Eksposisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Eksposisi secara etimologi berasal dari bahasa latin exposition yang artinya membuka atau memulai. Teks eksposisi digunakan untuk menyampaikan pendapat mengenai suatu permasalahan dengan pengetahuan dan wawasan kepada pembaca.[1]

Tujuan[sunting | sunting sumber]

Paragraf eksposisi bertujuan memaparkan, menjelaskan, menyampaikan informasi, mengajarkan dan menerangkan sesuatu tanpa disertai ajakan atau desakan agar pembaca menerima atau mengikutinya. Paragraf eksposisi digunakan untuk menyajikan pengetahuan atau ilmu, definisi, pengertian, Iangkah-langkah suatu kegiatan, metode, cara, dan proses terjadinya sesuatu.[2]

Ciri[sunting | sunting sumber]

  • Penyampaian teksnya secara lugas dan menggunakan bahasa yang baku.
  • Berupa tulisan yang memberikan pengertian dan pengetahuan.
  • Tidak memihak, berarti tidak memaksakan sikap penulis kepada pembacanya.
  • Pembahasan masalahnya bersifat objektif dan netral.
  • Penjelasannya bersifat informatif, disertai data-data yang akurat dan faktual.
  • Menjawab pertanyaan tentang apa, mengapa, kapan, bagaimana.[1]

Kaidah Kebahasaan[sunting | sunting sumber]

  • Menggunakan pronomina atau kata ganti, misalnya: saya, mereka, dan kita.
  • Menggunakan konjungsi atau kata penghubung, misalnya: sedangkan, sehingga, dan tetapi.
  • Menggunakan kata leksikal tertentu, di antaranya nomina (kata benda), verba (kata kerja), adjektiva (kata sifat), dan adverbia (kata keterangan).[3]

Unsur[sunting | sunting sumber]

  • Gagasan yang disampaikan dalam bentuk komentar, penilaian, atau saran.
  • Fakta berupa bukti, data, atau kejadian nyata yang berfungsi sebagai pendukung gagasan.[3]

Jenis[sunting | sunting sumber]

  • Eksposisi definisi adalah paragraf yang memaparkan pengertian sesuatu secara jelas dan terperinci.
  • Eksposisi identifikasi adalah paragraf yang menerangkan suatu proses pembuatan, proses melakukan suatu kegiatan dan proses terjadinya suatu hal.
  • Eksposisi analisis merupakan paragraf yang berisi pembagian masalah pada gagasan pokok menjadi bagian-bagian tertentu yang nantinya akan disusun menjadi paragraf yang berurutan dan sistematis.[4]
  • Eksposisi ilustrasi merupakan paragraf yang dikembangkan berdasarkan gambaran sederhana dari suatu gagasan atau ide. Paragraf ini memaparkan satu topik dan topik lainnya yang linier. Dalam penerapannya sering menggunakan frasa penghubung bagaikan dan seperti.
  • Paragraf eksposisi pertentangan berisi pertentangan antara suatu hal dengan hal yang lain. Frasa penghubung yang sering digunakan adalah akan tetapi, sebaliknya dan meskipun begitu.
  • Eksposisi berita berisi informasi tentang peristiwa atau paparan hasil penelitian tertentu. Jenis teks ini sering ditampilkan media massa baik online maupun cetak.
  • Eksposisi perbandingan berisi paragraf paparan perbandingan antara suatu hal dengan hal yang lain. Penulis akan coba mentransfer ide dan gagasan kepada pembaca melalui pertimbangan yang matak dari berbagai sudut pandang perbandingan.
  • Eksposisi klasifikasi berisi paragraf pengelompokan berdasarkan kategori-kategori tertentu. Maka pemaparan topik dari teks ini pun harus dilakukan secara berkelompok.[5]

Struktur[sunting | sunting sumber]

  • Tesis adalah pembuka karangan yang berisi sudut pandang penulis terhadap topik bahasan. Tesis ini berisi teori yang dibahas atau sebuah hasil analisis yang nantinya akan diperkuat argumen.
  • Argumentasi adalah alasan yang diperkuat dengan bukti-bukti kuat dalam rangka memperkuat argumentasi yang berbentuk pendapat para ahli, hasil penelitian, atau pernyataan yang berdasar referensi yang kredibel.
  • Penegasan ulang adalah bagian akhir yang menjadi simpulan paragraf serta menegaskan kembali tesis dan argumentasi.[6]

Langkah menulis[sunting | sunting sumber]

  • Menentukan topik menarik yang akan dibahas dalam tulisan.
  • Menentukan tujuan eksposisi.
  • Membuat kerangka karangan lengkap dan berurutan (sistematis).
  • Isi kerangka karangan harus disesuaikan dengan tujuan yang dicapai penulis.
  • Mengembangkan isi karangan sesuai dengan kerangka baku.
  • Paparan karangan harus disertai dengan contoh, gambar, grafik yang dianggap perlu.[7]
  • Pernyataan pengantar; Sudut pandang pengarang yang biasa disebut thesis of argument.[8]

Rujukan[sunting | sunting sumber]

  1. ^ a b Nabillah, Churin In (2020-04-01). Tekun Berbahasa Indonesia. Sukabumi: Farha Pustaka. hlm. 137. ISBN 978-623-278-030-9. 
  2. ^ Wiyanto, Asul (2006). Terampil Menulis Paragraf (Rev). Jakarta: Grasindo. hlm. 66. ISBN 978-979-759-506-7. 
  3. ^ a b "Teks Eksposisi: Pengertian, Ciri, Unsur, Struktur, dan Contohnya". Xerpihan. Diakses tanggal 2021-09-10. 
  4. ^ Rahman, Taufiqur (2017-12-23). Teks dalam Kajian Struktur dan Kebahasaan. Semarang: CV. Pilar Nusantara. hlm. 5. ISBN 978-602-50465-7-5. 
  5. ^ Sendari, Anugerah Ayu (2019-10-16). Adelin, Fadila, ed. "Jenis-Jenis Teks Eksposisi Beserta Contohnya, Kenali Lebih Dalam". Liputan6.com. Diakses tanggal 2020-12-26. 
  6. ^ Sapoetra, Jimmy (23 November 2018). "Karangan Eksposisi". pgsd.binus.ac.id. Diakses tanggal 2020-12-26. 
  7. ^ Samsudin, Asep (2012). "Peningkatan Kemampuan Menulis Eksposisi Berita dan Menulis Eksposisi Ilustrasi Siswa Kelas V Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Terpadu Membaca dan Menulis" (PDF). Jurnal Penelitian Pendidikan. 13 (2): 3. ISSN 1412-565X. 
  8. ^ "Teks Eksposisi: Pengertian, Struktur, Ciri-Cri, dan Contohnya". TahuTeks. Diakses tanggal 27 November 2020. 

Lihat pula[sunting | sunting sumber]