan. Pembangunan di negara kita dapat berjalan dengan sukses. Jiwa kepahlawanan akan berkembang menjadi nilai-nilai dan sifat kepribadian yang luhur, berjiwa besar, bertanggung jawab, berdedikasi, loyal, tangguh, dan cinta terhadap sesama. Semua sifat ini sangat dibutuhkan untuk mendukung pembangunan di berbagai bidang.

== Persuasi ==

Karangan ini bertujuan mempengaruhi pembaca untuk berbuat sesuatu. Dalam persuasi pengarang mengharapkan adanya sikap motorik berupa perbuatan yang dilakukan oleh pembaca sesuai dengan yang dianjurkan penulis dalam karangannya.

Langkah menyusun persuasi:
# Menentukan topik/tema
# Merumuskan tujuan
# Mengumpulkan data dari berbagai sumber
# Menyusun kerangka karangan
# Mengembangkan kerangka karangan menjadi karangan persuasi

=== Contoh ===

'''Contoh tema/topik yang tepat untuk persuasi:
* Katakan tidak pada NARKOBA,
* Hemat [[energi]] demi generasi mendatang,
* Hutan sahabat kita,
* Hidup sehat tanpa [[rokok]],
* Membaca memperluas [[cakrawala]].

'''Contoh karangan persuasi pada umumnya:'''

Salah satu penyakit yang perlu kita waspadai di musim hujan ini adalah infeksi saluran pernapasan akut (ISPA). Untuk mencegah [[ISPA]], kita perlu mengonsumsi makanan yang bergizi, minum [[vitamin]] dan [[antioksidan]]. Selain itu, kita perlu istirahat yang cukup, tidak merokok, dan rutin berolah raga.

==Lihat pula==
* [[Argumentasi_(tulisan)|Argumentasi]]
* [[Eksposisi]]
* [[Narasi]]
* [[Persuasi]]


== Referens ==
[[Kategori:Sastra]]
Artikel


{{Reflist}}
[[Kategori:Karangan| ]]


[[Kategori:Sastra Indonesia]]
[[en:Rhetorical modes]]

Revisi terkini sejak 18 September 2024 10.44

Karangan merupakan karya tulis hasil dari kegiatan seseorang untuk mengungkapkan gagasan dan menyampaikanya melalui bahasa tulis kepada pembaca untuk dipahami. Lima jenis karangan yang umum dijumpai dalam keseharian adalah narasi, deskripsi, eksposisi, argumentasi, dan persuasi.

Secara sederhana, narasi dikenal sebagai cerita. Pada narasi terdapat peristiwa atau kejadian dalam satu urutan waktu. Di dalam kejadian itu ada pula tokoh yang menghadapi suatu konflik. Ketiga unsur berupa kejadian, tokoh, dan konflik merupakan unsur pokok sebuah narasi. Jika ketiga unsur itu bersatu, ketiga unsur itu disebut plot atau alur. Jadi, narasi adalah cerita yang dipaparkan berdasarkan plot atau alur.

Narasi dapat berisi fakta atau fiksi. Narasi yang berisi fakta disebut narasi ekspositoris, sedangkan narasi yang berisi fiksi disebut narasi sugestif. Contoh narasi ekspositoris adalah biografi, autobiografi, atau kisah pengalaman. Sedangkan contoh narasi sugestif adalah novel, cerpen, cerbung, ataupun cergam.

Pola narasi secara sederhana berbentuk susunan dengan urutan awal – tengah – akhir.

  • Awal narasi biasanya berisi pengantar yaitu memperkenalkan suasana dan tokoh. Bagian awal harus dibuat menarik agar dapat mengikat pembaca.
  • Bagian tengah merupakan bagian yang memunculkan suatu konflik. Konflik lalu diarahkan menuju klimaks cerita. Setelah konfik timbul dan mencapai klimaks, secara berangsur-angsur cerita akan mereda.
  • Akhir cerita yang mereda ini memiliki cara pengungkapan bermacam-macam. Ada yang menceritakannya dengan panjang, ada yang singkat, ada pula yang berusaha menggantungkan akhir cerita dengan mempersilakan pembaca untuk menebaknya sendiri.

Langkah menyusun narasi (terutama yang berbentuk fiksi) cenderung dilakukan melalui proses kreatif, dimulai dengan mencari, menemukan, dan menggali ide. Oleh karena itu, cerita dirangkai dengan menggunakan "rumus" 5 W + 1 H, yang dapat disingkat menjadi adik simba. [butuh rujukan]

  1. (What) Apa yang akan diceritakan,
  2. (Where) Di mana setting/lokasi ceritanya,
  3. (When) Kapan peristiwa-peristiwa berlangsung,
  4. (Who) Siapa pelaku ceritanya
  5. (Why) Mengapa peristiwa-peristiwa itu terjadi, dan
  6. (How) Bagaimana cerita itu dipaparkan.

Soekarno mengucapkan pidato tentang dasar-dasar Indonesia merdeka yang dinamakan Pancasila pada sidang BPUPKI tanggal 1 Juni 1945.
Soekarno bersama Mohammad Hatta sebagai wakil bangsa Indonesia memproklamasikan kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945.Ia ditangkap Belanda dan diasingkan ke Bengkulu pada tahun 1948. Soekarno dikembalikan ke Yogya dan dipulihkan kedudukannya sebagai Presiden RI pada tahun 1949.

Contoh narasi berisi fakta: saya malam ini akan tidur dan bangun esok pagi

Deskripsi

[sunting | sunting sumber]

Deskripsi adalah karangan yang berisi gambaran mengenai suatu hal atau keadaan sehingga pembaca seolah-olah melihat, merasa,atau mendengarkan hal tersebut.

Tepat pukul 06.00 aku terbangun, diiringi dengan suara-suara ayam yang berkokok seolah menyanyi sambil membangunkan orang-orang yang masih tidur. serta dapat ku lihat burung-burung yang beterbangan meninggalkan sarangnya untuk mencari makan. Dari timur sang surya menyapaku dengan malu-malu untuk menampakkan cahayanya. Aku berjalan ke halaman depan rumah tepat dihadapan ku ada sebuah jalan besar untuk berlalu lintas dari kejauhan tampak sawah-sawah milik petani yang ditanami padi masih berwarna hijau terlihat sangat sejuk, indah, dan damai. Dari kejauhan pula terlihat seorang petani yang sedang membajak sawahnya yang belum ditanami tumbuhan, dan ada juga petani yang sedang mencari rumput untuk makan binatang peliharaannya seperti kambing, sapi, dan kerbau. Didesaku rata-rata penduduknya sebagai petani. Pagi ini terlihat sangat sibuk, di jalan" terlihat ibu-ibu yang sedang berjalan menuju pasar untuk berjualan sayur. Tetanggaku seorang peternak bebek yang juga tidak kalah sibuknya dengan orang". Pagi-pagi sekali dia berjalan menggiring bebeknya ke rawa dekat sawah untuk mencari makan, bebek yang pintar berbaris dengan rapi pengembalanya. Sungguh pemandangan yang sangat menarik dilihat ketika kita bangun tidur. Dihalaman rumah kakekku yang menghadap ketimur terdapat pohon-pohon yang rindang, ada pohon mangga yang berbuah sangat lebat, disamping kiri potehon mangga dapat pula pohon jambu air yang belum berbuah karena belum musimnya. Dan disebelah kanan rumah ada pohon rambutan yang buahnya sangat manis rasanya. sungguh pemandangan yang sangat indah yang sangat asri dan damai ini adalah tempat tinggal kakek ku dan tempat kelahiran ku. Desa yang bernama Nambahdadi ini adalah tempat yang paling aku kunjungi saat liburan. Selain bisa bertemu kakek dan nenek aku juga bisa melihat pemandangan yang indah nan damai.

Eksposisi

[sunting | sunting sumber]

Untuk memperjelas uraian, dapat dilengkapi dengan grafik, gambar atau statistik. Sebagai catatan, tidak jarang eksposisi ditemukan hanya berisi uraian tentang langkah/cara/proses kerja. Eksposisi demikian lazim disebut paparan proses. Langkah menyusun eksposisi:

  • Menentukan topik/tema
  • Menetapkan tujuan
  • Mengumpulkan data dari berbagai sumber
  • Menyusun kerangka karangan sesuai dengan topik yang dipilih
  • Mengembangkan kerangka menjadi karangan eksposisi.

Contoh topik yang tepat untuk eksposisi:

  • Manfaat kegiatan ekstrakurikuler
  • Peranan majalah dinding di sekolah
  • Sekolah kejuruan sebagai penghasil tenaga terampil.

Contoh karangan eksposisi pada umumnya:

Pada dasarnya pekerjaan akuntan mencakup dua bidang pokok, yaitu akuntansi dan auditing. Dalam bidang akuntasi, pekerjan akuntan berupa pengolahan data untuk menghasilkan informasi keuangan, juga perencanaan sistem informasi akuntansi yang digunakan untuk menghasilkan informasi keuangan.
Dalam bidang auditing pekerjaan akuntan berupa pemeriksaan laporan keuangan secara objektif untuk menilai kewajaran informasi yang tercantum dalam laporan tersebut.

Contoh paparan proses yang juga merupakan bentuk eksposisi: Pada dasarnya pekerjaan akuntan mencakup dua bidang pokok, yaitu akuntansi dan auditing. Dalam bidang akuntasi, pekerjan akuntan berupa pengolahan data untuk menghasilkan informasi keuangan, juga perencanaan sistem informasi akuntansi yang digunakan untuk menghasilkan informasi keuangan. Dalam bidang auditing pekerjaan akuntan berupa pemeriksaan laporan keuangan secara objektif untuk menilai kewajaran informasi yang tercantum dalam laporan tersebut.

Artikel